6
Gaya kognitif mereka dengan asumsi bahwa tidak ada satu gaya yang selalu unggulkarena dalam situasi
masalah spesifik, lebih dari satu pendekatan dapat menyebabkanhasil yang dapat diterima.
Struktur nilai mereka yang berubah.
Kecenderungan
mereka untuk "memuaskan" daripada untuk “melakukanoptimalisasi”.
3.
Peran Kelompok sebagai Pembuat Keputusan dan Pemecahan Masalah
Fenomena Pemikiran Kelompok
Pemikiran kelompok (
group think
) menggambarkan situasi dimana terdapat tekanan untukmematuhi dan untuk mencegah anggota-
anggota kelompok mempresentasikan ide
atau pandangan yang tidak populer. Hal ini dikarenakan mereka ingin menjadi bagian yang positif dari
kelompok tersebut dan bukan sebagai kekuatan yang disruptif.Jenis artikulasi gejala dari fenomena ini
sebagai berikut:1.
Anggota kelompok perlawanan merasionalisasi setiap resistensi terhadap asumsi yangtelah dibuat.
Tidak peduli seberapa kuat bukti tersebut menentang asumsi
dasarnya, para anggota bertindak demikian agar dapat memaksakan asumsi-asumsi tersebutsecara
kontinu.2.
Anggota menerapkan tekanan langsung pada mereka yang dalam sekejap menyatakankeraguan tentang
berbagai pandangan bersama kelompok atau yang mempertanyakanvaliditas argumen yang mendukung
alternatif disukai oleh mayoritas.3.
Para anggota yang memiliki keraguan atau memegang sudut pandang yang
berbeda berusaha untuk menghindari penyimpangan dari apa yang tampaknya menjadikonsensus
kelompok dengan memilih untuk bersikap diam, tidak menyampaikankekhawatiran tersebut dan bahkan
meminimalkan pentingnya keraguan mereka untukdiri mereka sendiri.4.
Cenderung terjadi suatu ilusi mengenai kebulatan suara. Jika seseorang tidak berbicara,maka
diasumsikan bahwa ia sepenuhnya setuju. Dengan kata lain, mereka yang tidakmenyatakan pendapat
dipandang sebagai suara yang
“setuju”. Untuk menghindari atau mengoreksi pemikiran kelompok, seseorang sebaiknya:1.
Menugaskan anggota tim yang berbeda untuk memainkan peran “antagonis” pada setiap
pertemuan2.
Menyertakan pakar eksternal yang berbeda pada setiap pertemuan3.
Membagi kelompok tersebut menjadi dua atau lebih subkelompok dan meminta merekauntuk
melakukan investigasi atas berbagai alternatif secara terpisah4.
Menghindarin menyatakan solusi preferensial pada awal diskusi, tetapi membiarkankelompok tersebut
menlanjutkan perss diskusi tanpa adanya solusi yang sudah diambillebih dahulu.
Fenomena Pergeseran yang Berisiko (Dampak Kelompok)
Pergeseran yang berisiko atau dampak kelompok, merpakan produk sampingan dariintraksi manusia, ini
dicirikan oleh kelompok yang lebih memilih alternatif yang lebih agresif berisiko dibandingkan
dengan apa yang mungkin oleh individu-individu jika mereka bertindaksendiri.
Kesatuan Kelompok
Kesatuan Kelompok didefenisikan sebagai tingkat dimana anggota-anggota kelompoktertarik satu sama
lain dan memiliki tujuan kelompok yang sama. Dengan kesatuan yang
kuat pada umumnyalebih efektif dalam suatu pengambilan keputusan dibandingkan dengankelompok
ini dimana terdapat banyak konflik internal dan kurangnya semangat kerja sesamaanggotanya. Tingkat
kesatuan kelompok dipengaruhi oleh jumlah waktu yang
dihabiskan bersama oleh para anggota kelompok, ttingkat kesulitan dari penerimaan anggota baru kedal
am kelompok, ancaman eksternal, dan sejarah keberhasilan dan kegagalan masa lalu. Faktorlainnya
yang juga mempengaruhi kesatuan kelompok secara menguntungkan adalah riwayatdari kelompok itu.
Sejarah pengambilan keputusan yang sukses menyatukan para anggota danmeningkatkan
kesatuan, sementara kegagalan memiliki dampak yang buruk.
Pengambilan Keputusan oleh Pendatang Baru vs oleh Pakar
Bouwman (1984) mengungkapkan sejumlah perbedaan yang menarik dalam strategi
dan pendekatan yang digunakan serta data spesifik yang dipilih oleh pakar dan pendatang baruketika
mengambil keputusan berdasarkan informasi akuntansi atau informasi keuanganlainnya. Pendatang
baru mengumpulkan data tanpa melakukan deskriminasi dan menungguuntuk melihat apa yang terjadi.
Sebaliknya, para pakar mengumpulkan data secara