Anda di halaman 1dari 20

PENYELENGGARAAN

PROGRAM
PENDIDIKAN LUAR
SEKOLAH
KELOMPOK USAHA PEMUDA PRODUKTIF
DESAIN GRAFIS CETAK SABLON
Kec. Mamasa
Kab. Mamasa

AGUSTA DEMMARUA
08 4204 022
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR
2014
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang otonomi
daerah maka prospek daerah di masa yang akan datang nampaknya akan lebih
baik dan Kab. Mamasa pada saat sekarang ini telah terpisah dengan Polman
sehingga geografis Kab. Mamasa dapat di gambarkan sebagai berikut :
 Disebelah utara perbatasan dengan Kab. Mamuju.
 Disebelah timur perbatasan dengan Kab. Tana Toraja / Pinrang.
 Disebelah selatan perbatasan dengan Kab. Mamasa.
 Dan disebelah barat perbatasan Kab. Mamuju.
Luas Wilayah Kabupaten Mamasa adalah 2.759,23 km 2 secara administrasi
Pemerintah Kabupaten Mamasa dibentuk berdasarkn Undang-undang no.11
Tahun 2002 dan terbagi menjadi 13 kecamatan diviktif yang terdiri dari 175
Desa / Kelurahan, berdasarkan data dari statistik dapat digambarkan jumlah
penduduk di Kabupaten Mamasa 360.382 dengan rincian sebagai berikut :
 Laki-laki : 62.510 jiwa
 Perempuan : 58.797 jiwa
Berdasarkan jumlah penduduk diatas kurang lebih 22.000 jiwa usia
produktif yang putus sekolah di SD,SLTP dan SLTA hal ini sangat
memprihatinkan dengan kondisi sekarang ini yaitu krisis yang berkepanjangan,
yang menimbulkan banyak pengangguran, sehingga stabilitas keamanan sangat
rawan. Sehubungan hal tesebut diatas, maka program pendidikan luar sekolah
yang menangani bidang kepemudaan berkewajiban untuk menumbuhkan minat
kerja pemuda sebagai dasar pembinaan untuk menumbuhkan minat kerja pemuda
sebagai dasar pembinaan etos kerja dan membekali pemuda dengan keterampilan
dasar untuk bekerja sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga mampu
mengembangkan sikap dan kemampuan yang diperolehnya.
Melihat situasi dan kondisi yang sekarang ini dengan adanya krisis
ekonomi yang mengakibatkan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan berupa
anak putus sekolah yang dampaknya dapat menimbulkan berbagai hal, baik
positif maupun negatif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya masih tergantung
pada orang tua (menjadi pengangguran).
Untuk mendukung hal tersebut diatas maka diharapkan programkan
ketrampilan kecakapan hidup (Life Skill) di bidang Cetak Sablon. Berdasarkan
hasil pemantaun dan identifikasi dilapangan, untuk mendukung usaha pemuda
produktif dapat merubah pola fikir dan menanggulangi kebutuhan masyarakat
utamanya dibidang ekonomi, sosial dan budaya, dimana masyarakat dapat
meningkatkan taraf hidupnya sesuai keterampilan yang diperoleh dan dapat
dijadikan sebagai mata pencaharian tetap untuk mencukupi kebutuhannya dan
keluarganya.
Program keterampilan yang diberikan pada generasi muda yang memiliki
bakat dan minat dibidang keterampilan Cetak Sablon yang dapat dikembangkan
secara profesional.
Oleh karena itu, diharapkan perlu memprogramkan ketrampilan /
pendidikan kecakapan hidup (Life Skill) dibidang “DESAIN GRAFIS CETAK
SABLON” sebagai upaya dan usaha dalam penanggulangan pengangguran
sehingga nantinya dapat berusaha sendiri dan membuka lapangan kerja baru.

B. DASAR
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Pedoman penyelenggaraan program kecakapan hidup (Life Skill).
3. Undang-undang no. 32 dan 33 tahun 2004 tentang otonomi daerah.
4. Peraturan pemerintah no. 20 tahun 2004 tentang rencana kerja pemerintah.
5. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Pendidikan
Luar Sekolah dan Pemuda tahun 2005 nomor SP : 085 0/23-05.0/-/2005.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Secara umum bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan
dan sikap peserta didik dibagian pekerjaan/usaha tertentu sesuai dengan bakat
minat serta potensi lingkungannya sehingga mereka memiliki bekal
kemampuan untuk bekerja atau berusaha mandiri sehingga dapat :
 Mengurangi pengangguran
 Mengentaskan kemiskinan
 Meningkatkan kualitas hidup.
 Membuka lapangan kerja baru

2. Tujuan Khusus
Memberikan pelayanan pendidikan kecakapan hidup kepada peserta didik
agar memiliki :
- Keterampilan, pengetahuan dan sikap yang dibutuhkan dalam memasuki
dunia kerja mandiri (wira usaha).
- Motivasi dan etos kerja yang tinggi, serta dapat menghasilkan karya
berkualitas dan mampu bersaing di pasar.
- Menumbuhkan kesadaran yang tinggi tentang pentingnya pendidikan
untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
- Membuka dan menjalankan usaha yang bisa menjadi sumber mata
pencarian yang tetap.
BAB II
PERENCANAAN PROGRAM

A. RENCANA STRATEGIS JANGKA PANJANG


 Visi : " TERWUJUDNYA PEMUDA YANG PRODUKTIF DAN BERDAYA
SAING"

 Misi :
1. Mengembangkan potensi dan kreativitas pemuda dalam rangka
menciptakan masyarakat yang terampil dan berdaya saing tinggi
2. Mempersiapkan kader pemimpin bangsa yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki wawasan kebangsaan serta
peduli terhadap lingkungan
3. Membentuk pemuda yang memiliki jiwa kewirausahaan dan kemandirian
4. Meningkatkan peran, fungsi dan partisipasi pemuda dalam mewujudkan
iklim yang kondusif bagi pembangunan daerah
5. Mewujudkan system manajemen kewirausahaan dalam upaya menata
sistem pembinaan pembangunan kewirausahaan secara terpadu dan
berkelanjutan
6. Memberdayakan dan mengembangkan IPTEK kewirausahaan dan upaya
mendukung peningkatan mutu pembinaan dan pembangunan
7. Meningkatkan dan memberdayakan organisasi kewirausahaan dalam
rangka meningkatkan efektifitas jaringan kewirausahaan
8. Meningkatkan kemitraan antara pemerintah dan masyarakat termasuk
dunia usaha dalam upaya mengembangkan industri usaha guna mendukung
pengembangan sarana dan prasarana usaha
 Strategi Pokok Kegiatan
Strategi Pemberdayaan Generasi Muda yang diarahkan pada
pengelolaan pembangunan SDM yang berkualitas, berkompeten dan
profesional, peduli dan tanggap terhadap tuntutan ispirasi, partisipasi dan
kepentingan generasi muda serta dilakukan secara bersama-sama dalam
sinergi yang kompak dan harmonis oleh seluruh unsur atau pihak terkait.

B. PERENCANAAN PROGRAM JANGKA PENDEK


 Meningkatkan dan memberdayakan organisasi keterampilan dalam rangka
meningkatkan efektivitas jaringan keterampilan,
 Mengembangkan potensi dan kreativitas pemuda dalam rangka menciptakan
masyarakat yang terampil dan berdaya saing tinggi
 Mempersiapkan kader pemimpin bangsa yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, memiliki wawasan kebangsaan serta peduli terhadap
llingkungan.
 Membentuk pemuda yang memiliki jiwa kewirausahaan dan kemandirian.
 Meningkatkan peran, fungsi dan partisipasi pemuda dalam mewujudkan iklim
yang kondusif bagi pembangunan daerah.
 Mewujudkan system manajemen keterampilan dalam upaya menata sistem
pembinaan pembangunan keterampilan secara terpadu dan berkelanjutan.
 Meningkatkan budaya dan prestasi keterampilan secara berjenjang dan
pengembangan bakat, serta peningkatan prestasi.
 Memberdayakan dan mengembangkan IPTEK keterampilan dan upaya
mendukung peningkatan mutu pembinaan dan pembangunan kewirausahaan.
BAB III
MANAJEMEN PROGRAM

A. SISTEM PENGELOLAAN ADMINISTRASI


Adapun uraian tugas masing-masing yakni :
 Penanggung Jawab
1. Penanggung jawab program kegiatan adalah bertujuan
mengorganisasikan semua kegiatan yang telah diajukan melalui
proposal dan mempertanggung jawabkan pemanfaatan dana, serta
menyampaikan laporan tertulis kepada Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Sulawesi Barat
2. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan program
3. Mendorong penyelenggaraan administrasi yang tertib dan transparan
 Ketua
1. Membuat draf perencanaan program kegiatan berdasarkan hasil
identifikasi yang di Lakukan pamong belajar SKB/UPTD
2. Bertugas melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan, melakukan
evaluasi kegiatan membuat dan meyampaikan laporan tertulis kepada
Penanggungjawab.
3. Melakukan koordinasi pada pemerintah terkait maupun swasta untuk
bermitra guna mendukung pelaksanaan program kegaiatan.
 Sekretaris
1. Membantu ketua dalam membuat perencanaan,pelaksanaan dan pelaporan
yang administratif.
2. Menjalan tugas pokok kesekretariatan
3. Membuat catatan seluruh aktivitas dan administrasi yang berkaitan dengan
program kegiatan.
4. Menyiapkan dan membuat rencana pelaksanaan proses pengadaan bahan
dan alat, mengatur pembayaran insentif dan bahan sesuai kebutuhan.

 Bendahara
1. Bertugas menerima dan menyalurkan dana untuk membiayai program/kegiatan
sesuai isi kandungan/RAB proposal
2. Menyelenggarakan pembukuan dana yang telah dikeluarkan,memungut
dan meyetorkan pajak-pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
mempersiapkan pertanggungjawaban pemanfaatan dana yang telah
diajukan.
3. Menjaga dana memlihara arsip dan semua tanda bukti pembelian dan
pembayaran.
 Bidang Usaha
Mencari relasi dan peluang pasar
 Narasumb Teknis
Mengajar dan membimbing serta memberikan motivasi kepada peserta didik
agar Lebih proaktif dalam membuka usaha yang produktif.

B. MANAJEMEN MUTU PENYELENGGARAAN


a. Input : Merencanakan peserta didik untuk dilatih berwiraswasta untuk
mengurangi variance dalam output diklat.
b. Memakai metode belajar mengajar, hal-hal yang diperhatikan dalam tahap ini
adalah hubungan antara fasilitator dengan peserta didik.
c. Menciptakan kesempatan untuk belajar dalam pekerjaan rutin harian. Patokan
belajar diambil dari sehari-hari untuk memecahkan masalah yang ditemukan.
d. Menciptakan sistem pendidikan yang mendukung organisasi untuk tujuan
yang diinginkan.
e. Training manajemen dilakukan dengan PDCA (Plan Do Check Act) sehingga
dapat mencapai sasaran yang dikehendaki.
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM

A. PEMBAGIAN KERJA
Pembagian Tugas masing-masing :
 Penasehat dan Pelindung
1. Membantu keberadaan lembaga
2. Membantu pengadaan sarana dan prasarana untuk kelancaran kegiatan.
3. Memberikan arahan masukan dan informasi pendidikan non final.
4. Menerima pelaporan kegiatan.
 Penanggung Jawab
- Memberikan arahan dan masukan
 Ketua
1. Membuat program dan perencanaan kegiatan.
2. Mengkorfirmasi seluruh kegiatan
 Sekretaris
1. Mencatat segala kegiatan
2. Melakukan administrasi lembaga
 Bendahara
1. Mencatat keluar masuknya
2. Melakukan administrasi lembaga

B. SUPERVISI, MONITORING DAN PELAPORAN


3. Supervisi
dilaksanakan secara berkesinambungan selama program berlangsung.
4. Monitoring
Monitoring sendiri merupakan aktivitas yang dilakukan pimpinan untuk
melihat, memantau jalannya organisasi selama kegiatan berlangsung, dan
menilai ketercapaian tujuan, melihat factor pendukung dan penghambat
pelaksanaan program. Dalam monitoring (pemantauan) dikumpulkan data dan
dianalisis, hasil analisis diinterpretasikan dan dimaknakan sebagai masukan
bagi pimpinan untuk mengadakan perbaikan Untuk menjamin tranparansi,
pengawasan dilaksanakan per triwulan.
5. Pelaporan
Pelaporan dilaksanakan beberapa tahap
a. Laporan perkembangan kegiatan dan penggunaan dana dilakukan pada
awal kegiatan
b. Laporan akhir pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana secara
keseluruhan disampaikan kepada Bidang PLS (Diknas setempat)

D. PEMECAHAN MASALAH
Hasil yang akan diperoleh terhadap peserta didik setelah program pembelajaran
selesai dilaksanakan yakni :
1. Bidang Pendidikan Luar Sekolah menjadi salah satu solusi alternatif bagi
warga masyarakat yang tergolong tidak mampu dalam mendapatkan
kesempatan pengecapan pendidikan.
2. Peserta didik dapat membentuk KBU dibidang Cetak Sablon dengan
menggunakan modal usaha kemandirian.
3. Peserta didik dapat menguasai pengetahuan, sikap keterampilan dan siap
bekerja, berusaha mandiri dan beriwibawa.
4. Kemampuan peserta didik menguasai keterampilan Cetak Sablon 90% s/d
100%.
5. 5 orang peserta didik mampu menguasai keterampilan-keterampilan yang
diperoleh melalui program life skill Cetak Sablon serta diharapkan agar
mereka dapat bekerja didunia usaha dan mandiri.
E. REKRUTMEN MITRA KERJA
a. Cara Rekrutmen Mitra Kerja sebagai berikut :
2. Mencari relasi di Kabupaten Polewali mandar
3. Mendatangi sekolah (SD/SLTP/SLTA) dan membuat kesepakatan.
4. Membuat perjanjian kerja sama.
b. Jenis Mitra Kerja
Mitra kerja ini digunakan lembaganya sebagai tempat pemasaran/promosi
seperti toko Olahraga, sablon/percetakan, club olahraga.
c. Jumlah Mitra Kerja dan Lama Kemitraan
Jumlah mitra kerja ada 3 (tiga) namun tidak tertutup kemungkinan, sementara
program ini berjalan membuka mitra kerja yang lain.
Lama kemitraan tergantung dari hasil produksi oleh Kelompok Belajar Usaha
(KBU), sebagai wadah untuk mengelola Cetak Sablon.

F. REKRUTMEN PESERTA DIDIK


 Cara Rekrutmen
Sistem rekrutmen yang digunakan dalam pembentukan peserta didik
dalam program-program yang ditetapkan dalam kegiatan ini adalah :
1) Memberikan lembaran format rekrutmen kepada calon peserta didik yang
berisi antara lain jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tempat tanggal
lahir, minat, kemampuan awal calon peserta didik, pekerjaan, status sosial,
ekonomi, jenis STTB terakhir yang dimiliki dan foto 3x4.
2) Mengidentifikasi calon peserta didik berdasarkan format rekrutmen.
3) Menetapkan bidang-bidang usaha yang akan dilaksanakan oleh peserta
didik.
 Kriteria peserta didik / peserta program
Adapun kriteria peserta didik / peserta program adalah keluarga miskin yaitu :
1) WNI
2) Batas usia 16-44 tahun dengan prioritas 16-35 tahun.
3) Belum memiliki keterampilan.
4) Menganggur/tidak mempunyai pekerjaan tetap.
5) Memiliki keinginan untuk bekerja atau berusaha mandiri dan
6) Sanggup mengikuti ketentuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh
penyelenggara program.
 Jumlah peserta didik
Total jumlah peserta didik dari program ini = 5 orang.

G. REKRUTMEN TENAGA PENDIDIK


a. Cara rekrutmen instruktur/Nara Sumber Teknis (NST)
1. Melakukan identifikasi pada warga masyarakat sesuai dengan
keterampilan yang dimiliki.
2. Menunjuk Pamong Belajar yang memiliki keterampilan kecakapan hidup
sesuai dengan program tersebut.
3. Membuat kontrak kerja dengan nara Sumber Teknis.
b. Kriteria Tenaga Pendidikan
2. Memiliki kompetensi dibidang Cetak Sablon.
3. Memiliki jiwa kewirusahaan.
4. Ahli dan menguasai jenis keterampilan yang akan diajarkan kepada
peserta didik dan dikembangkan oleh SKB sebagai program percontohan
kecakapan hidup.
5. Memiliki etos kerja dan bertanggungjawab.
c. Jumlah Tenaga Pendidik
Tenaga pendidik yang digunakan berjumlah 1 orang sesuai dengan kebutuhan.
d. Klasifikasi Nara Sumber
Klasifikasi/kompetensi sebagai nara sumber berpengalaman dalam mengelola
usaha kompetensi.
H. SARANA DAN PRASARANA
1. Tempat Pembelajaran
No Bentuk/Jenis Jumlah Status Keterangan

1. Aula 1 Milik SKB

2. Luas tanah dan bangunan


No Bentuk/Jenis Luas Peruntukan

1. Bangunan Kantor 1.299 M2

3. Peralatan kantor
No Jenis Jumlah Status Keadaan
1. Meja kerja 20 buah Milik SKB Baik
2. Komputer 3 unit Milik SKB Baik
3. Mesin ketik 1 unit Milik SKB Baik
4. Telepon faximile 1 unit Milik SKB Baik
5. Lemari 5 buah Milik SKB Baik
6. Kursi tamu 1 stel Milik SKB Baik
7. Kipas angin 2 buah Milik SKB Baik
8. Kursi kerja 20 buah Milik SKB Baik

4. Peralatan pembelajaran

No Jenis Jumlah Status Keadaan


1. Meja kerja 2 buah Milik SKB Baik
2. Meja panjang 4 buah Milik SKB Baik
BAB V
KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. MATERI PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran yang digunakan dalam usaha Cetak Sablon mengacu pada
buku petunjuk praktis kewirausahaan. Teknik dalam pengelolaan Cetak Sablon
yang akan diterapkan dalam pembelajaran life skill adalah :
 Pengenalan Alat Cetak Sablon
 Kewirausahaan
 Teknik motivasi
 Pembukuan

B. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendampingan yang diberikan kepada peserta didik yang berusaha mandiri
atau yang berkelompok dalam hal ini :
1. Pengenalan usaha
2. Pengelolaan administrasi keuangan
3. Permodalan usaha
4. Mencari mitra kerja
Evaluasi dan pelaporan
1. Melaksanakan evaluasi pada setiap kegiatan.
2. Melaporkan hasil evaluasi setiap kegiatan kepada yang berwenang.

C. SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN


Sarana dan prasarana pembelajaran yang dimiliki
 Ruang belajar lengkap (meja, kursi, papan tulis)
 Ruang praktek lengkap

D. HASIL YANG AKAN DICAPAI


 Hasil akhir yang akan dicapai secara kuantitatif adalah sebagai berikut :
 Jumlah peserta didik yang menyelesaikan program pembelajaran 100% (5
orang).
 Tingkat kemampuan yang dikuasai (80%).
 Peserta didik akan berusaha mandiri (100%).
 Hasil akhir (output) secara kualitatif
 Terbentuknya kelompok “KBU”
 Out come yang akan dicapai
a. Meningkatkan pendapatan peserta didik.
b. Menambah in come kelompok usaha Cetak Sablon.
c. Menciptakan lapangan kerja untuk mencapai output dan out come
diatas maka akan digunakan sebesar 70% dari seluruh proses kegiatan.

E. PEMBENTUKAN KBU
 Membentuk 1 (satu) kelompok KBU di peserta didik sebanyak 5 (lima) orang
dengan harapan bisa mandiri.
 Jumlah pengelola KBU sebanyak 2 orang.
 Jenis kegiatan KBU “Cetak Sablon”.

Perhitungan break event point


Analisis usaha dalam bidang pengelolaan Cetak Sablon merupakan
pemeriksaan kemampuan untuk mengetahui sampai dimana keberhasilan yang
telah dicapai selama usaha pengelolaan Cetak Sablon ini berlangsung.
Dengan analisis ini kelompok belajar usaha akan membuat perhitungan dan
menentukan tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan keuntungan dalam
usahanya untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dapat dilakukan dengan
cara menekan biaya produksi dan menekan harga jual. Namun yang sering
dipakai adalah menekan harga jual.
Biaya operasional ini dapat dibedakan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya
tetap merupakan biaya yang penggunaannya tidak habis dipakai oleh satu masa
produksi antara lain : Meja Sablon, Skrin Kertas, Rakel dan alat pendukung
lainnya.
Sedangkan biaya variabel merupakan biaya habis dalam satu produksi
seperti : Pasta, Pembersih, Auto sool over, biaya operasional dan upah harian.
Break event point merupakan mata nilai dimana hasil penjualan jasa sama
dengan biaya kerja, sehingga pengeluaran sama dengan pendapatan. Dengan
demikian pengusaha mengalami titik impas yakni tidak untung dan tidak rugi.
Adapun penggunaan Dana secara terperinci dapat dilihat pada table di bawah
ini :

Tabel Rincian Penggunaan Dana Blockgrant Program Pendidikan Kecakapan Hidup

SATUAN JUMLAH
NO KOMPONEN VOLUME
( RP ) ( RP )
1 2 3 4 5
I. Dana Manajemen/Pengelola
Program
a. Honorarium tenaga 1 25.000 125.000
pengelolah, Tenaga administrasi
yang terlibat dalam
penyelenggara 1 25.000 25.000
b. Pembelian alat tulis
dan buku administrasi 1 Org 50.000 250.000
c. Narasumber

Jumlah 1 400.000
II. Dana Pengadaan Alat Dan Bahan
Praktek
a. Meja Sablon 1 1.000.000 1.100.000
b. Skrin Kertas 5 100.000 500.000
c. Rakel 50 cm 75.000 75.000
d. Alat semprot 5 12.000 60.000
e. Pasta dasar 5 50.000 250.000
f. Pembersih 95.000 95.000
g. Auto Sool Over 95.000 95.000
Jumlah 2 2.175.000
III Biaya Managemen
 Panitia (5 orang)
1. Penasehat dan Pelindung 1.425.000
2. Penanggungjawab
3. Ketua
4. Sekretaris
5. Anggota
Jumlah 3 1.425.000

Jumlah 1 + Jumlah 2 + Jumlah 3 4.000.000

BAB VI
PENUTUP

Dengan adanya luncuran dana Life Skill melalui menyelenggarakan program


keterampilan kecakapan hidup maka program tersebut dapat membantu masyarakat
Kabupaten Mamasa yang putus sekolah dalam menanggulangi kemiskinan dan
pengangguran.
Melalui program tersebut dapat diharapkan agar peserta didik memperoleh
keterampilan fungsional (kecakapan hidup) yang praktis agar dapat bekerja,
berwirausaha mandiri, membuka lapangan kerja dan memanfaatkan peluang yang
dimilikinya sehingga dapat meningkatkan hidup yang lebih baik.
Akhirnya melalui proposal ini pula, pertimbangan dan partiispasinya diucapkan
terima kasih.
Mamasa, 16 Januari 2014
Penyelemggara Kegiatan

Agusta Demmarua

Anda mungkin juga menyukai