Tinea (dermatofitosis) adalah penyakit pada penyakit yang mengandung zat tanduk,
misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku, yg disebabkan gol jamur
dermatofita.
NO Checklist Keterangan
1. Membuka Wawancara Menunjukkan sikap hormat dan respek kepada
Menyapa pasien pasien
Memperkenalkan diri
“Selamat pagi, saya....... yang bertugas
di sini.....”
ANAMNESIS
2. Identitas Pasien Tulis di rekam medis
Dengan bapak siapa ? Dapat mengenai semua umur.
Usia ? Pada tinea kapitis grey patch ringworm sering
Alamat ? ditemukan pada anak-anak.
Pekerjaan ?
RPS
3. Menanyakan Keluhan Utama Keluhan objektif : merah, kulit bersisik
Ada yg bisa saya bantu pak ? Keluhan subjektif : gatal
4. Menanyakan Lokasi 1.Tinea kapitis, dermatofitosis pada kulit dan
Gatalnya sebelah mana pak ? rambut kepala.
Melebar ndak pak gatalnya ? 2.Tinea barbae, dermatofitosis pada dagu dan
jenggot.
awalnya di mana ?
3.Tinea kruris, pada daerah genitokrural, sekitar
anus, bokong, dan perut bagian bawah.
4.Tinea pedis et manum, pada kaki dan tangan.
5.Tinea unguium, pada kuku jari tangan dan kaki.
6.Tinea korporis, pada bagian lain yang tidak
termasuk bentuk 5 tinea di atas. Bila terjadi di
seluruh tubuh disebut dengan tinea imbrikata
5. Menanyakan onset, durasi, kronologi Biasanya ada riwayat kontak dengan orang
Keluhan kulitnya muncul sejak yang mengalami dermatofitosis
kapan ?
Awalnya kenapa ya pak ?
6. Menanyakan Kualitas Keluhan Pada tinea gatal yg dirasakan minimal, sehingga
Gatalnya seperti apa pak ? jarang mengganggu tidur
Sampai ndak bisa tidur nggak
pak ?
7. Menanyakan Kuantitas Keluhan Pada tinea gatal yg dirasakan minimal, sehingga
Gatalnya seberapa sering ? jarang mengganggu tidur
8. Menanyakan Faktor Pemberat Pada infeksi jamur, gatal akan terasa jika
Biasanya kalo gatal waktu apa ? berkeringat : tineasis dan ptiriasis versikolor
9. Menanyakan Faktor Peringan Lesi dari infeksi jamur yg sudah diobati dengan
Apakah sudah dilakukan usaha kortikossteroid topikal gambaran khasnya
untuk memperingan sakitnya ? nggak keliatan
Apakah sudah diberi obat/salep
?
10. Menanyakan gejala penyerta
Apakah ada demam ?
Apakah nyeri ?
Apakah ada keluhan lain ?
Riwayat Penyakit Dahulu
Apakah pernah mengalami Faktor Risiko
sakit kulit yang serupa ? Diberi Imunodefisiensi
obat apa ? Obesitas
Diabetes Melitus
Apakah ada riwayat alergi
obat?
Apakah ada riwayat penyakit
sistemik seperti darah tinggi,
gula darah, asam urat?dll
Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah ada keluarga yang Ditanyakan lebih spesifik
mengalami sakit yang sama ? Satu rumah ada yang menderita penyakit yang
sama ?
Jamur cenderung menular.
Riwayat Lingkungan Sosial
Kerja di mana pak ? Penyakit jamur sering ditularkan lewat
Kebersihan di lingkungan pemakaian handuk bersama, atau pakaian lain
sekitar bagaimana ?apakah seperti sarung, mukena, dll
lembab dan panas? Penyakit jamur biasanya diiringi kebiasaan yang
Sehari mandi berapa kali ? tidak higienis.
Ganti baju sehari berapa kali ? Tinea pedis banyak didapatkan pada orang
Handuknya bareng2 atau yang dalam kehdupan sehari-hari banyak
memakai sepatu tertutup disertai perawatan
sendiri2 ?
kaki yang buruk dan para pekerja dengan kaki
Apakah sering memakai sepatu
yang selalu atau sering basah. Tinea kruris
tertutup? Apakah kakinya merupakan salah satu bentuk klinis yang sering
sering basah? dilihat di Indonesia.
Apakah memelihara binatang? Faktor Risiko
1. Lingkungan yang lembab dan panas
Diagnosis banding
Tinea Korporis:Dermatitis numularis, Pytiriasis rosea, Erythema annulare centrificum,
Granuloma annulare
Tinea Kruris:Kandidiasis, Dermatitis intertrigo, Eritrasma
Tinea Pedis:Hiperhidrosis, Dermatitis kontak, Dyshidrotic eczema
Tinea Manum:Dermatitis kontak iritan, Psoriasis
Tinea Fasialis:Dermatitis seboroik, Dermatitis kontak
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Lampu Wood
tampak fluoresensi hijau kekuning-kuningan pada rambut yang sakit melalui batas “Gray
patch”
b. Pemeriksaan kerokan kulit
dapat dilakukan pemeriksaan mikroskopis dengan KOH
Dermatofita : Hifa panjang, bersekat, spora di dalam (Bamboo like hyphae )
TERAPI
- Untuk lesi terbatas, diberikan pengobatan topikal, yaitu dengan: antifungal topikal
seperti krim klotrimazol, mikonazol, atau terbinafin yang diberikan hingga lesi
hilang dan dilanjutkan 1-2 minggu kemudian untuk mencegah rekurensi.
- Untuk penyakit yang tersebar luas atau resisten terhadap terapi topikal, dilakukan
pengobatan sistemik dengan:
Griseofulvin dapat diberikan dengan dosis 0,5-1 g per hari untuk orang dewasa
dan 0,25 – 0,5 g per hari untuk anak-anak atau 10-25 mg/kgBB/hari, terbagi dalam 2
dosis.
Golongan azol, seperti Ketokonazol: 200 mg/hari; Itrakonazol: 100 mg/hari atau
Terbinafin: 250 mg/hari
- Pengobatan diberikan selama 10-14 hari pada pagi hari setelah makan.
Edukasi
Edukasi mengenai penyebab dan cara penularan penyakit. Edukasi pasien dan keluarga
juga untuk menjaga higiene tubuh, namun penyakit ini bukan merupakan penyakit yang
berbahaya.
PTIRIASIS VERSIKOLOR
Tinea versikolor adalah penyakit infeksi pada superfisial kulit dan berlangsung kronis
yang disebabkan oleh jamur Malassezia furfur. Prevalensi penyakit ini tinggi pada
daerah tropis yang bersuhu hangat dan lembab.
Patogenesis :
Pada kulit terdapat flora normal yang berhubungan dengan timbulnya ptiriasis versikolor
ialah Pityrosporum orbiculare yang berbentuk bulat atau Pityrosporum ovale yang
berbentuk oval. Keduanya merupakan organisme yang sama, dapat brubah sesuai
dengan lingkungannya, misalnya suhu, media, dan kelembaban. Faktor predisposisi
menjadi patogen dapat endogen maupun eksogen. Endogen dapat disebabkan karena
defisiensi imun. Eksogen dapat karena faktor suhu, kelembaban udara dan keringat.
NO Checklist Keterangan
1. Membuka Wawancara Menunjukkan sikap hormat dan respek kepada
Menyapa pasien pasien
Memperkenalkan diri
“Selamat pagi, saya....... yang bertugas
di sini.....”
ANAMNESIS
2. Identitas Pasien Tulis di rekam medic
Dengan bapak siapa ? Sering dijumpai pada dewasa muda.
Usia ?
Alamat ?
Pekerjaan ?
RPS
3. Menanyakan Keluhan Utama Keluhan objektif : Timbul bercak berwarna putih
Ada yg bisa saya bantu pak ? (orang kulit berwarna gelap) atau berwarna
merah sampai coklat
Keluhan subjektif gatal bila berkeringat.
4. Menanyakan Lokasi badan dan kadang-kadang dapat menyerang
Gatalnya sebelah mana pak ? ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher,
Melebar ndak pak gatalnya ? muka dan kulit kepala yang berambut
awalnya di mana ?
5. Menanyakan onset, durasi, kronologi
Keluhan kulitnya muncul sejak
kapan ?
Awalnya kenapa ya pak ?
6. Menanyakan Kualitas Keluhan
Gatalnya seperti apa pak ?
Sampai ndak bisa tidur nggak
pak ?
7. Menanyakan Kuantitas Keluhan
Gatalnya seberapa sering ?
8. Menanyakan Faktor Pemberat Pada infeksi jamur, gatal akan terasa jika
Biasanya kalo gatal waktu apa ? berkeringat : tineasis dan ptiriasis versikolor
9. Menanyakan Faktor Peringan Lesi dari infeksi jamur yg sudah diobati dengan
Apakah sudah dilakukan usaha kortikossteroid topikal gambaran khasnya
untuk memperingan sakitnya ? nggak keliatan
Apakah sudah diberi obat/salep
?
10. Menanyakan gejala penyerta
Apakah ada demam ?
Apakah nyeri ?
Apakah ada keluhan lain ?
Riwayat Penyakit Dahulu
Apakah pernah mengalami
sakit kulit yang serupa ? Diberi
obat apa ?
Apakah ada riwayat alergi
obat?
Apakah ada riwayat penyakit
sistemik (darah tinggi, gula
darah,asam urat, dll)?
Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah ada keluarga yang Ditanyakan lebih spesifik
mengalami sakit yang sama ? Satu rumah ada yang menderita penyakit yang
sama ?
Jamur cenderung menular.
Riwayat Lingkungan Sosial
Kerja di mana pak ? Penyakit jamur sering ditularkan lewat
Kebersihan di lingkungan pemakaian handuk bersama, atau pakaian lain
sekitar bagaimana ?apakah seperti sarung, mukena, dll
lembab? Penyakit jamur biasanya diiringi kebiasaan yang
Sehari mandi berapa kali ? tidak higienis.
Ganti baju sehari berapa kali ? Faktor Risiko
Handuknya bareng2 atau 1. Sering dijumpai pada dewasa muda (kelenjar
sebasea lebih aktif bekerja).
sendiri2 ?
2. Cuaca yang panas dan lembab.
Apakah sering berkeringat?
3. Tubuh yang berkeringat.
Menanyakan apakah ada yang terlewat
Apakah ada informasi yang
terlewat ?
PEMERIKSAAN FISIK
15 INSPEKSI Lokasi, distribusi lesi, bentuk/susunan, batas lesi,
Melakukan inspeksi lesi dan ukuran lesi.
menyebutkan terminologi lesi dengan
benar. Ambil senter dan lihat UKK
dengan menggunakan kaca pembesar
dan disinari cahaya senter.
17. PALPASI Pasien duduk/baring
Pakai sarung tangan Ada perubahan perilaku/tidak ?
Tekan lesi dengan telunjuk
kanan
Lakukan pemeriksaan
menggunakan diaskopi
UKK
Dilakukan pemeriksaan fisik untuk menemukan
kelainan kulit, terlihat bercak berwarna putih
(orang kulit berwarna gelap) atau berwarna
merah sampai coklat
Terdapat 2 macam ruam kulit :
Pakaian dalam dan luar, handuk harus sering diganti dan dicuci serta direndam air
panas selama waktu pengobatan.
CUTANEUS LARVA MIGRAN
NO Checklist Keterangan
1. Membuka Wawancara Menunjukkan sikap hormat dan respek kepada
Menyapa pasien pasien
Memperkenalkan diri
“Selamat pagi, saya....... yang bertugas
di sini.....”
ANAMNESIS
2. Identitas Pasien Tulis di rekam medic
Dengan bapak siapa ? Pada anak-anak, petani, tentara
Usia ?
Alamat ?
Pekerjaan ?
RPS
3. Menanyakan Keluhan Utama Keluhan objektif :benjolan lurus/berkelok-kelok,
Ada yg bisa saya bantu pak ? kemerahan
Keluhan subjektif:Timbul rasa gatal dan panas,
rasa gatal biasanya menghebat pada malam hari
4. Menanyakan Lokasi tungkai, plantar tangan, anus, bokong dan paha
Gatalnya sebelah mana pak ?
Melebar ndak pak gatalnya ?
awalnya di mana ?
5. Menanyakan onset, durasi, kronologi Onset 1-6 hari setelah terpajan.
Keluhan kulitnya muncul sejak Keluhan dirasakan muncul sekitar empat hari
kapan ? setelah terpajan.biasanya terjadi pada orang
yang sering berjalan tanpa alas kaki atau yang
Awalnya kenapa ya pak ?
sering berhubungan dengan tanah atau pasir
seperti petani atau tentara, anak-anak
Pada awal infeksi, lesi berbentuk papul yang
kemudian diikuti dengan lesi berbentuk linear
atau berkelok kelok yang terus menjalar
memanjang
6. Menanyakan Kualitas Keluhan rasa gatal biasanya menghebat pada malam hari
Gatalnya seperti apa pak ?
Sampai ndak bisa tidur nggak
pak ?
7. Menanyakan Kuantitas Keluhan
Gatalnya seberapa sering ?
8. Menanyakan Faktor Pemberat
Biasanya kalo gatal waktu apa ?
9. Menanyakan Faktor Peringan
Apakah sudah dilakukan usaha
untuk memperingan sakitnya ?
Apakah sudah diberi obat/salep
?
10. Menanyakan gejala penyerta
Apakah ada demam ?
Apakah nyeri ?
Apakah ada keluhan lain ?
Riwayat Penyakit Dahulu
Apakah pernah mengalami
sakit kulit yang serupa ? Diberi
obat apa ?
Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah ada keluarga yang
mengalami sakit yang sama ?
Riwayat Lingkungan Sosial
Kerja di mana pak ?
Kebersihan di lingkungan
sekitar bagaimana ?
Apakah sering berjalan tanpa
alas kaki?
Menanyakan apakah ada yang terlewat
Apakah ada informasi yang
terlewat ?
PEMERIKSAAN FISIK
15 INSPEKSI Lokasi, distribusi lesi, bentuk/susunan, batas lesi,
Melakukan inspeksi lesi dan ukuran lesi.
menyebutkan terminologi lesi dengan
benar. Ambil senter dan lihat UKK
dengan menggunakan kaca pembesar
dan disinari cahaya senter.
17. PALPASI Pasien duduk/baring
Pakai sarung tangan Ada perubahan perilaku/tidak ?
Tekan lesi dengan telunjuk kanan
Lakukan pemeriksaan
menggunakan diaskopi
UKK
Ukk : lesi berbentuk linear atau berkelok-kelok,
berwarna kemerahan
Dapat dilakukan pemeriksaan untuk
menemukan bentuk yang khas yakni lesi
berbentuk linear atau berkelok-kelok,
menimbul dengan diameter 2-3 mm, berwarna
kemerahan
Diagnosis banding
Skabies, Dermatofitosis (bila bentuk polisiklik)
Dengan melihat adanya terowonganharus dibedakan dg skabies, pada skabies terowongan yg
dibentuk tidak akan sepanjang seperti pada penyakit ini. Bila melihat bentuk yg polisiklik sering
dikacaukan dg dermatofitosis. Pada permulaan lesi berupa papul, karena itu sering diduga
gigitanserangga. Bila invasi larva yg multiple timbul serentak, papul-papul lesi dini sering
menyerupai herpes zoster stadium permulaan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak diperlukan
Terapi
Diberikan tiabendazol dengan dosis 50 mg/kgbb/hari sehari 2 kali, diberikan bertuturt-turut
selama 2 hari, dosis maksimum 3 gram sehari, jika belum sembuh dapat diulangi setelah
beberapa hari. Mungkin akan timbul efek samping mual, pusing, muntah
Dapat diterapi dengan cryotherapy (menggunakan CO2 snow (dry ice)) dengan penekanan
selama 45” sampai 1’
Penggunaan N2 liquid
Cara beku dengan menyemprotkan kloretil sepanjang lesi
FILARIASIS
Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat
menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan
cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan
maupun laki-laki.
Penyakit kaki gajah disebabkan oleh tiga spesies cacing filaria, yaitu: Wucheria bancrofti,
Brugia malayi dan Brugia timori. Vektor penular di Indonesia hingga saat ini telah
diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, A
Perjalanan penyakit tidak jelas dari satu stadium ke stadium berikutnya tetapi bila
diurut dari masa inkubasi maka dapat dibagi menjadi:
1. Masa prepaten, yaitu masa antara masuknya larva infektif hingga terjadinya
mikrofilaremia berkisar antara 37 bulan. Hanya sebagian saja dari penduduk di
daerah endemik yang menjadi mikrofilaremik, dan dari kelompok mikrofilaremik
ini pun tidak semua kemudian menunjukkan gejala klinis. Terlihat bahwa
kelompok ini termasuk kelompok yang asimptomatik amikrofilaremik dan asim
ptomatik mikrofilaremik.
2. Masa inkubasi, masa antara masuknya larva infektif sampai terjadinya gejala
klinis berkisar antara 8 – 16 bulan.
3. Gejala klinik akut merupakan limfadenitis dan limfangitis disertai panas dan malaise.
Kelenjar yang terkena biasanya unilateral. Penderita dengan gejala klinis akut
dapat amikrofilaremik maupun mikrofilaremik.
4. Gejala menahun, terjadi 10 – 15 tahun setelah serangan akut pertama.
Mikrofilaria jarang ditemukan pada stadium ini, sedangkan adenolimfangitis
masih dapat terjadi. Gejala menahun ini menyebabkan terjadinya cacat yang
mengganggu aktivitas penderita serta membebani keluarganya.
NO Checklist Keterangan
1. Membuka Wawancara Menunjukkan sikap hormat dan respek kepada
Menyapa pasien pasien
Memperkenalkan diri
“Selamat pagi, saya....... yang bertugas
di sini.....”
ANAMNESIS
2. Identitas Pasien Tulis di rekam medic
Dengan bapak siapa ?
Usia ?
Alamat ?
Pekerjaan ?
RPS
3. Menanyakan Keluhan Utama Demam berulang ulang, Pembengkakan kelenjar
Ada yg bisa saya bantu pak ? getah bening (tanpa ada luka) di daerah
lipatan
paha, ketiak (lymphadentitis) yang tampak
kemerahan, panas, dan sakit.
Filarial abses akibat seringnya menderita
pembengkakan kelenjar getah bening, dapat
pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.
Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, kantong
zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa
panas (Early Imphodema).
4. Menanyakan Lokasi
sebelah mana pak ?
Melebar ndak pak? awalnya di
mana ?
5. Menanyakan onset, durasi, kronologi
Keluhan kulitnya muncul sejak
kapan ?
Awalnya kenapa ya pak ?
6. Menanyakan Kualitas Keluhan
Gatalnya seperti apa pak ?
Sampai ndak bisa tidur nggak
pak ?
7. Menanyakan Kuantitas Keluhan
Gatalnya seberapa sering ?
8. Menanyakan Faktor Pemberat
Biasanya kalo gatal waktu apa ?
9. Menanyakan Faktor Peringan
Apakah sudah dilakukan usaha
untuk memperingan sakitnya ?
Apakah sudah diberi obat/salep
?
10. Menanyakan gejala penyerta
Apakah ada demam ?
Apakah nyeri ?
Apakah ada keluhan lain ?
Riwayat Penyakit Dahulu
Apakah pernah mengalami
sakit kulit yang serupa ? Diberi
obat apa ?
Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah ada keluarga yang
mengalami sakit yang sama ?
Riwayat Lingkungan Sosial
Kerja di mana pak ?
Kebersihan di lingkungan
sekitar bagaimana ?
Sehari mandi berapa kali ?
Ganti baju sehari berapa kali ?
Handuknya bareng2 atau
sendiri2 ?
Menanyakan apakah ada yang terlewat
Apakah ada informasi yang
terlewat ?
PEMERIKSAAN FISIK
15 INSPEKSI Lokasi, distribusi lesi, bentuk/susunan, batas lesi,
Melakukan inspeksi lesi dan ukuran lesi.
menyebutkan terminologi lesi dengan
benar. Ambil senter dan lihat UKK
dengan menggunakan kaca pembesar
dan disinari cahaya senter.
17. PALPASI Pasien duduk/baring
Pakai sarung tangan
Tekan lesi dengan telunjuk
kanan
Lakukan pemeriksaan
menggunakan diaskopi
UKK
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap
Sarcoptes scabei var. hominis dan produknya. Penyakit ini berhubungan erat dengan
higiene yang buruk. Prevalensi skabies tinggi pada populasi yang padat.
Penularan dapat terjadi karena:
1. Kontak langsung kulit dengan kulit penderita skabies, seperti menjabat tangan,
hubungan seksual, atau tidur bersama.
2. Kontak tidak langsung (melalui benda), seperti penggunaan perlengkapan tidur
bersama dan saling meminjam pakaian, handuk dan alat-alat pribadi lainnya,
tidakmemiliki alat-alat pribadi sendiri sehingga harus berbagi dengan
temannya.Tungau hidup dalam epidermis, tahan terhadap air dan sabun dan tetap
hidup bahkan setelah mandi dengan air panas.
Patogenesis :
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies, tetapi juga oleh
penderita sendiri akibat garukan. Gatal yang disebabkan oleh sensitisasi terhadap
sekreta dan eksreta tungau yang memerlukan waktu kira-kira sebulan setelah infestasi.
Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel,
urtika dan lain-lain. Dengan garukan dapat imbul erois, ekskoriasi, krusta, dan infeksi
sekunder.
NO Checklist Keterangan
1. Membuka Wawancara Menunjukkan sikap hormat dan respek kepada
Menyapa pasien pasien
Memperkenalkan diri
“Selamat pagi, saya....... yang bertugas
di sini.....”
ANAMNESIS
2. Identitas Pasien Tulis di rekam medic
Dengan bapak siapa ? Bisa mengenai anak-anak, remaja, orang tua
Usia ?
Alamat ?
Pekerjaan ?
RPS
3. Menanyakan Keluhan Utama Pruritus, Gatal
Ada yg bisa saya bantu pak ?
4. Menanyakan Lokasi di sela jari, pergelangan tangan dan kaki, aksila,
Gatalnya sebelah mana pak ? umbilikus, areola mammae dan di bawah
Melebar ndak pak gatalnya ? payudara (pada wanita) serta genital eksterna
awalnya di mana ? (pria).
5. Menanyakan onset, durasi, kronologi
Keluhan kulitnya muncul sejak
kapan ?
Awalnya kenapa ya pak ?
6. Menanyakan Kualitas Keluhan gatal yang hebat terutama pada malam hari
Gatalnya seperti apa pak ?
Sampai ndak bisa tidur nggak
pak ?
7. Menanyakan Kuantitas Keluhan
Gatalnya seberapa sering ?
8. Menanyakan Faktor Pemberat gatal yang hebat terutama pada malam hari
Biasanya kalo gatal waktu apa ? atau saat penderita berkeringat.
Aktivitas tungau lebih tinggi pada suhu yang
lembab dan panas
9. Menanyakan Faktor Peringan
Apakah sudah dilakukan usaha
untuk memperingan sakitnya ?
Apakah sudah diberi obat/salep
?
10. Menanyakan gejala penyerta
Apakah ada demam ?
Apakah nyeri ?
Apakah ada keluhan lain ?
Riwayat Penyakit Dahulu
Apakah pernah mengalami
sakit kulit yang serupa ? Diberi
obat apa ?
Apakah ada riwayat alergi
obat?
Apakah ada riwayat penyakit
sistemik seperi darah tinggi,
gula, asam urat?
Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah ada keluarga yang Faktor resiko :
mengalami sakit yang sama ? Hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas
Apakah pernah berhubungan
seksual dengan orang yang
mengalami sakit seperti ini?
Riwayat Lingkungan Sosial
Kerja di mana pak ? Faktor Risiko:
Apakah tinggal di asrama atau 1. Masyarakat yang hidup dalam kelompok
daerah padat penduduk? yang padat seperti tinggal di asrama
atau pesantren.
Kebersihan di lingkungan
2. Higiene yang buruk.
sekitar bagaimana ? 3. Sosial ekonomi rendah seperti di panti asuhan,
Sehari mandi berapa kali ? dan sebagainya.
Ganti baju sehari berapa kali ?
Handuknya bareng2 atau
sendiri2 ?
Menanyakan apakah ada yang terlewat
Apakah ada informasi yang
terlewat ?
PEMERIKSAAN FISIK
15 INSPEKSI Lokasi, distribusi lesi, bentuk/susunan, batas lesi,
Melakukan inspeksi lesi dan ukuran lesi.
menyebutkan terminologi lesi dengan
benar. Ambil senter dan lihat UKK
dengan menggunakan kaca pembesar
dan disinari cahaya senter.
17. PALPASI Pasien duduk/baring
Pakai sarung tangan
Tekan lesi dengan telunjuk
kanan
Lakukan pemeriksaan
menggunakan diaskopi
UKK
Lesi kulit berupa terowongan (kanalikuli)
berwarna putih atau abu-abu dengan panjang
rata-rata 1 cm. Ujung terowongan terdapat
papul, vesikel, dan bila terjadi infeksi
sekunder, maka akan terbentuk pustul,
ekskoriasi, dan sebagainya.Pada anak-anak, lesi
lebih sering berupa vesikel disertai infeksi
sekunder akibat garukansehingga lesi menjadi
bernanah.
Diagnosis banding
Pioderma, Impetigo, Dermatitis, Pedikulosis korporis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Cara menemukan tungau :
- Carilah mula-mula terowongan, kemudian pada ujung yang terlihat papul/vesikel
dicongkel dengan jarum dan diletakkan di atas sebuah kaca objek, lalu ditutup
dengan kaca penutup dan dilihat dengan mikroskop cahaya.
- Dengan cara menyikat dengan sikat dan ditampung di atas selembar kertas putih
dan dilihat dengan kaca pembesar.
- Dengan membuat biposi irisan. Caranya : lesi dijepit dg 2 jari, kemudian dibuat
irisan tipis dengan pisau dan diperiksa dengan mikroskop cahaya.
- Dengan biopsi eksisional dan diperiksan dengan perwana HE.
Reaksi gigitan serangga (insect bite reaction) adalah reaksi hipersensitivitas atau
alergi pada kulit akibat gigitan (bukan terhadap sengatan/stings) dan kontak dengan
serangga. Gigitan hewan serangga, misalnya oleh nyamuk, lalat, bugs, dan kutu,
yang dapat menimbulkan reaksi peradangan yang bersifat lokal sampai sistemik.
NO Checklist Keterangan
1. Membuka Wawancara Menunjukkan sikap hormat dan respek kepada
Menyapa pasien pasien
Memperkenalkan diri
“Selamat pagi, saya....... yang bertugas
di sini.....”
ANAMNESIS
2. Identitas Pasien Tulis di rekam medic
Dengan bapak siapa ? Dapat mengenai segala usia
Usia ?
Alamat ?
Pekerjaan ?
RPS
3. Menanyakan Keluhan Utama Keluhan subjektif: gatal, rasa tidak nyaman,
Ada yg bisa saya bantu pak ? nyeri
Keluhan objektif:, kemerahan, nyeri tekan,
hangat atau bengkak
4. Menanyakan Lokasi daerah tubuh yang digigit, umumnya tidak
Gatalnya sebelah mana pak ? tertutup pakaian
Melebar ndak pak gatalnya ?
awalnya di mana ?
5. Menanyakan onset, durasi, kronologi penderita datang sesaat setelah merasa digigit
Keluhan kulitnya muncul sejak serangga, namun ada pula yang datang dengan
kapan ? delayed reaction, misalnya 10-14 hari setelah
Awalnya kenapa ya pak ? gigitan berlangsung
Diagnosis banding
Prurigo
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak diperlukan
Terapi
- Prinsip penanganan kasus ini adalah dengan mengatasi respon peradangan baik yang
bersifat lokal maupun sistemik. Reaksi peradangan lokal dapat dikurangi dengan
sesegera mungkin mencuci daerah gigitan dengan air dan sabun, serta kompres es.
- Atasi keadaan akut terutama pada angioedema karena dapat terjadi obstruksi
saluran napas. Penanganan pasien dapat dilakukan di Unit Gawat Darurat. Bila disertai
obstruksi saluran napas diindikasikan pemberian epinefrin sub kutan. Dilanjutkan
dengan pemberian kortikosteroid prednison 60-80 mg/hari selama 3 hari, dosis
diturunkan 5-10 mg/hari.
Dalam kondisi stabil, terapi yang dapat diberikan yaitu:
Sistemik
- Antihistamin sedatif: klorfeniramin maleat 3 x 4 mg per hari selama 7 hari atau
setirizin 1 x 10 mg per hari selama 7 hari.
- Antihistamin non sedatif: loratadin 1 x 10 mg per hari selama 7 hari.
Topikal
- Kortikosteroid topikal potensi sedang-kuat: misalnya krim mometason furoat
- 0,1% atau krim betametason valerat 0,5% diberikan selama 2 kali sehari
selama 7 hari.
DERMATITIS KONTAK IRITAN
NO Checklist Keterangan
1. Membuka Wawancara Menunjukkan sikap hormat dan respek kepada
Menyapa pasien pasien
Memperkenalkan diri
“Selamat pagi, saya....... yang bertugas
di sini.....”
ANAMNESIS
2. Identitas Pasien Tulis di rekam medik
Dengan bapak siapa ?
Usia ?
Alamat ?
Pekerjaan ?
RPS
3. Menanyakan Keluhan Utama rasa terbakar, rasa tersengat
Ada yg bisa saya bantu pak ?
4. Menanyakan Lokasi
Gatalnya sebelah mana pak ?
Melebar ndak pak gatalnya ?
awalnya di mana ?
5. Menanyakan onset, durasi, kronologi setelah kontak dengan bahan iritan (misalnya
Keluhan kulitnya muncul sejak bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam,
kapan ? alkali, dan serbuk kayu), tanyakan jenis bahan
Awalnya kenapa ya pak ? iritan, waktu kontak, lamanya kontak, kontak
berulang-ulang atau tidak
6. Menanyakan Kualitas Keluhan
Gatalnya seperti apa pak ?
Sampai ndak bisa tidur nggak
pak ?
7. Menanyakan Kuantitas Keluhan
Gatalnya seberapa sering ?
8. Menanyakan Faktor Pemberat
Biasanya kalo gatal waktu apa ?
9. Menanyakan Faktor Peringan
Apakah sudah dilakukan usaha
untuk memperingan sakitnya ?
Apakah sudah diberi obat/salep
?
10. Menanyakan gejala penyerta
Apakah ada demam ?
Apakah nyeri ?
Apakah ada keluhan lain ?
Riwayat Penyakit Dahulu
Apakah pernah mengalami
sakit kulit yang serupa ? Diberi
obat apa ?
Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah ada keluarga yang
mengalami sakit yang sama ?
Riwayat Lingkungan Sosial
Kerja di mana pak ? Faktor Risiko
Kebersihan di lingkungan 1. Ditemukan pada orang-orang yang terpajan
sekitar bagaimana ? oleh bahan iritan
2. Riwayat kontak dengan bahan iritan pada
Sehari mandi berapa kali ?
waktu tertentu
Ganti baju sehari berapa kali ? 3. Pasien bekerja sebagai tukang cuci, juru
Handuknya bareng2 atau masak, kuli bangunan, montir, penata
sendiri2 ? Rambut
Menanyakan apakah ada yang terlewat
Apakah ada informasi yang
terlewat ?
PEMERIKSAAN FISIK
15 INSPEKSI Lokasi, distribusi lesi, bentuk/susunan, batas lesi,
Melakukan inspeksi lesi dan ukuran lesi.
menyebutkan terminologi lesi dengan
benar. Ambil senter dan lihat UKK
dengan menggunakan kaca pembesar
dan disinari cahaya senter.
17. PALPASI Pasien duduk/baring
Pakai sarung tangan
Tekan lesi dengan telunjuk
kanan
Lakukan pemeriksaan
menggunakan diaskopi
UKK
Dermatitis Kontak Iritan Akut :eritema, vesikel
atau bulla, ,berbatas tegas, edema, nekrosis,
asimetris.
Diagnosis banding
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak diperlukan
Terapi
1. Keluhan dapat diatasi dengan pemberian farmakoterapi, berupa:
a. Topikal (2 kali sehari)
Pelembab krim hidrofilik urea 10%.
Kortikosteroid: Desonid krim 0,05% (catatan: bila tidak tersedia dapat
digunakan fluosinolon asetonid krim 0,025%).
Pada kasus DKI kumulatif dengan manifestasi klinis likenifikasi dan
hiperpigmentasi, dapat diberikan golongan betametason valerat krim
0,1% atau mometason furoat krim 0,1%).
Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan pemberian
antibiotik topikal.
b. Oral sistemik
Antihistamin hidroksisin 2 x 25 mg per hari selama maksimal 2 minggu,
atau
479
Loratadin 1x10 mg per hari selama maksimal 2 minggu.
2. Pasien perlu mengidentifikasi faktor risiko, menghindari bahan-bahan yang
bersifat iritan, baik yang bersifat kimia, mekanis, dan fisis, memakai sabun
dengan pH netral dan mengandung pelembab, serta memakai alat pelindung diri
untuk menghindari kontak iritan saat bekerja.
Konseling dan Edukasi
1. Konseling untuk menghindari bahan iritan di rumah saat mengerjakan pekerjaan
rumah tangga.
2. Edukasi untuk menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan
sepatu boot.
3. Memodifikasi lingkungan tempat bekerja
DERMATITIS KONTAK ALERGIKA
Dermatisis kontak alergik (DKA) adalah reaksi peradangan kulit imunologik karena
reaksi hipersensitivitas. Kerusakan kulit terjadi didahului oleh proses sensitisasi
berupa alergen (fase sensitisasi) yang umumnya berlangsung 2-3 minggu. Bila
terjadi pajanan ulang dengan alergen yang sama atau serupa, p eriode hingga
terjadinya gejala klinis umumnya 24-48 jam (fase elisitasi). Alergen paling sering
berupa bahan kimia dengan berat molekul kurang dari 500-1000 Da. DKA terjadi
dipengaruhi oleh adanya sensitisasi alergen, derajat pajanan dan luasnya penetrasidi
kulit.Dermatitis Kontak Alergika : terjadi pada seseorang yang telah mengalami
sensitisasi terhadap suatu allergen.
NO Checklist Keterangan
1. Membuka Wawancara Menunjukkan sikap hormat dan respek kepada
Menyapa pasien pasien
Memperkenalkan diri
“Selamat pagi, saya....... yang bertugas
di sini.....”
ANAMNESIS
2. Identitas Pasien Tulis di rekam medik
Dengan bapak siapa ?
Usia ?
Alamat ?
Pekerjaan ?
RPS
3. Menanyakan Keluhan Utama gatal
Ada yg bisa saya bantu pak ?
4. Menanyakan Lokasi Tangan, wajah, telinga, leher, badan, genitalia,
Gatalnya sebelah mana pak ? paha dan tungkai bawah
Melebar ndak pak gatalnya ?
awalnya di mana ?
5. Menanyakan onset, durasi, kronologi
Keluhan kulitnya muncul sejak
kapan ?
Awalnya kenapa ya pak ?
6. Menanyakan Kualitas Keluhan
Gatalnya seperti apa pak ?
Sampai ndak bisa tidur nggak
pak ?
7. Menanyakan Kuantitas Keluhan
Gatalnya seberapa sering ?
8. Menanyakan Faktor Pemberat
Biasanya kalo gatal waktu apa ?
9. Menanyakan Faktor Peringan
Apakah sudah dilakukan usaha
untuk memperingan sakitnya ?
Apakah sudah diberi obat/salep
?
10. Menanyakan gejala penyerta
Apakah ada demam ?
Apakah nyeri ?
Apakah ada keluhan lain ?
Riwayat Penyakit Dahulu
Apakah pernah mengalami
sakit kulit yang serupa ? Diberi
obat apa ?
Apakah ada riwayat alergi?
Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah ada keluarga yang
mengalami sakit yang sama ?
Apakah ada riwayat alergi?
Riwayat Lingkungan Sosial
Kerja di mana pak ?
Kebersihan di lingkungan
sekitar bagaimana ?
Sehari mandi berapa kali ?
Ganti baju sehari berapa kali ?
Handuknya bareng2 atau
sendiri2 ?
Menanyakan apakah ada yang terlewat
Apakah ada informasi yang
terlewat ?
PEMERIKSAAN FISIK
15 INSPEKSI Lokasi, distribusi lesi, bentuk/susunan, batas lesi,
Melakukan inspeksi lesi dan ukuran lesi.
menyebutkan terminologi lesi dengan
benar. Ambil senter dan lihat UKK
dengan menggunakan kaca pembesar
dan disinari cahaya senter.
17. PALPASI Pasien duduk/baring
Pakai sarung tangan Ada perubahan perilaku/tidak ?
Tekan lesi dengan telunjuk
kanan
Lakukan pemeriksaan
menggunakan diaskopi
UKK
Dermatitis Kontak Alergika karena Sarung tangan
karet
Bintik-bintik atau papul, Eritema, Gatal dan
bengkak, Batas tegas, Bulla atau vesikel yang
pecah bisa terbentuk erosi dan eksudasi (basah).
Diagnosis banding
Dermatitis atopic, Dermatitis kontak iritan, Dermatitis seboroik, Psoriasis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji Tempel yang dilakukan di punggung dengan menggunakan alergen atau bahan
yang menyebabkan alergi.
Terapi
1. Keluhan diberikan farmakoterapi berupa:
a. Topikal (2 kali sehari)
Pelembab krim hidrofilik urea 10%.
Kortikosteroid: Desonid krim 0,05% (catatan: bila tidak tersedia dapat
digunakan Fluosinolon asetonid krim 0,025%).
Pada kasus dengan manifestasi klinis likenifikasi dan hiperpigmentasi,
dapat diberikan golongan Betametason valerat krim 0,1% atau
Mometason furoat krim 0,1%).
Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan pemberian
antibiotik topikal.
b. Oral sistemik
Antihistamin hidroksisin 2 x 25 mg per hari selama maksimal 2 minggu,
atau
Loratadin 1x10 mg per hari selama maksimal 2 minggu.
2. Pasien perlu mengidentifikasi faktor risiko, menghindari bahan-bahan yang
bersifat alergen, baik yang bersifat kimia, mekanis, dan fisis, memakai sabun
dengan pH netral dan mengandung pelembab serta memakai alat pelindung diri
untuk menghindari kontak alergen saat bekerja.
Konseling dan Edukasi
1. Konseling untuk menghindari bahan alergen di rumah saat mengerjakan
pekerjaan rumah tangga.
2. Edukasi menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan sepatu boot.
3. Memodifikasi lingkungan tempat bekerja.
DERMATITIS ATOPIK
Dermatitis Atopik merupakan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal, yang
umumnya terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan
peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita
(D.A., rhinitis alergik, asma bronkial).
NO Checklist Keterangan
1. Membuka Wawancara Menunjukkan sikap hormat dan respek kepada
Menyapa pasien pasien
Memperkenalkan diri
“Selamat pagi, saya....... yang bertugas
di sini.....”
ANAMNESIS
2. Identitas Pasien Tulis di rekam medik
Dengan bapak siapa ?
Usia ?
Alamat ?
Pekerjaan ?
RPS
3. Menanyakan Keluhan Utama Gatal
Ada yg bisa saya bantu pak ?
4. Menanyakan Lokasi Pada anak 2 bln-2 th
Gatalnya sebelah mana pak ? Lesi mulai di muka (dahi, pipi) kemudian meluas
Melebar ndak pak gatalnya ? ke skalp, leher, pergelangan tangan, lengan dan
awalnya di mana ? tungkai. Bila mulai merangkak, lesi ditemukan di
lutut.
Kriteria Mayor :
Pruritus
Dermatitis di muka atau ekstensor pada
bayi dan anak.
Dermatitis di fleksura pada dewasa.
Dermatitis kronis dan residif.
Riwayat atopi pada penderita atau
keluarga
Kriteria Minor :
• Xerosis
• Infeksi kulit (S.aureus dan virus herpes
simplex)
• Dermatitis non spesifik pada tangan atau
kaki
• Kertaosis pilaaris
• Pitiriasis Alba
• Dermatitis di papilla mamae
• White demographisme dan delayed blanch
respon
• Keilitis
• Konungtivitis Berulang
• Muka Pucat atau eritem
• Gatal atau berkeringat
• Kadar Ig E di serum meningkat
• Awitan Dini
Diagnosis DA harus memenuhi 3 kriteria
mayor dan 3 kriteria minor
Pada Bayi Kriteria mayor dan minor di
modifikasi:
Tiga Kriteria Mayor :
• Riwayat Atopi keluarga
• Dermatitis di muka atau ekstensor
• Pruritus
Tiga Kriteria Minor :
• Xerosis/iktiosis/hiperliniaris Palmaris.
• Aksentuasi perifolikularis
• Fisura belakang telinga
• Skuama di scalp kronis.
Diagnosis banding
Dermatitis seboroik, Dermatitis numularis, Skabies, Psoriasis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Terapi
TOPIKAL
Hidarasi kulit krim hidrofilik urea 10% sebagai pelembab untuk mencegah kulit
kering dan retak.
Kortikosteroid topical hidrokortison salep 1%-2,5%.
Preparat Ter likuor karbonis detergen 5-10% sebagai anti pruritus.
SISTEMIK
Kortikosteroid
Antihistamin dengan dosis 10 mg-75 mg secara oral malam hari pada dewasa.
Antiinfeksi jika curiga ada infeksi S.aureus (Eritromisin, klaritomisin) curiga terinfeksi
virus herpes asiklovir per oral 400 mg 3x1 selama 10 hari.
Edukasi
Jangan digaruk,
Menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi local.
-
LIKEN SIMPLEKS KRONIS
Liken simpleks kronik atau yang sering disebut juga dengan neurodermatitis
sirkumkripta adalah kelainan kulit berupa peradangan kronis, sangat gatal berbentuk
sirkumskrip dengan tanda berupa kulit tebal dan menonjol menyerupai kulit batang kayu
akibat garukan dan gosokan yang berulang-ulang. Penyebab kelainan ini belum
diketahui. Prevalensi tertinggi penyakit ini pada orangyang berusia 30-50 tahun dan
lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.
Etiopatogenesis
Pruritus memainkan peran sentral dalam timbulnya pola reaksi kulit berupa likenifikasi
dan prurigo nodularis. Hipotesis mengenai pruritus dapat oleh karena adanya penyakit
yang mendasai misalnya gagal ginjal kronis, obstruksi saluran empedu, limfoma hodgkin,
hipertiroidia, penyakit kulit seperti dermatitis atopik, dermatitis kontak alergika, gigitan
serangga, dan aspek psikologik dengan tekanan emosi.
NO Checklist Keterangan
1. Membuka Wawancara Menunjukkan sikap hormat dan respek kepada
Menyapa pasien pasien
Memperkenalkan diri
“Selamat pagi, saya....... yang bertugas
di sini.....”
ANAMNESIS
2. Identitas Pasien Tulis di rekam medic
Dengan bapak siapa ? Puncak insiden usia 30-50 th
Usia ? Wanita lebih sering
Alamat ?
Pekerjaan ?
RPS
3. Menanyakan Keluhan Utama Gatal
Ada yg bisa saya bantu pak ?
4. Menanyakan Lokasi Dapat timbul dimana saja, tetapi yang biasa
Gatalnya sebelah mana pak ? ditemukan ialai di skalp, tengkuk, samping leher,
Melebar ndak pak gatalnya ? lengan bagian ekstensor, pubis, vulva, skrotum,
awalnya di mana ? perianak, paha bagian medial, lutut, tungkai
bawah lateral, pergelangan kaki bagian depan,
dan punggung kaki.
5. Menanyakan onset, durasi, kronologi
Keluhan kulitnya muncul sejak
kapan ?
Awalnya kenapa ya pak ?
6. Menanyakan Kualitas Keluhan Gatal sekali bila timbul pada malam hari dapat
Gatalnya seperti apa pak ? mengganggu tidur
Sampai ndak bisa tidur nggak
pak ?
7. Menanyakan Kuantitas Keluhan Tidak terus menerus
Gatalnya seberapa sering ?
8. Menanyakan Faktor Pemberat Biasanya timbul pada malam hari.
Biasanya kalo gatal waktu apa ? Biasanya waktu tidak sibuk, sulit ditahan untuk
tidak digaruk
9. Menanyakan Faktor Peringan Penderita merasa enak bila digaruk, setelah luka,
Apakah sudah dilakukan usaha hilang rasa gatalnya untuk sementara (karena
untuk memperingan sakitnya ? diganti dengan rasa nyeri)
Apakah sudah diberi obat/salep
?
10. Menanyakan gejala penyerta
Apakah ada demam ?
Apakah nyeri ?
Apakah ada keluhan lain ?
Riwayat Penyakit Dahulu
Apakah pernah mengalami
sakit kulit yang serupa ? Diberi
obat apa ?
Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah ada keluarga yang
mengalami sakit yang sama ?
Riwayat Lingkungan Sosial
Kerja di mana pak ?
Kebersihan di lingkungan
sekitar bagaimana ?
Sehari mandi berapa kali ?
Ganti baju sehari berapa kali ?
Handuknya bareng2 atau
sendiri2 ?
Menanyakan apakah ada yang terlewat
Apakah ada informasi yang
terlewat ?
PEMERIKSAAN FISIK
15 INSPEKSI Lokasi, distribusi lesi, bentuk/susunan, batas lesi,
Melakukan inspeksi lesi dan ukuran lesi.
menyebutkan terminologi lesi dengan
benar. Ambil senter dan lihat UKK
dengan menggunakan kaca pembesar
dan disinari cahaya senter.
17. PALPASI Pasien duduk/baring
Pakai sarung tangan Ada perubahan perilaku/tidak ?
Tekan lesi dengan telunjuk
kanan
Lakukan pemeriksaan
menggunakan diaskopi
UKK
1. Lesi biasanya tunggal, namun dapat lebih dari
satu.
2. Dapat terletak dimana saja yang mudah
dicapai tangan. Biasanya terdapat di
daerah tengkuk, sisi leher, tungkai bawah,
pergelangan kaki, kulit kepala, paha
bagian medial, lengan bagian ekstensor, skrotum
dan vulva.
3. Awalnya lesi berupa eritema dan edema atau
kelompok papul, kemudian karena
garukan berulang, bagian tengah menebal,
kering, berskuama serta pinggirnya
mengalami hiperpigmentasi. Bentuk umumnya
lonjong, mulai dari lentikular
sampai plakat.
Diagnosis banding
Liken planus, liken amiloidosis, psoriasis, dan dermatitis atopik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak diperlukan
Terapi
1. Pasien disarankan agar tidak terus menerus menggaruk lesi saat gatal, serta mungkin
perlu dilakukan konsultasi dengan psikiatri.
2. Prinsip pengobatan yaitu mengupayakan agar penderita tidak terus menggaruk karena gatal,
dengan pemberian:
a. Antipruritus: antihistamin dengan efek sedatif, seperti hidroksisin 10-50 mg setiap 4 jam,
difenhidramin 25-50 mg setiap 4-6 jam (maksimal 300 mg/hari), atau klorfeniramin maleat (CTM)
4 mg setiap 4-6 jam (maksimal 24 mg/hari).
b. Glukokortikoid topikal, antara lain: betametason dipropionat salep/krim 0,05% 1-3 kali
sehari, metilprednisolon aseponat salep/krim 0,1% 1-2 kali sehari, atau mometason furoat
salep/krim 0,1% 1 kali sehari. Glukokortikoid dapat dikombinasi dengan tar untuk efek
antiinflamasi.
Konseling dan Edukasi
1. Memberitahu keluarga mengenai kondisi pasien dan penanganannya.
2. Menyarankan pasien untuk melakukan konsultasi dengan psikiatri dan mencari
kemungkinan penyakit lain yang mendasari penyakit ini.
DERMATITIS PERORAL
NO Checklist Keterangan
1. Membuka Wawancara Menunjukkan sikap hormat
Menyapa pasien dan respek kepada pasien
Memperkenalkan diri
“Selamat pagi, saya....... yang bertugas di sini.....”
ANAMNESIS
2. Identitas Pasien Tulis di rekam medik
Dengan bapak siapa ? Bu Surti, 30 tahun.
Usia ? Tinggal di Semarang,
Alamat ? pekerjaan PNS
Pekerjaan ?
RPS
3. Menanyakan Keluhan Utama Inii dok, di deket mulut saya
Ada yg bisa saya bantu Bu ? ada bejolan-benjolan kecil,
gatel juga dok
Primer
Makula Perubahan warna kulit berbentuk bulatan
Papula Penonjolan kulit yang bulat, diameter <0,5cm, berisi zat padat
Nodul Penonjolan kulit yang bulat, diameter 0,5-2 cm, berisi zat padat
Plak Daerah yang menonjol, lempengan dan bulat, >1 cm
Vesikel Berisi cairan serum, bulat, <0,5 cm
Bula Berisi cairan serum, >0,5 cm
Pustula Berisi nanah, jika nanahnya mengendap di bawah namanya
hipopion
Urtika Edema setempat, timbul mendadak, hilang perlahan
Kista Ruangan berisi cairan semi solid
Purpura Warna merah dengan batas tegas yang tidak hilang jika ditekan.
Sekunder
Skuama Lepasnya sel-sel epidermis
Krusta Timbunan eksudat yang mengering
Lapisan tanduk Penebalan yang terdiri dari keratin
Erosi Lecet pada kulit (sebelum stratum basalis)
Eksoriasi Ulserasi superfisialis akibat garukan (melebihi stratum basalis,
sampai stratum papilare, ada bintik perdarahan.
Ulkus Luka/borok yang lebih dalam dari eksoriasi
Likenifikasi Penebalan kulit bagian luar yang rata
Atropi Penipisan lapisan epidermis ataupun dermis
Skar Jaringan fibrotic
Sklerosis Pengerasan/indurasi lapisan kulit
Teleangiektasi Dilatasi pembuluh darah superfisialis
Nikolsky sign Lepasnya perlekatan kulit
- Sistemik
Tetrasiklin 250-500 mg, dua kali sehari selama 3 minggu. Jangan diberikan
pada pasien sebelum usia pubertas.
Doksisiklin 100 mg per hari selama 3 minggu. Jangan diberikan pada pasien
sebelum usia pubertas.
Minosiklin 100 mg per hari selama 4 minggu. Jangan diberikan pada pasien
sebelum usia pubertas.
Eritromisin 250 mg, dua kali sehari selama 4-6 minggu
Azytromisin 500 mg per hari, 3 hari berturut-turut per minggu selama 4
minggu.
EXANTHEMATOUS DRUG ERUPTION
NO Checklist Keterangan
1. Membuka Wawancara Menunjukkan sikap hormat
Menyapa pasien dan respek kepada pasien
Memperkenalkan diri
“Selamat pagi, saya....... yang bertugas di sini.....”
ANAMNESIS
2. Identitas Pasien Tulis di rekam medik
Dengan bapak siapa ? Pak Agus, 35 tahun.
Usia ? Tinggal di Solo, pekerjaan
Alamat ? guru
Pekerjaan ?
RPS
3. Menanyakan Keluhan Utama Inii dok, badan saya merah-
Ada yg bisa saya bantu pak ? merah sama gatal semua
dok.
Primer
Makula Perubahan warna kulit berbentuk bulatan
Papula Penonjolan kulit yang bulat, diameter <0,5cm, berisi zat padat
Nodul Penonjolan kulit yang bulat, diameter 0,5-2 cm, berisi zat padat
Plak Daerah yang menonjol, lempengan dan bulat, >1 cm
Vesikel Berisi cairan serum, bulat, <0,5 cm
Bula Berisi cairan serum, >0,5 cm
Pustula Berisi nanah, jika nanahnya mengendap di bawah namanya
hipopion
Urtika Edema setempat, timbul mendadak, hilang perlahan
Kista Ruangan berisi cairan semi solid
Purpura Warna merah dengan batas tegas yang tidak hilang jika ditekan.
Sekunder
Skuama Lepasnya sel-sel epidermis
Krusta Timbunan eksudat yang mengering
Lapisan tanduk Penebalan yang terdiri dari keratin
Erosi Lecet pada kulit (sebelum stratum basalis)
Eksoriasi Ulserasi superfisialis akibat garukan (melebihi stratum basalis,
sampai stratum papilare, ada bintik perdarahan.
Ulkus Luka/borok yang lebih dalam dari eksoriasi
Likenifikasi Penebalan kulit bagian luar yang rata
Atropi Penipisan lapisan epidermis ataupun dermis
Skar Jaringan fibrotic
Sklerosis Pengerasan/indurasi lapisan kulit
Teleangiektasi Dilatasi pembuluh darah superfisialis
Nikolsky sign Lepasnya perlekatan kulit
Tatalaksana
Farmakoterapi yang diberikan, yaitu:
1. Kortikosteroid sistemik: Prednison tablet 30 mg/hari dibagi dalam 3 kali
pemberian per hari selama 1 minggu.
2. Antihistamin sistemik:
a. Setirizin2x10 mg/hari selama 7 hari bila diperlukan, atau
b. Loratadin 10 mg/hari selama 7 hari bila diperlukan
3. Topikal: Bedak salisilat 2% dan antipruritus (Menthol 0.5% - 1%)