Anda di halaman 1dari 5

A.

Judul
Tingkat Reaksi / Orde Reaksi
B. Tujuan
Untuk menentukan tingkat reaksi terhadap pereaksi untuk larutan asam klorida dengan larutan
natrium tiosulfat.

Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq)→ 2 NaCl(aq)+ SO2(g)+ S(s)+ H2O(l)

C. Dasar Teori
Tingkat reaksi atau Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang mempengaruhi
kecepatan reaksi. Orde reaksi pada reaksi keseluruhan disebut orde reaksi total. Besarnya orde reaksi
total adalah jumlah semua orde reaksi pereaksi.
Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi, tetapi hanya dapat ditentukan
berdasarkan percobaan.
Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi:
v= k [A]m [B]n
dengan
v : laju reaksi keseluruhan
k : tetapan laju reaksi
m,n : orde reaksi pada pereaksi A dan B
1. HCl (Asam Klorida)
Asam klorida memiliki ciri khas yaitu berbau menyengat, apabila terkena tangan akan
menyebabkan gatal-gatal. HCl merupkan asam monoprotik, yaitu HCl dapat berdisosiasi melepaskan
1 H+. Dalam larutan asam klorida, H+ bergabung dengan larutan air membentuk ion hidronium H3O+
HCl + H2O ----> H3O+ + Cl-
Asam klorida termasuk asam kuat karena berdisosiasi penuh dalam air. Asam monoprotik memiliki
tetapan disosiasi asam ketika garam klorida seperti NaCl ditambahkan ke larutan HCl. Ia tidak akan
merubah PH larutan secara signifikan, karena Cl- adalah konjugat basa yang sangat lemah.

2. Na2S2O3 (Natrium trisulfat)


- Sebagai komponen penghangat pada tangan dan kimia lainnya.
- Menghasilkan panas oleh eksotermik kristalisasi dari super dingin solusi.
- Untuk menurunkan tingkat klorin kolam renang.
- Sebagai penguji PH larutan dan sebagai zat pemutih.
- Untuk menghilangkan noda yodium.
- Untuk menunjukkan konsep laju reaksi dalam kimia kelas.
D. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan Ukuran/satuan Jumlah


Gelas Kimia 100 ml 2 buah
Silinder ukur 25 ml 2 buah
Stopwatch - 1 buah
Larutan HCL 2M 75 mL
Larutan N2S2O3 0,2M 125 mL

E. Cara Kerja
1. Buatlah tanda silang dengan pada sehelai kertas putih, serta memberi nama larutan yang diuji
yaitu HCl dan Na2S2O3 agar tidak tertukar.
2. Memasukkan 10 mL larutan HCl 2 M ke dalam gelas kimia dan letakkan gelas kimia di atas
tanda silang.
3. Menambahkan 20 mL larutan Na2S2O3dan catat waktu sejak penambahan sampai tanda
silang (X) tidak terlihat lagi dari atas larutan.
4. Mengulangi percobaan dengan menggunakan larutan natrium trisulfat yang diencerkan lebih
dulu dengan air seperti yang tercantum dalam tabel I.
5. Mengulangi percobaan tersebut dengan menggunakan larutan HCl yang diencerkan dengan
berbagai volum seperti yang tercantum dalam tabel II.

F. Pengamatan
Tabel Pengamatan I

Volume Volume(mL) Kemolaran Waktu 1/waktu


HCl 2M Na2S2O3 (detik)
Na2S2O3 Air Jumlah
0,2M Volume
10 ml 20 0 30 V1 x M1 = 24 detik 0,042
V2 x M2
20 x 0.2 =
20 x M2
4 = 20 M2
M2 = 0.2 M
10 ml 15 5 30 V1 x M1 = 46 detik 0,022
V2 x M2
15 x 0.2 =
20 x M2
3 = 20 M2
M2 = 0.15
M
10 ml 10 10 30 V1 x M1 = 54 detik 0,018
V2 x M2
10 x 0.2 =
20 x M2
2 = 20 M2
M2 = 0.1
M
10 ml 5 15 30 V1 x M1 = 90 detik 0,11
V2 x M2
5 x 0.2 =
20 x M2
1 = 20 M2
M2= 0.05 M

Tabel pengamatan II

Volume Volume(mL) Kemolaran Waktu 1/waktu


Na2S2O3 HCl (detik)
0,2M HCl 2M Air Jumlah
Volume
20 ml 10 0 30 V1 x M1 = 33 detik 0,030
V2 x M2
10 x 2 =
10 x M2
20 = 10 M2
M2 = 2 M

20 ml 7,5 2,5 30 V1 x M1 36 detik 0,027


= V2 x M2
7.5 x 2 =
10 x M2
15 = 10 M2
M2 = 1.5M
20 ml 5 5 30 V1 x M1 = 41 detik 0,024
V2 x M2
5 x 2 =
10 x M2
10 = 10 M2
M2 = 1 M

G. Pertanyaan

1. Buatlah grafik 1/waktu terhadap konsentrasi Na2S2O3 ! Bagaimanakah hubungan aljabar


antara 1/waktu dan konsentrasi Na2S2O3 ? Berapakah tingkat reaksi terhadap Na2S2O3 ?
2. Buatlah grafik 1/waktu terhadap konsentrasi HCl ! Bagaimanakah hubungan aljabar antara
1/waktu dan konsentrasi HCl ? Berapakah tingkat reaksi terhadap HCl ?
3. Tulislah persamaan kecepatan reaksinya !
4. Berapakah tingkah reaksinya ?
5. Mengapa pada eksperimen ini jumlah volum dibuat konstan dengan menambah air pada
setiap pengenceran ?

H. Jawaban
1.

V              =   k [Na2S2O3]x
1/waktu  =   k[Na2S2O3]
Tingkat reaksi terhadap Na2S2O3  => [0.2/0.1]x  = [0.043/0.015]

                                        2x        =   2.87

                                           2x      =   2

                                           X        =   1

2.

V           =   k [HCl]y
1/waktu  =   k [HCl]0
Tingkat reaksi terhadap HCl  => [2/1]y = [0.040/0.035]

                                        2y        =   1.14
2y      =   1
y         =   0

3. Persamaan kecepatan reaksinya :


v=k[Na2S2O3]x [HCl]y
v=k[Na2S2O3]1 [HCl]0
v=k[Na2S2O3]1×1
v=k[Na2S2O3]

4. Tingkat reaksi terhadap reaksi keseluruhan


orde reaksi total = orde Na2S2O3+orde HCl
=x+y
=1+0
=1

5. Pada eksperimen ini jumlah volum dibuat konstan dengan menambah air pada setiap
pengeceran dengan tujuan untuk mengatur tingkat konsentrasi Na 2S2O3 (pada tabel I) dan
konsentrasi HCl (pada tabel II) supaya konsentrasinya tidak tetap (tidak sama) sehingga
dapat dibuat perbandingan untuk mencari tingkat reaksi.

I. Kesimpulan
Konsentrasi Na2S2O3 berbanding lurus dengan laju reaksi (1/waktu) karena semakin kecil
konsentrasi Na2S2O3 maka laju reaksinya semakin lambat, begitu pula sebaliknya. Hal ini
terbukti pada tabel 1.
Tingkat (orde) reaksi HCl bernilai nol, karena konsentrasi HCl tidak mempengaruhi laju
reaksi. Hal ini dapat dibuktikan pada jawaban pertanyaan no. 2
Orde reaksi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan.

Anda mungkin juga menyukai