Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
SKRIPSI
Oleh
Rani Eka Pangesti
NIM. 101510501121
1
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
SKRIPSI
Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syaratuntuk
menyelesaikan Program Studi Agroteknologi (S1)
dan memperoleh gelar Sarjana Pertanian
Oleh
Rani Eka Pangesti
NIM. 101510501121
2
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PERSEMBAHAN
3
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
MOTTO
Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil, kita baru yakin kalau
kita telah berhasil melakukannya dengan baik.(Evelyn Underhill )
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu
telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh sungguh (urusan
yang lain), dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap.
(Asy-Syarh ; 6-8)
4
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PERNYATAAN
5
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
SKRIPSI
Oleh :
Pembimbing :
6
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
NIP : 196208081988021001
PENGESAHAN
Penguji,
Mengesahkan
Dekan,
7
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
RINGKASAN
Tanaman buah naga atau dragon fruit merupakan tanaman yang termasuk
dalam keluarga kaktus.Sifatnya yang mampu bertahan hidup meskipun sangat
minim pasokan air, membuat petani banyak yang membudidayakan tanaman ini.
Tanaman buah naga selain mudah dalam budidaya serta perawatannya juga
mempunyai nilai jual yang relatif besar dipasaran.Nilai jual buah naga sangat
ditentukan oleh kualitasnya. Salah satu parameter pembentukan kualitas buah
naga adalah ukuran buahnya. Buah – buah dengan ukuran yang besar dengan rasa
yang manis umumnya dinilai lebih dibandingkan dengan ukuran yang kecil dan
rasanya kurang manis. Upaya peningkatan ukuran buah naga dapat dilakukan
salah satunya dengan pemberian zat pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh yang
digunakan adalah dengan pemberian hormongiberelin. Aplikasi hormon giberelin
eksogen diharapkan dapat menjadi suatu alternatif dalam meningkatkan produksi
tomat.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh interaksi antar
waktu aplikasi dan konsentrasi horomon giberelin terhadap hasil tanaman buah
naga.Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2017 di
kebun Agrotechnopark Fakultas Pertanian Universitas Jember.Penelitian
dilakukan secara faktorial 5 x 3 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dengan 2 faktor dimana faktor pertama adalah konsentrasi aplikasi Giberelin
(GA3) (K) dan faktor kedua adalah waktu aplikasi Giberelin (W). Faktor
konsentrasi terdiri dari 5 taraf yaitu K0 ( tanpa Giberelin ), K1 (giberelin 25 ppm),
K2 (giberelin 50 ppm), K3 (giberelin 75 ppm) dan K4 (giberelin 100 ppm).
Sedangkan faktor waktu terdiri dari 3 taraf yaitu W1 (Waktu kuncup bunga), W2
(waktu bunga mekar) dan W3 (waktu tanaman berbuah).
8
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
9
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
SUMMARY
10
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
weight of fruits; (3) the best time of application is when the fruit comes which can
increase the fresh weight and the water concentration of fruits.
11
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PRAKATA
12
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
Penulis
13
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................ i
HALAMAN SAMPUL......................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................... iii
HALAMAN MOTTO.......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN.............................................................. v
HALAMAN PEMBIMBING.............................................................. vi
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................. vii
RINGKASAN....................................................................................... viii
SUMMARY.......................................................................................... x
PRAKATA............................................................................................ xii
DAFTAR ISI......................................................................................... xiv
BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................. 2
1.3. Tujuan dan Manfaat.......................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA......................................................... 3
2.1. Tanaman Buah Naga (Hylocerous spp)............................ 3
2.2. Syarat Tumbuh.................................................................. 6
2.3. Varietas Buah Naga.......................................................... 7
2.4. Peranan Zat Pengatur Tumbuh......................................... 8
2.5. Peranan Giberelin (GA3)................................................... 9
2.6. Hipotesis........................................................................... 11
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN........................................... 12
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................... 12
3.2. Bahan dan Alat Penelitian................................................. 12
3.3. Rancangan Penelitian........................................................ 12
3.4. Pelaksanaan Penelitian...................................................... 13
3.5. Variabel Pengamatan........................................................ 15
14
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
15
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR TABEL
16
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR GAMBAR
17
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR LAMPIRAN
18
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
BAB 1. PENDAHULUAN
19
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 2
akan mempercepat proses pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman serta juga
mengatasi kekerdilan ( Zulkarnain, 2010). Penambahan hormon pada tanaman
selain harus diberikan dengan konsentrasi yang tepat juga saat pemberiannya
harus diperhatikan. Konsentrasi yang tepat, hormon akan bekerja secara optimal
dalam perkembangan tumbuhan terutama hormon auksin dan giberelin dalam
umur pembungaan dan persentase bunga menjadi buah.
Rumusan Masalah
1. Apakah perlakuan kombinasi konsentrasi dan saat aplikasi giberelin mampu
meningkatkan hasil buah naga merah.
2. Apakah perlakuan konsentrasi giberelin mampu meningkatkan hasil buah
naga merah.
3. Apakah perlakuan saat aplikasi giberelin mampu meningkatkan hasil buah
naga merah.
1.1.2. Manfaat
1. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang penggunaan zat pengaturtumbuh
pada budidaya buah naga.
2. Bagi petani, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan
solusi alternatif dalam upaya meningkatan hasil tanaman buah naga.
3. Bagi peneliti lanjutan diharapkan dapat memberikan informasi konsentrasi
terbaik yang dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
3
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 4
Batang tersebut berukuran panjang dan bentuknya siku atau segitiga. Batang dan
cabang ini, berfungsi sebagai daun dalam proses asimilasi. Itulah sebabnya batang
dan cabangnya berwarna hijau. Batang dan cabang mengandung kambium yang
berfungsi untuk pertumbuhan tanaman (Setyowati, 2008).
Bunga tanaman buah naga berbentuk seperti terompet. Bunga buah naga
termasuk dalam golongan tanaman hermaprodit yaitu memiliki putik dan benang
sari dalam satu tanaman. Mahkota bunga bersih sehingga pada saat bunga mekar
tampak mahkota bunga berwarna krem bercampur putih. Bunga memiliki
sejumlah benang sari (sel kelamin jantan) yang berwarna kuning. Bunga muncul
atau tumbuh di sepanjang batang di bagian punggung sirip yang berduri. Dengan
demikian, pada satu ruas batang tumbuh bunga yang berjumlah banyak dan
tangkai bunga yang sangat pendek (Renasari, 2010).
Buah tanaman ini tergolong buah berbatu dan berlendir. Buahnya berbentuk
lonjong dengan warna kulit buah ada yang berwarna merah menyala, merah gelap,
dan kuning, tergantung dari jenisnya. Kulit buah agak tebal yaitu sekitar
3 mm – 4 mm. Buah naga memiliki rasa yang manis disertai dengan biji kecil
seperti biji kemangi di seluruh daging buahnya.
Biji buah naga terdapat pada bagian daging buah. Bentuknya kecil-kecil
seperti biji selasih berwarna hitam. Biji buah naga dapat dikecambahkan untuk
dijadikan bibit. Meskipun merupakan tanaman berbiji, namun kebanyakan buah
naga di perbanyak secara stek (Renasari, 2010).
Daging buah berserat sangat halus dan di dalam daging buah bertebaran
biji-biji hitam yang sangat banyak dan berukuran sangat kecil. Daging buah ada
yang berwarna merah, putih, dan hitam, tergantung dari jenisnya. Daging buah
bertekstur lunak dan rasanya manis sedikit masam (Renasari, 2010).
Buah naga dapat diperbanyak secara generatif maupun vegetatif.
Perbanyakan generatif menggunakan biji sedangkan perbanyakan vegetatif
dengan setek cabang. Perbanyakan dengan biji mempunyai kelebihan yaitu bibit
yang diperoleh dalam jumlah banyak dengan pertumbuhan seragam dan kekar.
Namun kelemahannya dibutuhkan waktu yang relatif lama hingga diperoleh bibit
yang siap panen (Kristanto, 2003).
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 5
sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa yang penting dalam pembentukan dinding
sel dan menyebabkan potensi air sel menjadi negatif sehingga air masuk lebih
cepat dan menyebabkan pembesaran sel ( Wattimena, 1980).
Pada fase vegetatif tanaman, hormon giberelin mempengaruhi pembelahan sel
dan diferensiasi sel. Sedangkan pada fase generatif, hormon giberelin dapat
memacu pembungaan, pembentukan buah sampai panen dan meningkatkan
perkembangan buah (Watimenna, 1898).
Menurut Salisbury (1995), akar dan daun muda merupakan tempat utama
produksi giberelin. Sehingga giberelin dapat merangsang pertumbuhan pada daun
dan batang serta dapat memperbesar luas daun dan berpengaruh langsung
terhadap proses fotosintesis dan hasil fotosintat yang meningkat.
Selain daun, akar juga mensintesis giberelin, namun giberelin eksogen
menimbulkan efek kecil pada pertumbuhan akar dan menghambat pertumbuhan
akar liar, sebagian pasokan GA3 pada tajuk berasal dari akar melalui xylem. GA3
tidak hanya berguna untuk pemanjangan batang saja tetapi juga pertumbuhan
seluruh organ tumbuhan termasuk daun dan akar. Pemberian GA3 secara eksogen
tidak terlihat langsung efeknya pada akar namun dapat meningkatkan pembelahan
sel dan apeks tajuk sehingga dapat memacu pertumbuhan batang dan daun muda
sehingga lebih terpacu proses fotosintesis dan menghasilkan peningkatan
pertumbuhan pada seluruh organ tanaman ( Salisbury, 1995).
Pada tanaman buah naga, saat diferensasi kuncup bunga siap diinduksi
menjadi bunga dapat berubah kembali menjadi pucuk vegatatif, apabila curah
hujan tinggi dan intensitas radiasi matahari rendah (Tsadiharja, 1987). Selanjutnya
Soejono dan Arisoesilaningsih (1999) menyatakan curah hujan yang besar dapat
menurunkan tingkat keberhasilan penyerbukan bunga dan perkembangan buah
Upaya mempertahankan proses pembentukan bunga dan buah dapat
dilakukan dengan penambahan zat pengatur tumbuh (ZPT) secara eksogen. ZPT
adalah senyawa organik bukan nutrisi yang aktif dalam jumlah yang kecil
(10-6 sampai 10-6 μ M) yang disintesakan pada bagian tertentu dari tanaman dan
pada umumnya diangkut ke bagian lain tanaman di mana zat tersebut
menimbulkan tanggapan secara biokimia, fisiologis, dan morfologis (Wattimena,
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 11
1987). Ahli biologi tumbuhan telah mengidentifikasikan lima tipe utama ZPT
yaitu auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat dan etilen, dengan ciri khas dan
pengaruh yang berbeda terhadap proses fisiologi (Abidin, 1985).
Menurut Salisbury dan Ross (1985) giberelin dapat memacu pertumbuhan
biji dorman, berperan dalam pembungaan, pengangkutan makanan dan
pengangkutan unsur mineral dalam sel penyimpanan pada biji. Efek lain dari
giberelin yaitu menyebabkan perkembangan buah partenokarpi (tanpa biji) pada
beberapa spesies, yang menunjukkan fungsi normalnya dalam pertumbuhan buah.
Giberelin aktif menunjukkan banyak efek fisiologis,masing-masing
tergantung pada tipe giberelin dan spesies tanaman. Beberapa proses fisiologis
yang dipengaruhi oleh giberelin adalah : (1) merangsang pemanjangan batang
dengan merangsang pembelahan sel dan pemanjangan, (2) merangsang
pembungaan pada hari panjang, (3) memecah dormansi pada beberapa tanaman
yang menghendaki cahaya untuk merangsang perkecambahan, (4) merangsang
produksi enzim α-amilase dalam mengecambahkan tanaman sereal untuk
mobilisasi cadangan benih, (5) menyebabkan berkurangnya bunga jantan pada
bunga dicius (sex expression), (6) dapat menyebabkan perkembangan buah
partenokarpi (tanpa biji) dan (7) dapat menunda penuaan pada daun dan buah
jeruh (Sailsbury, 1985).
1.3. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Terdapat interaksi antara konsentrasi giberelin dan waktu aplikasi terhadap
hasil buah naga.
2. Terdapat pengaruh konsentrasi giberelin terbaik terhadap hasil buah naga.
3. Terdapat pengaruh waktu aplikasi terbaik terhadap hasil buah naga.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
12
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 13
Keterangan :
Yijk = Pengamatan pada kelompok ke-k yang memperoleh taraf ke-i dari faktor
K dan taraf ke-j dari faktor W.
µ = Mean populasi.
ρk = Pengaruh taraf ke-k dari faktor kelompok.
Ki = Pengaruh taraf ke-i dari faktor K.
Wj = Pengaruh taraf ke-j dari faktor W.
(KW)ij= Pengaruh taraf ke-i dari faktor K dan taraf ke-j dari faktor W.
Єijk = Pengaruh acak dari satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi
perlakuan ij.
3.4.Pelaksanaan Kegiatan
3.4.1. Pemilihan tanaman buah naga
Tanaman buah naga dipilih yang sudah berbunga. Tanaman buah naga
diperoleh dari kebun tanaman buah naga yang ada di Agroteknopark milik
Universitas Jember.
3.4.2. Pembuatan stok hormon GA3
Stok GA3 diperoleh dari gibgro seberat 1gram dengan konsentrasi GA 3
sebesar 10%. Stok yang digunakan dalam penelitian sebanyak 3 gram
sehingga di peroleh 30% konsentrasi GA3. untuk memperoleh konsentrasi
tiap perlakuan digunakan rumus pengenceran yaitu N1.V1 = N2.V2
sehingga diperoleh konsentrasi GA3 tiap perlakuan.
3.4.3. Penyemprotan hormon Giberelin
Penyemprotan dilakukan dua hari sekali pada pagi atau sore hari dengan
perlakuan kontrol, 25 ppm, 50 ppm, 75 pmm dan 100 ppm. Penyemprotan
dilakukan dengan cara menyemprotkan menggunakan sprayer ke bagian
tanaman sesuai dengan perlakuan.
3.4.4. Pemeliharaan
Pemeliharaan meliputi penyiangan serta pengendalian hama dan penyakit.
Penyiangan dilakukan ketika rumput atau tanaman lain yang mengganggu
tanaman utama, sedangkan pengendalian hama dan penyakit dilakukan
apabila tanaman buah naga menunjukkan gejala serangan hama dan
penyakit. Hama yang sering menyerang tanaman buah naga yaitu semut
merah.
3.4.5. Pemanenan
Buah dapat di panen saat buah mencapai umur 50 hari setelah bunga
mekar. Pemanenan tanaman buah naga dilakukan apabila sudah
menunjukkan ciri khas nya yaitu warna kulit merah mengkilap, jumbai
atau sisik berubah warna dari hijau menjadi kemerahan.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 15
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Dalam upaya meningkatkan kualitas tanaman buah naga merah
(Hilocereus costaricensis) diperlukan untuk memperhatikan iklim yang cocok
untuk tanaman tersebut agar tidak terserang hama dan penyakit, karena serangan
hama tersebut mengakibatkan kualitas maupun kuantitas buah menurun.
28
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR PUSTAKA
Basri, Z. 2009. Kajian metode perbanyakan klonal pada tanaman kakao. Media
Litbang Sulteng. 2(1): 7-14.
Belakbir, A., J.M. Ruiz and L. Romero. 1998. Yield and Fruit quality of pepper
( capsicum annum L.) in response to bioregulators. Hort.sci. 33 (1) : 85-87.
Haryantini, B.A. dan M. Santoso. 2001. Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah
(Capsicum Annuum) pada Andisol yang diberi Mikoriza, Pupuk Fosfor
dan Zat Pengatur Tumbuh. Biosain. 3: 50-57.
Istianingsih. 2010. Pengaruh Umur Panen dan Suhu Simpan terhadap Umur
Simpan Buah Naga Super Red (Hylocereus costaricensis) [skripsi].
Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian.Institut Pertanian Bogor.
Kristanto, D. 2010. Buah Naga, Pembudidayaan di Pot dan Kebun. Edisi Revisi.
Penebar Swadaya. JakartaNahansyah, H. 1990. Tingkat Kompatibilitas
Okulasi pada Beberapa Kultivar.
Mutia, M. 2008. Pengaruh Tipe Persilangan Terhadap Hasil Buah Naga Jenis
Putih (Hylocereus undatus). Fakultas PertanianUniversitas Sebelas Maret
Surakarta
Nahansyah, H. 1990. Tingkat Kompatibilitas Okulasi pada Beberapa Kultivar
Durian Bibit Unggul. Fakultas Pertanian Universitas Lambung
Mangkurat. Banjarbaru, 7 – 15
29
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
Ryugo, K. 1988. Fruit Culture It’s Science And Art. John Wilwy and Sons Inc.
USA.
Raharjo, M., E. Djauharia., dan I. Darwati. 2013. Pengaruh Umur Batang Bawah
Terhadap Pertumbuhan Benih Mengkudu Tanpa Biji Hasil Grafting.
Bul. Littro 24(1) : 14-18.
Renasari, N. 2010. Budidaya Tanaman Buah Naga Super Red Di Wana Bekti
Handayani. Agribisnis Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Biokimia Tumbuhan,
Jilid 2. Penerjemah : Lukman D.R dan Sumaryono. Penerbit ITB.
Bandung.
Sukarmin. 2011. Teknik uji daya simpan entres durian varietas Kani sebagai
bahan penyambungan. Buletin Teknik Pertanian. 16(2): 48-51.
Setyowati. 2008. Analisis Morfologi dan Sitologi Tanaman Buah Naga Kuning
(Selenicereus megalanthus). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Takahashi, N.1986. Chemistery of Plant Hormones. CRC Press, Inc. Boca Raton,
Florida.
29
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
Wijayanti, L. 2005. Naga baru pantai selatan, dalam Trubus No.431: 50-51.
30
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
LAMPIRAN
Denah percobaam
UL 1 UL 2 UL 3
31
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
34
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
34
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
Rata-
Perlakuan Ulangan Jumlah Standar
rata
1 2 3 Deviasi
K0W1 80,64 81,43 80,56 242,63 80,88 0,48
K0W2 84,72 80,73 83,30 248,75 82,92 2,02
K0W3 86,29 82,20 85,57 254,06 84,69 2,18
K1W1 85,40 84,97 84,39 254,76 84,92 0,51
K1W2 86,25 87,21 86,68 260,14 86,71 0,48
K1W3 87,69 87,08 83,64 258,41 86,14 2,18
K2W1 91,42 90,73 90,81 272,96 90,99 0,38
K2W2 92,47 92,66 90,39 275,52 91,84 1,26
K2W3 92,41 91,42 92,72 276,55 92,18 0,68
K3W1 92,96 91,07 90,10 274,13 91,38 1,45
K3W2 97,33 94,40 90,26 281,99 94,00 3,55
K3W3 91,40 92,10 92,47 275,97 91,99 0,54
K4W1 92,61 91,83 93,85 278,29 92,76 1,02
K4W2 93,51 92,94 92,74 279,19 93,06 0,40
K4W3 93,40 93,62 94,54 281,56 93,85 0,60
Jumlah 1348,50 1334,39 1332,02 4014,91
Rata-rata 89,90 88,96 88,80 89,22 1,18
Sidik
Ragam
Sumber dB Jumlah Kuadrat F-hitung F-tabel
Keragaman Kuadrat Tengah 5% 1%
Kelompok 2 10,584 5,292 2,662 ns 3,34 5,45
Perlakuan 14 800,629 57,188 28,764 ** 2,06 2,79
Faktor K 4 758,342 189,586 95,358 ** 2,71 4,07
Faktor W 2 24,159 12,080 6,076 ** 3,34 5,45
Interaksi
8 18,128 2,266 1,140 ns 2,29 3,23
KW
Galat 28 55,668 1,988
Total 44 866,882
Keterangan
** Berbeda sangat nyata
: r 3
Berbeda tidak
ns
k 5 nyata
p 3
FK 358211
cv 1,58%
34
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
LAMPIRAN GAMBAR
34
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
9. Hormon Giberelin yang 10. Buah naga yang terserang hama semut
digunakan. merah
34
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
34