Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sabrina Oktaviantri Sagita Putri (28)

Kelas : XII MIA 1

Resume implementasi qadha dan qadar Allah dalam kehidupan sehari-hari

1. Menjalin komunikasi dan hubungan yang erat antara manusia dengan Allah subhanahu wa
ta’ala dengan rajin beribadah yang khusyuk dan ikhlas karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Rasulullah SAW pernah bersabda, ''Akan datang pada manusia (umat Muhammad) suatu
zaman, banyak orang yang merasakan dirinya shalat, padahal mereka sebenarnya tidak
shalat.'' (HR Ahmad). Perintah shalat adalah untuk mengingat Allah SWT (Thaaha: 14).
Dikatakan dalam surah an-Nisa' 43: ''Sehingga kamu mengetahui akan apa yang kamu
ucapkan.'' Rasulullah menyatakan, ''Berapa banyak orang yang shalat (malam), keuntungan
yang diperoleh hanyalah payah dan letih.'' (HR Ibnu Majah).Jadi, meskipun merasa dirinya
shalat, tapi hakikatnya tidak shalat. Dan, ia tidak akan mendapatkan hikmah shalat.
Shalatnya pun tidak menambah dekat kepada Allah, tapi justru sebaliknya. Rasulullah
menegaskan, ''Barang siapa yang shalatnya tidak dapat mencegah perbuatan keji dan
munkar, maka tiada bertambah baginya kecuali semakin jauh dari Allah.'' (HR Ali Ibnu
Ma'bad).

2. Menjalin komunikasi dan membina hubungan yang harmonis antara manusia dengan
manusia dan makhluk hidup lainnya.

Hubungan antar sesama tidak pernah luput dari kehidupan kita sebagai manusia, karena
sesungguhnya kita tidak akan bisa hidup sendiri-sendiri, kita tidak akan bisa melakukan
apapun tanpa bantuan orang lain. Manusia selalu berusaha untuk menjalin komunikasi dan
interaksi dengan sesamanya. Manusia selalu berusaha mengaktualisasikan dirinya atau
ketika manusia belajar mengenai dirinya sendiri, sesamanya, dan lingkungan sekitarnya,
maka manusia itu selalu memerlukan uluran tangan dari orang lain. Maka dari itu diperlukan
terjalinnya hubungan antar sesama.  
3. Lebih berhati-hati dalam menjalani hidup di dunia.
HIDUP di dunia ini, bolehlah kita ibaratkan bagaikan mengarungi samudera. Jika ingin
selamat sampai tujuan, kita harus berhati-hati saat mengemudikan bahtera kehidupan yang
kita naiki.
Jika salah sedikit saja, maka akan berbahaya bagi kehidupan kita. Itulah mengapa, kita harus
belajar dari setiap pengalaman yang ditemui dalam hidup ini.Karena, setiap pengalaman
akan menjadikan kita lebih kuat dalam mengembangkan layar dari bahtera kehidupan kita,
serta mengarahkan ke mana kita akan menuju.
4. Giat beramal, baik ,dan berakhlakul karimah selama hidupnya di dunia.
Akhlak yang baik (akhlaq al-karimah) merupakan prasyarat mutlak yang menentukan derajat
seseorang. Akhlak berkaitan dengan soal bagaimana seseorang menuntut ilmu-ilmu dan
menerapkannya dalam kehidupan. Seorang Muslim yang baik mencintai ilmu tanpa harus
bersikap sombong lantaran telah merasa lebih mengetahui. Dalam konteks inilah, sosok
Rasulullah SAW dapat dipandang sebagai figur yang paripurna.
5. Sikap optimis dalam menjalani hidup di dunia.
Optimisme merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap manusia, khususnya seorang
Muslim. Karena dengan optimistis, seorang Muslim akan selalu berusaha semaksimal
mungkin mencapai cita-cita dengan penuh keikhlasan karena Allah.
6. Menjauhi semua perbuatan maksiat.
Kemaksiatan dan setiap yang dilarang Allah SWT mesti dijauhi (QS 59:7). Kemaksiatan terjadi
karena ada kesempatan dan bisikan setan yang datang karena setan tak pernah lengah
untuk menjerumuskan anak Adam ke dalam nereka (QS 7: 16-17). Setan selalu membisikkan
bujuk rayu jahatnya ke dalam hati manusia, kecuali bagi orang yang selalu merasa diawasi
oleh Allah SWT (muroqobatullah).
7. Jujur dalam kehidupan sosial.

Sikap Jujur memiliki arti kesesuaian antara apa yang diucapkan atau diperbuat dengan
kenyataan yang ada. Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan sebagaiman
seseorang yang melakukan suatu perbuatan tentu sesuaia dengan yang ada pada batinnya.
Ketika berani untuk mengatakan tidak pada korupsi, berusahalah untuk menjauhi tindakan
korupsi tersebut. Jangan sampai mengatakan tidak, akan tetapi kenyataannya ia melakukan
korupsi. Demikian juga dengan seseorang yang munafik tidaklah dikatakan sebagai orang
yang jujur karena menampakkan orang yang bertauhid, padahal didalam hatinya tidak
demikian.

8. Memiliki sikap bertanggung jawab terhadap apa-apa yang diamanahkan.


9. Memiliki sifat adil dalam bertindak dan memutuskan segala permasalahan.

Anda mungkin juga menyukai