Imunologi
ruanya kehamilan jumlah limfosit di dalam darah perifer meningkat dan mulai
terbanyak terdapat pada akhir kehamilan misalnya di limpa yang pada permulaan
kehamilan ditemukan sarang-sarang sel-sel limfoid yang makin lama makin besar
yang simetrik. Pasangan terdiri atas molekul gamma-G atau gabungan polimer-
gamma-G ditemukan banyak pada orang dewasa, akan tetapi sedikit sekali pada
janin, meskipun pada akhir kehamilan. Akan tetapi gamma-G dibentuk banyak
dalam bulan kedua sesudah bayi dilahirkan. Gamma-G globulin pada janin berasal
dari ibunya dan disalurkan melalui plasenta dengan cara pinositosis. Inilah yang
disebut kekebalan pasif yang diperoleh janin dari ibunya. Apabila terjadi infeksi,
lain pada infeksi dengan sitomegalovirus. Pembentukan benda penangkis ini sedini-
Gamma-A immunoglobulin telah dapat dibentuk pada kehamilan dua bulan dan
baru banyak ditemukan segera sesudah bayi dilahirkan, khususnya di sekret dari
traktus digestivus dan respiratorius, kelenjar liur, pankreas, atau traktus urogenitalis.
Produksi gamma-M imunoglobulin meningkat segera setelah bayi dilahirkan,
sejajar dengan keadan flora bakteri dalam alat pencernaannya. Ditemukan bahwa
gamma-M imunoglobulin kurang lebih 1000 kali lebih efektif daripada gamma-G-
Kelemahan pada bayi yang baru dilahirkan ialah bahwa. ia hanya dilindungi oleh
itu kemungkinan bahwa neonatus tidak dapat mengatasi infeksi dan mengalami sepsis
besar sekali.
Perlindungan pasif yang diterima oleh janin dari ibu dalam bentuk gamma-G-
difteria, tetanus, campak, cacar, poliomielitis, Coxsackie virus, dan herpes simpleks.
Kekebalan yang diterima itu tergantung pada tin8ginya kadar benda penangkis ibu.
Bayi mendapat kekebalan sampai 6 bulan. Tidak demikian halnya dengan kekebalan
bacillus typhi. Terhadap disentri basiler kadang-kadang masih ada kekebalan, akan
tetapi untuk Escherichia coli dapat dikatakan sama sekali tidak ada kekebalan.
Benda penangkis ditemukan pula di dalam air susu ibu pertama (kolostrum)
bulin ibu melintasi plasenta dan merusak eritrosit janin dengan menghasilkan
eritroblastosis fetalis.
Di samping hal-hal tersebut di atas, masih banyak persoalan imunologi yang masih
tempat implantasi plasenta timbul suatu reaksi, seperti bilamana kulit seorang anak
ditransplantasi pada ibunya: ialah suatu reaksi yang dikenal sebagai allograft
rejection. Akan tetapi, hal ini tidak terjadi pada kehamilan dan masih memerlukan
penyelidikan lebih lanjut. Banyak teori dikemukakan mengenai mengapa plasenta itu
1. Uterus adalah suatu tempat khusus untuk plasenta, sehingga mudah diterima.
Teori ini sukar diterima bila diingat bahwa pada kehamilan ekstra uterin
2. Perubahan hormonal dalam kehamilan membuat seorang wanita hamil lebih dapat
menerima plasenta. Hal ini sukar dibenarkan oleh karena seorang wanita hamil
tidak lebih mudah menerima transplantasi kulit daripada seorang wanita tidak
hamil.
iskemia yang dijumpai pada graft rejection. Teori ini mungkin dapat diterima
untuk masa implantasi hasil konsepsi, akan tetapi tidak dapat menerangkan
4. Dikemukakan oleh Currie dan Bagshawe bahwa trofoblas diliputi oleh suatu
lapisan sialomusin. Lapisan yang amat tipis ini adalah suatu mucopolysacharide
sulphate yang dihasilkan oleh sinsitium dan meningkatkan hidrasi permukaan sel
se. Dalam hal demikian dapat terjadi suatu penolakan cangkokan. Hal tersebut di
atas masih disangsikan oleh banyak penulis dan masih membutuhkan penelitian.
demi sedikit melintasi plasenta. Akan tetapi, oleh ibu hal ini dapat ditiadakan dan
Memang masalah mengapa plasenta dan janin oleh ibu tidak ditolak belum
dan kebutuhan janın akan oksıgen dalam masa pertumbuhan tinggi. Adalah suatu
keuntungan bahwa janin berada dalam likuor amnü, sehingga panas yang timbul
akibat metabolisme tidak mudah menghilang. Pada permulaan kehamilan ibu telah
harus makan makanan yang mempunyai nilai gizi yang bermutu tinggi, tetapi tidak
perlu yang mahal-mahal, karena apabila terdapat defisiensi makanan ketika hamil
pada triwulan pertama, sering terjadi abortus, sedangkan jika terjadi pada triwulan
berikutnya, dapat berakibat partus prematurus. Apabila bayi ini masih terus hidup,
kesehatannya akan selalu terganggu dan hampir selalu ditemukan keadaan anemia
Indonesia, di mana masih banyak ditemukan diefisiensi Fe dan vitamin B, pada calon
ibu itu baik diberikan Fe sebagai sulfas ferrosus 200 mg 3 kali sehari, kalsium, dan
kalori sehari, dan untuk tetap sehat dianjurkan makanan yang mengandung zat-zat
berikut
Di Indonesia cukup ada bahan makanan yang mengandung protein hewani dan
sebenarnya tidak perlu sampai terjadi seorangg ibu atau bayinya yang dilahirkan
menderita salah satu defisiensi. Adanya seorang yang mengerti tentang diet di tiap
Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak wajar diusahakan oleh yang bertanggung jawab,
mengingat umumnya rakyat Indonesia tidak tahu banyak tentang makanan sehat dan
murah. Di Bagian Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo
ada seorang ahli diet yang memberikan penerangan kepada calon ibu apa yang harus