(C2) KELAS X
Penulis :
Wahyu Aprilianto, S.Pd.
Ahmad Muhtadi, S.Pd.
Evan Kusumawardhana, S.Pd., M.T
Drs. Catur Sunariadi
Tata letak buku ini menggunakan program Adobe InDesign CS3, Adobe IIustrator CS3, dan
Adobe Photoshop CS3.
Font isi menggunakan Myriad Pro (10 pt)
B5 (17,6 × 25) cm
vi + 222 halaman
© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang menyebarluaskan dalam bentuk apapun tanpa izin
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan anugerah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan buku
pembelajaran untuk SMK/MAK Ini.
Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK/MAK kelas X
untuk mempelajari dan memperdalam materi Teknologi Dasar Otomotif. Selain itu,
buku ini ditulis secara umum dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa Indonesia
di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.
Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,
Kata Kunci, Tujuan Pembelajaran, Peta Konsep, Aktivitas Siswa, Tugas Siswa, Info,
Rangkuman, Uji Kompetensi, dan Tugas Proyek. Pembahasan materi disajikan dengan
bahasa yang lugas dan mudah kita pahami, dari pembahasan secara umum ke
pembahasan secara khusus.
Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat menjadi teman sekaligus menjadi
bacaan yang menyenangkan bagi Anda untuk mempelajari lebih dalam tentang
Teknologi Dasar Otomotif dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk diri
sendiri dan lingkungan.
Akhirnya, semoga buku pelajaran Teknologi Dasar Otomotif SMK/MAK Kelas X
ini bermanfaat bagi siswa dan seluruh pembaca dalam memperoleh pengetahuan.
Selamat belajar, semoga sukses.
Penulis
iii
Daftar Isi
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami prinsip-prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
4.1 Mengidentifikasi potensi dan risiko kecelakaan kerja.
Peta Konsep
Syarat K3
Dasar Hukum K3
Cara Pencegahan
Materi Pembelajaran
A. Pendahuluan
Gambar 1.1 K3
(Sumber: https://www.klopmart.com/uploads/article/k3-keselamatan-dan-kesehatan-kerja_MjAxODA2MjcwNzUyMTYx.jpg)
Keselamatan kerja mempunyai fungsi mencegah kecelakaan di tempat tenaga
kerja melakukan pekerjaan. Tidak seorang pun di dunia ini yang ingin mengalami
kecelakaan. Karena itu keselamatan kerja bersifat umum dan ditujukan untuk
keselamatan seluruh umat manusia.
Kecelakaan merupakan suatu kejadian yang tidak dapat kita duga, tidak
direncanakan dan tidak diharapkan sebelumnya atau dikatakan juga tidak ada unsur
kesengajaan terlebih dalam bentuk rencana. Kecelakaan akibat kerja adalah
kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan pada suatu tempat kerja dan ini berarti
disebabkan oleh pekerjaannya atau pada saat korban melakukan pekerjaan tersebut.
Kecelakaan ini biasanya datang ketika kita tidak sedang siap menghadapinya.
Kekagetan yang ditimbulkan oleh peristiwa mendadak tersebut serta rasa takut melihat
akibat, dapat membuat orang mudah menjadi panik. Sebagai contoh kasus kejadian
pada kerja proyek, bahwa ancaman bahaya fisik maupun psikis terhadap pekerja
tergolong besar dalam setiap proyek konstruksi. Jenis-jenis bahaya yang dapat
terjadi sangat bervariasi mulai dari kebisingan, radiasi, perubahan temperatur secara
ekstrim, getaran, dan tekanan udara luar (barometric pressure).
Selain itu terdapat peralatan kerja, baik alat kerja tangan (hand tool) atau alat-alat
berat disertai bermacam-macam bahan bangunan yang juga menjadi sumber bagi
ancaman keselamatan dan kesehatan kerja. Itu sebabnya pekerjaan konstruksi itu
tergolong berbahaya (dangerous), sulit (difficult), dan kotor (dirty). Sehingga ada
yang menganggap sebagai pekerjaan yang rendah (degrade), atau pekerja bangunan
itu disebut orang pekerjaan tipe 4-D (dangerous, difficult, dirty, degrade).
Arti dan tujuan keselamatan kerja dapat diterangkan dalam perumusan sebagai
berikut: menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya, tertuju kepada kesejahteraan
masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.
Tujuan dan sasaran dari upaya keselamatan kerja adalah:
a. Mencegah terjadinya kecelakaan.
b. Mencegah timbulnya penyakit akibat/pekerjaan.
c. Mencegah/mengurangi kematian.
d. Mencegah/mengurangi cacat tetap.
e. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan-
bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, pesawat-pesawat, instalasi, dan
sebagainya.
B. Pengertian K3
Keselamatan kerja diartikan sebagai suatu upaya agar pekerja selamat di tempat
kerjanya sehingga terhindar dari kecelakaan termasuk juga untuk menyelamatkan
peralatan serta produksinya.
Secara umum, tujuan Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3), adalah (a) melindungi
tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional, (b) menjamin keselamatan
dan kesehatan orang lain yang berada di tempat dan sekitar pekerjaan itu, (c)
menjamin terpeliharanya sumber produksi dan pendayagunaannya secara aman,
efisien, dan efektif, (d) khusus dari segi kesehatan, mencegah dan membasmi
penyakit akibat kerja.
Syarat Keselamatan Kerja di antaranya mencegah dan mengurangi
kecelakaan, mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran, mencegah dan
mengurangi bahaya peledakan, memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri
pada waktu kebakaran memberi pertolongan pada kecelakaan membeli alat-alat
pelindung diri pada para pekerja. Kesehatan kerja diartikan sebagai suatu upaya untuk
menjaga kesehatan pekerja dan mencegah pencemaran di sekitar tempat kerjanya
(masyarakat dan lingkungan). Fungsi
Kesehatan Kerja menurut ILO (International Labor Organization) yaitu melindungi
pekerja terhadap kesehatan yang mungkin timbul dari pekerjaan dan lingkungan kerja,
membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaan baik fisik maupun mental
serta menyadari kewajiban terhadap pekerjaannya, memperbaiki memelihara
keadaan fisik mental maupun sosial pekerja sebaik mungkin.
Sedangkan tujuan utama kesehatan kerja yaitu (a) pencegahan dan
pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan akibat kerja, (b) pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja, (c) perawatan, efisiensi, dan
produktivitas tenaga kerja, (d) pemberantasan kelelahan tenaga kerja dan
meningkatkan kegairahan serta kenikmatan kerja, serta (e) perlindungan masyarakat
luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk kesehatan.
C. Syarat-Syarat K3
D. Dasar Hukum K3
a. Unsur manusia
1) Merupakan upaya preventif agar tidak terjadi kecelakaan atau paling tidak
untuk menekan timbulnya kecelakaan menjadi seminimal mungkin
(mengurangi terjadinya kecelakaan).
2) Mencegah atau paling tidak mengurangi timbulnya cedera, penyakit, cacat,
bahkan kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja.
3) Menyediakan tempat kerja dan fasilitas kerja yang aman, nyaman, dan
terjamin sehingga etos kerja tinggi, produktivitas kerja meningkat.
4) Penerapan metode kerja dan metode keselamatan kerja yang baik sehingga
para pekerja dapat bekerja secara efektif dan efisien.
5) Untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja.
b. Unsur pekerjaan
1) Mengamankan tempat kerja, peralatan kerja, material (bahan-bahan), konstruksi,
instalasi pekerjaan, dan berbagai sumber daya lainnya.
2) Meningkatkan produktivitas pekerjaan dan menjamin kelangsungan produksinya.
3) Terwujudnya tempat kerja yang aman, nyaman, dan terjamin kelangsungannya.
4) Terwujudnya pelaksanaan pekerjaan yang tepat waktu dengan hasil yang baik
dan memuaskan.
c. Unsur perusahaan
1) Menekan biaya operasional pekerjaan sehingga keuntungan menjadi lebih
besar, perusahaan bisa lebih berkembang dan kesejahteraan karyawan dapat
ditingkatkan.
2) Mewujudkan kepuasan pelanggan (pemberi kerja) sehingga
kesempatan perusahaan untuk mencari dan mendapatkan pekerjaan lebih
banyak.
3) Terwujudnya perusahaan yang sehat.
ar para pekerja memperoleh sebuah jaminan baik jasmani, rohani, maupun sosial selama melakukan pekerjaan. Kesehatan k
bahaya selama melakukan pekerjaan.
berhubungan dengan tempat kerja yang digunakan.
bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lo
nsiden yang berakibat pada kerugian, sedangkan risiko adalah kombinasi dan konsekuensi suatu kejadian yang berbahaya da
Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. K3 merupakan perkembangan dari…
a. OASH d. WHO
b. OSH e. UN
c. ILO
2. Salah satu tujuan awal dibentuknya standar keselamatan dan kesehatan di tempat
kerja adalah…
a. Perang d. Moral
b. Kelaparan e. Kemiskinan
c. Bencana alam
3. Beberapa jenis risiko yang bisa dimiliki oleh pekerja di tempat kerja, kecuali…
a. Agama d. Psikologis
b. Fisik e. Lingkungan
c. Kimia
4. Perjanjian resmi yang memuat tentang K3 dan ditandatangani oleh President Richard
M. Nixon adalah…
a. OSH d. SOSH
b. OSHA e. OSA
c. NIOSH
5. Beberapa jenis ilmu yang dipelajari dan dipakai dalam penerapan K3, kecuali…
a. Perilaku d. Kesehatan
b. Teknologi e. Agama
c. Alam
6. Berikut ini merupakan undang-undang yang memuat tentang keselamatan kerja…
a. UU No. 1 Tahun 1971
b. UU No. 2 Tahun 1977
c. UU No. 1 Tahun 1977
d. UU No. 1 Tahun 1970
e. UUD’45 Pasal 29
7. Yang memengaruhi Anthropometri antara lain, kecuali…
a. Umur d. Kehamilan
b. Pekerjaan e. Iklim
c. Kelamin
8. Beberapa faktor yang dapat mendukung K3, kecuali…
a. Penyediaan tempat kerja aman
b. Pematuhan standar yang sudah ada
c. Penetapan insentif kerja
d. Evaluasi keadaan tempat kerja
e. Adanya tenaga konsultasi dan identifikasi
9. Beberapa keterbatasan manusia yang menghambat tingkat keproduktivitasan di
tempat kerja, kecuali…
a. Penglihatan d. Gaji
b. Usia e. Kemampuan motorik
c. Persepsi
10. Beberapa faktor umum yang menghambat tingkat keproduktivitasan di tempat
kerja, kecuali…
a. Pengoperasian peralatan yang cacat
b. Kurangnya peralatan keselamatan
c. Pekerjaan berbahaya
d. Perbaharuan mesin dan peralatan
e. Jadwal pekerjaan yang padat
11. Beberapa risiko umum yang terdapat di tempat kerja, kecuali…
a. Pelarut d. Asam
b. Logam e. Minuman
c. Debu
12. Contoh penyakit yang dapat muncul karena tempat kerja yang tidak
memenuhi persyaratan ergonomis…
a. Ganglion d. Sinus
b. Demam e. Asma
c. Cacar
13. Di bawah ini merupakan temperatur yang baik di tempat kerja, kecuali… (KUK
1.3) a. 22° C d. 28° C
b. 24° C e. 30° C
c. 26° C
14. Penyosialisasian tentang pentingnya K3 di perusahaan dapat dilakukan dengan
cara, kecuali…
a. Penyusunan kebijakan d. Membayar orang
b. Pelatihan e. Evaluasi
c. Penempelan poster
15. Berikut adalah perencanaan yang dapat dilakukan untuk mendukung K3 di
tempat kerja, kecuali…
a. Pembebanan dan pengangkutan material yang minimal
b. Mempunyai ruang gerak yang aman dan tidak licin
c. Tersedia fasilitas untuk evakuasi
d. Tersedianya peralatan pencegah kebakaran di setiap mesin
e. Penaikan gaji dan tunjangan karyawan
B. Jawaban Singkat
1. Ilmu yang mempelajari pengukuran tubuh manusia…
2. Menurut ketentuan, syarat perusahaan harus memiliki bagian khusus untuk
mengurusi K3 adalah memiliki jumlah pegawai sebanyak…
3. Perusahaan dapat mengurangi perilaku berbahaya yang biasa dilakukan dengan cara…
4. Berikut ini adalah cara mendokumentasi pengamatan K3 di lapangan…
5. Contoh parameter untuk mengukur kualitas udara…
6. Faktor penyebab kecelakaan di bengkel dari faktor kesalahan manusia (human
error), 3 hal di antaranya adalah…
7. Apa yang harus dilakukan, sebagai upaya pihak pengelola/manager
perusahaan produksi dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja…
8. Jelaskan poin terpenting dalam rencana program keselamatan dan kesehatan
kerja pada proyek (RKP)…
9. Isi alat P3K atau kotak obat tidak boleh ditempati benda-benda lain dan paling
sedikit harus berisi…
10. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan atau pada orang yang kena
sakit secara tiba-tiba harus dilakukan oleh …… juru rawat atau orang ……
dalam P3K.