Anda di halaman 1dari 49

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH KEWIRAUSAAHAN

AINUL YAQIN EFENDI

Sendratasik
kelas

PRODI SENDRATASIK

FAKULTAS SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020
BAB I

PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Tujuan Pembelajaran :

1. Memahami konsep dan karakteristik kewirausahaan


2. Mengetahui proses kewirausahaan
3. Mengidentifikasi peluang kewirausahaan
4. Memahami cara perencanaan dan pengelolaan usaha
5. Mengetahui organisasi dan manajemen kewirausahaan
6. Mengetahui analisis bisnis dan kelayakan usaha
7. Memahami etika dalam berwirausaha

Pokok Pembahasan :

a. Konsep dasar dan karakakteristik kewirausahaan


b. Proses kewirausahaan
c. Identifikasi peluang kewirausahaan
d. Perencanaan dan pengelolaan usaha
e. Organisasi dan manajemen kewirausahaan
f. Analisis bisnis dan studi kelayakan usaha
g. Etika dalam berwirausaha

A. Konsep Dasar dan Karakteristik Kewirausahaan


Wirausaha adalah invidu atau sekelompok orang yang memiliki karakter atau sifat
kreatif, inovatif, percaya diri, berinisiatif, berjiwa kepemimpinan, berani mengambil
resiko, dan suka tantangan.
1. Sifat dan karakterisitk wirausaha
Proses kreatif dan inovatif hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki
jiwa dan sikap kewirausahaan, yaitu orang yang percaya diri, artinya: yakin, optimis,
dan penuh komitmen.
2. Kebutuhan akan keberhasilan
Dorongan untuk meraih keberhasilan akan muncul dalam pribadi yang ambisius untuk
memulai perusahaan barunya. Demikian pula dorongan menjadi wirausaha terlihat
pada usia yang masih sangat muda.
3. Keinginan untuk mengambil resiko
Resiko yang akan diambil oleh wirausaha di dalam memulai dan/atau menjalankan
bisnisnya tidak selalu sama. Ketika menginvestasikan uang miliknya, mereka
mendapat resiko keuangan. Jika meninggalkan pekerjaanya, mereka mempertaruhkan
karirnya
4. Percaya diri
Orang yang memiliki keyakinan pada dirinya sendiri, selalu merasa dapat menjawab
tantangan yang ada di depan mereka dan mempunyai pemahaman atas segala jenis
masalah yang mungkin muncul.
B. Proses kewirausahaan
Secara umum wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu (innovator) dan
sebegai perencana (planner). Sebagai penemu wirausaha menemukan dan
menciptakan produk baru, teknologi dan cara baru, ide-ide baru, dan organisasi usaha
baru. Sebagai perencana, wirausaha berperan merancang usaha baru, merencanakan
strategi perusahaan baru, merencanakan ide-ide baru, dan organisasi usaha baru.
Merencanakan strategi perusahaan baru, merencanakan ide-ide dan peluang dalam
perusahaan dan menciptakan organisasi perusahaan baru.

C. Identifikasi peluang usaha


Dalam merintis usaha baru, beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :
Bidang usaha dan jenis usaha yang akan dirintis.
1. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan usaha serta jens usaha yang akan dipilih
2. Tempat usaha yang akan dipilih
3. Organisasi usaha yang akan digunakan
4. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
5. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh
Selanjutnya untuk mengelola usaha dengan baik, harus diawali dengan
perencanaan usaha, pengelola keuangan, aksi strategis usaha, dan teknik
pengembangan usaha.

D. Perencanaan dan pengembangan usaha


Menurut lambing (dalam Suryana, 2003) menyebutkan bahwa perencanaan usaha
harus memuat sejumlah topik seperti :
1. Ringkasan eksekutif (executive summary)
2. Pernyataan misi (mission statement)
3. Lingkungan usaha (business environment)
4. Perencanaan pemasaran (marketing plan)
5. Tim manajemen (management team)
6. Data finansial (financial data)
7. Aspek-aspek legal (legal consideration)
8. Jaminan asuransi ( insurance requiremant)
9. Orang-orang penting (key person)
10. Pemasok (suplier)
11. Resiko (risk)

E. Organisasi dan Manajemen Kewirausahaan


Organisasi atau kelembagaan usaha merupakan unsur esensial yang tidak bisa
di ciplak mentah-mentah atau dipinjam dari luar, tidak seperti halnya modal
teknologi. Kelemahan akses dalam bidang permodalan, teknologi, informasi, dan
pasar, maka pengembangan organisasi atau kelembagaan sangat diperlukan untuk
mendukung pengusaha kecil dan koperasi.
F. Analisis bisnis dan study kelayakan usaha
Ada dua studi atau analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui layak atau
tidaknya suatu usaha dilakukan investasi, yakni :
1. Stud kelayakan (feasbility study of business)
2. Analisis SWOT (Strenght-kekuatan, weakness-kelemahan, opportunity-peluang,
dan treath-ancaman)

G. Etika dalam berwirausaha


Etika berwirausaha yang perlu diperhatikan adalah kejujuran, integritas, menepati
janji, kesetiaan, kewajaran, suka membantu orang lain, menghormati orang lain, taat
terhadap aturan dan hukum yang berlaku, mengejar keunggulan dan bertanggung
jawab. Dalam konteks ekonomi maupun sosial, kejujuran, integritas, dan tepat janji
merupakan modal sosial yang dapat menumbuhkan modal kepercayaan dan
memelihara hubungan baik untuk jangka panjang.
BAB II

KONSEP DASAR DAN KARAKTERISTIK

KEWIRAUSAHAAN

Hakikat Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang menjadi dasar dan
sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berfikir
kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang.

Banyak orang yang berhasil dan sukses karena memiliki kemampuan berfikir
kreatif dan inovatif. Dalam organisasi perusahaan, proses kreatif dan inovatif dapat
dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan untuk meraih pasar. Baik
ide,pemikiran,maupun tindakan kreatif tidak lain untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda merupakan nilai tambah barang
atau jasa yang merupakan sumber keunggulan untuk di jadikan peluang.

Kreatif adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda.
Sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan
berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda tersebut dalam dalam bentuk seperti barang
atau jasa dan dapat juga dalam bentuk proses berfikir kreatif dan bertindak inovatif
sebagai nilai tambah ( value added ) dan sekaligus merupakan keunggulan yang amat
berharga. Nilai tambah yang berharga adalah sumber peluang bagi wirausaha.

Sukses dalam bisnis akan tercapai, apabila berfikir dan melakukan sesuatu yang
baru atau sesuatu yang lama, namun dengan cara yang baru (thing and doing new
things or old thing in new way).

Dalam konteks bisnis, wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua


pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelapor dalam bisnis, inovator,
penanggung resiko, yang mempunyai visi dan misi ke depan, dan memiliki
keunggulan dalam berprestasi dalam bidang usaha. Beberapa nilai hakiki dari
kewirausahaan yakni :

◦ Percaya diri

◦ Berorientasi tugas dan hasil

◦ Keberanian mengambil resiko

◦ Berjiwa pemimpin

◦ Berorientasi ke masa depan


◦ Kreativitas dan inovatif

Karakteristik kewirausahaan

Karakteristik kewirausahaan oleh banyak ahli mengemukakan konsep yang


berbeda-beda. Geoffrey (2006) misalnya, menyatakan bahwa ciri-ciri dan watak
kewirausahaan sebagai berikut :

CIRI-CIRI :

◦ Percaya diri

◦ Berorientasi pada tugas dan hasil

◦ Pengambilan resiko dan suka pada tantangan

◦ Kepemimpina dan Keorisinilan

◦ Berorientasi ke masa depan

WATAK KEWIRAUSAHAAN :

◦ Keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis, dan optimisme

◦ Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan, dan ketabahan,


tekad kerja keras mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif

◦ Kemampuan untuk mengbilmresiko yang wajar

◦ Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-


saran dan kritik. Inovatif dan kreatif serta Fleksil

◦ Pandangan ke depan, preksfektif

Scorborough dan zemmerer (dalam suryana 2003) mengemukakan 8 karakteristik


kewirausahaan yakni :

◦ Desire of responsibility

◦ Preference for moderate risk


◦ Complidence in their ability to succes

◦ Desire for immediate feedback

◦ High level of energy

◦ Future orientation

◦ Skill at organizing

◦ Value of achievement over money

Ciri-ciri kewirausahaan menurut (musselman,1989;sumanto,1989;dan


meredith,1989) adalah seseorang yang memiliki keinginan yang kuat untuk berdiri
sendiri, kemampuan untuk mengambil resiko, kemampuan untuk belajar dari
pengalaman, kemampuan belajar memotivasi diri sendiri,semangat untuk bersaing,
orientasi pada kerja keras, kepercayaan pada diri sendiri, dorongan untuk berprestasi,
tingkat energi yang tinggi,sikap tegas, dan sifat yakin pada kemampuan diri sendiri.

Sumanto (1989) menambahkan ciri-ciri tersebut sebagai berikut :

◦ Tidak suka uluran tangan dari pemerintah atau pihak lain di masyarakat dan

◦ Tidak bergantung pada alam dan berusaha untuk tidak menyerah pada alam.

Meredith (1989), kembali menambahkan lagi 3 ciri-ciri yang telah ada yakni :
kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan dan penuh gagasan.

Gabungan pandangan timmons, McCelland dan zimmerer (dalam suryana, 2003)


memperluas karakteristik sikap dan perilaku kewirausahaan yang tergolong berhasil
sebagai berikut :

◦ Commitment of determination

◦ Desire for responsibility

◦ Opportunity obsession

◦ Tolerance for risk

◦ Self convidance
◦ Creativity and flexibility

◦ Desire for intermediate

◦ High level of energy

◦ Motivation to excel

◦ Orientation to the future

◦ Willingnes to learn from failure

◦ Leadership ability

Perlu juga di pahami bahwa profil wirausaha tidak selalu sama, artinya
masing-masing orang memiliki profil secara sendiri-sendiri.

Berfikir Kreatif Dalam Kewirausahaan

Ciri-ciri dan karakteristik seorang wirausaha adalah :

◦ Selalu bertanya, "apa ada cara yang lebih baik?

◦ Selalu menantang kebiasaan, tradisi, dan kebiasaan rutin

◦ Berefleksi dan merenungkan suatu hal, selalu berfikir lebih mendalam

◦ Berani bermain mental, mencoba melihat masalah dari perspektif yang


berbeda

◦ Menyadari kemungkinan banyak jawaban daripada satu jawaban yang benar

◦ Melihat kegagalan dan kesalahan hanya sebagai jalan untuk mencapai sukses

◦ Mengkorelasikan ide yang masih samar untuk menghasilkan pemecahan yang


bersifat inovatif

◦ Memiliki keterampilan helikopter (helicopters skills), yaitu: kemampuan untuk


bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang
lebih luas kemudian memfokuskan pada kebutuhan untuk berubah.

Menurut zemmerer (1996) ada 7 tahapan proses kreatif yang diperoleh dengan
menggunakan otak sebelah kiri yaitu :

◦ Tahapan pertama, persiapan (preparation)


◦ Tahapan kedua, penyelidikan (investigation)

◦ Tahapan ketiga, transformasi (transformation)

◦ Tahapan keempat, penetasan (incubation)

◦ Tahapan kelima, penerangan (illumination)

◦ Tahapan keenam, pengujian (verification)

◦ Tahapan ketujuh, implementasi (implementation)

Sikap dan kepribadian kewirausahaan

Tingkah laku kewirausahaan tergambar dalam kepribadian, menjalin hubungan,


memiliki kemampuan dalam bidang pemasaran, memiliki keahlian mengatur, sikap
terhadap uang. Kepribadian kewirausahaan tercermin dalam kreativitas, disiplin diri,
kepercayaan diri, keberanian menghadapi resiko, dorongan dan kemauan yang kuat.

Soedjono (1993), menyatakan bahwa perilaku kreatif dan inovatif dinamakan


"entrepreneurial actiorf" dengan cirir- ciri sebagai berikut :

◦ Selalu mengamankan investasi terhadap resiko

◦ Mandiri

◦ Berkreasi menciptakan nilai tambah

◦ Selalu mencari peluang

◦ Berorientasi ke masa depan

Perilaku tersebut di pengaruhi oleh nilai-nilai kewirausahaan, yaitu berani


mengambil resiko, sikap positif dan optimis, keberanian mandiri, dan memimpin
serta kemampuan belajar dari pengalaman. Keberhasilan dan kegagalan wirausaha
sangat di pengaruhi oleh berbagai faktor baik eksternal maupun internal.

Harsodjo (dalama suryana, 2003), menyatakan bahwa modernisasi sebagai sikap


kewirausahaan yang menggambarkan :

◦ Sikap terbuka bagi pembaharuan dan perubahan

◦ Kemampuan membentuk pendapat secara demokrasi

◦ Berorientasi masa kini dan masa depan


◦ Meyakini kemampuan sendiri

◦ Meyakini kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi

◦ Menganggap bahwa ganjaran itu hasil dari prestasi

Motif Berprestasi Kewirausahaan

Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat
untuk mencapai kepuasan secara pribadi (suryana,2003). Faktor dasarnya adalah
adanya suatu kebutuhan yang harus di penuhi.

Kebutuhan prestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan


sesuatu yang lebih baik dan lebih efesien dari sebelumnya.

(Wirasamita, 1994), dikemukakan beberapa alasan mengapa seseorang


berwirausaha, yakni :

◦ Alasan keuangan

◦ Alasan sosial

◦ Alasan pelayanan

◦ Alasan pemenuhan diri

Ada 2 faktor dasar motivasi yang menentukan keberhasilan kerja, yaitu :

◦ Faktor yang membuat orang merasa puas (satisfaction) dan

◦ Faktor yang menyebabkan orang tidak merasa puas (disfaction)

Keuntungan Kewirausahaan

Keuntungan dan tantangan berwirausaha oleh gustin (2001) mengelompokkan


ke dalam tiga kategori dasar yaitu : laba, kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani
hidup.

Keuntungan Kewirausahaan

LABA : Bebas dari batasan gaji standar untuk pekerjaan distandarisasikan

KEBEBASAN : Bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi organisasi

KEPUASAN MENJALANI HIDUP : Bebas dari rutinitas, kebosanan pekerjaan yang


tidak menantang.
BAB III

PROSES KEWIRAUSAHAAN

Cara Memasuki Dunia Usaha


Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau untuk
memasuki dunia usaha, yaitu :

Merintis usaha baru (starting), yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru
dengan menggunakan model,ide,organisasi,dan manajemen yang dirancang
sendiri.
Membeli perusahaan orang lain (buying) yaitu: dengan membeli perusahaan yang
telah didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama (good
will) dan organisasi usaha yang sudah ada.
Kerjasama manajemen (fransching), yaitu suatu kerjasama atara * Entrepeneur
(franchisee) dengan perusahaan besar (franchisor/parent company) dalam
mengadakan persetujuan jual-beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha
(waralaba).

Ada dua pendekatan yang dapat digunakan yang dapat digunakan untuk
mencari peluang dalam memulai usaha baru, yaitu :
pendekatan “inside-out” sering disebut idea generation” yaitu : pendekatan
berdasarkan gagasan sebgai kunci yang menentukan keberhasilan usaha.
pendekatan “ the out- side in” yang sering juga disebut “opportunity recognition”
yakni pendekatan yang menekankan pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan
berhasil apabila menanggapi atau menciptakan suatu kebutuhan dipasar.

opportunity recognition tidak lain adalah pengamatan lingkungan


(environment scanning) digunakan untuk pengembangan yang ditransfer menjadi
peluang-peluang ekonomi. berita peluang tersebut menurut lambing (2000) dapat
bersumber dari surat kabar,laporan periodik tentang perubahan ekonomi , jurnal
perdagangan dan pameran dagang,publikasi pemerintah ,informasi lisensi produk
yang disediakan oleh broker ,universitas ,dan perusahaan. harus diketahui
bahwa,keunggulan pendatang abru di pasar adalah dapat mengidentifikasikan
“kebutuhan pelanggan” dan “kemampuan pesaing” sehingga perlu diwaspadai
bagi pelaku usaha yang sama yang lebih awal berada dipasar.
berdasarkan pendakatan “in side out” bahwa untuk memulai suatu usaha
,seorang calon wirausaha harus memiliki kompetensi yang usaha mutlak
diperlukan untuk mencapai sukses dalam proses kewirausahaan mencakup:
kemampuan teknik ,yakni : kemampuan wirausaha tentang bagaimana
memproduksi barang dan jasa serta cara menyajikannya.
kemampuan pemasaran ,yaitu : kemampuan wirausaha tentang bagaimana
menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang tepat.
kemampuan finansial, yakni : kemampuan wirausaha tentang bagaimana
memperolah sumber-sumber dan cara menggunakannya.
kemampuan hubungan,yakni : kemampuan wirausaha tentang bagaimana
cara mencari ,memelihara,dan mengembangkan relasi ,dan kemampuan
komunikasi serta teknik bernegosiasi memasuki dan memulai suatu usaha
baru,seorang calon pengusaha dituntut tidak hanya memiliki kemampauan
,tetapi juga harus memiliki ide dan kemampuan.ide dan kemampuan harus
diwujudkan dalam bentuk barang dan ajsa yang laku di pasar. bagan
kewirausahaan dapat diperlihatkan dalam gambar 3.1.
Gambar 3.1 menunjukkan bahwa untuk memulai usaha harus diawali dengan
ide. Apabila ide kita sudah ada, langkah berikutnya adalah mencari sumber
pendanaan dan fasilitas atas rencana usaha yang akan dilaksankan berdasarkan
ide termasuk uang maupun orang.sumber dana yang dimaksud dapat diperoleh
dari lembaga-lembaga keuangan seperti bank dalam bentuk kredit atau orang-
orang yang bersedia menjadi penyandang dana. hal penting lainnya sebagai
langkah berikut adalah memastikan bahwa produk dan jasa yang akan menjadi
usaha memiliki pasar.oleh karena itu,mengamati peluang pasar merupakan pasar
merupakan langkah yang harus dilakukan sebelum produk barang dan jasa
diciptakan.
dalam merintis usaha baru, beberapa hal yang harus dieprhatikan ,yakni
bidang dan jenis usaha yang dimasukkan bentuk usaha dan kepemilikkan yang
akan dipilih,tempat usaha yang akan dipiliy,organisasi usaha yang akan
diguanakan jaminan usaha yang mugkin diperoleh,dan lingkungan usaha yang
akan berpengaruh.
Gambar 3.1 bagan proses merintis usaha

Bidang Dan Jenis Usaha


Bidang usaha yang dapat dimasuki, diantaranya :
bidang usaha pertanian (agriculture)
bidang usaha pertambangan (mining)
bidang usaha pabrikasi (manufacturing)
bidang usaha kontruksi (construction)
bidang usaha perdagangan (trade)
bidang usaha jasa keuangan (finansial service)
bidang usaha jasa perorangan (personal service)
bidang jasa-jasa umum (public service)
bidang jasa wisata (tourism)

Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih


Setelah menentukan bidang dan jenis usaha yang akan dipilih,langkah
selanjutnya menentukan bentuk kepemilikan usaha, beberapa bentuk kepemilikan
usaha yang dapat dipilih seperti:
perusahaan perorangan (soliproprietorship)
persekutuan (partnership)
perseroan (corporation)

Tempat usaha yang akan dipilih


penentuan tempat usaha harus mempertimbangkan beberapa hal berikut:
apakah tempat usaha tersebut mudah di jangkau oleh konsumen atau
pelanggan atau pasar dan bagaimana akses pasarnya?
apakah tempat usaha mendekati sumber tenaga kerja?
apakah tempat usaha mendekati sumber bahan baku dan bahan penolong
lainnya seperti alat pengangkut,jalan raya,pelabuhan dan bandara.

penentuan tempat usaha yang terpenting adalah pertimbangan efisiensi dan


efektivitas. beberapa alternatif yang dapat digunakan dalam menentukan pilihan
tempat usaha adalah :
membangun bila ada tempat yang strategis
membeli atau menyewa bila lebih strategis dan menguntungkan.
kerjasama bagi hasil bila hal ini memungkinkan.

Organisai usaha yang akan digunakan


kompleksitas organisasi sangat bergantung pada lingkup atau
cakupan usaha yang akan dimasuki. semakin besar lingkup usaha semakin besar
lingkup organisasinya, sebaliknya semakin kecil atau cakupan usaha semakin
sederhana organisasinya. pada lingkup skala usaha kecil,organisasi usaha pada
umumnya dikelola sendiri.pengusaha kecil pada umumnya beperan sebagai
small business owner manager atau small business operator.
meskipun pengusaha kecil identik dengan ‘owner business
manager”, jika ternyata skala dan lingkup usahanya semakin besar, maka
pengelolaannya tidak bisa lagi dikerjakan sendiri melainkan harus melibatkan
orang lain. bagian-bagian kegiatan usaha seperti bagian penjualan,bagian
pembelian,bagian administrasi,dan bagian keuangan masing-masing
memerlukan tenaga tersendiri dan perlu bantuan orang lain.

Faktor pemicu pertumbuhan kewirausahaan

perilaku kewirausahaan ditentukan oleh faktor internal dan faktor eksternal.


faktor internal antara lain hak kepemilikan (property right),kemampuan atau
kompetensi (competency or ability), dan intensif (incentive). sedangkan faktor
eksternal adalah lingkungan (environtment).
berdasarkan hasil penelitian terhadap 115 perusahaan kecil unggulan di
bandung (suryana,2003) diporoleh kesimpulan bahwa pada umumnya proses
pertumbuhan kewirausahaan paling tidak memiliki 3 ciri penting yaitu :
Tahap imitasi dan duplikasi (imitating and duplicating)
Tahap duplikasi dan pengembangan (duplicating and developing)
Tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru yang berbeda (creating new and
difference)

faktor-faktor yang menentukan keberhasilan kewirausahaan adalah


kemampuan dan kemauan,tekad selanjutnya,faktor penyebab kegagalan
wirausaha dalam menjalankan usahanya adalah :
tidak kompeten dalam manajerial
tidak berpengalaman baik dalam kemampuan teknik
tidak dapat mengendalikan keuangan
gagal dalam perencanaan
lokasi yang kurang memadai
kurangnya pengawasan
sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
ketidakmampuan dalam melakukan transisi kewirausahaan

Memulai dan Mencari Kesempatan Berwirausaha

setiap orang secara terus menerus mencari kesempatan untuk memulai suatu
usaha. ketika mereka menemukan pasar dan mampu menjalankan bisnis,maka pada
saat yang bersamaan mereka telah bertindak sebagai seorang wirausaha yang
berpotensi, apakah itu disadari atau tidak.setiap orang yang mendirikan
wirausaha,berarti ia telah berani mengambil risiko dalam menghadapi situasi yang
kompetetif adalah sebuah tindakan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada. hal
seperti ini akan dihadapi oleh siapa saja yang menjadi seorang wirausaha.

Pengetahuan dan kompetensi sebagai bekal kewirausahaan

bekal pengetahuan yang harus dimiliki oleh wirausaha, meliputi :


bekal pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis dan lingkungan usaha.
bekal pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab
bekal pengetahuan tentang organisasi dan manajemen bisnis

bekal keterampilan yang harus dimiliki wirausaha mencangkup hal-hal berikut :


bekal keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dengan perkembangan
resiko.
bekal keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah
bekal keterampilan dalam memimpin dan mengelola usaha
bekal keterampilan dalam berkomunikasi dan berinteraksi
bekal keterampilan teknik usaha yang akan dilakukannya
wirausaha yang sukses pada umumnya berasal dari mereka yang memiliki
kompetensi,yaitu seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan,keterampilan dan
kualitas individu yang meliputi sikap,motivasi,nilai serta tingkah laku yang
diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan.
kompetensi dapat diartikan sebagai pengetahuan,keterampilan dan kemampuan
individu (personality) yang langsung berpengaruh pada kinerja.
BAB IV

IDENTIFIKASI PELUANG USAHA

Sumber Ide Awal

Ide awal kadang membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk penyaringan
dan evaluasi langkah ini sangat tepat untuk melahirkan temuan yang berarti dan sangat
dibutuhkan dalam pengembangan kerja untuk membuat mereka beroperasi.Hampir
seluruh ide membutuhkan studi yang hati-hatidan modifikasi sebagai pendekatan untuk
membuka bisnis. Kebutuhan menyaring ide adalah dasar bagi Enterprise Forum di
Massachusett Institute of Technologis. Para wirausaha yang terinspirasi menampilkan
rencana bisnisnya kepada panel individual yang sudah terbiasa dengan menggunakan ide
awal.
Panel tersebut secara umum terdiri dari usaha yang berlatar belakang keahlian
yang beragam, seorang investor privat, seorang banker, seorang akuntan, dan seorang
pengacara.Kumpulan individu-individu ini membaca rencana bisnis dan hadir dalam
forum public dimana para wirausaha membuat presentasi lisan rencananya kepada
sekelompok individu peserta yang tertarik.
Proses menyiapkan rencana bisnis akan sangat membantu wirausaha untuk
berfikir secara menyeluruh tentang ide mereka dan mempertimbangkan segala aspek dari
bisnis yang di ajukan. Ahli yang di luar konteks ini dapat ditanyai untuk mengulas
rencana bisnisnya dan pertanyaan-[ertanyaan serta saran-saran dari mereka dapat
digunakan untuk memperbaiki rencana bisnis tersebut.
Beberapa penelitian telah berusaha mencoba untuk menemukan tempat
bermulanya ide dalam pendirian bisnis berskala kecil yang menunjukan hasil dari salah
satu penilitian yang dilakukan oleh National Federation of Independent Business
Foundation mrnrmukan bahwa 45% ide baru muncul dari pengalaman kerja sebelumnya
dari seseorang, minat pribadi mempengaruhi munculnya ide baru hanya 16%. Sedangkan
kesempatan hanya berpengaruh sebesar 11%. Meskipun sebuahide baru sebenarnnya
dapat berasal dari mana saja namun kita dapat memusatkan perhatian pada 4 sumber inti,
yaitu:
Bos Lama konsumen baru

Obsesi Dinardo untuk menjamin bos lamanya sebagai konsumen ternyata tidaklah
mudah.Dinardo harus membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berfikir.
Pengalaman pribadi

Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja maupun di
rumah. Pengetahuan yang di dapatkan dari pekerjaan yang terakhir maupun sekarang
seringkali membuat seseorang untuk melihat kemungkinan untuk memodifikasi
produk yang telah ada, memperbaiki pelayanan, menduplikasi konsep bisnis dalam
lokasi berbeda.
Penemuan secara tidak sengaja

Sumber ide awal baru lainnya adalah penemuan secara tidak sengaja melibatkan
sesuatu yang di sebut sesrendipitas yaitu kemampuanmenemukan sesuatu atau
sejenis kemampuan untuk membuat penemuan yang diinginkan secara tidak sengaja.
Pencarian ide penuh pertimbangan

Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh wirausaha
untuk menemukan ide baru.Usaha pencarian dapat berguna karena hal tersebut
merangsang kesiapan pikiran.Contoh, wirausaha yang berfikir serius mengenai ide
bisnis baru akan lebih mudah menerima ide baru dari berbagai sumber.
Para wirausahaan dapat mengevaluasi kemampuan mereka sendiri untuk melihat
barang atau jasa baru yang mungkin dapat dihasilkan oleh mereka.dapat juga
dilakukan tahapan analisis kebutuhan pasar atau riset pasar, kemudian
menghubungkan kebutuhan tersebut dengan kemampuan yang mereka miliki.
Pendekatan yang terakhir ini akan menghasilkan permulaan usaha yang lebih
berhasil, terutama dalam bidang barang dan jasa.

Identifikasi dan Evaluasi Kesempatan Investasi

Keberhasilan sangat tergantung pada cara atau strategi menyakinkan para


konsumen tentang manfaat barang atau jasa tersebut. Menurut Bhide, seoarang professor
di Harvard Business School, menguraikan bahwa permulaan usaha dengan produk tidak
dapat diharapkan untuk ditemukan dengan jumlah konsumen yang cukup untuk membuat
sebuah perbedaan.Oleh karena itu, pasar sangat menentukan apakah sebuah ide memiliki
kemungkinan untuk menjadi sebuah kesempatan investasi yang bagus atau malah
sebaliknya.
Pengalaman lain untuk menemukan apakah sebuah ide bisnis baru adalah
kesempatan investasi yang baik, beberapa persyaratan mendasar akan muncul,
diantaranya adalah sebagai berikut:
Harus terdapat kebutuhan pasar yang ditentukan dengan jelas bagi barang atau jasa
dan harus memiliki waktu yang tepat.

Bisnis yang diinginkan harus dapat mencapai keuntungan bertahan yang kompetitif.

Ekonomi dari suatu usaha perlu untuk dihargai dan bahkan dimanfaatkan,
memperbolehkan bagi keuntungan yang berarti macam ide-ide awal yang kecil.

Harus ada kecocokan yang cukup baik antara wirausaha dan kesempatan.
Yakinkan tidak ada kesalahan total dalam usaha tersebut, yaitu tidak adanya situasi
atau perkembangan yang dapat membuat hidup dan mati sendiri yang dapat membuat
bisnis tersebut sebagai suatu kegagalan.

Table 4.1 Krieria Evaluasi untuk Memulai Suatu Usaha

Kriteria Faktor Pemasaran Faktor Pendukung Faktor Penghambat


Kebutuhan akan produk Teridentifikasi dengan baik Tidak focus
Pelanggan Dapat dijangkau dan dapat Tidak terjangkau, kesetiaan
menerima produk kuat pada produk pesaing

Nilai yang diciptakan oleh Penting Tidak penting


produk atau servis bagi
pelanggan
Hidup produk Menggunakan peluang dibalik Digunakan dalam waktu
waktu yang ada bagi kurang dari waktu yang
pelanggan untuk dibutuhkan oleh pelanggan
mengembalikan investasi untuk mengembalikan
ditambah keuntungan. investasi.
Memunculkan industri tidak Persaingan sangat tinggi,
Struktur pasar terlalu kompetitif industry dewasa atau menurun
.
Tidak diketahui, kurang dari
Penjualan $100
$10
Ukuran pasar
Penjualan di atas jutaan dolar.
Rata-rata di atas pertumbuhan

Pertumbuhan pasar
Keuntungan dari persaingan
Keuntungan harga Produsen yang menggunakan Tidak ada keuntungan dari
biaya rendah biaya produksi

Tingkat control atas:


Moderat – menguat Tidak ada
Harga
Biaya Moderat – menguat Tidak ada
Saluran pemasok Moderat - menguat Tidak ada
Harga masuk :
Informasi hak milik atau Punya, atau dapat Tidak mungkin
proteksi peraturan mengembangkan

Relasai/ keuntungan waktu Lentur dan dapat merespons


Tidak ada
Keuntungan kontrak dan Hak milik atau dikembangkan Tidak ada
jaringan Secara ekslusif
Kerja yang sah
Terbatas
Ekonomi
Kembali pada investasi 20% atau lebih mempunyai Lemah , kurang dari 15%
waktu
Kecil ke sedang
Persyaratan investasi Jumlah besar
Dibawah 2 tahun
Waktu untuk laba BEP atau Dibayar dengan kesulitan
untuk mencapainarus kas lebih dari 3 tahun

Kemampuan manajemen Pengembangan yang sudah Pengusaha tunggal, tidak


terbukti, perbedaan mempunyai pengalaman yang
keterampilan diantara tim berhubungan dengan hal
manajemen tersebut
Kesalahan fatal Tidak ada Satu atau lebih
Sumber: Petty (2001)
Keputusan yang Harus Dilakukan

Beberapa ide bisnis datang tiba-tiba dan beberapa lagi hanyalah masalah fakta
yang belum terwujud oleh pengusaha yang menjanjikan.Harold finch, CEO (Petty, 2001)
dari cottage Care Interior Home Service USA di Overland Park, Kansas telah melakukan
keduanya.

Memulai Usaha dalam Dunia Usaha

Di dalam dunia usaha ada peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meraih suatu
keberhasilan, akan tetapi semua itu membutuhan persiapan yang matang.
Gambar 4.1 sumber daya ini untuk memulai usaha (Suryana, 2003)

Bila konsep tersebut diperluas , termasuk didalamnya berbagai macam


kemandirian dalam pilihan bisnis, jelas bahwa meluncurkan bisnis yang benar-benar baru
hanyalah satu dari 4 alternatif yang ada, yakni: (1) memasuki bisnis keluarga, (2)
membuka bisnis, (3) memulai bisnis baru, (4) membeli bisnis yang sudah ada.

Usia kesempatan dalam dunia usaha

Usia yang paling tepat untuk berwirausaha antara pertengahan 20-an dan 30-
an. Pada usia tersebut ada keseimbangan antara persiapan pengalaman dan kewajiban
terhadap keluarga. Penelitian yangdilakukan oleh Reynold (dalam Petty, 2001)
menunjukan bahwa persentase tertinggi untuk memulai suatu usaha adalah berkisar
pada usia 25 hingga 35 tahun. Namun,ada pengecualian pada generasi ini, beberapa
remaja memulai perusahaan milik sendiri dengan pertimbangan ketika menanjak tua
diusia 50 hingga 60 tahun, ia tinggal menikmati dengan tenang hasil jeripayahnya yang
dibangun kala usia muda.

Pemberontak sebagai wirausaha

Beberapa orang pada usia yang berbeda , kembali pada kewirausahaan sebagai
langkah untuk melarikan diri situasi yang tidak diinginkan.berbagai aspek dan
sejumlah pertimbangan positif dan negatif yang mempengaruhi motivasi, namun
demikian karakter pemberontak dari beberapa wirausaha menyatakaan sejumlah
pertimbangan penting yang terlihat di dalam banyak aktifitas perusahaan baru.
Para individu yang melarikan diri dari lingkungan birokrasi dari perusahaan
berukuran besar mendirikan bisnis sendiri disebut sebagai pemberontakan yang
berencana.
Kunight , (dalam Petty, 2001), menggolongkan 5 tipe pemberontak:
Pemberontak keluarga, yang meninggalkan bisnis keluarga untuk menunjukkan
pada keluarganya bahwa “saya dapat melakukannya sendiri”

Pemberontak yang feminim, yang telah mengalami deskriminasi dan memilih


untuk menjalankan perusahaan tanpa ada campur tangan dari rekan kerja pria.

Pemberontak yang berasal dari ibu rumah tangga, yang menjalankan bisnisnya
setelah anak-anaknya dewasa, setelah dapat pembebasan diri dari tanggung jawab
sebagai seorang ibu.

Pemberontak sosial, yang merasakan tekanan dari budaya yang ada dan
mengekspresikannya melalui aktivitas kewirausahaan dalam bisnis konserfasi
tanah atau bisnis yang menghemat tenaga.

Pemberontak pendidikan, yang telah berkecimpung dalam bidang akademis lalu


kemudian ia memutuskan untuk berusaha.

Situasi yang memaksa

Beberapa pengusaha muda yang prospektif merencanakan dan mencari


kesempatan bisnis untuk mandiri.Mereka memulai langkah karena tertarik ketika
hilangnya pekerjaan, ketidakpuasan dalam bekerja, atau sebuah kesempata yang tak
terduga.
Banyak pengalaman dengan tipe yang bervariasi yang mendasari pelepasan
emosi, mempercepat hadirnya suatu perusahaan baru.Beberapa individu menjadi tidak
tertarik lagi pada program pendidikan formal dan memulai hidup baru sebagai
wirausaha baru.Beberapa dari mereka sering menerima ejekan-ejekan atau perlakuan
yang tidak adil dari atasan meereka dalam perusahaan berskala besar.Situasi seperti
itulah membuat mereka lalu meninggalkan pekerjaan mereka untuk memulai bisnis
mereka sendiri.
Memulai Usaha Baru

Langkah-langkah dalam membuat bisnis baru:


Ada beberapa alasan untuk memulai sebuah bisnis dari sisa-sisa bisnis daripada
mengejar alternative seperti franchising, termasuk di dalamnya adalah:

Menampilkan penemuan terbaru yang dikembangkan

Mengambil keuntungan dari lokasi, peralatan, produk atau layanan, pekerjaan,


pemasok, dan banker yang ideal.
Menghindari pendahuluan yang tidak diinginkan, kebijaksanaan proses, dan ikatan
dari perusahaan yanga ada.

Membedakan setiap perbedaan sumber dan jenis ide permulaan suatu usaha. Jenis-
jenis ide untuk memulai suatu usaha dapat disimak rincian oleh Petty (2001)
sebagaimana tertuang dalam gambar 4.2 yang memperlihatkan tiga jenis dasar yang
dapat dikembangkan menjadi ide awal yang meliputi: ide-ide untuk pasar baru,
teknologi baru dan maanfaat baru. Banyak permulaan yang dikembangkan dari jenis
ide A yang berkaitan degan penyediaan barang atau jasa yang tidak ada di pasar
konsumen, namun barang yang serupa sudah ada di tempat lain.

Ide Jenis A Ide Jenis B Ide


Jenis C

Gambar 4.2 jenis ide yang dikembangkan menjadi permulaan perusahan


Membeli Bisnis yang Sudah Ada

Alasan untuk membeli bisnis yang sudah ada dikelompokkan dalam 3 kategori
umum, yakni untuk :
Mengurangi beberapa ketidaktekunan dan ketidaktahuan yang harus dihadapi dalam
memulai sebuah bisnis dari latar belakang gtersebut.

Memperoleh sebuah bisnis dengan operasi yang sedang berjalan dan mengembangkan
hubungan dengan pelanggan pemasok

Mendapatkan bisnis yang telah dikembangkan dengan harga di bawah biaya


dibanding memulai sebuah bisnis baru.

Pengurangan ketidakpastian

Bisnis yang sukses telah dapat mendemostrasikan kemampuannya untuk


menarik pelanggan, menekan biaya, dan menciptakan keuntungan.persetujuan yang
tidak kompetitif diperlukan untuk tidak memuat penjual tidak memulai perusahaan
baru yang akan bersaing langsung dengan produk yang sudah ada.
Akuisi dari operasi yang sedang berjalan

Pembelian bisnis yang telah berdiri menginginkan secara umum setiap


personil, persediaan, fasilitas fisik , hubungan baik yang dikembangkan dan hubungan
yang sedang berlangsung dengan pemasok perdagangan dan pelanggan. Waktu dan
usaha yang banyak akan dibutuhkan untuk membangun elemen ini dari dasar.
Keuntungan yang diambil dari membeli asset perusahaan yang telah berkembang
tergantung dari asset dasar itu sendiri.

Harga yang ditawarkan

Apabila barang mencari uang atau penjual memiliki kemauan lebih tinggi
untuk menjual bisnisnya dibanding keinginan pembeli untuk membeli suatu bisnis
tertentu yang telah berdiri, maka dapat doperoleh dengan harga rendah.Sebuah
pembelian yang bagus harus ditentukan dengan pemilik baru yang menjanjikan
beberapa faktor dapat menjadi sebuah harga yang ditawarkan, kecuali penawaran.

Melakukan perjalanan rumah

Menemukan sebuah bisnis yang di jual merupakan suatu langkah pertama


dalam memperoleh sebuah bisnis.Evaluasi yang dilakukan secara hati-hati dari sekian
banyak informasi yang di perlukan untuk mengatasi semua masalah yang ada.
Menentukan sebuah bisnis untuk dibeli

Seringkali dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari seorang calon pembeli


mendapat kesempatan membeli bisnis yang ada. Pembeli yang menjanjikan butuh
untuk mencari bisnis untuk dibeli.

Menyelidiki dan mngevaluasi bisnis yang ada

Tanpa mengesampingkan sumber kepimpinan sebuah kesempatan bisnis


mutlak membutuhkan evaluasi.Seperti langkah pertama pembelian perlu mendapatkan
informasi secara sempurnah dari bisnis tersebut.orang yang dapat memberikan
informasi : pemasok, banker, pengawal, dan pelanggan atas bisnis tersebut.

Mempercayai pendapat profesional

Sumber yang paling berharga dari batuan ahli luar adlah akuntan dan
pengacara. Juga sangat bijaksana bila mencari orang lainyang mempunyai bisnis
untuk belajar dari pengalaman mereka.

Menyelidiki mengapa bisnis tersebut dijual

Pembeli harus waspada, yaitu mengartikan penjelasan penjual. Berikut ini


beberapa hal-hal yang paling umum yang ditawarkan si pemilik mengapa bisnisnya
dijual :
Usia lanjut atau sakit

Keinginan untuk merelokasi ulang tempat lain atau Negara lain

Keputusan untuk menerima posisi dalam perusahaan lain

Ketidakuntungan bisnis

Penjual ekslusif franchise yang tidak dapat diteruskan

Kedewasaan industry tersebut dan kekurangan pertumbuhan potensial

Seorang calon pembeli tidak dapat menentukan bahwa pemilik atau si penjual
jujurdalam mengetengahkan semua fakta mengenai bisnis tersebut.Terutama yang
menyakut hal keuangan.
BAB V

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN

USAHA

Perencanaan Usaha

Setelah ide untuk memulai usaha muncul, maka langkah pertama yang harus
dilakukan adalah membuat perencanaan. Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru
(blue print) yang berisikan tentang: visi dan misi usaha, usulan usaha, operasional
usaha, rincian strategi, peluang pasa yang mungkin diraih, kemampuan dan
keterampilan pengelolanya.

Menurut Lambing (2000:131), perencanaan bisnis harus memuat 11 komponen


utama, yaitu sebagai berikut:

Ringkasan eksekutif

Pernyataan visi dan misi

Lingkungan usaha

Perencanaan pemasaran

Tim manajemen

Data finansial

Aspek-aspek legal

Jaminan asuransi

Orang-orang penting

Pemasok

Resiko

Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)

Ringkasan eksekutif (executive summary) menjelaskan tentang maksud usaha,


usulan finansial, permintaan dana, cara menggunakan dana dan cara
pengembaliannya.
Bagian ini diusahakan tidak lebih dari dua halaman yang berisi tentang:
Nama, alamat, dan nomor telepon perusahaan

Nama, alamat, dan nomor telepon key person

Laporan singkat gambaran perusahaan

Laporan singkat gambaran aksi-aksi strategis untuk meraih keberhasilan


perusaahan

Laporan singkat mengenai gambaran manajerial dan pengalaman teknik


dari/ceype/son

Laporan keprluan dana dan cara menggunakannya

Rekening penerimaan dan neraca saldo.

Perencanaan Usaha Secara Detail (Detailed Business Plan)

Latar belakang usaha, memuat tentang laporan singkat sejarah perusahaan dan
menggambarkan situasi yang ada saat ini

Gambaran usaha secara detail

Keunikan usaha yang dimiliki

Bagaimana keunikan itu menciptakan nilai

Faktor-faktor utama yang memengaruhi keberhasilan seperti harga,


persaingan, kualitas, keandalan, ketahanan, sifat-sifat teknik dan lain
sebagainya.

Analasis Pasar

Potensi pembeli terhadap barang harus di dispesifikasikan

Motivasi pembeli

Ukuran pasar (jumlah pelanggan di pasar)

Pembelanjaan total tahunan

Sifat-sifat pembelian

Target pasar spesifik

Pengaruh pasar eksternal

Faktor ekonomi
Faktor sosial

Analisis Pesaing

Pesaing yang ada

Perusahaan yang mungkin masuk pasar

Kekuatan dan kelemahan pesaing

Perencanaan strategi usaha

Rencana untuk memasarkan produk

Bandingkan produk kita dengan produk yang telah ada di pasar.

Spesifikasi organisasi dan manajemen

Bagaimana perusahaan diorganisir baik secara legal

Orang-orang kunci dalam perusahaan

Perencanaan keuangan (finansial)

Jumlah uang yang diperukan untuk memproduksi barang dan jasa serta
untuk operasional usaha.

Ciptakan pembelanjaan kas

Proyeksi biaya operasional

Proyeksi dan aktualisasi neraca dan laporan

Analisis pulang pokok atau break even point.

Perencanaan saksi strategis

Penjelasan misi dalam perusahaan

Penampilan tujuan dan sasaran yang spesifik

Pernyataan strategis produksi dan pemasaran

Bagaimana strategi dikompersikan ke dalam perencanaan operasional.

Prosedur pengawasan untuk menjaga perusahaan dari serangan.


Profit Kewirausahaan dan Sistem Pengambangannya.

Berdasarkan fungsinya, profil kewirausahaan dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

Kewirausahaan Rutin

Kewirausahaan arbitse

Kewirausahaan inovatif

Zimmerer (1996) mengelompokkan kewirausahaan dalam 4 golongan, yakni:

Part-time entrepreneur

Home-based new ventures

Family-owner business

Corpeneurs

Kerangka Hipotesis Pengembangan Usaha.

Pengembangan perusahaan memerlukan dua keterampilan, yaitu keterampilan


manajemen keuangan dan keterampilan manajemen personal.
Teori “dynamic strategy” dan teori “resource-based strategy” sangat relevan
untuk dikembangkan dalam rangka pemberdayaan usaha kecil.
Secara spesifik, Burns (1990) menyarankan agar perusahaan kecil berhasil “take –
off”, maka harus ada usaha-usaha khusus yang diarahkan untuk survival,
consolidation, controle, planning, dan expectation.
Konteks persaingan bebas dan dinamis, menurut D’Aveni (1987), perusahaan
harus menekankan pada strategi pengembangan kompetensi inti.
The New 7-S’strategy, yaitu sebagai berikut :

Superior skateholders satisfaction

Strategic soothsaying

Position for speed

Position for suprise

Shifting the role of the game


Signaling strategic intent

Simultaneous and sequential strategic thrusts.

Tujuan Konsumen

Kesempatan bisnis muncul bagi mereka yang mampu menghasilkan produk


yang diinginkan oleh para konsumen.

Integritas dan Tanggung Jawab

Bila sebuah perusahaan kecil konsisten berhubungan dengan konsumen, ia


dapat memperoleh kesetiaan dari masyarakat.

Inovasi

Banyak wirausaha adalah inovator, yang melihat secara berbeda dan melihat
cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu.

Memeriksa Keuangan Usaha

Tahap pertama dari mengevaluasi kesehatan keuangan dari sebuah perusahaan


adalah mengulang kembali pernyataan keuangan dan pengembalian pajak untuk lima
tahun terakhir (atau sebanyak mungkin tahun yang mungkin diteliti)

Penilaian Sebuah Bisnis

Penilaian Berdasarkan Aktiva

Penilaian Berdasarkan Pasar

Teknik dan Strategi Pemasaran

Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen


(probe/people), menghasilkan barang atau jasa (product), menentukan harga (price),
mempromosikan (promotion), dan mendistribusikan barang dan jasa ke tempat
konsumen (place).
Adapun langkah-langkah perencanaan pemasaran meliputi :

Penentuan kebutuhan dan keinginan konsumen

Memilih pasar sasaran khusus


Menempatkan dan memilih strategi pemasaran

Memilih strategi pemasaran.

Memelihara Semangat Kewirausahaan

Manajemen kewirausahaan adalah sejumlah kekuatan perusahaan yang dapat


menjamin suatau uasaha benar-benar eksis. Bila baru ingin berhasil, maka wirausaha
harus memiliki 4 kompetensi, yaitu:

Fokus pada dasar, bukan pada teknologi

Buat ramalan pendanaan

Bangun tim manajemen

Beri peran tertentu bagi wirausaha penemu.

Strategi usaha bagi seorang wirausaha biasanya menggunakan salah satu dari
keempat strategi berikut :

Berada pertama di pasar dengan produk dan jasa baru.

Posisikan produk dan jasa baru pada relung pasar

Fokuskan barang atau jasa pada relung yang kecil

Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri

Untuk mendorong perilaku kreatif agar wirausaha memperoleh keutungan


dipasar dapat dilakukan dengan cara berikut:

Mendidik wirausaha dalam pelayanan

Mendidik wirausaha tentang nilai-nilai perbaikan produk dan pemasarannya.

Menciptakan iklim kerja yang positif dalam mendorong terciptanya ide-ide baru.

Model Bisnis Kanvas

Kesembilan blok bangunan (building block):

Segmen Pelanggan (Costumer Segments)\


Proposisi Nilai (Value Proportion)

Saluran (Channels)

Hubungan Pelanggan (Costumer Relationship)

Aliran Pendapatan (Revenue Streams)

Sumber Daya Kunci (Key Resources)

Aktivitas Kunci (Key Activities)

Kemitraan Kunci (Key Partners)

Struktur Biaya (Cost Structure)


BAB VI

ORGANISASI DAN MANAJEMEN USAHA

PengertianOrganisasidanMenejemen Usaha

Beberapa pakar member definisi yang beragam tentang


organisasi.Walker(1992) mendefinisikan organisasi sebagai kumpulan beberapa
orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan.Nasution (1990) menyatakan bahwa
organsisasi merupakan unsure strategis dalam pemabangunan pendesaan khususnya
pertanian yang banyak melibatkan unsure manusia. Robbins (1995) mengartikan
organisasi sebagai suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan
sebuah batasan yang relative dapat di identifikasi dan didalamnya terjadi kerja sama
atas dasar relative yang terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama.Gibson
(1996) menegaskan organisasi adalah kumpulan atau kesatuan yang memungkinkan
masyarakat mencapai suatu tujuan yang tidak dapat di capai dengan perseorangan.

Menurut Soetrisno (1989) organisasi sebagai unsure ensensial yang tidak dapat
diciplak secara mentah-mentah atau dipinjam dari luar, tidak seperti halnya model
dan teknologi.Kelemahan akses dibidang permodalan, teknologi, informasi, dan
pasar membuat pengembangan organisasi semakin penting dan diperlukan untuk
mendukung pengusaha termasuk pengusaha kecil dan menengah dan koperasi
melalui:

Penciptaan iklim usaha yang berpihak kepada mereka

Pengembangan potensi SDM,material,modal serta institusi dari para pengusaha


kecil dan koperasi

Pembenahan masalah sindikasi perdagangan nasional dan internasional agar


pengusaha kecil dan koperasi dapat eksis didalamnya

Pemantapan peran koperasi agar mampu menjadi lembaga alternative


Pembenahan kondisi structural agar lebih kondusif bagi pengembangan para
pengusaha kecil dan koperasi

Organisasi oleh Pak pahan (1989) menegaskan ada 3 karakteristik utama


sehingga sesuatu dapat dikatakan organisasi atau kelembagaan,yaitu:

Organisasi atau kelembagaan harus memiliki batasan yuridiksi

Organisasi atau kelembagaan harus ditandai oleh hak-hak property(property


rights)

Organisasi atau kelembagaan harus ditandai oleh adanya aturan representasi.


Manajemen adalah penggunaan setiap sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran. Sejauh proses didalam mencapai sasaran dikontrol dan
dikelola maka seseorang atau sekelompok orang pada hakikatnya telah
menerapkan konsep manejemen.

TujuanOrganisasi Usaha

Reksohadiprodjo (1997) menyatakan tujuan organisasi akan menentukan


struktur organisasi guna menentukan seluruh tugas pekerjaan ,hubungan antar
tugas,dan batas wewenang dan tanggung jawab untuk menjalankan masing-masing
tugas.

Adapun struktur organisasi itu sendiri terdiri atas organisasi mekanistik :paling
sesuai dengan lingkungan stabil, organisasiorganic :paling sesuai untuk lingkungan
bergejolak,dan kombinasi organisasi mekanik dan organic (organisasi yang cocok
dalam lingkungan yang berubah).

Struktur organisasi ditentukan berdasarkan 3 komponen berikut:

Kompleksitas, mempertimbangkan tingkat deferensiasi yang ada dalam


organisasi

Formalisasi, merupakan tingkat sejauh mana sebuah organisasi menyadarkan


dirinya kepada peraturan dan prosedur untuk mengatur prilaku dari karyawannya.

Sentralisasi, mempertimbangkan dimana letak pusat pengambilan keputusan,


apakah cenderung kesentralisasi atau desentralisasi.

Mengenai bentuk organisasi dalam system perekonomian yang diatur dalam


perundang-undangan adalah:
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Badan Usaha MilikSwasta(BUMS)

Koperasi

ManajemenPengembanganOrganisasi Usaha

Manajemen pengembangan organisasi dilakukan untuk meningkatkan


kapasitas performance perusahaan, pertumbuhan dan kemampuan berkelanjutan
melalui peningkatan beberapa persamaan karakteristik karyawan mereka.
Secara Internal ,pemimpin dan manjer dituntun untuk menilai dan
memperbaharui semua system dalam organisasi ketika menghadapi tuntutan
,karyawan mengenal tempat kerja yang lebih manusiawi, partisipasi yang lebih besar
dalam pembuatan keputusan,dan melakukan pengawasan yang lebih banyak pada
kehidupan kerja mereka.

Secara eksternal, tekanan persaingan dan perputaran perubahan ekonomi telah


mendorong organisasi-organisasi untuk menyusaikan diri dengan pasar yang selalu
berubah-ubah. Perusahaan diharuskan untuk menghadapi perubahan-perubahan dan
mengambil resiko.

Pengembangan organisasi adalah metode berkelanjutan dari pengelolaan peruahan


organisasi menjadi suatu cara dari kehidupan berorganisasi (Gilley,1998). Hiece&
Beer (1985) menjelaskan pengembangan organisasi sebagai sebuah proses perluasan
system dari pengumpulan data, diagnosis, perencanaan kegiatan,
intervensi,danevaluasi yang bertujuan untuk memperoleh hasil sebagai berikut:

Meningkatkan kesesuaian antara struktur organisasi dan proses

Strategi, orang dan kebudayaan

Membangun solusi organisasi yang lebih baru dan lebih kreatif

Membangun sebuah kapasitas pembaharuan organisasi.

Organisasi tidak dapat eksis dengan sendirinya. ,melainkan, tergantung pada


orang-orang yang dapat menerima dan bertindak sesuai dengan tujuan dan sasaran
organisasi, artinya:organisasi tidak dapat menjalankan dirinya sendiri, tetapi
membutuhkan orang-orang yang tergabung didalam untuk melakukannya.

Anggota organisasi merupakan orang-orang yang selektif, sehingga peningkatkan


kompetensi harus diterapkan secara khusus pada setiap anggota perusahaan, karena
hanya dengan cara demikian,perusahaan dapat memperoleh pembaharuan kapasitas
yang baik dan berkelanjutan.

Pengembangan organisasi memerlukan pemimpin yang mampu melaksanakan


prinsip-prinsip sebagai berikut:

Akuntabilitas pribadi (personal accountability)

Dapat dipercaya (trustworthiness)

Membela pekerja (employee advocacy)

Menghargai pekerja (employee self esteeming)

Bermitra dalam mencapai kinerja (performance partnership)

Perbaikan kinerja organisasi (organizational performance improvement)


Komunikasi yang efektif (effective communication)

Konsisten (organizational consistency)

Berpikir holistic (holistic thinking)

Sub-ordinasi organisasi (organization sub-ordination)

Kadang-kadang bermanfaat untuk berpikir bahwa organisasi sebagai suatu


gunung es yang hanya diketahui bagian atas atau permukaannya saja. Haliniakan
mempresentasikan komponen formal dari organisasi seperti logo bisnis, dibawah
permukaan air tidak kelihatan, tidak terdeteksi keberadaan organisasi yang
sesungguhnya,tingkatanhirarki,dapartemen,unit,fungsi,kebijakan,prosedur,praktek
hubungan manajemen dsb.Selanjutnya dapat dianalogikakan dengan system yang
terdapat dalam tubuh manusia, yaitu:

Kepemimpinan (leadership)-merupakan sistem hati dan sirkulasi

Struktur organisasi (organizational structure)-merupakan sistem rangka

Budaya organisasi (organisasi culture) merupakan sistem pencernaan

Misi dan strategi (mission and strategy)- merupakanmatadanotak

Praktek manajemen (managerial practice)-merupakansistemotot

Kebijakan dan prosedur (policies and procedures)-merupakan sistem saraf

Iklim kinerja (work climate)-merupakan sistem pernapasan

Pusat dari system organisasi adalah kepemimpinan (leadership), kita percaya


bahwa hati setiap organisasi adalah kepemimpinan. Keterampilan dan kemampuan
mereka akan mempengaruhi perusahaan dalam mengarahkan kekuatan kerjanya.Oleh
karena itu kepemimpinan akan berpengaruh langsung terhadap empat fungsi yang
terpenting dalam perusahaan, yakni: struktur, budaya,misi dan strategi,serta praktek
material.

Kepemimpinan(leadership)

Kepemimpinan adalah pusat dari setiap interaksi keputusan,komunikasi dan


aksi dalam sebuah organisasi.Gibson & Donnelly (1997) mendefinisikan
kepemimpinan sebagai suatu usaha untuk mempengaruhi atau memotivasi
individu untuk menyelesai kan suatu tujuan.

StrukturOrganisasi
Gilley &Maycunich (1998) menjelaskan bahwa struktur organisasi merujuk pada
penyusunan fungsi kerja dan tenaga kerja, tanggung jawab, wewenang
pengambilan keputusan,dan hubungan bisnis.

Ada 4 variabelpentingdalammembentukstrukturorganisasi,
Yaitu:
Division of labour,yakni proses membagi pekerjaan menjadi spesialisasi tertentu.

Departementalization,adalah proses suatu perusahaan dibagi kedalam kombinasi


tugas-tugas berdasarkan karakteristik tertentu.

Span of control, adalah jumlah tenaga kerja yang dapat di control oleh seorang
manager atau eksekutif.

Authority,adalah suatu kekuasaan untuk membuat dan mengambil keputusan


dalam suatu organisasi.

Karakteristik Organisasi

Karakteristik utama dari organisasi yang berkembang adalah munculnya peran


dan tanggung jawab dari paraeksekutif,manejer,sumber daya manusia
professional dan karyawan. Perubahan dalam peran dan tanggung jawab
menyatakan apakah suatu organisasi telah menyusun tingkat pengembangan.

TanggungjawabEksekutif

Definisi eksekutif dalam kebanyakan organisasi adalah pemimpin


perusahaan.Oleh karena itu, Hesselbein, Goldsmith &Beckhard (1995) sangat
percaya bahwa terdapat sejumlah perubahan yang terjadi dalam organisasi
berkaitan dengan kepemimpinan. Ulrich (1997) percaya bahwa sistem harus
diciptakan untuk membentuk pemimpin masa depan.

Peran Eksekutif

Eksekutif menerima 2 peran utama sebagai inisiato rtransformasi


organisasi,yaitu: (1) memperjuangkan perubahan, dan (2) advokasi
untukpengembangan
Memperjuangkan perubahan,jika perubahan terjadi dalam organisasi, pemimpin
harus menerima perannya untuk memperjuangkan perubahan ,mengidentifikasi
secara detail kunci sukses untuk membangun kapasitas perubahan.
Advokasi pengembangan, selama perkembangan, setiap transformasi dibutuhkan
seorang advokat untuk mem bantu dan dapat bertindak sebagai pemandu selama
proses perkembangan ,menyediakan dan mengiterpretasikan informasi,
mengidentifikasi masalah,memfasilitasi solusi dan mengevaluasi hasil.

TanggungJawabManejer

Perdebatan terbesar dalam pengembangan organisasi adalah siapa uang akan


bertanggung jawab untuk pengembangan karyawan. Kebanyakan perusahaan
telah mendelegasikan tanggung jawab kepada sumber daya manusia professional
yang terampil dalam pengetahuan masyarakat, desain instruksional, dan kecakapa
npengetahuan (Gilley,1998).

PeranManejer

Pengembangan organisasi memerlukan manejer untuk mengubah secara


dramatis peranannya untuk mengakomodasi, mendorong pertumbuhan dan
perkembangan tenaga kerja. Manejer merupakan jantung setiap organisasi,
apakah besar atau kecil,sebab mereka bertanggung jawab untuk menjamin hasil
melalui banyak orang. Mereka adalah pengambil
keputusan,penguat(energizer),pemandu dan direktur untuk karyawannya,
melayani sebagai saluran perubahan dan pengembangan organisasi.
BAB VII

ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN

USAHA

Pentingnya Studi Kelayakan Usaha


Studi kelayakan usaha atau bisnis adalah suatu penelitian layak tidaknya suatu
bisnis yang di lakukan dan menguntungkan secara terus menerus. Dalam studi
kelayakan bisnis, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting, karena akan
dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha. Ada 3 kegunaan studi kelayakan usaha
yaitu untuk merintis usaha baru, mengembangkn usaha yang sudah ada dan untuk
memilih jenis usaha atau proyek yang menguntungkan. Secara umum ada 2 studi
atau analisis untuk mengetahui layak tidaknya suatu bisnis yang dilaksanakan atau
dikembangkan, yaitu: studi kelayakan usaha, dan analisis SWOT (kekuatan,
kelemahan,peluang,ancaman).

Tahapan dalam proses studi kelayakan usaha ada 4, yaitu:


Tahap penemuan ide atau perumusan gagasan
Tahap memformulasikan tujuan
Tahap analisis
Tahap keputusan
Analisis aspek usaha sebagai berikut:
Analisis aspek pemasaran. Secara rinci Komponen-komponennya yaitu:
Kebutuhan dan keinginan konsumen
Segmen pasar (pelanggan dikelompokkan berdasarkan aspek geografi,
demografi dan sosial budaya)
Target
Nilai tambah (pemasok, agen, konsumen akhir)
Masa hidup produk (lebih dari waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan
laba sampai modal kembali atau tidak)
Struktur pasar (apakah barang yang akan dipasarkan termasuk pasar
persaingan tidak sempurna atau persaingan pasar sempurna)
Persaingan dan Strategi pesaing (harus dianalisa tingkat persaingan tinggi
atau rendah)
Ukuran pasar (lebih kepada jumlah penghasilan)
Pertumbuhan pasar (jika pertumbuhan pasar tinggi missal lebih dari 20%
berarti potensi pasar tinggi)
Laba kotor
Pangsa pasar (selisih barang yang diminta dengan yang ditawarkan)
Analisis aspek produksi atau operasi.yang harus dievaluasi adalah:
Lokasi operasi
Volume operasi (kesetaraan potensi pasar dengan prediksi permintaan)
Mesin dan peralatan (harus sesuai dengan perkembangan teknologi)
Bahan baku dan bahan penolong
Tenaga kerja
Lay-out (tata ruang atau letak berbagai fasilitas operasi)
Analisis aspek manajemen, unsur-unsur yang harus dianalisis yaitu:
Kepemilikan (bisnis yang dilakukan milik pribadi atau persekutuan CV,PT)
Organisasi
Tim manajemen
Karyawan (penyesuaian jumlah karyawan)
Analisi aspek keuangan, yang harus dianalisis adalah :
Kebutuhan dana
Sumber dana
Proyeksi neraca (untuk mengetahui kondisi keuangan)
Proyeksi laba rugi (untuk mengetahui laba atau rugi di masa yang akan datang)
Proyeksi aliran kas: aliran kas masuk, kas keluar, kas masuk bersih

Aliran kas masuk bersih = labah setelah pajak + penyusutan + (1-tarif pajak) bunga

Contoh proyeksi aliran kas


Tahun Laba Setelah Pajak Penyusutan Bunga Perolehan

0 1.000.000 100.000 0.18 1.100.000

1 2.500.000 350.000 0.20 2.850.000

2 3.250.000 500.000 0.22 7.750.000

3 6.500.000 1.000.000 0.24 7.500.00

Kriteria Kelayakan Usaha

ada 4,yaitu :
Pay Back Period (PBP)
Digunakan untuk menghitung jangka waktu pengembalian modal, dengan rumus
sbb:

Nilai investasi
PBP = X 1 Tahun =………………….(7.!)
Kas masuk bersih

Net Present Value (NPV)


Digunakan untuk menghitung nilai uang sebagai ekonomi dari usaha yang akan
diterima. Adapun rumus untuk menghitung nilai bersih, sbb:

Kriteria kelayakan: NPV > 0 maka investasi layak untuk dijalankan, begitupun
sebaliknya.

Net Benefit Cost Ratio ( Net B/CR)


Net B/CR adalah angka perbandingan antara total present value dari keuntungan
bersih. Jika B/CR > 1 maka proyek dapat dilanjutkan dan sebaliknya. Jika B/CR =
1 maka kelanjutan proyek tergantung investor. Net B/CR dapat dihitung dengan
rumus:
Internal Rate of Return (IRR)
IRR merupakan tingkat bunga / pengeluaran yang meghasilkan NPV = 0. Jika IRR
> tingkat suku bunga yang berlaku maka proyek dapat dilanjutkan.

Break Event Point (BEP)


BEP/titik impas adalah titik dimana total biaya produksi sama dengan pendapatan.
BEP dapat dihitung dengan rumus :

FC
Qi = …………………………..(7.5)

P – VC

Keterangan : Qi = jumlah unit / volume yang dihasilkan dan terjual


FC = Biaya Tetap
P = Harga jual per unit
VC = Biaya variabel per unit.
Analisi BEP juga dapat digunakan untuk menentukan harga jual produk
minimum untuk mencapai titik impas. Rumusnya sbb:

FC + vQ keterangan: P*= Harga


P* = ……………….. (7.6) Q= Kuantitas produk yang dihasilkan.
Q

BAB VIII

ETIKA DALAM KEWIRAUSAHAAN


Etika dalam Kewirausahaan

Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral
dan norma yang dijadikan tuntutan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan-
persoalan yang dihadapi .Ada beberapa pengertian etika bisnis menurut para ahli:
Menurut Zimmerer (dalamsuryana,20003), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha
berdsarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan atas
permasalahan yang di alami.
Menurut Ronal & Ricky (2000), etika bisnis adalah untuk menunjukkan perilaku etika dari seorang
manajer atau karyawan suatu orgnisasi.
Ada 2 kelompok stake holders yang berpengaruh terhadap perusahaan yaitu:
Intenal Stake holders berupa investor, karyawan, manajemen, dan pimpinan perusahaan.
Eksternal Stakeholders berupa pelanggan, asosiasi dagang, kreditor, pemasok, pemerintah,
masyarakat umum, dan kelompok khusus yang berkepentingan terhadap perusahaan.

Zimmerer (1996) membagi 8 kelompok stakeholders yang dapat mempengaruhi


keputusan-keputusan bisnis:

1. Para Pengusaha dan mitra usaha


Selain merupakan pesaing, pengusaha merupakan relasi usaha yang dapat
bekerja sama dalam menyediakan informasi atau sumber peluang, misalnya: akses
pasar,akses bahan baku, dan sumber daya lainnya. Mitra usaha dapat berperan
sebagai pemasok, pemerose, dan pemasar .Mereka bersama-sama menentukan
harga beli, menentukan daerah pemasaran, dan menentukan standar barang dan
jasa. Loyalitas mitra
Usaha akan sangat tergantung pada kepuasan yang mereka terima.

2. Petanidanpemasokbahanbaku
Petani dan perusahaan berperan dalam menyediakan bahan baku. Pasokan
bahan baku yang kurang bermutu dan pasokan yang lambat dapat mempengaruhi
keputusan bisnis. Petani dan perusahaan yang memasok. Bahan baku merupakan
yang langsung mempengaruhi keputusan bisnis.Bahan baku yang berkualitas
sangat tergantung pada loyalitas para petani dalam menghasilkan bahan baku
,sebaliknya loyalitas petani penghasil kepuasan yang mereka terima dari
perusahaan, baik dalam menentukan keputusan harga jual bahan baku maupun
dalam bentuk insentif lainnya.

3. Organisasi pekerja yang mewakili


Organisasi pekerja dapat menghasilkan keputusan melalui proses tawar-
menawar secara kolektif. Tawar menawar tingkat upah, jaminan sosial, jaminan
kesehatan, kompensasi, dan jaminan hari tua sangat berpengaruh secara langsung
terhadap pengambilan keputusan.

4.Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivasi usaha


Pemerintah dapat mengatur kelancaran aktivasi usaha melalui serangkaian
kebijaksanaan yang dibuatnya. Peraturan-peraturan dan perundang-undangan
pemerintah sangat berpengaruh terhadap iklim usaha.Undangan dan monopoli,
undang-unang hak paten, hak cipta dan peraturan yang melindungi dan mengatur
jalannya usaha sangat besar pengaruhnya terhadap dunia usaha.

5. Bank penyandang dana perusahaan


Bank selain berfungsi sebagai jantung perekonomian secara makro, juga
sebagai lembaga yang dapat menyediakan dana perusahaan. Neraca-neraca
perbankan yang kurang likuid dapat mempengaruhi neraca-neraca perusahaan tidak
likuid juga.
Sebaliknya, neraca-neraca perusahaan yang kurang likuid dapat mempengaruhi
keputusan bank dalam menyediakan dana bagi perusahaan.

6. Investor peranan modal


Investor penyandang dana dapat mempengaruhi perusahaan melalui
serangkaian persyaratan yang diajukannya. Persyaratan tersebut akan mengikat dan
sangat besar pengauhnya dalam pengambilan keputusan.

7. Masyarakat umum yang dilayani


Masyarakat umum yang dilayani dapat mempengaruhi keputusan bisnis.
Mereka akan menanggapi dan memberikan informasi tentang bisnis yang sedang
dijalankan. Mereka juga merupakan konsumen yang akan menentukan keputusan-
keputusan perusahaan baik dalam menentukan produk barang, dan pelayanan
perusahaan mempengaruhi keputusan-keputusan perusahaan.

8. Pelanggan yang membeli produk


Pelanggan yang membeli produk secara langsung dapat mempengaruhi
keputusan bisnis. Kerangka kerja etika dapat dikembangkan melalui 3 tahap:
Tahap pertama, sebelum wirausaha harus menginformasikan suatu keputusan
etika yang dibuat, lebih dahulu ia mengharus mengakui etika yang ada.
Tahap kedua, setiap keputusan bisnisakan mempengaruhi dan dipengaruhi
skateholders. Maka setiap keputusan itu dibuat terlebih dahulu harus
dihindari konflik antar skateholders.
Tahap ketiga, membuat pelatihan alternative dan membedakan antara
tanggapan etika dan bukan etika.
Tahap keempat, yaitu pemilihan tanggapan etika yang terbaik dan
mengiplementasikannya.

Terdapat3tipemanajerditinjaudarisudutpandangetikanya:
Manajemen immoral, untuk pentingan sendiri atau perusahaanya.
Manajemen amoral,yaitu bebas kendali dalam proses pengambilan keputusan.
Manajemen moral,untuk meraih keberhasilan, tetapi dengan menggunakan aspek legal
prinsip-prinsip etika.

Prinsip-PrinsipEtikadanPerilakuUsaha.
Menurut Josepshon (dalamSuryana,2003) secara universal terdapat 10 prinsip
etika yang mengarahkan perilaku,yaitu:
Kejujuran, yakni penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus
terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, dan tidak berbohong.
Integritas,yakni memegang prinsip, melakukan kegiatan yang terhormat, tulus
hati, berani ,dan penuh pendirian atau keyakinan, tidak bermuka dua, tidak
berbuat jahat, dan saling percaya.
Memelihara janji,yakni selalu menepati janji, komitmen,dan patut dipercaya.
Kesetiaan, yakni hormat dan loyal kepada keluarga, teman, keryawan dan
Negara.Tidak memberikan informasi yang diperoleh dalam kerahasiaan.
.Kewajaran dan keadilan, yakni berlaku adil dan berbudi luhur,bersedia mengakui
kesalahan, mengdepankan persamaan perlakuan individual dan tolerant erhadap
perbedaan ,menghindari tindakan yang melampaui batas.
Suka membantu orang lain,yakni berbaik hati,tolong menolong, menghin dari
sesuatu yang membahayakan orang lain.
Hormat kepada orang lain, yakni menghormati martabat manusia, menghormati
kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang.
Warga Negara yang bertanggung jawab, yakni selalu mentaati hokum atau aturan
,tumbuhnya kesadaran sosial, menghormati proses demokrasi dalam pengambilan
keputusan.
Mengejar keunggulan, yakni tekun, dapat dipercaya dan diandalkan ,rajin dan
penuh komitmen.
Dapat dipertanggung jawabkan, yakni memiliki tanggung jawab atas tanggung
jawab dan konsekuensinya.

Cara Mempertahankan Standar Etika


Upaya yang dilakukan:
Ciptakan kepercayaan perusahaan.
Kembangkan kode etik. Kode etik merupakan suatu prinsip-prinsip etika yang
diharapkan perusahaan dari karyawan.Topik yang dibahas biasanya:
Ketulusan hati secara fundamental dan ketaatan pada hukum
Kualitas dan kemampuan produk
Kesehatan dan keamanan tempat kerja
Konflik kepentingan
Praktikpemasarandanpenjualan
Keamanan dan kebebasan
Kegiatan berpolitik
Pelaporan finansial
Hubungan dengan pemasok
Penentuan harga. Pengajuan rekening ,dan kontrak
Jaminan dagang
Pembayaran untuk mendapatkan usaha
Perlindungan lingkungan
Informasi pemilikan
Keamanan kemasan
Jalankan kode etik secara adil dan konsisten Manajer harus mengambil tindakan
apabila diantara bawahan ada yang melanggar etika.
Lindungi hak perorangan, dengan kekuatan prinsip-prinsip moral dan nilai-
nilainya merupakan jaminan untuk menghindari penyimpangan etika.
Komitmen etika. Untuk selalu bertindak secara etis dan berusaha selalu
melakukans esuatu yang benar berupa:
Kesadaran etika, yaitu kemampuan untuk merasakan implikasi etika dari
suatusituasi
Kemampuan kompetensi, yaitu kemampuan untuk menggunakan suara pikiran
moral dan mengembangkan strategi pemecahan masalah secara praktis.
Adakan pelatihan etika. Balai kerja (workshop) merupakan alat untuk
meningkatkan kesadaran para karyawan.
Lakukan audit etika secara periodik. Untuk memberikan suatu pelajaran kepada
karyawan bahwa etika bukan sekedar bercanda
Pertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan. Untuk
menekankan betapa pentingnya etika dalam organsasi.
Hindari contoh etika setiap saat. Atasan harus memberikan contoh yang baik
kepada bawahan.
Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah.Untuk meninformasikan
barang dan jasa yang dihasilkan dan untuk menerima aspirasi guna keperluan
perbaikan perusahaan.
Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika .Karyawan diberikan
kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaimana standar etika
dipertahankan.

TanggungJawabPerusahaan
Menurut Zimmerer (1996) ,ada beberapa pertanggung jawaban perusahaan
,diantaranya:
1. Tangggung jawab terhadap lingkungan
2. Tanggung jawab terhadap karyawan
3. Tanggung jawab terhadap pelanggan.
4.Tanggung jawab terhadap investor
5. Tanggung jawab terhadap masyarat.
BAB IX
KISAH SUKSES DALAM KEWIRAUSAHAAN

Sukses itu adalah pilihan, Komitmen pribadi dan bukan karena faktor
kebetulan atau nasib. Jika anda ingin sukses dan berani memperjuangkan walau
dengan harga yang mahal sekalipun, maka cepat atau lambat Anda akan sukses.
Sukses bukan selalu dilihat dari kepemilikan akan kekayaan, keuangan, atai
popularitas. Anda tetap menjadi pribadi yang sukses sekalipun tidak kaya dan tidak
populer. Itulah pandangan kaum idealis tentang sukses. Selama Anda memiliki cita-
cita yang terwujud Anda puas menikmatinya, maka tidak ada alasan bagi siapapun
untuk tidak sukses selama mereka mengetahui cara sukses.
Seseorang bisa disebut sukses, apabila (1) mempunyai cita-cita, (2) bisa
berhasil mencapai cita-cita, dan (3) menikmati keberhasilan mencapai cita-cita.
Sebaliknya apabila gagal, apabila; (1) tidak mempunyai cita-cita, (2) mempunyai cita-
cita tapi belum mampu diwujudkan, dan (3) telah mencapai cita-citanya, tetapi tidak
menikmatinya.
Formula sederhana dari sukses merupakan hasil perkalian dari AxBxCxD=1.
Dimana: A=Alat, B=Bekerja, C=Cita-cita atau tujuan, dan D=Doa (A,B,C,dan D
masing-masing tidak diperkenankan bernilai Nol (0)) tetapi harus bernilai 1 atau
lebih.
Menjadi pengusaha tidak bisa ditunda-tunda sampai suatu saat nanti. Menjadi
pengusaha hanya bisa dimulai dari sekarang, oleh diri Anda sendiri dengan modal
yang Anda pegang saat ini. Bila takut untuk memulai, maka selamanya ketakutan itu
tidak akan pergi dari benak hati Anda. Ketakutan hanya bisa dilawan dengan
keberanian dalam diri Anda untuk melawan ketakutan yang bersemayam di benak
Anda, maka Anda selamanya hanya dihantui oleh ketakutan diri sendiri, ketakutan
untuk memulai, dan ketakutan lain yang tidak beralasan.

Anda mungkin juga menyukai