Anda di halaman 1dari 54

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam UU No.5 Tahun 2014 Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah
profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan
bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS
sebagai bagian dari ASN menjadi profesional seperti tersebut di atas
adalah Pelatihan dasar (latsar) CPNS. Diklat ini dilaksanakan dalam
rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang
kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS
yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani
masyarakat.
Pemerintah Indonesia bersama-sama dengan masyarakat
internasional telah menyepakati pentingnya menjaga bumi dari
pencemaran dan kerusakan. Salah satu komitmen Pemerintah dalam
menjaga bumi dari pencemaran dan kerusakan adalah melalui
pendidikan untuk pembanguna berkelanjutan yang merupakan kunci
untuk mempersiapkan kita (dengan pengetahuan, keahlian, nilai dan
sikap ) agar pemangunan yang kita lakukan saat ini tidak mengorbankan
generasi masa depan.

1
Dalam upaya mempercepat pengembangan lingkungan hidup
khususnya jalur pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah, maka pada tanggal 21 Februari 2006 telah dicanangkan
PROGRAM ADIWIYATA, dengan tujuan mendorong dan membentuk
sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan dan pembangunan
berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan
datang.
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tanah Putih Tanjung
Melawan termasuk dalam jenis pendidikan formal, yang bertujuan
menyiapkan siswa dengan bekal ilmu pengetahuan agar siswa dapat
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi baik negeri maupun
universitas swasta. Disamping itu SMAN 1 Tanah Putih Tanjung Melawan
juga memiliki visi dan misi dengan penekanan menciptakan siswa yang
memiliki imtek dan imtaq, yang peduli akan wawasan lingkungan
sehingga menjadi pelopor bagi daerah khususnya Kecamatan Tanah
Putih Tanjung Melawan. Wujud nyata visi tersebut terlihat berdasarkan
Piagam Kemen LHK No. SK.610/MENLHK-BP2SDM/2015 (lampiran 1)
prediket SMAN 1 Tanah Putih Tanjung Melawan sebagai Sekolah
Adiwiyata Nasional. Namun belakang penulis melihat kepedulian warga
sekolah terutama siswa terhadap kebersihan lingkungan sekolah mulai
berkurang, penulis melihat masih ada siswa yang membuang sampah
sembarangan, dan ada juga yang membuang sampah di bak sampah
namun tidak pada bak yang sesuai fungsinya. Untuk itu diperlukan
tenaga pendidikan terampil dan inovatif untuk mewujudkan dan
membangkitkan kepedulian siswa terkait hal tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, seorang guru harus
menjadi Aparatur Sipil Negara yang profesional dengan bertindak sesuai
dengan nilai-nilai dasar Profesi ASN yang meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi ( ANEKA ).

2
Penerapan nilai-nilai tentulah sangatlah diharuskan dikarenakan seorang
guru merupakan sebagai pintu utama dalam penerapan karakter di
bidang pendidikan terutama pendidikan menengah atas, dalam mencetak
peserta didik yang berdaya saing dan mewujudkan visi misi sekolah.
Oleh karena itu dalam proses pelatihan dasar (latsar) CPNS ini, penulis
akan melaksanakan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di SMAN 1 Tanah
Putih Tanjung Melawan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
penulis tertarik untuk membuat rancangan aktualisasi kegiatan mengenai
kurangnya kesadaran siswa dalam membuang sampah pada tempatnya
di SMAN 1 Tanah Putih Tanjung Melawan.

B. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi
PNS ini adalah meningkatkan profesionalisme seorang guru Sekolah
Menengah Atas dalam membentuk peserta didik yang berkarakter dan
memiliki daya saing serta peduli lingkungan. Dan pelaksanaan aktualisasi
nilai-nilai dasar profesi PNS yang akan penulis laksanakan di SMAN 1
Tanah Putih Tanjung Melawan memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Diharapkan para Calon ASN ini mampu mewujudkan
akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan jabatannya
2. Mampu menerapkan nilai-nilai nasionalisme sehingga bekerja
atas dasar semangat nilai-nilai pancasila.
3. Mampu menerapkan nilai-nilai etika publik sehingga
menciptakan lingkungan sekolah dan masyarakat yang
harmonis.
4. Mampu berinovasi untuk meningkatkan mutu pelaksanaan
tugas dan jabatan.
5. Mampu menerapkan nilai-nilai anti korupsi sehingga bisa
mewujudkan sikap kedisiplinan maupun menjaga kedisiplinan.

3
C. Gambaran Umum Instansi
SMAN 1 Tanah Putih Tanjung Melawan merupakan satu-satu nya
sekolah setingkat SMA,SMK dan MA yang terdapat di Kecamatan Tanah
Putih Tanjung Melawan Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Sekolah ini
dahulunya berstatus milik yayasan Syekh Zainuddin Rokan Tanah Putih.
Kemudian melalui Peraturan Bupati Rokan Hilir No. 07 Tahun 2006
beralih status dari swasta ke negeri dibawah naungan Pemerintah
Kabupaten Rokan Hilir, hingga UU No. 23 tahun 2014 pasal 15 ayat 1
dan 2 membuat statusnya sekarang dibawah naungan Pemerintah
Provinsi Riau. Untuk struktur organisasi terdapat pada lampiran 2.

Berikut ini adalah gambaran umum SMAN 1 Tanah Putih Tanjung


Melawan

Profil Sekolah

NPSN : 10405639
Nama Kepala Sekolah : H. Haritustanto, S.Pd. I
Status sekolah : Negeri
Akreditasi :A
Bentuk pendidikan : SMA
Jumlah Siswa : 415 orang siswa
Alamat : Jl. Pendidikan Melayu Besar
Kelurahan / Desa : Melayu Besar
Kecamatan : Tanah Putih Tanjung Melawan
Kabupaten : Rokan Hilir

4
Provinsi : Riau
Kode pos : 28983
Email : tptmelawan1@gmail.com

1. Visi dan Misi


Dalam panduan kurikulum KTSP SMAN 1 Tanah Putih
Tanjung Melawan tahun 2017, Visi SMAN 1 Tanah Putih Tanjung
Melawan adalah “Terwujudnya siswa yang berprestasi dalam
Iptek berlandaskan Imtaq serta berwawasan lingkungan”
Selanjutnya SMAN 1 Tanah Putih Tanjung Melawan dalam
rangka mewujudkan visinya tersebut memiliki misi sekolah yaitu,
sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan dan bimbingan kepada siswa secara
efektif dan efisien.
2. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler yang efektif dan efisien.
3. Melaksanakan kegiatan keagamaan sehingga menjadi sumber
kearifan
4. Membekali siswa dengan pengetahuan keterampilan
tekhnologi.
5. Terselenggaranya kerjasama antar sekolah, masyarakat dan
orang tua.
6. Membina prilaku budaya bersih, budaya tertib dan budaya
kerja
7. Menciptakan lingkungan yang asri aman dan nyaman
8. Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup.
9. Mewujudkan prilaku 3 R (Reduce, Reus, Recycle)

5
Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional
adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut. Secara lebih rinci tujuan SMAN 1 Tanah
Putih Tanjung Melawan adalah sebagai Berikut :
1. Mempersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Allah
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
2. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang
berkepribadian, cerdas, berkualitas dan berprestasi dalam
bidang olahraga dan seni.
3. Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi
informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri
secara mandiri.
4. Menanamkan peserta didik sikap ulet dan gigih dalam
berkompetensi, beradaptasi dengan lingkungan dan
mengembangkan sikap sportifitas.
5. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi agar mampu bersaing dan melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
6. Meningkatkan kebiasaan perilaku hidup bersih dan tertib.
7. Terlaksananya lingkungan sekolah yang rindang, aman dan
nyaman.
8. Mengupayakan pencegahan pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup.
9. Meningkatkan perilaku 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

6
2. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Tenaga pendidik dan kependidikan di SMAN1 Tanah Putih
Tanjung Melawan adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Tenaga pendidik dan kependidikan SMAN 1 Tanah Putih


Tanjung Melawan
No Nama/Nip Jabatan Status
Haritustanto, S.Pd.I
1 Kepala Sekolah PNS
196203151984121001
Eka Astika, S.Pd
2 Guru Biologi PNS
19830218 201001 2 009
Zulhafni Nasution,S.Pd
3 Guru B.Indonesia PNS
19780828 201001 2 008
Guru Kimia
Rahmat, S.Pd
4 Bendahara Sekolah PNS
19791202 201001 1007
Ka. Labor IPA
Nurfitriana, M.Pd
5 Guru B. Indonesia PNS
19851101 2010 01 2 011
Nanang Jufri, S.Pd Guru PPKn
6 PNS
19830114 201503 1 002 Wakabid. Kesiswaan
Setia Budi, S.Pd. I
7 Guru MTK PNS
19850415 201001 1 014
Lesti Sari Lestari, S.Pd
8 Guru B. Inggris PNS
19850723 201102 2 001
Novita, S.Pd
9 Guru Fisika PNS
19810513 201001 2 012
10 Desi Susanti, S.Pd Guru MTK PNS

7
19821212 201001 2 025
Fazil Akbar, S.Pd Guru Geografi
11 CPNS
19941118 201903 1 001 Wakabid. kurikulum
12 Hj. Sumarni Nur, S.Ag Guru PAI Honor Daerah
13 Hermanto,S.Pd Guru B. Inggris Honor Komite
Rahayuni Purnama, Guru Sejarah
14 Honor Daerah
A.md. Indonesia
15 Floranta O. Barus, S.Pd Guru Kimia Honor Daerah
16 Line Sianturi, S.Pd Guru MTK Honor Daerah
17 Hasnah, S.Pd.I Guru PAI Honor Daerah
18 Asnaria, S.Pd Guru Biologi, Honor Daerah
19 Nurhawati, S.Pd Guru Ekonomi Honor Daerah
20 Resi Handayani S.T Guru TIK / Operator Honor Daerah
Guru B.Indonesia
21 Agustina, S.Pd.I. Honor Daerah
Ka. Perpustakaan
22 Maizul Pardian, S.Pd Guru Penjas Honor Komite
23 Ilzanimar, S.Pd Guru BK Honor Komite
Guru
24 Destia Rilla, S.Pd Honor Komite
Geografi/Sosiologi
25 Muhammad Toriq, S.Pd Guru Ekonomi Honor Komite
26 Fitri, S.Pd Guru Penjas Honor Komite
27 Firdaus Ka. TU Honor Daerah
28 Heri Maulana TU Honor Komite
29 Wilda S.Pd TU Honor Komite
30 Alni TU Honor Daerah
31 Leni Marlina TU Honor Komite
32 Ja’far Satpam Honor Komite

3. Tugas dan Fungsi


Sebagai seorang guru sudah sepatutnya selalu ingat akan
tugas pokok dan fungsinya, agar sosok guru senantiasa melekat
seiring dengan perubahan zaman yang semakin maju. Dengan
menyadari tugas pokok nya maka ia berhak untuk selalu disebut
sebagai guru profesional.

8
Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2)
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional,  Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74
Tahun 2008 tentang Guru,yakni :
a. Merencanakan pembelajaran;
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
c. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
d. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
e. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
f. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan
pokok yang sesuai; dan
g. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya,
diantaranya :
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
b. Menyusun silabus pembelajaran;
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada
mata pelajaaran di kelasnya;
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
h. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang
menjadi tanggungjawabnya (khusus guru kelas);

9
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses
dan hasil belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
l. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
m. Melaksanakan pengembangan diri
n. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan
o. Melakukan presentasi ilmiah.
Fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e Pasal 20
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
a. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
b. Menjunjung tinggi peraturan  perundang-undangan, hukum,
dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
c. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;
d. Memelihara komitmen secara profesional  untuk meningkatkan 
mutu pendidikan; dan
e. Memberi teladan dan menjaga nama baik  lembaga, profesi, 
dan kedudukan sesuai dengan  kepercayaan yang diberikan
kepadanya.

4. Program dan Kegiatan Saat Ini


Program dan kegiatan yang dilakukan saat ini berdasarkan
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) adalah sebagai berikut:
a. Unsur Utama
1) Melaksanakan proses pembelajaran (merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran)

10
2) Mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran
3) Menganalisis hasil pembelajaran
4) Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian
5) Menjadi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
6) Mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) Geografi
7) Mengikuti lokakarya atau kegiatan bersama untuk
penyusunan perangkat kurikulum dan atau pembelajaran

Dalam menjalankan tugas Wakil Kepala Sekolah Bidang


Kurikulum dan juga pengajar mata pelajaran geografi memiliki
peran untuk memberikan pengetahuan tentang menjaga
kelestarian lingkungan dalam upaya mewujudkan visi dan misi dari
SMAN 1 Tanah Putih Tanjung Melawan, dalam hal ini adalah
menjaga kebersihan lingkungan sekolah. SMAN 1 Tanah Putih
Tanjung Melawan adalah SMA memiliki status Adiwiyata Nasional,
dengan demikian menjadi tugas tambahan bagi Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kurikulum untuk merancang kurikulum sekolah
dan program sekolah yang memiliki muatan sadar lingkungan.
Tugas Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum berkoodinasi
dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dalam
melaksanakan program-program adiwiyata.

11
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR CALON PNS

A. Konsep Aktualisasi
Dalam menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)
diperlukan konsep aktualisasi sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

12
Amanah seorang PNS menjamin terwujudnya nilai-nilai publik dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah dengan
aparat birokrasi, serta antara pemerintah yang diwakili oleh PNS
dengan masyarakat. Kontrak antara kedua belah pihak antara lain:
pertama, akuntabilitas eksternal yaitu tindakan pengendalian yang
bukan bagian dari tanggung jawabnya. Kedua, akuntabilitas interaksi
merupakan pertukaran sosial dua arah antara yang menuntut dan
yang menjadi bertanggung jawabnya. Ketiga, hubungan akuntabilitas
merupakan hubungan kekuasaan structural (pemerintahan dan public)
yang dapat dilakukan secara asimetris sebagai haknya untuk
menuntut jawaban ( Mulgaht:2003).
Adapun nilai-nilai dasar yang terdapat pada akuntabilitas adalah
sebagai berikut :
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas kebawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang sangat penting dalam
menciptakan lingkungannya. Pimpinan mempromosikan lingkungan
yang akuntabel dapat dilakukan dengan memberikan contoh pada
orang lain (lead by example), adanya komitmen yang tinggi dalam
melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif bagi pihak
lain untuk berkomitmen pula, terhindarnya dari aspek-aspek yang
dapat menggagalkan kinerja yang baik yaitu hambatan politis
maupun keterbatasan sumber daya, sehingga dengan adanya
saran dan penilaian yang adil dan bijaksana dapat dijadikan
sebagai solusi.
b. Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi adalah :

13
1) Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerja sama antara
kelompok internal dan kelompok eksternal
2) Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan
3) Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan
4) Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan
secara keseluruhan

c. Integritas
Dengan adanya integritas menjadi suatu kewajiban untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku,
Undang-undang, kontrak, kebijakan dan peraturan yang berlaku.
Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan
dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders.
d. Tanggung jawab (Responsibilitas)
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan
memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa
ada suatu konsikuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan,
karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan
yang telah dibuat. Responsibilitas terbagi dalam responsibilitas
perorangan atau institusi.
1) Responsibilitas perseorangan
 Adanya pengakuan terhadap tindakan yang telah diputuskan
dan tindakan yang telah dilakukan
 Adanya pengakuan terhadap etika dalam pengambilan
keputusan
 Adanya keterlibatan konstituen yang tepat dalam keputusan
2) Responsibilitas institusi

14
 Adanya perlindungan terhadap publik dan sumber daya
 Adanya pertimbangan kebaikan yang lebih besar dalam
pengambilan keputuan
 Adanya penempatan PNS dan individu yang lebih baik sesuai
dengan kompetensinya
 Adanya kepastian kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
dan fungsinya untuk melindungi sumber daya organisasi

e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus
dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan
organisasi. Oleh sebab itu, ketidakadilan harus dihindari karena
dapat meghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
menyebabkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata
lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak
dapat dipercaya.

g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapaan dan kapasitas. Setiap individu yang
ada dilingkungan kerja harus dapat menggunakan kewenangannya
untuk meningkatkan kinerja. Adanya peningkatan kerja juga
memerlukan adanya perubahan kewenangan sesuai dengan

15
kebutuhan yang telah dibutuhkan. Selain itu, adanya harapan
dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki.
h. Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan
dan mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau kelompok
dalam melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya, mereka
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi
tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian focus utama
untuk kejelasan adalah mengetahui wewenang, peran dan
tanggung jawab , misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi dan sitem pelaporan kinerja baik individu maupun
organisasi.
i. Konsisten
Konsitensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten
dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki
konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak
akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota
organisasi.

2. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.
Bahkan tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan
nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki oerientasi

16
berfikir mementingkan kepentingan public, bangsa dan Negara.
Pegawai ASN akan berfikir tidak lagi sektoral dengan mental blocnya,
tetapi akan senantiasa mementingkan kepentingan yang lebih besar
yakni bangsa dan Negara.
Setiap pegawai ASN wajib memiliki jiwa nasionalisme Pancasila
yang kuat dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Jiwa nasionalisme
Pancasila ini harus menjadi dasar untuk mengilhami setiap gerak
langkah dan semangat bekerja untuk bangsa dan Negara. Untuk itu
setiap Pegawai Negeri Sipil sebagai bagian dari ASN harus senantiasa
taat menjalankan nilai-nilai Pancasila dan mengaktualisasikannya
dengan semangat nasionalisme yang kuat menjalankan tugasnya
sebagai pelaksanan kebijakan publik, pelayan publik dan pemersatu
bangsa.
Adapun nilai-nilai dasar yang harus dimiliki pegawai ASN sebagai
pelaksanan kabijakan pemerintah dan sebagai pelayan publik adalah
sebagai berikut :
a. Nilai nasionalisme pancasila bagi ASN (sila 1 dan sila 2)
1) Pemahaman dan implementasi nilai-nilai Ketuhanan Yang
Maha Esa bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan
tugasnya
2) Pemahaman nilai-nilai kemanusiaan bagi aparatur sipil Negara
(ASN) dalam menjalankan tugasnya
b. Nilai nasionalisme pancasila bagi ASN (sila 3 s/d sila 5)
c. ASN sebagai pelaksana kebijakan publik
d. ASN sebagai pelayan publik
e. ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa

3. Etika Publik

17
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang
baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan
sesuai nila-nilai yang dianut (Catalano, 1991).
Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada
perbedaan antara keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi
yang baik atau benar. Sedangkan moral mengacu pada kewajiban
untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Etika juga dipandang sebagai karakter atau etos individu/kelompok
berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur. Kode etik adalah
aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok
khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok khusus dalam
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan
dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
undang-undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.

18
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitme Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab Pegawai
Negeri Sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat
memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu merupakan
tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja
yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan (Berry dan Pasuraman dalam Zulian
Zamit, 2010:11), yaitu :
a. Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi
b. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan
yang telah dijanjikan

19
c. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk
memberikan pelayanan dengan tanggap
d. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan,
dan sifat dapat dipercaya
e. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap
kebutuhan pelanggan.

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruption yang artinya
kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Dalam menjalan pekerjaan
ASN harus menerapkan nilai-nilai anti korupsi diantaranya jujur,
kedisiplinan, keberanian, dan keadilan.
Ada sembilan indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang
harus diperhatikan, yaitu :
a. Jujur yaitu menyampaikan sesuatu apa adanya tidak berbeda
dengan kenyataan yang ada.
b. Peduli yaitu perhatian seseorang terhadap sesama menjadikan
seseorang memiliki kasih sayang.
c. Mandiri yaitu membentuk karakter seseorang sehingga tidak
tergantung pada orang lain.
d. Disiplin yaitu ketekunan dan konsisten untuk terus
mengembangkan potensi diri membuat seeorang akan selalu
mampu memberdayakan dirinya dalam menjalankan tugas.
e. Tanggung jawab yaitu pribadi yang utuh mengenal diri bahwa
dirinya berbuat yang terbaik sesama manusia.
f. Kerja keras yaitu individu yang terus meningkatkan kualitas hasil
kerja demi kemanfataan publik.

20
g. Sederhana yaitu manusia berintegritas tinggi dengan menyadari
keterbatasan dirinya melakukan sesuatu tanpa berlebih-lebihan
h. Berani yaitu seseorang yang mampu mengatakan kebenaran dan
menolak kebatilan.
i. Adil yaitu karakter yang menyadari dirinya bahwa apa yang
diterima sesuai dengan jerih payahnya.

Untuk pelatihan dasar pola terintegrasi bukan hanya


menerapkan nilai-nilai dasar perofesi PNS tetapi juga kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI. Penjelasan dari kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI dapat dijabarkan diantaranya
6. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka ASN
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan
perekat pemersatu bangsa. Selanjutnya pegawai ASN bertugas :
a. Melaksanakan kewajiban yang dibuat yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan-
perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI
Adapun peran dari PNS adalah perencana pelaksana dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

21
Pengelolaan SDM harus selalu berkaitan dengan tujuan dan
sasaran organisasi, dalam konteks ini aktivitas dalam pengelolaan
SDM/ASN dilakukan untuk memotivasi dan juga meningkatkan
produktivitas pegawai dalam melaksanakan tugasnya sehingga
mampu berkontribusi pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Sistem Merit pada dasarnya adalah konsepsi dalam manajemen
SDM yang menggambarkan diterapkannya obyektifitas dalam
keseluruhan semua proses pengelolaan ASN yakni pada
pertimbangan kemampuan dan prestasi individu untuk melaksanakan
pekerjaannya (kompetensi dan kinerja).
7. Whole Of Government (WOG)
WOG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik. WOG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan
yang terkait dengan urusan yang relevan. Pendekatan WOG dapat
dilakukan baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal
pernah dipraktekkan dengan cara antara lain penguatan koordinasi
antar lembaga, membentuk lembaga koordinasi khusus, membentuk
gugus tugas dan koalisi sosial. Jenis pelayanan publik yang dikenal
dapat didekati oleh pelayanan yang bersifat administratif, pelayanan
jasa, pelayanan barang dan pelayanan regulatif. Tantangan yang
dihadapi dalam penerapan WOG adalah kapasitas dan SDM, nilai dan
budaya organisasi dan kepemimpinan. \

8. Pelayanan Publik

22
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayan
Publik dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggaraan pelayanan publik. Prinsip pelayanan
publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah
1) Partisipatif;
2) Transparan;
3) Responsif;
4) Tidak diskriminastif;
5) Mudah dan murah;
6) Efektif dan efisien;
7) Aksesibel;
8) Akuntabel; dan
9) Berkeadilan

B. Isu Aktualisasi

Di SMAN 1 Tanah Putih Tanjung Melawan terdapat beberapa


masalah terkait kualitas mutu pendidikan yang dapat diangkat menjadi
beberapa isu, antara lain :
1. Kurangnya kesadaran siswa dalam membuang sampah pada
tempatnya di SMAN 1 Tanah Putih Tanjung Melawan
2. Kurangnya bahan materi ajar geografi di SMAN 1 Tanah Putih
Tanjung Melawan
3. Kurangnya alat/media pembelajaran geografi di SMAN 1 Tanah
Putih Tanjung Melawan

23
Setelah didapatkan beberapa isu maka dilakukan penetapan
prioritas masalah dengan metode USG, dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 2. Analisis USG


Proses
No Identifikasi Isu total Peringkat
U S G
1 Kurangnya kesadaran siswa dalam 5 5 5 15 1
membuang sampah pada tempatnya
di SMAN 1 Tanah Putih Tanjung
Melawan
2 Kurangnya bahan materi ajar 4 5 5 14 2
geografi yang mendukung di SMAN 1
Tanah Putih Tanjung Melawan
3 Kurangnya alat / media pembelajaran 3 5 5 13 3
geografi di SMAN 1 Tanah Putih
Tanjung Melawan

Keterangan peringkat:
1 = Sangat tinggi, 2 = Tinggi, 3 = Sedang, 4 = Rendah, 5 = Sangat
Rendah

Berdasarkan hasil penilaian prioritas menggunakan USG, skor


tertinggi ada pada isu pertama, “Kurangnya kesadaran siswa dalam
membuang sampah pada tempatnya di SMAN 1 Tanah Putih Tanjung
Melawan”; isu ini memiliki skor 15 dan menjadi isu prioritas (core
issue) yang akan dibahas dalam rancangan aktualisasi. Adapun
alasan mengapa penulis mengangkat isu tersebut karena selain
mendukung visi dan misi dari sekolah, juga merupakan salah satu
tupoksi dari guru yaitu mengatur kebersihan ruang kelas dan
sekitarnya.

24
C. Gagasan Penyelesaian Isu
Setelah penulis menetapkan isu-isu yang ingin dipecahkan atau
diselesaikan tahapan selanjutnya adalah menetapkan gagasan
kegiatan dari setiap isu-isu yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut
gagasan kegiatan-kegiatan untuk isu-isu yang telah ditetapkan
sebelumnya antara lain :

Tabel 3. Gagasan Penyelesaian Isu


Unit Kerja : SMAN 1 Tanah Putih Tanjung Melawan, Kab. Rokan
Hilir
Identifikasi Isu : 1. Kurangnya kesadaran siswa dalam membuang
sampah pada tempatnya di SMAN 1 Tanah Putih
Tanjung Melawan
2. Kurangnya bahan materi ajar geografi di SMAN 1
Tanah Putih Tanjung Melawan
3. Kurangnya alat/media pembelajaran geografi di
SMAN 1 Tanah Putih Tanjung Melawan
Isu Yang : “Kurangnya kesadaran siswa dalam membuang sampah
Diangkat pada tempatnya di SMAN 1 Tanah Putih Tanjung
Melawan”
Gagasan Peningkatan kesadaran siswa dalam menjaga
Pemecahan Isu kebersihan lingkungan di SMAN 1 Tanah Putih Tanjung
Melawan
Kegiatan yang : 1. Berkonsultasi terkait rencana kegiatan dengan
diusulkan Kepala Sekolah
kegiatan yang 2. Berdiskusi dengan wakil kesiswaan untuk rencana
bersumber dari kegiatan penyuluhan
SKP 3. Membuat media poster tentang sampah
4. Melakukan penyuluhan kepada guru dan siswa

25
tentang kepedulian menjagan kebersihan
lingkungan sekolah dan membuang sampah pada
tempat
5. Melakukan proses pelaksanaan dan penindakan
aktivitas siswa dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekolah

Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi 1


No Uraian Keterangan
1 Kegiatan Berkonsultasi terkait rencana kegiatan dengan Kepala
Sekolah
2 Tahapan a. Mempersiapkan berkas rancangan kemudian
Kegiatan disampaikan dan dikonsultasikan bersama Kepala
Sekolah dan mentor dengan mandiri (Anti Korupsi),
teliti (Komitmen Mutu), Bahasa tulisan yang benar
dan sopan (Etika Publik), kejelasan tujuan
(Akuntabilitas), jujur (Nasionalisme)
b. Menemui Kepala Sekolah di ruangannya bersama
mentor dengan nilai sopan santun (Etika Publik),
Kejelasan tujuan dan tanggung jawab
(Akuntabilitas), efektif (Komitmen Mutu) dan
Sederhana (Anti Korupsi)
c. Berdiskusi dan berkonsultasi dengan Kepala Sekolah
dan mentor terkait rencana kegiatan serta meminta
persetujuan dengan penerapan nilai terbuka
(Akuntabilitas), mufakat (Nasionalisme), Bahasa
komunikatif dan sopan (Etika Publik), Menerima
Masukan (Komitmen Mutu)
4 Output/Hasil - Terlaksananya kegiatan pertemuan dengan Kepala

26
Sekolah bersama mentor
- Tersepakatinya kegiatan yang akan direncanakan
- Terdapatnya bukti dokumentasi (foto)
5 Keterkaitan Saya mempersiapkan berkas rancangan dengan jujur
Substansi (Nasionalisme) ditulis menggunakan bahasa tulisan
Mata yang benar dan sopan (Etika Publik) dan teliti
Pelatihan (Komitmen Mutu)
Selanjutnya saya menemui Kepala Sekolah di ruanganya
bersama mentor dimulai dari mengetuk pintu (Etika
Publik) memastikan keberadaan beliau dan meminta izin
masuk. Setelah itu meminta waktu beliau untuk
berkonsultasi dan membicarakan terkait rencana dengan
jelas dan efektif (Komitmen Mutu) dan bersikap
sederhana ( Anti Korupsi) kepada Kepala Sekolah.
Saya menyampaikan terkait rencana kegiatan dan
berkonsultasi dengan Kepala Sekolah sesuai dengan
kejelasan tujuan (Akuntabilitas) yang diharapkan dari
kegiatan dan dengan komunikatif dan sopan (Etika
Publik) serta mandiri (Anti Korupsi), kemudian dalam
konsultasi saya juga mencatat dan menerima saran
(Komitmen Mutu ) dari Kepala Sekolah dan mentor
kemudian menyepakati bersama secara mufakat
(Nasionalisme) jadwal kegiatan untuk kegiatan
penyuluhan dan perizinan poster.
6 Kontribusi Dengan kegiatan konsultasi ini, akan berkontribusi
Terhadap terhadap salah satu misi yaitu terselenggaranya
Visi-Misi kerjasama antar sekolah, masyarakat dan orang tua,
Organisasi dimana untuk mencapai tersebut dimulai dari membangun
kerjasama yang ada dilingkungan sekolah, memperkuat

27
struktur organisasi sekolah.
7 Penguatan Nilai Dengan terlaksana konsultasi dengan pimpinan/kepala
Organisasi sekolah rencana kegiatan penyuluhan dan pembuatan
dan pemasangan poster maka pelaksanaan kegiatan
tersebut akan berjalan lancar dan memperkuat koordinasi
dari atasan dengan bawahan.

Tabel 3.2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi 2


No Uraian Keterangan
1 Kegiatan Berdiskusi dengan wakil kesiswaan untuk
membicarakan rencana kolaborasi kegiatan
penyuluhan
2 Tahapan a. Melakukan persiapan dan kontrak waktu selama 10
Kegiatan menit terkait kegiatan diskusi saat jam istirahat dengan
nilai kejelasan tujuan (Akuntabilitas), komunikasi
yang baik (Etika Publik), waktu yang efisien
(Komitmen Mutu), disiplin (Anti Korupsi)
b. Mendiskusikan rencana kegiatan penyuluhan
membuang sampah hingga rencana kolaborasi
kegiatan dan pembuatan poster pada jam istirahat
dengan menerapkan nilai-nilai ketepatan dan teliti
(Komitmen Mutu), Musyawarah (Nasionalisme),
Memelihara standar etika luhur (Etika Publik),
Keterbukaan (Akuntabilitas), berani (Anti Korupsi)
c. Menanyakan dan mencatat hasil diskusi terkait rencana
kegiatan penyuluhan kebersihan lingkungan sekolah
dan poster tersebut dengan menerapkan nilai-nilai
menghargai komunikasi (Etika Publik), musyawarah
(Nasionalisme), Sederhana (Anti Korupsi), Efektif
(Komitmen Mutu)

28
d. Menyimpulkan kegiatan diskusi dan mencatat dan
masukan dari rekan dengan menerapkan nilai-nilai
tanggung jawab (Akuntabilitas)
3 Output/Hasil - Terlaksananya kegiatan diskusi terkait rencana
penyuluhan dan pembuatan poster dengan lancar.
- Terdapatnya bukti dokumentasi (catatan dan foto)

4 Keterkaitan Dalam melakukan kegiatan diskusi, saya akan


Substansi Mata menentukan kejelasan target (Akuntabilitas) yaitu
Pelatihan wakil kesiswaan dan menyiapkan bahan berupa
rancangan kegiatan. Saya akan menjelaskan
(Akuntabilitas) dengan mengkomunikasikan dengan
sopan kepada teman sejawat (Etika Publik) kontrak
waktu kegiatan yaitu selama 10 menit kepada wakil
kesiswaan agar kegiatan tidak memakan waktu yang
lama, efisien (Komitmen Mutu) dan tetap disiplin
(Anti Korupsi) dengan tidak mengganggu pelayanan
yang akan dilaksanakan.
Saya akan mengajak wakil kesiswaan melakukan
musyawarah (nasionalisme) terkait rencana kegiatan
pembuatan poster dan penyuluhan dan kemungkinan
berkolaborasi melaksanakan kegiatan juga akan terbuka
(Akuntabilitas) dalam saran dan kritik dari teman
sejawat terkait dengan menggunakan komunikasi yang
sopan dan menjaga etika (Etika Publik) tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan. Serta tidak lupa
mencatat segala hal-hal penting yang disampaikan
secara efektif (Komitmen Mutu).
Agar pelaksanaan diskusi lebih disiplin (Anti Korupsi),

29
kegiatan diskusi ini akan saya evaluasi terkait waktu
pelaksanaan dan hasil yang didapatkan agar menjadi
lebih efektif dan efisien.
Selanjutnya saya juga akan bertanggung jawab
(Akuntabilitas) melakukan dokumentasi kegiatan diskusi
dan mencatat hasil diskusi terkait rencana kegiatan
tersebut.
Dengan melakukan kegiatan diskusi bersama wakil
kesiswaan terkait rencana kegiatan penyuluhan dan
pembuatan poster akan meningkatkan kualitas hasil
kerja saya dan wakil kesiswaan serta akan sangat
berpengaruh terhadap pelayanan publik khususnya
dalam memberikan pemahaman kepada siswa dalam
menjaga lingkungan serta terbangunnya whole of
government dengan adanya berkolaborasi dalam
pelaksanaan kegiatan penyuluhan.
5 Kontribusi Dengan kegiatan konsultasi ini, akan berkontribusi
Terhadap Visi- terhadap salah satu misi yaitu terselenggaranya
Misi Organisasi kerjasama antar sekolah, masyarakat dan orang tua,
dimana untuk mencapai tersebut dimulai dari kerjasama
yang ada dilingkungan sekolah.
6 Penguatan Nilai Dengan tersusunnya rencana kegiatan penyuluhan maka
Organisasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan akan berjalan lancar
sehingga masyarakat lebih percaya kepada sekolah

Tabel 3.3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi 3


No Uraian Keterangan
1 Kegiatan Membuat media poster tentang kebersihan lingkungan
dan peduli sampah

30
2 Tahapan a. Mengumpulkan poin atau gagasan yang akan
Kegiatan dimunculkan dalam poster dengan efektif efisien
(Komitmen Mutu), Jujur (Anti Korupsi), konsisten
(Akuntabilitas), Kerja Keras (Etika Publik), Etos
Kerja Positif (Nasionalisme)
b. Mendesain format poster tentang peduli
kebersihan lingkungan dan peduli sampah dengan
nilai kejujuran (Anti Korupsi), keadilan
(Akuntabilitas), menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar (Nasionalisme), professional
(etika publik), inovatif (Komitmen Mutu)
c. Mencetak poster tentang peduli kebersihan
lingkungan dan peduli sampah dengan nilai
tanggung jawab (Akuntabilitas), Efisien (Komitmen
Mutu), menjaga etika komunikasi (Etika Publik),
Adil (Nasionalisme), mandiri (Anti Korupsi)
3 Output/Hasil - Terdapat desain dan hasil cetakan poster
- Terdapatnya bukti dokumentasi (foto)
4 Keterkaitan Saya mengumpulkan poin atau gagasan yang akan
Substansi Mata dimunculkan dalam poster dengan efektif efisien
Pelatihan (Komitmen Mutu) agar terstruktur, dengan mengambil
dan dengan Jujur (Anti Korupsi) mencantumkan
sumber-sumber informasi, kemudian gagasan konsisten
(Akuntabilitas) sesuai dengan tujuan pembuatan poster,
dengan kerja keras (Etika Publik) saya berusaha untuk
merinci yang sesuai dengan menunjukkan Etos Kerja
Positif (Nasionalisme).
Saya mendesain format poster tentang peduli kebersihan
lingkungan dan peduli sampah dengan sendiri penuh

31
kejujuran (Anti Korupsi) dan mandiri, menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
(Nasionalisme) dan menampilkan sisi keadilan
(Akuntabilitas) baik dalam isi maupun karakter animasi
pada poster, dengan menjunjung semangat
professional (etika publik), dan mendesain sekreatif
mungkin agar muncul nilai inovatif (Komitmen Mutu).
Saya mencetak poster tentang peduli kebersihan
lingkungan dan peduli sampah sendiri karena bagian
wujud tanggung jawab (Akuntabilitas), dengan
mencetak sesuai yang dibutuhkan dan Efisien
(Komitmen Mutu), dan dalam mencetak nya secara
mandiri (Anti Korupsi) dengan menjaga etika
komunikasi (Etika Publik) kepada pemilik printing, dan
membayar sesuai harga dan Adil (Nasionalisme),

5 Kontribusi Dengan kegiatan membuat poster ini, akan berkontribusi


Terhadap Visi- terhadap visi sekolah yaitu “Terwujudnya siswa yang
Misi Organisasi berprestasi dalam Iptek berlandaskan Imtaq serta
berwawasan lingkungan”, dimana dengan poster
mampu mengoptimalkan pengenalan siswa terhadap
wawasan lingkungan yang bersih.
6 Penguatan Nilai Dengan adanya poster, akan menjadi media bagi sekolah
Organisasi dalam mewujudkan visi sekolah

Tabel 3.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi 4


No Uraian Keterangan
1 Kegiatan Melakukan penyuluhan terhadap siswa dan guru tentang
kepedulian menjagan kebersihan lingkungan sekolah dan
membuang sampah pada tempat

32
2 Tahapan a. Menyiapkan materi dan slide yang akan di presentasikan
Kegiatan pada saat penyuluhan dengan menerapkan nilai-nilai
mutu (Komitmen Mutu), Mandiri (Anti Korupsi),
Tanggung Jawab (Akuntabilitas), Etos Kerja Positif
(Nasionalisme), santun dan memberikan layanan yang
berdaya guna dan berhasil guna (Etika Publik)
b. Menyiapkan susunan acara dengan nilai tanggung jawab
(Akuntabilitas), efektif dan efisien (Komitmen Mutu),
mendorong kesetaraan dalam pekerjaan (Etika Publik),
disiplin (Anti Korupsi) dan kerjasama (Nasionalisme)
c. Membuat daftar hadir kegiatan dengan menerapkan nilai
jelas dan transparan (Akuntabilitas), Efisien (Komitmen
Mutu), Jujur (Anti Korupsi), bahasa tulisan yang santun
(Etika Publik) dan Bahasa Indonesia baik dan benar
(Nasionalisme)
d. Menyiapkan ruangan dan keperluan penyuluhan dengan
nilai tanggung jawab dan kepercayaan (Akuntabilitas),
kerja sama (Nasionalisme), tanggap dan cepat
(Komitmen Mutu), kerja keras (Anti Korupsi) dan
kesetaraan pekerjaan (Etika Publik)
e. Melaksanakan kegiatan penyuluhan dengan menerapkan
nilai efektif dan efisien (Komitmen Mutu), tanggung
jawab dan konsistensi (Akuntabilitas), disiplin (Anti
Korupsi), tertib (Etika Publik), dan kerja sama
(Nasionalisme)
3 Output/Hasil - Terlaksananya kegiatan penyuluhan
- Terdapatnya bukti dokumentasi (foto, absensi)
4 Keterkaitan Saya menyiapkan materi dan slide yang akan di presentasikan
Substansi Mata pada saat penyuluhan dengan menjaga mutu (Komitmen

33
Pelatihan Mutu) tidak asal, dengan Mandiri (Anti Korupsi) tidak
memperbantukan orang lain dalam mengerjakannya, dengan
menjunjung rasa Tanggung Jawab (Akuntabilitas) dan sikap
Etos Kerja Positif (Nasionalisme), kemudian menggunakan
bahasa presentasi yang santun dan memberikan layanan
yang berdaya guna dan berhasil guna (Etika Publik).
Saya bertanggung jawab (Akuntbilitas) dalam menyiapkan
susunan acara, mempersiapkan ruangan dan daftar hadir,
saya menyusun susunan acara secara efektif dan efisien
(Komitmen Mutu) dengan memperhatikan waktu dan kondisi
ruangan lebih disiplin (Anti Korupsi), kemudian mendorong
kesetaraan dalam pekerjaan (Etika Publik) dengan membagi
tugas ketika melaksanakan sesuai kemampuan, dan
memperkuat kerjasama (Nasionalisme)
Dalam membuat daftar hadir kegiatan, saya berusaha
menerapkan nilai jelas dan transparan (Akuntabilitas)
dengan mencantumkan nama, jabatan/kelas bagi dan tanda
tangan. Membuat kolom absensi lebih tepat sasaran agar
Efisien (Komitmen Mutu), Jujur (Anti Korupsi) dengan
tanda tangan yang bersangkutan, serta penggunaan bahasa
tulisan yang santun (Etika Publik) dan menggunakan
Bahasa Indonesia baik dan benar (Nasionalisme) dalam
penulisan daftar absensi.
Saya bertanggung jawab (Akuntabilitas) dalam menyiapkan
ruangan dan keperluan penyuluhan, kerja sama
(Nasionalisme) terlihat dari membagi kerja tim menyiapkan
keperluan ruangan dan kesetaraan pekerjaan (Etika Publik)
bekerja sesuai keahlian dengan tanggap dan cepat

34
(Komitmen Mutu) serta menjunjung semangat kerja keras
(Anti Korupsi)
Saya melaksanakan kegiatan penyuluhan dengan rasa
tanggung jawab dan konsistensi (Akuntabilitas) sesuai
rencana, menerapkan nilai efektif dan efisien (Komitmen
Mutu) pada pelaksanannya, disiplin (Anti Korupsi) pada
durasi waktunya penyuluhan, tertib (Etika Publik) dalam
pelaksanaan kegiatan, dan kerja sama (Nasionalisme) dari
awal kegiatan hingga berakhir acara.
5 Kontribusi Dengan kegiatan penyuluhan ini, akan berkontribusi terhadap
Terhadap Visi- visi sekolah yaitu “Terwujudnya siswa yang berprestasi
Misi Organisasi dalam Iptek berlandaskan Imtaq serta berwawasan
lingkungan”, dimana dengan kegiatan penyuluhan
diharapkan mampu mengoptimalkan pengenalan siswa
terhadap wawasan lingkungan yang bersih.
6 Penguatan Dengan terlaksananya kegiatan penyuluhan, maka siswa akan
Nilai Organisasi lebih sadar dan lebih peduli dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekolah serta meningkatkan rasa memiliki terhadap
sekolah.

Tabel 3.5 Rancangan Kegiatan Aktualisasi 5


No Uraian Keterangan
1 Kegiatan Melakukan proses pelaksanaan dan penindakan
aktivitas siswa dalam membuang sampah dan menjaga
kebersihan lingkungan sekolah

2 Tahapan a. Berkoordinasi dengan Wakil Kepala Kesiswaan, Wali Kelas,


Kegiatan guru piket dan guru BK dalam memantau proses dan
penindakan aktivitas siswa dengan nilai efektif dan efisien
(Komitmen Mutu), Jujur dan Mandiri (Anti Korupsi),

35
Tanggung Jawab (Akuntabilitas), bahasa yang santun
(Etika Publik)
b. Memantau dan mendokumentasikan aktivitas siswa dalam
membuang sampah secara berkala nilai efisien
(Komitmen Mutu), tanggung jawab (Akuntabilitas), tidak
mengganggu orang lain (Etika Publik), Mandiri (Anti
Korupsi)
c. Melakukan penindakan terhadap aktivitas siswa dalam
menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah nilai
sopan (Etika Publik), tanggung jawab (Akuntabilitas),
mutu (Komitmen Mutu), adil (Nasionalisme), dan berani
(Anti Korupsi)
3 Output/Hasil - Terciptanya disiplin siswa dalam membuang sampah dan
peduli kebersihan
- Terdapatnya bukti dokumentasi (foto)
4 Keterkaitan Saya melakukan koordinasi dengan Wakil Kepala Kesiswaan,
Substansi Mata wali kelas, guru piket dan guru BK dalam melaksanakan
Pelatihan kegiatan dengan bahasa yang santun (Etika Publik) dengan
menjelaskan secara efektif dan efisien (Komitmen Mutu),
Mandiri (Anti Korupsi) dalam berkoordinasi serta
bertanggung jawab (Akuntabilitas) atas pelaksanaan
kegiatan koordinasi dengan serta tetap mengusung rasa
kebersamaan (Nasionalisme).
Saya memantau dan mendokumentasikan aktivitas siswa
dalam membuang sampah secara berkala tanggung jawab
(Akuntabilitas) nilai efektif (Komitmen Mutu) terlihat dari
pelaksanaan secara berkala dan disiplin (Anti Korupsi) tidak
mengganggu kegiatan pembelajaran dengan menjunjung
etika (Etika Publik) dengan mengajak sebagian guru piket,

36
guru BK dan wali kelas secara bersama (Nasionalisme)
Saya melakukan penindakan bersama guru piket, wali kelas
dan guru BK terhadap aktivitas siswa dalam menjaga
kebersihan kelas dan lingkungan sekolah dengan rasa
tanggung jawab (Akuntabilitas) dengan menggunakan
bahasa yang sopan (Etika Publik), efektif (Komitmen Mutu)
dengan menindak sesuai yang peraturan sekolah, adil
(Nasionalisme) tidak ada membedakan siswa yang
melanggar, dan berani (Anti Korupsi) dalam mengambil
keputusan dalam menindak siswa yang masih membuang
sampah tidak pada tempat.
5 Kontribusi Dengan kegiatan proses pelaksanaan dan penindakan
Terhadap Visi- aktivitas siswa, menunjukkan bentuk upaya perwujudan visi
Misi Organisasi sekolah yaitu “Terwujudnya siswa yang berprestasi dalam
Iptek berlandaskan Imtaq serta berwawasan lingkungan”,
dimana kegiatan ini memungkinkan siswa dan warga
lingkungan sekolah dapat berperilaku peduli kebersihan dan
sampah di sekolah.
6 Penguatan Nilai Dengan terlaksananya kegiatan proses pelaksanaan dan
Organisasi penindakan aktivitas siswa, merupakan bentuk tanggung
jawab dan realisasi mewujudkan visi dan misi sekolah,
kemudian meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
layanan sekolah.

37
BAB III
IMPLEMENTASI AKTUALISASI NILAI DASAR CPNS

A. Capaian Kegiatan
Pengimplementasian nilai-nilai dasar ANEKA dalam tugas dan
tanggung jawab sebagai seorang guru direalisasikan berdasarkan
rancangan aktualisasi nilai dasar ANEKA yang sebelumnya telah saya
susun berdasarkan konsep penerapan nilai-nilai dasar ANEKA melalui
kegiatan habituasi. Kegiatan habituasi merupakan salah satu tahap
dalam pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil(CPNS).
Kegiatan habituasi penulis dilaksanakan di SMAN 1 Tanah Putih
Tanjung Melawan, Kabupaten Rokan Hilir. Habituasi dilaksanakan
mulai tanggal 07 Oktober 2019 sampai tanggal 10 November 2019.
Untuk menyelesaikan isu kurangnya kesadaran siswa dalam
membuang sampah pada tempatnya di SMAN 1 Tanah Putih Tanjung
Melawan, penulis melaksanakan beberapa kegiatan yang dapat
menyelesaikan isu tersebut. Kegiatan tersebut diuraikan dalam laporan
sebagai berikut:

1. Berkonsultasi terkait rencana kegiatan dengan Kepala Sekolah


Tabel 3.1 Capaian kegiatan 1
Kegiatan Berkonsultasi terkait rencana kegiatan
dengan Kepala Sekolah
Tanggal 16 Mei 2019

38
Daftar Foto kegiatan, rancangan kegiatan, lembar
Lampiran catatan
a. Nilai Dasar
Akuntabilitas (tanggung jawab), Nasionalisme (kerja sama), Etika
publik (sopan, akurat), Komitmen mutu (efektif, efisien, mutu), Anti
korupsi (terbuka)
b. Uraian kegiatan
Kegiatan menyusun rencana kegiatan ini adalah salah satu bentuk
tanggung jawab saya sebagai pelaksana kegiatan sosialisasi.
Sebelum menyusun kegiatan, saya terlebih dahulu mencari
informasi mengenai perguruan tinggi dan beasiswa untuk sekolah 3
T melalui internet, setelah mendapatkan informasi tersebut, saya
membuat draft rancangan kegiatan sosialisasi. Setelah saya
selesai membuat draft rancangan kegatan sosialisasi saya
menemui Drs. Saiful Bahri, M.Si selaku kepala sekolah untuk
mendiskusikan rencana kegiatan yang telah saya buat dan beliau
memberikan saran dan masukan mengenai kegiatan yang akan
saya laksanakan, saya mencatat saran dari kepala sekolah dan
melakukan perbaikan terhadap rancangan yang saya buat, setelah
selesai melakukan perbaikan, saya mencetak rancangan yang
telah saya buat menggunakan perinter sekolah.
c. Manfaat kegiatan
kegiatan ini bermanfaat untuk ketercapaian kelancaran kegiatan
sosialisasi yang akan dilaksanakan, sehingga kegiatan sosialisasi
tersusun dengan baik dan mendapat persetujuan dari kepala
sekolah selaku atasan
d. Analisis Dampak
Dampak dari tidak terlaksanakannya kegiatan aktualisasi pertama
ini yaitu acara kegiatan sosialisasi tidak akan berjalan dengan
lancar karena tidak adanya susunan acara dan persiapan yang

39
matang serta tidak adanya komunikasi antar sesama warga
sekolah.
e. Dokumentasi

2. Berdiskusi dengan wakil kesiswaan untuk rencana kegiatan


penyuluhan
Tabel 3.2 Capaian kegiatan 2
Kegiatan Berdiskusi dengan wakil kesiswaan untuk
rencana kegiatan penyuluhan

Tanggal 18 mei 2019


Daftar Foto kegiatan, lembar hasil diskusi
Lampiran
a. Nilai Dasar
Akuntabilitas (tanggung jawab), Nasionalisme (kerja sama), Etika
publik (sopan), Komitmen mutu (efektif, efisien, mutu), Anti korupsi
(terbuka)
b. Uraian kegiatan
Kegiatan membuat angket motivasi adalah salah satu susunan

40
kegiatan yang saya lakukan dalam melakukan kegiatan sosialisasi,
dalam membuat format angket motivasi siswa, saya bekerja sama
dengan rekan kerja saya dalam membuat angket tersebut, kami
melakukan diskusi mengenai pernyataan penyataan yang perlu
ditulis dalam pembuatan angket, selama melakukan diskusi, rekan
saya memberikan saran dan masukan kepada saya dalam
pembuatan angket, setelah melakukan diskusi dengan rekan kerja,
saya mencatat masukan dan saran yang sudah diberikan oleh
rekan saya dan saya langsung mengetik format angket dan
mencetak serta memperbanyak format angket tersebut.
c. Manfaat kegiatan
kegiatan ini bermanfaat dalam mewujudkan salah satu visi sekolah
yaitu “ Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan
seluruh warga sekolah” dalam hal ini adalah rekan kerja disekolah.
Dengan dibuatnya angket motivasi ini diharapkan bisa mengenali
potensi yang dimiliki oleh siswa.
d. Analisis Dampak
Dampak dari tidak terlaksanakannya kegiatan aktualisasi ini yaitu
jika angket motivasi tidak disediakan atau tidak dibuat, maka saya
tidak bisa mengenali potensi dan kemauan yang dimiliki oleh siswa.
Jika potensi siswa tidak saya ketahui, maka saya tidak bisa
melakukan bimbingan secara maksimal.

e. Dokumentasi

41
3. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi
Tabel 3.3 Capaian kegiatan 3
Kegiatan Melaksanakan kegiatan sosialisasi
pentingnya untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi kepada siswa
Tanggal 9 mei 2019
Daftar Foto kegiatan, photocopy daftar hadir
Lampiran
a. Nilai Dasar
Akuntabilitas (tanggung jawab), Nasionalisme (kerja sama), Etika
publik (tertib), Komitmen mutu (efektif, efisien), Anti korupsi (kerja

42
keras)
b. Uraian kegiatan
Kegiatan sosialisasi ini saya mulai jam 08.00 wib pagi, sebelum
siswa memasuki ruangan, saya terlebih dahulu menyiapkan
ruangan yang akan saya gunakan untuk kegiatan sosialisasi, saya
meminta bantuan dari rekan saya apriyani untuk menyusun
ruangan. Setelah ruangan tersusun rapi, saya meminta siswa kelas
XI IPS untuk memasuki ruangan. Saya memilih kelas XI sebagai
peserta dengan alasan mereka akan memasuki kelas XI pada saat
tahun ajaran baru nanti, sehingga pola pikir mereka untuk
melanjutkan pendidikan lebih terbuka pada saat sudah duduk
dikelas XII. Setelah siswa memasuki ruangan, saya mengucapkan
salam terlebih dahulu dan meminta siswa untuk mengisi daftar
hadir. Setelah itu saya menayangkan sebuah video motivasi untuk
menjadi orang sukses, saya kemudian bertanya kepada siswa
mengenai makna dari video tersebut, salah satu siswa menjawab
makna dari video tersebut dan saya memberikan penghargaan
kepada siswa tersebut untuk keberaniannya dalam menjawab
pertanyaan. Setelah saya menayangkan video, saya menceritakan
bagaimana saya bisa tetap melanjutkan pendidikan dengan
keterbatasan ekonomi orang tua saya untuk menumbuhkan
motivasi siswa tersebut, saya juga memberikan informasi mengenai
beasiswa yang bisa didapatkan oleh siswa sehingga bisa tetap
melanjutkan pendidikan tanpa membebani orang tua. Setelah itu,
saya mempersilakan siswa untuk bertanya, setelah sesi pertanyaan
selesai, saya mengakhiri kegiatan sosialisasi dengan mengucapkan
salam.
c. Manfaat kegiatan
Manfaat dari kegiatan sosialisasi ini adalah dapat mewujudkan

43
salah satu misi sekolah yaitu mendorong dan membantu setiap
siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat
dikembanangkan secara optimal. Selain itu, kegiatan ini dapat
membuka pola pikir siswa mengenai pentingnya untuk melanjutkan
pendidikan.
d. Analisis Dampak
Dampak dari tidak terlaksanakannya kegiatan sosialisasi terhadap
siswa ini yaitu siswa tidak memiliki pengetahuan atau informasi
mengenai pentingnya pendidikan bagi dirinya, sehingga dia tidak
termotivasi untuk melanjutkan pendidikan, sehingga menyebabkan
generasi muda bangsa Indonesia menjadi generasi yang tidak
peduli dengan ilmu pengetahuan

44
e. Dokumentasi

Gambar 3.3. Menyiapkan


ruangan untuk sosialisasi
Gambar 3.4. Membuka
acara sosialisasi

Gambar 3.5. Gambar 3.6. Menutup


Memperlihatkan video kegiatan sosialisasi
motivasi

4. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi melalui kunjungan rumah


Tabel 3.4 Capaian kegiatan 4
Kegiatan Melakukan sosialisasi tehadap orang tua
siswa dan tokoh masyarakat melalui
kunjungan kerumah
Tanggal 10 – 20 mei 2019
Daftar Foto kegiatan, photocopy daftar pertanyaan
Lampiran

45
a. Nilai Dasar
Akuntabilitas (tanggung jawab), Nasionalisme (kerja sama), Etika
publik (akurat, sopan), Komitmen mutu (mutu), Anti korupsi (peduli)
b. Uraian kegiatan
Kegiatan sosialisasi melalui kunjungan rumah saya laksanakan
selama 10 hari. Dalam rencana awal, saya bermaksud
mengunjungi rumah orang tua 28 siswa beserta rumah salah satu
tokoh masyarakat didesa itu, namun karena situasi kurang
mendukung, contohnya ketika saya hendak berkunjung, orang tua
tidak ada dirumah karna sedang bekerja. Dan saat itu juga sedang
dalam suasana bulan ramadhan, sehingga kunjungan rumah tidak
dapat dilakukan secara maksimal. Namun saya berhasil
mengunjungi rumah orang tua siswa sebanyak 14 orang dan juga
salah satu tokoh masyarakat yang ada di daerah tersebut. Dalam
kegiatan sosialisasi melalui kunjungan ke rumah, saya ditemani
oleh rekan saya apriyani, namun tidak semua kunjungan berhasil
saya dokumentasi karena orang tua tidak bersedia untuk difoto dan
juga karna saya terkadang pergi sendiri saat melakukan kunjungan
rumah. Sebelum memasuki rumah, saya terlebih dahulu
mengucapkan salam, setelah dipersilakan duduk oleh tuan rumah,
setelah itu saya memberitahukan maskud kedatangan saya ke
rumah. Sebelum mengajukan pertanyaan yang sudah saya
siapkan, saya melakukan obrolan ringan dengan orang tua siswa.
Saya menjelaskan kepada orang tua siswa mengenai pentingnya
pendidikan dalam mengembangkan karakter anak, dan saya juga
menjelaskan mengenai beasiswa-beasiswa yang bisa diterima oleh
siswa saat kuliah, sehingga tidak membebani orang tua dalam
membiayai pendidikan anaknya. Jawaban yang diberikan oleh
orang tua sangat beragam, ada yang antusias, namun ada juga

46
yang tetap tidak mengizinkan anaknya untuk melanjutkan
pendidikan dengan alasan orang tua tidak mau pisah dari anaknya.
Selain mendatangi rumah orang tua siswa, saya juga mendatangi
rumah salah satu tokoh masyarakat di desa yang bernama pak
Ramli. Pak Ramli menyambut baik mengenai kegiatan yang saya
lakukan dan dia bersedia mendukung dan membantu untuk
memberikan pandangan atau pengarahan kepada warga desa
mengenai pentingnya pendidikan bagi anak.
c. Manfaat kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah dapat mewujudkan salah satu misi
sekolah yaitu menerapkan manajemen partisipasi dengan
melibatkan seluruh warga sekolah dan komite sekolah. Selain itu
kegiatan ini dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat
terhadap sekolah.
d. Analisis Dampak
Dampak dari tidak terlaksanakannya kegiatan sosialisasi melalui
kunjungan rumah adalah tidak adanya dukungan dari orang tua dan
lingkungan baik itu secara moril maupun materil, sehingga siswa
tidak termotivasi untuk melanjutkan pendidikannya karna cara
pandang dan pola pikir orang tua yang belum terbuka dengan
pentingnya pendidikan bagi masa depan anaknya.

47
d. Dokumentasi
Gambar 3.8. Kunjungan
kerumah orang tua siswa

Gambar 3.7. Kunjungan


kerumah orang tua siswa

Gambar 3.9. Kunjungan


kerumah tokoh masyarakat

5. Pembagian angket motivasi


Tabel 3.5 Capaian kegiatan 5
Kegiatan Melaksanakan kegiatan pengisian angket
motivasi oleh siswa
Tanggal 24 mei 2019
Daftar Foto kegiatan, photocopy hasil pengisian
Lampiran angket motivasi
a. Nilai Dasar
Akuntabilitas (tanggung jawab), Nasionalisme (kerja sama), Etika

48
publik (akurat), Komitmen mutu (efektif, efisien), Anti korupsi (adil,
jujur)
b. Uraian kegiatan
Untuk melakukan pengisian angket, saya meminta siswa untuk
memasuki ruangan kelas, setelah semua siswa masuk saya
mengucapkan salam dan menyampaikan tujuan saya
mengumpulkan mereka didalam kelas. Sebelum menyuruh siswa
untuk mengisi angket, saya terlebih dahulu menjelaskan
bagaimana cara mengisi angket kepada siswa. Setelah itu saya
membagikan angket motivasi kepada tiap siswa dan mendampingi
siswa dalam mengisi angket. Setelah siswa selesai mengisi angket,
saya mengumpulkan angket tersebut dan mengakhiri kegiatan
mengisi angket dengan mengucapkan terima kasih dan salam.
Saya kemudian melihat hasil angket yang telah diisi oleh siswa dan
mengambil kesimpulan mengenai motivasi siswa untuk melanjutkan
pendidikan tinggi.
c. Manfaat kegiatan
manfaat dari mengisi angket motivasi ini adalah dapat mewujudkan
salah satu misi sekolah yaitu melaksanakan pembelajaran dan
bimbingan secara efektif sehingga siswa dapat berkembang secara
optimal, sesuai potensi yang dimiliki.
d. Analisis Dampak
Dampak dari tidak terlaksanakannya kegiatan pemberian angket
motivasi yaitu saya tidak bisa mengukur ketercapaian kegiatan
sosialisasi untuk meningkatkan motivasi siswa melanjutkan
pendidikan, sehingga saya tidak bisa melaksanakan bimbingan
lanjutan bagi siswa yang memiliki minat untuk melanjutkan
pendidikan.

49
e. Dokumentasi

50
Gambar 3.10. Membagikan Gambar 3.11. siswa mengisi
angket motivasi angket motivasi

Gambar 3.12. Gambar 3.13.


Mengumpulkan angket Mengumpulkan angket
motivasi motivasi

51
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dalam mengidentifikasi isu, penulis menggunakan teknis analisis USG.
Dari hasil analisis USG, penulis mendapat isu prioritas (core issue)
“Rendahnya motivasi siswa SMAN 3 Tebing Tinggi Barat untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dari isu tersebut, penulis
meranacang kegiatan untuk menyelesaikan isu
2. Rancangan aktualisasi yang disusun oleh penulis terdiri dari 5 kegiatan
yaitu: a) Menyusun rencana kegiatan sosialisasi pentingnya untuk
melanjutkan studi ke pergurun tinggi; b) Membuat angket motivasi; c)
Melaksanakan kegiatan sosialisasi pentingnya untuk melanjutkan studi
ke perguruan tinggi kepada siswa ; d) Melakukan sosialisasi tehadap
orang tua siswa melalui kunjungan kerumah; e) Melaksanakan evaluasi
hasil angket motivasi.
3. Kegiatan Habituasi dilaksanakan ditempat tugas penulis yaitu SMAN 3
Tebing Tinggi Barat selama lebih kurang 3 minggu karna dibatasi waktu
libur sekolah. Aktualisasi nilai dasar ASN selama kegiatan habituasi
berjalan dengan baik sesuai dengan rancangan yang dibuat.
4. Kegiatan sosialisasi dapat meningkatkan motivasi beberapa siswa untuk
melanjutkan pendidikan berkat motivasi dari guru dan dukungan dari orang tua
dan masyarakat.

52
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Isu yang diangkat adalah kurangnya kesadaran siswa dalam
membuang sampah pada tempatnya di SMAN 1 Tanah Putih Tanjung
Melawan Untuk itu dengan tupoksi sebagai Guru Geografi dan Wakil
Bidang Kurikulum untuk menyusun program mengatasi masalah
tersebut.
2. Menghadapi isu tersebut, gagasan pemecahan permasalahan adalah
“Peningkatan kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan
melalui optimalisasi media poster dan penyuluhan tentang membuang
sampah di SMAN 1 Tanah Putih Tanjung Melawan”.
3. Kegiatan-kegiatan dalam mencapai pemecahan masalah tersebut
adalah
a. Berkonsultasi terkait rencana kegiatan bersama
Pimpinan/Kepala Sekolah dan mentor,’
b. Berdiskusi dengan wakil kesiswaan untuk rencana kegiatan
penyuluhan,
c. Membuat media poster tentang sampah,
d. Melakukan penyuluhan kepada guru dan siswa tentang
kepedulian menjagan kebersihan lingkungan sekolah dan
membuang sampah pada tempat,
e. Melakukan proses pelaksanaan dan penindakan aktivitas
siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

53
Daftar Pustaka

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Akuntabilitas. Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Anti Korupsi. Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Etika Publik. Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Habituasi. Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Komitmen Mutu. Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negar

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Manajemen Aparatur Sipil Negara.


Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Nasionalisme. Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Whole of Government. Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Panduan Kurikulum KTSP SMAN 1 Tanah Putih Tanjung Melawan, 2017.

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

54

Anda mungkin juga menyukai