HALUSINASI
Disusun oleh :
Haryani
CKR0170188
1. Halusinasi penglihatan
Penderita halusinasi penglihatan akan melihat sesuatu yang sebenarnya
tidak ada. Objek yang dilihat bisa manusia, benda, atau cahaya.
2. Halusinasi pendengaran
Penderita halusinasi pendengaran akan mendengar suara, perintah, atau
ancaman yang sebenarnya tidak ada.
3. Halusinasi penciuman
Penderita halusinasi penciuman akan mencium bau harum atau bau
yang tidak sedap, padahal bau tersebut sebenarnya tidak ada.
4. Halusinasi pengecapan
Penderita halusinasi jenis ini akan mengecap rasa yang aneh, misalnya
rasa logam, pada makanan atau minuman yang ia konsumsi, padahal
rasa tersebut sebenarnya tidak ada.
5. Halusinasi sentuhan
Penderita merasa seakan-akan ada seseorang yang meraba atau
menyentuhnya, atau merasa seperti ada hewan yang merayap di
kulitnya, padahal sebenarnya tidak ada.
C. FaktorPredisposisi
Menurut Stuart (2007), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah:
a. Biologis
Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan
respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami. Ini ditunjukkan oleh
penelitian-penelitian yang berikut:
1. Penelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan otak yang lebih
luas dalam perkembangan skizofrenia. Lesi pada daerah frontal, temporal
dan limbikberhubungandenganperilakupsikotik.
2. Beberapazatkimia di otaksepertidopaminneurotransmitter yang berlebihan
dan masalah-masalah pada
systemreseptordopamindikaitkandenganterjadinyaskizofrenia.
3. Pembesaranventrikel dan
penurunanmassakortikalmenunjukkanterjadinyaatropi yang signifikan pada
otakmanusia. Pada anatomi otak klien dengan skizofrenia kronis, ditemukan
pelebaran lateral ventrikel, atropi korteks bagian depan dan atropi otak kecil
(cerebellum). Temuan kelainan anatomi otak tersebut didukung oleh otopsi
(post-mortem).
b. Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon
dan kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan yang dapat
mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan
kekerasan dalam rentang hidup klien.
c. Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti:
kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana alam) dan
kehidupan yang terisolasi disertai stress.
D. Faktor Presipitasi
Menurut Stuart (2007), faktor presipitasi terjadinya gangguan halusinasi adalah:
a. Biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur proses
informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi stimulus yang
diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.
b. Stress lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor lingkungan
untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
c. Sumber koping
Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi stressor.
E. PohonMasalah
GangguanSensoriPerseptual :Halusinasi
IsolasiSosial
HargaDiriRendah
a. MembinaHubunganSalingPercayadenganPasien
Assalamualaikum,selamatpagi/siang/malamatausesuaidengankonteks agama
pasien.
Berkenalandenganpasien. Perkenalkannamalengkap dan
namapanggilanperawattermasukperan, jam dinas, ruangan, dan
senangdipanggildenganapa.
Selanjutnyaperawatmenanyakannamakliensertasenangsipanggildenganapa.
Buat kontrak asuhan. Jelaskan pada pasien tujuan kita merawat klien, aktivitas
apa yang akan dilaksanakan dan berapa lama akan dilaksanakan aktivitas
tersebut.
12. MengkajiResponsterhadapHalusinasi
Untukmengetahuidampakhalusinasi pada klien dan
aparesponsklienketikahalusinasiitumucul, perawatdapat juga
menanyakankepadakeluargaatau orang terdekatdenganklien. Selainitu,
dapat juga denganmengobservasidampakhalusinasi pada
pasienjikahalusiasitimbul.
13. MekanismeKoping
Gangguanpersepsisocial :Halusinasi
H. RencanaTindakanKeperawatan
- Identifikasiresponklienterhadaphalus
nsalingpercaya
inasi
Kliendapatmengenalhalusina
- Ajarkanklienmenghardikhalusinasi
sinya; jenis, isi, waktu, dan - Anjurkanklienmemasukkancaramen
frekuensihalusinasi, ghardikhalusinasidalanjadwalharian
responterhadaphalusinasi, kegiatan
dan Sp 2
- Evaluasijadwalkegiatanharianklien
- LatihKlienmengendalikanhalusinasideng
tindakanygsudahdilakukan
ancarabercakap-cakapdengan orang lain
Kliendapat menyebutkan dan -
Anjurkanklienmemasukkandalamjadwalk
mempraktekancaramengntro egiatanharian
lhalusinasiyaitudenganmeng Sp 3
- Evaluasijadwalkegiatanharianklien
hardik, bercakap-
- Latihklienmengendalikanhalusinas
cakapdengan orang lain,
idengancaramelakukankegiatan
terlibat/ melakukankegiatan,
yang biasadilakukankliendirumah
dan minumobat - Anjurkanklienmemasukkandalamj
Kliendapatdukungankeluarga
adwalkegiatanharian
dalammengontrolhalusinasin
Sp 4
ya
- Evaluasijadwalkegiatanharianklien
Kliendapat minumobatdenga
- Berikan Pendidikan
nbantuan minimal
kesehatantentangpenggunaanobats
Mengungkapkanhalusinasisu
ecarateratur
dahhilangatauterkontrol - Anjurkanklienmemasukkandalamj
adwalkegiatanharian
Daftar Pustaka
Keliat, B.A. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Maramis, W.f. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Ed. 9 Surabaya: Airlangga
University Press.
Rasmun. 2001. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatrik Terintegrasi Dengan
Keluarga, Edisi I. Jakarta: CV. Sagung Seto.
Stuart, G.W & Sundeen, S.J. 2007. Buku Saku Keperawatan
Jiwa (Terjemahan). Jakarta:EGC.