Anda di halaman 1dari 3

Nama : Shella Nur Safitri

NIM : 180910301093

Mata Kuliah : Supervisi Lembaga Pelayanan Sosial (D2)

INDIVIDU DAN MANUSIA

ORGANISASI PELAYANAN

Negara Kesejahteraan (Welfare State) merupakan teori yang menegaskan bahwa negara
yang pemerintahannya menjamin terselenggaranya kesejahteraan rakyat. Dan untuk
dapat mewujudkan kesejahteraan rakyatnya harus didasarkan pada lima pilar
kenegaraan, yaitu: Demokrasi (Democracy), Penegakan Hukum (Rule of Law),
Perlindungan Hak Asasi Manusia (The Human Right Protection), Keadilan Sosial
(Social Justice) dan Anti Diskriminasi (Anti Discrimination).

Salah satu makna diantanya, negara kesejahteraan sebagai pelayanan sosial. Umumnya
mencakup lima bentuk, yakni jaminan sosial (social security), pelayanan kesehatan,
pendidikan, perumahan dan pelayanan sosial personal (personal social services)

Birokratisasi negara kesejahteraan telah menghasilkan transformasi kesejahteraan


pribadi, yang di masa lalu ditangani dalam domain pribadi, kini telah menjadi tanggung
jawab publik untuk ditangani melalui organisasi layanan manusia publik.

Contohnya ketika orang tua mendaftarkan anak mereka di sekolah, mereka telah
mendelegasikan tanggung jawab orang tua untuk pendidikan anak ke birokrasi. Anak
tersebut telah memperoleh status formal "siswa" berdasarkan afiliasinya dengan
sekolah. Ketika seseorang dirawat di rumah sakit, penyakitnya bukan lagi urusan
pribadi, tetapi menjadi perhatian publik sebagaimana mestinya dicatat dalam dokumen
resmi. Orang tersebut telah memperoleh status formal "pasien." Transformasi semacam
itu memiliki konsekuensi besar bagi individu. Mempublikasikan kebutuhan dan masalah
mereka memungkinkan mereka untuk mendapatkan akses ke layanan manusia yang
penting untuk perbaikan, pemeliharaan, dan pemulihan kesejahteraan dan kesejahteraan
pribadi mereka.
KLASIFIKASI ORGANISASI PELAYANAN MANUSIA

Organisasi pelayanan manusia adalah organisasi yang memiliki fungsi utama


mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan individu dengan membentuk atau
mengubah atribut pribadi mereka. Tujuannya adalah memenuhi secara sosial kebutuhan
manusia.

People-Processing Technologies

Teknologi ini memiliki satu fungsi utama: untuk memberikan pada orang-orang label
sosial tertentu, posisi sosial, atau status. Bukannya langsung mengubah atribut
seseorang, organisasi memilih untuk mengubah definisi atribut, posisi sosial, dan
identitas masyarakat sehingga reaksi dari orang lain untuk definisi baru akan
menghasilkan perubahan yang diinginkan.

People-sustaining Technologies

Teknologi ini bertujuan untuk mencegah, atau menunda kemerosotan dari kesejahteraan
seseroang atau status sosialnya. Hal ini dilakukan dengan cara menghilangkan atau
meminimalkan efek dari kondisi klien yang mengancam kesejahteraanya, atau dengan
mengkompensasi kerugian sumber daya pribadi yang menyebabkan kerusakan tersebut.

People Changing Technologies

Teknologi perubahan manusia bertujuan mengubah secara langsung kondisi biofisik,


psikologis, atau atribut sosial klien dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka
serta fungsi sosialnya. Penekananya berada pada manipulasi langsung dari atribut untuk
mencapai perubahan yang telah ditentukan. Dalam ‘people changing technologies, kita
dapat membedakan antara dua subfungsi:

1) Pemulihan: yang ditekankan di sini adalah pada menghilangkan atau mengurangi


kekurangan, hambatan, dan incapasitas sehingga klien dapat berfungsi pada tingkat
yang diinginkan secara sosial. Teknologi tersebut termasuk psikoterapi, pengobatan
penyakit, rehabilitasi vokasional, dan resosialisasi.
2) Peningkatan: ditekankan di sini adalah untuk lebih meningkatkan fungsi sosial dan
kesejahteraan yang dinilai akan bergerak sepanjang gradien normal pembangunan.
Misalnya tekonolgi pendidikan, pembangunann kapasitas, dan lain lain.

Berlawanan dengan ‘people sustaining technology’, ‘people changing technology’


berasumsi bahwa klien mempunyai kapasitas yang signifikan dalam meningkatkan
pemberdayaan dirinya sendiri, dan hal ini telah terbukti secara empirik. Semakin besar
jumlah perubahan yang dilihat oleh teknologi, semakin besar kompleksitas dan
ketidakpastian dan semakin besar juga kebutuhan organisasi untuk menyangganya dari
lingkungan. Hal ini disebakan oleh dua faktor, pertama ialah kesuksesan teknologi
berpredikat pada kapasitas organisasi untuk menjamin kongruensi diantara atribut
individu dalam mencari perubahan dan atribut yang didefinisikan sebagai kecocokan
dari teknologi yang dipakai, kedua ialah organisasi harus menyekat atribut-atribut yang
ada dari pengaruh eksternal,sehingga praktisioner dapat meraih kontrol besar diatasnya.

Dalam artian singkat sebagai berikut

 Teknologi Transformasi yang diterapkan

A. Memproses Orang (People-Processing)

Bertujuan mentransformasikan klien dengan tidak mengubah atribut


personalnya, tetapi memberi label pada status yang akan menimbulkan respon
dari unit sosial lain.

B. Mempertahankan Orang

Bertujuan mencegah, mempertahankan, atau memperlambat kemunduran


kondisi sejahtera klien.

C. Mengubah Orang

Bertujuan mengubah secara langsung atribut personal klien untuk meningkatkan


kondisi sejahtera mereka

Anda mungkin juga menyukai