Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

HALUSINASI

Disusun oleh :
Haryani
CKR0170188

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
KAMPUS II
2020
A. Kasus( Masalah Utama )
Halusinasi
B. Pengertian, Etiologi, Tanda dan Gejala
- Pengertian
Halusinasiadalahpersepsisensorik yang keliru dan melibatkanpancaindera
(Isaacs, 2002).
Halusinasimerupakangangguanatauperubahanpersepsidimanaklienmempersep
sikansesuatu yang sebenarnyatidakterjadi.
Suatupenerapanpancaindratanpaadarangsangandariluar. Suatupenghayatan yang
dialamisuatupersepsimelaluipancaindratanpa stimulus eksteren/ persepsipalsu
(Maramis, 2005).
Halusinasi adalah persepsi yang salah atau palsu tetapi tidak ada rangsangan
yang menimbulkannya atau tidak ada objek (Drs. Sunardi 2005).

Halusinasiadalahkesan, respon dan pengalamansensori yang salah (Stuart,


2007).
Menurut Varcarolis (2006: 393),
halusinasidapatdidefenisikansebagaiterganggunya proses sensoriseseorang,
dimanatidakterdapat stimulus.
- Etiologi

Halusinasi dapat muncul akibat berbagai faktor. Berikut adalah beberapa


penyebab terjadinya halusinasi yang paling umum:

1. Gangguan kejiwaan, seperti skizofrenia, demensia, dan depresi berat


dengan gejala psikosis. Psikosis adalah kumpulan gejala gangguan mental
di mana seseorang merasa terpisah dari kenyataan yang sebenarnya,
ditandai dengan gangguan emosional dan pikiran. Penderita psikosis akan
sulit membedakan hal yang nyata dan tidak.
2. Gangguan saraf dan otak, seperti penyakit Parkinson, migrain dengan aura,
delirium, stroke, epilepsi, dan penyakit Alzheimer.
3. Terlalu banyak mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang, seperti
kokain, amfetamin, heroin dan obat psikedelik.
4. Demam pada anak kecil atau pada lanjut usia.
5. Gangguan tidur, seperti narkolepsi.
6. Penyakit berat, seperti gagal ginjal atau gangguan hati stadium lanjut,
HIV/AIDS, kanker otak.
7. Cedera kepala berat.
8. Gangguan elektrolit, misalnya rendahnya kadar natrium darah
(hiponatremia) dan rendahnya kadar magnesium (hipomagenesemia).
9. Kelainan asam basa, seperti pada kondisi asidosis.
10. Efek samping obat-obatan.

- Tanda Dan Gejala


Tanda dan gejalahalusinasidapatdibedakanmenurutjenisnya, yaitu:

1. Halusinasi penglihatan
Penderita halusinasi penglihatan akan melihat sesuatu yang sebenarnya
tidak ada. Objek yang dilihat bisa manusia, benda, atau cahaya.
2. Halusinasi pendengaran
Penderita halusinasi pendengaran akan mendengar suara, perintah, atau
ancaman yang sebenarnya tidak ada.
3. Halusinasi penciuman
Penderita halusinasi penciuman akan mencium bau harum atau bau
yang tidak sedap, padahal bau tersebut sebenarnya tidak ada.
4. Halusinasi pengecapan
Penderita halusinasi jenis ini akan mengecap rasa yang aneh, misalnya
rasa logam, pada makanan atau minuman yang ia konsumsi, padahal
rasa tersebut sebenarnya tidak ada.
5. Halusinasi sentuhan
Penderita merasa seakan-akan ada seseorang yang meraba atau
menyentuhnya, atau merasa seperti ada hewan yang merayap di
kulitnya, padahal sebenarnya tidak ada.
C.    FaktorPredisposisi
Menurut Stuart (2007), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah:
a.    Biologis
Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan
respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami. Ini ditunjukkan oleh
penelitian-penelitian yang berikut:
1. Penelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan otak yang lebih
luas dalam perkembangan skizofrenia. Lesi pada daerah frontal, temporal
dan limbikberhubungandenganperilakupsikotik.
2. Beberapazatkimia di otaksepertidopaminneurotransmitter yang berlebihan
dan masalah-masalah pada
systemreseptordopamindikaitkandenganterjadinyaskizofrenia.
3. Pembesaranventrikel dan
penurunanmassakortikalmenunjukkanterjadinyaatropi yang signifikan pada
otakmanusia. Pada anatomi otak klien dengan skizofrenia kronis, ditemukan
pelebaran lateral ventrikel, atropi korteks bagian depan dan atropi otak kecil
(cerebellum). Temuan kelainan anatomi otak tersebut didukung oleh otopsi
(post-mortem).
b.    Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon
dan kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan yang dapat
mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan
kekerasan dalam rentang hidup klien.
c.    Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti:
kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana alam) dan
kehidupan yang terisolasi disertai stress.
D.   Faktor Presipitasi
Menurut Stuart (2007), faktor presipitasi terjadinya gangguan halusinasi adalah:
a.    Biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur proses
informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi stimulus yang
diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.
b.    Stress lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor lingkungan
untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
c.    Sumber koping
Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi stressor.

E. PohonMasalah

Risikomencederaidiri, orang lain dan lingkungan

GangguanSensoriPerseptual :Halusinasi

IsolasiSosial

HargaDiriRendah

KetidakefektifankopingKlien dan Keluarga


F. Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji
Sangat penting untuk mengkaji perintah yang diberikan lewat isi
halusinasi klien. Karena mungkin saja klien mendengar perintah menyakiti orang
lain, membunuh atau loncat jendela.

a. MembinaHubunganSalingPercayadenganPasien

Tindakan pertama dalam melakukan pengkajian klien dengan halusinasi


adalah membina hubungan saling percaya, sebagai berikut :

Awali pertemuan dengan selalu mengucapkan salam. Misalnya :

Assalamualaikum,selamatpagi/siang/malamatausesuaidengankonteks agama
pasien.
Berkenalandenganpasien. Perkenalkannamalengkap dan
namapanggilanperawattermasukperan, jam dinas, ruangan, dan
senangdipanggildenganapa.
Selanjutnyaperawatmenanyakannamakliensertasenangsipanggildenganapa.

Buat kontrak asuhan. Jelaskan pada pasien tujuan kita merawat klien, aktivitas
apa yang akan dilaksanakan dan berapa lama akan dilaksanakan aktivitas
tersebut.

Bersikap empati yang ditunjukkan dengan : mendengarkan keluhan pasien


dengan penuh perhatian, tidak membantah dan tidak menyokong halusiansi
paien, segera menolong pasie jika pasien membutuhkan perawat.

b. Mengkaji Data Objektif dan Subjektif

JenisHalu Data subjektif Data Objektif


sinasi
Halusinasi  Mendengarsuaramenyuruhmel  Mengarahkantelinga pada
pendengar akukansesuatu yang sumbersuara.
an berbahaya.  Bicaraatautertawasendiri.
(auditory-  Mendengarsuaraataubunyi  Marah-marahtanpasebab.
hearing  Mendengarsuara yang  Menutuptelinga.
voices or mengajakbercakap-cakap.  Mulutkomat-kamit.
sounds)  Mendengarseseorang yang  Ada gerakantangan.
sudahmeninggal.
 Mendengarsuara yang
mengancamdiriklienatau
orang lain atausuara lain yang
membahayakan.

Halusinasi  Melihatseseorang yang  Tatapanmata pada


pengihata sudahmeninggal, tempattertentu.
n (visual- melihatmakhluktertentu,  Menunjukkankearahtertentu.
seeing melihatbayangan,  Ketakutan pada objek yang
persons hantuatausesuatu yang dilihat.
or things) menakutkan, cahaya. Monster
yang memasukiperawat.
Halusinasi  Menciumsesuatu,  Ekspresiwajahsepertimenciu
penciuma sepertibaumayat, darah, bayi, msesuatudengangerakancupi
n feces, ataubaumasakan, nghidung,
(olfactory parfum yang menyenangkan. mengarahkanhidung pada
-smelling  Klienseringmengatakanmenci tempattertentu.
odors) umbausesuatu.
 Tipehalusinasiiniseringmenye
rtaikliendemensia,
kejangataupenyakitserebrovas
kular.
Halusinasi  Klienmengatakanadasesuatu  Mengusapkan, menggaruk,
perabaan yang menggerayangitubuh, meraba-rabapermukaankulit.
(tactile- sepertitangan, binatangkecil, Terlihatmenggerak-gerakan
feeling makhlukhalus. badan
bodily  Merasakansesuatu di sepertimerasakansuaturabaa
sensations permukaankulit, n.
) merasakansangatpanasataudin
gin,
merasakantersengataliranlistri
k.

Halusinasi  Kliensepertisedangmerasakan  Sepertimengecapsesuatu.


pengecapa makanantertentuataumenguny Gerakan
n ahsesuatu. mengunyah,meludahataumu
(gustatory ntah.
-
experienci
ng tastes)
Cenestheti  Klienmelaporkanbahwafungsi  Klienterlihatmenataptubuhny
c&Kineste tubuhnyatidakdapatterdeteksi, asendiri dan
tic misalnyatidakadanyadenyutan terlihatmerasakansesuatu
hallucinat di yang anehtentangtubuhnya.
ions otakatausensasipembentukan
urine dalamtubuhnya,
perasaantubuhnyamelayang di
atasbumi.

Di rumahsakitjiwa Indonesia, sekitar 70% halusinasi yang


dialamipasiengangguanjiwaadalahhalusinasisuara, 20% halusinasipenglihatan
dan 10% halusinasipenciuman, pengecapan dan perabaan.
Mengkajihalusinasidapatdilakukandenganmengobservasiperilakupasien dan
menanyakansecara verbal apa yang sedangdialami oleh pasien.
Berikutinijenis-jenishalusinasidengancaramengbservasiperilakupasien,
memeriksa, mengukur,
sedangkansatasubjektifdidapatkandengancarawawancara, curahanhati,
ungkapan-ungkapanklien, apa-apa yang dirasakan dan
didengarkliensecarasubjektif. Data iniditandaidengan“
klienmenyatakanatauklienmerasa “.
Adapun Manifestasi Klinis halusinasi menurut Videback ( 2004 : 310 )
sebagai berikut :

11. Mengkaji Waktu, Frekuensi dan SituasiMunculnyaHalusinasi


Perawat juga perlumengkajiwaktu, frekuensi dan
situasimunculnyahalusinasi yang dialami oleh
pasien.Halinidilakukanuntukmenentukanintervensikhusus pada
waktuterjadinyahalusinasi, menghindarisituasi yang
menyebabkanmunculnyahalusinasi.Sehinggapasientidaklarutdenganhal
usinasinya.Denganmengetahuifrekuensiterjadinyahalusinasidapatdiren
canakanfrekuensitindakanuntukmencegahterjadinyahalusinasi.

12. MengkajiResponsterhadapHalusinasi
Untukmengetahuidampakhalusinasi pada klien dan
aparesponsklienketikahalusinasiitumucul, perawatdapat juga
menanyakankepadakeluargaatau orang terdekatdenganklien. Selainitu,
dapat juga denganmengobservasidampakhalusinasi pada
pasienjikahalusiasitimbul.

13. MekanismeKoping

Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi diri sendiri dari


pengalaman yang menakutkan berhubungan dengan respon
neurobiology termasuk

a. Regresi, menghindari stress, kecemasan dan


menampilkanperilakukembaliseperti pada
perilakuperkembangananakatauberhubungandenganmasalah proses
informasi dan upayauntukmenanggulangiansietas
b. Proyeksi, keinginan yang tidakdapatditoleransi, mencurahkanemosi
pada orang lain karenakesalahan yang dilakukandirisemdiri
(sebagaiupayauntukmenjelaskankerancuanpersepsi)
c. Menarikdiri, reaksi yang
ditampilkandapatberupareaksifisikmaupunpsikologis,
reaksifisikyaituindividupergiataularimenghindarsumber stressor,
misalnyamenjauhipolusi, sumberinfeksi,gasberacundll,
sedangkanreaksipsikologisindividumenunjukanperilakuapatis,
mengisolasidiri, tidakberminat, seringdisertai rasa takut dan
bermusuhan.
G. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang dapatditarikdaripohonmasalahtersebutadalah ;

Gangguanpersepsisocial :Halusinasi

H. RencanaTindakanKeperawatan

Diagn Tujuan Intervensi


osa
Keper
awata
n
Halus Sp 1
Setelah dilakukan tindakan
inasi - Identifikasijenishalusinasiklien
keperawatan selama 3 x 24
- Identifikasiisihalusinasiklien
jam klien mampu - Identifikasiwaktuhalusinasiklien
mengontrol halusinasi - Identifikasifrekuensihalusinasiklien
dengan kriteria hasil: - Identifikasisituasi yang
menimbulkanhalusinasi
Kliendapatmembinahubunga
     

- Identifikasiresponklienterhadaphalus
nsalingpercaya
inasi
Kliendapatmengenalhalusina
     
- Ajarkanklienmenghardikhalusinasi
sinya; jenis, isi, waktu, dan - Anjurkanklienmemasukkancaramen
frekuensihalusinasi, ghardikhalusinasidalanjadwalharian
responterhadaphalusinasi, kegiatan

dan Sp 2
- Evaluasijadwalkegiatanharianklien
- LatihKlienmengendalikanhalusinasideng
tindakanygsudahdilakukan
ancarabercakap-cakapdengan orang lain
Kliendapat menyebutkan dan -
     
Anjurkanklienmemasukkandalamjadwalk
mempraktekancaramengntro egiatanharian

lhalusinasiyaitudenganmeng Sp 3
- Evaluasijadwalkegiatanharianklien
hardik, bercakap-
- Latihklienmengendalikanhalusinas
cakapdengan orang lain,
idengancaramelakukankegiatan
terlibat/ melakukankegiatan,
yang biasadilakukankliendirumah
dan minumobat - Anjurkanklienmemasukkandalamj
Kliendapatdukungankeluarga
      adwalkegiatanharian
dalammengontrolhalusinasin
Sp 4
ya
- Evaluasijadwalkegiatanharianklien
Kliendapat minumobatdenga
     
- Berikan Pendidikan
nbantuan minimal
kesehatantentangpenggunaanobats
Mengungkapkanhalusinasisu
     
ecarateratur
dahhilangatauterkontrol - Anjurkanklienmemasukkandalamj
adwalkegiatanharian
Daftar Pustaka
Keliat, B.A. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Maramis, W.f. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Ed. 9 Surabaya: Airlangga
University Press.
Rasmun. 2001. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatrik Terintegrasi Dengan
Keluarga, Edisi I. Jakarta: CV. Sagung Seto.
Stuart, G.W & Sundeen, S.J. 2007. Buku Saku Keperawatan
Jiwa (Terjemahan). Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai