Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Maintenance adalah suatu aktifitas pemeliharaan fasilitas atau peralatan pabrik dan
mengadakan perbaikan yang diperlukan agar tercapai proses produksi sesuai dengan
yang direncanakn oleh perusahaan.  Perawatan: Suatu kombinasi dari berbagai tindakan
yang dilakukan untuk menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi
yang dapat diterima.Merawat dalam pengertian “ suatu kondisi yang dapat diterima
antara suatu perusahaan berbeda dengan yang lainnya”.
Mesin-mesin yang berproduksi dengan baik, memudahkan para petugas khususnya
yang berkaitan dengan jalannya produksi. Bekerja sesuai dengan jadwal yang telah di
tentukan, maka akan dicapai mutu hasil yang terbaik dari setiap kali kegiatan produksi.
Maintenace merupakan kegiatan yang sangat penting pada setiap pabrik industri
termasuk PT. Westindo Utama Karya, karena kegiatan ini yang dapat mendukung proses
produksi. Dimana yang dihasilkan dari setiap produksi tergantung dari berbagai aspek,
dan salah satunya adalah kondisi mesin yang baik.

1.2 Tujuan Kerja Praktek


Tujuan umum kerja praktek ini adalah :
 Menerapkan teori yang telah di dapat selama kuliah dengan praktek yang
terjadi di lapangan.
 Melatih kemampuan mahasiswa dalam menganalisa dan mengobservasi, serta
memberi ide atau saran tehadap masalah yang terjadi berdasarkan ilmu yang
di dapat di bangku kuliah.

Tujuan khusus kerja praktek ini adalah :


1
 Memahami fungsi perawatan pompa agar menjamin dapat beroperasi dengan
handal atau lancar.
 Menambah kemampuan beradaptasi, komunikasi dan memahami lebih dalam
tentang tugas sebagai individu dan kelompok kerja.
 Meningkatkan motivasi mempelajari disiplin ilmu lainnya yang tidak di
peroleh dari perkuliahan.
1.3 Ruang Lingkup Bahasan
Ruang lingkup pembahasan laporan ini dibatasi mengenai system perawatan maintenance
dan perbaikan pompa.

1.4 Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam perawatan laporan KP ini meliputi :
 Pengamatan langsung
 Wawancara/ interview
 Pengumpulan data
 Studi literature/ pustaka
.
1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Dalam hal ini kegiatan Kerja Praktek dilakukan pada :
Hari : Senin s/d Jum’at
Jam : 07.45 s/d 16.00 WIB
Tanggal : 26 Desember 2012 s/d 16 Januari 2013
Tempat : Workshop PT. Westindo Utama Karya

1.6 Sistematika Penulisan

2
Sistematika penulisan disusun berdasarkan urutan Bab :
 BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang, tujuan, ruang lingkup
bahasan.
 BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Pada bab ini membahas sejarah singkat perusahaan, struktur
organisasi, bidang usaha,ketenagakerjaan dan fasilitas pabrik.
 BAB III : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dibahas pengertian umum pompa Duplex, dan
bagian utama pompa.
 BAB IV : PERAWATAN PADA POMPA DAN PEMBAHASAN
MASALAH
Pada bab ini akan dibahas mengenai Spesifikasi pompa
sentrifugal, permasalahan nya serta Perawatan nya.
 BAB V : KESIMPULAN
 DAFTAR PUSTAKA

BAB II
3
URAIAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Westindo Utama Karya

PT.Westindo Utama Karya berdiri sejak tahun 1991. Pada awal perusahaan ini
bergerak di bidang konstruksi seiring berjalan nya waktu terjadi pemekaran bidang
usaha seperti pengadaan barang dan jasa, engineering consultant, dan fabrikasi.
Pesatnya perkembangan perminyakan nasional berimbas pada tumbuhnya
peluang usaha yang berhubungan dengan kegiatan tersebut. Seperti pada saat ini PT.
Westindo Utama Karya yang merupakan salah satu perusahaan rekanan Pertamina
telah banyak berpatisipasi untuk pengadaan dan penyewaan peralatan untuk
mendukung kegiatan Pertamina khusunya kegiatan produksi minyak dan gas.
Salah satu kegiatan yang dilakukan sekarang oleh PT. Westindo Utama Karya
adalah menyewakan Tangki produksi kapasitas 5000 bbs di wilayah kerja PT
Pertamina EP Region Jawa yang berlokasi di Gatot Subroto Jak-sel.Tanki produksi ini
didukung oleh pompa engine serta dioperasikan oleh tenaga ahli yang berpengalaman
dibidang itu.
1. Tugas Pokok
 Melaksanakan perawatan secara periodik terhadap kinerja pompa & engine.
 Melakukan Modifikasi terhadap beberapa peralatan pompa sehingga tingkat
ketergantungan terhadap spare part terntentu dapat dikurangi.
 Membuat serta memperbaiki komponen pompa dan suku cadang lainnya.
2. Tujuan dan Fungsi
Tujuan dari pekerjaan ini adalah :
 Menjamin kelancaran operasional pompa.
 Menjamin berfunngsinya peralatan.
 Memperbaiki kerusakan.
 Meningkatkan produksi.

3. Fasilitas Kerja Manitenance dan Fabrikasi.


 Bengkel yang luas
4
 Peralatan kerja yang lengkap dan memadai
 Lingkungan kerja yang aman dan nyaman
 Teknisi yang ahli dan berpengalaman

4. Management Proyek .
Proyek penyewaan tanki kapasitas 5000 bbs ini di kepalai oleh Bapak Andi
Baharudin sebagai Site Manager yang memonitor dan mengawasi pekerjaan
pemompaan minyak ke tanki dan terdapat tiga orang operator yang mengoperasikan
peralatan serta dua orang asisten operator yang membantu tugas-tugas operator.
Pekerjaan berlangsung 24 jam sehingga kegiatan ini didukung oleh tiga (dua) shift
crew operator yang terbagi menjadi shift siang dan malam.

Board Of Director (Direksi)


Direksi Westindo Utama Karya dewan direksi terdiri dari tiga anggota.Ketua
dewan juga melakukan peran eksekutif sebagai Direktur perusahaan.Para Direktur
eksekutif semuanya mewakili (atau diwakili dalam penunjukan waktu) pemegang
saham perusahaan yang signifikan.

Our Target (Target Kami)


PT Westindo utama karya telah berdiri sekitar 25 tahun. berubah menjadi
sebuah perusahaan jasa energi terpadu dari seismik,, pipa pengeboran peralatan
produksi,, merawat dan memperbaiki minyak dan gas.

2.2 Struktur Organisasi PT Westindo Utama Karya


PT Westindo Utama Karya dipimpin oleh seorang President Director atau Direktur
Utama. Direktur utama membawahi direktur-direktur :
5
1. Direktur Operasional
Adalah seseorang yang membawahi Manager Workshop. Tugas dan
wewenangDirektur Operasional adalah sebagai berikut :
a. Mengontrol produksi di semua workshop,
b. Bertanggung jawab atas semua proses produksi semua workshop.
2. Direktur Administrasi
Adalah seseorang yang membawahi ManagerHuman Resource Development
(HRD), Sales Marketing dan Engineering, Quality Assurance (QA) / Quality
Control (QC). Tugas dan wewenang Direktur Administrasiadalah sebagai berikut :
a. Mengontrol kinerja Human Resource Development (HRD), Sales Marketing
dan Engineering, Quality Assurance (QA) / Quality Control (QC),
b. Bertanggung jawab atas kinerja Human Resource Development (HRD),
SalesMarketing dan Engineering, Quality Assurance (QA) / Quality Control
(QC).
3. Financial Engineer (keuangan)
Adalah seseorang yang membawahiPurchasing, Finance / Accounting.Tugas
dan wewenang Direktur Accounting ( keuangan) adalah sebagai berikut :
a. Mengontrol kinerja pembelian, penagihan, kas perusahaan.
b. Bertanggung jawab atas kinerja pembelian, penagihan, dan kas perusahaan..

2.3 Bidang Usaha PT Westindo Utama Karya


PT. Westindo Utama Karya bergerak pada bidang usaha Migas, Fabrikasi, dan
Teknologi migas.

6
1. Mud Pump / Transfer Pump (Pompa)
Pompa lumpur adalah suatu alat untuk memompakan cairan dengan mengubah
tenaga mekanis menjadi tenaga hidrolis. Fungsinya untuk memberikan
dayahidrolis berupa tekanan dan volume aliran/debit lumpur, dengan mengalirkan
lumpur dari tangki melalui manifold stand pipe masuk ke drill string, menuju ke
nozzle pahat dengan mengefektifkan jet velositasnya.

2. Separator (Pemisah)
Separator adalah tabung bertekanan yang digunakan untuk memisahkan fluida
sumur menjadi air dan gas (tiga fasa) atau cairan dan gas (dua fasa), dimana
pemisahannya dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

a.    Prinsip penurunan tekanan.


b.    Gravitasi setlink
c.    Turbulensi aliran atau perubahan arah aliran
d.    Pemecahan atau tumbukan fluida

3. Drilling Rig
Drilling Rig, atau dalam bahasa Indonesianya adalah Rig Pengeboran,
adalah sekumpulan peralatan yang digunakan untuk melakukan pengeboran ke
dalam lapisan tanah sampai kedalaman tertentu untuk memperoleh air, minyak,
atau gas bumi. Pekerjaan sebuah drilling rig adalah mengebor lapisan tanah
sampai kedalaman tertentu mencapai ribuan meter baik secara vertikal ataupun
dengan profil tertentu misalnya horisontal.

4. Drilling Tools
Adalah komponen-komponen yang mendukung proses kerja pemboran migas.

2.4 Ketenagakerjaan PT Westindo Utama Karya


PT Westindo Utama Karya memiliki karyawan ± 300 orang (data base
karyawansampaidenganDesember 2011). Untuk lebih jelas data karyawan staff PT
Westindo Utama Karya dapat di lihat pada tabel berikut :
7
Tabel 1 : Laporan Kekuatan Pegawai berdasarkan Satuan Kerja

No Jabatan Jumlah Personil


1. Direction 3 orang
2. Production 20 orang
3. Engineering 10 orang
4. Human Resource Development (HRD) 3 orang
5. Quality Assurance / Quality Control 5orang
6. Purchasing 3 orang
7. Finance / Accounting 3 orang

Sumber : Data Base KaryawanDesember 2012.

Status Karyawan
Secara umum status karyawan PT Westindo Utama Karya adalah sebagai
berikut :
a. Karyawan Masa Percobaan
Adalah pekerja yang menjalani hubungan kerja dengan syarat-syarat yang
telah ditetapkan selama masa percobaan 3 bulan.
b. Karyawan Kontrak
Adalah karyawan yang bekerja dalam batas waktu tertentu sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

c. Karyawan Tetap
Adalah karyawan yang telah memenuhi kriteria penerimaan yang ditentukan
perusahaan, diterima, dipekerjakan dan memperoleh hak-haknya serta terikat
hubungan kerja dengan perusahaan dan melalui surat pengangkatan untuk jangka
waktu yang tidak tertentu.

2.5 Waktu Kerja

8
Waktu Kerja PT Westindo Utama Karya diatur dengan memperhatikan
ketentuan perundangan yang berlaku. Hari kerja di perusahaan adalah 6 (enam) hari
dalam satu minggu.
Jam kerja di perusahaan adalah 7 (tujuh) jam sehari dan 40 jam seminggu
dengan ketentuan bahwa apabila perusahaan memerlukan kerja shift maka karyawan
harus bersedia melaksanakan waktu kerja tersebut denga seizin Dinas Tenaga Kerja.
Pengaturan jam kerja di PT Westindo Utama Karya diatur sebagai berikut :
Tabel 2: Pengaturan Jam Kerja Workshop

No Hari Masuk Istirahat 1 Istirahart 2


1. Senin
s/d 07.45 - 16.00 12.00 - 13.00 15.30 – 16.00
Kamis
2. Jum’at 07.45 - 16.00 11.30 - 13.00 15.30 – 16.00
3. Sabtu 07.45 –14.15 12.00 - 13.00 -

Pekerjaan yang dilakukan lebih dari 7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat puluh)
jam seminggu adalah sebagai kerja lembur. Kerja lembur dilakukan setelah ada
persetujuan dari pekerja yang bersangkutan berupa Surat Perintah Lembur (SPL)
untuk pekerja yang telah ditentukan dapat dibatalkan apabila pekerja yang
bersangkutan tidak mampu melanjutkan pekerjaan pada hari tersebut dikarenakan
sakit atau ada keperluan-keperluan tertentu, dan untuk pengembangan waktu kerja
tersebut harus dengan izin Dinas Tenaga Kerja.
Karyawan diwajibkan untuk hadir 15 menit sebelum waktu bekerja untuk
mengikuti koordinasi meeting Safety, Job Order pada jam 07.45 setiap harinya.
2.6 Fasilitas Karyawan
Fasilitas yang diberikan PT Westindo Utama Karya terhadap seluruh karyawan
adalah sebagai berikut :
a. Mess bagi karyawan yang tempat tinggalnya jauh,
b. Perawatan dan pengobatan,
c. Alat Pelindung Diri (APD),
d. Pakaian seragam,
e. Jamsostek,
f. Olahraga, rekreasi, dan pendidikan,
9
g. Koperasi karyawan,
h. Tempat ibadah (mushola),
i. Tunjangan Hari Raya (THR),

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORI

3.1 Penjelasan umum pada Pompa

1. A. Definisi Pompa

Pompa adalah suatu alat untuk memompakan fluida dengan mengubah tenaga
mekanis menjadi tenaga hidrolis. Fungsinya untuk memberikan daya hidrolis berupa

10
tekanan dan volume aliran/debit fluida, dengan mengalirkan fluida dari reservoir ke
reservoir lain nya. Bila Pompa digunakan pada drilling rig fluida akan mengalir
melalui manifold stand pipe masuk ke drill string, menuju ke nozzle drill bit( mata
bor) dengan mengefektifkan jet velosity-nya. Kemudian dengan tekanan yang
dihasilkan oleh pompa lumpur, cairan pemboran akan membawa serbuk bor dari
dasar lubang menuju permukaan melalui annulus.

3.2 Fungsi Pompa adalah:

1. Mentransfer Fluida
2. Memberikan Tekanan

Menurut kapasitasnya, pompa digolongkan atas:

1. Jarak yang akan di pompa


2. Jenis Fluida

3.2 Pompa Sentrifugal

11
Gambar 1. Pompa Sentrifugal
Sumber : www.itrademarket.com

Pompa Sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik ke
dalam energi hidrolik melalui aktivitas sentrifugal, yaitu tekanan fluida yang sedang di
pompa.
            Pompa Sentrifugal merupakan salah satu alat industri yang simpel, tapi sangat
diperlukan.Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam
fasilitas gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum
diolah dan dipasarkan, ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah
gaya yang timbul akibat adanya gerakan sebuah benda atau partikel melalui lintasan
lengkung (melingkar). kecepatan fluida yang tinggi diubah oleh casing pompa
(volute atau diffuser) menjadi tekanan atau head
Prinsip-prinsip dasar pompa sentrifugal ialah sebagai berikut:
gaya sentrifugal bekerja pada impeller untuk mendorong fluida ke sisi luar sehingga
kecepatan fluida meningkat.

3.3 Bagian-Bagian Utama Pompa

12
Gambar 2 . Bagian – bagian Pompa
Sumber : www.mesin-mesin-indonesia.com

A. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa
menembus casing.

B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui
poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.

C. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan
tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.

D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada
stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan
interstage atau distance sleever.

E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.

F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen
yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta
tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan
cairan menjadi energi dinamis (single stage).

G. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.

H. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap
secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan
yang masuk sebelumnya.
13
I. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian
depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara
casing  dengan impeller.

J. Bearing
Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar
dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga
memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya,
sehingga kerugian gesek menjadi kecil.

 K. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen
yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta
tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan
cairan menjadi energi dinamis (single stage).

3.5 Perkakas Pompa

Perkakas sebagai kelengkapan pompa diantaranya Kunci Shock, Kunci Ring dan Pas,
Palu karet.

3.6 Penggerak Pompa ( Prime Mover )

Penggerak pompa adalah yang memberikan tenaga untuk menggerakan pompa


tersebut,adalah :
- Motor listrik
Motor listrik merupakan rangkaian alat yang digunakan untuk menghasilkan energi
listrik menjadi energi mekanik berupa putaran rotor. Motor listrik yang ada pada
pompa vakum memiliki bagian-bagian yang sama dengan motor listrik yang
dibongkar sebagai motor, walaupun perbedaanyya terletak pada impeller yang tidak

14
dimiliki motor. Motor tersebut hanya bertugas untuk mengubah energi listrik
menjadi energi mekanin untuk kegunaan tertentu.

Motor listrik yang di gunakan pada pompa-pompa di lingkup pengeboran ataupun


fasilitas produksi di haruskan memiliki spesifikasi :Explosion Proof, Water Proof,
Dust Proof.

Cara Kerja

•     Arus listrik dalam medan magnet akan memicu terbentuknya gaya (F).

•     Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada
arah yang berlawanan.

•     Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.


•     Motor memiliki beberapa loop pada dinamo untuk menghasilkan  putaran dengan
arah yang lebih seragam dan medan magnet dihasilkan oleh susunan elektromagnetik
yang disebut kumparan medan.

3.7 Prinsip Pemompaan

Pompa sentrifugal bekerja berdasarkan prinsip gaya sentrifugal yaitu bahwa benda
yang bergerak secara melengkung akan mengalami gaya yang arahnya keluar dari titik
pusat lintasan yang melengkung tersebut. Besarnya gaya sentrifugal yang timbul
tergantung dari masa benda, kecepatan gerak benda, dan jari-jari lengkung lintasannya.

3.8 Cara Kerja Pompa Sentrifugal


• Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau dalam hal ini jet
pump oleh tekanan buatan.

• Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga menyebabkan


cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler pada kecepatan tinggi

15
• Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa turbin digunakan
cincin diffuser stasioner. Volute  atau cincindiffuser stasioner mengubah energi kinetik
menjadi energi tekanan.

3.7  Kecepatan Spesifik Pompa

Performansi pompa sentrifugal (kecuali turbin regeneratif) dihubungkan pada suatu


parameter yang disebut kecepatan spesifik (specific speed). Seperti yang didefinisikan oleh
The Hydraulic Institute hal ini merupakan hubungan antara kapasitas, tinggi tekan, dan
kecepatan pada efisiensi optimum yang mengklasifikasikan impeller pompa dengan respek
terhadap persamaan geometris. Kecepatan spesifik merupakan sebuah bilangan   aljabar  
yang dinyatakan sebagai: Dimana;

16
BAB IV

PERAWATAN PADA POMPA DAN PEMBAHASAN MASALAH

Spesifikasi pompa.

Merk : Harrisburg

Pompa Sentrifugal merupakan salah satu alat industri yang simpel, tapi sangat
diperlukan.Pada industri minyak bumi, pompa yang digunakan dalam fasilitas gathering
station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum diolah dan dipasarkan,
ialah pompa bertipe sentrifugal.

17
Gambar 3. Pompa Sentrifugal Harrisburg
Sumber : PT Westindo Utama Karya

4.1 Deskripsi Kerusakan

Kavitasi pada Pompa

Kavitasi adalah fenomena perubahan phase uap dari zat cair yang sedangmengalir,
karena tekanannya berkurang hingga di bawah tekanan uap jenuhnya. Pada pompa bagian
yang sering mengalami kavitasi adalah sisi isap pompa.

Hal ini terjadi jika tekanan isap pompa terlalu rendah hingga dibawah tekanan
uap jenuhnya, hal ini dapat menyebabkan :

-Suara berisik, getaran atau kerusakan komponen pompa tatkala gelembung-gelembung


fluida tersebut pecah ketika melalui daerah yang lebih tinggi tekanannya-Kapasitas pompa
menjadi berkurang

- Pompa tidak mampu membangkitkan head (tekanan)

18
- Berkurangnya efisiensi pompa

Gambar 4. Impeller yang rusak karena kavitasi

Sumber : PT Westindo Utama Karya

4.2 Pemeliharaan Pompa Sentrifugal

Penggunaan peralatan yang tepat sesuai fungsinya akan berakibat pada


lebih lamanya umur pakai peralatan. Hal tersebut juga sangat erat kaitannya
dengan bagaimana perawatan dan pemeliharaannya. Oleh karenanya sangat
disayangkan apabila mengoperasikan alat sesuai prosedur namun tidak
merawat dan memeliharanya.
Pada dasarnya tujuan utama dari proses pemeliharaan terhadap pompa
adalah melakukan serangkaian perawatan secara periodik dan terjadwal dengan
maksud agar pompa lumpur yang dioperasikan memiliki umur pakai lebih lama
(awet). Sedangkan tujuan lain dari pemeliharaan itu sendiri antara lain:
- Menjaga performa pompa agar tetap dalam kondisi prima sesuai
dengan apa yang diharapkan.
19
- Mencegah kerusakan sedini mungkin dengan cara mengantisipasi
kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.
- Menekan besarnya biaya perbaikan apabila pada suatu ketika pompa
mengalami kerusakan.
Secara prinsip, pemeliharaan suatu alat membutuhkan strategi agar apa
yang dilakukan memperoleh hasil yang optimal. Oleh karena itu harus ada
panduan yang jelas sehingga apa yang menjadi tujuan dapat terlaksana. Sebagai
informasi, strategi pemeliharaan yang diterapkan antara lain:

1 .  Preventive Maintenance
Preventive Maintenance merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan
terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada pompa dan menjaganya selalu tetap normal selama
dalam operasi.
Contoh pekerjaan tersebut adalah:
o Melakukan pengecekan terhadap pendeteksi indikator tekanan dan temperatur
fluida pada pompa, atau alat pendeteksi indikator lainnya. apakah telah sesuai
hasilnya untuk kondisi normal kerja pompa atau tidak
o Membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada bodi pompa (debu, tanah
maupun bekas minyak)
o Mengikat baut-baut yang kendor
o Pengecekan kondisi pelumasan pada bearing (unsealed)
o Perbaikan/mengganti gasket pada sambungan-sambungan flange yang bocor atau
rusak.

2.  Predictive Maintenance


Predictive Maintenance merupakan perawatan yang bersifat prediksi, dalam
hal ini merupakan evaluasi dari perawatan berkala (Preventive Maintenance).
Pendeteksian ini dapat dievaluasi dari indikaktor-indikator yang terpasang pada
instalasi pada pompa dan juga dapat melakukan pengecekan vibrasi dan alignment
pada pompa untuk menambah data dan tindakan perbaikan selanjutnya.

3.  Breakdown Maintenance


Breakdown Maintenance merupakan perbaikan yang dilakukan tanpa adanya
rencana terlebih dahulu. Dimana kerusakan terjadi secara mendadak pada pompa

20
yang sedang beroperasi, yang mengakibatkan kerusakan bahkan hingga pompa
tidak dapat beroperasi. Contoh kerusakan tesebut adalah:
o Rusaknya bantalan karena kegagalan pada pelumasan
o Terlepasnya couple penghubung antara poros pompa dan poros penggeraknya
akibat kurang kencangnya baut-baut yang tersambung.
o Macetnya impeller karena terganjal benda asing. 

4.  Corrective Maintenance


Corrective  Maintenance merupakan pemeliharaan yang telah direncanakan,
yang didasarkan pada kelayakan waktu operasi yang telah ditentukan pada buku
petunjuk pompa tersebut. Pemeliharaan ini merupakan ”general overhaul” yang
meliputi pemeriksaan, perbaikan dan penggantian terhadap setiap bagian-bagian
pompa yang tidak layak pakai lagi, baik karena rusak maupun batas maksimum
waktu operasi yang telah ditentukan.

Tabel 3. Rekomendasi scheduled maintenance

FREKUENSI PROSEDUR

Pengecekan mechanical seal bila terjadi kebocoran segera diganti


Perjam Periksa baut-baut jika kendor akibat kesalahan manual atau
getaran maka kencangkan

Check kelayakan bearing jika terjadi keausan dan tidak berputar


maka harus diganti

Bulanan Periksa kondisi impeller apabila mengalami korosi parah maka


harus diganti

Periksa Couple join jika sudah rusak atau tipis maka harus diganti

Tahunan Overhaul Pompa secara menyeluruh

21
Peralatan tools yang dipakai membuka pompa.

- Kunci pas / ring atau kunci shock 3 /4

Untuk membuka Casing Impeller

- Kunci Ring / pas 9 / 16

Untuk membuka tutup gearbox

- Kunci ring / pas 1 inchi

Untuk membuka Impeller

4.3 Proses Alur Perawatan Pompa Sentrifugal

1. Proses pertama untuk melakukan maintenance adalah dengan melepas Cover Impeller

22
Gambar 5. Cover Impeller

Sumber : PT Westindo Utama Karya

Proses pembukaan valve cover dengan menggunakan kunci 3/ 4 dan kunci 9 / 16

 Siapkan kunci 3 /4 dan kunci 9 / 16

 Buka cover valve

2. Mengecek keadaan Impeller

23
Gambar 6 . Impeller

Sumber : PT Westindo Utama Karya

Setelah Cover Impeller sudah dibuka cek kondisi impeller, jika tedapat kotoran bersihkan
kotoran tersebut untuk mencegah terjadinya korosi pada impeller .

3. Pemeriksaaan Keadaan bearing

Gambar 7. Bearing Pompa

24
Sumber : PT Westindo Utama Karya

Apabila pompa mengalami getaran lakukan langkah – langkah dibawah ini :

 Pengecekan Bearing
Jika bearing mengalami aus ( rusak ) segera ganti bearing

 Pengecekan Impeller

Jika impeller pompa mengalami keausan / kavitasi segera ganti impeller

4. Setelah pembongkaran, semua part dibersihkan dari kotoran kemudian lubrikasi


menggunakan Oli SAE 90.

25
Gambar 8 . Keseluruhan Pompa
26
Sumber : PT Westindo Utama Karya

Setelah melalui semua proses, pompa dihubungkan dengan prime mover. Setelah
dihubungkan dengan prime mover dilakukan load test (pompa dihidupkan dan dilakukan
pemompaaan dengan fluida air untuk melihat hasil dari perbaikan pompa). Pompa dapat
dikatakan normal bila pompa tersebut dapat memompakan sesuai dengan spesifikasi
pompa tersebut.

4. 4 Proses Pemasangan
Setelah semua part dibersihkan, maka part-part tersebut dipasangkan
kembali,urutan proses pemasangan merupakan kebalikan dari urutan proses pembongkaran.

4.5 Analisa Koreksi


Permasalahan yang timbul akibat kinerja pompa yang kurang optimal
menyebabkan bertambahnya waktu operasi yang berefek pada kinerja pompa.Oleh
karena itu gejala-gejala yang dapat menimbulkan pembengkakan waktu operasi harus
sesegera mungkin diminimalisir.

4.6    Perawatan Umum :


Untuk menjaga agar pompa tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan
pengoperasian yang benar dan seksama.prosedur perawatan pompa ini adalah:
1. Melaksanakan programmaintenance sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat
pompa yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.
2. Mengoperasikan pompasesuai dengan prosedur yang disarankan pabrik pembuat.
3. Selalu menyediakan komponen cadangan pada saat pompa beroperasi.

4.7   Perawatan khusus :

27
Pada saat beroperasi adakalanya pompa mengalami gangguan yang jika tidak
segera ditangani dapat berakibat pada kerusakan yang lebih parah. Oleh sebab itu
kru yang bertanggung jawab pada kinerja pompa harus mengetahui gejala-gejala
yang dapat menyebabkan pompa berhenti beroperasi. Di bawah ini akan
dijelaskan tentang beberapa masalah yang dapat terjadi saat pompa bekerja.

 Jika mesin mati maka harus dilakukan pengecekkan pada arus listrik.
 Jika baling-baling tidak berputar, coba untuk memutar dulu poros motor
dengan tangan, apakah licin atau ringan atau bersuara, kemungkinan rotor
bergesekan dengan statornya ata terjadi kerusakan pada power kapasitor.
 Jikat erjadi suara yang bising (abnormal) maupun jalannya motor macet,
harus dilakukan pengecekkan pemberian pelumas pada alat yaitu untuk
mengetahui jika terjadi gaya gesek berlebihan Antara poros / rotor dengan
bearing / stator motor akibat pemuaian maupun kurangnya pelumas tersebut.
 Jika daya pompa menurun, harus dilakukan pengecekkan pada power
kapasitor, mengecek pada bagian kontaktor jika dalam kondisi terbuka satu,
maupun pengecekkan fuse jika terjadi putus.
 Terjadinya overheating pada motor, maka harus dilakukan pengecekkan
terhadap beban motor listrik yang sesuai kapasitasnya atau tidak, kondisi
power supply, rusaknya bagian kumparan akibat terlalu sering di-start
maupun di-stop, maupun dicek pada bagian kelistrikan untuk mengetahui jika
terjadi overload.
 Jika daya pemvakuman menurun, harus dilakukan pengecekkan pada alur
udara untuk mengetahui jika terjadi kebocoran.
 Terjadinya short-sirkuit / terbakar pada titik tertentu, harus dilakukan
pengecekkan terhadap kontaminan yang mengganggu daya isolasi, mengecek
jika terjadi abrasi maupun vibrasi.
 Jika terjadi hubungan pendek pada terminal koneksi artinya harus dilakukan
pengecekkan pada konektor sambungan

4.8 Keselamatan Kerja


28
Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak
disengaja serta tiba-tiba dan dapat menimbulkan baik harta maupun jiwa manusia.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang
melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja. Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan,
keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya
dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada
khususunya.

1.Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah :

a) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja

b) Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan

c) Mencegah/mengurangi kematian

d) Mencegah/mengurangi cacat tetap

e) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin


produktifnya.

h) Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, aman dan nyaman sehingga dapat
menimbulkan kegembiraan semangat kerja

Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja di tujukan bagi

1)      Manusia (pekerja dan masyarakat)

2)      Benda (alat, mesin, bangunan dll)

3)      Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuh-tumbuhan)

29
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan
bahwa pemeliharaan yang baik pada pompa lumpur akan memberikan dampak
positif bagi laju operasi. Hal ini dapat diketahui dari kemampuannya dalam
memenuhi kapasitas cairan yang dibutuhkan dan tekanan hidrolis yang diinginkan
sesuai program pemboran.
Disamping itu dengan adanya pengelolaan lumpur yang kurang baik,
maka akan berakibat pada aliran yang akan dihasilkan. Lumpur yang berasal dari
tangki maupun mixing hopper harus selalu dipantau kebersihannya. Dampak yang
akan diperoleh apabila sistem lumpur tidak bagus adalah terganggunya operasi
akibat pompa lumpur berhenti bekerja. Oleh karenanya preventive maintenance
menjadi hal yang penting untuk selalu dilaksanakan demi menghindari kerusakan
peralatan yang lebih parah. Strategi ini merupakan alat yang efektif untuk
mendapatkan umur pakai pompa lumpur lebih lama.

5.2 Saran-saran
Berdasarkan infor masi yang diperoleh dari lapangan tentang pemeliharaan
pompa lumpur, maka ada beberapa hal yang dapat menjadi masukan antara lain:
1. Agar lumpur sirkulasi sesuai dengan yang diharapkan dan pompa tidak
30
menderita gesekan yang berlebihan, ada baiknya susunan solid control
equipment di optimalkan sesuai fungsinya.
2. Ukuran lubang strainer harus lebih kecil daripada lubang nozzle agar bila ada
kotoran yang keluar dari nozzle dapat tersaring dengan baik.
3. Sebisa mungkin kru yang bertanggung jawab penuh pada pompa membuat
jadwal tertulis tentang program pemeliharaan pompa. Baik untuk harian
maupun mingguan sehingga program pemeliharaan dapat tersosialisasi
dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

 Johan friederich Gulich, Centrifugal Pump,Springer 2000


 Jobsheet Praktikum Satuan Operasi. Pompa Sentrifugal. Bandung. PEDC. 2002
 Laporan Praktikum Satuan Operasi. Pompa Sentrifugal. Bandung. 2000
 Octave Levenspiel, Daizō Kunii, Fluidization Engineering, 1969
 Brennen,Christopher E, Hydrodynamicsof Pumps,CaliforniaInstituteof TechnologyP
asadena,California
 Dietzel, Fritz, 1986, Turbin Pompa dan Kompresor, Erlangga, Jakarta
 Kreith,Frankdkk, 1999  Fluid  Mechanics Mechanical Engineering  Handbook, Boca
Raton: CRC Press LLC
 Anis,Samsudin Dan Karnowo 2008 ,Buku Ajar Dasar Pompa, PKUPTUNNES,
Universitas Negeri Semarang

31

Anda mungkin juga menyukai