Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DISUSUN OLEH :
TRIE WAHYU AGUSTINA
201210201072

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH
YOGYAKARTA
2015/2016
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, shalawat serta salam
semoga selalu tercurah kepada nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikut-Nya
yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya.
Berkat Rahmat dan Inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat
waktu. Penyusunan tugas keperawatan komunitas ini tidak akan terwujud tanpa ada bantuan,
bimbingan, dan pengarahan dari semua pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Warsiti, S.Kp. M.Kep., Sp. Mat Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah
Yogyakarta.
2. Ibu Agustina, Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan
masukan yang berarti dalam penyusunan proposal skripsi ini.
3. Bapak, Ibu, dan Kakak-kakak tercinta yang selalu memberi dukungan dan semangat.
4. Teman-teman tercinta yang selalu memberikan dukungan.
Penelitian menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal skripsi ini
mengingat keterbatasan yang peneliti miliki, sehingga peneliti senantiasa mengharapkan saran,
kritik dan masukan yang sifatnya membangun dari semua pihak demi menyempurnakan
penulisan proposal skripsi ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Yogyakarta, 3 Juni 2015
Penulis,

Trie Wahyu Agustina


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang


Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu
keperawatan yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat
dan social (WHO, 1959). Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan
antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat
(Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 teori
yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan masyarakat yaitu : Ilmu Keperawatan, Ilmu
kesehatan masyarakat dan Ilmu social (peran serta masyarakat).
Dalam melakasanakan asuhan keperawatan komunitas pada dasarnya menggunakan
pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah : pengkajian data, diagnosa
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang
dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.

B.   Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari asuhan keperawatan komunitas?
2. Apa konsep asuhan keperawatan komunitas?

C.  Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari asuhan keperawatan komunitas
2. Memahami konsep asuhan keperawatan komunitas
BAB II
PEMBAHASAN

A.   KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Lingkup praktik keperawatan komunitas berupa asuhan keperawatan langsung
dengan fokus pemenuhan dasar kebutuhan dasar komunitas yang terkait kebiasaan/prilaku
dan pola hidup tidak sehat sebagai akibat ketidakmampuan masyarakat beradaptasi
dengan lingkunagan internal dan exsternal. Asuhan keperawatan komunitas
menggunanakan pendekatan proses keperawatan komunitas, yang terdiri atas
pengkajiaan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan entry point pada individu,
keluarga, kelompok, atau komunitas
1. Pengkajian Keperawatan Komunitas (SMD)
Pada tahap pengkajian ini perlu didahului dengan sosialisasi program perawatan
kesehatan komunitas serta program apa saja yang akan dikerjakan bersama-sama
dalam komunitas tersebut. Sasaran dari sosialisasi inimeliputi tokoh masyarakat baik
formal maupun informal, kader masyarakat, serta perwakilan dari tiap elemen di
masyarakat (PKK, karang taruna, dan lainnya). Setelah itu, kegiatan dianjurkan dengan
dilakukannya Survei Mawas Diri (SMD) yang diikuti dengan kegiatan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD).
Survei Mawas Diri adalah kegiatan perkenalan, pengumpulan, dan pengkajian
masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat di bawah bimbingan
petugas kesehatan atau perawat di desa (Depkes RI, 2007). Tujuan Survei Mawas diri
adalah sebagai berikut. Masyarakat mengenal, mengumpulkan data, dan mengkaji
masalah kesehatan yang ada di desa. Timbulnya minat dan kesadaran untuk
mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi
Survey Mawas diri dilaksanakan di desa terpilih dengan memilih lokasi tertentu
yang dapat menggambarkan keadaan desa pada umumnya. SMD dilaksanakan oleh
kader masyarakat yang telah ditunjuk dalam pertemuan tingkat desa. Informasi tentang
masalah-masalah kesehatan di desa dapat diperoleh sebanyak mungkin dari kepala
keluarga yang bermukim di lokasi terpilih tersebut. Waktu pelaksanaan SMD
dilaksanakan sesuai dengan hasil kesepakatan pertemuan desa. Cara pelaksanaan
Survei Mawas Diri adalah sebagai berikut. Perawat komunitas dan kader yang
ditugaskan untuk melakukan survey mawas diri meliputi: Penentuan sasaran, baik
jumlah KK maupun lokasinya. Penentuan jenis informasi masalah kesehatan yang akan
dikumpulkan dalam mengenal masalah kesehatan.
Penentuan cara memperoleh informasi kesehatan, misalnya apakah akan
mempergunakan cara pengamatan atau wawancara. Cara memperoleh informasi dapat
dilakukan dengan kunjungan dari rumah ke rumah atau melalui pertemuan kelompok
sasaran. Pembuatan instrument atau alat untuk memperoleh informasi kesehatan.
Misalnya dengan menyusun daftar pertanyaan (kuesioner) yang akan dipergunakan
dalam wawancara atau membuat daftar hal-hal yang akan dipergunakan dalam
pengamatan. Kelompok pelaksanaan SMD dengan bimbingan perawat di desa
mengumpulkan informasi masalah kesehatan sesuai dengan yang direncanaakan
Kelompok pelaksanaan SMD dengan bimbingan perawat di desa mengolah
informasi masalah kesehatan yang telah dikumpulkan sehingga dapat diperoleh
perumusan masalah kesehatan dan prioritas masalah kesehatan di wilayahnya.
Pengkajian asauhan keperawatan komunitas terdiri atas dua bagian utama, yaitu inti
komunitas (core) adalah data demografis kelompok atau komunitas yang terdiri dari:
umur yang berisiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai,
keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
a. Demografi
Puskesmas : ‘Aisyiyah Cabang : RT : RW : Pengkajian Awal
:
Kelurahan : ‘Aisyiyah Ranting :

Nama KK : Pekerjaan KK : Alamat :


1) Daftar Anggota Keluarga (termasuk KK)

No Nama Hub Umu Jenis Pendi Peke Agam Imu Keadaan Suku / Ket
unga r Kel dikan r a ni- Fisik Bhs
n jaan sasi Ibu
L P Seha Saki
t t
.

2) Data Sosial, Ekonomi, Spiritual, Kultural dan Psikologis Keluarga

Sosial dan Ekonomi Keluarga


Penghasilan per bulan : Pengeluaran keluarga/bulan untuk keperluan Bagaimana cara
1.500juta 1. Bahan makanan : mengelola keuangan
2. Bukan bahan makanan : keluarga :
Siapa yang mempunyai 3. Kesehatan :
penghasilan : 4. Pendidikan :
1. bapak 5. Kegiatan sosial/hajatan : Siapa yang mengelola
2.ibu 6. Menabung keuangan kleuarga :
3. ibu
4.
Kebiasaan keluarga mengkuti kegiatan sosial :
Peran anggota keluarga di lingkungan sosial (mis. Ketua RW, kader, dll) :

Spiritual Keluarga
Ketaatan beribadah :
Kebiasaan mengikuti kegiatan pengajian ‘Aisyiyah/Muhammadiyah /majlis taklim lainnya :
Peranan dalam kegiatan tersebut :
Keyakinan terhadap kesehatan :
Kultural Keluarga
Adat istiadat yang mempengaruhi kesehatan :
Tabu-tabu ;
Psikologis Keluarga
Jenis stressor keluarga :
Cara mengatasi stress :
Masalah kejiwaan dalam keluarga :
3) LINGKUNGAN FISIK
a) Perumahan
(1) Status Kepemilikan :
1. Sewa 2. Numpang 3. Milik sendiri
(2) Tipe Rumah
1. Permanen 2. Semi permanent 3. Tidak permanen
(3) Lantai
1. Tanah 2. Papan 3. Tegel 4. Semen
(4) Ada jendela di setiap kamar
1. Ya 2. Tidak

(5) Ada jendela di setiap rumah


1. Ya 2. Tidak
(6) Jika Ya, apakah dibuka setiap hari
1. Ya 2. Tidak
(7) Pencahayaan dalam rumah di siang hari
1. Terang 2. Remang-remang 3. Gelap
(8) Jarak rumah dengan tetangga
1. Bersatu 2. Dekat 3. Terpisah
(9) Halaman di sekitar rumah
1. Ada 2. Tidak
(10) Jika ada , lokasinya
1. Di depan 2. Disamping 3. Di belakang
(11) Pemanfaatan pekarangan
1. Kebun 2. Kolam 3. Kandang
(12) Berapa luas rumah………m2
b) Sumber Air
(13) Sumber air untuk masak dan minum
1. PAM 2. Sumur 3. Air mineral
(14) Jika di PAM, sumur
1. Dimasak 2. Tidak
(15) Sumber air mandi/ mencuci
1. PAM 2. Sumur 3. Sungai
4. Lain-lain, sebutkan………..
(16) Jarak sumber air dengan septic tank
1. < 10 m 2. > 10 m
(17) Tempat penampungan air sementara
1. Bak 2. Gentong 3. Ember
4. Lain- lain, sebutkan…………….
(18) Kondisi tempat penampungan air
1. Terbuka 2. Tertutup
(19) Kondisi air dalam penampungan
1. Berwarna 2. Berbau 3. Berasa
4. Tidak berasa/ berwarna
(20) Ada jentik dalam penampungan air
1. Ya 2. Tidak
c) Pembuangan Sampah
(21) Dimana keluarga membuang sampah
1. Sungai 2. Ditimbun 3. Dibakar
4. Sembarang tempat 5. Lain-lain, sebutkan……….
(22) Penampungan sampah sementara
1. Ada 2. Tidak ada/ berserakan
(23) Bila ada, keadaannya
1. Terbuka 2. Tertutup
(24) Jarak dengan rumah
1. Dekat (< 5 m) 2. Jauh (> 5 m)
d) Pembuangan Limbah
(25) Kebiasaan keluarga BAB & BAK
1. Jamban/ WC 2. Sungai 3. Sembarang
(26) Jenis jamban yang digunakan
1. Cemplung 2. Plengsengan 3. Leher angsa
(27) Pembuangan air limbah
1. Resapan 2. Got 3. Semabarangan
(28) Kondisi saluran pembuangan
1. Lancar 2. Tersumbat/ tergenang
e) Kandang Ternak
(29) Kepemilikan kandang tenak
1. Tidak 2. Ya, jenisnya………….
(30) Bila Ya, letak kandang
1. Dalam rumah 2. Di luar rumah
(31) Kondisi
1. Terawat 2. Tidak terawat
4) Kondisi kesehatan umum
a) Pelayanan Kesehatan
(32) Sarana kesehatan terdekat
1. Rumah sakit 2. Puskesmas 3. dr/ Perawat/ Bidan
4. Balai pengobatan 5. Lain-lain, sebutkan……….
(33) Kebiasaan keluarga untuk minta tolong bila sakit
1. RS 2. Puskesmas 3. Dokter praktik
4. Perawat 5. Bidan 6. Lain-lain, sebutkan…….
(34) Kebiasaan Keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan
1. Beli obat bebas 2. Jamu
(35) Sumber pendanaan kesehatan keluarga
1. ASTEK/ASKES 2. Tabungan 3. Dana sehat
4. JPS/ASKES MASKIN 5. Tidak ada
(36) Sarana transportasi ke pelayanan kesehatan keluarga
1. Jalan kaki 2. Becak 3. Angkot
4. Kendaraan pribadi
(37) Jarak rumah dengan sarana kesehatan
1. < 1 Km 2. 1- 2 Km 3. 2- 5 Km
4. > 5 Km
b) Masalah Kesehatan Khusus
(1) Penyakit yang paling sering diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir
1. Demam berdarah 2. Batuk pilek 3. Asma
4. TBC 5. Thypoid 6. Infeksi menular seksual
7. Lain-lain, sebutkan………..

5) IBU HAMIL DAN MENYUSUI


c)Pasangan Usia Subur
(1) Apakah salah satu anggota keluarga ada PUS (Pasangan Usia Subur)
1. Tidak 2. Ya
(2) Bila Ya, apakah menjadi akseptor KB
1. Tidak 2. Ya
(3) Bila Ya, jenia kontrasepsi yang dipakai
1. IUD 2. Suntik 3. Pil 4. Susuk
5. Kondom 6. Tubektomi 7. Vasektomi
(4) Bila tidak, alasannya
1. Dilarang suami 2. Agama 3. Tidak tahu
4. Lain-lain, sebutkan……….
d) Ibu Hamil
(1) Apakah ada ibu hamil dalam keluarga
1. Tidak 2. Ya
(2) Bila Ya, umur kehamilan trimester
1. I (0- 3 bulan) 2. II (4- 6 bulan) 3. III (7- 9
bulan)
(3) Bila Ya, kehamilan yang ke
1. 1 2. 2 3. 3
4. > 3
(4) Berapa usia bumil saat ini
1. < 20 tahun 2. 20 – 35 tahun 3. > 35
tahun
(5) Apakah ibu memeriksakan kehamilannya
1. Tidak 2. Ya, sebutkan…………..
(6) Bila Ya
1. 2 kali 2. 3 kali 3. 4 kali
(7) Bila Tidak, alasannya
1. Tidak ada biaya 2. Tidak sempat 3. Tidak
tahu
4. Lain-lain, sebutkan…………
(8) Apakah mendapatkan TT
1. Tidak 2. Ya
(9) Bila Ya
1. Lengkap (2 kali) 2. Tidak lengkap (1 kali)
(10) Adakah penyakit/ keluhan yang dirasakan bumil saat ini
1. Lemah, letih, lesu 2. Pusing
3. Mual & muntah 4. Bengkak di kaki atau tempat lain
5. Lain-lain, sebutkan……...
e) Ibu Menyusui
(1) Apakah ada buteki
1. Tidak 2. Ya
(2) Bila Ya, apakah ibu meneteki anaknya
1. Tidak 2. Ya
(3) Bila Ya, lamanya menyusui
1. < 1 bulan 2. 1 – 4 bulan 3. 5 – 12
bulan
4. > 12 bulan
(4) Bila Tidak, alasannya
1. Pekerjaan 2. Tidak tahu 3. Penyakit
4. Lain-lain, sebutkan………
f) Balita
(1) Apakah ada anggota keluarga yang berusia balita
1. Tidak 2. Ya
(2) Apakah setiap bulan balita dibawa ke posyandu
1. Tidak 2. Ya
(3) Bila Tidak, alasannya
1. Jauh 2. Tidak ada waktu 3. Lain-lain,
sebutkan….
(4) Apakah anak ibu sudah diimunisasi
1. Tidak 2. Ya
(5) Jenis imunisasi yang sudah didapatkan
1. Polio….kali 2. BCG 3. DPT…..kali
4. Hepatitis 5. Campak
(6) Bila tidak diimunisasi, alasannya
1. Tidak tahu 2. Waktu 3. Lain-lain,
sebutkan
(7) Apakah anak memiliki KMS
1. Tidak 2. Ya
(8) Hasil penimbangan di KMS, pada saat ini berat badan anak berada pada
1. Di daerah garis hijau 2. Diatas garis hijau sampai kuning
3. Di bawah garis titik-titik 4. Di bawah garis merah

g) Anak dan Remaja


(1) Dalam keluarga mempunyai anak sekolah/ remaja
1. Tidak 2. Ya
(2) Jika Ya, usia anak saat ini
1. 6 – 10 tahun 2. 11 – 15 tahun 3. 16 – 21
tahun
(3) Pendidikan anak berada pada tingkat
1. SD 2. SMP 3. SMA
4. PT
(4) Kegiatan anak di luar sekolah
1. Kegamaan, sebutkan….. 2. Karang
Taruna
3. Olahraga, sebutkan……… 4.Lain-lain,
sebutkan…..
(5) Apakah ada anak yang menderita penyakit
1. Tidak 2. Ya, sebutkan
(6) Jika Ya, sudahkah berobat
1. Sudah 2. Belum, alasannya
(7) Jika sudah, berobat kemana
1. Medis, sebutkan…. 2. Non medis, sebutkan….
(8) Bagaimana penggunaan waktu luang anak
1. Musik/ TV 2. Olahraga 3. Rekreasi
4. Keagamaan
(9) Kebiasaan anak
1. Merokok 2. Alkohol 3. Narkoba
4. Lain-lain, sebutkan……..

h) Usia Lanjut
(1) Apakah anggota keluarga ada yang berusia lanjut (lebih dari 60 tahun)
1. Tidak ada 2. Ada, usianya……..
(2) Apakah lansia memiliki keluhan penyakit
1. Tidak 2. Ya
(3) Jika Ya, jenis penyakitnya
1. Asma 2. TBC 3. Hipertensi
4. Kencing manis 5. Rheumatik/arthritis 6. Katarak
7. Osteoporosis 8. Penyakit kulit 9. Jantung
10. Liver 11.Lain-lain, sebutkan…….
(4) Upaya yang telah dilakukan
1. Berobat ke sarana kesehatan 2. Berobat ke non medis
3. Diobati sendiri 4. Lain-lain, sebutkan……..
(5) Penggunaan waktu senggang pada lansia
1. Berkebun/pekerjaan rumah 2. Jalan-jalan
3. Senam 4. Lain-lain, sebutkan………
(6) Apakah ada posyandu lansia di daerah tempat tinggal saudara
1. Tidak ada 2. ada
(7) Jika ada, apakah lansia ikut posyandu lansia tersebut
1. Tidak 2. Ya…….kali/bulan
(8) Jika tidak, alasannya
1. Tidak tahu 2. Tidak mau

b. Vital statistic
Angka kematian kasar atau CDR, penyebab kematian, angka pertambahan anggota, angka
kelahiran.
c. Sejarah komunitas
Apa yang didapat dari pengamatan sementara diwilayah tersebut? Tanyakan
mengenai sejarah wilayah tersebut kepada yang tertua atau tokoh masyarakat yang
ada.
d. Nilai dan keyakinan
Apakah disuatu wilayah tersebut memiliki tempat untuk beribadah, apakah terlihat
homogen, identifikasi nilai dan keyakinan dalam masyarakat tersebut.
e. Serta riwayat komunitas
Riwayat yang dapat merupakan stressor timbulnya gangguan Yang perlu dikaji
pada kelompok atau komunitas.
Delapan subsistem yang melengkapinya. Inti komunitas menjelaskan kondisi
penduduk yang dijabarkan meliputi:
a. Lingkingan fisik
Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya, sirkulasi,
kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk.
b. Pendidikan komunitas
Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan
pengetahuannya.
c. Keamanan dan keselamatan
Bagaimana keselamatan dan keamanan dilingkungan tempat tinggal, apakah tidak
menimbulkan stress.

d. Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan


Apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapatkan
pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.
e. Pelayanan kesehatan yang tersedia
Untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau gangguan
yang terjadi.
f. Sistem komunikasi
Sarana komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat dimanfaatkan dikomunikasi
tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit.
Misalnya televise, radio, Koran, atau leaflet yang diberikan kepada komunitas.
g. Sistem Ekonomi
Tingkat social ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR
(Upah Minimum Regional) dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan
ditunjukan pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi
masing-masing.
h. Rekreasi
Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka, biayanya apakah terjangkau komunitas
atau tidak. Rekreasi hendaknya dapat digunakan komunitas untuk membantu
mengurangi stressor.
Komponen lingkungan fisik yang dikaji meliputi lingkungan sekolah dan tempat
tinggal yang mampu mepengaruhi kesehatan, batasan wilayah, luas daerah, denah atau
peta wilayah, iklim, jumlah dan kepadatan penduduk, kesehatan lingkungan, dan kegiatan
penduduk sehari-hari. Lingkungan fisik juga dapat dikaji melalui wienshield.
Data yang dikaji dari subsistem layanan kesehatan dan sosial meliputi fasilitas di
dalam komunitas dan di luar komunitas. Layanan kesehatan meliputi ketersediaan layanan
kesehatan, bentuk layanan, jenis layanan, sumber daya, karaktersirtik konsumen, statistik,
pembayaran, waktu pelayanan, kemanfaatan, keterjangkuan, keberlangsungan, dan
keberterimaan layanan komunitas. Layanan sosial dapat meliputi layanan konseling, panti
wreda bagi lansia, pusat perbelanjaan, dan lain-lain yang merupakan sistem pendukung
bagi komunitas dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Pengkajiaan pelayanan
kesehatan dan sosial juga meliputi kebijakan dari pemerintah setempat terhadap kedua
layanan tersebut.
Pada subsistem ekonomi dikaji pendapatan penduduk, rata-rata penghasilan, status
pekerjaan, jenis pekerjaan, sumber penghasilan, jumlah penduduk miskin, keberadaan
indrustri, toko/pusat pembelanjaan, dan tempat komunitas bekerja, dan bantuan dana
untuk pemeliharaan kesehatan. Komponen ini mempermudah komunitas memproleh
bahan makanan dan sebagainya.
 Sementara itu pada komponen politik dan pemerintah dikaji situasi politik dan
pemerintahan di komunitas, peraturan dan kebijakan pemerintah daerah terkait kesehatan
komunitas, dan adaya program kesehatan yang ditunjukan pada penigkatan kesehatan
komunitas
Pengkajian subsistem komunikasi meliputi media informasi yang dimanfaatkan,
bagaimana komunikasi sering dimanfaatkan masyarakat, orang-orang yang berpengaruh,
keikutsertaan dalam pendidikan kesehatan, bagaimana biasanya komunitas memproleh
informasi tentang kesehatan, adakah perkumpulan atau wadah bagi komunitas sebagai
sarana untuk mendapatkan informasi, dari siapa komunitas memproleh banyak informasi
tentang kesehatan, dan adakah sarana komunikasi formal dan informal dalam komunitas.
Komponen pendidikan meliputi status pendidikan masyarakat, ketersediaan dan
keterjangkauan sarana pendidikan, fasilitas pendidikan yang ada di komunitas, jenis
pendidikan, tingkat pendidikan, komunitas yang buta huruf.
 Pengkajian subsistem rekreasi diarahkan pada kebiasaan komunitas berekreasi,
aktivitas di luar rumah termasuk dalam mengisi waktu luang dan jenis rekreasi yang dapat
dimanfaatkan oleh komunitas, dan sarana penyaluran bakat komunitas.
2. Metode / Instrumen Pengkajian Komunitas
Metode pengumpulan data pengkajian asuhan keperawatan antara lain
Windshield survery, informant interview, observasi partisipasi, dan focus group
discussion (FGD).
a) Windshield Survery
Windshield survery dilakukan dengan berjalan-jalan di lingkungan
komunitas untuk menentukan gambaran tentang kondisi dan situasi yang terjadi di
komunitas, lingkungan sekitar komunitas, kehidupan komunitas, dan karakteristik
penduduk yang ditemui di jalan saat survai dilakukan.
b) Informant Interview
Sebelum terjun ke masyarakat, instrument pengkajian sebaiknya
dikembangkan dan dipersiapkan terlebih dahulu. Instrument yang perlu
dikembangkan untuk melakukan pengkajian terhadap masyarakat antara lain
kuesioner, pedoman wawancara, dan pedoman observasi. Untuk mendapatkan hasil
yang akurat dan agar masyarakat membina rasa percaya (trust) dengan perawat
diperlukan kontak yang lama dengan komunitas. Perawat juga harus menyertakan
lembar persetujuan (informed consent) komunitas yang dibubuhi tanda tangan  atau
cap jempol akan melakukan tindakan yang membutuhkan persetujuan komonitas.
Informed consent juga mencantumkan jaminan kerahasian terhadap isi persetujuan
dan dapat yang telah disampaikan. Wawancara dilakukan kepada key informant
atau tokoh yang menguasai program.
c) Observasi Partisipasi 
Setiap kegiatan kehidupan di komunitas perlu diobservasi. Tentukan berapa
lama observasi akan dilakukan, apa, dimana, waktu, dan tempat komunitas yang
akan di observasi. Kegiatan observasi dapat dilakukan menggunakan format
observasi yang sudah disiapkan terlebih dahulu, kemudian catat semua yang
terjadi, dengan tambahan penggunaan kamera atau video. Informasi yang penting
diperoleh menyangkut aktivitas dan arti sikap atau tampilan yang ditemukan di
komunitas. Observasi dilakukan terhadap kepercayaan komunitas, norma, nilai,
kekuatan, dan proses pemecahan masalah di komunitas.
d) Focus Group Discussion (FGD)
FGD merupakan diskusi kelompok terarah yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang mendalam tentang perasaan dan pikiran mengenai
satu topic melaui proses diskusi kelompok, berdasarkan pengalaman subjektif
kelompok sasaran terhadap satu institusi/produk tertentu FGD bertujuan
mengumpulkan data mengenai persepsi terhadap sesuatu, misalnya, pelayanan
yang dan tidak mencari consensus serta tidak mengambil keputusan menganai
tindaka yang harus dilakukan. Peserta FGD terdiri dari 6-12 orang dan harus
homogen, dikelompokkan berdasarkan kesamaan jenis kelamin, usia, latar
belakang social ekonomi (pendidikan,suku, status perkawinan, dsb).  Lama diskusi
maksimal 2 jam. Lokasi FGD  harus memberikan situasi yang  aman dan nyaman
sehingga menjamin narasumber berbicara terbuka dan wajar
FGD  menggunakan diskusi yang  terfokus sehingga membutuhkan pedoman
wawancara yang berisi pertanyaan terbuka, fasilitator, moderato, notulen, dan
observer. Fasilitator dapat menggunakan prtunjuk diskusi agar diskusi terfokus.
Peran fasilitator menjelaskan diskusi, mengarahkan kelompok, mendorong peserta
untuk berpartisipasi dalam diskusi, menciptakan hubungan baik, fleksibel, dan
terbuka terhadap saran, perubahan, gangguan, dan kurangnya partisipasi.
Perekam jalannya diskusi yang paling utama adalah pengamat merangkap
pencatat (observer dan recorder) hal yang perlu dicatat adalah tanggal diskusi,
waktu diskusi diadakan, tempat diskusi, jumlah peserta, tingkat partisipasi peserta,
gangguan selama proses diskusi, pendapat peserta apa yang membuat peserta
menolak menjawab atau membaut peserta tertawa, kesimpulan  diskusi , dan
sebagainya. Pengguanaan alat perekam saat SGD berlangsung harus mendapat  izin
dari responden terlebih dahulu.
Sebelum membuat instrument pengkajian keperawatan komunitas seperti
kuisioner, pedoman wawancara, pedomanobservasi, atau windshield survey, kisi-
kisi instrument pengkajian sebaiknya dibuat terlebih dahulu, agar data yang akan
ditanyakan dan dikaji kepada komunitas tidak tumpang tindih sehingga waktu yang
digunakan lebih efektif dan efisian

Table kisi-kisi instrument pengkajian komunitas


No variabel Sub-variabel Item Sumber strategi
pertanyaan data
1 Core Demografi Nama Data primer kuisioner
Usia
Jenis kelamin
2 Lingkungan fisik
3 Pendidikan
4 Komunikasi
5 Layanan kesehatan dan
social
6 Keamanan dan
transportasi
7 Ekonomi
8 Politik dan
pemerintahan
9 rekreasi

BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Perawatan kesehatan adalah sebagai suatu lapangan khusus di bidang kesehatan,
keterampilan hubungan antara manusia dan keterampilan organisasi diterapkan
dalamhubungan serasi kepada keterampilan anggota profesi kesehatan lain dan kepada tenaga
social demi untuk memelihara kesehatan masyarakat (Ruth B. Freeman, 1961). Oleh
karenanya perawatan kesehatan masyarakat ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok
yang mempengaruhi kesehatan, koordinasi dan pelayanan keperawatan berkelanjutan
dipergunakan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif.
Dalam pelaksanaan “Nursing Proces Community”diupayakan dekat dengan
masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan utama merupakan pendekatan yang juga
menjadi acuan. Artinya upaya pelayanan atau asuhan yang diberikan merupakan upaya yang
esensial atau sangat dibutuhkan masyarakat dan secara universal upaya tersebut mudah
terjangkau.

B.   Saran
Marilah kita belajar dengan sungguh-sungguh agar kita dapat menjadi perawat yang
professional.

DAFTAR PUSTAKA
http://gudangmakalah93.blogspot.com/
http://nursing-community.blogspot.com/2013/06/kelompok-11-asuhan-keperawatan-
komunitas.html.
Efendi, Ferry . 2009 . Keperawatan kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik dalam
Keperawatan . Jakarta .  Salemba Medika.
Henny, Achjar Komang Ayu . 2011 . Asuhan Keperawatan Komunitas : Teori dan
praktek . Jakarta : EGC
Mubarak, wahit Iqbal, SKM. 2005. Pengantar keperawatan komunitas 1. Jakarta :
Sagung seto.
Marcia Stanhope & Ruth N Knollmuller. 2008. Buku saku keperawatan komunitas:
Pengkajian, intervensi, & Penyuluhan. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai