Anda di halaman 1dari 21

SISTEM INFORMASI,

ORGANISASI DAN
STRATEGI

NAMA KELOMPOK
 Bela Selviana
 Choirul Iqbal
 Fadli Fathur Rahman
 Khoirunnisa Fitri
 Sinan Sanjaya
Daftar Isi
SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, DAN STRATEGI................................................................................2
3.1. Sistem Informasi dan Organisasi.................................................................................................2
1.Stuktur Organisasi.......................................................................................................................3
2. Ciri-ciri lain Organisasi...............................................................................................................3
3. Karakteristik Umum Organisasi..................................................................................................4
4. Karakteristik Khusus Organisasi.................................................................................................5
3.2. Bagaimana Sistem Informasi Mempengaruhi Organisasi dan Perusahaan.................................7
3.2.1 Dampak Ekonomi..................................................................................................................7
3.2.2 Teori Ekonomi.......................................................................................................................8
3.2.3 Teori Perilaku........................................................................................................................9
3.2.4 Internet dan Organisasi......................................................................................................10
3. 3. Menggunakan Sistem Informasi Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif..............................10
3. 3. 1. Model Daya Kompetitif Porter.........................................................................................11
3. 3. 2 Strategi Sistem Informasi untuk Berhubungan dengan Daya Kompetitif..........................12
3. 3. 3 Dampak Internet Pada Keunggulan Kompetitif.................................................................12
3. 3. 4 Model Rantai Nilai Bisnis...................................................................................................12
3.3.5 Kepemimpinan Harga Rendah............................................................................................13
3.3.6 Diferensiasi Produk.............................................................................................................13
3.3.7 Berfokus Pada Peluang Pasar..............................................................................................14
3.4 Dampak Internet Pada Keunggulan Kompetitif..........................................................................14
3.4.1 Model Rantai Nilai Bisnis....................................................................................................14
3.4.2 Model rantai nilai................................................................................................................15
3.4.3 Aktifitas utama....................................................................................................................15
3.5 Sinergi, Kompetensi Inti, Dan Strategi Berdasarkan Jaringan....................................................15
3.5.1 Sinergi.................................................................................................................................16
3.5.2 Meningkatkan Kompetensi Inti...........................................................................................16
3.5.3 Strategi Berdasarkan Jaringan............................................................................................16
3.5.4. Menggunakan Sistem Untuk Keunggulan Kompetitif: Permasalahan Manajemen............17
Kesimpulan......................................................................................................................................18
Sumber :..........................................................................................................................................19
Sesi Pertanyaan :.............................................................................................................................20

1
SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, DAN STRATEGI
Sebagai seorang manajer, anda perlu tahu mengenai hubungan antar
oeganisasi, sistem informasi, dan strategi bisnis. Bab ini memperkenalkan ciri-
ciri dari organisasi yang perlu anda pahami saat anda mendesain, membangun,
dan menjalankan sistem informasi manajemen. Selanjutnya, kita menguas
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dari kompetensi dan berbagai
macam cara sistem informasi memberikan keuntungan yang kompetitif.

3.1. Sistem Informasi dan Organisasi


Sistem informasi dan organisasi memengaruhi satu sama lain. Sistem
informasi dibangun oleh manajer untuk melayani kepemtingan perusahaan.
Pada saat yang bersamaan, organisasi harus waspada dan terbuka terhadap
pengaruh sistem Informasi untuk mendapatkan manfaat dari teknologi tersebut.

Sebagai seorang manajer, anda akan menjadi orang yang memutuskan


sistem apa yang akan dibangun, apa yang dapat dilakukan sistem tersebut, dan
bagaimana sistem akan diterapakan. Anda mungkin tidak dapat mengantisipasi
konsekuensi dari semua keputusan.

Terdapat beberapa definisi tentang organisasi, diantaranya :


• Definisi teknikal : organisasi adalah struktur sosial yang stabil dan formal.
Struktur tersebut menggunakan sumberdaya dari lingkungannya, serta
mengolah sumberdaya tersebut menjadi produk keluaran.
• Definisi behavioral : sekumpulan hak, kewenangan, kewajiban dan

2
tanggung jawab yang terbentuk secara seimbang dalam kurun waktu tertentu
melalui konflik dan penyelesaian konflik.

Organisasi adalah struktur formal yang stabil yang mengambil sumber


daya dari lingkungan dan memprosesnya untuk menciptakan output.
Organisasi mempunyai ciri-ciri seperti mempunyai struktur organisasi yang
jelas, memiliki rutinitas dan proses bisnis. Organisasi biasanya juga
mempunyai lingkungan, budaya dan politiknya sendiri. Ciri lain organisasi
termasuk proses bisnisnya, tujuan, pilihan, dan gaya kepemimpinan. Seluruh
ciri ini mempengaruhi jenis sistem informasi yang digunakan organisasi.

1.Stuktur Organisasi
Semua organisasi memiliki bentuk atau stuktur. Klasifikasi
Mintzbegt(1979) menunjukkan lima jenis struktur organisasi: struktur
wirausaha, birokrasi mesin, birokrasi dengan divisi, birokrasi professional,
adhocracy. Pada perusahaan wirausaha kecil anda akan sering menemukan
sistem yang dirancang dengan buruk yang dikembangkan terburu-buru yang
sering melebihi kegunaannya dengan cepat. Pada rerusahaan multidivisi yang
besar yang beroperasi pada rarusan lokasi anda akan sering menemukan bahwa
tidak terdapat satu sistem informasi tunggal yang terintegrasi, tatapi justru
setiap divisi memilik perangkat sistem informasinya sendiri.

2. Ciri-ciri lain Organisasi


Organisasi memiliki tujuan yang menggunakan sarana yang berbeda
untuk mencapainya. Beberapa organisasi memiliki tujuan yang koersif
(misalnya sebagai penjara) lainnya memiliki tujuan manfaat (missal untuk
bisnis). Yang lainnya lagi memiliki tujuannormatif (universal, kelompok
religious). Organisasi juga melayani kelompok yang berbeda atau memiliki
anggota yang berbeda,beberapa menguntungkan anggotanya, yang lainnya
menguntungkan klien, pemegang saham atau masyarakat.

3
3. Karakteristik Umum Organisasi
Dari berbagai macam organisasi, mereka semua memiliki karakteristik umum
seperti :

∼ Pembagian jenis pekerjaan secara jelas dan terspesialisasi


∼ Organisasi tersusun atas hirarki kewenangan
∼ Kewenangan dibatasi oleh seperangkat aturan dan prosedur
∼ Aturan menciptakan sistem yang universal dan tidak memihak
∼ Penilaian karyawan berdasarkan kualifikasi teknis dan profesionalisme,
bukan karena
hubungan pribadi
∼ Organisasi menganut prinsip efisiensi, memaksimalkan keluaran dengan
masukan
yang terbatas.

Organisasi yang berhasil bertahan sepanjang waktu adalah karena


mereka sangat efisien, menghasilkan sejumlah barang dan jasa melalui
rutinitas baku. Rutinitas baku tersebut kemudian dituliskan kedalam
serangkaian aturan detail, prosedur dan praktek yang disebut sebagai
prosedur operasi baku (standard operating procedure-SOP). SOP
dikembangkan untuk dapat menanggapi seluruh kemungkinan situasi yang
dapat terjadi.Orang-orang di dalam organisasi mencakup berbagai posisi
dengan berbagai kekhususan, perhatian dan sudut pandang. Sebagai hasilnya,
mereka secara alami memiliki cara pandang berbeda tentang bagaimana
mendistribusikan sumberdaya, penghargaan dan sanksi. Perbedaan-perbedaan
ini menjadi masalah bagi manajer dan karyawan, dan mereka terlibat dalam
pertarungan, kompetisi dan konflik politik dalamsetiap organisasi. Hambatan

4
secara politik adalah kesulitan paling besar dalam membawa perubahan
dalam organisasi, terutama dalam pengembangan sistem informasi baru.
Seluruh organisasi memiliki asumsi dasar, tak tergoyahkan dan tidak
Dipertanyakan lagi (oleh anggotanya) yang menentukan tujuan dan produk
organisasi tersebut. Budaya organisasi (organizational culture) adalah
serangkaian asumsi dasar tentang apa produk yang harus dihasilkan
organisasi, bagaimana dan dimana produk tersebut harus dihasilkan, serta
untuk siapa produk tersebut dihasilkan. Secara umum, asumsi budaya ini
diterima secara total tanpa syarat (taken totally for granted) dan jarang
dibicarakan atau dinyatakan secara publik.

4. Karakteristik Khusus Organisasi


Meskipun organisasi memiliki banyak karakteristik umum, namun
tidak ada dua organisasi yang identik. Organisasi memiliki struktur, tujuan,
konstituen, gaya kepemimpinan, pekerjaan, dan lingkungan yang berbeda.
Salah satu hal penting yang membedakan organisasi adalah struktur atau
bentuknya. Menurut Mintzberg, 1979 terdapat lima struktur organisasi seperti

5
dalam Tabel

Organisasi bergantung pada lingkungannya untuk memperoleh


sumberdaya dan untuk memasarkan barang dan jasa. Organisasi dan
lingkungannya memiliki hubungan timbal-balik. Pada satu sisi, organisasi
terbuka dan tergantung pada lingkungan sosial dan fisik yang melingkupinya.
Tanpa sumberdaya finansial dan sumberdaya manusia organisasi tidak akan
ada, sebagai contoh orang mau bekerja dengan baik dan konsisten untuk
mendapatkan upah atau keuntungan dari konsumen. Organisasi juga harus
merespon berbagai peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, juga harus
merespon berbagai tindakan yang diambil konsumen dan pesaingnya. Pada
sisi lain, organisasi juga dapat mempengaruhi lingkungannya. Organisasi

6
dapat membentuk aliansi dengan organisasi lainnya untuk mempengaruhi
proses politik, organisasi juga dapat membuat iklan untuk mempengaruhi
penerimaan konsumen terhadap produk mereka.
Secara umum lingkungan berubah jauh lebih cepat dibandingkan organisasi.
Penyebab utama kegagalan perusahaan adalah ketidakmampuan untuk
beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang sangat cepat, serta tidak
adanya sumbedaya untuk bertahan menghadapi masa-masa sulit – meskipun
hanya sebentar. Teknologi baru, produk baru, selera dan nilai publik yang
berubah memberi tekanan pada budaya, politik dan orang-orang dalam
organisasi. Kebanyakan organisasi tidak sanggup menghadapi perubahan ini.
Banyak hambatan dalam SOP, konflik politik, dan budaya organisasi. Tidak
mengherankan hanya 10 persen dari perusahaan yang masuk Fortune 500
pada tahun 1919 yang masih ada sampai sekarang.

3.2. Bagaimana Sistem Informasi Mempengaruhi Organisasi dan


Perusahaan.
Sistem informasi telah menjadi alat yang integral, online, dan interaktif
yang sangat terlibat pada operasi menit ke menit dan pembuatan keputusanpada
organisasi besar. Selama decade terakhir, sitem informasi secara fundamental
telah mengubah ekonomi organisasi dan meningkatkan kemungkinan mengelola
pekerjaan. Teori dan konsep dari ekonomi dan sosiologi membantu kita
memahami perubahan yang di bawa TI.
Sistem informasi dan organisasi dimana keduanya digunakan untuk
saling berinteraksi dan mempengaruhi. Sistem informasi juga terhubung
dengan struktur, budaya, proses bisnis organisasi. Sistem baru mengacaukan
pola kerja dan hubungan kekuatan yang telah mapan, sehingga sering ada
kejanggalan yang cukup besar dari organisasi ketika sistem tersebut
diperkenalkan. Hubungan yang rumit antara sistem informasi, kinerja
organisasi dan pembuatan keputusan harus dikelola dengan cermat.
7
3.2.1 Dampak Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi, TI mengubah balik biaya relatif modal
maupun biaya informasi. Teknologi sistem informasi dapat dilihat sebagai
faktor produksi yang dapat digantikan dengan modal dan tenaga kerja
tradisional. Sejalan dengan penurunan biaya TI, TI menggantikan tenaga kerja,
yang secara historis merupakan biaya yang terus meningkat. Maka, TI harus
menghasilkan penurunan jumlah menejer tingkat menengah dan pekerjaan
administrasi seiring dengan TI yang menjadi pengganti bagi tenaga kerja
Laudon (1990).

Seiring dengan penurunan biaya TI, TI juga menggantikan bentuk modal


lainnya, seperti gedung dan mesin, yang tetap relatif mahal. Maka, dengan
berjalannya waktu kita dapat berharap para manajer untuk meningkatkan
investasi mereka pada TI karena penurunan biaya adalah relatif terhadap
investasi modal lain.

3.2.2 Teori Ekonomi

Dalam teori ekonomi, sistem informasi dapat dipandang sebagai faktor


produksi yang dapat menjadi subtitusi bebas (freely subtituted) bagi kapital
dan tenaga kerja. Dengan semakin murahnya teknologi informasi, TI
menggantikan (menjadi subtitusi) tenaga kerja yang semakin lama semakin
mahal. Teknologi infomasi juga dapat memperkecil ukuran organisasi karena
TI dapat menurunkan biaya transaksi (transaction cost), yaitu biaya yang
dikeluarkan perusahaan karena membeli sesuatu yang tidak dapat

8
dihasilkannya sendiri. Membeli barang/jasa dari pasar adalah mahal, karena
terdapat biaya lokasi, komunikasi dengan pemasok yang jauh, pengawasan
komplain kontrak, pembelian asuransi, biaya pencarian informasi tentang
produk, dan sebagainya. Secara tradisional, perusahaan berusaha mengurangi
biaya transaksi dengan menjadi besar, menyewa lebih banyak karyawan atau
membeli pemasok dan distributor sendiri, seperti yang dilakukan General
Motors.

Teknologi informasi, terutama penggunaan jaringan, dapat membantu


perusahaan mengurangi biaya keterlibatan dengan pasar (biaya transaksi).
Dengan TI lebih menguntungkan bagi perusahaan untuk menghubungi
pemasok dari luar dari pada menggunakan sumber-sumber internal. Sebagai
contoh, Chrysler Corporation menggunakan 70 persen komponen dari luar
perusahaannya sendiri. Perusahaan Cisco System dan Dell Computer
melakukan outsource produksinya kepada perusahaan lain seperti
Flextronics.

Teknologi informasi juga dapat mengurangi biaya manajemen internal.


Menurut teori agen (agency theory), perusahaan dapat dipandang sebagai
nexus of contracts diantara individu-individu yang berkepentingan,
perusahaan bukanlah entitas tunggal yang bertujuan memaksimalkan
keuntungan. Pemilik perusahaan mempekerjakan karyawan (agen) untuk
mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki pemilik. Namun karyawan (agen)
membutuhkan pengawasan dan manajemen terus-menerus, jika tidak agen
akan bertindak untuk kepentingannya sendiri bukan untuk kepentingan
pemilik perusahaan. Dengan semakin besar dan semakin luasnya cakupan
perusahaan, biaya agensi atau biaya koordinasi meningkat karena pemilik
harus mengeluarkan lebih banyak usaha dan biaya untuk mengawasi dan

9
manajemen karyawan. Teknologi informasi mengurangi biaya agensi dengan
mengurangi biaya dalam mendapatkan dan menganalisis informasi, sehingga
manajer lebih mudah untuk memperhatikan karyawan dalam jumlah besar.

3.2.3 Teori Perilaku


Teori perilaku berusaha menjelaskan organisasi dari sudut pandang
sosiologi, psikologi dan ilmu politik. Penelitian perilaku telah menemukan
sedikit bukti bahwa sistem informasi secara otomatis mentransformasi
organisasi. Teknologi informasi dapat mengubah hirarki pengambilan
keputusan di dalam organisasi dengan menurunkan biaya pengambilan dan
penyebarluasan informasi. Teknologi informasi dapat membawa informasi
secara langsung dari unit operasional kepada manajer senior, sehingga
mengurangi manajer menengah dan pekerja klerikal. Teknologi komunikasi
memungkinkan manajer senior menghubungi unit operasional tanpa melalui
perantaraaan manajemen menengah. TI juga memungkinkan penyebaran
informasi secara langsung ke pekerja level bawah, sehingga mereka dapat
membuat keputusan berdasarkan Pengetahuan dan informasi sendiri tanpa
campur tangan manajemen. Namun beberapa penelitian menyarankan agar
manajer menengah diberi lebih banyak informasi, sehinggamanajer
menengah lebih berdaya dalam mengambil keputusan penting dan dapat
mengurangi sejumlah pekerja level bawah.

3.2.4 Internet dan Organisasi


Internet, terutama world wide web, adalah awal untuk memiliki dampak
pening pada hubungan antar perusahaan dan entitas eksternal, dan bahkan pada
organisasi proses bisnis di dalam perusahaan. Internet meningkatkan
aksesibilitas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan pengetahuan untuk
organisasi. Pada intinya, internet mampu secara dramatis mengurangi biaya
transaksi dan keagenan yang dihadapi kebanyakan organisasi.

10
Perusahaan membangun kembali beberapa proses bisnis utamanya
dengan cepat berdasarkan teknologi internet dan membuat teknologi ini sebagai
komponen penting infrasetruktur TI-nya. Jika jaringan sebelumnya memiliki
bimbingan, hasilnya adalah proses bisnis yang lebih sederhana, karyawan lebih
sedikit, dan organisasi yang jauh lebih rata dari pada dimasa lalu.

3. 3. Menggunakan Sistem Informasi Untuk Mencapai Keunggulan


Kompetitif
Pada hampir semua industri yang anda lihat, anda akan menemukan
beberapa perusahaan berkinerja lebih baik dari pada yang lain. Selalu terdapat
perusahaan yang menonjol, pada industri otomotif Toyota dianggap pelaku
superior. Pada eceran online murni, amazon.com adalah pemimpinnya. Dan
pada eceran off line, wai-mart pengencer terbesar di bumi.

Perusahaan yang melakukan dengan lebih baik dari pada yang lain
dikatakan memiliki keunggulan kompetitif dari yang lainnya, perusahaan
memiliki akses terhadap sumberdaya khusus yang tidak dimiliki yang lain, atau
mereka mampu mengunakan sumber daya yang tersedia umum dengan lebih
efisien biasanya kerena pengetahuan dan aset informasi yang superior.

3. 3. 1. Model Daya Kompetitif Porter


Dalam model daya kompetitif Porter, posisi trategis perusahaan dan
strateginya bukan hanya ditentukan oleh kompetisi dengan pesaing
tradisional langsungnya, tetapi juga dipengaruhi pemain baru di pasar, barang
dan jasa pengganti, pemasok, dan pelanggan. Sistem informasi mmbantu
perusahaan bersaing dengan mempertahankan harga yang rendah,

11
membedakan barang dan jasa, berfokus pada peluang pasar, memperkuat
hubungan dengan pelanggan dan pemasok, meningkatkan batasan entri pasar
dengan tingkat operasional yang sangat baik.

Konsep ini dipopulerkan oleh Michael Porter pada buku Competitive


Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance (1985). Menurut
konsep ini, kegiatan perusahaan dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu
kegiatan utama (primary activities) dan kegiatan pendukung (support
activities). Kegiatan utama dibagi menjadi lima, yaitu logistik masuk
(inbound logistics), manajemen operasi (operations), logistik keluar
(outbound logistics), pemasaran dan penjualan (marketing and sales), serta
pelayanan (service). Kegiatan pendukung dibagi empat, yaitu infrastruktur
perusahaan (firm infrastructure), manajemen SDM (human resource
management), teknologi (technology), serta pengadaan (procurement).

3. 3. 2 Strategi Sistem Informasi untuk Berhubungan dengan Daya Kompetitif


Terdapat empat strategi umum, yang masing-masing sering dimungkinkan
dengan penggunaan teknologi dan sistem informasi, yaitu: kepemimpinan
harga rendah, diferensiasi produk, berfokus kepada peluang pasar, dan
menguatkan keakraban pelanggan dan pemasok.

3. 3. 3 Dampak Internet Pada Keunggulan Kompetitif


Karena internet, daya kompetitif tradisional masih bekerja, tetapi
pesaingan kompetitif menjadi semakin ketat (Porter, 201). Tetapi,
berlawanan dengan penilaian negatif Porter, Internet juga menciptakan
kesempatan baru untuk membangun merek dan membangun dasar pelanggan
yang sangat besar dan setia yang bersedia membayar premium terhadap merk
tersebut, contohnya Yahoo!, eBay, BlueNile, Red Envelope, Overstock.com,
Amazon.com, Google, dan masih banyak lagi. Dan juga, bersamaan dengan
12
seluruh inisiatif bisnis yang dimungkinkan oleh TI, beberapa perusahaan jauh
lebih baik dalam menggunakan Internet dibandingkan perusahaan lainnya,
yang menciptakan kesempatan strategis baru untuk perusahaan yang berhasil.

3. 3. 4 Model Rantai Nilai Bisnis


Model rantai nilai menyoroti kegiatan tertentu dalam bisnis, dimana
strategi kompetitif dan sistem informasi memiliki pengaruh yang kuat. Model
ini memandang perusahaan sebagai serangkaian aktivitas utama dan
pendukung yang menambahkan nilai pada barang dan jasa perusahaan.
Aktivitas utama terkait secara langsung dengan produksi dan distribusi,
sementara aktivitas pendukung, memungkinkan pengiriman aktivitas utama.
Rantai nilai perusahaan terhubung ke rantai nilai pemasok, distributor, dan
pelanggannya. Rantai nilai terdiri atas sistem informasi yang meningkatkan
kompetisi pada tingkat industri dengan mempromosikan penggunaan standar
dan konsorsium industri, dan dengan membuat bisnis dapat bekerja lebih
efisien dengan mitra nilainya.

3.3.5 Kepemimpinan Harga Rendah


Gunakan sistem informasi untuk mencapai biaya operasional terendah
dan harga terendah. Contoh klasik adalah wai-mart, dengan menjaga harga yang
rendah dan rata-rata di isi dengan baik menggunakan sistem pengisian kembali
persediaan yang melegenda.

Wal-mart menjadi pemimpin bisnis enceran di amerika serikat, karena


sistem pengisian kembali persediaan yang sangat cepat, Wal-Mart tidak perlu
menghabiskan banyak uang untuk menjaga persediaan yang besar pada
gudangnya sendiri. Sistem juga memungkinkan wal-mart menyesuaikan
pembelian barang toko untuk memenuhi permintaan pelanggan.

13
3.3.6 Diferensiasi Produk
Gunakan sistem informasi untuk memungkinkan produk dan jas baru,
atau mengubah kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa
anda yang telah ada. Sebagai contoh, Google terus memperkenalkan jasa
pencarian yang baru dan unit pada situs Webnya, seperti Google Maps. Dengan
membeli PayPal, sistem pembayaran elektronik, pada tahun 2003, eBay
membuat pelanggan lebih mudah untuk membayar penjualan dan
mengembangkan penggunaan pasar lelangnya.

3.3.7 Berfokus Pada Peluang Pasar


Gunakan sistem informasi untuk memungkinkan fokus pasr khusus, dan
layani pasar sasaran sempit ini lebih baik dari pesaing. Sistem informasi
mendukung strategi ini dengan memproduksi dan menganalisis data untuk
penjualan dan tekni pemasaran yang baik. Sistem informasi memungkinkan
perusahaan menganalisis pola pembelian pelanggan, selera, dan preferensi
dengan cukup dekat sehingga dapat menaikkan kampanye periklanan dan
pemasaran dengan efisienkepada pasar sasaran yang lebih kecil.

3.4 Dampak Internet Pada Keunggulan Kompetitif


Internet hampir menghancurkan beberapa industri dan mengancam yang
lainnya. Internet juga telah menciptakan pasar yang sepenuhnya baru dan
membentuk dasar bagi ribuan bisnis baru. Sebagai contoh, industri ensiklopedia
cetakan dan industri agen perjalanan hampir dikalahkan oleh ketersediaan
pengganti melalui internet. Serupa dangan hal tersebut, internet juga memiliki
dampak signifikan pada enceran, music, buku, broken, dan industri Koran.

Tenologi internet berdasarkan standar universal yang dapat digunakan


perusahaan manapun, memudahkan pesaing untuk bersaing pada harga dan
untuk pesaing baru untuk memasuki pasar. Karena informasi tersedia bagi siapa
saja, internet meningkatkan kekuatan menawar dari pelanggan, yang dapat
dengan cepat menemukan penyediaan perbiaya terendah pada Wab.

14
3.4.1 Model Rantai Nilai Bisnis
Walaupun model portel membantu untuk mengenali daya kompetitif dan
menyarankan stategi umum, model ini tidak mengkhususkan mengenai apa
yang seharusnya dilakukan dan tidak menyadiakan metodologi untuk mecapai
keunggulan kompetitif. Jika tujuan anda adalah untuk mencapai kesempurnaan
operasi, di mana anda memulai? Disinilah model rantai nilai bisnis berguna.

Jadi, untuk membantu pemasok Anda lebih cepat memenuhi kebutuhan


Anda, Anda perlu mengenal pemasoknya pemasok Anda dan memperkenalkan
konsumen Anda ke pemasok Anda. Sebagai produsen, untuk membantu Anda
mengambil keputusan, Anda harus tahu apa yang diperbuat pelanggannya
pelanggan Anda terhadap produk Anda. Inilah inti dari rantai nilai, masing-
masing rantai harus tahu apa yang diperbuat pada produk mereka di sepanjang
rantai di depannya agar bisa menciptakan atau menambah nilai produk tersebut.
Saat produk sudah mampu diberi nilai tambah, keuntungan usaha pasti
mengikuti dengan sendirinya.

3.4.2 Model rantai nilai


menekankan aktifitas khusus pada bisnis dimana strategi kompetitif dapat
diterapkan dengan paling baik dan diman sistem informasi paling mungkin
memiliki dampak strategi.

15
3.4.3 Aktifitas utama
paling terkait secara langsung dengan produksi dan distribusi produk dan
jasa perusahaan, yang menciptakan nilai bagi perusahaan. Aktifitas utama
termasuk logistik dari dalam, operasi, logistik dari luar penjualan dan
pemasaran, dan jasa.

3.5 Sinergi, Kompetensi Inti, Dan Strategi Berdasarkan Jaringan


Perusahaan besar pada umumnya merupakan sekumpulan bisnis. Sering
kali, perusahaan dikelola secara keuangan sebagai kumpulan unit bisnis strategi,
dan pengembalian kepada perusahaan terikat langsung kepada kinerja seluruh
unit bisnis strategi. Sistem informasi dapat meningkatkan kinerja keseluruhan
dari unit bisnis ini dengan mempromosikansinergi dan kompetensi inti.

3.5.1 Sinergi
Pemikiran mengenai sinergi adalah ketika output beberapa unit dapat
digunakan sebagai input untuk unit lain, atau dua organisasi menggabuangkan
pasar dan keahlian, hubungan ini mengurangi biaya dan menghasilkan
keuntungan. Satu penggunaan TI pada situasi sinergi ini adalah untuk mengikat
operasi unit bisnis yang terpisah agar dapat bertindak sebagai kesatuan. Sebagai
contoh, menggabungkan Bank One menyediakan JPMorgan Chase jaringan
cabang eceran yang sangat besar pada Midwest dan Soutwest.

3.5.2 Meningkatkan Kompetensi Inti


Cara lain untuk menggunakan sitem informasi untuk keunggulan
kompetitif adalah untuk berfikir tentang cara sistem dapat meningkatkan
kompetensi inti. Argumennya adalah bahwa kinerja semua unit bisnis akan
meningkat sejauh perkembangan unit bisnis ini, atau menciptakan, kompetensi
inti pusat. Kompetensi Inti adalaah aktifitas dimana perusahaan adalah
pemimpin kelas dunia.

16
Sistem informasi yang mendorong pembagian pengetahuan diantara unit
bisnis meningkatkan kompetensi. Sistem tersebut mungkin mendorong atau
meningkatkan kompetensi yang telah ada dan membentuk karyawan agar
waspada terhadap pengetahuan eksternal yang baru sistem tersebut juga dapat
membantu bisnis dapat mengangkat kompetensi yang ada terhadap pasar terkait.

3.5.3 Strategi Berdasarkan Jaringan


Ketersediaan interner dan teknologi jaringan telah memunculkan stategi
yang mengambil keuntunga dari kemampuan perusahaan menciptakan jaringan
satu sama lain. Strategi berdasarkan jaringan termasuk penggunaan ekonomi
jaringan, model perusahaan virtual dan ekosistem bisnis.

3.5.4. Menggunakan Sistem Untuk Keunggulan Kompetitif: Permasalahan


Manajemen
Sistem informasi strategis sering mengubah organisasi sebagaimana
produk, pelayanan, dan prosedur operasinya, mendorong organisasi menuju
pola perilaku baru. Berhasil menggunakan sistem informasi untuk mencapai
keunggulan kompetitif merupakan hal yang menantang dan membutuhkan
koordinasi yang tepat atas teknologi, organisasi, dan manajemen. Namun,
tidak semua sistem informasi strategis itu menguntungkan, dan bisa jadi
sangat mahal untuk dibangun. Banyak sistem informasi strategis yang dengan
mudah dapat ditiru perusahaan lain sehingga keunggulan strategis tidak
selalu dapat dipertahankan.Dalam hal ini, analisis sistem strategis diperlukan
dan sangat membantu perusahaan.

Beberapa sistem informasi tertentu menjadi sangat kritis dalam


menentukan masa depan perusahaan pada jangka panjang. Sistem tersebut
merupakan alat yang sangat handal bagi perusahaan agar dapat tetap terdepan
dalam kompetisi bisnis, sistem ini kerap disebut sebagai strategic information
systems. Strategic information systems adalah sistem komputer pada

17
berbagai tingkatan organisasi yang mengubah tujuan, operasional, produk,
layanan atau lingkungan relasionship untuk membantu perusahaan
memperoleh keunggulan kompetitif. Pertanyaan yang muncul pada tingkatan
strategis bisnis adalah : “Bagaimana perusahaan dapat bersaing secara efektif
dalam kondisi pasar saat ini?”. Ada tiga strategi umum yang dapat dilakukan
untuk menjawab pertanyaan tersebut, yaitu:
1. Menghasilkan barang dengan harga murah.
2. Diferensiasi barang dan jasa.
3. Mengubah cakupan kompetisi baik dengan memperbesar pasar memasuki
pasar global atau dengan mempekecil pasar dengan fokus pada segmen pasar
kecil (niche market) yang tidak terlayani dengan baik oleh para
pesaing.Perusahaan digital menawarkan kemampuan baru untuk mendukung
strategi bisnis pada
tingkatan strategis dengan :
o Mengelola rantai suplai (supply chain);
o Membangun sistem yang dapat merasakan dan merespon (sense and
respond) pelanggan dengan efisien; dan
o Menggunakan web untuk mengirimkan produk dan layanan baru ke pasar.

18
Kesimpulan
Kebutuhan untuk mensinkronkan perencanaan strategis dengan

pengembangan sistem nformasi sudah semakin mendesak. Organisasi tidak bisa

lagi berbangga bila memiliki beberapa sistem aplikasi yang mempermudah

operasional, tetap juga sudah harus mulai memikirkan bagaimana semua sistem

aplikasi yang ada mendukung tujuan dan misi organisasi.

Perencanaan strategis organisasi harus diteliti ulang secara

comprehensive karena hal ini merupakan kunci yang akan menjadi titik tolak

dari perencanaan strategis sistem informasi.

Oleh karena itulah, metedologi perencanaan strategis organisasi sangat

besar perannya dalam hal ini.

Sumber :
Information system, Organization and Strategy. Louden P.jane and Louden
C.Kenneth .2012.Prentice Hall

http://tmnoumi.blogspot.co.id/2011/09/sistem-informasi-manajemen-chapter-
iii.html

19
http://agusfirnanda.blogspot.co.id/2011/10/bab-3-sistem-informasi-organisasi-
dan.html

https://hortipart.wordpress.com/2011/04/05/rantai-pasok-vs-rantai-nilai/

https://id.wikipedia.org/wiki/Rantai_nilai

Sesi Pertanyaan :
1. Bagaimana cara industri dapat bertahan dari dampak internet ?

2. Apasih teori ekonomi itu, jenis teori, dan fungsi serta penempatannya ?

3. Apa dampak positif dan negatif dari internet untuk keunggulan kompetitif
?

4. Apa strategi perusahaan dalam menjalankn bisnis ?

5. Peran Sistem Informasi pada ekonomi makro ?

20

Anda mungkin juga menyukai