Satuan Acara Penyuluhan Mpasi
Satuan Acara Penyuluhan Mpasi
Disusun Oleh :
Lia Fitriana
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
2
C. Analisa Situasi
1. Peserta Penyuluhan :
D. Materi
Terlampir
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
PPT
3
G. Kegiatan Belajar Mengajar
- Memperkenalkan
diri.
- Menyampaikan
- Mendengarkan
topik dan tujuan
yang akan dicapai
- Menanyakan
pendapat klien
tentang seputar
MP ASI - Merespon
- Memberi reward
pada peserta
- Mendengarkan
2. Pengembangan 10
- Menjelaskan
menit
pengertian MP
ASI - Mendengarkan
- Menjelaskan
tujuan MP ASI
- Memperhatikan
- Menjelaskan
manfaat MP ASI
- Memperhatikan
- Menjelaskan
penjelasan
syarat pemberian
MP ASI
- Menjelaskan cara
peberian MP ASI
4
- Menjelaskan
contoh menu dan
cara pembuatan
makanan
- Memberi reward
positif pada - Menjawab
peserta. salam
- Menutup dengan
mengucapkan
terima kasih dan
salam.
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanankan kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Penyuluh dan peserta siap
2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat dapat di gunakan sesuai rencana
b. Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah
direncanakan
5
3. Evaluasi Hasil
a. 85% peserta dapat memahami pengertian PM ASI.
b. 80% peserta dapat memaham manfaat PM ASI.
c. 80% peserta dapat memahami syarat pemberian PM ASI.
d. 75% peserta dapa memahami cara pemberian PM ASI.
6
MATERI
A. ASI Eksklusif
a. Pengertian ASI ekslusif
ASI eksklusif adalah pemberian air susu Ibu saja kepada Byi umur 0-6 bulan
tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan selain obat untuk terapi
pengobatan penyakit. Susui Setiap bayi menginginkan paling sedikit 8 kali
sehari. Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui.
b. Manfaat ASI Ada 2 macam, yaitu :
Untuk Ibu
1. Membantu proses pemulihan setelah melahirkan
2. Mencegah perdarahan
3. Salah stu cara ber KB
4. Mencurahkan kasih sayang kepada Bayi
Untuk Bayi
1. Menambah kekebalan pada tubuh bayi sehingga bayi tidak mudah sakit
2. Mudah dicerna Bayi
B.Pengertian MP-ASI
Makanan pendamping adalah makanan yang diberikan kepada bayi setelah
cukup bulan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi yang diperlukan bagi bayi
karena produksi ASI mulai berkurang dimana bayi secara perlahan-lahan
dibiasakan dengan makanan orang dewasa (Depkes, 2013).
Menurut Depkes RI 1997, bahwa makanan tambahan adalah makanan
yang diberikan kepada bayi umur 4 bulan keatas untuk memenuhi kebutuhan
gizinya. Sedangkan menurut Diah dan Rina (2010), makanan tambahan adalah
makanan yang diberikan kepada bayi setelah berusia 4-6 bulan sampai dengan
usia 24 bulan.
Pemberian makanan padat harus diberikan secara bertahap dimulai pada
bayi berusia 6 bulan. Karena pada usia ini, kebutuhan bayi akan zat gizi
menjadi semakin bertambah dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi,
sedangkan produksi ASI mulai menurun. Oleh karena itu, bayi sangat
memerlukan makanan tambahan sebagai pendamping ASI atau minuman
pengganti ASI (PASI). Disamping itu juga bayi telah memiliki reflek
mengunyah, sehingga harus mulai diperkenalkan dan diberi makanan lumat.
7
Untuk menyesuaikan kemampuan bayi terhadap makanan tersebut maka
pemberian makanan pendamping harus dilakukan secara bertahap baik bentuk,
jumlah dan macamnya.
A. Tujuan
Dengan memperhatikan tujuan pemberian makanan tambahan terhadap
anak, orang tua dapat memahami dari tujuan tersebut, diantaranya adalah:
1. Sebagai komplemen terhadap ASI agar anak memperoleh cukup energi,
protein dan zat-zat gizi lain (vitamin dan mineral), untuk tumbuh dan
berkembang secara normal (Deddy, 2012:73)
2. Sebagai pelengkap makanan tambahan untuk melatih dan membiasakan
anak terhadap makanan yang akan dimakannya dikemudian hari,
disamping sebagai tambahan atas kebutuhan yang meningkat sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Jadi makanan tambahan
diharapkan dapat menambah energi, protein, vitamin, mineral serta
menambah serat makanan (Riady, 2012:53)
B. Manfaat
1. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang
2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-
macam makanan dengan berbagai macam rasa dan bentuk
3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan
4. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi
tinggi
C. Syarat-syarat Pendamping Makanan ASI
Menurut Diah dan Rina, 2000,18, makanan tambahan untuk anak sebaiknya
memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Nilai energi dan kandungannya yang tinggi
2. Proteinnya tinggi
3. Memiliki nilai suplementasi yang balk, vitamin dan mineral
4. Dapat diterima oleh-alat pencernaan anak dengan baik
5. Harganya relatif murah
6. Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal
7. Bersifat padat gizi
9
d. Makanan anak umur 12 – 24 bulan Pada situasi khusus seperti anak sakit atau
ibu bekerja, pemberian makanan bayi/anak perlu penanganan secara khusus.
10
d. Pada umur 9 bulan – beri 9 sendok makan “ Bila bayi meminta lagi, ibu dapat
menambahnya”
I. MAKANAN BAYI UMUR 9 – 12 BULAN 7
1. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara
bertahap. Karena merupakan makanan peralihan ke makanan keluarga, bentuk dan
kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur, lambat laun mendekati
bentuk dan kepadatan makanan keluarga.
2. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang
bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo, buah, dll. usahakan agar makanan
selingan dibuat sendiri agar kebersihannya terjamin.
3. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan.
Campurkanlah ke dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan sayuran secara
berganti-ganti (terlampir). Pengenalan berbagai bahan makanan sejak usia dini
akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang sehat dikemudian hari.
INGAT !
a. Teruskan pemberian ASI
b. Berikan makanan lunak 3 kali sehari dengan takaran yang cukup
c. Berikan makanan selingan 1 kali sehari d. Perkenalkan bayi dengan beraneka
ragam bahan makanan
11
INGAT !
a. Teruskan pemberian ASI
b. Berikan makanan keluarga 3 kali sehari
c. Berikan makanan selingan 2 kali sehari
d. Gunakan beraneka ragam bahan makanan setiap harinya.
12
3) Rebus ayam selama 20 menit atau sampai ayam matang (daging
berwarna putih). Angkat dan tiriskan. Simpan kaldunya.
4) Masukkan ayam dan kaldu secukupnya ke dalam blender,
haluskan.
5) Tambahkan nasi tim, haluskan.
6) Sajikan dengan puree/sup sayuran.
c. Nutrisi Utama: Protein, Vitamin B & Zat Besi
d. Kategori: Sumber Protein; Usia 7 bln+
3. Nasi tim ayam dan apel
a. Bahan :
1) 1/3 cangkir daging ayam tanpa tulang dan kulit yang sudah matang
(dikukus/rebus) dan dipotong dadu.
2) 1/4 cangkir nasi tim (menggunakan beras putih atau merah)
3) ½ cangkir saus apel
4) ASI/susu formula (susu sapi segar atau UHT untuk anak di atas 12
bulan)
b. Cara Membuat :
1) Campur ayam, nasi tim dan saus apel. Haluskan dengan blender
atau penghalus makanan bayi. Tambahkan ayam, susu
(ASI/formula) untuk mengencerkan. Haluskan.
2) Sajikan dengan puree/sup sayuran.
c. Nutrisi Utama: Protein, Karbohidrat Kompleks, Zat besi, Kalsium
d. Kategori: Sumber Protein; Buah; Anak usia 7 bln+
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
13
Suliha, U. dkk.2001. Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan.Jakarat:Penerbit
Buku Kedokteran (EGC)
Wudjaja H.A.W.2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta:Pt. Rineka
Cipta
http://matakuliah semester III MPASi/Variasi-MPASI-Makanan-Pendamping-
ASI-makanan-bayi-padat-untuk-Bayi-Anda.com//
http://kuliahbidan.wordpress.com/kti/
14