Songket adalah jenis kain tenunan tradisional melayu
yang digolongkan dalam karya seni dua dimensi karena hanya memiliki ukuran panjang dan lebar saja sehingga hanya bisa dinikmati dalam satu sisi. Kata songket berasal dari kata sungkit di dalam bahasa Melayu yang memiliki arti yaitu mengait atau mencungkil. Hal tersebut berkaitan dengan pembuatan dari kain songket yaitu mengaitkan dan mengambil sejumput kain yang kemudian diselipkan benang emas. Keberadaan Songket Palembang telah dikenal sejak masa Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam. Bukti songket telah ada sejak masa kejayaan Sriwijaya dapat dilihat dalam arca di kompleks percandian Tanah Abang, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan. Pada masa itu, pekerjaan membuat songket merupakan suatu usaha sambilan bagi penduduk asli Palembang. Songket telah ada bersamaan munculnya Kesultanan Palembang Darussalam (1659-1823). Dalam sejarahnya, orang yang berhak dan pantas memakai songket pada waktu itu adalah raja atau sultan dan kerabat keraton. Songket Palembang tidak hanya sekadar kain pelindung tubuh yang estetis namun memiliki makna adiluhung yaitu kemakmuran, kejayaan, dan keberanian. Adapun beberapa fungsi lain dari kain songket yaitu : 1. Digunakan pada saat upacara kenduri cukur rambut. 2. Digunakan pada saat upacara resmi seperti pernikahan dan khitanan. 3. Kain songket juga digunakan oleh tuan rumah sebagai yang punya acara atau hajatan. KONSEP Cooking Mama Cermin jendela kayu