KELAS : AGROTEKNOLOGI 2C
10.
FOTOSINTESIS: KLOROPLAS DAN CAHAYA
Pada tahun 1727, Stephen Hales mengemukakan bahwa makan tumbuhan berasal dari
atmosfer dan cahaya terlibat dalam proses ini. Pada saat itu beluim diketahui bahwa udara
mengandung unsur gas yang berlainan. Pada tahun 1771, Joseph Priestley, menemukan
bahwa tumbuhan hijau dapat memperbarui udara yang kotor akibat pernapasan hewan.
Kemudian seorang dokter kebangsaan belanda Jan Ingenhousz memperlihatkan bahwa
tumbuhan juga mengotori udara pada keadaan gelap. Pada tahun 1782, Jean Senebier
memperlihatkan bahwa gas beracun yang dihasilkan oleh hewan dan tumbuhan pada keadaan
gelap (CO2) memacu produksi udara murni (O2) saat ada cahaya.
Kloroplas berasal dari proplastid kecil (plastid yang belum dewasa, kecil, dan hampir tak
berwarna, dengan sedikit atau tanpa membran-dalam). Pada umumnya proplastid berasal
hanya dari sel telur yang tak terbuahi sperma tidak berperan disini. Proplastid membelah pada
saat embrio berkembang, dan berkembang menjadi kloroplas ketika daun dan batang
terbentuk. Tiap kloroplas dikelilingi oleh sistem atau selimut membran-ganda yang mengatur
lalu lintas molekul keluar masuk kloroplas. Didalam kloroplas dijumpai bahan berbentuk
(amorf), lir-gel, dan kaya enzim yang disebut stroma, yang mengandung berbagai enzim yang
mengubah CO2 karbohidrat khususnya PATI.
Cahaya mempunyai sifat gelombang dan sifat partikel. Cahaya hanya merupakan bagian
energi cahaya yang mempunyai panjang gelombang tampak bagi mata manusia (sekitar 390-
760) nanometer. Ini merupakan daerah yang paling sempit dari spektrum elektromagnetik.
Sifat partikel cahaya biasanya di ungkapkan dalam pernyataan bahwa cahaya itu datang
dalam bentuk kuanta atau foton yaaitu pakeet energi yang terpotong-potong, masing-masing-
mempunyai panjang gelombang tertentu.
Bila tilakoid dipisahkan dari kloroplas yang diisolasi, dan kemudian diberi perlakuan deterjen
atau larutan tertentu yang tepat, empat komplek utama protein dapat larut. Keempat kompleks
tersebut dapat dimurnikan menggunkan ultrasentrifugasi dengan memanfaatkan perbedaan
kerapatannya.
Fotosistem I (FS I)
Fotosistem ini menyerap energi cahaya terpisah dari FS II tapi mengandung kompleks inti
terpisahkan yang menerima elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti FS II lebih
dahulu. Kompleks inti FS I Dari jelai mengandung 11 polipeptida yang beagam ukurannya
dari 1,5 hingga 82 kDa enam disandi oleh gen nukleus dan lima oleh gen kloroplas.
Fotosistem ini mengandung sebuah kompleks inti yang terdiri dari enam polipeptida integral
(intrinsik) yang saling berhubungan secara non-kovalen, dan berisi pusat reaksi P680. Semua
polipeptida tersebut disandi oleh genom kloroplas. Dua polipeptida sperti itu dengan bobot
molekul sekitar 33 kDa lazim disebut D1 dan D2 dan keduanya secara langsung mengikat
P680 dan kunion tertentu yang diperlukaan untuk oksidasi air.
10.6 Oksidasi H2O Oleh Fotosistem II; Pasokan Elektron Dari Kompleks Penyusun
Oksigen
Bahwa selama fotosintesis, elektron diangkut dari H2O ke NADP+ dan disimpan sementara
dalam molekul NADPH sebelum mereduksi CO2. Alasan diperlukannya energi cahaya
adalah karena H2O secara termodinamika sangat sulit di oksidasi dan NADPH+ agak sulit
direduksi. Pemindahan bertahap elektron dari komponen H2O di inti FS II mula-mula ke
komponen H20 di FS I, dan akhirnya ke ferodoksin dan NADP+ yang seluruhnya melewati
membran tilakoid membantu menghentikan reaksi balik yang dapat menghalangi oksidasi
H2O.
H2O ke NADP=. Akan kita runut sebagian besar reaksi pengangkatan elektron dalam model
itu. Perhatikan bahwa FS II dan kompleks sit b6-f berada didaerah pinggir tilakoid,
sedangkan FS I dan kompleks CF berada di tilakoid stroma atau di daerah tengah. Setelah
H2O dipoksidasi di OEC, dua elektron dilepaskan untuk di angkut senyawa pertama yang
menerimanya, setiap kali satu senyawa adalah asam amino tirosin di polipeptida D1, lalu
tirosin ini meneruskannya ke P680.
10.8 FOTOFOSFORILASI
Pembentukan ATP dari ADP dan Pi sangat tidak menguntungkan di pandang dari asas
termodinamika. Fotofosforilasi hanya dapat berlangsung karena energi cahaya
menggerakkannya. Untuk memahami bagaimana hal ini terjadi perlu diperhatikan bahwa
ATP sintase atau faktor penggandeng (CF0+CF1) Menyebabkan ATP terbentuk di stroma
dan pengaliran H+ dari lumentilakoid ke stroma. Pembentukkan ATP mutlak membutuhkan
pengangkutan H+.