DEFINISI FILSAFAT
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
Bagoes Wiroyudho
ADMINISTRASI PEMERINTAH
DAERAH
Pengertian Filsafat
Kata filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa
Arab . Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal
di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan kata aslinya,
yang diambil dari bahasa Yunani Φιλοσοφία (philosophia). Arti harafiahnya
adalah seorang "pencinta kebijaksanaan" atau "ilmu".
Dalam Al-Quran dan budaya Arab terdapat istilah “hikmat‖ yang berarti
arif atau bijak. Filsafat itu sendiri bukan hikmat, melainkan cinta yang sangat
mendalam terhadap hikmat. Dengan pengertian tersebut, maka yang dinamakan
filsuf adalah orang yang mencintai dan mencari hikmat dan berusaha
mendapatkannya. Al-Syaibani (1979) mengatakan bahwa hikmat mengandung
kematangan pandangan dan pikiran yang jauh, pemahaman dan pengamatan yang
tidak dapat dicapai oleh pengetahuan saja.
Filsafat sering juga dapat diartikan sebagai berpikir reflektif dan kritis
(reflective and critical thinking). Namun, Randall dan Buchler sebagaimana
dikutip oleh Uyoh Sadulloh (2007:17) memberikan kritik terhadap pengertian
tersebut, dengan mengemukakan bahwa definisi tersebut tidak memuaskan,
karena beberapa alasan, yaitu:
1) tidak menunjukkan karakteristik yang berbeda antara berpikir filsafati dengan
fungsi-fungsi kebudayaan dan sejarah,
2) para ilmuwan juga berpikir reflektif dan kritis, padahal antara sains dan filsafat
berbeda,
3) ahli hukum, ahli ekonomi juga ibu rumah tangga sewaktu-waktu berpikir
reflektif dan kritis, padahal mereka bukan filsuf atau ilmuwan.