Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KESELAMATAN PASIEN DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA


DALAM KEPERAWATAN
“CAKUPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM
KEPERAWATAN”

Oleh :
Kelompok 6
Anggota :
1. Hidayatul Nur Wulandari
2. Mareza Octavia
3. Ranita Zulinda Putri
4. Roro Anggie Danukusumawardhani
5. Shalsabila Rahmadini

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan atas ke hadirat Allah Swt.
sebab sudah melimpahkan segala rahmat-Nya, yang berupa kesempatan dan ilmu
pengetahuan sehingga makalah ini dapat selesai oleh kelompok 6 tepat pada
waktunya.
Kami ucapkan banyak-banyak terimakasih kepada teman-teman yang telah
bekerjasama untuk memberikan ide-ide yang sangat bagus sehingga makalah ini
dapat disusun dengan baik dan benar.
Kami sangat berharap semoga makalah yang sudah kami susun ini dapat
menambah pengetahuan baru bagi para pembaca. Namun terlepas dari itu semua,
kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna.
Sehingga kami selaku penyusun makalah ini sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca demi terbentuknya makalah yang
lebih baik lagi.

Bengkulu, 31 Juli 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................... 2
DAFTAR ISI .............................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.3 Tujuan .......................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 5
2.1 Pengertian K3 dalam Keperawatan ............................................. 5
2.2 Tujuan K3 ................................................................................... 6
2.3 Konsep Perawat sebagai tenaga kesehatan .................................. 7
2.4 K3 dalam Asuhan Keperawatan .................................................. 7
2.5 Peran Perawat dalam K3 .............................................................. 8
BAB III PENUTUP ................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan .................................................................................. 10
3.2 Saran ............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan melaksanakan K3 akan terwujud perlindungan terhadap tenaga
kerja dari Resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat
terjadi pada waktu melakukan pekerjaan di tempat kerja. Dengan
dilaksanakannya perlindungan K3, diharapkan akan tercipta tempat kerja
yang aman, nyaman, sehat dan tenaga kerja yang produktif, sehingga akan
meningkatkan produktivitas kerja dan produktivitas.
Dengan demikian K3 sangat besar peranannya dalam upaya meningkatkan
produktivitas perusahaan, terutama dapat mencegah korban manusia.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) juga merupakan salah satu isu
penting di dunia kerja saat ini termasuk di lingkungan rumah sakit dan
terkhusus dalam asuhan keperawatan yang perawat berikan kepada pasien di
rumah sakit. Angka kecelakaan kerja di rumah sakit lebih tinggi dibandingkan
tempat kerja lainnya dan sebagian besar diakibatkan oleh perilaku yang tidak
aman..

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan K3?
2. Apa itu Tujuan K3 ?
3. Mengetahui Peran dan Askep perawat dalam K3 ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi K3
2. Mengetahui Tujuan K3
3. Mengetahui Peran perawat dalam K3

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam Keperawatan


Dalam dunia kesehatan sendiri Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
adalah upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan
derajat kesehatan pekerja dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja (PAK), pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan,
pengobatan, dan rehabilitasi
Menurut International Labour Organization (ILO) kesehatan keselamatan
kerja atau Occupational Safety and Health adalah meningkatan dan
memelihara derajat tertinggi semua pekerja baik secara fisik, mental, dan
kesejahteraan sosial di semua jenis pekerjaan, mencegah terjadinya gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh pekerjaan, melindungi pekerja pada setiap
pekerjaan dari risiko yang timbul dari faktor-faktor yang dapat mengganggu
kesehatan, menempatkan dan memelihara pekerja di lingkungan kerja yang
sesuai dengan kondisi fisologis dan psikologis pekerja dan untuk
menciptakan kesesuaian antara pekerjaan dengan pekerja dan setiap orang
dengan tugasnya. Sedangkan menurut OSHA kesehatan dan keselamatan
kerja adalah aplikasi ilmu dalam mempelajari risiko keselamatan manusia dan
properti baik dalam industri maupun bukan. Kesehatan keselamatan kerja
merupakan mulitidispilin ilmu yang terdiri atas fisika, kimia, biologi dan ilmu
perilaku dengan aplikasi pada manufaktur, transportasi, penanganan material
bahaya.
Dalam dunia kesehatan sendiri Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
adalah upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan
derajat kesehatan pekerja dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja (PAK), pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan,
pengobatan, dan rehabilitasi. Berdasarkan atas data Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, hingga akhir 2015 telah terjadi
kecelakaan kerja sebanyak 105.182 kasus di Indonesia. Jumlah kecelakaan

5
akibat kerja di Jawa Barat pada tahun 2014 mencapai 1713 kasus dan di Pulau
Jawa sebesar 4.663 kasus. Kecelakaan kerja dapat dipengaruhi oleh lama
kerja, usia, dan pendidikan seseorang. Data Bureau of Labour Statistics
menyebutkan sebanyak 253.700 kecelakaan kerja terjadi di rumah sakit
Amerika Serikat pada tahun 2011. Kecelakaan kerja yang terjadi di rumah
sakit dapat berupa tertusuk jarum suntik, cedera muskuloskeletal dan stres
psikis.

2.2 Tujuan K3
Tujuan pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja (k3) antara lain,
menciptakan lingkungan kerja yang selamat dengan melakukan penilaian
secara kualitatif dan kuantitatif dan menciptakan kondisi yang sehat bagi
karyawan, keluarga dan masyarakat sekitarnya melalui upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dan untuk promosi kesehatan di tempat
kerja menurut WHO adalah berbagai kebijakan dan aktifitas di tempat kerja
yang dirancang untuk membantu pekerja dan perusahaan di semua level
untuk memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan dengan melibatkan
partisipasi pekerja, manajemen dan stakeholder lainnya. Upaya promotif K3
dilakukan agar peningkatan kesehatan (health promotion) dan perlindungan
khusus.
Peningkatan kesehatan di tempat kerja dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihan dengan berbagai metode dan media yang intraktif. Misalnya diklat
manajemen risiko, diklat tanggap darurat bencana, penyuluhan gizi kerja,
penyuluhan tuberkulosis di tempat kerja dan berbagai kegiatan lainnya sesuai
skala prioritas perusahaan. Sedangkan perlindungan khusus (spesific
protection) adalah upaya promosi K3 dalam mencapai tujuan tertentu.
Perlindungan khusus ini misalnya pemberian vaksin bagi pekerja yang akan
bertugas ke daerah dengan endemik penyakit tertentu, pengendalian
lingkungan kerja secara teknis, administrasi dan pemakaian alat pelindung
diri, penyesuaian antara manusia dengan lingkungan kerja.

6
Dan tujuan K3 juga merupakan mencegah, megurangi, bahkan menihilkan
resiko penyakit dan kecelakaan akibat kerja (KAK) serta meningkatkan
derajat kesehatan para pekerja sehingga produktivitas kerja meningkat. Dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan, upaya kesehatan kerja ditunjukkan untuk melindungi pekerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerjaan sehingga sudah seharusnya pihak pengelola RS
menerapkan upaya-upaya K3 di RS. K3 termasuk sebagai salah satu standar
pelayanan yang dinilai di dalam akreditasi RS, disamping standar pelayanan
lainnya.

2.3 Konsep Perawat sebagai Tenaga Kesehatan


Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketermpilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan, baik berupa pendidikan
gelar-D3, S1, S2 dan S3-; pendidikan non gelar; sampai dengan pelatihan
khusus kejuruan khusus seperti Juru Imunisasi, Malaria, dan keahlian. Hal
inilah yang membedakan jenis tenaga ini dengan tenaga lainnya. Hanya
mereka yang mempunyai pendidikan atau keahlian khusus-lah yang boleh
melakukan pekerjaan tertentu yang berhubungan dengan jiwa dan fisik
manusia, serta lingkungannya.
Dalam hal ini,perawat memegang peranan yang cukup besar dalam upaya
pelaksanaan dan peningkatan K3. Sedangkan dalam pelaksanaannya, perawat
tidak dapat bekerja secara individual. Perawat perlu untuk berkolaborasi
dengan pihak-pihak lintas profesi maupun lintas sektor.

2.4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam Asuhan Keperawatan


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Merupakan upaya untuk mengendalikan, meminimalisasi dan
meniadakannya bahaya di rumah sakit dapat dilakukan melalui sistem K3RS.

7
Dan K3 juga seharusnya dan wajib dilakukan dalam memberikan asuhan
keperawatan agar meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan terjadi, baik
itu kecelakan dalam bekerja ataupun tindakan yang bisa mendatangkan
penyakit. Perawat menjadi salah satu profesi yang harus menerapkan K3 ini
sendiri dalam melakukan tindakan keperawatan kepada pasien ketika berada
di rumah sakit.
Peningkatan kesehatan di rumah sakit dalam melakukan kesehatan dan
keselamatan kerja bisa dilakukan dengan melakukan pendidikan dan
pelatihan dengan berbagai metode dan menggunakan media yang intraktif.
Misalnya diklat tentang manajemen risiko, penyuluhan gizi dan manajemen
keselamatan pasien dan lainlain. Kemudian bisa juga melakukan diagnosis
awal dan pengobatan secara diri agar mempercepat penyembuhan. Proses
kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit juga bisa dengan membentuk
tim keselamatan pasien yang terdiri dari pelaporan, verifikasi, investigasi dan
analisis atas apa yang terjadi pada pasien. Dengan dibentuknya tim
keselamatan kerja diharapkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan
yang baik dan benar dan meminimalkan terjadi insiden yang berpotensi
menimbulkan cidera. Penutup Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah
suatu sistem yang membuat asuhan keperawatan terhadap pasien lebih aman,
baik itu dalam pelaporan, analisis insiden dan kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya. Tujuan dari K3 ini sendiri agar meminimalisir insiden
atau kejadian yang tidak diinginkan terjadi yang berpotensi menyebabkan
cidera. Sistem K3 seharusnya dikuasai perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan agar tindakan bisa diberikan dengan benar dan minim terjadi
kesalahan dalam memberikan tindakan keperawatan.

2.5 Peran perawat dalam meningkatkan K3 (Kesehatan dan Keselamatan


Kerja)
Fungsi seorang perawat hiperkes sangat tergantung kepada kebijaksanaan
perusahaan dalam hal luasnya ruang lingkup usaha kesehatan, susunan dan
jumlah tenaga kesehatan yang dipekerjakan dalam perusahaan. Perawat

8
merupakan satu-satunya tenaga kesehatan yang full time di perusahaan, maka
fungsinya adalah :
1. Membantu dokter perusahaan dalam menyusun rencana kerja hiperkes di
perusahaan
2. Melaksanakan program kerja yang telah digariskan, termasuk
administrasi kesehatan kerja.
3. Memelihara dan mempertinggi mutu pelayanan perawatan dan
pengobatan.
4. Memelihara alat-alat perawatan, obat-obatan dan fasilitas kesehatan
perusahaan.
5. Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan sesuai cara-cara yang
telah disetujui.
6. Ikut membantu menentukan kasus-kasus penderita, serta berusaha
menindaklanjuti sesuai wewenang yang diberikan kepadanya.
7. Ikut menilai keadaan kesehatan tenaga kerja dihubungkan dengan faktor
pekerjaan dan melaporkan kepada dokter perusahaan.
8. Membantu usaha perbaikan kesehatan lingkungan dan perusahaan sesuai
kemampuan yang ada.
9. Ikut mengambil peranan dalam usaha-usaha kemasyarakatan : UKS.
10. Membantu, merencanakan dan atau melaksanakan sendiri kunjungan
rumah sebagai salah satu dari segi kegiatannya.
11. Menyelenggarakan pendidikan hiperkes kepada tenaga kerja yang
dilayani.
12. Turut membantu dalam usaha penyelidikan kesehatan tenaga kerja.
13. Memelihara hubungan yang harmonis dalam perusahaan
14. Memberikan penyuluhan dalam bidang kesehatan

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu sistem yang membuat
asuhan keperawatan terhadap pasien lebih aman, baik itu dalam pelaporan,
analisis insiden dan kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya.
Tujuan dari K3 ini sendiri agar meminimalisir insiden atau kejadian yang
tidak diinginkan terjadi yang berpotensi menyebabkan cidera. Sistem K3
seharusnya dikuasai perawat dalam memberikan asuhan keperawatan agar
tindakan bisa diberikan dengan benar dan minim terjadi kesalahan dalam
memberikan tindakan keperawatan.
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran
dan ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang
perawat harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang
perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain itu
seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat
memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan
intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku perawat.
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/ kedokteran
beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/ masyarakat pekerja beserta
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau
mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap
penyakit- penyakit/ gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-
faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit
umum.

3.2 Saran

10
Perawat mengetahui fungsi dan peran seorang perawat dan disarankan
berkerja dengan memperhatikan fungsi dan perannya tersebut. Kesehatan dan
keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan karena sakit dan
kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit) suatu
perusahaan atau negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan kerja harus
dikelola secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh
masyarakat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anita, D. (2012). DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA. Jember : UPT Penerbit UNEJ
Hanifa, N.D. (2017). Hubungan Pengetahuan dengan Upaya Penerapan K3
pada Perawat. Bandung : Bandung Meeting on Global Medicine & Health
(BaMGMH)
Jakarta, I.L. (2013) Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : ILO
Katalog dalam Data Publikasi. Ivana, A.(2014).
Analisa Komitmen Manajemen Rumah Sakit (RS) Terhadap Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada RS Prima Medika Pemalang. Semarang :
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

12

Anda mungkin juga menyukai