Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH

PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Kelas:

3 D3K PLN B

Disusun Oleh:

1. Erico Bayu Saputra 1303177027


2. Erina Yuninda 1303177031
3. Azka Putra Pradana 1303177044
4. Daffa Brilliant Samodra 1303177047
5. Al Dinar Abnan 1303177048

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


DEPARTEMEN ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2020
A. Pendahuluan
Secara etimologi dalam bahasa Sansekerta (Bahasa Brahmana India), Pancasila
berasal dari kata ‘Panca’ dan ‘Sila’. Panca artinya lima, sila atau syila yang berarti batu
sendi atau dasar. Kata sila bisa juga berasal dari kata susila, yang berarti tingkah laku
yang baik. Jadi secara kebahasaan dapat disimpulkan bahwa Pancasila dapat berarti lima
batu sendi atau dasar. Atau dapat juga berarti lima tingka laku yang baik.

Kondisi Indonesia saat ini dapat diidentifikasi dengan melihat perilaku dan
kepribadian masyarakat Indonesia, sebagaimana tercermin dalam perilaku sehari-hari.
Globalisasi tidak bisa dielakkan. Globalisasi membuat semua negara tampak tidak terbatas.
Untuk itu Perlunya membudayakan nilai-nilai Pancasila. Pendidikan Pancasila di semua
tingkatan perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh sebab akan melandasi dan
mengantarkan peserta didik untuk memiliki moral Pancasila yang benar sehingga mereka
memiliki seangat untuk mewujudkan nilai praksis Pancasila. Sebagai generasi penerus
bangsa, kita semua mempunyai otoritas dan kemampuan intelektual untuk melakukan
kontekstualisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila secara tepat, sebagai upaya responsive
terhadap dinamika internal dan eksternal bangsa Indonesia.

Hal tersebut dikarenakan lemahnya peran generasi muda, khususnya di kalangan


mahasiswa dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
permasalahan terkait penyimpangan perilaku generasi muda terhadap nilai-nilai Pancasila.
Generasi muda masih menganggap wajar terhadap berbagai perilaku yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga dikhawatirkan akan berakibat pada merosotnya
sikap moral generasi muda. Berbagai perilaku yang dilakukan nantinya akan dilandasi oleh
nilai-nilai Pancasila. Apalagi setiap perilaku akan saling berkaitan terhadap satu sila
dengan sila yang lain, artinya perilaku yang dilakukan seseorang pastinya akan
berhubungan dengan suatu sila, namun perilaku tersebut dilandasi dengan sila-sila
sebelumnya. Hal ini berkaitan erat dengan filsafat Pancasila yang menyatakan bahwa sila-
sila dari Pancasila saling mengisi dan mengkualifikasi.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini ialah:

1. Bagaiamana penyimpangan perilaku yang dilakukan mahasiswa terkait nilai-nilai


pancasila dan implementasinya?
C. Pembahasan
Penyimpangan perilaku yang dilakukan sebagian besar mahasiswa yaitu
mencontek/plagiarisme, kurangnya etika sopan santun, datang tidak tepat waktu saat
kuliah, bermain gadget saat pelajaran berlangsung, parkir kendaraan yang tidak beraturan,
bahkan sering ugal-ugalan ketika berkendara. Semua hal tersebut disebabkan karena
kurangnya kedisiplinan mahasiswa serta menganggap semua permasalahan itu sebagai
suatu hal yang wajar sehingga tidak ada keinginan untuk mengubahnya menjadi lebih baik
lagi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan penyimpangan perilaku mahasiswa,
diantaranya :

a. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang paling riskan bagi para mahasiswa untuk
melakukan tindakan penyimpangan. Jika seorang mahasiswa tersebut berada dalam
lingkungan orang-orang perokok maka mahasiswa tersebut pasti memiliki
ketertarikan untuk merokok juga.

b. Faktor Keluarga
Faktor keluarga memegang peranan penting bagi proses pembentukan sikap
seorang mahasiswa. Kondisi mahasiswa yang jauh dari orang tua membuat
mahasiswa merasa bebas untuk berbuat apa saja. Oleh karena itu, orang tua harus
sigap dan waspada dalam mengawasi perkembangan anaknya terutama ketika
sudah menginjak remaja (mahasiswa). Selain itu, mahasiswa yang tumbuh dari
keluarga broken home bisa jadi melampiaskan segala bentuk emosinya dalam
perwujudan perilaku yang menyimpang seperti mengonsumsi narkoba, dll.

c. Faktor Diri Sendiri


Faktor inilah yang harus dikendalikan oleh diri seorang mahasiswa. Misalnya
mahasiswa yang cenderung bersifat pendiam di hadapan teman-temannya, bisa saja
dia sedang menyembunyikan suatu masalah yang besar dan dilampiaskan dengan
perilaku yang menyimpang.
Sehingga mahasiswa harus mampu mengimplementasikan makna Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, antara lain :

1. Sila I (Ketuhanan Yang Maha Esa)


 UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang menjadi wadah berkumpulnya
mahasiswa yang berbeda latar belakang suku, ras, budaya dan agama.
 Adanya mata kuliah agama yang dijadikan mata kuliah wajib untuk
mahasiswa.
 Menghormati teman yang beribadah menurut agamanya masing-masing.
 Tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas di rumah.
 Percaya pada kemampuan sendiri dalam melakukan apapun , karena tuhan
sudah memberian kelebihan dan kekurangan kepada setiap manusia.

2. Implementasi Sila II ( Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab)


 Saling penolong dan mencintai sesama, kata cinta disini menghendaki
adanya keinginan yang besar untuk memperoleh sesuatu dan rasa untuk rela
berkorban untuk mempertahankannya sebagai contoh kita ssebagai sesama
manusia jika seseorang yang sedang mengalami sakit haruslah kita mampu
memberikan pertolongan yang terbaik kepadanya serta jika perlu
mengizinkannya untuk beristirahat terlebih dulu.
 Mengembangkan sikap tenggang rasa, tenggang rasa menghendaki adanya
usaha dan kemauan dari setiap manusia indonesia untuk menghargai dan
menghormati perasaan orang lain sebagai contoh jika kita sebagai
mahasiswa haruslah mampu bersikap menghormati terhadap teman yang
mau berkontribusi untuk kelasnya baik dalam memberikan tenaga, pikiran
ataupun materi.
 Tidak semena-mena terhadap orang lain, semena – mena berarti berwenang-
wenang, berat sebelah, dan tidak berimbang, sebagai contoh jika seorang
dosen yang memiliki kewenangan menyalahgunakan haknya terhadap
mahasiswanya, yaitu ia memberikan tugas diluar yang seharusnya diterima
oleh mahasiswa.

 Berbagi makanan dengan teman lain jika sedang makan  didepan teman
lain.
 Mau mengajari teman yang belum paham dengan pelajaran tertentu.

3. Implementasi Sila III (Persatuan Indonesia)


 Menyanyikan Indonesia Raya,
 Ikut sosialisasi atau organisasi kemasyarakatan,
 Bersikap toleransi terhadap keragaman lokal dan sebagainya.
 Bergotong royong membersihkan lingkungan kampus
 Menghormati setiap teman yang berbeda ras dan budayanya.

4. Implementasi Sila IV (Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan


Dalam Permusyawaratan/Perwakilan)
 Adapun pengimplementasian nilai sila keempat ini yaitu dengan
mengadakan voting pemilihan komting. Dalam voting ini, setiap orang akan
bebas memilih yang mana akan menjadi komting, yang mana akan menjadi
pemimpin di dalam kelas, pemimpin yang memiliki hikmat dan
kebijaksanaan.
 Selain itu, pengimplementasian makna nilai sila keempat yaitu dengan
menghormati dan menghargai pendapat orang lain ketika ada diskusi serta
menerima argument dari orang lain atas apa yang telah kita sampaikan.
 Melaksanakan segala aturan dan keputusan bersama dengan ikhlas dan
bertanggung

5. Implementasi Sila V (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia)


Bersikap adil di tengah-tengah masyarakat di lingkungan sekitar harus lah
seimbang dan tidak berat sebelah yang dikatakan tidak berat sebelah ialah
berusaha menjalankan hak dan kewajiban kita sebagai warga Negara Indonesia
yang memiliki rasa tanggung jawab untuk ikut berperan mencapai cita-cita
negara bersama tanpa meninggalkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dan
ideologi Negara. Adapun pengimplementasian butir sila V ialah dengan
memabagikan nilai secara rata dan terbuka kepada para mahasiswa agar mereka
mengetahui tingkat penguasaan kompetensi yang mereka dapatkan selama
proses pembelajaran, selain itu contoh lain ialah sesama mahasiswa harus
saling membantu misalnya mengajari materi perkuliahan bagi mahasiswa yang
kurang paham, tidak boros dan sombong, dan lain sebagainya.

D. Kesimpulan
Simpulan yang dapat kami ambil dari makalah kami bahwa mahasiswa sudah
mengamalkan nilai – nilai pancasila dan melekat pada diri mereka walaupun masih ada
beberapa yang tidak peduli, dengan demikian pancasila sangat lah perlu bagi generasi
milenial agar tidak terjadinya penyimpangan yang tidak dinginkan. Maksud dan tujuan
kami membuat ide seperti ini ialah agar kita semua mengetahui bagaimana
pengimplementasian makna butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari karena setiap
tindakan kita pasti mempunyai nilai yang terkandung didalamnya, baik positif maupun
negatif. Tidak hanya itu, kita semua juga dapat memahami makna Pancasila dengan cara
mempragakannya di lingkungan sekitar, baik kepada dosen, dan sesama teman.
Pelaksanaan dalam Rekayas Ide ini juga cukup baik jika dilihat dari respon para
mahasiswa yang ikut terlibat dalam pengimplementasian makna Pancasila.

E. Rekomendasi
Berdasarkan hasil dari pembahasan dan kesimpulan pada makalah ini, yang
mengambil tema tentang permasalahan perilaku mahasiswa di kampus, kami ingin
memberikan beberapa saran atau rekomendasi sebagai berikut:

1. Untuk orang tua atau wali dari mahasiswa, lebih memperhatikan lagi lingkungan
dan pertemanan dari anak-anaknya sehingga dengan mahasiswa berada pada
lingkungan dan pertemanan yang positif akan membuat mahasiswa menjadi diri
yang positif.
2. Mahasiswa harus menjadi agent of change dan social control sehingga mahasiswa
diharapkan mampu untuk menerapkan dan menjalankan pancasila sebagai
pedoman hidup di masyarakat atau akademik, serta mahasiswa mampu untuk terus
menempa dirinya untuk menjadi pribadi yang intelektual, kreatif, percaya diri,
inovatif, kesetiakawanan sosial, semangat mengabdi untuk masyakarat, bangsa, dan
negara. Adapun peran mahasiswa seharusnya:
a. Mengamalkan dan mewariskan nilai" pancasila kepada teman" dan generasi
muda di bawahnya.
b. Membekali diri dengan pendidikan yang selalu berlandaskan Pancasila.
c. Penguatan nilai etik dan nasionalisme bagi generasi muda.
d. Mengambil peran dalam kesenjangan kemiskinan dan pendidikan.
e. Ikut serta dalam organisasi untuk mengembangkan pengetahuan di bidang
moralitas dan sosial, sehingga muncul mahasiswa yang kritis

F. Referensi
1. Kaelan. (2016). Pendidikan Pancasila Edisi Revisi. Yogyakarta: Paradigma
Yogyakarta.
2. https://www.zonareferensi.com/pengertian-pancasila/
3. http://inten-cahya.blogspot.com/2014/12/makalah-pancasila-beserta-
lnadasanteori.html
4. http://eprints.walisongo.ac.id/6741/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai