Anda di halaman 1dari 53

Asuhan

Keperawatan ibu POST


PARTUM
(BUFAS )
Heti.Aprilin,S.Kep.Ns.M.MB

ASUHAN KEPERAWATAN IBU


POST PARTUM

Tujuan askep pd periode PP dini :
❿ Membantu

ibu &
pasangan
selama masa transisi awal mengasuh
anak

Ibu dirawat dlm waktu singkat & hrs


mendapatkan informasi yg banyak
❿ Peran Perawat

PENGKAJIAN
■ ANAMNESA
📫 Identitas
📫 Keluhan utama
📫
Riwayat

menstruasi
📫 Riwayat

kehamilan, persalinan & nifas yg lalu 📫


Psikososial emosional ibu
📫

Pengetahuan
ibu ttg perawatan diri & bayi stlh melahirkan
(perawatan payudara, perineum, senam nifas KB,
cara menyusui, nutrisi ibu)

PEMERIKSAAN FISIK

📫 TTV :
perubahan suhu
< 38° C msh dlm batas N 📫 WAJAH : obs adanya tanda pucat
pd daerah wajah, kloasma grafidarum
📫 MATA :
kaji adanya
anemis pd
konjungtiva
📫
PAYUDARA :

pembesaran payudara, areola, papila, pengeluaran


kolostrom, adanya benjolan
📫 ABDOMEN
: adanya strie,
hiperpigmentasi linea
nigra, diastasis abdomen,
TFU, KU (padat/lunak)
📫 LOCHEA :
jumlah, warna,
bau

📫 PERINEUM :
kebersihan, luka perineum, nyeri 📫 KANDUNG KEMIH :
jumlah warna, bau, adanya retensi urin 📫 DEFEKASI : keluhan
konstipasi
📫 TUNGKAI : odema, varises, tanda homan
Lab : cek Hb

DIAGNOSA KEPERAWATAN a. Resiko


tinggi infeksi b.d trauma jalan lahir b.
Konstipasi, retensi urin b.d nyeri setelah
malahirkan
c. Nyeri b.d involusi

rahim, trauma perineum, pembengkakan


payudara
d. Resiko cidera b.d

perdarahanpasca partum, efek anestesi


e.
Gangguan pola tidur b.d ketidaknyamanan
periode pasca partum, perawatan bayi
■ INTERVENSI

a. Mencegah

infeksi
b. Mencegah

perdarahan
berlebih
c.

Mempertahankan tonus rahim


Mencegah distensi kandung kemih e.
d.

Promosi kenyamanan, istirahat, ambulasi dan


latihan

f. Menyusui sedini

mungkin
■HASIL YG
DIHARAPKAN
a.
Bebas dr infeksi
b. Memperlihatkan

karakteristik involusi dan lokea yg normal

c.

Tetap
merasa
nyaman dan bebas dr cidera d. Memiliki pola de
ikasi dan berkemih normal e. Memiliki
pengetahuan yg adekuat ttg menyusui dan
perawatan payudara

PERUBAHAN
PASCA PARTUM PD HARI PERTAMA
SAMPAI KETIGA

PENGKAJIAN 2-24 jam (hr 1)

25-48 jam (hr 2) 49-72

jam (hr 3)
NADI 70x/mnt)
SUHU 36,2° C
Dlm
38° Bradikardi (50-
rentang normal DARAH
normal Dlm
rentang
normal Dlm
rentang normal
Bradikardi bisa Dlm
Bradikardi bisa menetap/kembali ke nilai rentang
menetap/kembali ke nilai normal normal
normal
Dlm
rentang TEKANAN
kebutuhan utk
tdr

TINGKAT
ENERGI Sangat
Euphoria, senang, Sering lelah, ingin pulang,
sgt senang/letih,dpt gerakan lambat tingkat energy
memperlihatkan kmbl ke normal
-Setinggi

RAHIM
dibawahnya
-Teraba padat
umbilicus/sedikit PERINEUM
Edema, bersih,
sembuh,utuh, tepi

dibawahnya Rubra sampai serosa,


-Teraba padat moderat sampai sdkt, bau
episiotomy
ttp spt
menutup dg baik
daging/tdk ada
bau

LOCHEA Rubra, TUNGKAI


moderat, sedikit bekuan, Edema pre tibia/di
jika telapak kaki
Edema berkurang, bersih,
-1
menyembuh

tercium bau spt cm/lebih


dibawah
menstruasi normal Edema berkurang, tanda
umbilicus/sedikit Homan negatif
menyembuh

-Setinggi
Edema

NAFSU MAKAN Sangat


umbilicus/sedikit minimal/tdk baik, dpt minta tmbh
dibawahnya ada, tanda Homan makanan ringan
negatif Mulai
-Teraba padat
terasa
lbh
padat,
Rubra sampai kadang2 terasa besar
serosa, sedikit bau ttp PAYUDARA Tetap lunak
sama jika dipalpasi,
kolostrom
dpt
Edema dikeluarkan
sdkt/
hilang,
bersih,
Bervariasi,
nafsu makan
dpt
membengkak, terasa
padat & lbh hangat saat

Biasanya tetap sgt bait kembali

disentuh,ASI

Vaskularisasi
meningkat & normal/berkurang
mulai diharapkan (terutama jika pasien
keluar 2-4 hr setelah konstipasi)
bayi lhr

- Berkemih - Defekasi
ELIMINASI
RASA TDK
NYAMAN
Biasanya
menyeluruh, di Sakit otot di
daerah perineum,
hemoroid, nyeri
Mencapai 3000 ml pasca melahirkan melakukan
daerah defekasi
perineum,
episiotomi,
hemoroid
Banyak
Biasanya tdk
Kemungkinan
sakit di daerah
perineum
Biasanya tdk
menggunakan
menggunakan Jmlh
pelunak tinja
pelunak tinja dlm 24 jam
menurun biasanya

Rasa sakit yg
payudara, puting

berkurang,

LAKTASI


Laktasi

terjadi dibawah pengaruh berbagai


kelenjar endokrin terutama hormone hipofise
prolaktin dan oksitosin. Proses laktasi
dipengaruhi juga oleh isapan bayi dan emosi
ibu

■ Perkembangan Payudara
Payudara merupakan suatu kelenjar
eksokrin berukuran besar.

Payudara disusun oleh ± 18 segmen


yg berisi lemak dan jaringan penyambung
serta banyak mengandung pembuluh darah, limfe
dan saraf. Ukuran payudara berkaitan dg jmlh
lemak yg terdapat didalamnya. Gambaran
perkembangan payudara selama hamil : Dengan
pengaruh hormon terjadi pembesaran duktus dan
alveoli
Duktus membesar menuju ke
duktus laktiferus dan sinus (ampula)

Pori-pori putting


PROSES

LAKTASI
Menyusui tergantung pd
gabungan kerja hoemon,
reflek, perilaku yg
dipelajari ibu dan bayi baru lahir, terdiri dr
factor: a. Laktogenesis
b. Produksi susu

c. Ejeksi susu

d. Kolostrom
e. Susu ibu

Pada akhir kehamilan terjadi

perkembangan maksimal
lobuloalveolar karena kerja prolaktin.
Kolostrom terdapat dipayudara bulan
keempat kehamilan

Tiga reflek
yg menyebabkan
proses menyusui berhasil pd BBL adlh reflek
rooting, menghisap dan menelan

REFLEK MENYUSUI PD IBU


a.

Sekresi Polaktin
Prolaktin
merupakan
hormone
laktogenik yg penting utk memulai dan
mempertahankan sekresi susu
Stimulus isapan bayi

Hipotalamus(hipofise

anterior)

Melepas prolaktin
Meningkatkan produksi susu oleh sel alveolar
mammae Jmlh proluktin clan susu yg disekresi berhubungan dg
besarnya stimulus isapan yaitu frekuensi, intensitas, clan
lamanya menghisap
b. Ereksi
putting
susu
Stimulus putting susu oleh mulut bayi

Ereksi putting susu


membantu propulsi susu
melalui sinus laktiferi ke
pori2 putting susu
■ Reflek
Let Down
Reflek Let down dirasakan
sbg sensasi kesemutan atau dpt juga ibu tdk
merasakan apapun. Tanda lain let down
adalah tetesan susu dr payudara sblm bayi
memperoleh susu dr payudara ibu dan susu
menetes dr payudara sblm bayi memperoleh
susu dr payudara ibu dan susu menetes dr
payudara yg lain tg tdk sdg diisap oleh bayi

Stimulus iasapan

Hipotalamus (hipofise posteros

Melepas oksitosin
Sel sekitar

alveoli kontraksi

Susus

keluar melalui sistem duktus sinus

Mulut bayi
■Masalah
menyusui terkait
dgn ibu2
a. Pembengkakan payudara (Engorged
b. Putting yang luka
c. Saluran yang tersumbat

d. Afterpains

e. Persepsi ttg jmlh


susu yg tdk
adekuat
f. Memompa payudara

g. Infeksi pd ibu
h.

Sensasi seksual
i. Laktasi ulang dan laktasi setelah mengadopsi anak

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Harga diri

rendah b.d tdk mengalami


pengalaman menyusui
2.
Resiko
menyusui tdk efektif b.d pengetahuan yg tdk
cukup ttg reflek BBL dan tekhnik menyusui
3.

Resiko
perubahan nutrisi b.d kurangnya
pengetahuan ortu ttg perilaku bayi,
pertumbuhan ( berat )

HASIL YANG DIHARAPKAN
📫 Bayi menerima

nutrient yg dibutuhkan utk tumbuh


kembang dg baik
📫 Stress

fisiologi yg terkait dg pencernaan,


ekskresi nutrient pd bayi minimal
📫 Ortu akan mendemonstrasikan
ketrampilan dlm pemberian makanan bayi
dan perawatan bayi
■ Masalah
menyusui
terkait dg ibu
a.Pembengkaan payudara
(engorged) Pembengkaan ialah respon payudara
thd hormon-hormon laktasi dan adanya cairan
susu.payudara membengkak & menekan saluran
air susu shg bayi tdk memperoleh air susu. Rasa
nyeri dapat menjalar ke aksila. Payudara
biasanya terasa keras ,tegang & panas akibat
adanya peningkatan suplai darah & kulit terlihat
tegang dan licin berkilat. Keadaan ini membuat
putting sulit u/ diisap o/ bayi.

Proses menyusui dpt pd menimbulkan rasa
nyeri pd ibu & membuat ibu maupun bayi
frustasi.Pembengkakan hrs ditangani scr
agresif.Air susu mengandung factor
penghambat prolaktin.Setiap kali payudara
penuh kelenjar susu memperoleh pesan u/
menurunkan produksinya.

a.Putting yg luka
Putting susu dpt terasa nyeri pd beberapa hr
pertama . Putting yg luka dpt dicegah / dibatasi
dg mengambil posisi yg benar & dg
menghindari pembengkakan sblm hal itu tjd .
Rasa nyeri a/ suatu tanda yg jelas bahwa
intervensi perlu diberikan . Apakah bayi
menghisap dg benar saat menyusu?? Apakah
ibu mengalami infeksi pd puttingnya??
c. Saluran
yg
tersumbat

Kadang-kadang saluran ASI


tersumbat menimbulkan nyeri dipayudara, yg
terlihat bengkak & panas.Saluran yg tersumbat
ini dpt disebabkan o/ pengosongan payudara
yg tdk baik, pemakaian bra yg terlalu ketat,
posisi menyusui yg tidak benar / selalu
menggunakan posisi yg sama.
d.
Ibu
yg

menyusui dpt mengalami afterpain.


Afterpain lbh sering tjd pd multipara.
Afterpain ini cukup kuat shg ibu merasa tdk
nyaman & ketegangannyadpt mengganggu
proses pemberian makan pd bayi.Ibu dpt
menemukan adanya peningkatan jumlah aliran
lokea akibat kontraksi rahim yg menimbulkan
afterpain.
e.

Persepsi
tentang jumlah ASI yg tdk
adekuat Suplai darah yg cukup,
jarang mjd masalah. Hal ini karena hisapan
menstimulasi aliran susu, pemberian air susu dlm
waktu cukup lama seharusnya dpt memberikan suplai
susu dlm jumlah besar.
f.

Memompa payudara

U/

berbagai alasan , ibu mungkin berkeinginan u/


mengeluarkan ASI dari paydaranya & menyimpannya
u/ waktu menyusui berikutnya /untuk diberikan kpd
bayinya yg masih tinggal RS .ASI dpt dikeluarkan dg
menggunakan tangan dg cukup baik . Bagi banyak
ibu, mengeluarkan ASI dg tangan / pompa ASI
merangang pengeluaran ASI dg lebih baik & ini mrp-

■ Model yg lebih efisien u/

mengumpulkan ASI
g.

Infeksi pd Ibu
Apabila ibu merasakan nyeri tekan pd
payudara disertai demam & perasaan yg
umum dialami saat mengalami flu,
kemungkinan tjd infeksi payudara.

h.

Laktasi ulang & laktasi setelah mengadopsi


anak
Kadang-kadang ibu
terlambat u/ menyusui / menghentikan
menyusui, tetapi kemudian memutuskan u/
kembali menyusui dikemudian hari.Setelah
mengadopsi anak,sedikit ibu mencoba u/
menyusui.
■ Masalah potensial komplikasi yg timbul :
■ Suhu > 38 c setelah 24 jam

Denyut
nadi :
Takikardi, bradikardi berat ■ Tekanan darah :
hipotensi / hipertensi ■ Tingkat energi : Letargi,
sangat letih ■ Rahim : Deviasi dari garis tengah,
lunak, tetap

lebih tinggi dr umbilicus


setelah 24 jam ■ Locea : Banyak , bau,
perdarahan merah terang yg bukan lochea
■ Perineum :banyak edema,tidak utuh, tanda
tanda infeksi,rasa tidak nyaman yg sangat
terasa

Tungkai : tanda human (+) , sangat nyeri,
merah,hangat pd bagian posterior betis ■
Payudara :kemerahan,panas, nyeri,putting
pecah-pecah, putting datar, teraba masa ■
Nafsu makan : Menurun

Eliminasi urin :tidak dapt berkemih ,disuria

■ Eliminasi alvi : Konstipasi, diare


■ Istirahat : tidak mampu istirahat

Anda mungkin juga menyukai