Anda di halaman 1dari 18

Makalah Komunikasi

1
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
“Komunikasi Publik”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada nabi besar
Muhammad SAW. yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Publik di program studi
Pendidikan Matematika. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pembimbing mata kuliah Komunikasi Publik yang telah memberikan bimbingan
serta arahan selama proses perkuliahan mata kuliah ini. Akhirnya kami menyadari bahwa
banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan-perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

2
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………. 2

Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………… 3

PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………… 4

A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………… 4

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………… 5

C. Tujuan…………………………………………………………………………………………………… 6

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………... 7

A. Pengertian Komunikasi Massa……………………………………………………………… 7

B. Ciri-Ciri Komunikasi Massa…………………………………………………………………… 9

C. Proses Komunikasi Massa……………………………………………………………………… 12

D. Bentuk Komunikasi Massa……………………………………………………………………… 13

E. Fungsi Komunikasi Massa………………………………………………………………………. 15

F. Efek Komunikasi Massa………………………………………………………………………….. 17

PENUTUP…………………………………………………………………………………………………… 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan sebuah media untuk saling bertukar
informasi. Cara ini dikenal dengan istilah komunikasi. Melalui komunikasi, seseorang dapat
menyampaikan sebuah berita, saling bertukar informasi, mengajukan sebuah gagasan atau ide,
maupun bersosialisasi dengan orang lain. Komunikasi dapat terjadi antara satu orang dengan
orang lain, komunikasi antara dua orang atau lebih, seseorang kepada sebuah organisasi atau
komunitas, bahkan komunikasi yang ditujukan langsung kepada masyarakat luas.

Jenis-jenis komunikasi pun amat beragam. Komunikasi tidak hanya dilakukan secara tatap muka,
namun saat ini sudah dapat dilakukan melalui media digital atau online. Komunikasi dapat
dilakukan melalui perantara kata-kata dan kalimat, lambang, tanda, maupun tingkah laku.
Komunikasi ini sendiri pun dapat dituangkan dalam berbagai bentuk media, seperti kata-kata,
gambar, angka, tulisan, dan bahkan video.

Komunikasi manusia memiliki beberapa konteks tergantung dari jumlah komunikator, derajat
kedekatan fisik, saluran indrawi yang tersedia hingga kesegeraan umpan balik (Cassandra dalam
Mulyana, 71; 2002). Salah satu konteks komunikasi ini antara lain adalah komunikasi massa.
Cassandra (dalam Mulyana, 71;2002) menyebutkan bahwa jika konteks komunikasi massa
dibandingkan dengan konteks komunikasi lainnya maka dapat dijelaskan bahwa komunikasi
massa merupakan sebuah bentuk komunikasi yang memiliki jumlah komunikator yang paling
banyak, derajat kedekatan fisik yang paling rendah, saluran indrawi yang tersedia sangat
minimal dan umpan balik yang tertunda. Sebuah informasi dapat secara cepat tersampaikan
kepada masyarakat luas melalui sebuah media yang disebut sebagai media massa. Keuntungan
penyebaran informasi melalui media massa adalah keunggulannya dalam penyampaian
informasi yang sama kepada khalayak ramai dalam waktu relatif serentak.

4
B. Rumusan Masalah

Agar dalam pembuatan makalah ini tidak terlalu kompleks maka dirumuskan masalah yaitu
sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi massa?

2. Apa ciri-ciri atau karakteristik komunikasi massa?

3. Bagaimana proses komunikasi massa?

4. Apa saja bentuk komunikasi massa?

5. Apa fungsi komunikasi massa?

6. Bagaimana efek atau peran komunikasi massa?

5
C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi

2. Untuk memperluas ilmu pengetahuan tentang komunikasi massa

3. Mengetahui Pengertian, ciri-ciri, proses dan bentuk komunikasi massa serta fungsi dan
efek komunikasi massa

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa (mass communication) juga bisa disebut sebagai komunikasi media massa
(mass media communication). Maka dari itu, komunikasi massa jelas berarti sebuah cara
berkomunikasi atau penyampaian informasi yang dilakukan melalui media massa
(communicating with media). Ciri khas dari komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang
ditujukan kepada orang banyak atau masyarakat luas melalui perantara media massa. Jika
mendengar kata massa, maka kita dapat mengartikan dengan hal yang berkaitan dengan kata
jamak, massive, serta dalam jumlah yang sangat banyak.

Defisini komunikasi massa yang paling umum adalah cara penyampaian pesan yang sama,
kepada sejumlah besar orang, dan dalam waktu yang serempak melalui media massa.
Komunikasi massa dapat dilakukan melalui keseluruhan media massa yang ada, yaitu media
cetak, media elektronik, serta media online. Tidak ada batasan media dalam penggunaan
komunikasi massa ini. Sebuah pesan yang disampaikan kepada satu orang, akan memiliki
dampak yang berbeda apabila pesan tersebut disampaikan langsung kepada banyak orang di
waktu yang bersamaan.

Selain manfaat waktu dan tenaga, komunikasi massa memiliki dampak positif keuntungan yang
cukup besar lainnya. Komunikasi massa bahkan mampu menggerakkan sebuah massa atau
sejumlah besar orang dan komunitas untuk melakukan suatu hal yang diharapkan melalui
sebuah pesan. Komunikasi massa adalah jenis kekuatan sosial yang mampu mengarahkan
masyarakat dan organisasi media untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan, seperti
contohnya adalah tujuan sosial. Komunikasi massa mampu menyebarkan pesan secara publik
secara hampir bersamaan bahkan hanya dalam satu kali penyampaian informasi.

Komunikasi massa ini disampaikan secara terbuka kepada masyarakat heterogen yang
jangkauannya relatif lebih besar. Komunikasi massa berperan sebagai cara yang efektif untuk
menyampaikan informasi antara pihak yang ingin menyampaikan informasi, dengan pihak yang
ingin diberikan informasi. Baik komunikasi bagi perorangan atau individu, komunikasi kelompok,
maupun fungsi utamanya sebagai komunikasi bagi masyarakat luas.

Terdapat beberapa tokoh atau ahli yang menyampaikan pendapatnya mengenai definisi dari
komunikasi massa. Salah satunya adalah Charles R. Wright. Menurut pendapat Wright,

7
komunikasi massa dapat dibedakan menurut pola-polanya, hal ini dikarenakan komunikasi
massa memiliki keunikan karakteristik yaitu:

Ditujukan kepada masyarakat luas yang heterogen, anonim, serta dalam jangkauan yang luas

Informasi yang disampaikan bersifat terbuka

Informasi yang disampaikan diterima secara bersamaan pada waktu yang kurang lebih relatif
sama dan bersifat hanya sementara bagi sebagian media massa (media elektronik)

Komunikator sebagai pihak yang menyampaikan informasi, biasanya bergerak dalam sebuah
organisasi yang memiliki kedudukan tinggi dan membutuhkan biaya yang cukup besar

Menurut Wright, komunikasi massa dapat berfungsi sebagai surveillance atau sebuah kegiatan
untuk mengkorelasi dan menggabungkan sebuah kejadian dengan fakta-fakta sehingga dapat
ditarik kesimpulan. Selain fungsi penting tersebut, Wright juga berpendapat bahwa komunikasi
massa dapat bermanfaat sebagai media hiburan. Pendapat kedua mengenai definisi komunikasi
massa disampaikan oleh John R. Bittner (1980: 10). Bittner berpendapat bahwa, komunikasi
massa adalah sebuah pesan yang disampaikan atau dikomunikasikan melalui media massa pada
sebagian besar orang.

Unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah:

1. Komunikator,

2. Media massa dan informasi (pesan),

3. Gatekeeper,

4. Khalayak (publik) dan umpan balik.

8
B. Ciri-Ciri Komunikasi Massa

Komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik. Ciri-ciri komunikasi massa ini dapat dibagi
kedalam 4 tanda pokok komunikasi massa. Keempat tanda pokok karakteristik komunikasi
massa ini disampaikan oleh seorang ahli yaitu Suprapto. Ciri-ciri menurut Suprapto, 2006: 13
tentang keempat tanda pokok tersebut adalah sebagai berikut:

Komunikasi massa memiliki sifat komunikan

Hal ini karena sasaran komunikasi massa adalah masyarakat yang relatif besar serta memiliki
sifat yang heterogen dan anonim. Masyarakat ini tidak dapat diukur berapa banyak jumlahnya,
bagaimana latar belakang pendidikan, usia, agama, suku, jenis pekerjaan, dan lain sebagainya.
Hal yang dapat menjadikan semua perbedaan ini melebur adalah kesamaan minat dan
kepentingan yang sama.

Komunikasi massa memiliki sifat cepat dan serentak

Penyampaian pesan secara serempak ini dilakukan secara bersamaan oleh komunikator
kepada komunikan yang memiliki jumlah yang besar. Jika disampaikan secara serentak, maka
perhatian komunikan akan berfokus pada pesan yang disampaikan oleh komunikator. Sifat
penyampaian pesan yang cepat akan memungkinkan pesan tersebut dapat tersampaikan dalam
waktu yang relatif singkat.

Komunikasi massa memiliki sifat public

Sudah jelas bahwa pesan yang ingin disampaikan tersebut ditujukan kepada masyarakat luas,
bukan kepada golongan tertentu saja. Sehingga isi pesan yang disampaikan harus lebih umum.
Karena mencakup lingkungan yang umum dan universal.

Komunikator yang terkoordinir

Karena media massa merupakan sebuah lembaga organisasi, maka komunikasi massa pasti
memiliki komunikator yang telah terorganisasi dengan baik dan profesional seperti jurnalis,
sutradara, penyiar atau pembawa acara, dan lain sebagainya. Pesan yang akan disampaikan
tersebut merupakan hasil kerjasama tim, sehingga keberhasilan sebuah komunikasi massa juga
tergantung berdasarkan berbagai faktor di dalam organisasi media massa tersebut. Sebagai
contoh, jika ditinjau dari media yang digunakan dalam proses komunikasi ini adalah surat kabar,
maka akan terjadi proses sebagai berikut:

Komunikator akan membuat pesan atau informasi berupa artikel. Pesan dalam bentuk
artikel tersebut terdapat dua kategori yaitu keinginan komunikator.

o Permintaan media massa yang bersangkutan.

Komunikator ini disebut sebagai wartawan atau penulis berita yang berupa artikel tersebut.

9
Pesan dalam bentuk artikel tersebut akan diperiksa oleh penanggung jawab rubric alias
editor. Dalam proses ini, terkadang editor mengedit tulisan artikel tersebut terlebih dahulu
sesuai dengan EYD dan jenis penulisan yang ada di media massa tersebut jika media massa
memiliki kaidah sebagai karakter tersendiri.

Setelah diedit atau diperiksa, maka artikel dilanjutkan kepada redaktur untuk diperiksa
apakah artikel tersebut layak terbit atau tidak. Karena biasanya media massa memiliki kebijakan
tersendiri dalam pemuatan artikel yang akan dipublikasikan.

Selanjutnya, jika artikel disetujui, maka artikel dilanjutkan kembali kepada editor atau
korektor untuk disetting seperti layout atau ilustrasi yang sesuai dengan artikel tersebut.

Tahap terakhir yaitu pencetakkan artikel pada media massa dan didistrubsikan juga
dipublikasikan ke publik.

Berbeda halnya dengan media komunikasi yang menggunakan media berupa televisi. Dalam
media komunikasi massa berupa televisi ini tentunya akan melibatkan banyak orang dan crew
nantinya. Karena nantinya akan melibatkan beberapa crew seperti juru kamera, lighting, stage
manager, make up, wardrobe, floor manager, dan lain sebagainya yang merupakan komponen
dari broadcasting pada umumnya.

Selain keempat tanda pokok tersebut yang dikemukakan oleh Supranto, ada beberapa ciri
komunikasi massa lain berdasarkan artikel yang kami dapatkan, diantaranya:

Komunikan Anonim dan Heterogen

Komunikan pada komunikasi massa itu bersifat anonim dan heterogen. Anonim artinya bahwa
pembaca atau penerima pesan itu tidak ada yang tahu siapa dan di mana. Sedangkan sifat
heterogen ini merupakan sifat yang beragam dan berbeda-beda alias luas pemaknaan sifatnya.

Namun, seorang komunikator harus dapat mengerti sifat dan karakter dari pembacanya yang
berperan sebagai komunikan. Dengan kata lain, komunikator pada media massa haruslah
mengerti status dari pembacanya. Entah dari pendidikannya, sikapnya hingga perilakunya.
Sehingga komunikator dapat menyampaikan pesan sesuai dengan sasarannya. Komunikan pada
media massa bersifat anonym karena seorang komunikator tidak pernah mengenal
komunikannya.

Mengutamakan Isi daripada Hubungan/Timbal Balik

Di dalam setiap komunikasi selalu memiliki unsur isi konten atau pesan dan hubungan atau
timbal balik dari komunikan. Jika di dalam komunikasi antar personal, hubungan merupakan
unsur yang sangat penting dalam berkomunikasi. Karena pesan yang disampaikan tidak harus
terstruktur dan terkesan bebas juga tanpa adanya karakteristik.

Berbeda halnya dengan komunikasi massa yang memiliki karakteristik dan haruslah tersusun,
sehingga dalam komunikasi massa haruslah melibatkan isi yang berkualitas dan tidak

10
memandang hubungan dengan komunikan. Itu sebabnya konmunikasi massa selalu terdapat
adanya propaganda alias sering mengundang controversial yang timbul dari masyarakat.
Namun, hal itu dapat diantisipasi oleh kaidah atau kebijakan-kebijakan yang ada dalam media
massa.

Bersifat Satu Arah

Seperti halnya pada pengertian bahwa komunikasi massa, pesan disampaikan melalui media
massa. Sehingga terdapat perantara berupa media massa atau cetak. Dengan adanya perantara
pesan tersebut ini membuat antara komunikator dengan komunikan tidak dapat bertatap secara
langsung dalam proses komunikasi.

Dalam komunikasi massa, sebenarnya antara komunikator dengan komunikan yang berperan
aktif, namun keduanya tidak bisa berdialog atau berkomunikasi secara langsung seperti yang
terjadi pada proses komunikasi antar personal. Hal inilah yang membuat komunikasi massa ini
bersifat satu arah. Hal ini dapat ditinjau dari contoh ketika kita mendapatkan pesan berupa
berita yang disampaikan melalui televisi, dan kita ada beberapa bagian yang tidak kita pahami,
maka kita tidak dapat berkomunikasi langsung ke komunikator untuk mengulang atau
menjelaskan pesan tersebut. Hal inilah yang dinamakan sifat satu arah dalam komunikasi.

Stimulasi Alat Indera Terbatas

Stimulasi alat indera pada komunikasi massa bergantung pada jenis media massa yang ada.
Seperti halnya pada media massa melalui surat kabar seperti Koran atau majalah yaitu hanya
menggunakan indera penglihatan yaitu mata, untuk media melalui radio menggunakan
pendengaran yaitu telinga karena berupa audio sedangkan pada media televisi, komunikan
menerima pesan dengan dua indera yaitu penglihatan dan pendengaran yaitu mata dan telinga
karena bersifat auditif dan visual.

Umpan Balik Tertunda

Seorang komunikator dalam proses komunikasi massa ini memang tidak dapat menyampaikan
balasan pesan atau umpan balik ke komunikatornya. Namun, hal itu dapat dilakukan bukan
secara langsung namun dilakukan secara bertahap yaitu melalui procedural yang ada dan sudah
ditetapkan oleh media yang ia terima. Seorang komunikator tidak hanya fokus pada ucapan
komunikannya, namun juga gerakan panca indera, serta gerakan lainnya yang dapat di
interpretasikan oleh komunikan. Semua gerakan tersebut pada akhirnya menjadi simbol umpan
balik yang bersifat langsung (direct feedback), ataupun yang bersifat segera (immediate
feedback).

11
C. Proses Komunikasi Massa

Komunikasi massa dalam prosesnya melibatkan banyak orang yang bersifat kompleks dan rumit.
Menurut McQuail (1999) proses komunikasi massa terlihat berproses dalam bentuk:

Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi proses komunikasi
massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala yang besar, sekali siaran atau
pemberitaan jumlahdan lingkupnya sangat luas dan besar.

Proses komunikasi massa cenderung dilakukan melalui model satu arah yaitu dari
komunikator kepada komunikan atau media kepada khalayak. Interaksi yang terjadi sifatnya
terbatas.

Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris antara komunikator dengan


komunikan. Ini menyebabkan komunikasi antara mereka berlangsung datar dan bersifat
sementara. Kalau terjadi sensasi emosional sifatnya sementara dan tidak permanen.

Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal atau non pribadi dan anonim.

Proses komunikasi massa juga berlangsung didasarkan pada hubungan kebutuhan-kebutuhan


di masyarakat. Misalnya program akan ditentukan oleh apa yang dibutuhkan pemirsa. Dengan
demikian media massa juga ditentukan oleh rating yaitu ukuran di mana suatu program di jam
yang sama di tonton oleh sejumlah khalayak massa.

12
D. Bentuk Komunikasi Massa

Surat Kabar

Menurut Agee, surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utama
surat kabar adalah menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi
dalam suatu komunitas, negara, dan dunia; mengomentari berita yang disampaikan dan
mengembangkannya ke dalam fokus berita; dan menyediakan keperluan informasi bagi
pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui periklanan di surat kabar.

b. Majalah

Menurut Dominick, klasifikasi majalah dibagi ke dalam lima kategori utama, yaitu general
consumer magazine (majalah konsumen umum), bussiness publication (majalah bisnis), literacy
reviews and academic journal (kritik sastra dan majalah ilmiah), newsletter (majalah khusus
terbitan berkala), dan public relations magazine (majalah humas).

Radio

Radio merupakan media elektronik tertua dan sangat luwes. Radio telah beradaptasi dengan
perubahan dunia dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi
dengan media lainnya.

Televisi

Dari semua media televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi
dipenuhi hiburan, berita, dan iklan. Televisi mengalami perkembangan secara dramatis melalui
pertumbuhan televisi kabel. Sistem penyampaian program lebih berkembang. Sedikitnya ada
lima metode penyampaian program televisi yang telah dikembangkan, seperti over the air
reception of network and local station program, cable, digital cable, wireless cable, direct
broadcast satellite (DBS).

Film

Gambar bergerak adalah bentuk dominan dari komunikasi massa. Film lebih dulu menjadi
media hiburan dibanding radio siaran dan televisi. Menonton televisi menjadi aktivitas populer
bagi orang Amerika pada tahun 1920-an sampai 1950-an. Film adalah industri bisnis yang
diproduksi secara kreatif dan memuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh
estetika.

Komputer dan Internet

Situs juga menjadikan sumber informasi untuk hiburan dan informasi perjalanan wisata.
Pengguna internet menggantungkan pada situs untuk memperoleh berita. Dua sampai tiga
pengguna internet mengakses situs untuk mendapatkan berita terbaru setiap minggunya.
Sebagian besar komputer dan jaringan yang tersambungkan ke internet masih berkaitan dengan
masyarakat pendidikan dan penelitian. Kenyataan ini tidaklah mengejutkan karena internet
memang lahir dari benih penelitian. Internet unggul dalam menghimpun berbagai orang, karena

13
geografis tak lagi menjadi pembatas, berbagai orang dari negara dan latar belakang yang
berbeda dapat saling bergabung berdasarkan kesamaan minat dan proyeknya. Internet
menyebabkan begitu banyak perkumpulan antara berbagai orang dan kelompok.

14
E. Fungsi Komunikasi Massa

Para pakar mengemukakan tentang sejumlah fungsi komunikasi, kendati dalam setiap item
fungsi terdapat persamaan dan perbedaan. Fungsi komunikasi massa menurut Dominik (2001),
terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), lincage (keterkaitan)
transmition of values (penyebaran nilai), dan entertainment (hiburan). Effendy (1993)
mengemukakan fungsi komunikasi massa secara umum adalah:

Fungsi Informasi

Fungsi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar,
atau pemirsa. Khalayak sebagai makhluk sosial akan selalu merasa haus akan informasi yang
terjadi. Sebagian informasi didapat bukan dari sekolah, atau tempat bekerja, melainkan dari
media. Kita belajar musik, politik, ekonomi, hukum, seni, sosiologi, psikologi, komunikasi dan hal
lain dari media.

Khalayak media massa berlangganan surat kabar, majalah, mendengarkan siaran radio, atau
mennton televisi karena mereka ingin mendapatkan informasi tentang peristiwa yang terjadi di
muka bumi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan, diucapkan, atau dilihat orang
lain.

Fungsi Pendidikan

Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Karena media
massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang
dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku
kepada pemirsa atau pembaca. Biasanya media massa melakukannya melalui drama, cerita,
diskusi dan artikel. Contohnya, dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita
yang dipandu oleh orang-orang yang berkompeten dalam bidang-bidang yang ada kaitannya
dengan pendidikan anak-anak. Nilai-nilai yang harus diambil masyarakat, tidak diungkapkan
secara langsung, tetapi divisualisasikan dengan contoh-contoh tentang bagaimana mendidik
anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, apa makanan yang layak, bagaimana
merawat bayi yang baik, bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan anak balita dan
sebagainya.

15
Fungsi Memengaruhi

Fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk/editorial, fearutes,
iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan-iklan yang di tayangkan
televisi ataupun surat kabar, contohnya adalah dalam keluarga petani yang hidup di desa
mempunyai kebiasaan mencuci rambut dengan menggunakan air rendaman sapu merang yang
telah dibakar terlebih dahulu. Apa yang terjadi setelah keluarga petani tersebut memiliki
pesawat televisi dan menonton tayangan iklan sampo yang dibintangi artis favoritnya?
Kebiasaan yang sudah berlangsung sejak lama, sekarang mengalami perubahan. Dari mencuci
rambut dengan memakai air rendaman sapu merang yang di bakar diganti dengan sampo yang
ada dalam iklan di televisi.

Menurut Devito dalam bukunya Komunikasi Antar Manusia (1996), ada 3 masalah pokok yang
harus diperhatikan dalam memahami fungsi-fungsi media massa. Pertama, setiap kali
menghidupkan pesawat televisi, siaran radio, maupun membaca surat kabar, kita melakukannya
karena alasan tertentu. Kedua, komunikasi massa menjalankan funsi yang berbeda bagi setiap
pemirsa secara individual. Progam televisi yang sama dapat menghibur satu orang, mendidik
yang lain, mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang. Ketiga, fungsi yang dijalankan oleh
komunikasi massa bagi sembarang orang yang berbeda dari satu waktu ke waktu yang lain.
Produk rekaman tertentu bisa dirasakan sebagai penghibur pada suatu saat, tetapi pada saat
yang lain rekaman tersebut dirasakan sebagai olah sosialisasi atau alat pemersatu.

16
F. Efek Komunikasi Massa

Komunikasi massa memiliki beberapa efek yang dapat mempengaruhi individu, masyarakat, dan
bahkan kebudayaan. Efek menurut Steven A. Chafee adalah sebagai berikut:

Efek terhadap individu

Komunikasi massa dapat memberikan efek ekonomis pada setiap individu. Hal ini tercermin
dalam jasa lowongan pekerjaan yang disediakan oleh industri media massa. Efek kedua adalah
pengaruh terhadap kebiasaan sehari-hari. Setiap pagi orang akan memiliki kebiasaan membaca
berita terlebih dahulu sebelum memulai aktifitas. Efek ketiga adalah entertain, media massa
dapat menjadi sebuah sarana ‘pelarian’ dari rasa penat dan stress. Hal ini dapat dilakukan
melalui berbagai aplikasi online media sosial.

Efek terhadap masyarakat

Efek ini berkaitan erat dengan karakter yang dimiliki oleh seseorang. Masyarakat akan menilai
berdasarkan pembawaan, interaksi, serta cara berfikir seseorang sesuai dengan apa yang
ditunjukkan oleh media. Media massa secara tidak langsung akan ‘mengajak’ masyarakat untuk
memberikan penilaian yang sama terhadap seseorang berdasarkan penilaian dari media massa
itu sendiri.

Efek terhadap kebudayaan

Kerap kali hal yang ditampilkan dalam media, baik media cetak, media elektronik, maupun
media digital akan berbeda bagi setiap kebudayaan yang dianut oleh masing-masing daerah.
Misalnya saja mengenai cara berbusana. Gaya berbusana di masing-masing negara tentu
berbeda, namun ketika media massa menayangkannya, hal tersebut akan mempengaruhi selera
fashion di daerah lain.

17
BAB III

PENUTUP

Pentingnya komunikasi dalam kehidupan sosial telah menjadi perhatian para cendikiawan sejak
zaman aristoteles walaupun hanya berkisaran pada retorika dalam lingkungan kecil. Baru pada
pertengagan abad ke-20, ketika dunia dirasakan semakin kecil akibat revolusi industri dan
revolusi teknologi Elektronik, para cendikiawan menyadari pentingnya meningkatkan
komunikasi dari pengetahuan menjadi ilmu. Kini komunikasi semakin menjadi perrhatian dari
masyarakat karna relevasinya dalam berbagai bidang kehidupan semakin jelas.

Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan
kepada khalayak banyak organisasi-organisasi media ini akan menyebar luaskan pesan-pesan
yang akan memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini
akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media
menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Komunikasi massa merupakan
kegiatan seseorang atau suatu organisasi yang memproduksi serangkain pesan dengan bantuan
mesin untuk di sebarkan kepada khalayak banyak yang bersifat anonim, heterogen, dan
tersebar. Komunikasi massa dapat membantu kita dan menjadikan semakin baiknya komunikasi
serta sosialisasi baik di masyarakat maupun ruang lingkup kesehatan.

18

Anda mungkin juga menyukai