Peran Media Komunikasi Terhadap Kepesertaan JKN
Peran Media Komunikasi Terhadap Kepesertaan JKN
tetangga) dan hybrid media 5,08% masyarakat PBPU untuk tidak menjadi
(internet). Dari fakta ini menunjukkan peserta JKN.
bahwa penggunaan media massa, media Media interpersonal yang paling
interpersonal maupun hybrid media banyak menjadi sumber informasi
belum berpengaruh terhadap masyarakat PBPU adalah informasi
keikutsertaan masyarakat PBPU dalam dari teman dan atau tetangga,
program JKN. Hal tersebut sedangkan paling kecil informasi
mengindikasikan bahwa ada faktor- melalui pertemuan rutin RT ataupun
faktor tertentu yang menjadi alasan PKK. Hal ini menunjukkan bahwa
masyarkat PBPU untuk tidak menjadi perbincangan-perbincangan dengan
peserta JKN. tetangga atau teman mempunyai
Rogers (1995) menyatakan potensi yang cukup besar dalam
bahwa terdapat dua tipe media penyampaian program JKN.
komunikasi yang mempengaruhi Hal ini sebagaimana teori yang
potensial adopter untuk mengadopsi disampaikan Rogers (1995), bahwa
sebuah inovasi yaitu media massa individu-individu mengadopsi sebuah
(mass media) dan media interpersonal produk baru karena pesan media
(interpersonal media). Televisi,leaflet, interpersonal, penyebaran informasi
spanduk dan radio merupakan media terjadi hanya melalui kontak personal.
massa yang digunakan dalam Interaksi sosial individual terjadi dalam
sosialisasi program JKN. kehidupan sehari-hari, pertukaran
Secara detail dapat dijelaskan informasi dapat terjadi dengan
bahwa media massa yang paling melakukan percakapan secara langsung
banyak menjadi sumber informasi (internal influence model).
masyarakat PBPU adalah media televisi Kondisi semacam ini banyak
dan paling sedikit adalah media leaflet. terjadi di lingkup masyarakat
Hal ini menunjukkan minat masyarakat tradisional yang belum dijangkau oleh
menonton acara di televisi cukup besar media komunikasi sehingga penyebaran
dibandingkan dengan minat membaca. informasi bersifat dari orang per orang
Keterdedahan masyarakat terhadap (dari mulut ke mulut). Masyarakat
media televisi cukup besar dengan rata- sudah diterpa media akan tetapi media
rata masyarakat Indonesia menonton komunikasi interpersonal masih tetap
acara di televisi selama 5 jam/hari. menjadi media yang efektif dalam
Sehingga penyampaian informasi penyampaian informasi hal-hal baru ke
program JKN di sela-sela acara televisi masyarakat. Hal ini berkaitan dengan
dapat dilihat, didengar oleh masyarakat tingkat kejelasan informasi yang
yang saat itu sedang menikmati acara di diterima dan adanya kesempatan bagi
televisi. masyarakat untuk memberikan
Namun karena keterbatasan feedback langsung berupa pertanyaan-
waktu dalam penyampaian pesan JKN pertanyaan sehingga terjadi diskusi
melalui media televisi sehingga belum yang berfungsi untuk memperjelas
dapat memberikan informasi secara informasi yang diperoleh.
detail kepada masyarakat. Keterbatasan Hal yang menarik dalam
informasi yang diterima masyarakat penelitian ini adalah sedikit masyarakat
menjadi salah satu penyebab bagi yang mendapatkan informasi melalui
media pertemuan RT atau PKK.