Disusun Oleh:
Muhamad Yudi Triana, Selly Marizka Fawalia, dan
Bunga Marisa
Apa itu Bio-optik?
01 02
Teori kwantum Huygens (1690)
(Plank (1858-1947)),
Cahaya itu terdiri atas kwanta atau cahaya itu sebagai gejala gelombang dari
foton-foton, tampaknya agak mirip sebuah sumber cahaya menjalarkan
dengan teori Newton yang lama itu. getaran-getaran ke semua jurusan Setiap
Dengan menggunakan teori Max titik dari ruangan yang bergetar olehnya
Plank dapat menjelaskan mengapa dapat dianggap sebagai sebuah pusat
benda itu panas apabila terkena sinar. gelombang baru.
MACAM-MACAM BENTUK LENSA ..
01 02 01
Lensa Cembung/ Konvergen/ Lensa Cekung/ Divergen/ Negatif Lensa Cembung/ Konvergen/
Positif Positif
Adalah lensa yang bagian tengahnya Adalah lensa yang bagian tepinya lebih Adalah lensa yang mempunyai silinder,
lebih tebal dari bagian tepinya. Cahaya tebal daripada bagian tengahnya. Cahaya lensa ini mempunyai fokus yang positif
sejajar yang datang pada sebuah lensa sejajar yang datang pada sebuah lensa dan ada pula yang mempunyai panjang
positif difokuskan pada titik focus negative memancar seolah-olah dari titik fokus negatif.
kedua yang berada pada sisi transmisi focus kedua, yang berada pada sisi datang
lensa tersebut. lensa.
Abrasi ini ada
dua macam:
OPTIK FISIK
1. Aberasi
sferis( diseba
bkan oleh
kecembunga
n lensa).
2. Koma,
3. Astigmatism
01
a
4. Kelengkung
Teori kwantum
(Plank (1858-1947)), P = + dioptri
02 an medan
5. Distorsi,
6. Aberasi
P = Kekuatan Kesesatan Lensa kromatis
Kekuatan lensa dinyatakan dengan lensa (dioptri)
satuan dioptri (m-1). Kekuatan lensa F = fokus lensa Berdasarkan persamaan yang berkaitan
(P) sama dengan kebalikan panjang (m) dengan jarak benda, jarak bayangan , jarak
fokusnya (1/f). Jika panjang fokus s = jarak benda focus, radius kelengkungan lensa seerta
dalam meter, kekuatan lensa adalah dari lensa (m) sinar-sinar yang dating paraksial akan
dalam dioptri (D): s´ = jarak kemungkinan adanya kesesatan lensa
bayangan dari (aberasi lensa
lensa (m)
1D = 1 m-1
Aberasi sferis merupakan hasil dari kenyataan bahwa
permukaan melengkung hanya memfokuskan sinar-
ABERASI sinar paraksial (sinar-sinar yang berjalan dekat sumbu
utama) pada sebuah titik tunggal.