Anda di halaman 1dari 9

MATA KULIAH : GIZI DAN METABOLISME NUTRIENT

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. dr. SURYANI AS’AD, M.Sc. Sp.GK

TUGAS FINAL

OLEH :

NAMA : RATNAENI
NIM : P102181042
KELAS :B

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEBIDANAN


PASCASARJANA UNIVERSITASHASANUDDIN MAKASSAR
2018
SOAL GIZI DAN METABOLISME NUTRIENT

Seorang perempuan berusia 27 Tahun datang ke Puskesmas dengan


keluhanmual dan kurang nafsu makan, tidak haid 3 minggu, dan telah
menikah 2 bulan lalu. Hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal,
pengukuran antopometri Berat Badan (BB) 48 kg, Tinggi Badan (TB) 156
cm. Pemeriksaan oleh dokter ibu, dinyatakan hamil.

Pertanyaan :
1. Jelaskan 5 aspek perubahan yang terjadi pada ibu tersebut diatas.
a. Perubahan metabolisme umum, BMR berubah pada awal kehamilan BMR
menurun,lalu meningkat 20 minggu terakhir gejala BMR meningkat adalah
keringat,palpitasi
Jawaban:
yaitu Metabolisme Pada wanita hamil Basal Metabolisme Rate (BMR)
meningkat. Peningkatan ini terjadi karena pada ibu hamil memerlukan banyak
energi antara lain untuk perkembangan badan, alat kandungan, mamae dan
untuk perkembangan janin itu sendiri. Banyaknya energi yang diperlukan
selama hamil adalah kkalori dimana setara dengan 300 kkal diatas kebutuhan
wanita tak hamil. Peningkatan kebutuhan energi TMI relatif kecil dan semakin
bertambah pada trimester II dan III. Pada Trimester  I Segera setelah haid
terlambat kadar diamino eksidae meningkat dari 3-6 satuan dari masa tidak
hamil ke 200 satuan dalam masa hamil 2 minggu. Peningkatan ini terjadi
karena ada pertumbuhan dan perkembangan dalam Plasenta sendiri
menghasilkan enzim-enzim untuk oksidasi, reduksi, hidrolisa, dimana enzim
dioksidase merupakan salah satu enzim yang dihasilkan oleh plasenta.
Diamino oksidase disebut juga histaminase yaitu enzim yang berfungsi agar
histamin tidak aktif lagi.
b. Perubahan saluran cerna (GIT) misalnya mual, muntah gangguan peristaltic,
hiperemesis
Jawaban:
 meningkatnya hormon beta-HCG (Human Chorionic Gonadotropin).
Hormon ini meningkat drastis saat kehamilan. Ketika hormone tersebut
meningkat, rasa mual akan cenderung meningkat.
 hormon estrogen dan progresteron meningkat.
perubahan hormon estrogen dan progesterone inilah yang memengaruhi
peningkatan asam lambung, sehingga muncul mual dan muntah.
Meningkatnya hormon progesteron membuat gerakan peristaltik usus ibu
melemah.
 peregangan otot uterus mengakibatkan fluktasi tekanan darah terutama
pada saat tekanan darah menurun.
Karena tekanan darah menurun terjadilah relaksasi relatif pada otot saluran
pencernaan yang menyebabkan pencernaan kurang efisien.
 peningkatan asam lambung yang disebabkan lambung kosong atau makan
makanan yang salah.
Pada saat lambung kosong ini wanita hamil merasa mual muntah dan pada
akhirnya terjadilah hiperemesis pada ibu hamil.
c. Perubahan fungsi ginjal:GFR meningkat,glikosuria
Jawaban:
Glikosuria yang sering terjadi akibat peningkatan GFR berada di tubulus
dengan gula yang tak dapat diabsorbsi secara sempurna. Kenaikan GFR
menyebabkan meningkatnya gula yang sampai di tubulus dan kemudian
direabsorbsi kembali.Dengan demikian maka glikosuria terjadi pada kadar
gula yang rendah dibandingkan dengan yang dijumpai pada wanita tidak
hamil.
d. Perubahan volume darah; plasma darah meningkat 50%, sedangkan eritrosit
meningkat 20% akibatnya terjadi hemodilusi
Jawaban:
Volume plasma darah mengalami peningkatan yaitu 50%.Pada awalnya
volume plasma meningkat pesat dari usia gestasi sekitar 6 minggu,kemudian
laju peningkatan melambat.peningkatan volume plasma mencapai maksimum
pada minggu ke 30-34 sampai pada pesalinan.Dalam keadaan tidak hamil,55%
dari volume darah merupakan plasma darah.Peningkatan volume plasma darah
lebih besar dibandingkan peningkatan sel darah merah sehingga terjadi anemia
dan peningkatan kadar protein,oleh karena itu kekentalan (viskositas) darah
menurun atau terjadi pengenceran darah.Dengan demikian maka terjadi
penurunan eritrosit permililiter dari 4,5 juta menjadi 3,8 juta.Ini berarti kadar
hematokrit menurun selama kehamilan.Selanjutnya dengan makin
bertambahnya usia kehamilan,volume plasma semakin menurun dan eritrosit
menjadi sedikit meningkat,sehingga kadar hematokrit sedikit meningkat
menjelang aterm.
e. Perubahan metabolisme air, penambahan volume air sampai 7 liter
Jawaban:
Output urine dengan asupan cairan normal cenderung semakin terbatas.
keadaan ini bertentangan dengan dengan meningkatnya aliran darah
ginjal.Namun harus diingat terjadi peningkatan reabsorbsi air dan elektrolit
tubuler.Glikosuria sering terjadi sebagai akibatnya,jumlah cairan yang
difiltrasi dari plasma melalui glomerulus juga meningkat dan berates ratus liter
cairan melintasi tubulus renalis setiap harinya.diperkirakan terjadi peningkatan
cairan ekstraseluler sebanyak 6-7 liter selama kehamilan.Bersama dengan air
natrium dan elektrolit lain mengalami reabsorbsi oleh tubulus untuk
mempertahankan osmolaritas.Pasien hamil mengekskresikan 80% dari bahan-
bahan yang dijumpai dalam urine ibu yang tidak hamil.
2. Apa yang dimaksud dengan healthy pregnancy?
Jawaban:
Yaitu Kehamilan yang :
a. Kehamilan yang tidak disertai gangguan Fisik,Mental/psikologis Pada ibu,
Janin
b. Lahir bayi yang sehat
c. Ibu hamilnya dalam keadaan ideal, baik dari sisi biologis, psikologis, dan
sosial sehingga ibu hamilnya dapat melakukan/menjaga kehamilannya secara
optimal sampai melahirkan bayi yang sehat.
d. Direncanakan oleh pasangan suami istri
e. Terjadi di usia ideal yaitu : usia 20 – 35 Tahun
f. Paritas tidak terlalu jauh dan dekat yaitu : 2 – 4 Tahun
g. Kenaikan Berat badan ibu hamil berkisar antara 7,5 kg – 12,5 kg.
h. Suami dan istri tidak merokok dan tidak mengkomsumsi alkohol, ataupun
nikotin.
3. Berdasarkan pengukuran antropometri, bagaimana status gizi ibu hamil tersebut?
Jawaban:
Berat Badan : 48 kg
Tinggi Badan : 1,56 m
Berat Badan(kg)
IMT=
tinggi badan ( m ) X tinggi badan(m)
48
¿
1,56 X 1,56
¿ 19,7
S etelah memasukkannilai berat dan tingginya didapat IMT orang tersebut sebesar
19,7. Dengan demikian kita bisa mengatakan bahwa ibu hamil tersebut memiliki
berat badan ideal karena nilai IMTnya berada di antara 18,5 dan 24,9. Karena
berat badannya ideal dan nilai IMTnya normal maka status gizi ibu hamil tersebut
baik/normal.(Sesuai tabel IMT berikut)

4. Jelaskan bagaimana mekanisme terjadinya mual dan tidak ada nafsu makan pada
ibu;terjadi perubahan saluran cerna akibat peningatan hormonal yang
mempengaruhi peristaltic usus.
Jawaban:
Mekanisme terjadinya mual dan tidak nafsu makan pada ibu hamil,yaitu:
 meningkatnya hormon beta-HCG (Human Chorionic Gonadotropin).
Hormon ini merupakan sebuah hormone yang meningkat drastis saat
kehamilan. Ketika hormone tersebut meningkat, rasa mual akan cenderung
meningkat.
 hormone HCG, hormon estrogen dan progresteron meningkat.
Hormon progesteron ini membuat relaksasi otot polos dan membuat rahim
tenang.Karena hormone HCG, estrogen dan progesterone meningkat
akibatnya adanya peregangan pada otot uterus. Peranan hormon progesterone
dan estrogen terhadap timbulnya mual muntah tampaknya sebagai mediator
terjadinya gangguan motilitas lambung, perubahan hormon estrogen dan
progesterone inilah yang memengaruhi peningkatan asam lambung, sehingga
muncul mual dan muntah. Sebuah studi yang dilakukan Walsh dkk mendapati
bahwa pada perempuan hamil yang mengalami mual muntah terdapat
gangguan irama lambung (gastric dysrithmia) yaitu dengan Meningkatnya
hormon progesteron membuat gerakan peristaltik usus ibu melemah melalui
pengukuran elekrogastrografi,
 peregangan otot uterus mengakibatkan fluktasi tekanan darah terutama pada
saat tekanan darah menurun.
Karena tekanan darah menurun terjadilah relaksasi relatif pada otot saluran
pencernaan yang menyebabkan pencernaan kurang efisien.
 peningkatan asam lambung yang disebabkan lambung kosong atau makan
makanan yang salah.
Pada saat lambung kosong ini wanita hamil merasa mual muntah.
5. Jelaskan mengapa kadar hemoglobin 11 pada ibu hamil sebagai cut off point
anemia
Jawaban:
Karena kriteria menurut WHO dan pedoman Kemenkes 1999, cut-off points
anemia pada ibu hamil adalah 11, dan dikatan ibu hamil mengalami anemia jika
kadar eritrosit atau konsentrasi hemoglobinnya kurang dari 11 g/dl pada trimester
pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua.
Pada saat kehamilan ibu hamil yang tidak mengalami defisiensi zat nutrisi
seperti besi atau folat, penurunan kadar hemoglobin tetap terjadi dikarenakan
volume plasma yang meningkat relative lebih besar daripada peningkatan massa
hemoglobin dan volume eritrosit. Ketidakseimbangan ini akan berlanjut
sampaipada trimester kedua sedangkan pada trimester ketiga ekspansi plasma
akan berhenti sementara massa hemoglobin terus meningkat. Variasi frekuensi
anemia selama kehamilan tergantung pada suplementasi besi yang dikonsumsi
oleh ibu hamil selama kehamilan.
Jika pada saat kehamilan ibu hamil sudah mengalami defisiensi zat nutrisi
yang disebabkan oleh kurang gizi (mal nutrisi), kurang zat besi dalam diet, Mal
absorbsi, Kehilangan darah yang banyak, penyakit-penyakit kronik, seperti : TBC,
paru, cacing usus dan malaria maka hal ini akan memperburuk keadaan ibu hamil.
6. Berapa besar kalori yang harus ditambahkan pada ibu hamil agar memenuhi
kebutuhannya
Jawaban:
Besar kalori yang harus ditambahkan pada ibu hamil agar memenuhi
kebutuhannya:
a. Trimester I : 180 – 200 kkal dari kebutuhan sebelum hamil
b. Trimester II : 350 kkal
c. Trimester III : 500 kkal
7. Jelaskan Zat gizi kritis tertentu yang dibutuhkan pada masing-masing trimester
kehamilan
Jawaban:
Zat gizi kritis tertentu yang dibutuhkan pada masing-masing trimester kehamilan
a. Trimester I : Zat gizi kritis tertentu yang dibutuhkan pada ibu hamil adalah
protein, Asam Folat, B12, Zink.
b. Trimester II dan III : Zat gizi kritis tertentu yang dibutuhkan pada ibu hamil
adalah vitamin B, Protein, Zat Besi (Fe), Kalsium, Magnesium, Omega
3/DHA dan Vitamin.
8. Beri Contoh makanan yang memberi kebutuhan gizi seimbang pada ibu tambahan
300 kkal
Jawaban:
Contoh makanan yang memberi kebutuhan gizi seimbang pada ibu tambahan 300
kkal yaitu (1 cup raisin bran = 190 kkal), (6 ons skim milk = 65 kkal), (4 ons
orange jus = 52), sehingga total kkal adalah 307.
9. Jelaskan Masalah gizi yang sering terjadi pada ibu hamil
Jawaban:
Masalah gizi yang sering terjadi pada ibu hamil yaitu Anemi gizi besi.
Kekurangan zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga para bumil kita juga
dianjurkan agar mengonsumsi tablet zat besi atau mengonsumsi makanan yang
mengandung zat besi (hati ayam, dll). Kenaikan berat badan selama hamil yang
rendah. Di negara maju rata-rata kenaikan berat badan selama hamil sebesar 12 –
14 kg, bila bumil kurang gizi, maka pertambahan hanya 7 – 8 kg yang berakibat
melahirkan bayi BBLR. Masalah ngidam (emesis gravidarum). Bila berlebihan
disebut hiperemesis (tidak normal) sehingga harus memperhatikan kebutuhan gizi.
Keadaan ini berlangsung pada triwulan I ketika janin belum tumbuh besar
sehingga kebutuhan gizi ekstra belumlah mendesak. Pada triwulan II dan III
emesis jarang terjadi lagi tetapi kebutuhan gizi ekstra untuk pertumbuhan janin
perlu. (Francin, 2005: 97).
10. Jelaskan Masalah gizi yang sering terjadi pada ibu menyusui
Jawaban:
Masalah gizi yang sering terjadi pada ibu menyusui yaitu Kurang energi protein
(KEP)/Protein energi malnutrition (PEM)
 adalah penyakit gizi akibat defisiensi energy dalam jangka waktu yang
cukup lama
 prevalensi terjadi pada balita,ibu hamil dan ibu menyusui
 pada derajat ringan pertumbuhan kurang,tetapi kelainan biokomiawi dan
gejala klinis
 terdapat gangguan pertumbuhan muncul gejala klinis dan kelainan
biokimiawi yang khas
penyebab:
 masukan makanan atau kuantitas dan kualitas rendah
 gangguan system pencernaan atau penyerapan maanan
 pengetahuan yang kurang tentang gizi
 diet kurang energy walaupun zat gizi esesnsialseimbang menyebabkan
marasmusterjadi karena kemiskinan sehingga timbul malnutrisi dan infeksi

Anda mungkin juga menyukai