Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN dan ORGANISASI

Di susun oleh :

Adellias Restanti 200441100118

Dosen Pengampu : Shofia Hardi, S.Kom, M. T.

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA BANGKALAN

2020-2021
Pengertian Manajemen dan Organisasi

Organisasi berasal dari bahasa yunani (Organon-alat), berarti organisasi adalah


sekelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Atau organisasi bisa di
definisikan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama
secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali.
Sedangkan manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur,jadi dapat disimpulkan bahwa
manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang
dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

Pengertian Manajemen dan Organisasi Menurut Para Ahli:

1. George R. Terry
Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber
lain. Manajemen ialah wadah didalam ilmu pengetahuan, sehingga
manajemen bisa dibuktikan secara umum kebenarannya.
2. Luther Gulick
Organisasi adalah sebagai suatu alat saling hubungan satuan-satuan
kerja yang memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan dalam
struktur kewenangan dengan demikian pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh
perintah para atasan kepada para bawahan yang menjangkau dari puncak
sampai ke dasar dari seluruh badan usaha.
Manfaat organisasi

1. Organisasi melayani masyarakat


2. Organisasi mencapai tujuan
3. Organisasi memberi karir
4. Organisasi memelihara ilmu pengetahuan.

Bentuk Struktur Organisasi

1. Organisasi garis
Organisasi garis diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri struktur organisasi
garis adalah sebagai berikut:
 Organisasi masih kecil, praktis, dan sederhana.
 Jumlah karyawan sedikit.
 Pimpinan dan semua karyawan saling mengenal.
 Spesialisai kerja belum tinggi.
 Hanya mengenal satu komando.
 Struktur organsasi sangat sederhana
2. Organisasi garis dan staf
Organisasi garis dan staf diciptakan oleh Harrington Emerson. Ciri-ciri
organisasi garis dan staf adalah sebagai berikut:
 Dipergunakan dalam organisasi yang bersifat komplek.
 Daerah kerjanya luas, karyawannya banyak.
 Ada dua kelompok karyawan, yaitu kelompok staf sebagai penasihat
dan kelompok garis sebagai pelaksana.
 Mempunyai bidang-bidang yang beraneka ragam dan rumit.
3. Organisasi fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. ciri-ciri organisasi
fungsional adalah sebagai berikut:
 Setiap pimpinan dapat memberikan perintah kepada setiap bawahan
sepanjang ada hubungan dengan fungsi atasan tersebut.
 Setiap pemimpin dapat menerima perintah dari pimpinan mana saja
asal lebih tinggi kedudukannya
 Tidak terlalu menekankan pada struktur hierarki.

Prinsip-Prinsip Organisasi:

1. Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.


Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan
demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya,
organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai
suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain,
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
2. Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan,
pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam
pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang
efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3. Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab
kepada seorang atasan saja.
4. Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan
pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada
bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin
tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang
dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan
hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta
persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5. Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab
sepenuhnya kepada atasan.
6. Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas
atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan
pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian
dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan
memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta
menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7. Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh
seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai
dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan
jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang
pengendaliannya.
8. Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas
tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab
dari pekerjaannya.
9. Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung
jawabnya kepada orang lain.
10. Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan
organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan
tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan
melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya
sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur
organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar
seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
11. Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan
sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena
adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi
mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
12. Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau
dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya
proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.

Jenis-jenis manajemen

Berdasarkan hirarki :

 Top management (pimpina tingkat atas)Tugasnya memberikan perintah/direct


dengan memberikan sasaran, kebijakasanaan,rencana jangka panjang.
Bertanggungjawab terhadap organisasi secara keseluruhan dan menentukan
keputusan-keputusan strategis.
 Middle management (pimpinan tingkat menengah)Tugasnya sebagai
administratif atau berhubungan dengan tata cara atau sesuai dengan prosedur
yang diberikan oleh top management dan juga mengkoordinasi aktivitas
manajer tingkat bawah serta karyawan operasional
 Supervisory atau Lower management ( pimpinan tingkat bawah )Tugasnya
melaksanakan atau mengoperasionalkan rencana yang sudah dijalankan oleh
middle management yaitu, sasaran jangka pendek, melengkapi kebijaksanaan,
proyek, dan jadwal.
Berdasarkan fungsi :

 Manajer umum bertugas mengawasi unit atau devisi tertentu yang mempuna
beberapa bidang sekaligus.
 Manajer fungsional bertugas mempertahankan kontribusi departemen pada
tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Fungsi Manajemen dan Organisasi

Berikut ini terdapat beberapa fungsi manajemen organisasi, terdiri atas:

 Planning (Perencanaan)
Planning (Perencanaan) adalah proses pemikiran, dugaan, rencana dan
penentuan prioritas-prioritas yang harus dilakukan secara rasional sebelum
melaksanakan tindakan yang sebenarnya. Hal yang berkaitan dengan
perencanaan dalam organisasi diantaranya adalah penentuan strategi,
kebijakan, proyek, program, prosedur, metode,sistem, anggaran, dan standard
yang dibutuhkan untuk mencapai standard.
 Organizing (Pengorganisasian)
Organizing (Pengorganisasian) adalah proses penyusunan pembagian
kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan
mengenai orang yang menduduki fungsi -fungsi tersebut secara tepat.

 Motivating (Pendorongan)
Motivating (pendorongan) adalah proses kegiatan yang harus
dilakukan untuk membina dan mendorong semangat dan kerelaan kerja para
pegawai.
 Accounting (Pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk
menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya
ataupun kepada struktur yang berada diatasnya.
 Controlling (Pengendalian)
Controlling (Pengendalian) adalah rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan untuk mengadakan pengawasan, penyempurnaan dan penilaian
sehingga dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan. Controlling sangat
penting untuk mengetahui sampai di mana pekerjaan sudah dilaksanakan
sehingga dapat dilakukan evaluasi, penentuan tindakan korektif ataupun
tindak lanjut, sehingga pengembangan dapat ditingkatkan pelaksanaannya.

Tujuan Manajemen Organisasi

Tujuan utama manajemen organisasi di perusahaan adalah untuk mencapai apa yang
diinginkan organisasi dengan cara yang seefisien mungkin. Sehingga dalam jangka
panjang dapat menjamin profitabilitas perusahaan.

Berikut ini adalah beberapa tujuan manajemen organisasi:

1. Membangun koordinasi yang baik antara divisi dan individu


2. Menetapkan kinerja sumber daya yang lebih efektif melalui penyediaan
keamanan dan persatuan di antara karyawan
3. Menciptakan suasana lingkungan kerja yang damai dan positif
4. Mendorong karyawan untuk bekerja dengan rasa tanggung jawab
5. Mencapai tujuan utama perusahaan dengan cara yang paling efisien melalui
pembentukan karakter sumber daya manusia

Manajer akan berusaha untuk mengoptimalkan sumber daya yang mereka miliki
dengan perencanaan dan kontrol yang tepat di tempat kerja. Dengan ini, anggota
dapat menyadari peran dan tanggung jawab masing-masing terhadap perusahaan.
Peranan Manajemen Dalam Organisasi

peranan manajemen dalam organisasi yaitu mengatur struktur organisasi manajemen


sesuai kehendak yang perusahaan inginkan, membantu manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam perusahaan
tersebut, akan mendapatkan pengambilan keputusan yang cepat dalam perusahaan,
organisasi akan tersusun dengan baik. Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai
dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi. Menajemen yang tidak
bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa kegagalan

Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :

1. Peran Interpersonal.
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya,
meliputi:
 Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara
perusahaan.
 Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan
atau bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.
 Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun
eksternal.

2. Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari
dalam maupun luar organisasi, meliputi :
 Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti,
mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik
didapat secara langsung maupun tidak langsung.
 Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada
para orang-orang dalam organisasi.
 Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada
pihak luar.

3. Peran Pengambil Keputusan.


Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun
yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi :
 Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif
dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
 Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar
dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
 Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa
yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
 Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam
dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.

Konsep Manajemen Dalam Organisasi

1. Manajemen sebagai ilmu

Manajemen sebagai ilmu pengetahuan itu sendiri telah dipelajari sejak lama dan
telah di organisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan didalamnya
menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini kemudian diteliti
dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-
prinsip yang diwujudkan dalam bentuk suatu teori.

Fungsi manajemen sebagai ilmu pengetahuan untuk menerangkan fenomena–


fenomena sehingga dapat memberikan arahan pada manajer atas apa yang harus
dia kerjakan.
2. Manajemen Sebagai Seni
Dikemukakan oleh Henry M Boettinger manajemen adalah seni dalam
mengambil keputusan artinya manajemen merupakan kemampuan,
kemahiran, atau keterampilan menerapkan prinsip-prinsip serta tehnik-tehnik
dalam memanfaatkan sumber daya secara berdaya guna untuk merealisasi
tujuan. Sedang manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa
didalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain, nah
bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama.

3. Manajemen Sebagai Suatu Profesi


Manajemen diartikan sebagai profesi karena manajemen membutuhkan
keahlian tertentu dalam mencapai tujuan, di zaman moderen ini semua jenis
kegiatan harus di manajemeni, dalam arti aturan yang jelas dan sekarang
boleh dikata bahwa bidang manajemen sudah merupakan suatu profesi bagi
ahlinya. Mengapa demikian, karena dalam kegiatan apapun pekerjaan harus
dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga diperoleh masekan atau input
yang besar.

Anda mungkin juga menyukai