Pedoman Menulis Laporan Studi Pustaka 111111
Pedoman Menulis Laporan Studi Pustaka 111111
Oleh
Ekawati S. Wahyuni
Pedoman Teknik Penulisan Laporan Studi Pustaka ini merupakan pelengkap dari
Prosedur Operasional Baku (POB) mata kuliah (MK) Studi Pustaka (KPM 403) yang
telah diumumkan kepada semua mahasiswa peserta mata kuliah tersebut dan dosen
pembimbing. Pedoman ini juga dapat digunakan untuk membantu mahasiswa menulis,
makalah kolokium, laporan KKP, skripsi 1 dan laporan-laporan praktikum setiap mata
kuliah pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (Mayor SKPM),
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Sebagai referensi teknis, pedoman
ini hanya memuat berbagai ketentuan penulisan karya ilmiah secara ringkas saja. Jika
ingin memahami lebih lengkap atas petunjuk teknis ini dapat membaca kembali modul
MK Berfikir dan Menulis Ilmiah (KPM200) dan buku-buku lain yang dirujuk dalam
pedoman ini.
Terimakasih kami sampaikan kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Sains
Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat (SKPM), Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian Bogor, Ketua dan seluruh anggota Pengelola Program Mayor SKPM yang
telah mempercayakan penulisan ini kepada kami selaku Koordinator MK Studi Pustaka.
Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Koordinator Kolokium dan
Koordinator Skripsi sebagai tempat rujukan dalam mengelola seluruh mata kuliah akhir
mahasiswa Mayor SKPM. Tidak lupa dan yang utama, terimakasih kami ucapkan,
kepada seluruh anggota tim pengelola MK Studi Pustaka dan staf kependidikan Mayor
SKPM yang telah membantu pelaksanaan seluruh proses penyelenggaraan MK Studi
Pustaka. Tanpa kerjasama tidak mungkin dapat memberikan pelayanan kepada
mahasiswa dengan sebaik-baiknya.
Semoga pedoman ini bermanfaat dan memudahkan mahasiswa dan dosen menyelesaikan
laporan Studi Pustaka dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu. Amin.
Dr Ekawati S Wahyuni
NIP. 19600827 1986 03 2 002
1
Petunjuk penulisan skripsi yang lebih lengkap dapat dilihat pada “IPB .[forthcoming 2011]. Pedoman
Penulisan Karya Akhir IPB. Edisi ke 3. Bogor [ID]:IPB Press. 170 hal.
iii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Pengertian Pustaka Ilmiah (hal. 1)
Jenis Pustaka Ilmiah Yang Dapat Diringkas Dalam Studi Pustaka (hal. 1)
Pengertian Pengutipan, Plagiarism, Daftar Pustaka dan Catatan Kaki (hal. 2)
CARA PENGUTIPAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA PENGUTIPAN
Contoh-contoh Bentuk Kutipan
Kutipan Langsung (hal. 7)
Kutipan Tidak Langsung (hal. 7)
Penyusunan Daftar Pustaka
Tata Cara Penulisan Unsur-unsur Daftar Pustaka (hal. 10)
Contoh-contoh Bentuk Kutipan dan Daftar Pustaka (hal. 15)
Contoh Daftar Pustaka (hal. 21)
PENYAJIAN DATA DAN INFORMASI
Tabel (hal. 23)
Gambar (hal. 24)
ASPEK KEBAHASAAN
Lambang bilangan dengan angka (hal. 31)
Lambang bilangan dalam huruf (hal. 32)
DAFTAR PUSTAKA (hal. 34)
LAMPIRAN
1. Kode Negara menurut ISO 3166 – 2 alpha (hal. 36)
2. Sistematika Laporan Studi Pustaka (hal. 37)
RIWAYAT HIDUP (hal. 54)
PENDAHULUAN
Pustaka ilmiah adalah semua tulisan yang ditulis berdasarkan hasil kegiatan ilmiah berupa
penelitian ilmiah dengan menggunakan berbagai metode penelitian yang sahih dan
didukung data yang reliabel dan valid serta dipublikasikan dalam berbagai bentuk terbitan
dan atau dibicarakan dalam pertemuan ilmiah. Tulisan ilmiah adalah salah satu cara para
ilmuwan untuk mengkomunikasikan pengetahuan yang dimilikinya kepada umum dan atau
sebagai laporan kepada pemberi dana.
Umumnya pustaka ilmiah dipublikasikan dalam bentuk artikel dalam jurnal ilmiah, buku
atau dalam bentuk laporan akademik, seperti skripsi/tesis/disertasi. Bentuk lain dari
pustaka ilmiah adalah berupa laporan-laporan hasil penelitian yang belum diterbitkan,
makalah-makalah ilmiah yang disajikan dalam bermacam pertemuan ilmiah, atau kompilasi
maskalah yang disajikan dalam suatu pertemuan ilmiah dalam bentuk prosiding, serta
berbagai makalah berseri untuk melaporkan suatu proses penelitian ilmiah, misalnya
Working Paper, Research Notes, dan sebagainya. Selain dipublikasikan dalam dalam
bentuk cetak, pustaka ilmiah yang telah disebutkan di atas juga diterbitkan dalam bentuk
elektronik melalui internet atau disimpan dalam bentuk berbagai media, seperti mikrofilm
atau audiovisual.
Di samping pustaka ilmiah yang telah disebutkan di atas, untuk keperluan penulisan
laporan hasil penelitian untuk skripsi seringkali memerlukan sumber rujukan dalam bentuk
lain, misalnya peta, entri dalam ensiklopedi, artikel dalam koran atau majalah, berbagai
produk hukum dan perundangan, arsip-arsip dokumen tertentu, informasi atau data dalam
bentuk video dan audio, press release dari kantor pemerintah atau perusahaan guna
menjelaskan informasi terbaru tentang suatu masalah, serta komunikasi pribadi dengan
otoritas yang gayut. Adapun tulisan dari internet yang tidak diperkenankan untuk dikutip
adalah postingan dalam blog 1 , atau entri dalam wikipedia dan sejenisnya.
Seperti yang telah dijelaskan dalam POB MK Studi Pustaka di depan, kegiatan utama mata
kuliah ini adalah membaca, meringkas dan mengkritisi sumber pustaka dalam satu topik
tertentu. Jenis pustaka ilmiah yang dapat diringkas adalah: (1) buku-buku yang ditulis
berdasarkan hasil penelitian atau pemikiran ilmiah, (2) artikel jurnal ilmiah, (3) tesis, dan
(4) makalah ilmiah yang telah dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah yang telah
dibukukan dalam prosiding. Buku-buku teks tidak dapat diringkas karena berisi penjelasan
tentang teori dan konsep suatu ilmu tertentu yang dijadikan landasan utama cara berpikir
seorang penulis yang menekuninya. Jenis pustaka dari sumber internet yang dapat
1
Pemilik blog pribadi sering mencantumkan tautan dengan berbagai tulisan mereka yang telah diterbitkan di
tempat lain. Jika tulisan dalam tautan itu berupa buku, artikel ilmiah atau tesis, maka tulisan itu dapat
dikutip atau diringkas jika sesuai.
2
diringkas hanya yang berupa buku elektronik, artikel jurnal elektronik, dan tesis elektronik.
Sumber informasi dari buku teks dan berbagai sumber seperti disebut di atas dapat
dijadikan referensi dan dikutip dalam Bab Analisis dan Sintesis” Studi Pustaka. (Tabel 1).
Tabel 1 Jenis Pustaka untuk Diringkas dan Dikutip dalam Studi Pustaka
Catatan:
1. Sumber pustaka dan referensi lain yang dapat dikutip dalam Bab Analisis dan Sintesis Studi Pustaka juga
berlaku untuk penulisan skripsi.
2. Komunikasi pribadi yang dikutip tidak dimasukkan dalam daftar pustaka tetapi harus diberi penjelasan atas
sumbernya dengan jelas di catatan kaki.
Pengutipan
Pengutipan atau pengacuan 2 adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dihindarkan dalam
proses penulisan karya ilmiah. Menurut Keraf (1971:179), pengutipan adalah kegiatan
“meminjam” kalimat, pendapat, atau gagasan dari penulis lain yang dimuat dalam buku-
buku maupun majalah ke dalam tulisan yang sedang ditulis. Pengutipan dilakukan karena
seorang penulis bermaksud untuk memperkuat argumentasi tulisannya dengan
2
Istilah “pengutipan” juga dapat diganti dengan istilah “pengacuan”.
3
menambahkan berbagai hasil penelitian atau pendapat orang lain yang relevan dalam
tulisannya. Kutipan dapat bermakna: (a) mengakui hasil-hasil penelitian yang pernah
dilakukan, (b) meminjam pendapat atau hasil penelitian orang lain untuk mendukung
penelitian yang sedang dilaporkan, atau (c) untuk tujuan memperbaiki penelitian-penelitian
yang pernah dilakukan. Syarat utama yang harus dipenuhi dalam meminjam tulisan orang
lain adalah harus menyebutkan sumber asli pustaka dari mana kutipan-kutipan tersebut
diambil dengan metode tertentu, dan membuat kutipan dengan benar.
Seorang ilmuwan harus menjunjung tinggi dua prinsip moral atau etika yang utama dalam
dunia ilmiah yaitu kebenaran dan kejujuran (Suriasumantri 2001:244). Termasuk dalam di
dalamnya adalah etika menulis. Mengutip dengan benar sumber rujukan yang digunakan
untuk menyokong tulisan ilmiah yang sedang dibuat merupakan pemberlakukan prinsip
moral tersebut. Dengan mengutip sesuai aturan dan menyebut sumber kutipan dengan
benar berarti seorang penulis karya ilmiah telah melaksanakan dua prinsip moral utama
dalam menulis yaitu “prinsip penghormatan” dan “prinsip pengakuan” (Wiradi 1996:11).
Kedua prinsip tersebut tidak terpisahkan, artinya kalau seorang penulis meminjam gagasan
atau ide penulis lain maka dia harus menghormatinya dengan cara mengakuinya. Tata cara
pengutipan dan penyusunan daftar pustaka dibuat sebagai kesepakatan bersama dalam
pelaksanakan prinsip penghormatan dan pengakuan dalam menulis ilmiah. Kesalahan atau
kekurangtepatan dalam cara membuat kutipan dapat dianggap sebagai plagiarism atau
penjiplakan.
Plagiarisme
Plagiarisme adalah bentuk pelanggaran etika yang berat dalam kegiatan ilmiah. Pelaku
plagiarism selain akan dikucilkan dari dunia ilmiah, juga kemungkinan akan dipenjara atau
didenda karena melanggar Undang Undang Hak Cipta 3 . Dari sudut etimologi, asal istilah
plagiarism adalah dari bahasa latin plagiarius yang artinya penculik atau mencuri naskah
(World Book Dictionary 1992 dikutip dari Wiradi 1996:37). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), plagiarisme adalah sebuah kata benda yang berarti “penjiplakan yang
melanggar hak cipta” (KBBI 2007:881). Selanjutnya, dari sumber yang sama dan halaman
yang sama, terdapat entri plagiat sebagai kata benda yang diartikan sebagai “...
pengambilan karangan (pendapat dsb) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan
(pendapat dsb) sendiri, msl menerbitkan karya tulis orang lain atas namanya sendiri;
jiplakan...”. Entri selanjutnya menjelaskan bahwa orang yang melakukan plagiat disebut
sebagai plagiator atau penjiplak. Plagiarisme berasal dari kata bahasa Inggris plagiarism
sedangkan kata plagiat berasal dari kata bahasa Belanda plagiaat 4 .
Menurut Ronald B. Standler (2000, paragraf 5) 5 plagiarisme dapat berbentuk kejadian yang
sederhana, seperti misalnya, pemakaian satu dua kalimat tanpa tanda petik dan tanpa
menyebutkan sumber kutipan sampai plagiat yang sangat berat berupa penggantian nama
3
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta.
4
Secara umum orang mengenal istilah plagiat baik sebagai barangnya, perbuatannya atau orangnya (Wiradi
1996:37). Simak kalimat ini “Buku berjudul ‘Xx Yy Zz’ yang ditulis Si Anu itu plagiat. Si Anu plagiat
tulisan Si Fulan berjudul ‘Aa Bb Cc’. Sayang sekali Si Anu yang pandai ternyata seorang plagiat.”
5
Ronald B. Standler. 2000. Plagiarism in colleges in USA. [internet]. [diunduh 16 September 2010]. Diunduh
dari http://www.rbs2.com/plag.htm.
4
penulis asli dengan nama penjiplak untuk tujuan mendapat kredit. Wiradi (1996:39-45) 6
yang mengutip Ismet Fanany (1992) menyatakan bahwa terdapat empat macam plagiat,
yaitu: plagiat kata per kata (verbatim plagiarism), patchwork plagiarism atau “memindah-
mindahkan kata-kata aslinya ke sana ke mari”, plagiat “kata-kunci” dan atau “frase-kunci”,
dan plagiat alur pemikiran/ide.
Daftar pustaka berbeda dengan daftar rujukan atau daftar referensi (references), di mana
jika daftar pustaka memuat semua sumber pustaka yang bertalian dengan tulisan, maka
daftar rujukan hanya memuat pustaka yang dikutip atau dirujuk di dalam karya ilmiah.
Daftar pustaka dapat berisi berbagai pustaka yang menjadi inspirasi atau sumber ide karya
ilmiah tetapi tidak ada pernyataan yang dikutip.
6
Harap membaca buku aslinya: Gunawan Wiradi. 1996. Etika Penulisan Karya Ilmiah. Bandung [ID]:
Akatiga. Hal.39-45.
7
Untuk lebih jelasnya perhatikan catatan kaki yang digunakan dalam buku ini.
PENGUTIPAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA
Pengutipan
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengutipan dan penyusunan daftar pustaka
dalam tulisan ilmiah adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditawar lagi. Lebih dari itu,
pengutipan dan penyusunan daftar pustaka harus dilakukan dengan benar. Beberapa
prinsip yang harus diperhatikan dalam mengutip menurut Gorys Keraf (1971:180) adalah:
(a) Jika mengutip langsung tidak boleh melakukan perubahan apapun, baik itu kesalahan
pengetikan atau tata bahasa;
(b) Tidak boleh menghilangkan bagian yang dikutip sehingga bermakna lain;
(c) Semua kutipan langsung harus diletakkan dalam tanpa petik (“...”) dan pada pernyataan
sumber asli tulisan harus disertakan nomor halaman yang dikutip; dan
(d) Jika mengutip tidak langsung harus dilakukan parafrase terhadap kalimat atau frase
yang dikutip dan diintegrasikan dalam naskah dan diberi sumber pustaka.
Sistem pengutipan ada dua (CSE 2006), yaitu sistem pengutipan berurutan (citation-
sequence system) dan sistem nama-tahun (name-year system) sebagai berikut:
Sistem pengutipan berurutan, menggunakan nomor urut yang disesuaikan antara kutipan
dalam naskah dan daftar rujukan. Jika dalam naskah merujuk pertama kali Kinseng, maka
sumber rujukan lengkap yang ditulis oleh Kinseng diletakkan sebagai nomor 1 dalam daftar
rujukan.
Sistem nama-tahun, menggunakan nama belakang penulis atau para penulis dan tahun
penerbitan dari pustaka yang dikutip dan diletakkan dalam kurung. Sistem pengutipan
yang digunakan dalam penulisan laporan Studi Pustaka menggunakan sistem nama-tahun
atau yang juga umum dikenal sebagai “sistem Harvard”. Di antara nama pengarang dan
tahun terbit diberi spasi, dan jika akan menyatakan nomor halaman di mana sumber kutipan
tersebut dapat ditemukan diberi tanda titik dua (:) setelah tahun. Misalnya: (Keraf 1971)
atau (Keraf 1971:179).
Gaya pengutipan dan format penulisan ilmiah juga bermacam-macam, sesuai dengan
kelompok bidang ilmunya 1 namun dengan tujuan sama yaitu untuk memudahkan pembaca
mudah menelusur kembali sumber asli pustaka-pustaka yang dikutip. Gaya penulisan
sumber kutipan yang digunakan dalam penulisan laporan Studi Pustaka secara garis besar
mengikuti gaya CSE (Council of Scientific Editors ) Edisi ke-7 disesuaikan dengan kaidah
penulisan bahasa Indonesia EYD.
1
Berbagai gaya dan format penulisan karya ilmiah yang dikenal di lingkungan penerbitan ilmiah internasional
adalah: American Mathematical Society (AMS), American Psychological Association (APA), Council of
Biological Editors (CBE) dan pada edisi yang ke-7 direvisi menjadi Council of Scientific Editors (CSE) ,
Modern Language Association of America (MLA), The Chicago Manual of Style, dan gaya Turabian.
6
Jenis kutipan (in text citation) ada dua yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung
(Keraf 1971:183-191; ). Cara penulisan kutipan langsung dan tidak langsung harus
mengikuti aturan yang jelas seperti berikut:
Kutipan langsung, dapat berupa kutipan langsung singkat atau panjang. Sebagai aturan
umum, kutipan langsung singkat harus dimasukkan dalam teks dalam tanda petik (“...”),
sedangkan kutipan langsung panjang, yaitu yang melebihi 30 kata atau empat baris, harus
dibuat terpisah dari teks. Kutipan langsung panjang ditulis dalam tanda kutip, dan menjorok
lima spasi dari sisi kanan dan sisi kiri margin. Kutipan langsung panjang yang ditulis
terpisah dari teks naskah juga disebut sebagai kutipan blok. Selain harus memuat sumber
pustaka yang dikutip dan tahun penerbitan, maka untuk kutipan langsung harus
mencantumkan nomor halaman di mana kutipan tersebut diambil.
Kutipan tidak langsung di dalam naskah, adalah memasukkan pendapat-pendapat dan atau
gagasan-gagasan dari penulis lain ke dalam naskah sendiri yang sedang ditulis. Kutipan
tidak langsung harus dilakukan dengan cara parafrase, yaitu penulisan kembali suatu
gagasan dengan struktur kalimat dan kata-kata yang berbeda. Jika kalimat atau frasa yang
dipakai sama persis, maka itu berarti mengutip langsung dan harus mengikuti aturan
pengutipan langsung.
Dalam sistem nama-tahun, maka informasi mengenai nama-nama penulis dan tahun terbit
sangatlah penting diperhatikan, sebagai berikut:
o Nama-(nama) penulis adalah nama belakang penulis yang sama persis dengan yang
tertulis dalam daftar pustaka. Nama yang ditulis hanya nama belakang atau keluarga
tanpa singkatan nama depan, kecuali ada dua atau lebih penulis yang memiliki nama
belakang sama, maka singkatan nama depan harus disertakan.
o Tahun terbit adalah tahun diterbitkannya suatu pustaka yang dikutip. Biasanya tahun
terbit tertera di sampul buku atau jurnal, atau di balik halaman judul buku yang memuat
identitas penerbitan. Jika tidak disebutkan secara jelas tahun terbit, maka tahun
dinyatakannya “Copyright © xxxx” atau “Hak Cipta © xxxx” itu dianggap tahun terbit.
Jika tahun terbit tidak ada atau tidak pasti, maka sumber kutipan ditulis dengan
menambahkan informasi tidak ada tahun terbit dalam kurung siku setelah nama penulis;
atau jika tahun terbit dapat diperkirakan ditambahkan huruf “c” di depan tahun terbit. 2
Misalnya: (Ronggowarsito [tidak ada tahun]) atau jika ada perkiraan tahun terbit ditulis
(Ronggowarsito c1870).
2
Huruf “c” di depan tahun terbit adalah kependekan dari kata “circa” yang berarti “kira-kira”.
7
pustaka apakah berupa cetakan atau laman internet. Setiap sumber pustaka yang dikutip
kemudian disusun dalam sebuah daftar pustaka dengan format tertentu.
Kutipan Langsung
... Rilus Kinseng menjelaskan konsep jarak dominasi sebagai “... jarak spasial dimana
dominasi nelayan ‘kelas atas’ terhadap nelayan ‘kelas bawah’ masih terjadi …” (Kinseng
2007:98), sehingga mengakibatkan …
Kutipan langsung harus ditulis sama persis dengan teks asli meskipun jika mengandung
kesalahan. Jika penulis menemukan kesalahan dalam sumber aslinya maka penulis
memberikan tanda [sic!], artinya penulis tidak bertanggungjawab atas kesalahan itu.
Sebagai contoh diambil dari Keraf (1994:181):
“... Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis kami selalu
berusaha mencari bentuk kata yang mengandung makan [sic!]
sentral/terdistribusi yang terbanyak sebagai bahan dari daftar Swadesh....”
Kata makan dalam kutipan seharusnya makna, tanda [sic!] dicantumkan oleh penulis,
karena penulis tidak boleh langsung memperbaikinya. Penulis harus menjelaskan apa
kesalahan dalam kutipan langsung tersebut dalam catatan kaki.
o Jika diperlukan untuk menyatakan nomor halaman dari sumber kutipan, maka nomor
halaman itu dicantumkan di belakang tahun penerbitan dengan tanda titik dua. Contoh
: (Naim 1984: 283) atau Naim (1984:283).
3
Kata “et al.” adalah kependekan dari bahasa Latin “et alii” yang berarti “dan kawan-kawan”. Kata “al.”
Harus diberi tanda baca titik [.] karena merupakan kependekan dari kata “alii”. Sesuai aturan penulisan
bahasa Indonesia dengan EYD “et al.” ditulis dengan huruf miring “et al.”.
9
o Sumber kutipan berasal dari beberapa pustaka yang ditulis oleh penulis berbeda, maka
tanda titik koma [;] digunakan untuk memisahkan satu sumber kutipan dengan kutipan
yang lain. Sebagai contoh:
• Migrasi internasional ... (Hugo 1995; Kolopaking 2000; Wulan et al. 2010).
• Kolopaking (2000) dan Wulan et al. (2010) membuktikan peranan TKI ...
• Pola-pola migrasi … (Hugo 1975:627; Mantra 1982:172).
o Sumber kutipan berasal dari beberapa pustaka yang ditulis oleh penulis yang sama
dengan tahun yang berbeda, maka digunakan tanda koma [,] untuk memisahkan tahun
terbit yang disusun secara kronologis dari tulisan terlama. Contohnya: (Sajogyo 1974,
1978).
o Sumber kutipan berasal dari penulis yang sama dengan tahun terbit yang sama, maka
setiap tulisan dibedakan dengan memberikan huruf kecil di belakang tahun terbit sesuai
dengan urutan abjad. Contoh: (Naim 1972a, 1972b).
Kombinasi dari berbagai unsur sumber pustaka akan terjadi dalam penulisan suatu karya
ilmiah, para penulis hanya mengikuti rambu-rambu yang telah dijelaskan di atas. Misalnya
penulis harus menyatakan bahwa suatu masalah telah diteliti dan dilaporkan dalam berbagai
pustaka oleh banyak penulis, baik perorangan, atau berkelompok, dan dilakukan dalam
waktu yang sama atau berbeda, maka bentuk kutipan dibuat mengikuti aturan masing-
masing pustaka. Contohnya:
“... kritik terhadap ukuran kemiskinan dan jumlah orang orang miskin di Indonesia telah
dilakukan oleh banyak peneliti (Sajogyo 1974, 1978a, 1978b; Singarimbun dan Penny
1976; Mubyarto et al. 1986; LIPI 1990; World Bank 2010)...”
sebuah dokumen atau pustaka yang diacu. Misalnya sebuah artikel berjudul “Melepas Aceh
dari ketergantungan” yang ditulis di harian Kompas tanggal 5 Januari 2008 pada halaman
33, maka sumber kutipan ditulis sebagai: (Melepas ... 2008).
Contoh:
Berdasarkan keterangan dari Kepala Desa Bababak, anjloknya harga gabah pada
musim panen kali ini adalah tingginya curah hujan… 1)
1)
Hasil wawancara dengan Kepala Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor pada
tanggal 10 November 2000.
Penyusunan Daftar Pustaka atau daftar referensi/rujukan harus dilakukan dengan cara
tertentu yang telah distandarisasi sesuai dengan jenis pustaka yang diacu atau telah dibaca.
Daftar pustaka yang disusun tanpa mengikuti cara yang telah ditentukan merupakan suatu
pelanggaran dalam etika penulisan Karya Ilmiah dan tulisan tersebut dianggap tidak
memenuhi syarat sebagai Karya Ilmiah.
1. Nama penulis
o Nama penulis sumber pustaka ditulis mulai dari nama belakang, kemudian diikuti
dengan singkatan (initial) nama-nama depan, tanpa menyertakan gelar apapun.
Untuk nama orang Indonesia, suku nama terakhir tidak selalu berarti nama keluarga
karena beberapa kelompok etnis tidak biasa menambahkan nama keluarga pada
nama individu. Tetapi untuk konsistensi, untuk penulis Indonesia yang namanya
11
lebih dari satu kata, maka suku nama terakhir diletakkan di depan, kecuali si penulis
memberi tahu cara penulisan namanya. Contohnya seorang ahli kebudayaan Sunda,
Prof. Ayat Rohaedi, selalu menuliskan namanya dalam tulisan-tulisannya sebagai
“Ayatrohaedi”, sehingga kalau tulisannya dikutip orang, maka namanya tetap
dibaca sebagai “Ayat Rohaedi” dan bukan ditulis sebagai “Rohaedi A”.
o Beberapa contoh nama penulis dan cara penulisan dalam daftar pustaka:
o Susunan nama dalam daftar pustaka diurutkan menurut abjad huruf pertama nama
belakang penulis, atau nama penulis pertama untuk pustaka yang ditulis oleh
beberapa orang. Jika ada beberapa nama penulis diawali dengan abjad yang sama,
maka pengurutannya disesuaikan dengan huruf-huruf nama berikutnya. Jika ada
beberapa pustaka dari seorang penulis maka diurutkan menurut tahun terbit terlama
dan dimulai dengan pustaka yang ditulis sendiri.
Contoh:
o Jumlah penulis sumber pustaka lebih dari satu, maka ketentuan penulisan daftar
pustakanya adalah sebagai berikut:
12
• > 10 orang penulis ditulis sampai nama penulis ke 10 ditambah “et al.”.
o Jika penulis adalah nama lembaga, ditulis nama lembaga tersebut dengan lengkap,
diawali dengan singkatan nama lembaga tersebut dalam kurung siku, contohnya:
[LIPI] Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia….
o Jika tulisan tanpa nama penulis atau nama lembaga maka kata pertama judul tulisan
ditulis pada awal baris daftar pustaka. Jika ada beberapa tulisan tanpa nama penulis
diurutkan dari tahun yang terlama.
2. Tahun Terbit
o Tahun terbit menunjukkan kapan sumber pustaka diterbitkan. Untuk sistem nama-
tahun, tahun terbit diletakkan setelah nama penulis, dengan ketentuan sebagai
berikut:
• Buku atau laporan : tahun terbit, misalnya Nasdian FT. 2010..., artinya buku
tulisan FT Nasdian terbit tahun 2010
• Jurnal berkala: tahun terbit, misalnya Kinseng R. 2007...., artinya artikel jurnal
tulisan R Kinseng terbit tahun 2007 (ditambah penjelasan volume
(edisi):halaman).
• Jika berkala tersebut tidak memakai nomor atau edisi tetapi menggunakan
Bulan/Musim, tahun terbit menjadi: tahun dan Bulan/Musim terbit, misalnya
Wigna W, Khomsan A. 2010 Agu. ..., artinya artikel jurnal tulisan W Wigna
dan A Khomsan edisi bulan Agustus 2010. Nama bulan ditulis tiga huruf
pertama, tetapi kalau nama musim ditulis lengkap, misalnya: Spring, Summer,
Winter atau Autumn.
• Jurnal tahun ganda: tahun – tahun terbit, misalnya Hadiyanto. 2009-2010. ...,
artinya artikel jurnal tulisan Hadiyanto edisi 2009-2010.
• Surat Kabar – harian: tahun tanggal dan bulan terbit, misalnya Satria A.
2010 27 Agu. .., artinya artikel dalam surat kabar tulisan A Satria edisi 27
Agustus 2010.
o Buku terjemahan ditulis tahun terbit buku terjemahannya dalam bahasa yang sesuai.
Sebuah buku sering diterjemahakan dalam berbagai bahasa dalam waktu yang
berbeda.
o Buku cetak ulang, ditulis tahun terbit pertama. Jika cetak ulang merupakan edisi
baru, tahun terbit adalah tahun edisi terbaru dan ditambah nomor edisi. Lihat juga
penjelasan mengenai Volume/Serial/Edisi.
o Tidak ada tahun terbit, khususnya untuk dokumen-dokumen lama, pada kolom
tahun terbit ditulis “tidak ada tahun” dalam kurung siku, misalnya: Ronggowarsito.
[tidak ada tahun].
13
o Buku dalam proses cetak atau akan terbit, maka tahun diganti dengan kata-kata [in
print] yang artinya sedang dicetak, atau ditulis [akan terbit tahun] atau [forthcoming
tahun] untuk pustaka yang sudah pasti akan diterbitkan.
3. Judul Pustaka
o Judul pustaka yang dikutip harus ditulis lengkap, kata per kata, sesuai sumber
aslinya dengan ketentuan: (a) judul pustaka ditulis sama persis dengan aslinya,
termasuk tanda baca di dalamnya, jangan mengganti kata dan tanda baca yang
menjadi bagian dari judul pustaka; (b) hanya huruf pertama judul pustaka yang
ditulis dengan huruf kapital, kecuali menyangkut nama-nama, dan singkatan
(akronim); (c) judul pustaka utama dengan subjudul dipisahkan dengan titik dua
(“:”); (d) penjelasan pustaka yang bukan subjudul dipisahkan dengan tanda titik
(“.”); (e) judul pustaka bukan dalam bahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring
(italic), menggunakan huruf roman; judul pustaka yang ditulis dengan huruf bukan
roman harus disalin dalam huruf roman dan ditambah penjelasan dalam kurung
siku, pustaka aslinya ditulis dalam huruf apa. Misalnya judul pustaka dalam bahasa
Jepang :”... Umi to dokuyaku [Buku asli ditulis dengan huruf Jepang]...”
Contoh:
Lynch OJ, Harwell E. 2002. Sumberdaya milik siapa? Siapa penguasa barang
publik? (Alih bahasa dari bahasa Inggris oleh ELSAM). Bogor [ID]: Studio Kendil.
213 hal. [Judul asli Whose natural resources? Whose common goods?: Towards a
new paradigm of environmental justice and the national interest in Indonesia].
o Tulisan sebagai bab dalam buku/prosiding atau artikel dalam jurnal berkala harus
dilengkapi dengan judul buku/prosiding atau nama jurnal serta nama editornya (jika
ada). Nama jurnal ditulis dalam huruf miring (italic) dan digunakan singkatan nama
jurnal untuk nama jurnal yang panjang.4 . Singkatan nama jurnal dilakukan terhadap
kata-kata tertentu sesuai ISO 4 tahun 1997 5 .
4
Nama jurnal yang panjang umumnya ditulis singkatannya, misalnya “Bulletin of Indonesian Economic
Studies” ditulis dengan BIES, Jurnal Penyuluhan ditulis Jur Penyul, Mimbar Sosek ditulis Mim Sos, tetapi jika
nama jurnal hanya satu kata tetap ditulis lengkap, misalnya Sodality atau Prisma.
5
ISO 4 1997 adalah standar internasional untuk system penyeragaman singkatan judul jurnal. Untuk berkala
dalam bahasa Indonesia dapat menyesuaikan, istilah umum seperti ”Jurnal” disingkat ”J”.
14
• Pop and Dev Rev 15 (Supp):3-44, artikel di halaman 3-44 suplemen jurnal
Population and Development Review, volume 15.
4. Keterangan Tambahan
o Keterangan tambahan sebuah buku seperti Nama Serial, Volume atau Edisi, jenis
laporan dan nomor halaman harus ditambahkan kalau ada. Informasi mengenai
Edisi diberikan untuk edisi ke dua dan seterusnya. Ada juga buku yang tidak diberi
nomor berurut untuk edisi perbaikannya, tetapi diberi tambahan tulisan “Edisi
Revisi”, maka tulisan “Edisi Revisi” harus ditambahkan.
o Keterangan tambahan juga harus diberikan pada tulisan berupa tesis, sesuai dengan
tingkat kesarjanaanny, serta nama dan kota tempat perguruan tinggi yang
memberikan gelar kesarjaan tersebut. Di Indonesia tesis untuk S-1 disebut [skripsi],
S-2 disebut [tesis], dan S-3 disebut [disertasi].
o Tulisan yang diperoleh dari internet harus ditambahkan alamat URL-nya atau
diberikan keterangan mengenai DOInya. Alamat URL (Uniform Resource
Locator) 6 adalah alamat global dari suatu dokumen dan sumber lain dalam World
Wide Web (www), sehingga dengan mencantumkan URL pembaca akan dapat
menelusuri sumber asli pustaka yang dimaksud. Contoh alamat URL dapat dilihat
dalam catatan kaki di halaman ini.
o DOI (Digital Identifier Object) atau DOI/doi adalah suatu rangkaian huruf dan
angka (alphanumeric) yang unik yang diberikan oleh sebuah agen pendaftaran
untuk mengidentifikasi suatu obyek (content object) dalam lingkungan digital dan
menyediakan tautannya pada lokasinya di internet 7 . Jika tulisan atau sumber
referensi yang lainyang diperoleh dari internet telah mempunyai nomor DOI maka
tidak perlu mencantumkan alamat URL-nya lagi, tetapi cukup mencantumkan
nomor DOI-nya.
o Untuk diperhatikan bahwa sumber pustaka elektronik yang dapat dikutip adalah
karya ilmiah yang setara dengan buku, artikel jurnal atau majalah cetak, misalnya
e-book atau e-journal. Tidak diperkenankan mengutip dari Wikipedia (atau sumber
sejenis) atau postingan dalam blog, kecuali laman dari website lembaga-lembaga
resmi pemerintah atau organisasi. Informasi dari blog pribadi yang dapat dikutip
adalah tautan (link) kepada sumber pustaka yang telah diterbitkan.
Contoh:
Dari blog Ivanovich Agusta : http://ivanagusta.wordpress.com/ dapat ditemukan
berbagai artikel yang telah dipublikasikan oleh Ivanovic Agusta, misalnya:
6
T. Berness-Lee, L. Masinter & M.McCahill. Desember 1994. Uniform Resource Locator (URL).
http://www.ietf.org/rfc/rfc1738.txt. Diunduh tanggal 8 Agutus 2010, pukul 17.49 WIB.
7
The DOI System. http://www.doi.org/ . Diunduh tanggal 20 September 2010, pukul 07.11 WIB.
15
o Kota penerbit lebih dari satu, maka tuliskan kota pertama saja dan disertai kode
negara dalam kurung siku. Misalnya: Bogor [ID]: IPB Press. Kode negara untuk
memastikan kota tersebut adalah kota tempat penerbitan tersebut, yaitu kota Bogor
di Indonesia. Kode negara yang digunakan sesuai dengan ISO 3166 – 2 alpha
(Lampiran 1).
o Nama Penerbit hanya ditulis namanya saja tanpa ada tambahan kata Publishers, Co.,
P.T./N.V./C.V., Tbk., dan sebagainya tetapi dapat ditambahan kata Press atau
Books.
Contoh:
Sage Publications – Thousand Oaks London New Delhi, cukup ditulis “Thousand
Oaks [US]: Sage”, Bogor [ID]: IPB Press.
1. Buku/Monograph/Laporan Tunggal
Satria A. 2009. Pesisir dan laut untuk rakyat. Bogor [ID]:IPB Press. 178 hal.
Bentuk kutipan: (Satria 2009) atau ... Satria (2009)
Hubeis AVS, editor. 2009. Dasar-dasar komunikasi. Bogor [ID]: Sains KPM IPB Pr. 378
hal.
Bentuk kutipan: (Hubeis 2009) atau Hubeis (2009) ...
Ehrlich PR, Ehrlich A E .1990. Population explosion. New York [US]: Simon and
Schuster. 320 hal.
Bentuk kutipan: (Ehrlich PR dan Ehrlich AE 1990) atau Ehrlich PR dan Ehrlich AE (1990)
...
16
Morgan DL. 1988. Focus group as qualitative research. Qualitative Research Methods
Series 16. Newbury Park [US]:Sage. 85 hal.
Bentuk kutipan: (Morgan 1988) atau Morgan (1988) ...
Sudjana. 1996. Metoda statistika. Edisi Ke-6. Bandung [ID] : Tarsito. 508 hal.
Bentuk kutipan: Sudjana 1996:299) atau Sudjana (1996:299)
Rusli, S. 1996. Pengantar ilmu kependudukan. Edisi Revisi. Jakarta [ID]: LP3ES.
Bentuk kutipan: (Rusli 1996) atau Rusli (1996)
Johnson DP. 1986. Teori sosiologi klasik dan modern. Jilid 1. (Alih bahasa dari bahasa
Inggris oleh Lawang RMZ). Jakarta [ID] : Gramedia. 311 hal. [Judul asli: Sociological
theory classical founders and contemporary perspectives.]
Bentuk kutipan: (Johnson 1986) atau Johnson (1986)
[UNDP] United Nations for Development Programme. 2003. Human development report
2003. New York [US] : Oxford University Press. ..... hal.
Bentuk kutipan: (UNDP 2003) atau UNDP (2003)
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2004. Jumlah dan persentase penduduk buta huruf per
kecamatan. Jakarta [ID]: BPS dan Ditjen PLS Depdiknas.
Bentuk kutipan: (BPS 2004) atau … BPS (2004)
Jackson T. 2009. Prosperity without growth: Economics for a finite planet. [Internet].
[dikutip 20 September 2010]. Earthscan. Dapat diunduh dari:
http://www.ebooks.com/ebooks/book_display.asp?IID=461413
Bentuk kutipan: (Jackson 2009) atau ... Jackson (2009)
2. Skripsi/Thesis/Disertasi
Islami PYN. 2010. Marginalisasi perempuan dalam sistem kerja pemetik teh di perkebunan.
Studi kasus pemetik teh di PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Gunung Mas,
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat). [skripsi]. Bogor [ID]:Institut
Pertanian Bogor. 121 hal.
Bentuk kutipan: (Islami 2010) atau Islami (2010)
Nizwah ZK. 2011. Strategi nafkah masyarakat adat kasepuhan Sinar Resmi di Taman
Nasional Gunung Halimun Salak. [skripsi]. Bogor [ID]:Institut Pertanian Bogor. 99 hal.
17
Indriyati RWI. 2010. Performa komunikasi resiko dalam upaya penanganan dan
pengendalian avian influenza. [tesis]. Bogor [ID]:Institut Pertanian Bogor. 125 hal.
Bentuk kutipan: (Indriyati 2010) atau Indriyati (2010)
Yasid M. 2010. Perilaku menabung ibu rumahtangga keluarga miskin peserta program
ikhtiar lembaga keuangan mikro syariah berbasis kelompok di Bogor Jawa Barat. [disertasi].
Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 185 hal.
Bentuk kutipan: (Yasid 2010) atau Yasid (2010)
8
Dalam rumus penulisan elemen daftar pustaka, kata atau frasa yang dicetak, seperti “Dalam”, “Prosiding:”,
“editor, “[Internet]”, atau “Dapat diunduh dari:” artinya kata-kata tersebut harus dituliskan seperti itu
dalam daftar pustaka sesuai kebutuhan. Sementara itu jika terdapat kata-kata dalam kurung siku, seperti
[Kode negara], maka kata “Kode negara” harus diganti dengan kode negara yang sesuai, misalnya [ID];
[skripsi/tesis/disertasi] diganti [skripsi atau tesis atau disertasi] sesuai kebutuhan.
18
Sarwoprasodjo S. 2009. Bab 13 Komunikasi antar budaya. Dalam: Hubeis AVS, editor.
Dasar-dasar komunikasi. Bogor [ID]: Sains KPM IPB Press. Hal. 347-368.
Bentuk kutipan: (Sarwoprasodjo 2011) atau Sarwoprasodjo (2011) ...
Wahyuni ES. 2007. The impact of migration on family structure and functioning in Java.
Dalam: Loveless AS, Holman TB , editor. The family in the new millenium: World voices
supporting the “Natural” clan. Volume 3. Strengthening the family. London [GB] : Praeger.
Hal. 220-243.
Bentuk kutipan: (Wahyuni 2007) atau Wahyuni (2007)
Tjahjorini S, Sumardjo, Slamet M, Susanto D, Gani DS. 2009 Maret. Perilaku anak jalanan
dan strategi pengentasannya di Bandung. J Penyul. 5(1): 1-8.
Bentuk kutipan: (Tjahjorini et al. 2009) atau Tjahjorini et al. (2009)
Dalam penulisan sumber rujukan berupa artikel dalam surat kabar, harus memperhatkan
lokasi artikel tersebut secara tepat. Sebuah surat kabar dalam setiap terbitannya dibagi
dalam beberapa Bagian/Seksi (Section dalam bahasa Inggris) dan setiap Bagian terbagi lagi
dalam beberapa rubrik atau laman (page dalam bahasa Inggris) . Setiap Bagian diberi
identitas tersendiri, baik berupa huruf dan nomor atau nama khusus. Lokasi artikel sumber
rujukan yang harus ditulis terdiri dari informasi mengenai Baguab diikuti dengan nomor
halaman, dipisahkan dengan titik dua, dan dilengkapi dengan nomor kolom dalam kurung
dan diakhir dengan titik. Penulisan kolom cukup disingkat dengan “kol.” . Nomor
halaman yang ditulis hanya halaman awal artikel saja. Penulisan umum lokasi artikel
adalah “Bagian:hal(kol.x-x).”. Jika identitas Seksi berupa huruf dan atau nomor saja, maka
itu harus disertai tulisan “Bagian”, misalnya “Bagian A:33(kol. 2-6).”, tetapi jika ada nama
khusus, ditulis nama tersebut, misalnya “Fokus:33(kol.2-6).”
9
Cara menemukan dokumen dengan menggunakan DOI adalah sebagai berikut:
1. Ketik situs DOI dalam halaman pencari (browser) : http://dx.doi.org
2. Ketik semua kode DOI (copy dan pindahkan) pada kotak yang disediakan dan klik Go.
20
Firman T. 2000 6 Jan. Agenda pokok untuk mobilitas penduduk. Kompas. Utama:4 (kol. 3-
5).
Bentuk kutipan: (Firman 2000) atau Firman (2000)...
Agusta I. 2009 9 Sep. Setelah garis kemiskinan Sajogyo. [Internet]. [diunduh 2 Maret 2011].
Kompas. Utama: [tidak ada nomor halaman dan kolom]. Dapat diunduh dari:
http://cetak.kompas.com/read/2009/09/09/05204199/setelah.garis.kemiskinan.sajogyo
Bentuk kutipan: (Agusta 2009) atau Agusta (2009) ...
Stabilisasi harga. Mengapa gabah turun?. 2007 21 Nov. Kompas. Bisnis & keuangan
:21(kol.1-4).
Bentuk kutipan: (Stabilisasi ... 2007)
Menguatkan degup jantung ekonomi. 2011 4 Mar. [Internet]. [diunduh 6 Maret 2011].
Kompas. Dapat diunduh dari:
http://cetak.kompas.com/read/2011/03/04/02490645/menguatkan..degup.jantung.ekonomi.
Bentuk kutipan: (Menguatkan ... 2011)
Bahan rujukan tidak saja dalam bentuk pustaka konvensional seperti yang telah dijelaskan
di atas, tetapi juga dalam berbagai bentuk media, misalnya film, audiovisual, peta dan
sebagainya. Bentuk publikasi yang bukan berupa tulisan yang dirujuk harus diberi
keterangan tambahan dalam kurung siku, misalnya [Audio book], [CD-ROM]. [DVD],
[CD], [Microfilm], [Microfiche], [Peta], [Paten], [Database], [Pamplet], [Brosur], [Poster],
Power Point Slides [ppt.] atau laman internet [Internet], setelah judul.
Rumus:
Nama penulis/sutradara/produser/pencipta. Tahun. Judul. [bentuk media]. Kota penerbit
[Kode Negara]: Produser/Penerbit. Deskripsi fisik. Panjang dalam menit (untuk film/audio
book).
Jika sumber rujukan tersebut diunduh dari internet maka rumusnya sebagai berikut:
Nama penulis/sutradara/produser/pencipta [Kode negara]. Tahun. Judul. [bentuk media].
[Internet]. [diunduh tanggal]. Dapat diunduh dari: alamat URL.
[BNPB] Badan Nasional Penanggulangan Banjir. 2010. Peta Indeks Risiko Bencana Banjir
DKI Jakarta. [Peta]. [Internet]. [diunduh 20 Februari 2011]. Format/Ukuran: PDF/140KB.
Dapat diunduh dari: http://geospasial.bnpb.go.id/2010/06/17/peta-indeks-risiko-bencana-
banjir-provinsi-dki-jakarta/
Bentuk kutipan: (BNPB 2010) atau ... BNPB (2010)
Sumber rujukan yang sering digunakan dalam tulisan akademis adalah berbagai dokumen
yang berkaitan dengan hukum, peraturan-peraturan dan perundang-undangan. Cara
menuliskan rujukan ini dalam daftar pustaka adalah dengan menuliskan seluruh judul
peraturan atau perundangan tersebut, sedangkan bentuk pengutipan adalah seperti mengutip
tulisan tanpa nama penulis. Judul dapat disingkat sesuai kebiasaan: Undang-undang (UU),
Peraturan Pemerintah (PP), Instruksi Presiden (Inpres), atau Peraturan Menteri (Permen).
Agusta I. 2009 9 Sep. Setelah garis kemiskinan Sajogyo. [Internet]. [diunduh 2 Maret
2011]. Kompas. Utama: [tidak ada nomor halaman dan kolom]. Dapat diunduh dari:
http://cetak.kompas.com/read/2009/09/09/05204199/setelah.garis.kemiskinan.sajogyo
[BNPB] Badan Nasional Penanggulangan Banjir. 2010. Peta Indeks Risiko Bencana Banjir
DKI Jakarta. [Peta]. [Internet]. [diunduh 20 Februari 2011]. Format/Ukuran: PDF/140KB.
22
Ehrlich PR, Ehrlich AE. 1990. Population explosion. New York [US]:Simon and Schuster.
320 hal.
Firman, T. 2000 6 Januari. Agenda pokok untuk mobilitas penduduk. Kompas. Utama: 4
(kol. 3-5).
Jackson T. 2009. Prosperity without growth: Economics for a finite planet. [Internet].
[dikutip 20 September 2010]. Earthscan. Dapat diunduh dari:
http://www.ebooks.com/ebooks/book_display.asp?IID=461413
Johnson DP. 1986. Teori sosiologi klasik dan modern. Jilid 1. (Alih bahasa dari bahasa
Inggris oleh Lawang RMZ). Jakarta [ID]:Gramedia. [Judul asli: Sociological theory
classical founders and contemporary perspectives.] 311 hal.
Morgan DL. 1988, Focus group as qualitative research. Qualitative Research Methods
Series 16. Newbury Park [US]: Sage . 85 hal.
Sarwoprasodjo S. 2009. Bab 13 Komunikasi antar budaya. Hubeis AVS, editor. Dasar-dasar
komunikasi. Bogor [ID]: Sains KPM IPB Press. Hal. 347-368.
Tabel
Tabel adalah salah satu cara penyajian data dan informasi dalam sebuah karya ilmiah.
Tujuan membuat tabel adalah untuk mempermudah pembaca memahami sesuatu gambaran
ataupun hubungan antar variabel dalam bentuk angka. Secara teknis, sebuah tabel terdiri
dari: judul tabel, kepala tabel (column heads), dan badan tabel, dengan syarat-syarat
sebagai berikut:
1. Judul tabel harus diberi nomor urut. Urutan tersebut harus sesuai dengan urutan
analisis gagasan yang dituangkan dalam teks.
2. Kolom dan baris juga harus diberi judul.
3. Setiap kategori dalam baris dan kolom juga diberi judul.
4. Judul-judul tersebut harus menunjuk kepada isi sel, dan dilengkapi dengan lokasi (jika
data diperoleh dari lokasi tertentu) dan tahun (menunjukkan kapan keadaan itu berlaku)
5. Judul-judul tersebut harus singkat tetapi jelas, tidak ambigu atau multi-tafsir. Apabila
karena ruangan sempit, judul yang singkat itu dianggap kurang jelas, maka perlu diberi
tanda untuk diberi keterangan yang ditempatkan langsung di bawah tabel.
6. Apabila data dalam tabel itu diambil dari sumber lain, atau memang hasil
pengumpulannya sendiri tetapi pernah ditampilkan dalam karya lain dari si penulis,
maka di bawah tabel harus dituliskan sumber laporan primer yang pernah memuat data
tersebut. Jika data dalam tabel merupakan hasil olahan primer tidak perlu ada
keterangan sumber.
7. Tabel yang masuk dalam naskah utama sebaiknya panjangnya tidak lebih dari satu
halaman. Tabel-tabel yang besar sebaiknya ditaruh di lampiran.
8. Letak variabel dependen dan independen variabel dalam tabel silang ada ketentuannya.
Variabel independen diletakkan dalam kolom dan variabel dependen pada baris.
Persentase dilakukan dalam kolom sehingga mencapai jumlah 100 persen pada setiap
kolom.
9. Agar tabel-tabel dalam sebuah karya ilmiah nampak teratur dan konsisten satu dengan
yang lain perlu memperhatikan pengaturan jarak, antara tabel dengan teks, judul dengan
isi tabel dan keterangan (Gambar 1). Ketentuan pengaturan teknis sebuah tabel adalah
sebagai berikut:
o Jarak antara teks dengan garis atas tabel dua spasi.
o Judul tabel ditulis dengan jarak satu spasi.
o Jarak antara judul dengan tabel satu spasi.
o Jarak baris dalam badan tabel satu spasi.
o Jarak antara badan tabel dengan keterangan tabel satu spasi.
o Jarak antara keterangan sesudah tabel satu spasi
o Jarak antara keterangan tabel dengan teks berikutnya dua spasi
o Isi tabel tanpa garis vertikal maupun horizontal.
o Garis horizontal di awal tabel, akhir tabel, dan heading kolom.
24
o Jenis dan besarnya huruf yang digunakan dalam judul dan sel-sel tabel harus sama
dengan teks, kecuali dalam keadaan tertentu besar huruf dalam sel tabel dapat lebih
kecil dari teks.
2 spasi
½ spasi
1. > Rp. 5 juta -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
2. > Rp 2,5 juta – 1 – 1,5
-- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Rp 5 juta spasi.
3. Rp 1 juta – Rp
-- -- -- -- -- -- -- -- -- --
2,5 juta
4. < Rp 1 juta -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
½ spasi
½ sp
Sumber: Anu (xxxx)
Keterangan: 1 spasi
1. Jenis pekerjaan lain-lain adalah pegawai negeri, guru madrasah, polisi, tukang ojek,
sopir dan perawat.
2 spasi
Gambar
Gambar merupakan pilihan lain untuk menyajikan data dan informasi hasil penelitian
dalam sebuah karya ilmiah. Gambar dapat berupa peta, denah, grafik, foto dan diagram.
Adapun beberapa aturan dan contoh-contoh gambar disampaikan di bawah ini.
Peta
Peta, selain digunakan untuk menunjukkan suatu lokasi, misalnya lokasi penelitian, dapat
juga dipergunakan untuk menyajikan data. Data atau informasi yang diperinci menurut
25
lokasi geografis, selain dipresentasikan dalam bentuk tabel juga akan lebih efektif jika
divisualisasikan lewat peta, misalnya peta bencana, arus migrasi, kepadatan penduduk antar
wilayah, atau ciri-ciri khas suatu wilayah.
Istilah peta digunakan jika gambar tersebut memenuhi syarat teknis pembuatan sebuah
peta, antara lain mempunyai skala yang benar dan arah mata angin yang tepat. Jika sebuah
gambar lokasi tidak memenuhi syarat teknis sebuah peta, maka gambar itu tidak dapat
disebut sebagai peta. Misalnya gambar tentang lokasi penelitian yang dibuat oleh peneliti
sendiri, tanpa skala yang tepat, meskipun arah mata angin benar, tidak dapat disebut peta
tetapi diganti dengan istilah sketsa.
Sumber:
http://kawasan.bappenas.go.id/images/stories/Sitrep/manokwari_04012009.jpg [diunduh 6 Maret 2011].
Denah
Selain peta, untuk menyajikan suatu lokasi juga dikenal dengan denah. Denah ini bersifat
lebih rinci dan terfokus pada suatu lokasi. Umumnya denah dipakai untuk menjelaskan
letak suatu bangunan atau benda dan pembagian suatu ruangan tertentu.
26
Dapur
Kamar
Tidur
Ruang
Tamu
Grafik
Selain disajikan dalam tabel, data yang berupa angka juga dapat ditunjukkan dalam bentuk
grafik. Grafik digambarkan berdasarkan tabel yang sudah dibuat terlebih dahulu, dimana
tabel-tabel tersebut kemudian dapat dicantumkan dalam teks atau dilampirkan. Dengan
grafik hubungan-hubungan antar variabel lebih mudah dilihat. Berbagai bentuk grafik
dengan mudah dapat dibuat dan disajikan semenarik mungkin dengan menggunakan
program-program komputer tertentu (misalnya Excel). Akan tetapi kiranya perlu
diperhatikan bahwa tidak semua bentuk grafik cocok untuk setiap jenis data. Untuk
memperjelas visualisai dari karakter data yang akan disajikan maka sering digunakan
piktograf. Misalnya, untuk menggambarkan data penduduk laki-laki diberi gambar laki-
laki dan perempuan diberi gambar perempuan.
Secara umum dikenal ada tiga bentuk dasar grafik, yaitu grafik berbentuk lingkarang (pie
chart), diagram balok (histogram), dan diagram garis atau kurva. Berikut ini diberikan
contoh-contoh penggunaan setiap jenis grafik tersebut dengan menggunakan data pada
tabel yang telah disajikan di atas.
Gambar 3 Distribusi Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Status Kawin dan
Jenis Kelamin, Jawa Barat 1990 (Sumber: BPS 1992)
MENTERI
PEMERIKSAAN
KESEHATAN
(4)
Generasi I
Keluarga Keluarga
Inti A Inti B
Generasi II EGO
Generasi III
PEMDA TK I
PEMDA TK II
PERUSAHAAN
MASYARAKAT SAMPAH
PERGURUAN
TINGGI
LSM
LSM ASING
Penjelasan aspek kebahasaan di sini utamanya untuk menjelaskan cara penulisan bilangan
dan ukuran berdasarkan aturan penulisan bahasa Indonesia dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD). Untuk aturan EYD yang lain, misalnya tanda bahasa dan
penggunaan silahkan mengacu pada buku-buku tentang EYD 1 .
Lambang bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata-kata. Angka sebaiknya
digunakan dalam tulisan yang bersifat matematis, teknis, ilmu pasti atau statistik, dimana
simbol angka dapat memberikan informasi lebih cepat dan jelas daripada kata-kata.
Sebaliknya lambang bilangan dapat disampaikan dengan kata-kata dalam tulisan yang
bersifat diskriptif dan menjelaskan dimana angka-angka hanya digunakan secara umum
untuk melengkapi.
Jika lambang bilangan dianggap tepat, maka angka digunakan untuk menuliskan angka di
atas nilai sepuluh. Angka-angka harus digunakan untuk menjelaskan suatu nilai dengan
tepat, baik di bawah atau di atas nilai sepuluh, jika angka itu diikuti oleh simbol atau unit
pengukuran.
Tanda desimal dan ribuan. Sistem Satuan internasional menyatakan bahwa tanda desimal
dapat dinyatakan dengan titik atau koma, tetapi menurut EYD tanda desimal dalam Bahasa
Indonesia dinyatakan dengan tanda koma, dan tanda kelipatan ribuan ditandai dengan titik.
Bilangan desimal tidak dimulai dengan tanda desimal tetapi dimulai dengan angka,
meskipun dalam daftar atau tabel dapat dilakukan pengecualian.
Contoh:
1
Misalkan dalam dokumen: Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia. 2000. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan. [Internet]. [diunduh 20 Februari 2011]. Dapat diunduh dari:
http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv4/sites/default/files/EJD-KKP-PBN- BID.PENGEMBANGAN.pdf
. 73 hal.
32
Jarak spasi dalam penulisan angka. Berdasarkan Satuan Internasional (SI), bilangan yang
berupa angka yang dituliskan dalam tabel atau daftar dibagi menjadi kelompok-kelompok
tiga digit yang dipisahkan oleh spasi tanpa menggunakan tanda desimal atau ribuan.
Daftar angka seperti itu misalnya dipakai dalam buku-buku statistik terbitan Badan Pusat
Statistik (BPS).
Jarak spasi atau koma tidak diberikan untuk memisahkan angka ribuan atau kelipatannya
yang tidak menunjukkan jumlah.
5. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf,
kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam rincian
dan pemaparan.
Contoh: Padi memerlukan pemupukan tiga kali.
Komposisi pupuk yang terbaik untuk satu hektar tanaman padi adalah terdiri
dari 100 kg Urea, 25 kg Kcl dan 10 kg Na.
6. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan diubah
sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, tidak terdapat
lagi pada awal kalimat.
Contoh: Tiga puluh orang tewas dalam kecelakaan itu.
bukan
30 orang tewas dalam kecelakaan itu.
Dua puluh mobil dan 100 sepeda motor lewat di jalan ini setiap hari.
Setiap hari jalan ini dilewati 100 mobil dan 200 sepeda motor.
7. Lambang bilangan yang menunjukkan angka bulat yang besar dapat dieja supaya lebih
mudah dibaca.
Contoh: Jumlah penduduk Indonesia lebih dari 200 juta orang.
8. Kecuali dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi, bilangan tidak perlu ditulis
dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks.
Contoh: Kantor kami memiliki lima belas mobil.
bukan
Kantor kami memiliki 15 (lima belas) mobil.
Bersama ini kami kirimkan uang sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah).
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini AD. 2009. Pembentukan identitas komunitas melalui musik dalam perpektif
cultural studies. [studi pustaka]. Bogor [ID]: Departemen SKPM, FEMA, IPB. 40 hal.
[CSE] Council of Science Editors. 2006. Scientific style and format. The CSE manual for
authors, editors, and publishers. Edisi ke-7. Reston VA [US]:The Rockefeller University
Press. 658 hal.
Gunawan AW, Achmadi SS, Arianti L. 2008. Pedoman penyajian Karya Ilmiah. Edisi Ke-
2. Bogor [ID]:IPB Press. 170 hal.
Hugo GJ. 1995. Labour export from Indonesia. ASEAN Econ Bull. 12(2):275-299.
[KBBI] Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Edisi Ke-3. Jakarta [ID]: Balai Pustaka.
1387 hal.
Keraf G. 1971. Komposisi. Sebuah pengantar kemahiran bahasa. Ende [ID]: Nusa Indah.
347 hal.
Monica. 2011. Dampak ekologis perubahan iklim dan strategi adaptasi pada masyarakat
pesisir. [studi pustaka]. Bogor [ID]: Departemen SKPM, FEMA, IPB. 36 hal.
Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia. 2000. Pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia
yang disempurnakan. [Internet]. [diunduh 20 Februari 2011]. Dapat diunduh dari:
http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv4/sites/default/files/EJD-KKP-PBN-
BID.PENGEMBANGAN.pdf . 73 hal.
Suriasumantri Y. 2005. Filsafat ilmu. Sebuah pengantar populer. Jakarta [ID]: Pustaka
Sinar Harapan. 384 hal.
The DOI System. [Internet]. [diunduh tanggal 20 September 2010]. Dapat diunduh dari:
http://www.doi.org/ .
Wahyuni ES. 2004. Pedoman teknis menulis skripsi. Bogor [ID]: Departemen Ilmu-ilmu
Sosial, Faperta, IPB. 37 hal.
Sumber: [ISO] International Organization for Standardization. English country names and code elements.
[Internet]. [diakses 19 Februari 2011]. Dapat diunduh dari:
http://www.iso.org/iso/english_country_names_and_code_elements
37
Oleh
I34050000
Dosen
Dr Ir Sarwititi S. Agung, MS
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul ”Pembentukan
identitas komunitas melalui musik dalam perspektif cultural studies.” benar-benar
hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada
perguruan tinggi atau lembaga manapun dan tidak mengandung bahan-bahan yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain kecuali sebagai bahan rujukan yang
dinyatakan dalam naskah. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan
saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini.
ABSTRAK
MONICA Dampak ekologis perubahan iklim dan strategi adaptasi pada masyarakat
pesisir. Di bawah bimbingan EKAWATI SRI WAHYUNI
Perubahan iklim merupakan fenomena yang dipengaruhi oleh keadaan alam dan
kegiatan manusia. Kegiatan manusia menghasilkan karbon dioksida yang menyebabkan
pemanasan global. Kenaikan suhu udara global kemungkinan akan menambah jumlah
dan intensitas terjadinya peristiwa-peristiwa ekstrim, seperti gelombang panas, kemarau
panjang, banjir dan badai. Masyarakat pesisir atau nelayan yang penghidupannya
tergantung kepada sumberdaya alam akan sangat terpengaruh dengan cuaca ekstrim ini.
Hasil penelitian menunjukkan dampak perubahan iklim yang nyata dihadapi oleh
masyarakat pesisir adalah naiknya permukaan air laut, perubahan pola angin yang
berpengaruh pada berubahnya pola migrasi ikan, serta rusaknya terumbu karang. Untuk
mengurangi dampak sosial ekonomi masyarakat pesisir telah melakukan berbagai
strategi adaptasi seperti melakukan diversifikasi pekerjaan, membuat tembok penahan
gelombang dan merupah pola melaut.
Kata kunci: perubahan iklim, peristiwa ekstrim, masyarakat pesisir, strategi adaptasi
ABSTRACT
Key words: climate change, extreme events, coastal community, adaptation strategy
41
Oleh
I34050000
pada
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Dr Ir Sarwititi S. Agung, MS
NIP: xxxxxxxx xxxxxx x xxx
Mengetahui
Dr Ir Soeryo Adiwibowo, MS
NIP: xxxxxxxx xxxxxx x xxx
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka
berjudul “Dampak Ekologis Perubahan Iklim dan Strategi Adaptasi Poada Masyarakat
Pesisir” ini dengan baik. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk memenuhi syarat
kelulusan MK Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr Ir Ekawati S. Wahyuni,
MS sebagai pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses
penulisan hingga penyelesaian laporan Studi Pustaka ini. Penulis juga menyampaikan
hormat dan terimakasih kepada Ibu Annawati Wirawan dan Bapak Sunarto, orang tua
tercinta, serta Andyana Putri dan Mahda Nur Laili, kakak dan adik tersayang, yang
selalu berdoa dan senantiasa melimpahkan kasih sayangnya untuk penulis. Tidak lupa
terimakasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman, terutama Faris Priyanto, yang
telah memberi semangat dan menemani penulis dalam proses penulisan laporan ini.
Semoga laporan Studi Pustaka ini bermanfaat bagi semua pihak.
Monica
NIM. I34070065
44
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
PENDAHULUAN
Latar Belakang............................................................................................... 1
Tujuan ............................................................................................................ 3
Metode Penulisan............................................................................................ 3
RINGKASAN PUSTAKA
1. Jurnal Sampah, Industri dan Pemulung Tulang di Cali, Kolombia
(Charles Birbeck,1976)............................................................................ 5
2. Jurnal ’Ekonomi Gelandangan : Armada Murah Buat Pabrik’
(Jacob Rebong, Anthony E & Masminar Mangiang, 1979) .................. . 6
3. Jurnal ‘Orang Gelandangan di Jakarta : Politik Pada
Golongan Termiskin (Parsudi Suparlan, 1981) ...................................... 7
4. Jurnal ’Gelandangan Kota Yogyakarta’ (Patrick Guinnes, 1985) ............ 9
5. dan seterusnya ..... (sesuai dengan jumlah pustaka yang diringkas)
SIMPULAN .................................................................................................... 33
Kerangka Analisis........................................................................................... 33
Pertanyaan Penelitian...................................................................................... 36
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Dan seterusnya...
46
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Gambar 2 .......
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
Lampiran 2k. Contoh Daftar Gabungan Tabel/Gambar dan Lampiran Studi Pustaka
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 .......
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
(Bab:TNR font 14, huruf kapital, tebal, di tengah)
Latar Belakang
(Subbab:TNR font 12, frasa judul, tebal, di tengah)
Tujuan Tulisan
(Subbab:TNR font 12, frasa judul, tebal, di tengah)
Metode Penulisan
(Subbab:TNR font 12, frasa judul, tebal, di tengah)
50
RINGKASAN PUSTAKA
1. Judul1) :
Tahun :
Jenis Pustaka2) :
Bentuk Pustaka3) :
Nama Penulis :
Nama Editor 4) :
Judul Buku5) :
Kota dan nama :
penerbit
Nama Jurnal :
Volume(Edisi):hal :
Alamat URL/doi :
Tanggal diunduh :
Catatan:
Identitas pustaka yang diringkas harus dituliskan sesuai jenis pustakanya.
1) Judul adalah judul tulisan yang diringkas.
2) Jenis pustaka yang diringkas, tuliskan yang sesuai, apakah Buku, Bab dalam buku,
Artikel jurnal, laporan akademik (skripsi/tesis/disertasi), laporan penelitian.
3) Bentuk pustaka, tuliskan yang sesuai Cetak atau elektronik.
4) Nama Editor ditulis untuk buku yang bagian bukunya diringkas.
5) Judul buku adalah buku yang sebagain bab-nya diringkas.
51
Prospek Pemulung
Pemberdayaan Pemulung
52
SIMPULAN
Pertanyaan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
53
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di wilayah Bali meningkat pada tahun 1990-
an, utamanya di luar sektor pertanian dalam sektor industri pengolahan dan kerajinan.
Salah satu industri yang cukup berkembang saat ini adalah industri kerajinan besi. Di
Kabupaten Tabanan Bali industri besi berupa tempat lilin telah berkembang sejak tahun
1990-an. Terdapat sekitar 51 perusahaan tempat lilin yang menyerap kurang lebih 4000
tenaga kerja. Untuk kepentingan studi ini dua perusahaan lilin dipilih sebagai lokasi
penelitian, yaitu CV Iron Works Mutiara International yang menyerap 125 orang tenaga
kerja wanita dan 145 orang tenaga kerja pria, dan CV Gajah Merta yang menyerap 130
orang tenaga kerja pria dan, 95 orang tenaga kerja wanita.
Tenaga kerja di kedua perusahaan ini rata-rata berusia antara 15-40 tahun, dengan
tingkat pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Usia dan tingkat
pendidikan tidak berpengaruh langsung terhadap jenis pekerjaan maupun upah (gaji)
yang diterima para pekerja. Demikian juga tidak ada perbedaan jenis pekerjaan dan
upah yang terlalu mencolok antara laki-laki dan wanita pada tingkatan yang sama.
Penghasilan yang didapatkan dari pekerjaan ini sangat besar artinya bagi pemenuhan
kebutuhan ekonomi rumah tangga, terutama bagi wanita yang sudah berkeluarga.
Pembagian kerja antara suami istri para buruh pabrik tempat lilin berlaku dengan
luwes, pekerjaan rumah tangga biasanya dibagi sesuai dengan kesempatan dan waktu
yang tersedia dari kedua belah pihak dibantu anak-anak yang sudah besar. Walaupun
demikian, tampak bahwa pekerjaan memasak masih merupakan tanggung jawab wanita,
sedangkan pekerjaan domesrik lainnya, seperti mengasuh anak, mencuci, piring dan
baju sudah dapat dan mau dikerjakan oleh laki-laki bersama anak-anak.
Bagi warga masyarakat dari lapisan bawah, setiap anggota keluarga dapat
dimanfaatkan sebagai tenaga kerja, untuk kegiatan nafkah dan rumah tangga. Pekerjaan
dengan tingkat upah rendah dianggap cukup untuk menambah pendapatan rumahtangga.
Para buruh perempuan itu umumnya bekerja untuk menambah penghasilan suami.
Pendapatan wanita di pabrik lilin dalam sebulan adalah Rp.251.000,- yang digunakan
untuk keperluan makan sehari-hari serta untuk kegiatan sosial dan keagamaan ataupun
menengok orang meninggal di desa. Penghasilan suami lebih banyak digunakan untuk
memenuhi keperluan sekolah anak-anak, dan juga untuk memperbaiki rumah, dan
ditabung untuk persediaan di masa depan.
54
Riwayat Hidup
Riantini dilahirkan di Jakarta pada tanggal 13 Maret 1987, dari pasangan
Suhandi Raidin, MSi dan Hanifah. Pendidikan formal yang pernah dijalani adalah SMA
Islam Al-Azhar 2 Pejaten, Jakarta Selatan, 2002-2005. Pada tahun 2005, penulis
diterima sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama, Institut Pertanian Bogor
melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) dan pada tahun 2006 Penulis
diterima sebagai mahasiswa Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat,
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Selain aktif dalam perkuliahan
penulis juga aktif sebagai staf Departemen Minat Bakat dan Profesi MISETA
(Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian) masa kepengurusan 2006 – 2007,
Ketua LENSA Klub Fotografi Faperta masa kepengurusan 2006 – 2007 dan Manajer
Divisi Fotografi dan Cinematografi HIMASIERA (Himpunan Mahasiswa Peminat
Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat) masa kepengurusan 2007 –
2008. Pengalaman kerja penulis adalah sebagai fotografer di majalah BogorQu dan
asisten praktikum Mata Kuliah Komunikasi Bisnis tahun ajaran 2008 – 2009.