Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH PERKEMBANGAN BIOLOGI SEL

A. PENDAHULUAN
Sebelum Robert Hooke mempopulerkan istilah sel, beberapa ahli filsafat Yunani telah mengemukakan pandangannya
berkenaan dengan penyusun tubuh makhluk hidup. Aristotles dan Paracelcius telah mengemukakan bahwa tubuh semua hewan dan
tumbuhan tersusun atas elemen-elemen sederhana. Elemen-elemen sederhana tersebut secara bersama-sama membentuk struktur
makroskopis makhluk hidup. Belakangan, elemen-elemen sederhana tersebut dikenal dengan istilah sel (dari bahasa Yunani, yaitu
Cella atau Cellula yang berarti ruang atau kamar kecil).
Sebuah sel dapat berperan sebagai suatu organisme yang dikenal sebagai organisme uniseluler atau organisme bersel satu,
misalnya berbagai jenis protozoa. Sel dapat tersusun berkelompok dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis jaringan dan
membentuk organ. Selanjutnya, beberapa organ membentuk sistem organ dan pada akhirnya beberapa sistem organ, secara bersama-
sama membentuk suatu organisme. Organisme yang dibentuk dinamakan organisme multiseluler.
Pemahaman mengenai sel baik dari aspek ultrastruktur maupun dari aspek fungsionalnya tidak terlepas dari hasil kerja keras
sejumlah pakar ilmu pengetahuan. Penelitian-penelitian terus dikembangkan, bahkan dari berbagai sudut pandang dan melibatkan
disiplin ilmu-ilmu lain. Penemuan mikroskop sederhana hingga mikroskop elektron telah memberikan sumbangan yang sangat
penting dalam perkembangan biologi sel. Kemajuan yang dicapai di bidang kimia organik dan biokimia telah mengantar umat
manusia pada pemahaman sel yang lebih mendalam hingga pada tingkatan yang belum pernah diprediksi sebelumnya. Perkembangan
pengetahuan di bidang genetika molekuler dan disiplin ilmu yang lain telah mengantar umat manusia pada pemahaman hingga
tingkatan rekayasa genetika yang sangat menakjubkan. Melalui pendekatan yang lebih holistik dan integratif, kini biologi sel tampil
sebagai sebuah ilmu yang mampu menjadi dasar bagii pengembangan ilmu-ilmu hayati lainnya.

A. SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI SEL


Sel merupakan massa protoplasma berbatas membran dengan sistem organisasi yang sangat kompleks. Sel bukan merupakan
suatu bangunan statis, melainkan sebuah struktur yang sangat dinamis. Berbagai jenis aktivitas hidup yang berlangsung di dalam
tubuh organisme pada dasarnya berlangsung di dalam sel dengan mekanisme sistem yang sangat harmonis. Aktivitas satu sel
menunjang aktivitas sel yang lain membentuk suatu sistem yang sangat harmonis untuk menunjang sebuah kehidupan yang
fungsional.
1. Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723)
Seorang yang berkebangsaan Belanda merupakan orang pertama yang menemukan mikroskop dan meneliti organisme
mikroskopis seperti berbagai Protozoa dan Rotifera yang diberi nama ”animanculus”, berbagai jenis bakteri (bakteri basil dan bakteri
spiral), mengamati sperma pada manusia, katak, anjing, kelinci, dan ikan. Beliau juga mengamati pergerakan sel-sel darah di dalam
kapiler kaki katak dan daun telinga pada kelinci.Leuwenhoek merupakan orang pertama yang melihat sel-sel tunggal dan
mengakuinya sebagai satuan-satuan kehidupan. Saat itu, ia tidak menyebutnya sebagai sel, melainkan sebagai hewan-hewan kecil
yang ia lihat bergerak-gerak di dalam air (Bagod, Sudjadi dan Siti Laila, 2002).
Gambar 1. Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723), dan mikroskop sederhana serta jenis protozoa hasil temuannya
(Sumber : http://www.royalsociety.org/downloaddoc.asp dan http://www.tulane.edu/~wiser/cells/ ).

2. Robert Hooke (1663)


Robert Hooke merupakan orang pertama yang
memperkenalkan istilah sel berdasarkan hasil
pengamatannya pada sayatan sumbat gabus. Ia melaporkan
bahwa sumbat gabus terdiri atas ruang-ruang kecil yang
diberi nama sel (bahasa Yunani: Cellula yang bermakna
ruang-ruang kecil). Penggunaan istilah sel tersebut
berlangsung pada tahun 1666 (sebagai literature lain
mencatatnya tahun 1665), yaitu pada saat ia mempublikasikan bukunya yang berjudul
Micrografia. Hingga saat ini istilah sel tersebut masih digunakan untuk memahami satan-satuan
bentuk dasar yang membangun makhluk hidup (Bagod, Sudjadi dan Siti Laila, 2002).
Gambar 2. Ruang-ruang kecil pada sayatan sumbat gabus, R. Hooke (1663) dan mikroskop sederhananya
(Sumber gambar : http://www.tulane.edu/~wiser/cells/ dan http://www.nndb.com/people).

3. Marcello Malphigi (1628-1694)


Seorang berkebangsaan Italia merupakan orang pertama yang menggunakan mikroskop dalam
mengamati sayatan jaringan pada organ-organ tertentu, seperti otak, hati, ginjal, limfa, dan paru-paru.
Selain itu, dia juga mengamati perkembangan embrio ayam. Dari hasil pengamatannya, dia
menyimpulkan bahwa jaringan tersusun atas unit-unit struktural yang ia sebut utricles.

Gambar 3. Marcello Malphigi (1628-1694)


(Sumber gambar: http://www.crimezzz.net/forensichistory/images/MALPIGHI_marcello)

4. Rene Dutrochet (1776-1847)


Rene Dutrochet, seorang yang berkebangsaan Perancis, melaporkan bahwa semua hewan dan tumbuhan terdiri atas kumpulan
sel-sel globular.
5. Robert Brown (1773-1858),
Pada tahun 1831, Robert Brown (1773-1858), seorang yang berkebangsaan Inggris, melaporkan bahwa sel-sel epidermis
tumbuhan, serbuk sari, dan kepala putik mengandung suatu struktur yang konstan yang disebut inti.
6. Felix Dujardin (1835) dan Johannes E. Purkinye (1787-1869)
Felix Dujardin mengemukakan bahwa bagian penting dari sel adalah isi sel. Isi sel tersebut terdiri atas
materi hidup yang kelak dikenal dengan protoplasma yang berari zat pertama yang dibentuk. Pada tahun
1839, Johannes E. Purkinye, seorang yang berkebangsaan Cekoslovakia, memperkenalkan istilah
protoplasma tersebut yang bertujuan untuk membedakan antara bagian hidup dan dinding sel yang mati.
Satu tipe protoplasma yang lebih kental dan lebih gelap dari keadaan sekitarnya disebut nukleus. Tipe
protoplasma lainnya yang Nampak lebih cair atau yang bersifat koloid disebut dengan sitoplasma (Bagod,
Sudjadi dan Siti Laila, 2002).
Gambar 4. Johannes E. Purkinye (1787-1869)
(Sumber gambar : http://clendening.kumc.edu/dc/pc/hitzig.jpg)

7. , W. Schultze
Pada tahun 1861, W. Schultze menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik dari kehidupan. Protoplasma adalah
substansi hidup yang berbatas membran dimana di dalamnya terdapat inti atau nukleus.
8. Mathias J. Schleiden (1804-1882), Mathias J. Schleiden (1804-1882) dan R. Virchow (1821-1902)
Pada tahun 1938, Mathias J. Schleiden (1838), seorang ahli pengetahuan berkebangsaan Jerman, melaporkan bahwa tubuh
tumbuhan tersusun atas sel. Secara terpisah, pada tahun 1839 Theodore Schwann yang juga seorang ahli pengetahuan berkebangsaan
Jerman, melaporkan bahwa tubuh hewan tersusun atas sel. Schwann kemudian mengusulkan dua azas yang dikenal dengan teori sel,
yaitu: Semua organisme terdiri atas sel, dan sel merupakan unit dasar organisasi kehidupan. Sepuluh tahun kemudian R. Virchow
(1858) mengusulakn azas ketiga teori sel yang berbunyi: Semua sel berasal dari sel yang telah ada sebelumnya (Omnis cellula e
cellulaI) sitoplasma (Bagod, Sudjadi dan Siti Laila, 2002)..

Gambar 5. Mathias J. Schleiden(1804-1882), T (1810-1882) Schwann dan R. Virchow (1821-1902)


(Sumber gambar : http:// home.tiscalinet.ch/biografien/images/schleiden dan http://home.tiscalinet.ch/biografien/images/)

9. Louis Pasteur (1908-1895)


Louis Pasteur mengemukakan teori biogenesis yang menyatakan bahwa setiap makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup sebelumnya (Omne vivum e vivo)
Gambar 6. L. Pasteur (1808-1895)
(Sumber gambar : http://art-random.main.jp/samescale/)
C. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan para ilmuwan tersebut diambil suatu kesimpulan, yaitu: sel merupakan
kesatuan struktural dari makhluk hidup, sel merupakan kesatuan fungsional dari makhluk hidup, dan sel merupakan kesatuan
hereditas dari makhluk hidup. Namun, dalam lingkup yang lebih kompleks, teori sel mengandung makna (Villee et al., 1985), yaitu:
1. Semua makhluk hidup terdiri atas sel.
2. Sel yang baru dibentuk, berasal dari pembelahan sel sebelumnya.
3. Semua sel memiliki kemiripan yang mendasar dalam hal komposisi kimia dan aktivitas metabolismenya.
4. Aktivitas dari suatu organisme dapat dimengerti sebagai aktivitas kolektif, dan interaksi-interaksi dari unit-unit seluler
bergantung satu dengan yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai