Anda di halaman 1dari 4

Di era yang global ini sangat banyak individu memerlukan teknologi yang

canggih untuk melakukan kegiatan. Cara individu melakukan kegiatan atau aktivitas di
semua bidang dipengaruhi oleh pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK). Untuk menyelesaikan pekerjaan yang rumit, menganalisis data, mengambil
keputusan, berkomunikasi dengan rekan tentunya akan menggunakan teknologi yang
canggih seperti komputer dan internet. Perkembangan teknologi saat ini sangat
berkembang di semua kalangan.Saat ini kebutuhan akan teknologi informasi sudah
sangat lekat dalam kegiatan sehari-hari, misalnya di masyarakat, penggunaaan TIK
digunakan untuk memperoleh informasi lokal, nasional, dan internasional. Bahkan saat
ini sudah banyak layanan-layanan public seperti membayar listrik, membayar pajak
menggunakan aplikasi yang mempermudah pembayaran yang tentunya membutuhkan
pemahaman TIK untuk menunjang kegiatan tersebut. Dalam dunia pendidikan atau
sekolah, TIK juga digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas dan sebagai sumber
belajar, untuk membuat keputusan, memecahkan masalah, dan menciptakan gagasan
baru. Hal ini membuat masyarakat terdorong untuk memahami lebih dalam lagi
mengenai teknologi informasi, karena di jaman sekarang ini jika masyarakat tidak
mengerti akan teknologi maka masyarakat akan semakin terbelakang.

Pembelajaran secara elektronik pun semakin ramai diperbincangkan akhir-akhir


ini, bahkan banyak sekolah maupun perguruan tinggi menggunakan teknologi ini
sebagai media pembelajaran. Para pendidik harus dituntut untuk mengajarkan teknologi
pembelajaran agar semakin mendukungnya proses pembelajaran elektronik ini. Dengan
cara ini banyak manfaat yang akan didapat, bukan hanya oleh peserta didik saja namun
bermanfaat juga bagi para pendidik. Pembelajaran elektronik sangat membantu dalam
menyelesaikan tugas bagi para peserta didik dan juga akan mengefisienkan waktu
dalam proses mengajar bagi para pendidik.

Pembelajaran secara elektronik (e-learning) telah menjadi fenomena besar


dalam beberapa tahun terakhir. E-learning merupakan salah satu media yang
menjanjikan dalam pembelajaran melalui teknologi informasi dan komunikasi (ICT). E-
learning telah mengubah cara tradisional untuk menghadapai pembelajaran berbasis
ruang kelas dengan akses dinamis dan pengetahuan. Selain itu e-learning juga
menyediakan peluang efisiensi, kolaborasi dan interaktivitas baru antara pengguna. E-
learning dapat dideskripsikan sebagai alat untuk meningkatakan pendidikan dengan
menggunakan teknologi jariangan komputer, biasanya melalui media elektronik seperti
internet, intranet, extranet, memberikan informasi kepada pengguan terlepas dari
keterbatasan waktu dan ruang, dan pemanfaatan yang lebih baik dari komunikasi
bebasis web, pelatihan, berbagai dan transfer pengetahuan (Cheng, 2011).
Dalam melaksanakan pembelajaran berbasis komputer dibutuhkan berbagai hal
yang harus diperhatikan sebab hasil belajar yang dicapai seorang mahasiswa
merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari segi
eksternal maupun internal. Hasil belajar adalah kemampuan–kemampuan yang dimiliki
mahasiswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2009). Hasil belajar
merupakan taraf keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari materi perkuliahan yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi
perkuliahan tertentu. Hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh universitas, kurikulum,
strategi dan metode pembelajarannnya saja akan tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor eksternal yang diduga berpengaruh terhadap hasil belajar akuntansi
adalah fasilitas laboratorium akuntansi. Laboratorium berfungsi sebagai prasarana
pembelajaran yang bersifat pratikum. Subowo (2009) menyatakan bahwa fasilitas
laboratorium berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar komputer akuntansi
siswa. Fasilitas laboratorium ini sangat berhubungan dengan diklat komputer akuntansi
di sekolah, meliputi perangkat komputer dan sarana lain didalamnya. Komputer
merupakan teknologi yang diciptakan untuk menunjang kebutuhan berbagai bidang
keahlian salah satunya yakni bidang akuntansi. Kehadiran komputer dalam dunia
pendidikan dapat menjadi tolak ukur dalam ketercapaian hasil belajar siswa seperti
pencapaian hasil belajar komputer akuntansi.
Adapun beberapa factor internal yang memengaruhi hasil belajar yaitu faktor
internal yang pertama yakni computer knowlegde atau pengetahuan tentang komputer.
Pengetahuan merupakan bentuk hasil teori dan aplikasi teori-teori yang muncul dalam
bentuk teknologi yang direstrukturasi manusia (Aziz dan Hassan, 2014). Faktor internal
yang kedua yakni computer anxiety merupakan kecenderungan seseorang menjadi
khawatir atau takut terhadap pemakaian komputer (Yudha dan Ramanta, 2014). Faktor
internal ketiga yakni computer attitude diartikan sebagai kepercayaan atau keyakinan
dan perasaan seseorang terhadap penggunaan komputer (Weli, 2015). Penerimaan
kehadiran komputer terdapat berbagai macam respon yakni mulai respon positif dan
respon negatif yang berkenaan dengan sikap diri dalam berkomputer. Penggunaan
teknologi informasi berbasis komputer di dalam bidang akuntansi telah menjadi hal yg
penting dalam meunjang keakurasian informasi data yang dihasilkan. Program komputer
akuntansi yang digunakan salah satunya adalah MYOB Accounting. MYOB (Mind Your
Own Business) Accounting adalah sebuah program aplikasi komputer akuntansi yang
digunakan untuk mengotomatisasi pembukuan (Triantoro, 2009).

Faktor-faktor tersebut dapat diterapkan dengan E-learning. E-learning telah


mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-
learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta
didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat
saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan
berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih
memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran..

Dengan diterapkannya e-learning maka waktu pembelajaran menjadi lebih


efisien. Dimana para pendidik bisa memanfaatkan komputer dan panduan-
panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning
dan pemrogram komputer untuk memudahkan peserta didik dalam memahami materi
yang telah dibahas sebelumnya. Namun dengan adanya E-learning akan menjadi
kurangnya interaksi antara para pendidik dan peserta didik. Kurangnya interaksi ini bisa
memperlambat terbentuknya nilai dalam proses belajar mengajar. Hal Inilah yang
menjadi dari kekurangan e-learning yang kurang mendukung proses komunikasi antara
para pendidik dan peserta didik.

Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian yang dilakukan oleh


Setyawan (2015) Pengaruh Computer Anxiety dan Computer Attitude Terhadap
Keahlian Berkomputer Mahasiswa Akuntansi. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya terletak pada (1) variabelnya, yaitu dengan menambah variable
Computer Knowledge dan mengganti variable keahlian berkomputer dengan E-Learning.
(2) waktu penelitian, dimana pada waktu sekarang tahun 2018 apakah ada perbedaan
penelitian sebelumnya tahun 2015. (3) lokasi penelitian, pada penelitian sebelumnya
menggunakan mahasiswa akuntansi di fakultas ekonomi dan bisnis universitas
Brawijaya, Sedangkan pada penelitian ini menggunakan mahasiswa akuntansi fakultas
ekonomi dan bisnis universitas pendidikan nasional denpasar.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini
dengan judul “Pengaruh Computer Knowledge, Computer Attitude, dan Computer
Anxienty Terhadap Pembelajaran E-Learning Pada Mahasiswa Akuntansi”

Anda mungkin juga menyukai