Tabel Skor untuk menentukan isu strategis dari isu-isu yang diidentifikasi (teknis dan non-teknis)
Skor
No. Faktor Internal 1. 2. 3. 4. Angka
0 0 0 0
KEKUATAN (STRENGHTS)
1 Aspek Kelembagaan
Terbentuknya Struktur Organisasi dengan Job Description/ 4
1.1 4.00
tupoksi pengelolaan air limbah .0
1.2
Adanya organisasi Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga
3.
3.00
(RW), PKK dan Kader Pos Yandu 0
3.
1.3 Adanya program sanitasi sekolah melalui pembangunan 3.00
0
sanitasi dengan sumber dana DAK dan Banprov
3.
1.4 3.00
Adanya gerakan cuci tangan pake sabun di sekolah 0
2.
1.5 2.00
Adanya Pokja AMPL dan Pokja Sanitasi tingkat kabupaten 0
1.6
Adanya Perda yang mengatur tentang Pengelolaan Limbah
3.
3.00
Cair/IPLT 0
1.7
Kelembagaan di tingkat desa sudah sebagian terbentuk
2.
2.00
(BP SPAM, KPP-USRI) 0
1.8
Adanya Perda RTRW dan dokumen perencanaan wilayah
3.
3.00
lainnya (RDTR, SPPIP, KLHS, RPIJM) 0
2 Aspek Keuangan
Tersedianya anggaran dana APBD untuk program 4
2.1 4.00
penanganan air limbah .0
Dukungan legislatif untuk penganggaran pembangunan 3
2.2 3.00
sektor sanitasi .0
3 Aspek Teknis Operasional
Adanya SOP penanganan limbah cair (Perbup 50 Tahun 3
3.1 2015 tentang Tatacara dan Persyaratan Perijinan 3.00
.0
Pembuangan Limbah Cair)
2
3.2 2.00
Sudah ada pengujian kualitas limbah cair domestik .0
3.3
Adanya penegakan hukum terhadap pelanggar baku mutu
2
2.00
lingkungan .0
Terdapat program Sanitasi Lingkungan Berbasis 2
3.4 Masyarakat (SLBM) dan Sanitasi Total Berbasis 2.00
.0
Masyarakat (STBM)
3.5 Sudah memiliki IPLT di TPA Kaligending 2 2.00
.0
3.6
Sudah memiliki IPAL Off Site skala kawasan di desa
3
3.00
Kutosari, Kec. Kebumen .0
3
3.7 3.00
Memiliki Laboratorium pengujian kualitas air .0
3.8
Adanya kegiatan monitoring dan evaluasi capaian target 1.
1.00
pencapaian air limbah 0
4 Aspek Komunikasi
Adanya Media lokal (cetak, radio dan televisi) yang dapat
3
3.00
4.1 digunakan untuk Media Sosialisasi .0
Terdapat media penyuluhan tentang air limbah untuk 2
4.2 2.00
masyarakat (Promosi Kesehatan) dari pemerintah .0
2
2.00
4.3 Adanya akses internet gratis untuk rakyat dari pemerintah .0
3
3.00
4.4 Kelompok media pertunjukkan rakyat/ kesenian rakyat .0
2
2.00
4.5 Adanya videotron yang berlokasi di pusat kota Kebumen .0
2
2.00
4.6 Website Pemda .0
5 SDM
5.1
Adanya kader lingkungan hidup dan kader kesehatan
4.
4.00
(Sanitarian) 0
JUMLAH
NILAI
KEKUATAN 66.00
KELEMAHAN
(WEAKNESS)
1 Aspek Kelembagaan
1.1
Belum ada institusi khusus yang menangani air limbah
4.
4.00
secara spesifik (UPT-Air Limbah) 0
3.
1.2 3.00
Kemitraan pemerintah dan swasta belum berkembang 0
4
1.3 4.00
Masih minimnya program pengelolaan air limbah .0
2 Aspek Keuangan
2.
2.1 2.00
PAD dari retribusi pengelolaan air limbah tidak ada 0
2.2
Masih minim/terbatasnya dana APBD yang dialokasikan
4.
4.00
untuk sektor Limbah 0
3 Aspek Teknis Operasional
Belum tersedianya sarana dan prasarana pengurasan dan 4
3.1 pengumpulan limbah rumah tangga/black water (truck tinja) 4.00
.0
sebelum dibuang ke dalam air
2
3.2 2.00
Pemanfaatan limbah cair belum optimal .0
3.3
Kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan air limbah
4.
4.00
yang memenuhi syarat 0
3.4
Masih tingginya pengelolaan air limbah domestik
3
3.00
menggunakan sistem on site .0
3.5
Ada beberapa bangunan MCK Komunal yang belum
4.
4.00
berfungsi optimal 0
3.6
Belum adanya Master plan pengelolaan Air Limbah Secara
4.
4.00
Terpadu 0
3.7
Minimnya Peralatan dan laboratorium guna menguji
3
3.00
kualitas air limbah .0
4 Aspek Komunikasi
3.
4.1 Kurangnya advokasi dan informasi kondisi pengelolaan air 3.00
0
limbah di masyarakat kepada pemangku kepentingan
4.2
Belum adanya program khusus di media lokal (radio,
3
3.00
televisi) dan videotron tentang pengelolaan air limbah .0
5 SDM
5.1
Jumlah SDM sebagai salah satu unsur pengelola belum
4
4.00
memadai .0
5.2
Belum tersedianya tenaga ahli di bidang penanganan air
3.
3.00
limbah 0
JUMLAH NILAI KELEMAHAN 54.00
SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN 12.00
Skor
No. Faktor Eksternal 1. 2. 3. 4. Angka
0 0 0 0
PELUANG (OPPORTUNITIES)
1 Aspek Kelembagaan
Adanya peraturan perundang-undangan yang mendukung 3
1.1 3.00
pengelolaan air limbah .0
4.
1.2 4.00
Adanya komitmen pusat untuk universal acces (RPJMN) 0
2 Aspek Keuangan
Potensi pembiayaan/pendanaan dari sumber dana lainnya 3
2.1 seperti APBN, CSR, hibah lembaga donor maupun negara 3.00
.0
luar
2.2
Adanya peluang partisipasi masyarakat berupa
3.
3.00
iuran/retribusi dan pembangunan swadaya 0
3 Aspek Komunikasi
4.
3.1 4.00
Berkembangnya media sosial, cetak dan elektronik 0
3.2
Semakin luas dan besarnya akses masyarakat terhadap
4.
4.00
teknologi informasi 0
4 Aspek Teknis Operasional
3
4.1 3.00
Tersedianya teknologi penanganan air limbah .0
Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan
5
Kesetaraan Gender
2
5.1 2.00
Adanya perusahaan sedot tinja .0
2
5.2 2.00
Adanya pertemuan rutin warga .0
6 Aspek Sosial Budaya
6.1
Adat istiadat, kerja bakti untuk membersihkan saluran desa
2.
2.00
dan pemukiman secara rutin di masyarakat 0
7 Demografi dan LH
7.1 0.00
JUMLAH
NILAI
PELUANG 30.00
ANCAMAN
(THREATS)
1 Aspek Kelembagaan
1.1
Belum optimalnya peran organisasi masyarakat dan LSM
2.
2.00
yang konsen terhadap isu pengelolaan air limbah 0
2 Aspek Keuangan
2.1
Kebutuhan biaya atau anggaran pengelolaan air limbah
4.
4.00
sangat besar 0
2.2
Perhatian masyarakat dan swasta terhadap penganggaran
4.
4.00
sektor air limbah belum menjadi prioritas 0
2.3
Mekanisme dan persyaratan pembiayaan APBN sektor air
3.
3.00
limbah cukup rumit 0
2.4
Belum optimalnya penggalian potensi pendanaan dari 1.
1.00
masyarakat 0
3 Aspek Komunikasi
4.
3.1 4.00
Isu air limbah belum menjadi topik yang menarik 0
4 Aspek Teknis Operasional
4.1
Terbatasnya lahan untuk pembangunan IPAL Komunal di
4.
4.00
masyarakat 0
3
4.2 Saluran pembuangan air limbah dan septictank di 3.00
.0
masyarakat belum sesuai dengan persyaratan kesehatan
4.3
Tangki septik belum memenuhi standar teknis yang
3.
3.00
ditetapkan (suspek tidak aman tinggi) 0
Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan
5
Kesetaraan Gender
5.1
Belum seluruhnya masyarakat menyadari pentingnya
4
4.00
Penanganan Air Limbah .0
5.2
Rendahnya minat dan kesadaran masyarakat terhadap
4
4.00
pengelolaan air limbah .0
6 Aspek Sosial Budaya
Kebiasan masyarakat BAB di sungai, semak (sembarang 4
6.1 tempat), menggunakan wc helicopter dan membuang 4.00
.0
limbah ke saluran drainase dan sungai
6.2
Pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan air limbah
3.
3.00
masih rendah 0
7 Demografi dan LH
4.
7.1 4.00
Jumlah penduduk yang semakin meningkat 0
4.
7.2 4.00
Bertambahnya jumlah permukiman kumuh 0
4.
7.3 4.00
Menurunnya daya dukung dan daya tampung LH 0
JUMLAH NILAI ANCAMAN 55.00
-
SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN
25.00
Skor
No. Faktor Eksternal Angka
1.00 2.00 3.00 4.00
PELUANG (OPPORTUNITIES)
1 Aspek Kelembagaan
Adanya UU No.18 Tahun 2008 tentang
1.1
Pengelolaan Sampah 3 3.00
Program Adi Pura dari Pemerintah
1.2 4
Pusat 4.00
Adanya penghargaan bagi sekolah
1.3 yang berwawasan lingkungan 3
(Adiwiyata) 3.00
2 Aspek Keuangan
Adanya dukungan dana Propinsi,
2.1 Pemerintah Pusat dan lembaga donor 4
lainnya 4.00
Dialokasikannya dana dari Dana
2.2 Alokasi Khusus (DAK) bidang 3
Lingkungan Hidup dari APBN 3.00
3 Aspek Komunikasi
Sudah ada media lokal (radio, televisi
3.1 dan cetak) yang bisa dimanfaatkan 3
untuk Sosialisasi 3.00
Skor
Angk
No. Faktor Internal 1.0 2.0 3.0 4.0
a
0 0 0 0
KEKUATAN (STRENGHTS)
1 Aspek Kelembagaan
3 3.00
4.3 Adanya videotron yang berlokasi di pusat kota Kebumen
4.4 Website Pemda 3 3.00
5 SDM
5.1 Adanya SDM yang menangani drainase 3 3.00
5.2
JUMLAH NILAI
KEKUATAN 34.00
KELEMAHAN
(WEAKNESS)
1 Aspek Kelembagaan
1.1 Kelembagaan di tingkat desa belum optimal 2 2.00
Koordinasi pengelolaan drainase belum optimal
1.2 (pelimpahan kewenangan penanganan drainase dri 4 4.00
PU - SDA)
Belum ada regulasi penanganan Drainase di
1.3 4 4.00
tingkat Kabupaten
1.4 0.00
0.00
2 Aspek Keuangan 0.00
Anggaran pengelolaan drainase yang bersumber
2.1 4 4.00
dari APBD masih kecil
0.00
3 Aspek Teknis Operasional 0.00
Perencanaan Pengelolaan Drainase kurang
3.1 3 3.00
detil/spesifik
Belum berfungsinya sistem drainase yang ada
3.2 karena Leveling yang tidak baik ataupun ditimbun 4 4.00
warga
3.3 Cakupan Pelayanan Drainase masih rendah 4 4.00
Kapasitas saluran drainase masih kurang sehingga
3.4 4 4.00
berakibat terjadinya luapan
Penanganan sistem drainase masih bersifat parsial
3.5 4 4.00
dan tidak dalam skala kewilayahan
Pengelolaan drainase belum terintegrasi secara
3.6 4 4.00
optimal
3.7 Masterplan Pengelolaan Drainase perlu diupdate 4 4.00
3.8 Masih terdapat genangan di beberapa wilayah 3 3.00
Greywater masih dibuang secara langsung ke
3.9 3 3.00
saluran drainase
3.10 Data terkait dengan drainase masih sangat minim 3 3.00
0.00
4 Aspek Komunikasi 0.00
Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat untuk
4.1 2 2.00
pemeliharaan drainse
Daya jangkau media milik pemerintah masih
4.2 2 2.00
terbatas
0.00
5 SDM 0.00
Lemahnya kapasitas SDM manajemen sub sektor
5.1 3 3.00
drainase
Kurangnya kesadaran dalam pemanfaatan dan
5.2 3.00
pemeliharaan drainase oleh Masyarakat 3
Massih lemahnya pemahaman pengelolaan sistem
5.3 2.00
drainase 2
0.00
JUMLAH NILAI KELEMAHAN 57.00
-
SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN
23.00
Skor
Angk
No. Faktor Eksternal 1.0 2.0 3.0 4.0
a
0 0 0 0
PELUANG (OPPORTUNITIES)
1 Aspek Kelembagaan
Peluang terbentuknya kelembagaan di tingkat desa
1.1 4 4.00
sebagai implementasi UU desa.
Adanya program 100 0 100, yang menyebutkan 0
1.2 4 4.00
% permukiman kumuh.
2 Aspek Keuangan
Potensi pembiayaan sumber dana lainnya (APBN,
2.1 3 3.00
CSR, Hibah, Lembaga Donor, dsb)
3 Aspek Komunikasi
Berkembangnya model dan jumlah media yang
dapat diajak bekerjasama dalam
3.1 2 2.00
mengkampanyekan dan mensosialisasikan
program pengelolaan drainase lingkungan.
Pengaduan masayarakat melalui media massa
3.2 3 3.00
sekala lokal dan regional.
Pengaduan masayarakat melalui media sosial 4 4.00
4 Aspek Teknis Operasional
Adanya sungai sebagai potensi saluran drainase
4.1 4 4.00
primer
4.2 Adanya SNI Drainase 2 2.00
4.3
Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan
5
Kesetaraan Gender
Adanya Partisipasi Swasta dan masyarakat dalam
5.1 3 3.00
pengelolaan drainase
5.2 Adanya lomba Kebersihan, Keindahan Lingkungan 2 2.00
6 Aspek Sosial Budaya
Budaya Gotong-royong terutama untuk menjaga
6.1 4 4.00
dan membersihkan saluran drainase
JUMLAH NILAI
PELUANG 35.00
ANCAMAN
(THREATS)
1 Aspek Kelembagaan
Tidak ada lembaga/ormas yang konsern terhadap
1.1 2 2.00
isu drainase
Belum ada inisiasi kerjasama antara pemerintah
1.2 dengan swasta dalam pengelolaan drainase 3 3.00
lingkungan.
Koordinasi antar kementrian pengelolaa drainase
1.3 3 3.00
masih kurang.
0.00
2 Aspek Keuangan 0.00
Tingginya biaya pembangunan dan pemeliharaan
2.1 3 3.00
sistem drainase
Pembiayaan APBN, APBD Prop, CSR, dll untuk sub
4 4.00
sektor drainase masih rendah.
0.00
3 Aspek Komunikasi 0.00
3.1 3 3.00
Kurangnya advokasi dan informasi kondisi pengelolaan
Drainase di masyarakat kepada pemangku kepentingan
Demografi dan LH
Pertambahan penduduk yang cukup tinggi
berimplikasi pada meningkatnya timbulan
sampah
MATRIK IFAS EFAS STRATEGI PENGELOLAN PERSAMPAHAN KABUPATEN KEBUMEN
KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEAKNESS)
Aspek Kelembagaan Aspek Kelembagaan
1. Terbentuknya Struktur Organisasi dengan 2. Kelembagaan di tingkat desa belum
Job Description/tupoksi pengelolaan drainase optimal
2. Sudah terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten 3. Koordinasi pengelolaan drainase belum
Kebumen optimal (pelimpahan kewenangan
3. Adanya Perda RTRW dan dokumen penanganan drainase dri PU - SDA)
perencanaan wilayah lainnya (RDTR, SPPIP, 4. Belum ada regulasi penanganan Drainase
KLHS, RPIJM) di tingkat Kabupaten
Aspek Keuangan Aspek Keuangan
1. Ketersediaan dana/anggaran untuk Anggaran pengelolaan drainase yang
pengelolaan drainase bersumber dari APBD masih kecil
2. APBD Kabupaten Kebumen selalu meningkat Aspek Teknis Operasional
1. Perencanaan Pengelolaan Drainase kurang
3. Sistem penganggaran sudah sesuai
detil/spesifik
dengan ketentuan yang berlaku
2. Belum berfungsinya sistem drainase yang
Aspek Teknis Operasional
ada karena Leveling yang tidak baik
1. Adanya sarana prasarana drainase
ataupun ditimbun warga
2. Adanya sungai sebagai drainase primer
3. Cakupan Pelayanan Drainase masih
3. Sudah ada masterplan drianase rendah
perkotaan 4. Kapasitas saluran drainase masih kurang
Aspek Komunikasi sehingga berakibat terjadinya luapan
1. Sudah ada media lokal (radio, televisi dan
5. Penanganan sistem drainase masih
cetak) yang bisa dimanfaatkan untuk bersifat parsial dan tidak dalam skala
Sosialisasi kewilayahan
2. Adanya akses internet gratis untuk rakyat dari 6. Pengelolaan drainase belum terintegrasi
pemerintah secara optimal
3. Adanya videotron yang berlokasi di pusat kota 7. Masterplan Pengelolaan Drainase perlu
Kebumen diupdate
4. Website Pemda 8. Masih terdapat genangan di beberapa
SDM wilayah
1. Adanya SDM yang menangani drainase 9. Greywater masih dibuang secara langsung
ke saluran drainase
10. Data terkait dengan drainase masih sangat
minim
Aspek Komunikasi
1. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat
untuk pemeliharaan drainse
2. Daya jangkau media milik pemerintah
masih terbatas
SDM
1. Lemahnya kapasitas SDM manajemen sub
sektor drainase
2. Kurangnya kesadaran dalam pemanfaatan dan
pemeliharaan drainase oleh Masyarakat
3. Massih lemahnya pemahaman pengelolaan
sistem drainase