E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
ABSTRACT
Aroids or keladi – keladian is a plant that is quite familiar to the Balinese
people. This plant has many potential such as ornamental plant, medicine, religious
ceremonial material, food or animal feed. The purpose of this study was to
determine the diversity and potential of Bali’s Aroids. The research method based
on literature study and observation. According to the data, Bali estimated have 13
genera consisting of 21 species of Aroids and two of them are introduced plants.
These species of Aroid have diverse potential for the Balinese people and presented
in tabular form. The potentials include food, ceremonies material, ornamental
plants, animal feed and medicine. Several countries outside Indonesia have also
used many species of Aroids and presented in narrative form.
ABSTRAK
Araceae atau keladi – keladian merupakan tumbuhan yang cukup familiar
bagi masyarakat Bali. Selain sebagai tanaman hias, beberapa jenis juga digunakan
sebagai obat, bahan upacara agama, pangan ataupun makanan ternak. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman dan potensi Araceae Bali.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dan observasi. Berdasarkan
data yang diperoleh, Bali diperkirakan memiliki 13 marga yang terdiri dari 21 jenis
Araceae dan dua diantaranya merupakan tanaman introduksi. Sekian jenis Araceae
tersebut memiliki potensi yang beragam bagi masyarakat Bali dan disajikan dalam
bentuk tabel. Potensi tersebut diantaranya sebagai bahan pangan, upacara,
tanaman hias, pakan ternak dan obat. Beberapa negara di luar Indonesia juga telah
banyak menggunakan beberapa jenis Araceae tersebut dan disajikan dalam bentuk
narasi.
WIDYA BIOLOGI
136
Volume 10 Nomor 02 Oktober 2019 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
No Nama Jenis Tbn Jem Bllg Bang Gia Klkg Krgm Bdg Dpsr
1 Aglaonema simplex (Blume) Blume √ √ √ - √ - √ - -
2 Alocasia alba Schott √ √ √ - √ - √ - -
3 Alocasia longiloba Miq. - √ - - - - - - -
4 Alocasia macrorrhizos (L.) G.Don √ √ √ √ √ √ √ √ -
5 Amorphophallus muelleri Blume √ √ √ √ √ - √ - -
6 Amorphophallus paeoniifolius √ √ √ - - - √ - -
(Dennst.) Nicolson
7 Amorphophallus variabilis Blume √ √ - √ - √ - -
8 Arisaema barbatum Buchet √ - √ - - - - - -
9 Colocasia esculenta (L.) Schott √ √ √ √ √ √ √ √ -
10 Epipremnum pinnatum (L.) Engl. √ √ √ √ √ √ √ √ -
11 Homalomena cordata Schott √ √ √ √ √ √ √ √ -
12 Leucocasia gigantea (Blume) √ √ √ - √ - √ - -
Hook.f.
137
Volume 10 Nomor 02 Oktober 2019 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
13 Pothos scandens L. √ √ - - √ - - - -
14 Remusatia vivipara (Roxb.) Schott √ - √ √ - - - - -
15 Rhaphidophora sylvestris (Blume) - - - - - - √ - -
Engl.
16 Sauromatum horsfieldii Miq. √ - - √ √ - √ - -
17 Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) √ √ √ √ √ √ √ √ -
Zoll. & Moritzi
18 Scindapsus hederaceus Miq. √ √ - - √ - - - -
19 Typhonium blumei Nicolson & √ - - - - - - - -
Sivad.
20 Typhonium flagelliforme (Lodd.) - - √ √ - - - - -
Blume
21 Typhonium roxburghii Schott - √ - - - - - - -
Catatan : Tbn : Tabanan; Jem : Jembrana; Bllg : Buleleng; Bang : Bangli; Gia : Gianyar; Klkg :
Klungkung
138
Volume 10 Nomor 02 Oktober 2019 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
WIDYA BIOLOGI
Malaysia, getahnya dapat digunakan batuk dan sakit gigi (Sulaiman dan
sebagai tambahan untuk mengaktifkan Mansoor, 2002; Lemmens and
racun (Lemmens and Bunyapraphat- Bunyapraphatsara, 2003); sebagai
sara, 2003). makanan ternak, dan batangnya yang
telah digoreng bisa dimakan (Sin Yeng,
Alocasia macrorrhizos (L.) G.Don
2016). Untuk obat batuk biasanya
A. macrorrhizos biasanya
tangkai daun dijus dan diminum
ditanam sebagai tanaman hias
(Lemmens and Bunyapraphatsara,
(Lemmens and Bunyapraphatsara,
2003). Di Sri Lanka jenis ini digunakan
2003). Jenis ini dibudidayakan di
sebagai obat Malaria (Frausin et al,
berbagai negara, sehingga tidak
2015; Edirisinghe,1999; Shirayama et
diketahui habitat alaminya. Beberapa
al. 2006). Di Papua nugini, jenis ini
penelitian menyebutkan jenis ini
dapat mengobati sakit kepala dengan
berasal dari Sri Lanka atau India
memakai daun muda dan getahnya
(Purseglove 1979; Plucknett 1984;
secara eksternal. Selain itu daun
Ivancic and Lebot 2000; Suratman et
dimasak dengan santan kemudian
al. 2016). Dari daerah tersebut
dimakan dapat digunakan untuk
kemudian jenis ini menyebar ke hampir
mengobati insufiensi seksual. Di
semua kawasan tropis dan subtropis
Thailand, rhizome digunakan untuk
(Groen et al. 1996; Lebot 1999;
gigitan ular dan luka. Batangnya yang
Matthews 2004; Nauheimer et al. 2012
direbus dapat digunakan sebagai
). Akan tetapi penelitian terbaru oleh
laksatif. Akar dan daun yang dicincang
Nauheimer et al. (2012) menyebutkan
digunakan sebagai obat gosok
bahwa A. macrorrhizos berasal dari
(Lemmens and Bunyapraphatsara,
Filipina.
2003).
Jenis ini memiliki banyak
manfaat dan digunakan dibeberapa Amorphophallus muelleri Blume
negara, diantaranya sebagai sumber D Bali jenis ini hanya
karbohidrat, vitamin dan mineral digunakan sebagai bahan pangan.
(Soudy et al. 2010; Manner 2011; Menurut Laksmiwati dkk (2017), jenis
Suratman et al. 2016). Di Malaysia, ini mengandung glukomanan dan kadar
jenis ini dapat digunakan sebagai obat glukosa yang lebih rendah sehingga
140
Volume 10 Nomor 02 Oktober 2019 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
WIDYA BIOLOGI
WIDYA BIOLOGI
tidak dalam filogeni yang sama dengan batang yang berbentuk silinder
marga Colocasia. digunakan untuk mengikat dan
C. gigantea di Bali hanya membuat keranjang. Batang dan
digunakan sebagai bahan upacara daunnya pun digunakan sebagai obat
agama. Tetapi di Malaysia jenis ini patah tulang, memar, bengkak, memar,
digunakan sebagai penyedap, terutama dan rematik (Lemmens and
buahnya (Sulaiman dan Mansoor, Bunyapraphatsara, 2003).
2002). Selain itu tangkai daun dan
Remusatia vivipara (Roxb.) Schott
pucuk mudanya dapat digunakan dalam
Di Bali jenis ini hanya
masakan sup (Sin Yeng, 2016)
digunakan dalam upacara agama. Akan
Pothos scandens L. tetapi di India, daun dan umbinya
Di Bali P. scandens hanya digunakan untuk mengobati inflamasi,
ditemukan di tiga kabupaten, Tabanan, arthritis, analgesik, disinfektan, batuk
Jembrana dan Gianyar. Jenis ini rejan dan bisul kemerahan (Bhurat et
berdasarkan wawancara masyarakat al, 2011; Asha et al, 2013), serta
Bali digunakan sebagai obat tuju. Di antifungal (Mali and Badhane, 2008) .
Malaysia jenis ini digunakan untuk Umbinya sangat beracun, tetapi
obat melepuh, kejang, cacar kecil, dan digunakan sebagai obat luar radang
asma (Sulaiman dan Mansoor, 2002). kelenjar payudara, bengkah bernanah
Daunnya digunakan untuk mengusir dan infeksi cacing Ascaris (Gui-Hua et
cacing dengan cara sebagai obat luar di al, 2009; Asha et al, 2013). Asha et al
bagian perut dan cairan infusnya (2013) juga melaporkan pada daun dan
digunakan untuk mandi sebagai obat umbinya juga mengandung fenolik,
kejang. Bubuk daun digunakan untuk karbohidrat dan antioksidan yang
cacar dan uap dari batang digunakan tinggi.
untuk mengobati asma. Di Thailand
buah dan daun digunakan sebagai Schismatoglottis calyptrata (Roxb.)
kompres untuk penurun panas. Selain Zoll. & Moritzi
itu juga digunakan sebagai pengental Di Bali jenis ini digunakan
darah terutama ketika luka. Di sebagai bahan upacara. Akan tetapi di
Vietnam, lignin yaitu bagian tengah Malaysia, akar dan daunnya digunakan
143
Volume 10 Nomor 02 Oktober 2019 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
sebagai bahan pangan atau dapat Sin Yeng, 2016). Di Thailand, semua
dikonsumsi (Sulaiman dan Mansoor, bagian tanaman digunakan sebagai obat
2002). bisul yang bernanah. Di Vietnam, umbi
digunakan untuk mengobati batuk,
Scindapsus hederaceus Miq.
asma dan mual (Lemmens and
Di Bali belum ada catatan
Bunyapraphatsara, 2003).
tentang penggunaan jenis ini dalam
kehidupan masyarakat. Di Malaysia
Typhonium roxburghii Schott
jenis ini digunakan sebagai obat
Di Bali jenis ini hanya
reumatik (Sulaiman dan Mansoor,
ditemukan di Jembrana dan belum ada
2002; Lemmens and Bunyapraphatsara,
catatan tentang penggunannya bagi
2003).
masyarakat Bali. Di Malaysia jenis ini
Typhonium blumei Nicolson & Sivad. digunakan sebagai obat sakit kulit
Potensi T. blumei bagi (Sulaiman dan Mansoor, 2002) dan anti
masyarakat Bali belum ditemukan kanker (Sin Yeng, 2016). Di Jawa,
catatannya. Akan tetapi di Taiwan, umbinya digunakan untuk mengobati
jenis ini digunakan untuk mengobati eksim (Lemmens and
batuk, pembengkakan, gigitan ular, Bunyapraphatsara, 2003).
memar, dan anti kanker seperti
SIMPULAN
leukemia, kanker kulit dan hati (Li,
Bali memiliki 21 jenis Araceae
2006).
yang tersebar di hampir seluruh
kabupaten Bali. Potensinya bagi
Typhonium flagelliforme (Lodd.) masyarakat Bali sebagian besar sebagai
Blume bahan pangan, tanaman hias dan bahan
Di Bali jenis ini ditemukan di upacara agama. Beberapa jenis juga
dua kabupaten yaitu Buleleng dan digunakan sebagai obat dan makanan
Bangli dan belum ada catatan tentang ternak. Potensi di Bali belum banyak
penggunaanya oleh masyarakat Bali. Di digali dan dimanfaatkan. Padahal
Malaysia dan Singapura jenis ini Araceae memiliki potensi yang tinggi
dikembangkan sebagai tanaman anti sebagai bahan obat untuk berbagai
Kanker (Sulaiman dan Mansoor, 2002; penyakit.
144
Volume 10 Nomor 02 Oktober 2019 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
WIDYA BIOLOGI
Kurniawan, A. & Asih, N.P.S. 2012. Nauheimer L, Boyce PC, Renner SS.
Araceae di Pulau Bali. E-book. 2012. Giant taro and its relatives:
Jakarta. LIPI-Press. Aphylogeny of the large genus
Alocasia (Araceae) sheds light
Lebot V 1999. Biomolecular evidence onMiocene floristic exchange in
for crop domestication on Sahul. the Malesian region. Mol
Genet Res Crop Evol 46: 619- Phylogenet Evol 63: 43-51
628.
Plucknett, D.L. 1984. Edible aroids. In:
Lemmens, R.H.M.J. and N. Simmonds NW. (ed). Evolution
Bunyapraphatsara. 2003. Plant of crop plants. Longman,
Resources of South East Asia : London.
Medicinal and Poisonous Plants 3
No 12(3). Prosea Foundation. Primaningrum, D.A. dan D.S. Sari.
Bogor. Pp : 1-664 2014. Pembuatan Biodegradabel
dari Tepung Porang
Li, T.S.C., 2006. Taiwanese Native (Amorphophallus muelleri
Medicinal Plants: Blume) dengan Metode Solution
Phytopharmacology and Casting.
Therapeutic Values. Taylor &
Francis Group, LLC. Purseglove JW. 1979. Tropical crops:
Monocotyledons. Longman, London.
Mali, P.Y., and V.V. Bhadane. 2008.
Some rare plants of Santosa E., C.L. Lian, N. Sugiyama,
ethnomedicinal properties from R.S. Misra, P. Boonkorkaew, K.
Jalgaon district of Maharashtra. Thanomchit. 2017. Population
International Journal of Green structure of elephant foot yams
Pharmacy 2(2): 76‐8. (Amorphophallus paeoniifolius
(Dennst.) Nicolson) in Asia.
Manner HI. 2011. Farm and Forestry PLoS ONE 12(6): e0180000.
Production and Marketing Profile https://doi.
for Giant Taro (Alocasia org/10.1371/journal.pone.018000
macrorrhiza). In: Elevitch CR 0
(ed.). Specialty Crops for Pacific
Island Agroforestry. Permanent Shirayama, Y. et al. Modern medicine
Agriculture Resources (PAR), and indigenous health beliefs:
Holualoa, Hawai„i. malaria control alongside
“sadsana-phee”(animist belief
Matthews P. 2004. Genetic diversity in system) in LAO PDR. Southeast
taro, and the preservation of Asian Journal of
culinary knowledge. Ethnobot J 2
(1547): 55-77 Tropical Medicine and Public
Health v.37, p.622-629, 2006
Mayo SJ, Bogner J, Boyce PC. 1997.
The Genera of Araceae. Royal Sin Yeng, W. 2016. Keladi Hutan
Botanic Gardens Kew. Borneo. Dewan Bahasa dan
Pustaka. Kuala Lumpur
146
Volume 10 Nomor 02 Oktober 2019 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
147