Anda di halaman 1dari 6

‫الحمد هلل ال ذى نس تعينه ونس تغفروه ونع وذ باهلل من ش رور أنفس نا ومن س يئات‬

‫ أش هد أن ال إله إال‬.‫ ومن يض لل فال ه ادي ل ه‬.‫أعمالنا من يهد هللا فهو المهتدى‬
‫ وأشهد أن محمد عب ده‬.‫ شهادة تنجي قائلها من عذاب أليم‬.‫هللا وحده ال شريك له‬
‫ اللهم صل وس لم على س يدنا محمد وعلى أله‬.‫ورسوله المبعوث رحمة للعالمين‬
.‫ فياأيها الناس اتقوا هللا فقد فاز المتقون‬.‫ أما بعد‬.‫وأصحابه أجمعين‬
Saudara-Saudara Kaum Muslimin Yang Berbahagia
Dalam pergaulan hidup sering terjadi perbuatan-perbuatan fitnah, baik yang
ditujukan kepada pribadi maupun kepada suatu kelompok atau golongan. Fitnah itu
adalah menyebarkan secara diam-diam atau melontarkan secara terbuka, tuduhan-
tuduhan atau perkataan-perkataan yang bertujuan dan berakibat menjelekkan nama
seseorang atau suatu golongan. kadang-kadang tuduhan itu disiarkan secara umum dalam
surat kabar, ataupun dengan jalan yang lain.
Perkataan fitnah itu berasal dari bahasa Arab, terambil dari kata kerja fatana yang
menurut ilmu bahasanya berarti ujian. kemudian setiap peristiwa yang merupakan ujian
dalam suatu perkara atau masalah dinamakan fitnah: yaitu cobaan atau ujian yang
penting.
Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian dan penggunaannya itu diistilahkan
menjadi: “suatu ucapan yang bermaksud menjelekkan orang lain, melontarkan tuduhan,
merusakkan kehormatan orang lain, dan yang senada dengan itu. Dalam pengertiannya
kata-kata fitnah terkandung unsur-unsur kejahatan dan kezaliman.
Abul A’la al Maududi meneruskan pengertian fitnah ini dengan kata-kata
“persecution of opinion by violence force or threat” artinya: pengajaran (tuntutan) dan
penindasan pikiran dengan cara kekerasan, kekuatan dan ancaman. Maka dapatlah
disimpulkan bahwa fitnah itu adalah suatu kejahatan. (misdaat), karena sifatnya
melontarkan satu tuduhan terhadap orang lain yang sama sekali benar atau paling sedikit
tidak ada fakta yang jelas.
Agama Islam melarang perbuatan fitnah itu, disebabkan karena perbuatan yang
demikian itu sangat merugikan orang lain, bahkan dapat menimbulkan yang berangkai
yang menjadi-jadi. Maka dari itu perbuatan fitnah harus dihindari jauh-jauh oleh orang
Islam apabila tidak kuasa untuk menghilangkannya. Dalam ayat al-Qur’an ditegaskan
oleh Allah SWT. Dengan firman-Nya:

.‫واتقوا فتنة ال تصيبن الذين ظلموا منكم خاصة واعلموا أن هللا شديد العذاب‬
)25 : ‫(األنفال‬
“dan takutilah (perbuatan) fitnah yang (akibatnya) bukan hanya menimpa pada
orang yang bersalah saja diantara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat berat
siksa-Nya. (QS. Al Anfal ayat 25)
Pada ayat ini dilukiskan bahwa akibat fitnah itu bukan hanya menimpa pada orang
yang dituduh dan yang bersangkutan, tetapi bisa meluas yang akhirnya menimbulkan
bencana yang membahayakan kepada seluruh anggota masyarakat. Akibat fitnah
dilukiskan oleh Allah dalam Al-Qur’an lebih dahsyat dari pada pembunuhan,
sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur'an:

)191: ‫الفتنة أشد من القتل (البقرة‬


“fitnah itu lebih jahat daripada pembunuhan”. (QS. Al-Baqarah ayat 191)
kemudian disebutkan lagi dalam ayat yang lain:

)217: ‫الفتنة أكبر من القتل (البقرة‬


“fitnah itu lebih besar daripada pembunuhan.” (QS. Al-Baqarah ayat 217)

Pada kedua ayat tersebut Allah SWT. Menunjukkan akibat buruk dari fitnah itu
dengan kata-kata yang mengandung makna bersangatan atau berlebih-lebihan. Yaitu pada
ayat pertama memakai kata asyaddu dan yang kedua memakai kata akbaru. Bentuk
kedua perkataan itu menurut gramatika bahasa arab dinamakan isim tafdlil yang
mengandung makna bersangatan. Artinya fitnah itu mempunyai akibat yang jauh lebih
berbahaya daripada pembunuhan.
Seperti diuraikan diatas tadi, berarti agama Islam sangat membenci perbuatan
fitnah. Bahkan fitnah yang tidak dapat dibuktikan adakalanya menjadi boomerang yang
terbalik kepada orang atau pihak yang melontar atau yang menuduh.
Sebagai contoh seandainya ada seorang wanita yang dituduh melakukan pebuatan
zina, dan kemudian tidak didatangkan bukti-buktinya, dan fakta-fakta tuduhan itu, yaitu
dengan menghadirkan empat orang saksi dengan kekuatan sumpah, maka orang yang
memfitnah itu dapat dikenakan hukuman dera 80 kali seperti hukuman yang dijatuhkan
kepada seseorang yang melakukan perbuatan zina.
Hal itu dinyatakan dalam Al-Qur'an:

‫والذين يرمون المحصنات ثم لم يأتوا بأربعة شهداء فاجلدوا هم ثمانين جلدة وال‬
)4 : ‫ (النور‬.‫تقبلوا لهم شهادة أبدا وأولئك هم الفاسقون‬
“dan orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka
tidak bisa membawa empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu)
80 kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksiannya buat selama-lamanya, dan
mereka itulah orang yang fasik. (QS. An-Nur ayat 4)

adapun hukuman orang yang memfitnah orang lain itu dilukiskan oleh Allah SWT.
Dalam Al-Qur'an:

‫إن الذين فتنوا المؤمنين والمؤمن ات ثم لم يتوب وا فلهم ع ذاب جهنم ولهم ع ذاب‬
)10 : ‫الحريق (البروج‬
Sesungguhnya mereka yang memfitnah orang-orang mukmin, laki-laki dan
perempuan, kemudian ia tidak bertaubat, maka mereka akan ditimpakan padanya
siksa neraka dan adzab yang membakar.” (QS. Al Buruj ayat 10)
Pada hakekatnya fitnah itu adalah suatu senjata yang kerapkali dipakai oleh para
pengecut. Dia tidak mampu menghadapi kenyataan atau kebenaran secara terang-
terangan dan berhadap-hadapan, tidak bisa melemahkannya dengan argumentasi dan
fakta-fakta.
Senjata yang demikian itulah yang dipakai oleh orang-orang Quraisy terhadap
Nabi Muhammad saw. Ketika beliau memulai dakwahnya. Mereka tidak dapat
membantah kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Lalu mereka
menaburkan fitnah bahwa perbuatan Muhammad itu hanyalah merongrong kesatuan dan
kehormatan kaum Quraisy, menimbulkan perpecahan, memisahkan anak dan ibu
bapaknya dan sebagainya.
Ketika rasulullah saw. sudah hijrah ke Madinah, senjata fitnah itu juallah yang
dipergunakan kaum munafik untuk melemahkan posisi kaum muslimin. Mereka mencoba
menyebarkan fitnah yang bersifat mengadu domba dengan kaum Yahudi bahkan
mengadu domba antara orang Islam dengan orang Islam itu sendiri yaitu antara kaum
Muhajirin dan Kaum Anshar.
Kemudian dalam sejarah kehidupan politik Indonesia, yang paling rajin
menggunakan fitnah adalah orang komunis sebagai cara untuk menghancurkan lawannya.
Pada tahun 1965 melontarkan fitnah bahwa satu kelompok yang dinamakan Dewan
Jendral akan melakukan perebutan kekuasan. Dengan fitnah itu mereka mencoba
membuat semacam “cerobong asap” menutup maksud jahat mereka untuk mengadakan
aksi-aksi perampasan kekuasaan yang terkenal dengan gerakan G 30 S-nya yang telah
mengakibatkan bencana nasional walaupun kemudian dapat diatasi. Kaum komunis
jugalah yang mendalangi fitnah terhadap beberapa tokoh politik tersebut yang
menggerakkan satu aksi yang mereka tuduhkan berbentuk VOC suatu kelompok yang
dikatakannya bekerja dengan aksi-aksi dibawah tanah untuk melakukan suatu
kehancuran, bahkan pembunuhan terhadap Sukarno. Akibat perbuatan mereka itu
menyebabkan patriot-patriot tanah air seperti almarhum Sutan Syahrir Cs. Dan almarhum
Prawoto Mangku Sasmito Cs. Meringkuk dalam penjara selama empat setengah tahun di
zaman orde lama. Mentalitas yang demikian pernah juga ditiru oleh seorang tokoh
gerakan nasional yang ketularan memakai taktik komunis itu untuk melumpuhkan lawan
politiknya dengan melontarkan tuduhan yang dinamakan “kelompok sarungan” akan
merongrong azas negara Pancasila
Tuduhan yang pada saat itu menimbulkan “keguncangan” jelas bermaksud
hendak mendiskreditkan kaum muslimin yang digelarkannya dengan istilah kaum
sarungan itu. Ucapan yang demikian adalah suatu fitnah mempunyai maksud jahat,
sehingga tidak heran apabila sekretaris negara pada saat itu mengkualifisir ucapan
tersebut sebagai suatu “rongrongan persatuan bangsa yang sangat membahayakan
persatuan.”
Contoh ini dikemukakan sebagai illustrasi yang masih segar dalam pikiran umum
tentang kejahatan dan akibat-akibat perbuatan itu, yaitu perbuatan fitnah.
Dilihat dari sudut sejarah sejak zaman dahulu kala, maka yang selalu menaburkan
fitnah itu ialah kaum munafik, sebagaimana disinyalir dalam Al-Qur'an;

‫لقد ابتغوا الفتنة من قبل وقلبوا لك األم ور ح تى ج اء الحق وظهر أمر هللا وهم‬
)48: ‫ (التوبة‬.‫كارهون‬
“sesungguhnya dari dahulu kala, mereka telah menaburkan (bibit) fitnah dan
memutar balikkan keadaan kepada kamu, sampai datang kebenaran dan tugas
perintah Allah, sedang mereka tidak menyukainya.” (QS. At-Taubah ayat 48)

Dari ayat tersebut di atas memberi tugas pada kita bahwa kita harus selalu
waspada menilai berita, laporan, dan yang seumpamanya, jangan sampai masuk
perangkap suatu perbuatan fitnah yang mengakibatkan kerugian kepada orang lain yang
tidak bersalah, malah kadang-kadang dapat menimbulkan bencana seksama, ditimbang
hati-hati secara rasional. Dalam masalah ini telah digariskan dalam Al-Qur'an:

‫يا ايها ال ذين امن وا إن ج اءكم فاسق بنب اء فت بينوا أن تص يبوا قوما بجهالة‬
)6 : ‫فتصبحوا على ما فعلتم نادمين (الحجرات‬
“hai orang-orang yang beriman, kalau datang kepadaMu orang fasik membawa
berita, maka periksalah dahulu dengan seksama supaya kamu jangan sampai
mencelakakan kaum tanpa kamu ketahui, kemudian kamu menyesal atas
perbuatanmu. (QS. Al Hujurat ayat 6)
Saudara-Saudara Kaum Muslimin Yang Berbahagia
Semoga Allah SWT selalu melindungi kita dari segala ancaman bahaya fitnah,
sehingga dalam hidup kita akan selamat dan akhirnya akan mendapatkan kebahagiaan
yang tidak ada henti-hentinya besok di akhirat. Amin
KHUTBAH KEDUA

‫ أشهد أن ال اله‬.‫الحمد هلل الذي أمرنا باالتحاد واالعتصام بحبل هللا المتين‬
‫ إي اه نعبد وإي اه نس تعين وأش هد أن محم دا عب ده‬.‫إلى هللا وح ده ال ش ريك ل ه‬
‫ فيا ايها المس لمون واعلم وا أن هللا‬،‫ أما بع د‬.‫ورسوله المبعوث رحمة للع المين‬
‫ فق ال‬.‫ وثنى بمالئكته المسبحة لقدس ه‬،‫سبحانه وتعالى أمركم بأمر بدأ فيه بنفسه‬
‫تعالى في كتابه العظيم إن هللا ومالئكته يص لون على الن بي يا أيها ال ذين امن وا‬
‫ اللهم صل صل وس لم على س يدنا محمد وعلى اله‬.‫صلوا عليه وس لموا تس ليما‬
.‫ والتابعين وتابع التابعين ومن تبعهم بإحسان إلى ي وم ال دين‬.‫وأصحابه أجمعين‬
‫ اللهم اص لح جميع والة المس لمين‬.‫وعلينا معهم برحمتك يا أرحم ال راحمين‬
‫ واعل كلمتك إلى ي وم‬.‫ وانصر اإلس الم والمس لمين‬،‫وأهلك الكفرة والمش ركين‬
‫ األحي اء منهم‬،‫ اللهم اغفر للمس لمين والمس لمات والمؤم نين والمؤمن ات‬،‫الدين‬
‫واألموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات‪ ،‬يا قاضي الحاجات‪ .‬ربنا افتح بيننا‬
‫وبين قومنا بالحق وأنت خ ير الف اتحين‪ .‬ربنا اتنا في ال دنيا حس نة وفي األخ رة‬
‫حسنة وقنا عذاب النار‪.‬‬
‫عب اد هللا‪ ،‬إن هللا ي أمر بالع دل واإلحس ان وإيت اء ذى الق ربى وينهى عن‬
‫الفخش اء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم ت ذكرون‪ .‬ف اذكروا هللا العظيم ي ذكركم‬
‫وادعوه يستجب لكم ولَذك ُر هللاِ أكبر‬

Anda mungkin juga menyukai