STRATEGI KORPORASI
MANAJEMEN STRATEGI
Analisa
Lingkungan Industri &
Persaingan
Agung Widarman, MT.
& Haris Sandi Yudha, M.T.
1
SK - Pertemuan 4
Lingkungan
Eksternal
Implementasi
Visi & Misi
Prosedur
Anggaran
Kebijakan
Strategi
Jadwal
Tujuan
Hasil
&
Lingkungan
Internal
Lingkungan Eksternal
(Chuck Williams)
2
SK - Pertemuan 4
LINGKUNGAN EKSTERNAL
.
Makro : Lingkungan Umum
Keadaan politik,ekonomi, sosial budaya, teknologi, hukum.
3
SK - Pertemuan 4
Lingkungan Industri :
Ancaman pesaing baru
Legal Ecological
Kekuatan pemasok
Kekuatan pembeli
Produk Pengganti
Intensitas Persaingan
4
SK - Pertemuan 4
Peraturan
Antitrust
Perpajakan
Stabilitas
Pemerintahan
Peraturan
Outsourching
5
SK - Pertemuan 4
Suku Bunga
Inflasi
Ekonomi
Penganggura
n
Harga &
Upah
Culture
Komposisi
Etnis
Sosial Budaya
Tingkat
Pendidikan
Perubahan
Gaya Hidup
6
SK - Pertemuan 4
Hak Paten
Produk Baru
Teknologi
Internet
Teknologi
dari Lab Ke
Pasar
7
SK - Pertemuan 4
Bidang industri dibedakan menjadi dua, yaitu industri barang dan industri jasa.
8
SK - Pertemuan 4
Ancaman
Pendatang Pendatang Baru
Baru
Kekuatan
Menawar
Persaingan Antar Perusahaan
:
Pemasok • Kompetisi harga Pembeli
• Inovasi Produk
• Diferensiasi Kekuatan
Tawar Menawar
Ancaman Pengganti
Produk Pengganti
Barrier To Entry
BTE suatu perusahaan adalah dimilikinya hal-hal berikut : • Brand loyalty adalah adalah preferensi pembeli pada
produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang sudah
ada, tercipta melalui promosi, perlindungan hak
Halangan Masuk patent, inovasi, jaminan mutu, dan servis purna jual.
(barrier to entry) Usaha untuk merusak brand loyalty bisa sangat
BTE mahal.
• Diferensiasi (keunikan) Produk
• Economies of scale
• Persyaratan Modal
• Akses ke Jalur Distribusi
• Kebijakan Pemerintah: lisensi
9
SK - Pertemuan 4
Brand
Loyality
10
SK - Pertemuan 4
Misalkan sabun cuci; sabun mandi, rokok kretek dan lain sebagainya.
11
SK - Pertemuan 4
Bila perusahaan memiliki Brand Loyalty, cost advantage, economies of scale dan atau
proteksi, risiko masuknya pesaing baru menjadi kecil sehingga lebih leluasa bagi
perusahaan tersebut untuk menetapkan harga.
Contoh:
Pembatasan produsen obat (farmasi), merupakan BTE bagi industri farmasi, berakibat mahalnya
harga obat di Indonesia.
• Industri detergent : brand royalty;
• Industri pnerbangan : cost advantage
12
SK - Pertemuan 4
Suplier 1
Bahan B
Bahan C
Bahan D
Material
Suplier 2
Bahan A
Bahan A Bahan C
Bahan B Bahan D
Bahan C
Bahan D Suplier 3
Bahan A
Bahan E Bahan B
Bahan C
Suplier 4
Bahan B
Bahan D
Bahan E
13
SK - Pertemuan 4
14
SK - Pertemuan 4
15
SK - Pertemuan 4
analisis lingkungan
bisa terus dapat bertahan. Cara-cara tesebut disebut
eskternal
16
SK - Pertemuan 4
Scanning
Monitoring
Analisa
Komponen Lingkungan
Eksternal
(Hitt et.al)
Forecasting
Assessing
Analisa
Lingkungan
Eksternal
Scanning (pemindaian)
17
SK - Pertemuan 4
Analisa
Lingkungan
Eksternal Monitoring (Pengawasan)
Analisa
Lingkungan
Eksternal Forecasting (Peramalan)
apa
Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang
18
SK - Pertemuan 4
Analisa
Lingkungan
Eksternal Assessing (Penilaian )
19
SK - Pertemuan 4
ANALISIS PESAING
Lingkungan
Kompetitif
20
SK - Pertemuan 4
Pesaing (kompetitor)
Pesaing Industri
Sekelompok perusahaan yang memproduksi produk-produk yang dapat
saling menggantikan
21
SK - Pertemuan 4
sasaran pesaing
Berdasarkan produk / jasa yang ditawarkan pesaing dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
Pesaing Dekat
Pesaing Jauh
Contoh :
22
SK - Pertemuan 4
Manajemen Strategi
23
SK - Pertemuan 4
Beberapa hal
yang perlu diketahui dari pesaing :
Product/Quality
Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk
Price
Harga yang produk ditawarkan
Distribution / Place
Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
Promotion
Promosi yang dijalankan
Rencana kegiatan
Pesaing ke depan
• Price
• Brand
• Packing
• Relationship
24
SK - Pertemuan 4
• Mengidentifikasikan pesaing
• Menentukan sasaran pesaing
• Identifikasi strategi pesaing
• Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
• Identifikasi reaksi pesaing
• Strategi menghadapi pesaing
25
SK - Pertemuan 4
• Manipulasi harga
• Manipulasi mutu
• Dalam kampaye pemasaran memberikan janji-janjin yang
muluk-muluk
• Alpa dalam memberi pelayanan
• Menggunakan teknik-teknik promosi yang melebih-lebihkan
produk yang dihasilkan dan dipasarkannya.
26
SK - Pertemuan 4
27