Anda di halaman 1dari 3

Skip to the content

Hukamnas.com

 Home
 Hukum
 Daerah
 HAM
 Internasional
 Politik
 Pro Kontra
 SARA

Home » Pro Kontra » 3 Contoh Konflik Rasial Di Indonesia yang Pernah Terjadi

3 Contoh Konflik Rasial Di Indonesia yang


Pernah Terjadi
 Post author

 By Imboh Prasetyo
 Post date

 September 11, 2019

Konflik memang sesuatu hal yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat, contoh
konflik ditengah-tengah masyakat memang bermacam-macam. Mulai dari contoh konflik
individu yang kerap terjadi, konflik antar kelas sosial, contoh konflik politik, konflik antar
kelompok sosial, hingga contoh konflik rasial.

Konflik rasial sendiri terjadi akibat adanya benturan diantara dua ras yang mempunyai perbedaan
pada suatu isu atau permasalahan. Secara umum faktor penyebab konflik sara ialah terjadinya
ketegangan antar dua ras ini dikarenakan adanya ketimpangan di berbagai kondisi, baik itu sosial
maupun ekonomi yang berdampak pada ketimpangan sosial di tengah-tengah masyarakat.

Contoh Konflik Rasial Di Indonesia

Konflik rasial ini biasanya bermuatan suku, agama ras, atar golongan atau lebih akrab disebut
dengan SARA. Di Indonesia sendiri konflik satu ini cukup sering terjadi, dan mulai marak terjadi
semenjak masa orde reformasi (1998). Konflik rasila memang tidak bisa dipisahkan dari adanya
ketimpangan yang ada di masyarakat, tak perlu panjang lebar lagi berikut merupakan contoh
konflik rasial di Indonesi, antara lain :
1. Konflik Entnis Tionghoa dan Jawa Di Surakarta

Meskipun Indonesia dikenal sebagai negara yang dikenal kaya akan suku, bahasa, budaya, dan
agama tak bisa dilepaskan dari konflik ras dan juga etnis. Pada tahun 1998 tercatat sejarah
semapt terjadi contoh konflik rasial antara etnis Tionghoa dan suku Jawa asli yang berada
diwilayah Surakarta.

Penyebab konflik antara golongan ini dikarenakan adanya anggapan jika etnis Tionghoa tidak
masuk sebagai bagian warga negara Indonesia. Situasi tersebut menjadi kian parah dengan krisis
moneter yang terjadi pada masa itu. Konflik antar dua ras dan etnis tersebut akhirnya
menyebabkan kerusuhan yang meluas hingga menyebabkan penjarahan berbagai took dan juga
pembakaran fasilitas umum.

2. Konflik Etnis Sampit dan Madura

Konflik rasial yang pernah terjadi di Indonesia selanjutnya adalah pertikaian antara etnis dan
etnis mandura di Kota Sampit, Kalimantan Tengah. Penyebab pasti konflik ini memang belum
dapat dipastikan, konflik ini muncul dari rentetan insiden yang sebelumnya pernah muncuk
antara warga Dayak dan Madura. Akhirnya, konflik pun pecah Februari 2001 saat dua warga
Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak, konflik sampit ini semakin parah dan berlangsung
sepanjang tahun.

Cerita awal, konflik ini muncul pertama kali di Kota Sampit Kalimatan Tengah pada tanggal 18
Februari 2001 yang akhirnya meluas ke seluruh provinsi, tak terkecuali Palangka Raya. Konflik
yang melibatkan antara Suku Dayak asli dan warga Madur yang tinggal di kawasan Kota Sampit
ini memakan korban kurang lebih 500 orang meninggal dunia. Bukan itu saja, lebih dari 100 ribu
warga Madura kehilanggan tempat tinggal. Dari peristiwa tersebut juga ditemukan banyak warga
Mandura yang dipenggal kepalanya oleh suku Dayak.

Terdapat berbagai cerita tentan penyebab konflik sampit ini, salah satu versi menjelaskan bila
konflik ini muncul dikarenakan sebuah peristiwa pembakaran sebuah rumah warga Dayak. Dan
rumor yang beredar waktu itu pun menyebutkan jika kebakaran itu dilakukan oleh salah satu
warga Madura. Mendengar berita itu, kemudian menjadikan anggota suku Dayak belas dendam
dengan cara yang sama yaitu membakar rumah-rumah di pemukiman Madura.

Versi lain penyebab konflik sampit menjelaskan, peristiwa ini muncul dari seorang warga Dayak
yang disiska lalu dibunuh oleh sekelompok warga Madura pasca terjadi sengketa judi di Desa
Kerengpagi pada 17 Desember tahun 2000.

3. Konflik Aceh

Contoh konflk antar ras selanjutnya adalah konflik aceh, konflik ini dikobarkan dan digaungkan
oleh Gerakan Aceh Merdeka atau GAM. Latar belakang terjadinya pemberontakan ini
dikarenakan, secara luas wilayah Aceh menganut agama Islam yang masih konservatif. Hal
tersebut sangat bertentangan dengan penerpan ajaran Islam yang lebih moderat di sebagian besar
wialayh nusantara.
Adanya perbedaan budaya sekaligus penerapan agama Islam antara wilayah Aceh dan diberbagai
wilayah lain di Indonesia merupakan faktor penyebab konflik ini terjadi. Bukan itu saja, adanya
kebijkan-kebijakan sekuler dibidang administrasi pada masa Orde Baru pimpinan Presiden
Soeharto tahun  1965 hingga 1998 sangat tidak dikenal di wilayah Aceh. Kebijakan tersebut
lantas banyak tokoh-tokoh Aceh membenci kebijakan pemerintah waktu itu yang
mengkampanyekan satu ‘budaya Indonesia’.

Tak sampai disitu saja, lokasi provinsi Aceh yang berada di ujung Barat Indonesiia juga
menimbulkan sentiment meluas di wialayah tersebut dan beranggapan jika para pimpinan di
pemerintah pusat yang berada di Jakarta tak mengerti ihwal permasalahan yang dimilki Aceh dan
tak bersimpati kepada kebutuhan masyarakat Aceh sekaligus adat istiadat setempat.

GAM atau Gerakan Aceh Merdeka berlangsung pada tanggal 4 Desember 1976 hingga 15
Agustus 2005. Gerakan ini banyak dipimpin oleh pemuda dan profesional berpendidikan tinggi
yang tergolong kedalam anggota kelas ekonomi menengah keatas masyarakat Aceh. Dari konflik
berkepanjangan tersebut akhirnya perjanjuan perdamaian pun disepakati. Dan berikut merupakan
beberapa point kesepakatan tersebut, antara lain :

 Adanya otonomi khusus untuk Aceh


 Pelucuran GAM
 Ditariknya tentara Indonesia
 Misi Pemantau Aceh
 Diadakannya Pilkada

Nah, demikian merupakan penjelasan tentang contoh konflik rasilan yang pernah terjadi di
Indonesia. Semoga Bermanfaat.

 Tags

 Contoh konflik, contoh konflik rasial, konflik, konflik rasial, Konflik sosial

← 3 Hukum Kartu Kredit Syariah Tanpa Bunga → 3 Contoh Konflik Di Sekolah yang Sering
Terjadi

© 2021 Hukamnas.com |

Adchoices | Disclaimer | Contact Us | Cookies TOS | Privacy Policy | Ketentuan Layanan

To the top ↑

Anda mungkin juga menyukai