Anda di halaman 1dari 4

Konsep Dasar Pneumonia

A. Pengertian Pneumonia

Pneumonia adalah peradangan parenkin paru yang

disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus,

jamur, parasite. pneumonia juga disebabkan oleh bahan

kimia dan paparan fisik seperti suhu atau radiasi.

(Djojodibroto, 2014).

Pneumonia merupakan infeksi pada paru yang

bersifat akut. Penyebabnya adalah bakteri, virus, jamur,

bahan kimia atau kerusakan fisik dari paru-paru, dan

bisa juga disebabkan pengaruh dari penyakit lainnya.

Pneumonia disebabkan oleh Bakteri Streptococcus dan

Mycoplasma pneumonia, sedangkan virus yang

menyebabkan pneumonia yaitu Adenoviruses,

Rhinovirus, Influenza virus, Respiratory syncytial virus

(RSV) dan para influenza (Athena & Ika, 2014).


B. Pathway

virus bakteri jamur aspirasi

saluran nafas bagian bawah

bronchiolus

alveolus

peningkatan produksi reaksi radang pada stimulasi kemoreseptor


sekret bronkus dan alveolus hipotalamus

akumulasi sekret
fibrosus dan set point bertambah
pelebaran
obstruksi jalan nafas
atelektasis respon menggigil

gangguan ventilasi
gangguan difusi
rangsangan reaksi peningkatan
batuk panas tubuh

bersihan jalan nafas


gangguan
inefektif nyeri pertukaran gas hipertermi
pleuritik

peningkatan frekuensi
nafas evaporasi meningkat
nyeri
O2 ke jaringan
menurun
perangsangan RAS
cairan tubuh
kelemahan berkurang
resiko infeksi
susah tidur (penyebaran)
intoleransi
defisit volume cairan
aktivitas
perubahan pola tidur distensi abdomen
metabolisme
meningkat
muntah
ancaman kehidupan
cadangan lemak
digunakan tubuh
(kompensasi)
ansietas (orang tua) nutrisi kurang dari
kebutuhan

C. Pemeriksaan penunjang

No Jenis pemeriksaan Nilai Normal Manfaat


1. Rontgen dada, untuk memastikan kondisi
paru-paru dan luas area
paru yang mengalami
infeksi atau peradangan
2. CT scan, untuk melihat kondisi
paru-paru secara lebih
detail.
3. Tes darah Tes darah,

untuk

memastikan

adanya infeksi

dan

menentukan

penyebab

infeksi

4. Tes dahak atau sputum, Tes dahak atau sputum,


untuk mendeteksi kuman
penyebab infeksi.

D. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan awal pada pneumonia aspirasi bertujuan mengatasi kegawatdaruratan,


meliputi stabilisasi jalan napas, status oksigenasi, dan sirkulasi. Posisi kepala ditinggikan
kurang lebih 45 derajat. Bila didapatkan pasien dalam keadaan sadar, kepala dapat
dimiringkan ke lateral ketika terjadi muntah agar tidak terjadi aspirasi. Lakukan suction pada
saluran napas bagian atas dan kavum oris untuk mengurangi jumlah aspirat yang mungkin
terhirup.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar A. and Dharmayanti I., 2014, Pneumonia pada Anak Balita di Indonesia.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 8, 360.

Faisal F., Burhan E., Aniwidyaningsih W. and Kekalih A., 2014, Penilaian Respons Pengobatan
Empiris pada Pasien Rawat Inap dengan Pneumonia Komunitas, Jurnal Respirasi Indonesia,
34, 61-67.
PDPI, 2015, Pneumonia Komuniti: Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di
Indonesia, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
PDPI, 2015, Pneumonia Nosokomial: Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di
Indonesia, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai