DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara menentukan jarak fokus lensa cembung dengan metode
pergeseran objek atau benda.
2. Mengetahui cara menentukan jarak fokus lensa cembung dengan metode
pergeseran lensa cembung.
1.4 Manfaat
Lensa memiliki manfaat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari –
hari. Salah satunya diterapkan dalam alat optik teropong. Teropong terdiri atas
dua buah lensa cembung yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif
digunakan untuk menangkap cahaya dari benda-benda yang jauh. Karena jaraknya
jauh, benda dapat dianggap diletakkan di luar 2F. Dengan demikian bayangan
yang dibentuknya adalah nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan dari lensa
objektif ini menjadi benda bagi lensa okuler. Lensa okuler, bayangan ini dibiaskan
lagi sehingga membentuk bayangan yang maya, tegak, dan diperbesar dan dapat
dilihat dengan mata. Manfaat dari praktikumnya sendiri, kita bisa memahami
prinsip – prinsip fokus lensa dan mengetahui sifat – sifat yang dihasilkan dari
pergeseran objek atau lensa yang digunakan.
Lensa merupakan benda transparan yang umumnyay terbuat dari kaca atau
plastik dengan dua permukaan. Permukaannya dalam dua sisi ada yang
melengkung semua dan ada yang salah satu yang melengkung, sehingga dapat
membelokkan sinar yang melewatinya. Permukaan lensa yang melengkung
berfugsi membelokkan cahaya yang melewatinya, sehingga ketika cahaya tersebut
meninggalkan lensa, maka akan mengumpul pada satu titik atau menyebar pada
arah yang berbeda. Penyebaran atau pengumpulan cahaya ini bergantung
terhadap kelengkungan dari permukaan lensa (Giancoli, 2001).
Lensa dibagi menjadi dua jenis, yaitu lensa cembung dan lensa cekung.
Lensa cembung merupakan lensa konvergen yang bersifat mengumpulkan sinar
atau cahaya yang melewatinya. Lensa cekung merupakan lensa divergen yang
sifatnya menyebarkan sinar atau cahaya yang melewatinya ( Yulianti, 1997).
Lensa mempunyai sifat yang berupa seberkas cahaya pararel dengan
sumbu melalui lensa, maka sinar tersebut akan berkumpul ke titik F2 dan membuat
bayangan nyata di titik tersebut. Lensa ini biasa disebut lensa konvergen atau
lensa cembung. Sinar yang melewati titi F1 lalu keluar dari lensa, maka disebut
sebagai sinar pararel. Titik F1 dan F2 disebut titik fokus pertama dan titik fokus
kedua, dan jarak f (yang diukur dari pusat lensa) disebut jarak fokus. Jarak fokus
dari lensa konvergen disebut sebagai kuantitas positif dan lensa ini disebut dengan
lensa positif juga (Young, 2001).
Titik fokus merupakan titik bayangan untuk benda pada jarak takhingga
pada sumbu utama. Titik fokus lensa bisa ditemukan dengan menentukan titik di
mana berkas-berkas cahaya matahari atau benda jauh lainnya dibentuk menjadi
bayangan yang tajam. Jarak titik fokus dari pusat lensa disebut jarak fokus f.
Lensa mana pun yang lebih tebal di tengah daripada di tepinya akan membuat
berkas-berkas paralel berkumpul ke satu titik dan disebut lensa konvergen. Lensa
yang lebih tipis di tengah daripada di sisinya disebut lensa divergen karena
membuat cahaya paralel menyebar (Giancoli, 2001).
Menurut Young dan Freedman (2001) gambar tiga sinar istimewa pada
lensa cembung, yaitu sebagai berikut :
Gambar a memperlihatkan bahwa sinar yang datang sejajar sumbu utama akan
dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus cermin. Gambar b
memperlihatkan, bahwa sinar yang datang menuju titik fokus cermin akan
dipantulkan sejajar sumbu utama. Gambar c memperlihatkan bahwa sinar yang
datang menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan kembali dengan
lintasan yang sama (Young dan Freedman, 2001).
(a) (b)
(c)
1 1 1
=(n−1)( − ) (1)
f r r²
1 1 1 1
+ =(n−1)( − ) (2)
o i r r²
1 1 1
+ = (3)
o i f
1 1 1
= + (4)
f s s'
Dengan f sebagai jarak fokus , s sebagai jarak benda dengan lensa, dan s’ sebagai
jarak bayangan dengan lensa. Lensa cembung bayangan yang dihasilkan oleh
benda nyata adalah bayangan maya. Hal ini menentukan jarak fokus lensanya
maka digunakann lensa positif.
BAB 3. METODE EKSPERIMEN
1. Pergeseran Objek
Variabel bebas pada percobaan menentukan jarak fokus lensa metode
pergeseran objek, yaitu pemberian variasi jarak objek atau posisi objek.
Variabel terikat pada percobaan menentukan jarak fokus lensa metode
pergeseran objek, yaitu jarak titik fokus yang ada pada sistem optik
dengan menentukan jarak antara benda dengan lensa serta jarak lensa
dengan layar.
Variabel kontrol pada percobaan menentukan jarak fokus lensa metode
pergeseran objek, yaitu penggunaan catu daya dengan skala tetap, yaitu 6V
dan posisi lensa dan layar tetap.
2. Pergeseran Lensa Cembung
Variabel bebas pada percobaan menentukan jarak fokus lensa metode
pergeseran lensa, yaitu variasi poisi lensa dan jarak antara benda dan layar
sesuai dengan ruang yang diuji.
Variabel terikat pada percobaan menentukan jarak fokus lensa metode
pergeseran lensa, yaitu nilai H saat pergeseran lensa.
Variabel kontrol pada percobaan menentukan jarak fokus lensa metode
pergeseran lensa, yaitu penggunaan catu daya dan letak objek.
Selesai.
2. Percobaan metode pergeseran lensa cembung
Mulai.
yang lain.
Selesai.
3.3.1 Analisis Data Percobaan Jarak Fokus Lensa Metode Pergeseran Objek
Hal yang dianalisis dalam percobaan ini adalah pengaruh letak jarak objek
benda terhadap bayangan yang dihasilkan. Hal lain yang dianalisis juga pengaruh
fokus +100 mm dan +200 mm terhadap bayangann yang terbentuk saat objek
diletakkan. Jarak fokus lensa saat bayangan terbentuk juga dianalisis dengan
variasi letak objek.
3.3.2 Analisis Data Percobaan Jarak Fokus Lensa Metode Pergeseran Lensa
Cembung
Hal yang dianalisis dalam percobaan ini, yaitu jarak fokus lensa terhadap
variasi letak lensa cembung yang digunakan. Hal lain yang dianalisis juga
pengaruh fokus +100 mm dan +200 mm terhadap jarak fokus lensa saat bayangan
yang disesuaikan terbentuk. Variasi kedudukan benda dan layar yang digunakan
juga dianalisis terhadap jarak fokus lensa yang dihasilkan.
3.3.4 Ralat
1 1 1
= +
f s s'
2
∆ f=
√ ∑ ( f − f́ )
n−1
H=H 1 −H 2
L2−H 2
f p=
4L
∆f
I= ×100 %
f́
K=100 %−I
∆f
AP=1−log
( ) f́
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil dari praktikum menentukan jarak fokus lensa, yaitu :
0.07
0.06 f(x) = − 1.01 x + 0.1
0.05
1/s'
0.04
0.03
0.02
0.03 0.04 0.04 0.05 0.05 0.06 0.06 0.07 0.07
1/s
Lensa f̅ ± Δf
100 10.0523 ± 0.1364
200 19.9973 ± 0.0119
2500.00
2100.00
L2 - H2
1900.00
1700.00
1500.00
150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250
4L
4.2 Pembahasan
Praktikum menentukan jarak fokus lensa dilakukan dengan dua percobaan.
Percobaan pertama, yaitu menentukan jarak fokus lensa menggunakan metode
pergeseran objek sedangkan lensa cembung tetap diam. Variasi letak objek
diberikan , sehingga akan menghasilkan jarak titik fokus yang bervarasi juga.
Percobaaan kedua, yaktu menentukan jarak fokus lensa menggunakan metode
pergeseran lensa cembung sedangkan objek tetap diam. Pemberian variasi ini akan
menghasilkan jarak fokus yang berbeda pula.
Cara menentukan jarak fokus lensa dengan metode pergeseran objek, yaitu
letak fokus lensa pertama dan kedua ditentukan terlebih dahulu agar mudah
menentukan fokus lensa saat benda digeserkan. Letak benda saat digeserkan
diberikan beberapa variasi sehingga hasil fokus lensa terdapat beberapa variasi.
Percobaan ini dilakukan beberapap kali pengulangan agar hasilnya akurat, dan
menggunakan lensa +100 dan +200. Jarak fokus lensa dapat di hitung setelah
jarak bayangan dari lensa dikethaui lalu dimasukkan kedalam persamaan
matematisnya.
Cara menentukanm jarak fokus lensa dengan metode pergeseran lensa
cembung. Letak lensa yang digunakan diposisikan terlebih dahulu. Lensa
cembung lalu digeser sampai diperoleh bayangan yang sesuai dengan modul.
Posisi lensa saat mencapai bayangan tersebut sebagai H1. Lensa cembung kembali
digeser sehingga diperoleh bayangan yang sesuai dengan modul. Posisi lensa saat
diperoleh bayangan tersebut sebagai H2. Jarak fokus lensa dapat dihitung setelah
diketahui jarak H1 dan H2, lalu dimasukkan dalam persaman matematisnya.
Percobaan ini dilakukan kembali dengan variasi lensa cembung +200 sehingga
diperoleh nilai jarak lensa yang bervariasi juga,
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dalam percobaan menentukan fokus lensa,
yaitu :
5.2 Saran
Saran dalam melakukan praktikum, parktikan harus lebih hati – hati dalam
menggunakan serangkaian alat praktikum agar tidak merusak. Praktikan harus
lebih teliti lagi agar hasil praktikum yang diperoleh lebih akurat. Dalam
pengukuran jarak praktikan harus teliti agar hasil akurat.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tabel Pengamatan
No posisi
Lensa s (cm) s' (cm) bentuk bayangan
. benda
1 7 -
2 s<f 8 - maya
3 9 -
4 15 30
5 100 f < s < 2f 17 24 nyata, terbalik, diperbesar
6 19 21
7 25 16,5
8 f > 2f 27 15,8 nyata, terbalik, diperkecil
9 29 15,2
10 6 -
11 s<f 10 - maya
12 14 -
13 24 120
14 200 f < s < 2f 26 86 nyata, terbalik, diperbesar
15 28 71
16 44 37
17 f > 2f 46 35,4 nyata, terbalik, diperkecil
18 48 34,3
2. Metode Pergeseran Lensa Cembung
No
Lensa L (cm) H1 (cm) H2 (cm)
.
1 40 18 20
2 45 15 30
3 100 50 14 35
4 55 13,2 42
5 60 12,7 47,3
6 80 40 40
7 85 32,2 52,7
8 200 90 30 60
9 95 28,6 66,4
10 100 27,6 72,4
Tabel Perhitungan