Disusun Oleh:
Hikmawati Sugi (P27904121059)
1. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar besar sebagaimana hepar. Saat embrio pankreas
berkembang dari foregut primitive. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin sekaligus
kelenjar endokrin. Bagian eksokrin kelenjar pankreas mensekresi cairan alkalin yang
kaya akan enzim . Cairan ini akan disekresikan melalui duktus pankreas (Young, et al.
2006: 299)
Pankreas kaya akan saraf otonom yang juga berfungsi mengatur sekresi pankreas.
Selain persarafan, sekresi pankreas juga diatur secara hormonal. Sel-sel neuroendokrin
yang terdapat pada duoenum melepaskan hormone sekretin. Sekretin akan merangsang
sekresi cairan kaya bikarbonat dari pankreas. Selain sekretin, sel-sel neuroendokrin
duodenum juga melepaskan kolesistokininpankreosimin (CCK). CCK akan
merangsang sekresi cairan kaya akan enzim dari pankreas. Selain duodenum, sel-sel
neuroendokrin pilorus lambung juga mensekresi hormon yaitu gastrin. Sama halnya
dengan CCK, gastrin berperan merangsang sekresi cairan kaya akan enzim dari
pankreas (Young, et al. 2006: 299)
Pankreas merupakan organ endokrin dan eksokrin sekaligus. Sebagai organ
eksokrin pankreas mempunyai duktus (saluran keluar) yang berfungsi menyalurkan
sekret kaya akan enzim pencernaan dan buffer (Martini, 2001: 873).
Sekret tersebut akan mengalir ke duktus pankreas utama (main pancreatic duct),
yang akan bergabung menuju duktus biliaris utama (common bile duct) menuju
duodenum melalui ampula of Vater (Young, et al. 2006: 299).
Peran metabolisme dipengaruhi oleh fungsi endokrin pankreas terletak pada
pulau-pulau langerhans, berupa selsel epitel yang tersebar diseluruh organ. Dua
hormon yang mempenharuhi metabolisme karbohidrat dihasilkan oleh jaringan pulau-
pulau langerhans yaitu insulin oleh sel Beta dan glukagon oleh sel alfa. Selain itu sel
delta juga telah diketahui yang menyimpan dan mensekresi hormon somatostatin
(Harper at al, 1979: 544).
Mekanisme pembentukan insulin adalah melalui pembentukan protein kecil yang
disintesis di dalam retikulum endoplasma kasar sebagai preproinsulin. Prepeproinsulin
akan memecah menjadi proinsulin. Proinsulin akan memecah lagi dalam apparatus
Golgi membentuk insulin. Insulin akan dikemas dengan sejumlah proinsulin yang
belum memecah menjadi granula sekretori terikat membran. Granula sekretori terikat
membran akan tetap berada di dalam sitoplasma sampai sekresi insulin dipicu (Young,
et al. 2006: 343).
2. Insulin
Insulin adalah suatu hormon protein yang dihasilkan oleh pulau-pulau langerhans
yang merupakan 1% dari jaringan pankreas. Dalam sel-sel beta pankreas, insulin
disintesis seperti protein lainnya, melalui ribosom dan retikulum endoplasma. Kira-
kira 50 unit insulin setiap hari diperlukan, dan 1/5 dari jumlah yang ada disimpan
dalam pamkreas manusia.
Insulin dihasilkan awalnya sebagai preprohormon, selanjutnya berubah menjadi
prohormon dan aktif menjadi hormon insulin. Sintesis insulin dimulai dalam bentuk
preproinsulin (precursor hormon insulin) di dalam retikulum endoplasma sel beta.
Selanjutnya enzim peptidase menghidrolisis preproinsulin sehingga terbentuk
proinsulin, yang dikemas dalam secretory vesicles. Proinsulin diaktifkan menjadi
insulin dan peptida-C (C-peptide) yang disekresikan secara bersamaan melalui
membran sel.
Fungsi insulin berfungsi dalam menurunkan kadar glukosa darah. Kadar glukosa
darah yang meningkat, menstimulasi sel beta dalam memproduksi insulin. Tahapan
proses sekresi insulin melalui stimulasi molekul glukosa antara lain:
(1) proses dimana glukosa melewati membran sel beta dengan bantuan Glucose
transporter (GLUT)
(2) glukosa akan mengalami proses glikolisis dan fosforilasi didalam sel dan
selanjutnya melepaskan ATP
http://eprints.umm.ac.id/39379/3/BAB%202.pdf
http://eprints.undip.ac.id/63725/3/BAB_II.pdf
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/7/%286%29%20BAB
%20III%20Hormon%20Pengatur%20Metabolisme%20tubuh.pdf
http://eprints.undip.ac.id/64158/3/BAB_2.pdf