DOSEN PENGAJAR
Rivan Firdaus, M.Kes
Disusn Oleh:
Albarry Muqowwy
(The Correlation between Family Support with Elderly Independency in Doing Activity
Daily Living)
Siti Khulaifah*, Joni Haryanto*, Hanik Endang Nihayati* *Program Studi
Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga Jl. Mulyorejo Kampus C
Unair Surabaya 60115 email: siti_khulaifah@gmail.com
ABSTRACT
Aging is a natural process that cannot be prevented and always causes problems, both
physically, mentally, socially and economically, so it may reduce the independence of
elderly in accomplishing activities daily living. If it is not addressed it may result in
declined health status of the elderly, so that family support is needed to improve their
physical and mental well-being. This study aimed to determine the correlation between
family support with elderly independency in doing activity daily living. Design used was
correlational study with cross-sectional approach. Samples were selected by purposive
sampling, comprising 34 elderly and their families who met the inclusion criteria. Data
were collected by using questionnaires and observation. Data were analyzed by chi-
square with α<0,05. Results revealed that most types of family support was the support of
respect. Most of the elderly, as many as 64.1%, have been independent in accomplishing
daily activities. Chi-square correlation test indicated significant correlation between
family support was related to the independence of elderly in accomplishing activities
daily living (p=0,048). It can be concluded from this study that there was significant
correlation between family support and the independence of elderly in accomplishing
activities daily living. Families should enhance their instrumental, informative, respect,
and emotional support to the elder. Health workers were expected to enhance
cooperation with health volunteers to inform the importance of family support to increase
the independence of elder. Further studies should use standardized instrument to obtain
better result.
Pada hasil tabulasi silang terlihat bahwa pendidikan responden yang beraneka
keluarga yang tergolong tidak ragam mulai dari SLTP sampai sarjana
mendukung kemandirian lansia sehingga dengan pendidikan terbanyak adalah
lansia cenderung tergantung (tidak SLTA.
mandiri) ada sebanyak 3 orang (8.8 %)
mengalami ketergantungan ringan, 6 Tingkat pendidikan yang tinggi maka
lansia (17.6 %) ketergantungan sedang, tingkat pengetahuan yang dimiliki
1 lansia (2.9 %) ketergantungan berat, 1 keluarga tentang kesehatan dan
lansia (2.9 %) ketergantungan total, dukungan kepada lansia juga semakin
namun 4 lansia (12%) sudah bisa tinggi, sehingga bermanfaat dalam
mandiri. Untuk keluarga yang tergolong mempertahankan kemampuan
mendukung kemandirian lansia sehingga fungsional lansia dan mencegah
lansia cenderung mandiri ada sebanyak perlakuan yang salah kepada lansia
10 orang (29.4 %), namun masih (Sholehah, 2002). Kemajuan mengenai
cenderung tergantung (tidak mandiri) pemahaman proses menua termasuk
yaitu 6 lansia (17.7 %) mengalami salah satu faktor yang memegang
ketergantungan ringan, 2 lansia (5.9 %) peranan penting dalam peningkatan usia
ketergantungan berat, 1 lansia ( 2.9 %) harapan hidup dan kualitas hidup lansia
ketergantungan total. (Darmojo, 2004).
Keperawatan.
Jakarta : EGC
Pratikwo, S, Pietojo, H, Widjanarko.B.
(2006). “Analisis Pengaruh
Faktor Nilai Hidup,
Kemandirian dan Dukungan
Keluarga terhadap
Perilaku Sehat Lansia
di
Kelurahan Medono
Kota
Pekalongan”.Jurnal Promosi
Kesehatan Indonesia, vol. 1, no.
2.
98
Nursing News
aspirasi-aduan publik-id diakses 28 Volume 4, Nomor 1, 2019
Desember 2007
Putri, I.H. (2011). Hubungan
Kemandirian dan Dukungan
Sosial dengan Tingkat Stres
Lansia. Skripsi Sarjana Institut
Pertanian Bogor.
Rinajumita . (2011). Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan
Kemandirian Lansia di Wilayah
Kerja Puskesmas Lampasi
Kecamatan Payu Kumbuh.Other
thesis, Padan. Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas.
Setiadi, (2008). Konsep dan Proses
Keperawatan Keluarga.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sholehah, Faridatus. 2002. Tingkat
Pengetahuan ibu usia 45 tahun keatas
tentang gejala menopouse di desa
sepuluh Bangkalan. KTI tidak
diterbitkan. Malang. UMM
Soejono, czeresna Heriawan. 2002. Belum
Memadai fasilitas bagi
warga usia lanjut.
http://www.kompas.com/kompas
cetak/0203/25/iptek/pert.10.htm.
diakses 2 juni 2007.
Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan
Keluarga dengan Pendekatan
Keperawatan Transkultural.
Jakarta: ECG.
Surilena, Dharmady Agus.2006. Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
depresi pada lansia di Jakarta.
Majalah Kedokteran Damianus,
Vol.5, Mei. Jakarta.
Tim Pustaka Mandiri. (2006). Membuat
Prioritas Melatih Anak Mandiri.
Yogyakarta: Kanisi
Watson, Roger.2003. Perawatan Pada
Lansia. Alih Bahasa Musri.
Jakarta: EGC.
Hubungan Tingkat Stres Dengan Kemandirian Aktivitas
Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari Pada Lanjut
Usia (Lansia)
1) 2) 3)
Boyke Pangemanan , Dyah Widodo , Esti Widiani
ABSTRAK
Perubahan mental pada lansia ditandai dengan sikap yang mudah tersinggung dan bahkan
mudah depresi hingga stres. Stres juga dapan mempengaruhi kemandirian pada lansia
meliputi kemampuan lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti: mandi,
berpakaian rapi, pergi ke toilet, berpindah tempat, dapat mengontrol BAK atau BAB, serta
dapat makan sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk megetahui hubungan tingkat stres
dengan kemandirian aktivitas dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari pada lansia di
Dusun Pakan Desa Purworejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Desain penelitian
menggunakan metode korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada
penelitian ini yaitu lansia yang ada di Dusun Pakan Desa Purworejo dengan jumlah 125
orang dan sampel penelitian menggunakan purposive sampling yaitu sebanyak 31 orang.
Instrument dalam penelitian ini menggunakan lembar kuesioner. Analisis yang digunakan
spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres hampir seluruh
responden dikategorikan stres sedang yaitu sebanyak 25 orang (80,6%), kemandirian
dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari sebagian besar responden dikategorikan
ketergantungan ringan yaitu sebanyak 17 orang (54,8%), dan hasil analisis terdapat
hubungan tingkat stres dengan kemandirian aktivitas dalam pemenuhan kebutuhan sehari-
hari pada lansia di Dusun Pakan Desa Purworejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang
yang dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0,000 (p ≤ 0,05) dan nilai korelasi sebesar
-0,642, artinya semakin rendah tingkat stress maka semakin tinggi tingkat kemandiriannya.
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti di lokasi lain dengan sampel yang
lebih banyak lagi sehingga sebaran data cenderung bervariasi.
ABSTRACT
Mental Changes on elderly attitude was characterized by irritability and even easy to
stress depression. Stress also affects dapan self-reliance on the elderly include the ability
of the elderly in doing daily activities such as bathing, dressing, toileting, move, it can
control the TUB or chapters, as well as be able to eat themselves. The purpose of this
research is to megetahui the relationship with stress level of self-reliance activities in
fulfillment of daily necessities on the elderly in the village Village Feed Purworejo
Subdistrict Ngantang Malang. Design research using the method of korelasi with cross
sectionalapproach. The population in this study i.e. the elderly that is in the hamlet of the
village with a population of Purworejo Feed 125 people and research samples using a
purposive sampling that is as many as 31 people. Instrument in this study using
questionnaire sheet. The analysis used spearman rank. The research results showed that
the stress level of almost all respondents stress that is being categorized as many as 25
people (80.6%), independence in the fulfillment of daily needs most respondents
categorized mild dependency that is as much as 17 people (54.8%), and the results of the
analysis there is relationship stress levels with independence activities in fulfillment of
daily needs in elderly in the hamlet of the village Feed Purworejo Subdistrict Ngantang
Malang as evidenced by the significant value of 0.000 (p ≤ 0.05) and the value of the
correlation of -0.642, meaning that the lower the level of stress the higher the level of his
independence. For further researchers it is recommended to research in other locations
with more samples so that the distribution of data tends to variation.
262
Nursing News Volume 4, Nomor 1, 2019
Hubungan Tingkat Stres Dengan Kemandirian Aktivitas
Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari Pada Lanjut
Usia (Lansia)
263
METODE PENELITIAN
Tabel 3. Tabulasi silang antara variabel tingkat stres dengan kemandirian aktivitas dalam
pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Tingkat Stres
Ketergan- Ketergan- Ketergan- Ketergan-
Variabel Total
Mandiri tungan tungan tungan tungan
Ringan Sedang Berat Total
Ringan 3 (9,7%) 3 (9,7%) 0 0 0 6 (19,4%)
Tingkat
Sedang 1 (3,2%) 14 (54,8%) 8 (25,8%) 2 (6,5%) 0 25 (80,6%)
Stres
Berat 0 0 0 0 0 0
Total 4 (12,9%) 17 (54,8%) 8 (25,8%) 2 (6,5%) 0 31 (100%)
264
Nursing News Hubungan Tingkat Stres Dengan Kemandirian
Volume 4, Nomor 1, 2019 Aktivitas Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sehari-
Hari Pada Lanjut Usia (Lansia)
265
Nursing News Hubungan Tingkat Stres Dengan Kemandirian
Volume 4, Nomor 1, 2019 Aktivitas Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sehari-
Hari Pada Lanjut Usia (Lansia)
SARAN
KESIMPULAN
Peneliti selanjutnya yang mengambil
judul yang sama disarankan untuk
1) Dalam Tingkat stres, hampir seluruh
meneliti di lokasi lain dengan sampel
responden dikategorikan stres sedang
yang lebih banyak lagi sehingga sebaran
yaitu sebanyak 25 orang (80,6%).
data cenderung bervariasi.
2) Kemandirian dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari, sebagian besar
responden dikategorikan ketergantungan
267
Nursing News Hubungan Tingkat Stres Dengan Kemandirian
Volume 4, Nomor 1, 2019 Aktivitas Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sehari-
Hari Pada Lanjut Usia (Lansia)
Dari hasil pengkajian Mbah Kadirin yang berusia 62 tahun untuk ADL dan IADL nya
adalah
ADL
1. Mandi
2. Berpakaian
3. Ke WC atau Toilet
6. Makan
IADL
1. Menggunakan telepon
2. Berbelanja
3. Menyiapkan makanan
4. Mengatur rumah
Mengatur rumah sendiri atau dengan bantuan sekali - sekali
5. Mencuci
6. Menggunakan transportasi
Menganbil obat dan minum obat dengan dosis dan waktu yang benar
8. Mengatur keuangan
IADL : 26 - 30 ( mandiri )
21 - 25 ( ketergantungan ringan )
16 – 20 ( sedang )
9 - 15 (sedang berat )
0 - 8 ( berat total )