Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa jauh pengembangan kreativitas keterampilan
proses sains dalam aspek kehidupan organisme melalui IPA di SD di DIY. Pengumpulan data melalui
survei dengan teknik sampel gugus setelah ditetapkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan
yang mewakili wilayah perkotaan dan pinggiran. Hasil survei terhadap 400 guru kelas IV dan V serta
1200 grup peserta didik dari 10 UPT di lima kabupaten/kota di DIY menunjukkan hampir semua guru
menyatakan pentingnya pembelajaran untuk mengembangkan kreativitas keterampilan proses sains
dalam aspek kehidupan kepada peserta didik. Mereka hampir tidak pernah atau jarang membelajarkan-
nya tanpa disertai pemberian contoh. Umumnya mereka sering melakukannya dengan disertai pembe-
rian contoh. Tidak ada guru yang melaporkan pernah mengikuti diklat pengembangan kreativitas.
Keywords: creativity, science process skill, learning activity, the life aspect
365
366
nguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa kreatif dapat diwujudkan dengan melatih pe-
fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip serta didik melakukan (1) substitusi, (2) kombi-
saja tetapi juga merupakan suatu proses pene- nasi, (3) penyesuaian pada situasi lain, (4) mo-
muan. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksana- difikasi atau penambahan, (5) penempatan se-
kan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan suatu untuk penggunaan yang lain, (6) eliminasi
kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmi- atau pengurangan, dan (7) penyusunan kembali
ah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek atau pemutarbalikan (Michalko, 2000:18-21).
penting kecakapan hidup. Pembelajaran IPA di Berkaitan dengan itu, penelitian ini ber-
SD/MI menekankan pada pemberian pengala- tujuan untuk mengetahui seberapa jauh pe-
man belajar secara langsung melalui pengguna- ngembangan kreativitas keterampilan proses
an dan pengembangan keterampilan proses dan sains khususnya yang berkaitan dengan aspek
sikap ilmiah sehingga peserta didik memiliki kehidupan organisme di SD di Daerah Istimewa
kemampuan yang di antaranya adalah memiliki Yogyakarta.
keterampilan proses untuk menyelidiki alam se-
kitar, memecahkan masalah dan membuat kepu- METODE
tusan dengan menerapkan keterampilan proses Penelitian dilakukan dengan mengguna-
sains secara ilmiah sehingga berkembang ke- kan metode survei di lima kabupaten/kota di
mampuan berpikir kreatif pada diri peserta DIY dengan pengambilan sampel secara gugus
didik. (cluster sampling) di tiap kabupaten/kota di-
Chiapetta (1997:22) menyatakan bahwa tentukan dua unit pelaksana teknis (UPT) yang
dalam pembelajaran sains peserta didik harus memiliki karakteristik spesifik wilayah keter-
diarahkan aktif melakukan inquiri dengan me- kaitannya dengan kedekatannya dengan pusat
nerapkan berbagai strategi dan teknik untuk kota agar menggambarkan keterwakilan popu-
membantu peserta didik berpikir dan memper- lasi guru dan peserta didik di DIY.
oleh sesuatu melalui berbagai pertanyaan, ke- Dalam hal ini, untuk Kota Yogyakarta
senjangan, keterampilan proses, aktivitas de- ditetapkan UPT Yogyakarta Barat (yang dido-
duktif dan induktif, pencarian informasi, dan mininasi wilayah pusat kota) dan Yogyakarta
pemecahan masalah. Pembelajaran inkuiri akan Timur (yang didomininasi wilayah pinggiran),
melatih peserta didik mampu melakukan inves- Kabupaten Sleman diambil UPT Sleman (yang
tigasi (Edwards, 1997:18). Oleh karena itu, didominasi wilayah pusat kota) dan UPT Kala-
pembelajaran inkuiri sudah sewajarnya dimulai san (yang didomininasi wilayah pinggiran), Ka-
sejak SD/MI. bupaten Bantul yaitu UPT Bantul (yang dido-
Dalam konteks pengembangan kreativi- minasi wilayah pusat kota) dan UPT Bangun-
tas pada diri peserta didik, Cochran & Lytle tapan (yang didominasi wilayah pinggiran), Ka-
(2006:668-693) menyatakan perlunya untuk bupaten Gunungkidul diambil UPT Wonosari
menciptakan lingkungan yang kondusif yang (yang didominasi wilayah pusat kota) dan UPT
benar-benar mendukung kegiatan belajar. Pe- Panggang (yang didominasi wilayah pedesaan),
serta didik dikondisikan agar lebih dimungkin- dan Kabupaten Kulonprogo diambil UPT Pe-
kan aktif dengan gagasan mereka, bukan seke- ngasih (yang didominasi wilayah pusat kota)
dar menjawab dengan cara dihafal tanpa pikir. dan UPT Kalibawang (yang didominasi wilayah
Miller (2005:65) membuat definisi sederhana pedesaan). Dari tiap UPT dilakukan pengundian
tentang kreatif yaitu sesuatu yang bukan hasil sekolah untuk mengambil 20 guru kelas IV dan
duplikasi/tiruan (copy) dikategorikan sesuatu dan 20 guru kelas V untuk dijadikan responden
yang kreatif. Dengan demikian, kreativitas kete- dalam penelitian ini. Untuk triangulasi dari tiap
rampilan proses sains dapat diajarkan dengan sekolah sampel diambil tiga kelompok peserta
meminta peserta didik berinisiatif sendiri de- didik dari kelas V dan VI dijadikan responden
ngan atau tanpa diberi contoh terlebih dahulu. dalam penelitian ini.
Cara mengembangkan kemampuan berpikir
Pengembangan Kreativitas Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Kehidupan Organisme pada Mata Pelajaran IPA SD
367
Instrumen berupa kuesioner yang memu- butir; (6) melakukan manipulasi gerak 2 butir;
at aspek keterampilan proses sains yang diha- dan (7) menerapkan prosedur penggunaan per-
rapkan sudah diajarkan di SD, yaitu berupa alatan 14 butir. Keterampilan mengolah/mem-
aspek-aspek keterampilan proses sains yang roses untuk aspek (1) menginferensi 7 butir; (2)
termasuk ke dalam keterampilan dasar dan ke- memprediksi 4 butir; dan (3) dan menyeleksi
terampilan mengolah/memroses. Adapun acuan prosedur 4 butir.
perumusannya adalah learning continuum kete- Banyaknya butir yang terdapat di dalam
rampilan proses sains yang dikembangkan da- kuesioner peserta didik tentang pengembangan
lam disertasi Bambang Subali tahun 2009. Hasil kreativitas aspek keterampilan keterampilan
perumusan tersebut dijadikan kisi-kisi penyu- proses sains yang berkaitan dengan aktivitas ke-
sunan instrumen dan ditelaah oleh dua pakar hidupan organisme adalah sebagai berikut. Ke-
pendidikan biologi. Kuesioner untuk guru dan terampilan dasar untuk aspek (1) melakukan
peserta didik ditelaah oleh 4 pengawas SD. pengamatan 7 butir; (2) merekam data/informa-
Kuesioner untuk mengungkap persepsi si 6 butir; (3) mengikuti instruksi 4 butir; (4)
guru yang menyangkut nilai penting pengem- mengklasifikasi 3 butir; (5) melakukan pengu-
bangan kreativitas tiap aspek keterampilan pro- kuran 8 butir; (6) melakukan manipulasi gerak
ses sains yang berkaitan dengan aspek kehidup- 2 butir; dan (7) menerapkan prosedur penggu-
an organisme beserta implementasinya dalam naan peralatan 14 butir. Keterampilan mengo-
kegiatan pembelajaran. Adapun kuesioner un- lah/memroses untuk aspek (1) menginferensi 7
tuk peserta didik kelas V dan VI adalah ber- butir; (2) memprediksi 4 butir; dan (3) dan me-
kaitan dengan implementasinya dalam pembe- nyeleksi prosedur 4 butir.
lajaran sejak mereka belajar IPA. Data dianalisis secara deskriptif dengan
Banyaknya butir yang terdapat di dalam membuat kategorisasi jawaban yang diberikan
kuesioner guru tentang pengembangan kreati- subjek penelitian. Kategorisasi setiap aspek ke-
vitas aspek keterampilan keterampilan proses terampilan sains diperoleh dengan mengalikan
sains yang berkaitan dengan aktivitas kehidup- banyaknya butir dikalikan dengan skala kemu-
an organisme adalah sebagai berikut. Keteram- dian dibagi dengan banyaknya kategori yang di-
pilan dasar untuk aspek (1) melakukan peng- tetapkan. Untuk kategorisasi nilai penting me-
amatan 7 butir; (2) merekam data/informasi 9 nurut persepsi guru seperti pada kategori beri-
butir; (3) mengikuti instruksi 4 butir; (4) meng- kut.
klasifikasi 3 butir; (5) melakukan pengukuran 8
Pengembangan Kreativitas Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Kehidupan Organisme pada Mata Pelajaran IPA SD
369
keterampilan dasar khususnya dalam hal kete- bangan kreativitas. Mencermati jenis pendidik-
rampilan melakukan pengukuran dan keteram- an dan latihan (diklat) yang telah diikuti guru
pilan penerapkan prosedur penggunaan peralat- sampel, tidak ada guru yang menuliskan secara
an termasuk keterampilan yang jarang diajarkan khusus pernah mengikuti diklat pengembangan
oleh guru kelas V meskipun disertai pemberian kreativitas dalam pembelajaran. Tabel 7a dan
contoh sekalipun. Hal yang sama juga terjadi 7b menunjukkan bahwa guru sampel yang pa-
pada pengembangan kreativitas keterampilan ling sedikit mengikuti diklat adalah guru kelas
proses sains yang berkaitan dengan keterampil- IV dan V dari UPT Wonosari dan guru kelas
an mengolah/memroses yakni dalam hal memi- IV UPT Panggang. Guru kelas IV dan kelas V
lih prosedur. dari UPT Kalibawang walau relatif cukup ba-
Jika dikaitkan dengan jenis diklat yang nyak yang pernah mengikuti diklat namun lebih
diikuti sebagaimana tersaji pada Tabel 7a dan banyak yang menyatakan jarang membelajarkan
7b menunjukkan bahwa guru sampel yang pa- keterampilan proses sains kepada peserta didik
ling sedikit mengikuti diklat tidak ada keterkait- untuk mengembangkan kreativitas.
an antara pengalaman tersebut dengan pengem-
Tabel 1. Persepsi Guru kelas IV IPA SD di DIY terhadap Nilai Penting Pengembangan Kreati-
vitas Keterampilan Proses Sains yang Berkaitan dengan Aspek Kehidupan Organisme
Wilayah Unit Pelaksana Teknis
Kt.
Aspek Keterampilan Proses Kb. Sleman Kb. Bantul Kb. Gk Kb.Kp
Yogya
Sains
Yb Yt Sl Kal Btl Piyu Wnsr Pang Peng Klbw
I. Keterampilan Dasar
A. Melakukan pengamatan P P P P P P P P P P
B. Merekam data/informasi P P P P P P P P P P
C. Mengikuti instruksi P P P P P P P P P P
D. Mengklasifikasi P P P P P P P P P P
E. Melakukan pengukuran P P P P P P P P P P
F. Melakukan manipulasi gerak P P P P P P P P P P
G. Menerapkan prosedur
P P P P P P P P P P
penggunaan peralatan
II. Keterampilan Mengolah/ Memroses
A. Menginferensi P P P P P P P P P P
B. Memprediksi P P P P P P P P P P
C. Menyeleksi prosedur P P P P P P P P P P
Keterangan Kategori:
P: Penting; KP: Kurang Penting; HTP: Hampir Tidak Penting
Keterangan Wilayah:
KT. YOGYA : Kota Yogyakarta; YG : Yogyakarta Barat; YT : Yogyakarta Timur
KB. SLEMAN : Kabupaten Sleman; SL : Sleman; KAL : Kalasan
KB. BANTUL : Kabupaten Bantul; BTL : Bantul; PIYU : Piyungan
KB. GK : Kabupaten Gunungkidul; WNSR : Wonosari; PANG : Panggang
KB. KP : Kabupaten Kulonprogo; PENG : Pengasih; KLBW : Kalibawang
Tabel 2. Persepsi Guru kelas V IPA SD di DIY terhadap Nilai penting Pengembangan Kreativi-
tas Keterampilan Proses Sains yang Berkaitan dengan Aspek Kehidupan Organisme
Wilayah Unit Pelaksana Teknis
Aspek Keterampilan Proses
Kt. Yogya Kb. Sleman Kb. Bantul Kb. Gk Kb.Kp
Sains
YB Yt Sl Kal Btl Piyu Wnsr Pang Peng Klbw
I. Keterampilan Dasar
A. Melakukan pengamatan P P P P P P P P P P
B. Merekam data/informasi P P P P P P KP P P P
C. Mengikuti instruksi P P P P P P P P P P
D. Mengklasifikasi P P P P P P P P P P
E. Melakukan pengukuran P P P P P P P P P P
F. Melakukan manipulasi
P P P P P P P P P P
gerak
G. Menerapkan prosedur
P P KP P P P KP P KP KP
penggunaan peralatan
II. Keterampilan Mengolah/ Memroses
A. Menginferensi P P P P P P P P P KP
B. Memprediksi KP P P P P P P P P P
C. Menyeleksi prosedur P P P P P P KP P P P
Keterangan Kategori:
P: Penting; KP: Kurang Penting; HTP: Hampir Tidak Penting
Keterangan Wilayah:
Kt. Yogya : Kota Yogyakarta; Yg : Yogyakarta Barat; Yt : Yogyakarta Timurkb.
Sleman : Kabupaten Sleman; Sl : Sleman; Kal : Kalasan
Kb. Bantul : Kabupaten Bantul; Btl : Bantul; Piyu : Piyungan
Kb. Gk : Kabupaten Gunungkidul; Wnsr : Wonosari; Pang : Panggang
Kb. Kp : Kabupaten Kulonprogo; Peng : Pengasih; Klbw : Kalibawang
Pengembangan Kreativitas Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Kehidupan Organisme pada Mata Pelajaran IPA SD
371
Keterangan Kategori:
S: Sering; J: Jarang; HTP: Hampir Tidak Pernah
Keterangan Wilayah:
Kt. Yogya : Kota Yogyakarta; Yg : Yogyakarta Barat; Yt : Yogyakarta Timur
Kb. Sleman : Kabupaten Sleman; Sl : Sleman; Kal : Kalasan
Kb. Bantul : Kabupaten Bantul; Btl : Bantul; Piyu : Piyungan
Kb. Gk : Kabupaten Gunungkidul; Wnsr : Wonosari; Pang : Panggang
Kb. Kp : Kabupaten Kulonprogo; Peng : Pengasih; Klbw : Kalibawang
Tabel 4. Pernyataan Guru Kelas V IPA SD di DIY tentang Pembelajaran Pengembangan Krea-
tivitas Keterampilan Proses Sains yang Berkaitan dengan Aspek Kehidupan Organis-
me yang Telah Diselenggarakan Tanpa Disertai Pemberian Contoh
Wilayah Unit Pelaksana Teknis
Aspek Keterampilan Kt. Yogya Kb. Sleman Kb. Bantul Kb. Gk Kb.Kp
Proses Sains Yb Yt Sl Kal Btl Piyu Wnsr Pang Peng Klbw
I. Keterampilan Dasar
A. Melakukan
HTP HTP HTP HTP J HTP J HTP J J
pengamatan
B. Merekam
J J HTP HTP J HTP HTP HTP J J
data/informasi
C. Mengikuti
J J J HTP J HTP HTP J J J
instruksi
D. Mengklasifikasi J J J HTP J HTP HTP J J J
E. Melakukan
HTP J J HTP HTP HTP HTP HTP HTP J
pengukuran
F. Melakukan
HTP HTP HTP J J HTP J HTP J J
manipulasi gerak
G. Menerapkan
prosedur
HTP J J HTP HTP HTP J HTP HTP J
penggunaan
peralatan
II. Keterampilan Mengolah/ Memroses
A. Menginferensi HTP J J HTP J HTP HTP J HTP J
B. Memprediksi HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP J J
C. Menyeleksi
HTP J J HTP HTP HTP HTP HTP J J
prosedur
Keterangan Kategori:
S: Sering; J: Jarang; HTP: Hampir Tidak Pernah
Keterangan Wilayah:
Kt. Yogya : Kota Yogyakarta; Yg : Yogyakarta Barat; Yt : Yogyakarta Timur
Kb. Sleman : Kabupaten Sleman; Sl : Sleman; Kal : Kalasan
Kb. Bantul : Kabupaten Bantul; Btl : Bantul; Piyu : Piyungan
Kb. Gk : Kabupaten Gunungkidul; Wnsr : Wonosari; Pang : Panggang
Kb. Kp : Kabupaten Kulonprogo; Peng : Pengasih; Klbw : Kalibawang
karena itu, boleh jadi guru kelas IV atau guru bangkan kreativitas keterampilan proses sains
kelas V menyatakan tidak mengajarkan kete- yang dilakukan guru dengan disertai pemberian
rampilan proses sains untuk mengembangkan contoh terlebih dahulu.
kreativitas mereka, namun mereka menyatakan Tabel 8 menyajikan persepsi peserta di-
pernah diajar. Dalam hal ini adalah oleh guru dik kelas V dan Tabel 9 menyajikan persepsi
lain pada kelas sebelumnya. peserta didik kelas VI, keduanya menunjukkan
Tabel 8 dan 9 menyajikan pernyataan pe- bahwa menurut peserta didik hampir tidak
serta didik dalam memperoleh pembelajaran pernah atau jarang guru membelajarkan krea-
yang mengembangkan kreativitas keterampilan tivitas keterampilan proses sains tanpa disertai
proses sains yang dilakukan guru tanpa disertai dengan pemberian contoh, baik keterampilan
dengan pemberian contoh, sedangkan Tabel 10 proses sains yang termasuk keterampilan dasar
dan 11 menyajikan pernyataan peserta didik da- maupun keterampilan mengolah/memroses.
lam memperoleh pembelajaran yang mengem-
Pengembangan Kreativitas Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Kehidupan Organisme pada Mata Pelajaran IPA SD
373
Keterangan Kategori:
S: Sering; J: Jarang; HTP: Hampir Tidak Pernah
Keterangan Wilayah:
Kt. Yogya : Kota Yogyakarta; Yg : Yogyakarta Barat; Yt : Yogyakarta Timur
Kb. Sleman : Kabupaten Sleman; Sl : Sleman; Kal : Kalasan
Kb. Bantul : Kabupaten Bantul; Btl : Bantul; Piyu : Piyungan
Kb. Gk : Kabupaten Gunungkidul; Wnsr : Wonosari; Pang : Panggang
Kb. Kp : Kabupaten Kulonprogo; Peng : Pengasih; Klbw : Kalibawang
Sebagian besar guru ketika mengajar IPA jika suatu aspek keterampilan proses sains se-
sering membelajarkan kreativitas keterampilan perti keterampilan melakukan pengukuran di-
proses sains dengan disertai pemberian contoh ungkap dengan 14 butir maka dapat dinyatakan
terlebih dahulu. Jika dibandingkan antara Tabel semua guru menyatakan tidak penting jika ku-
10 dan Tabel 11, pernyataan yang sering lebih mulatif skor sebesar 1 x 14 x 20 guru atau sebe-
banyak pada Tabel 11, yakni berasal dari peser- sar 280. Olerh karena itu, jika lebih besar dari
ta didik kelas VI. 280 berarti ada sebagian guru yang menyatakan
Jika Tabel 11 dicermati lebih lanjut, tam- kurang penting (skor 2 untuk tiap butir) atau
pak bahwa peserta didik dari UPT Yogyakarta penting (skor 3 untuk tiap butir). Kuesioner
barat, Sleman, dan Kalasan saja yang menya- yang dibagikan kepada guru, juga kepada pe-
takan seluruh aspek keterampilan proses sains serta didik, untuk pembelajaran melalui pembe-
telah dibelajarkan oleh guru untuk mengem- rian contoh sudah disertai contoh kasus yang
bangkan kreativitas mereka dengan cara diberi operasional yang dapat dipahami oleh mereka.
contoh terlebih dahulu. Oleh karena itu, seharusnya tidak ada perbeda-
an persepsi akibat perbedaan tafsir terhadap in-
Pembahasan strumennya sendiri.
Analisis Keberagaman Persepsi Kriteria bahwa kegiatan pembelajaran di-
Melihat data temuan di lapangan ternyata nyatakan mengembangkan kreativitas dalam pe-
tetap ada perbedaan persepsi di antara para guru nelitian jika guru meminta peserta didik untuk
dalam menilai penting pengembangan kreativi- berinisiatif melakukan atau memilih hal lain se-
tas pada peserta didik khususnya yang berkaitan lain yang sudah ada di dalam contoh yang di-
dengan keterampilan proses sains yang ber- berikan guru. Kriteria ini didasarkan pada pen-
kaitan dengan aktivitan kehidupan organisme. dapat Miller (2005:65) yang telah dikemukakan
Kategorisasi dilakukan dengan memper- pada awal tulisan ini bahwa semua pemikiran
timbangkan skor kumulatif. Jika skor kumulatif atau kegiatan yang tidak meniru atau dapat di-
melebihi angka banyaknya butir kali jumlah gu- golongkan sebagai pemikiran atau kegiatan yang
ru, sebagai contoh suatu aspek keterampilan di- kreatif. Namun demikian, boleh jadi guru me-
ungkap dengan 2 butir, maka dapat dinyatakan miliki pandangan yang lain, sehingga tidak per-
semua guru menyatakan tidak penting jika ku- lu sering diajarkan karena dibukan dinilai seke-
mulatif skor sebesar 1 x 2 x 20 guru atau se- dar dari penting tidaknya, namun dikaitkan de-
besar 40 karena untuk suatu butir yang dijawab ngan kesulitan yang dapat muncul ketika guru
dengan tidak penting diberi skor 1. Jika lebih menerapkannya.
dari 40 berarti ada sebagian guru yang menyata-
kan kurang penting atau penting. Demikian pula
Pengembangan Kreativitas Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Kehidupan Organisme pada Mata Pelajaran IPA SD
375
Tabel 8. Pernyataan Peserta Didik Kelas V IPA SD di DIY tentang Pembelajaran Pengem-
bangan Kreativitas Keterampilan Proses Sains yang Berkaitan dengan Aspek Kehi-
dupan Organisme yang Telah Diselenggarakan tanpa Disertai Pemberian Contoh
Wilayah Unit Pelaksana Teknis
Aspek Keterampilan Kt. Yogya Kb. Sleman Kb. Bantul Kb. Gk Kb.Kp
Proses Sains Yb Yt Sl Kal Btl Piyu Wnsr Pang Peng Klbw
I. Keterampilan Dasar
A. Melakukan
HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
pengamatan
B. Merekam
HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
data/informasi
C. Mengikuti
HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
instruksi
D. Mengklasifikasi HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
E. Melakukan
HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
pengukuran
F. Melakukan
HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
manipulasi gerak
G. Menerapkan
prosedur
HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
penggunaan
peralatan
II. Keterampilan Mengolah/ Memroses
A. Menginferensi HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
B. Memprediksi HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
C. Menyeleksi
HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
prosedur
Keterangan Kategori:
P: Pernah; HTP: Hampir Tidak Pernah
Keterangan Wilayah:
Kt. Yogya : Kota Yogyakarta; Yg : Yogyakarta Barat; Yt : Yogyakarta Timur
Kb. Sleman : Kabupaten Sleman; Sl : Sleman; Kal : Kalasan
Kb. Bantul : Kabupaten Bantul; Btl : Bantul; Piyu : Piyungan
Kb. Gk : Kabupaten Gunungkidul; Wnsr : Wonosari; Pang : Panggang
Kb. Kp : Kabupaten Kulonprogo; Peng : Pengasih; Klbw : Kalibawang
Tabel 9. Pernyataan Peserta Didik Kelas VI IPA SD di DIY tentang Pembelajaran Pengem-
bangan Kreativitas Keterampilan Proses Sains yang Berkaitan dengan Aspek Kehi-
dupan Organisme yang Telah Diselenggarakan tanpa Disertai Pemberian Contoh
Aspek Wilayah Unit Pelaksana Teknis
Keterampilan Kt. Yogya Kb. Sleman Kb. Bantul Kb. Gk Kb.Kp
Proses Sains Yb Yt Sl Kal Btl Piyu Wnsr Pang Peng Klbw
I. Keterampilan Dasar
A. Melakukan HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
pengamatan
B. Merekam data/in
HTP HTP HTP HTP P HTP HTP HTP HTP HTP
formasi
C. Mengikuti in- HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
struksi
D. Mengklasifikasi HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
E. Melakukan HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
pengukuran
F. Melakukan ma-
HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
nipulasi gerak
G. Menerapkan
prosedur peng- HTP HTP HTP HTP P HTP HTP HTP HTP HTP
gunaan peralatan
II. Keterampilan Mengolah/ Memroses
D. Menginferensi HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
E. Memprediksi HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
F. Menyeleksi
HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP HTP
prosedur
Keterangan Kategori:
P: Pernah; HTP: Hampir Tidak Pernah
Keterangan Wilayah:
Kt. Yogya : Kota Yogyakarta; Yg : Yogyakarta Barat; Yt : Yogyakarta Timur
Kb. Sleman : Kabupaten Sleman; Sl : Sleman; Kal : Kalasan
Kb. Bantul : Kabupaten Bantul; Btl : Bantul; Piyu : Piyungan
Kb. Gk : Kabupaten Gunungkidul; Wnsr : Wonosari; Pang : Panggang
Kb. Kp : Kabupaten Kulonprogo; Peng : Pengasih; Klbw : Kalibawang
Berkaitan dengan pembelajaran kreati- didik dapat memahami tes atau diistilahkan se-
vitas, Burke (2007:58-63) menyatakan bahwa bagai teaching for the test (Jehlen, 2007:29-34).
mempertimbangkan kemungkinan untuk menye- Pembelajaran IPA yang kreatif pada dasarnya
imbangkan pembelajaran berbasis standar dan peserta didik diminta untuk melakukan pene-
pembelajaran untuk mengembangkan kreativi- muan atau inkuiri (inquiry) secara terbuka, atau
tas menjadi menarik karena antara pembelajar- mengerjakan tugas-tugas yang berkait dengan
an berbasis standar dan pembelajaran untuk penyelidikan, sehingga peserta didik melakukan
mengembangkan kreativitas merupakan dua kegiatan seperti kegiatan kreatif yang dilakukan
spektrum yang sifatnya berkebalikan. Adanya oleh ilmuwan dalam melakukan riset ilmiah.
tindakan guru yang hanya mengajar agar pe- Pendekatan kognitif menyatakan bahwa pem-
serta didik lulus ujian menunjukkan bahwa guru belajaran dapat menyesuaikan diri dengan men-
tersebut menyelenggarakan pembelajaran yang gembangkan pola penalaran yang kreatif (Kind
lebih diorientasikan agar peserta & Kind (2007:1-37)
Pengembangan Kreativitas Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Kehidupan Organisme pada Mata Pelajaran IPA SD
377
Tabel 10. Pernyataan Peserta Didik Kelas V IPA SD di DIY tentang Pembelajaran Pengem-
bangan Kreativitas Keterampilan Proses Sains yang Berkaitan dengan Aspek Kehi-
dupan Organisme yang Telah Diselenggarakan dengan Disertai Pemberian Contoh
Wilayah Unit Pelaksana Teknis
Aspek Keterampilan Kt. Kb. Kb.
Kb. Gk Kb.Kp
Proses Sains Yogya Sleman Bantul
Yb Yt Sl Kal Btl Piyu Wnsr Pang Peng Klbw
I. Keterampilan Dasar
A. Melakukan pengamatan P P P P P P P P P P
B. Merekam data/informasi P P P P P P P P P P
C. Mengikuti instruksi P P P P P P P P P P
D. Mengklasifikasi P P P P P P P P P P
E. Melakukan pengukuran P P P P HTP P P HTP HTP HTP
F. Melakukan manipulasi
P P P P P P P P P P
gerak
G. Menerapkan prosedur
P P P P HTP P P HTP HTP HTP
penggunaan peralatan
II. Keterampilan Mengolah/Memroses
A. Menginferensi P P P P P P P P HTP P
B. Memprediksi P P P P HTP P P P P P
C. Menyeleksi prosedur P P P P P P P HTP HTP HTP
Keterangan Kategori:
P: Pernah; HTP: Hampir Tidak Pernah
Keterangan Wilayah:
Kt. Yogya : Kota Yogyakarta; Yg : Yogyakarta Barat; Yt : Yogyakarta Timur
Kb. Sleman : Kabupaten Sleman; Sl : Sleman; Kal : Kalasan
Kb. Bantul : Kabupaten Bantul; Btl : Bantul; Piyu : Piyungan
Kb. Gk : Kabupaten Gunungkidul; Wnsr : Wonosari; Pang : Panggang
Kb. Kp : Kabupaten Kulonprogo; Peng : Pengasih; Klbw : Kalibawang
Peserta didik IPA di sekolah adalah dalam peluang yang lebih kreatif dan menge-
'pemikir sederhana', oleh karenanya cenderung sankan.
boleh untuk menggunakan proses ilmiah Tidak berkembangnya kreativitas pada
peserta didik juga akibat kebiasaan cara berta-
manapun dengan cara yang berbeda dari para
ilmuwan. Guru harus merangsang agar peserta nya guru. Pertanyaan yang bersifat divergen
didik mampu berinisiatif sendiri menerapkan adalah pertanyaan yang tidak akan memberikan
setiap aspek keterampilan proses sains, terma- jawaban “ya” atau “tidak” namun yang mem-
suk berinisiatif menemukan kemungkinan ke- berikan banyak kemungkinan jawaban sehingga
salahan ketika menerapkannya. Media akan sa- merupakan pertanyaan yang bersifat terbuka
ngat membantu pengembangan kreativitas. Ha- (open-ended) (Croom & Stair, 2005:12-14)
sil penelitian Williams (2013:43) menunjukkan Sebaliknya pertanyaan yang bersifat konvergen
bahwa dengan media “Slippery Scence” dapat bercirikan memiliki satu jawaban yang benar
mendorong peserta didik menemukan gagasan dan merupakan pertanyaan yang bersifat ter-
untuk membalik/memutar eksperimen biasa ke tutup.
Tabel 11. Pernyataan Peserta Didik Kelas VI IPA SD di DIY tentang Pembelajaran Pengem-
bangan Kreativitas Keterampilan Proses Sains yang Berkaitan dengan Aspek Kehidup-
an Organisme yang Telah Diselenggarakan dengan Disertai Pemberian Contoh
Wilayah Unit Pelaksana Teknis
Aspek Keterampilan Kt. Kb. Kb.
Proses Sains Kb. Gk Kb.Kp
Yogya Sleman Bantul
Yb Yt Sl Kal Btl Piyu Wnsr Pang Peng Klbw
I. Keterampilan Dasar
A. Melakukan pengamat-
P P P P P P P P P P
an
B. Merekam data/infor-
P P P P P P P P P P
masi
C. Mengikuti instruksi P P P P P P P P P P
D. Mengklasifikasi P P P P P P P P P P
E. Melakukan pengukuran P HTP P P HTP HTP HTP HTP P HTP
F. Melakukan manipula-
P P P P P P P P P P
si gerak
G. Menerapkan prosedur
P P P P HTP P HTP HTP HTP P
penggunaan peralatan
II. Keterampilan Mengolah/ Memroses
A. Menginferensi P P P P P P P HTP P P
B. Memprediksi P P P P P P P P P P
C. Menyeleksi prosedur P P P P P P HTP HTP P P
Keterangan Kategori:
P: Pernah; HTP: Hampir Tidak Pernah
Keterangan Wilayah:
Kt. Yogya : Kota Yogyakarta; Yg : Yogyakarta Barat; Yt : Yogyakarta Timur
Kb. Sleman : Kabupaten Sleman; Sl : Sleman; Kal : Kalasan
Kb. Bantul : Kabupaten Bantul; Btl : Bantul; Piyu : Piyungan
Kb. Gk : Kabupaten Gunungkidul; Wnsr : Wonosari; Pang : Panggang
Kb. Kp : Kabupaten Kulonprogo; Peng : Pengasih; Klbw : Kalibawang
Kemungkinan berikutnya guru punya ang- setinggi 120. Kyung Hee Kim (2005:1) mela-
gapan bahwa hanya anak yang cerdas saja yang porkan bahwa hasil metaanalisis 447 koefisien
kreatif. Anak-anak pedesaan seperti di UPT Ka- korelasi menunjukkan banyak skor tes kreati-
libawang dapat dipersepsi oleh guru tidak co- vitas yang tidak ada hubungannya dengan skor
cok untuk dikembangkan kreativitasnya. Aki- IQ, namun banyak pula yang menunjukkan hu-
batnya guru di UPT tersebut jarang melakukan- bungannya. Miftachuddin (2006:264) menyata-
nya. Padahal tidak selalu anak cerdas pasti krea- kan jangan sampai penghormatan peserta didik
tif. Hasil penelitian Ferrando et al. (2005:21- kepada guru memasung kreativitasnya. Gurulah
50) menunjukkan adanya korelasi yang rendah yang bertanggung jawab untuk mengembang-
antara kreativitas dan intelegensi. Peserta didik kan kreativitas peserta didik. Untuk mengubah
dengan IQ yang tinggi tidak semuanya lebih keyakinan guru ke hal baru butuh waktu yang
kreatif. Menurut Cromie (2007: 1) tidak semua lama dan harus dibantu dengan program pe-
studi menunjukkan adanya korelasi antara ting- ngembangan keprofesionalan guru (Hidayat,
katan IQ dan kreativitas. Beberapa studi me- 2007:79).
nunjukkan bahwa peningkatan kreativitas se- Kemungkinan terakhir bahwa memang
jalan dengan peningkatan IQ sampai dengan IQ guru tidak memiliki pengetahuan yang cukup
Pengembangan Kreativitas Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Kehidupan Organisme pada Mata Pelajaran IPA SD
379
untuk membantu pengembangan kreativitas pe- penting untuk diajarkan pada peserta didik.
serta didik. Guru mengajarkan segala sesuatu Guru hampir tidak pernah atau jarang membe-
secara rutin, dalam arti mengikuti prosedur atau lajarkan kreativitas keterampilan proses sains
konsep yang sudah ada di dalam buku. Mi- tanpa disertai dengan pemberian contoh. Bah-
chalko (2000:18-21) menyatakan bahwa pemi- kan, guru kelas IV dari UPT Wonosari menya-
kiran yang mempola memungkinkan menger- takan hampir tidak pernah mengajarkannya,
jakan tugas rutin dengan cepat dan teliti namun baik untuk aspek keterampilan dasar maupun
akan menyulitkan seseorang untuk memperoleh keterampilan mengolah/memroses. Sebagian gu-
gagasan baru dan solusi kreatif bila menghadapi ru menyatakan sering membelajarkan kreativi-
permasalahan, terutama permasalahan yang ti- tas keterampilan proses sains dengan cara diser-
dak biasa. dengan cara memodifikasi pola lama tai pemberian contoh terlebih dahulu, meskipun
menjadi sesuatu yang baru. Artikel yang ditulis sebagian ada pula yang menyatakan jarang me-
oleh Rawat dkk. (2012:264-275) juga memban- lakukannya. Banyak hal yang dapat melatar-
tah bahwa pengembangan kreativitas berhu- belakangi sikap dan tindakan guru mengem-
bungan erat kepada pengembangan keteram- bangkan kreativitas keterampilan proses sains,
pilan untuk membentuk pertimbangan yang se- namun tampaknya kurang berkait jika dihu-
suai di dalam situasi yang berbeda. Dengan kata bungkan dengan pengalaman mengikuti diklat.
lain pengembangan kreativitas harus dibelajar- Tidak ada satupun guru yang melaporkan per-
kan seawal mungkin kepada peserta didik. nah mengikuti diklat pengembangan kreativitas.
Perbedaan persepsi antara guru dan pe- Peserta didik juga melaporkan bahwa berdasar-
serta didik di beberapa UPT tertentu dimana kan pengalaman selama belajar IPA sampai saat
guru menyatakan sering membelajarkan pe- menduduki kelas sekarang (kelas V dan VI)
ngembangan kreativitas keterampilan sains na- hampir tidak pernah diberi pembelajaran untuk
mun peserta didik menyatakan hampir tidak mengembangkan kreativitas mereka tanpa di-
pernah merupakan perbedaan persepsi yang da- sertai contoh terlebih dahulu oleh guru.
pat terjadi dapat diakibatkan karena peserta di- Rekomendasi yang dapat diberikan ada-
dik diminta mengekspresikan persepsinya sejak lah bahwa para guru di lapangan perlu mem-
mereka belajar IPA di SD. Boleh jadi meskipun peroleh pendidikan dan pelatihan untuk menye-
guru kelas IV atau kelas V menyatakan sering lenggarakan pembelajaran yang berorientasi un-
mengajarkannya namun guru merasa lebih ba- tuk mengembangkan kreativitas pada peserta
nyak tidaknya terbantu selama mereka belajar didik. Untuk itu, Dinas Pendidikan dapat be-
IPA sejak awal. Dari butir yang ditanyakan kerjasama dengan perguruan tinggi untuk mere-
umumnya peserta didik tidak pernah dibela- alisasikannya.
jarkan melakukan pengukuran dengan peralatan
yang mutakhir seperti tensimeter digital sehing- UCAPAN TERIMA KASIH
ga boleh jadi tidak semua guru di UPT sampel Ucapan terima kasih peneliti sampaikan
mengaitkan pengembangan kreativitas dengan kepada Kepala Direktorat Penelitian dan Pe-
keterampilan pengukuran. ngabdian Kepada Masryarakat, Ditjen Dikti,
Kemendikbud yang telah memberikan dana un-
PENUTUP tuk menyelenggarakan penelitian ini melalui
Berdasarkan temuan di lapangan melalui hibah kompetensi pada tahun pertama.
survei terhadap sampel yang terdiri atas 400
guru kelas IV dan V serta 1200 grup peserta DAFTAR PUSTAKA
didik dari 10 UPT yang ada di lima kabupaten/ Anderson, Orin W. & Krathwohl, David R.
kota di DIY dapat ditarik disimpulkan bahwa (ed). 2001. A Taxonomy for Learning,
hampir semua guru sampel menyatakan bahwa Teaching, and Assessing: A Revision of
pengembangan keterampilan proses sains yang Blomm’s Taxonomy of Educational Ob-
berkaitan dengan aspek kehidupan organisme jectives. New York: Longman.
Burke-Adam, Angela. 2007. “The Benefits of Ferrando, M., Prieto, M.D., Ferrandiz, C. &
Equalizing Standards and Creativity: Dis- Sanchesz, C. 2005. “Intelligence and
covering a Balance in Instruction” dalam Creativity”, dalam Electronic Journal of
Gifted Child Today, 30, 1, pp. 58-63. (Di- Reseacrch in Education, ISSN: 1696-
unduh 29 Oktober 2007). 2095, 7, 3(3): 21-50. (Diunduh 29 Januari
2009).
Edwards, Clifford H. 1997. “Promoting Student
Inquiry”, dalam The Science Teacher; Oct Iceng Hidayat. 2007. “Peranan Keyakinan Guru
1997; 64,7. ProQuest Education Journals, terhadap Hakikat dan Belajar Sains
pp. 18-23. dalam Pengembangan Profesionalisme”,
dalam Cakrawala Pendidikan: Jurnal
Carin, Arthur A. & Sund, Robert B. 1989. Teach- Ilmiah Pendidikan, Februari 2007. Th
ing Science Through Discovery. Colum- XXVI, No.1. Hlmn: 63-82.
bus: Merrill Publishing Company.
Jehlen, Alain. 2007. Testing How The Sausage
Chiapetta, Eugene L. 1997. “Inquiry-Based is Made. NEA Today, 25 (7): 29-34. (Di-
Science”, dalam The Science Teacher. Oct unduh 29 Januari 2009).
1997; 64, 7. ProQuest Education Journals,
22-26. (Diunduh 6 Agustus 2007). Kim, Kyung-Hee. 2005. Can Only Intelligent
People be Creative? A Meta-Analysis.
Cochran-Smith, Marilyn & Lytle, Susan L. The Journal of Secondary Gifted Educa-
2006. “Troubling Images of Teaching in tion, (16),( 2-3): 57-66. (Diunduh 28 Ok-
No Child Left Behind”, dalam Harvard tober 2007).
Educational Review. Cambridge: Winter
2006. Vol. 76, Iss. 4; pp. 668-700 (Diun- Kind, Per Morten & Kind, Vanessa. 2007.
duh 19 Agustus 2007). “Creativity in science education: Pers-
pectives and challenges for developing
Cromie, William J. 2007. Creativity Tied to Men- school science” dalam Studies in Science
tal Illness: Irrelevance Can Make You Education, 43, 1-37. (Diunduh 28 Okto-
Mad. (http://www.news.harvard. edu/ ga- ber 2007).
zette/...reativity.html. Diunduh 29 Januari
2009). Michalko, Michael. 2000. “Four Steps toward
creative Thinking”, dalam The Futurist;
Croom, Barry. & Stair, Kristin. 2005. “Getting May/Jun 2000; 34, 18-21; ProQuest Edu-
from Q to A: Effective questioning for cation Journals. (Diunduh tanggal 19
effective learning”, dalam The Agricultu- Agustus 2007).
ral Education Magazine, 78, 1, 12-14.
(Diunduh 19 Agustus 2007). Miftachuddin. 2006. “Konsep Profil Guru dan
Siswa (Mengenal Pemikiran Al-Zarnuji
Depdiknas. 2006. Lampiran Peraturan Menteri dalam Ta’lim Al-Muta’allim dan Rele-
Pendidikan Nasional Republik Indonesia vansinya)”, dalam Cakrawala Pendidik-
Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar an: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Juni 2006.
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Th XXV, No. 2. Hlmn: 247-267.
Menengah.
Miller, John L. 2005. Mind Magic: How to De-
Dettmer, Peggy. 2006. “New Blooms in Esta- velop the 3 Components of Intelligence
blished Fields: Four Domains of Learn- that Matter Most in Today’s World.
ing and Doing” Roeper Review, 28, 2,
70-78. (Diunduh 28 Oktober 2007). Rawat, Khalid Jamil; Qazi, Wasim; Hamid,
Shams. 2012. “Creativity And Educa-
Pengembangan Kreativitas Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Kehidupan Organisme pada Mata Pelajaran IPA SD
381
tion”, dalam Academic Research Interna- Williams, James. 2013. “Science - Creativity is
tional 2.2 (Mar/Apr 2012): 264-275. All in the Mind: Resources”, dalam The
(Diunduh Tanggal 6 Juli 2013). Times Educational Supplement 5030 (Feb
8, 2013): 43. (Diunduh Tanggal 6 Juli
Towle, Albert. 1989. Modern Biology. Austin: 2013).
Holt, Rinehart and Winston.