Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua.


Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,

Saat ini 2009 negara di dunia termasuk negara kita Indonesia sedang menghadapi
tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Masa yang berat bagi kehidupan kita,
bahkan pandemi korona ini telah membawa kesedihan bagi sebagian orang dan kesulitan bagi
banyak orang. Kita semua juga mengalami perubahan besar dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pada kesempatan ini, saya sampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi dan terima
kasih kepada semua dokter, semua perawat, dan seluruh tenaga medis yang telah berjuang di
garis depan dan terus berjuang hingga kini. Kemudian saya sampaikan kepada mereka yang telah
menjalankan peran penting tanpa pamrih: TNI, Polri, para relawan yang telah melaksanakan
tugas di luar rumah untuk kita semua, atas nama masyarakat dan negara, saya memberikan
penghargaan setinggi-tingginya karena apa yang Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara lakukan
merupakan pengorbanan yang luar biasa.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak, Ibu, dan Saudara saudara yang
telah tinggal di rumah karena dengan berada di rumah kita semua telah berupaya memutus mata
rantai penyebaran Virus COVID-19 dan artinya telah menyelamatkan banyak keluarga dari virus
ini.
Mari kita terus bersama-sama menangani pandemi ini, bergotong royong, bersatu padu
karena hanya dengan cara kebersamaan ini kita akan dapat mengatasinya. Kita tidak sendiri, kita
bersama dengan negara-negara lain yang juga mengalami hal yang sama untuk bersama
mengatasi pandemi ini.
Kita harus tetaplah bersabar, optimis, tetap disiplin berada di rumah, jaga jarak dalam
berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain, hindari kerumunan, rajin cuci tangan, pakailah
masker saat keluar rumah. Ketika kedisiplinan kuat itu kita lakukan, insyaallah kita akan kembali
pada situasi dan kondisi normal dan dapat bertemu dengan saudara, bertemu dengan teman,
bertemu dengan kerabat dan tetangga dalam situasi yang normal. Tapi untuk saat ini marilah kita
tetap berada di rumah saja.

Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
(Sumber: Kumparan)
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Teman-teman yang saya hormati.
Puji dan syukur kita haturkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan nikmat sehat
sehingga kita dapat bertatap maya melalui zoom.
Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato dengan tema pembelajaran
secara online atau yang biasa kita sebut daring. Wabah ini membuat kita diharuskan atau dipaksa
untuk melakukan pembelajaran secara online atau daring. Pembelajaran daring adalah sistem
pembelajaran tanpa tatap muka antara guru dan siswa secara langsung tetapi dilakukan melalui
online dengan menggunakan jaringan internet. Ada banyak hal yang membuat kita harus
beradaptasi dengan keadaan saat ini, yang dulunya materi dijelaskan secara langsung sekarang
kita hanya bisa membaca dan memahami buku paket ataupun browsing di internet.
Pembelajaran daring ini kurang efektif karena dulu kita bisa bertanya dengan guru
tentang materi yang belum kita pahami secara langsung, sekarang sudah tak bisa lagi dilakukan.
Banyak orang tua yang mengeluh karena tidak bisa membantu anaknya belajar ataupun
mengenai borosnya kuota yang digunakan untuk pembelajaran daring tersebut.
Teman-teman yang saya banggakan kita harus bersyukur karena masih bisa
melaksanakan pembelajaran daring ini. Jika kita melihat di luar sana masih banyak teman-teman
kita yang tidak dapat melaksanakan pembelajaran daring ini karena terbatasnya sinyal ataupun
bahkan belum mempunyai smartphone. Oleh karena itu, marilah kita tingkatkan semangat kita
dalam melaksanakan pembelajaran daring ini supaya kita semua bisa lulus dengan nilai yang
memuaskan semangat belajar kita bisa bertambah karena kita harus beradaptasi dengan belajar
secara otodidak. 
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan. Apabila ada tutur kata yang kurang
berkenan di hati, mohon maaf yang sebesar-besarnya 
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sumber: pidatonaskah.blogspot
Selamat pagi dan salam sehat untuk kita semua.
Pertama-tama, marilah kita haturkan puji syukur kehadiran Tuhan karena dengan
limpahat rahmat-Nya kita dapat hadir di kesempatan yang berbahagia ini. Pada kesempatan kali
ini, izinkanlah saya untuk menyampaikan beberapa informasi tentang penggunaan gawai.
Rekan-rekanku semua.
Saat ini memang sulit sekali bagi kita untuk tidak memiliki gawai yang canggih. Kita
sudah terbiasa hidup di tengah masyarakat yang serba modern dan instan. Apapun bisa dilakukan
hanya dari smartphone yang ada di genggaman tangan. Semua jadi terasa muda berkat teknologi
pintar di sekotak kecil gawai ini.
Tapi, sadarkah kita bahwa gawai canggih mulai mengambil alih kehidupan sosial
masyakarat? Mari kita renungkan sekali lagi. Kapanpun kita pergi, kita selalu menghadap ke
gawai. Dimanapun kita berada, wajah dan mata kita selalu tertuju pada layar ponsel. Kita jadi
asing dengan lingkungan sekitar. Kita tak peduli lagi pada siapa dan apa yang ada di hadapan
kita.
Gawai tanpa sadar telah mengambil waktu kebersamaan dan interaksi sosial kita dengan
manusia lainnya. Gawai membuat kita jadi manusia yang individualistik. Interaksi sosial kita
dengan keluarga dan lingkungan sekitar jadi renggang. Gawai telah mengambil alih perhatian
kita yang dulunya banyak dicurahkan untuk keluarga, teman, rekan, dan juga kegiatan fisik.
Jadi, marilah kita mulai membatasi penggunaan gawai. Marilah kita mulai menghargai
setiap detik waktu kebersamaan bersama dengan keluarga dan sahabat. Jangan sampai gawai
justru menghancurkan kehidupan sosial kita di dunia nyata. Jangan sampai kita menjadi pecandu
gawai. Mari kita mulai kembali melakukan aktivitas fisik dan sosialisasi yang bermanfaat.

Terima kasih dan mohon maaf apabila ada kekhilafan.

Anda mungkin juga menyukai