Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

THEODOLITE DAN WATERPASS

DISUSUN OLEH

NAMA : JIHAN MIKHAYLA PUTRI

STAMBUK : 03120190031

KELOMPOK : 3

FAKULTAS/JURUSAN : TEKNIK / SIPIL

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2020
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrohmanirrohiim

         Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya,
saya selaku penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada
waktunya.

         Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu komponen
penilaian dan dapat dijadikan sebagai pegangan dalam proses belajar di
Laboratorium Ilmu Ukur Tanah , serta dengan harapan untuk memotivasi penulis
sehingga mampu memahami segala pembahasan yang berkaitan dengan
pembelajaran tersebut.

         Makalah ini, penulis sajikan untuk mengingatkan kembali akan pentingnya


mempelajari proses pembelajaran, karena konsep-konsep pembelajaran ini akan
sangat membantu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan cara
belajar atau aspek-aspek pembelajaran.

          Terima kasih kepada Asisten Laboratorium Ilmu Ukur Tanah atas segala
bimbingannya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan makalah ini.

           Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua
dalam mencapai tujuan pembelajaran.

                            

                                                                          Makassar,15 Februari 2020

           
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ 2

DAFTAR ISI........................................................................................................... 3

BAB I

PENDAHULUAN................................................................................................... 4

A.  Latar Belakang.................................................................................................. 4

B.  Tujuan................................................................................................................ 4

BAB II

PEMBAHASAN .................................................................................................... 5

BAB III

PENUTUP ............................................................................................................ 15

A.  Kesimpulan...................................................................................................... 15

B.  Saran................................................................................................................ 15

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 16

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Ilmu ukur tanah adalah suatu ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan
pengukuran,baik dalam arah horizontal maupun arah vertical untuk menentukan
posisi relatif aatau objek pada permukaan bumi dan memindahkannya ke bidang
datar(bidang proyeksi) dengan ukuran dan skala tertentu.Ilmu ukur tanah
merupakan bagian dari ilmu yang lebih luas yaitu Ilmu Geodesi.Yang nantinya
memiliki tujuan untuk menentukan bentuk dan ukuran bumi yang nantinya
digunakan dalam membuat bayangan yang biasa disebut peta.Cabang Ilmu
Geodesi dapat dibedakan atas geodesi tinggi yang bertujuan untuk menentukan
posisi relative suatu titik (x dan y) dengan menganggap bumi sebagai bidang
datar.Dalam hal ini yang dapat kita pelajari adalah bagaimana melakukan
pengukuran diatas permukaan bumi yang memiliki bentuk tidak beraturan karena
adanya perbedaan tinggi tempat satu dengan tempat yang lain.

B.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui Pengertian dan fungsi Theodolite
2.     Untuk mengetahui konstruksi Theodolite
3.     Untuk mengetahui syarat syarat dan jenis-jenis Theodolite
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Theodolite
5. Untuk mengetahui pengetian Waterpass
6. Untuk mengetahui bagian-bagian Waterpass
7. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Waterpass
8. Untuk mengetahui syarat pengaturan Waterpass
9. Untuk menegtahui perbedaan antara Theodolite dan Waterpass
10. Untuk mengetahui Jenis-jenis waterpass

BAB II

PEMBAHASAN
A.THEODOLITE

1.Pengertian dan Fungsi Theodolite

Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass
yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolite sudut yang dapat
di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik).Theodolite merupakan alat yang
paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya
alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk
membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal,
sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga
dipasang pada piringan kedua dan dapat diputarputar mengelilingi sumbu
horisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Alat ini
mempunyai beberapa kelebihan di antaranya dapat digunakan untuk memetakan
suatu wilayah dengan cepat. Produk dari pengukuran wilayah menggunakan
theodolite ini salah satunya adalah peta situasi dan peta kontur tanah.Peta situasi
adalah peta suatu wilayah yang dihasilkan dari pengukuran di lapangan yang
didalamnya terdapat data letak bangunan, elevasi tanah atau kontur, letak pohon,
letak saluran drainase, koordinat bangunan tertentu, benchmark, sungai, dan
sebagainya. Sedangkan peta kontur berisi data kontur tanah saja pada wilayah
tertentu.Theodolite ini juga bisa digunakan untuk pengukuran bendungan, sungai,
tebing, jalan, ataupun setting out bangunan. Setting out bangunan adalah kegiatan
menentukan patok-patok pondasi di lapangan. Istilah lain adalah memindahkan
data pada gambar kerja ke lapangan. Pada proyek gedung alat ini biasa digunakan
untuk menentukan as-as pondasi atau kolom, marking elevasi lantai atau patok,
cek vertikal kolom, dan sebagainya.

2.Bagian-bagian Theodolite
Bagian- bagian Theodolite ini secara mendasar dibagi menjadi 3
bagian,perhatikan gambar di bawah ini :
1.Bagian Bawah, terdiri dari pelat dasar dengan tiga sekrup penyetel yang
menyanggah suatu tabung sumbu dan pelat mendatar berbentuk lingkaran. Pada
tepi lingkaran ini dibuat pengunci limbus
2.Bagian Tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung dan
diletakkan pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas
sumbu kesatu diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk lingkaran yang berbentuk
lingkaran yang mempunyai jari – jari plat pada bagian bawah. Pada dua tempat di
tepi lingkaran dibuat alat pembaca nonius. Di atas plat nonius ini ditempatkan 2
kaki yang menjadi penyanggah sumbu mendatar atau sumbu kedua dan sutu nivo
tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus.
Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis – garis pembagian skala dan angka
digoreskan di permukaannya. Garis – garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas
tajam bila dibandingkan hasil goresan pada logam. Lingkaran dibagi dalam derajat
sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh dibagi dalam 360° atau dalam grades
senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g.

3.Bagian Atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah
sumbu kedua. Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai
diafragma dan dengan demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula
diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran
mendatar.

SISTEM SUMBU / POROS PADA THEODOLITE

3.Syarat-Syarat dan Jenis-Jenis Theodolite

 Syarat-syarat
Syarat – syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap
dipergunakan untuk pengukuran yang benar adalah sbb :

 Sumbu pertama benar – benar tegak / vertical.


 Sumbu kedua harus benar – benar mendatar.
 Garis bidik harus tegak lurus sumbu kedua / mendatar.
 Tidak adanya salah indeks pada lingkaran pertama.

 Jenis Jenis Theodolite


Dari konstruksi dan cara pengukuran, dikenal 3 macam theodolite :

1.Theodolite Reiterasi

Pada theodolite reiterasi, plat lingkaran skala (horizontal) menjadi satu


dengan plat lingkaran nonius dan tabung sumbu pada kiap.
Sehingga lingkaran mendatar bersifat tetap. Pada jenis ini terdapat sekrup
pengunci plat nonius.

2.Theodolite Repetisi
Pada theodolite repetisi, plat lingkaran skala mendatar ditempatkan
sedemikian rupa, sehingga plat ini dapat berputar sendiri dengan tabung poros
sebagai sumbu putar.Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci lingkaran
mendatar dan sekrup nonius

3. Theodolite Elektro Optis

Dari konstruksi mekanis sistem susunan lingkaran sudutnya antara

theodolite optis dengan theodolite elektro optis sama. Akan tetapi


mikroskop pada pembacaan skala lingkaran tidak menggunakan system lensa
dan prisma lagi, melainkan menggunkan system sensor. Sensor ini bekerja
sebagai elektro optis model (alat penerima gelombang elektromagnetis). Hasil
pertama system analogdan kemudian harus ditransfer ke system angka digital.
Proses penghitungan secara otomatis akan ditampilkan pada layer (LCD)
dalam angka decimal.
4.Kekurangan dan kelebihan Theodolite

 Kelebihan
1. Pengoperasiaannya diakukan secara digital berbasis computer
2. Pembacaannya sudah ditampilkan pada layar atau display
3. Mampu mengukur sudut horizontal dan vertical secara bersamaan
4. Menggunakan bak ukur
5. Tingkat akurasi lebih tinggi dibandingkan kompas geologi

 Kekurangan
1. Harga yang relatif lebih mahal
2. Hasil pengukuran dipengaruhi oleh cahaya
3. Ketergantungan akan sumber daya
B.WATERPASS

1.Pengertian Waterpass

Waterpass merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur beda tinggi
antar titik-titik saling berdekatan. Selain instrument ini lebih kecil dan ringan,
bagian-bagian di dalamnya pun lebih sedikit sehingga fungsi dan kegunaan di
lapangan juga terbatas. Fungsi waterpass di lapangan di antaranya digunakan
untuk mengukur elevasi atau ketinggian tanah. Biasa digunakan pada proyek
perataan tanah, pembuatan lapangan bola, cross dan long section pada jalan atau
sungai, untuk marking elevasi pada bowplank atau patok, penentuan elevasi bantu
pada kolom bangunan dan sebagainya.Kekurangan dari waterpass ini yaitu tidak
bisa untuk mengukur dengan sudut vertikal. Sehingga alat ini tidak bisa digunakan
untuk menentukan koordinat suatu titik, hanya elevasi yang mampu dibaca.
Sedangkan kelebihan alat ini lebih simpel, kecil, ringan, dan cepat untuk setting
alatnya karena pada instrument ini tidak terdapat nivo tabung, hanya ada nivo
kotak saja.

2.Bagian-Bagian Waterpass
Keterangan:

1. Sekrup A, B, C untuk mengatur kedataran alat


2. Cermin, yaitu komponen dari waterpass yang berfungsi untuk melihat
kedudukan gelembung udara pada nivo pada saat bersamaan membidik
rambu.
3. Sekrup penggerak halus horizontal, yaitu sekrup yang digunakan untuk
memutar alat ke arah horizontal secara halus.
4. Sekrup pengatur fokus, adalah sekrup yang digunakan untuk mengatur
fokus objek sehingga terlihat dengan jelas. Kurang lebih sama dengan
fokus pada kamera DSLR.
5. Optical alignment Index, yaitu digunakan untuk acuan pengukuran
tinggi alat ke tanah.
6. Lensa objektif, yaitu lensa yang digunakan untuk menangkap objek.
7. Lensa okuler, yaitu lensa yang digunakan untuk melihat objek yang
terletak didepan mata pembidik.

3.Kelebihan dan kekurangan waterpass

a.Kelebihan Waterpass
 Memiliki ketelitian yang cukup tinggi
 Mampu melakukan pengukuran beda tinggi secara lebih cepat
 Centering lebih cepat karena hanya centering untuk nivo kotak
b.Kelemahan Waterpass
 Gerakan teropong sipat datar terbatas sehingga kurang mampu membidik
area curam
4.Syarat pengaturan waterpass

 Mengatur Garis Mendatar Diafragma Tegak Lurus Sumbu I

Pada umumnya garis mendatar diafragma (benang silang mendatar) telah


dibuat tegak lurus sumbu I oleh pabrik yang memproduksi alat ukur.

 Mengatur Garis Arah Nivo Tegak Lurus Sumbu I

Pada alat ukur waterpass tipe semua tetap tanpa skrup ungkit, syarat ini
penting sekali. Namun pada alat dengan skrup ungkir, syarat ini agak
sedikit longgar karena apabila ada sedikit pergeseran nivo dalam
pengukuran, dapat diseimbangkan dengan skrup ungkir ini.

 Membuat Garis Bidik Sejajar Garis Arah Nivo


Pada alat ukur waterpass, yang diperlukan adalah garis bidik mendatar.
Untuk mengetahui apakah garis bidik sudah betul-betul mendatar atau
belum, digunakan nivo tabung. Jika gelembung nivo seimbang, garis arah
nivo pasti mendatar. Dengan demikian, jika kita bisa membuat garis bidik
sejajar dengan garis arah nivo, garis arah nivo pasti mendatar

5.Perbedaan Waterpass dengan Teodolite

Theodolit Waterpass

Berfungsi untuk mengukur jarak dan Berfungsi untuk mengukur beda


sudut tinggi

Tidak ada sekrup aldhidade


horizontal dan hanya terdapat
sekrup alhidade vertikal.
Terdapat sekrup alhidade horisontal untuk Pergerakan alat terbatas pada arah
memutar alat arah atas dan bawah kanan-kiri.

Untuk proses centering perlu Untuk proses centering hanya


mengatur nivo kotak dan nivo tabung perlu mengatur nivo kotak

Terdapat sumbu horizontal Tidak terdapat sumbu horizontal

Terdapat pembacaan lingkaran Hanya terdapat pembacaan


vertikal dan horizontal lingkaran vertical

Tidak terdapat prisma pendulum Terdapat prisma pendulum


 

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Theodolite adalah alat ukur tanah yang berfungsi untuk mengukur tinggi


tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Hal ini berbeda dengan
waterpass yang hanya bisa digunakan untuk mengukur sudut mendatar
saja.Theodolite mempunyai beberapa perbedaan contohnya pada theodolite
terdapat pembacaan sumbu vertical dan horizontal tetapi pada waterpass hanya
terdapat satu pembacaan sumbu yaitu pembacaan sumbu vertical.Waterpass
dan theodolite juga memiliki kekurangan dan kelebihan.

B. Saran

Dalam menggunakan alat-alat ukur seperti theodolite dan waterpass


diperlukan ketelitian dari segi perhitungan maupun kelengkapan alat-alat.
Perhitungan dan pengukuran data juga diperlukan prinsip-prinsip pengukuran
untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

ü  Frick, heinz.  1979.  Ilmu Ukur Tanah.   Kanisius.  Jakarta.

ü  http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ukur_tanah.

ü  Sosrodarsono.  Suyono.  1983.  Pengukuran Topografi dan Teknik Pemetaan. PT


Pradnya Paramita.  Jakarta.

https://www.klikteknik.com/blog/3-jenis-waterpass-kapro-profesional.html

ü  Wongsotjitro, Soetomo.  1964.  Ilmu ukur tanah.  Kanisius.  Jakarta

http://arafuru.com/sipil/pengertian-theodolite-dan-fungsinya.html

6. Jenis-jenis Waterpass

 Kapro level waterpass 779 spirit 60cm


 
adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan
sebuah benda atau garis dalam posisi rata, baik pengukuran secara vertikal
maupun horizontal. Jenis waterpass ini penanda bacaannya masih manual.
 kapro level waterpass 985dl digiman 60cm

waterpass kapro 985dl digiman 60cm adalah alat yang digunakan


untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi
rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal. jenis waterpass
ini sudah dengan penanda bacaan digital.
 kapro level waterpass 830 32x auto level

waterpass kapro 830 32x auto level biasanya digunakan untuk


kepentingan proyek-proyek yang berhubungan dengan pekerjaan tanah,
seperti: mengecek ketinggian dan kemiringan jalan, mengecek ketinggian
penulangan agar tidak melebihi tinggi rencana dan mengecek ketebalan
lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar, untuk
pembuatan tanda pada kolom atau dinding sebagai acuan pekerjaan lain,
seperti acuan untuk pekerjaan dinding panel precast serta dapat digunakan
dalam pengecekan settlement bangunan dan masih banyak lagi fungsi
lainnya. seperti halnya alat ukur lainnya, alat ukur ini juga terus
mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu, baik dalam segi
desain maupun spesifikasi dan fiturnya.

Anda mungkin juga menyukai