Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lensa adalah adalah suatu medium transparan yang dibatasi oleh dua
permukaan melengkung yang merupakan garis sferis, meskipun satu dari
permukaan lensa itu dapat merupakan bidang datar, karena itu suatu gelombang
datang mengalami dua pembiasan ketika melewati lensa tersebut. Lensa terbagi
menjadi dua jenis, yaitu lensa cembung (+) dan lensa cekung (-). Hasil bayangan
akibat pembiasan kedua jenis lensa ini berbeda, ada yang diperkecil, ada yang
diperbesar, serta ada pula yang terbalik atau tegak. Bayangan tersebut ada yang
bersifat maya atau tidak tertangkap layar dan ada pula yang nyata atau tertangkap
layar (Zemansky, 1994).

Praktikum menentukan fokus lensa memiliki 2 tujuan. Tujuan pertama,


yaitu menentukan jarak fokus lensa cembung dengan metode pergeseran objek
benda. Letak fokus lensa pertama dan kedua ditentukan terlebih dahulu agar
mudah menentukan fokus lensa saat benda digeserkan. Letak benda saat
digeserkan diberikan beberapa variasi sehingga hasil fokus lensa terdapat
beberapa variasi. Jarak fokus lensa dapat di hitung setelah jarak bayangan dari
lensa dikethaui lalu dimasukkan kedalam persaamaan matematisnya.

Tujuan kedua, yaitu menentukanm jarak fokus lensa dengan metode


pergeseran lensa cembung. Letak lensa yang digunakan diposisikan terlebih
dahulu. Lensa cembung lalu digeser sampai diperoleh bayangan nyata, terbalik,
dan terbesar. Posisi lensa saat mencapai bayangan tersebut sebagai H1. Lensa
cembung kembali digeser sehingga diperoleh bayangan nyata, terbalik, dan
diperkecil. Posisi lensa saat diperoleh bayangan tersebut sebagai H2. Jarak fokus
lensa dapat dihitung setelah diketahui jarak H1 dan H2, lalu dimasukkan dalam
persaman matematisnya.
Lensa memiliki manfaat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari –
hari. Contohnya adalaha kamera. Kamera memiliki lensa cembung yang
digunakan untuk menerima cahaya yang akan dibiaskan sehingga membentuk
bayangan nyata di film. Kedudukan lensa terhadap film dapat diubah-ubah. Hal
ini dimaksudkan agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di atas film. Pada film,
terdapat zat kimia yang peka terhadap cahaya. Cahaya gelap dan cahaya terang
masing-masing akan meninggalkan jejak yang berbeda pada kamera. Dari film,
gambar tersebut dapat dicuci dan dicetak. 

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara menentukan jarak fokus lensa cembung dengan metode
pergeseran objek atau benda ?
2. Bagaimana cara menentukan jarak fokus lensa cembung dengan metode
pergeseran lensa cembung ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara menentukan jarak fokus lensa cembung dengan metode
pergeseran objek atau benda.
2. Mengetahui cara menentukan jarak fokus lensa cembung dengan metode
pergeseran lensa cembung.

1.4 Manfaat
Lensa memiliki manfaat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari –
hari. Salah satunya diterapkan dalam alat optik teropong. Teropong terdiri atas
dua buah lensa cembung yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif
digunakan untuk menangkap cahaya dari benda-benda yang jauh. Karena jaraknya
jauh, benda dapat dianggap diletakkan di luar 2F. Dengan demikian bayangan
yang dibentuknya adalah nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan dari lensa
objektif ini menjadi benda bagi lensa okuler. Lensa okuler, bayangan ini dibiaskan
lagi sehingga membentuk bayangan yang maya, tegak, dan diperbesar dan dapat
dilihat dengan mata. Manfaat dari praktikumnya sendiri, kita bisa memahami
prinsip – prinsip fokus lensa dan mengetahui sifat – sifat yang dihasilkan dari
pergeseran objek atau lensa yang digunakan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Lensa pertama ditemikan oleh dramawan asal Yunani bernama


Aristophanes pada tahun 424 SM. Aristophones melakukan pembakaran kaca
dengan cara memusatkan cahaya matahari pada fokus lensa tersebut. Lensa yang
awalnya hanya digunakan sebagai alat pembakaran, terus berkembang menjadi
alat pembesar. Fisikawan muslim bernama Ibnu Al – Haitham merupakan orang
pertama yang mempelajari tentang perbesaran benda dan pembiasan cahaya. Hal
ini dibuktikan dalam Kitab Al – Manazir (kitab tentang optik). Lensa mulai
diaplikasikan pada alat bantu penglihatan sejak abad ke – 13. Lensa yang
diaplikasikan dalam lup (kaca pembesar) ditemukan oleh sarjana Inggris bernama
Roger Bacon ( Bambang, 2005).

Lensa merupakan benda transparan yang umumnyay terbuat dari kaca atau
plastik dengan dua permukaan. Permukaannya dalam dua sisi ada yang
melengkung semua dan ada yang salah satu yang melengkung, sehingga dapat
membelokkan sinar yang melewatinya. Permukaan lensa yang melengkung
berfugsi membelokkan cahaya yang melewatinya, sehingga ketika cahaya tersebut
meninggalkan lensa, maka akan mengumpul pada satu titik atau menyebar pada
arah yang berbeda. Penyebaran atau pengumpulan cahaya ini bergantung
terhadap kelengkungan dari permukaan lensa (Giancoli, 2001).

Lensa dibagi menjadi dua jenis, yaitu lensa cembung dan lensa cekung.
Lensa cembung merupakan lensa konvergen yang bersifat mengumpulkan sinar
atau cahaya yang melewatinya. Lensa cekung merupakan lensa divergen yang
sifatnya menyebarkan sinar atau cahaya yang melewatinya ( Yulianti, 1997).
Lensa mempunyai sifat yang berupa seberkas cahaya pararel dengan
sumbu melalui lensa, maka sinar tersebut akan berkumpul ke titik F2 dan membuat
bayangan nyata di titik tersebut. Lensa ini biasa disebut lensa konvergen atau
lensa cembung. Sinar yang melewati titi F1 lalu keluar dari lensa, maka disebut
sebagai sinar pararel. Titik F1 dan F2 disebut titik fokus pertama dan titik fokus
kedua, dan jarak f (yang diukur dari pusat lensa) disebut jarak fokus. Jarak fokus
dari lensa konvergen disebut sebagai kuantitas positif dan lensa ini disebut dengan
lensa positif juga (Young, 2001).

Titik fokus merupakan titik bayangan untuk benda pada jarak takhingga
pada sumbu utama. Titik fokus lensa bisa ditemukan dengan menentukan titik di
mana berkas-berkas cahaya matahari atau benda jauh lainnya dibentuk menjadi
bayangan yang tajam. Jarak titik fokus dari pusat lensa disebut jarak fokus f.
Lensa mana pun yang lebih tebal di tengah daripada di tepinya akan membuat
berkas-berkas paralel berkumpul ke satu titik dan disebut lensa konvergen. Lensa
yang lebih tipis di tengah daripada di sisinya disebut lensa divergen karena
membuat cahaya paralel menyebar (Giancoli, 2001).
Menurut Young dan Freedman (2001) gambar tiga sinar istimewa pada
lensa cembung, yaitu sebagai berikut :

Gambar 2. 1 Sinar Istimewa Lensa Cembung

(Sumber : Young dan Freedman, 2001)

Gambar a memperlihatkan bahwa sinar yang datang sejajar sumbu utama akan
dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus cermin. Gambar b
memperlihatkan, bahwa sinar yang datang menuju titik fokus cermin akan
dipantulkan sejajar sumbu utama. Gambar c memperlihatkan bahwa sinar yang
datang menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan kembali dengan
lintasan yang sama (Young dan Freedman, 2001).

Pembentukan sifat bayangan lensa cembung pada letak objeknya ada


beberapa hasil sifat bayangan. Mulai benda yang terletak antara ruang I (ruang
antara lensa dan fokus lensa). Kedua, benda terletak di runag II (ruang antara
fokus lensa dan 2 kali fokus lensa). Ketiga, benda terletak pada ruang III (ruang
pada posisi lebih besar daripada 2 kali fokus lensa). Menurut Herman (2015)
gambar dari sifat bayangan yang terbentuk dari ketiga ruangan tersebut :

(a) (b)

(c)

Gambar 2. 2 Gambar Letak Bayangan Benda Lensa Cembung

(Sumber : Herman, 2015)

Gambar a memiliki sifat bayangan maya, terbalik, diperbesar, dan terletak di


depan lensa cembung. Gambar b memiliki sifat bayangan nyata, terbalik,
diperkecil, dan terletak di belakang lensa cembung. Gambar c memiliki sifat
bayangan nyata, terbalik, diperbesar, dan terletak di belaakang lensa cembung
(Herman, 2015).

Menurut Halliday (1978), titik fokus pertama untuk lensa tipis F1


merupakan posisi benda agar bayangan yang dihasilkan terletak jauh di tak
hingga. Titik fokus pertama dan titik fokus kedua pada lensa tipis terletak pada
sisi yang berlawanan dan berjarak sama dari lensa. Jarak fokus dapat diproleh
dengan 0 = ∞ dan i = f, sehingga persamaan matematisnya :

1 1 1
=(n−1)( − ) (1)
f r r²

1 1 1 1
+ =(n−1)( − ) (2)
o i r r²

1 1 1
+ = (3)
o i f

Menurut Halliday (1978) persamaan matematis untuk jarak fokus lensa


tipis, yaitu :

1 1 1
= + (4)
f s s'

Dengan f sebagai jarak fokus , s sebagai jarak benda dengan lensa, dan s’ sebagai
jarak bayangan dengan lensa. Lensa cembung bayangan yang dihasilkan oleh
benda nyata adalah bayangan maya. Hal ini menentukan jarak fokus lensanya
maka digunakann lensa positif.
BAB 3. METODE EKSPERIMEN

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum menentukan fokus lensa,
yaitu :

1 Meja Optik berfungsi untuk untuk mengamati  lintasan cahaya,


kompatibel dengan rel presisi.
2 Rel Presisi tempat meletakkan lensa dan objek agar mudah digeser.
3 Diafragma anak panah berfungsi sebagai pembentuk bayangan berbentuk
anak panah.
4 Tumpakan berjepit berfungsi untuk menjepit objek dan lensa.
5 Lensa 100 mm berfungsi sebagai bahan yang digunakan untuk
membiaskan cahaya dalam praktikum.
6 Lensa 200 mm berfungsi sebagai bahan yang digunakan untuk
membiaskan cahaya dalam praktikum.
7 Penyambung rel berfungsi untuk menyambungkan antar rel presisi yang
digunakan.
8 Rumah lampu bertangkai berfungsi sebagai tempat lampu yang dapat
diputar untuk mendudukan posisi filamen menjadi vertikal.
9 Catu daya berfungsi sebagai penyearah dari AC ke DC serta sebagai
power suply.
1 Kabel penghubung berfungsi untuk menghubungkan arus listrik.
0
1 Pemegang slide diafragma berfungsi untuk memegang diafragma dalam
1 dua sisi.
1 Kaki rel berfungsi sebagai dasar kedudukan rel preisi agar bisa berdiri.
2
1 Penggaris/mistar berfungsi sebagai pengukur jarak atau panjang.
3
3.2 Desain Eksperimen
Desain eksperimen yang digunakan dalam praktikum menentukan fokus
lensa, yaitu :
1. Rangkaian Percobaan dengan Pergeseran Objek.

Gambar 3. 1 Pergeseran Objek

(Sumber : Tim Penyusun, 2020)

2. Rangkaian Percobaan dengan Pergeseran Lensa Cembung.

Gambar 3. 2 Pergeseran Lensa Cembung

(Sumber : Tim Penyusun, 2020)

3.2. 1 Variabel Eksperimen

Variabel eksperimen praktikum menentukan jarak fokus lensa, antara lain :

1. Pergeseran Objek
 Variabel bebas pada percobaan menentukan jarak fokus lensa metode
pergeseran objek, yaitu pemberian variasi jarak objek atau posisi objek.
 Variabel terikat pada percobaan menentukan jarak fokus lensa metode
pergeseran objek, yaitu jarak titik fokus yang ada pada sistem optik
dengan menentukan jarak antara benda dengan lensa serta jarak lensa
dengan layar.
 Variabel kontrol pada percobaan menentukan jarak fokus lensa metode
pergeseran objek, yaitu penggunaan catu daya dengan skala tetap, yaitu 6V
dan posisi lensa dan layar tetap.
2. Pergeseran Lensa Cembung
 Variabel bebas pada percobaan menentukan jarak fokus lensa metode
pergeseran lensa, yaitu variasi poisi lensa dan jarak antara benda dan layar
sesuai dengan ruang yang diuji.
 Variabel terikat pada percobaan menentukan jarak fokus lensa metode
pergeseran lensa, yaitu nilai H saat pergeseran lensa.
 Variabel kontrol pada percobaan menentukan jarak fokus lensa metode
pergeseran lensa, yaitu penggunaan catu daya dan letak objek.

3.2. 2 Prosedur Eksperimen


Prosedur eksperimen yang dilakukan dalam praktikum menentukan fokus
jarak lensa, yaitu :
1. Percobaan metode pergeseran objek.
Mulai

Susunlah perangkat optik, seperti gambar 3.1

Tentukan fokus lensa pertama (F) dak kedua (F’)

Letakkan objek anak panah pada jarak antara F


dengan lensa positif dan catat jaraknya.

Bagaimana Bentuk bayangannya? Dan


catat jarak dari lensa.
Ulangi point 3 dan 4 sebanyak 3 kali dengan
jarak berbeda.

Letakkan obyek antara F dan 2 kali F dan catat


jaraknya dari lensa.

Dapatkah terbentuk bayangannya? Dan


catat jarak dari lensa.

Ulangi point 5 dan 6 sebanyak tiga kali

Letakkan obyek pada jarak yang lebih jauh dari 2


kali F dan catat jaraknya dari lensa

Dapatkah terbentuk bayangannya? Dan


catat jarak dari lensa.

Ulangi point 9 dan 10 sebanyak tiga kali.

Lakukan kembali langkah 1 s/d 11 untuk fokus


+200 mm.

Selesai.
2. Percobaan metode pergeseran lensa cembung

Mulai.

Susun perangkat optik seperti gambar 3.2


dengan lensa +100 mm. Posisikan objek dan
layar 50 cm.

Geser benda sepanjang landasan optis (posisi di


A), sehingga diperoleh bayangan yang jelas
(nyata, terbalik dan diperbesar) di layar. Catat
posisi pertama tersebut (H1),

Geser kembali lensa (posisi di B), hingga


diperoleh bayangan yang jelas (nyata, terbalik
dan diperkecil, catat posisi kedua (H2).

Ulangi kembali langkah 1 s/d 5 untuk 4 variasi L

yang lain.

Ulangi kembali langkah 1 s/d 5 untuk lensa +200


mm.

Selesai.

3.3 Metode Analisi Data


Metode analisis data yang digunakan dalam praktikum penentuan
jarak fokus lensa, yaitu:

3.3.1 Analisis Data Percobaan Jarak Fokus Lensa Metode Pergeseran Objek

Hal yang dianalisis dalam percobaan ini adalah pengaruh letak jarak objek
benda terhadap bayangan yang dihasilkan. Hal lain yang dianalisis juga pengaruh
fokus +100 mm dan +200 mm terhadap bayangann yang terbentuk saat objek
diletakkan. Jarak fokus lensa saat bayangan terbentuk juga dianalisis dengan
variasi letak objek.

3.3.2 Analisis Data Percobaan Jarak Fokus Lensa Metode Pergeseran Lensa
Cembung

Hal yang dianalisis dalam percobaan ini, yaitu jarak fokus lensa terhadap
variasi letak lensa cembung yang digunakan. Hal lain yang dianalisis juga
pengaruh fokus +100 mm dan +200 mm terhadap jarak fokus lensa saat bayangan
yang disesuaikan terbentuk. Variasi kedudukan benda dan layar yang digunakan
juga dianalisis terhadap jarak fokus lensa yang dihasilkan.

3.3.3 Tabel Analisis

Tabel 3. 1 Tabel Perhitungan Jarak Fokus Lensa Metode Pergeseran Objek

s (cm) s' (cm) f (cm) (cm) Δf I K AP


7 0 0
8 0 0 0
9 0 0
0 0 0 0% 100% 0
15 30 10 0,0006048
+ 100 mm 17 24 9,951 9,975 0,0005850
19 21 9,975 1,652E-07
29,93 0,001190 0,02439 0,24% 99,76% 4
25 16,5 9,940 0,0004083
27 15,8 9,967 9,960 5,363E-05
29 15,2 9,973 0,0001660
29,88 0,0006280 0,01772 0,18% 99,82% 4
6 0 0
10 0 0 0
14 0 0
0 0 0 0% 100% 0
24 120 20 0,0002259
+ 200 mm 26 86 19,96 20,02 0,002575
28 71 20,08 0,004327
60,05 0,007128 0,05970 0,3% 99,7% 4
44 37 20,10 0,003917
46 35,4 20,00 20,04 0,0009776
48 34,3 20,00 0,0009809
60,11 0,005875 0,05420 0,27% 99,73% 4

Tabel 3. 2 Tabel Perhitungan Jarak Fokus Lensa Metode Pergeseran Lensa


Cembung

lensa L (cm) H 1 (cm) H 2 (cm) H (cm) f p (cm) Δf p I K AP


40 18 20 -2 9,98 0,00598
45 15 30 -15 10,0 0,00274
50 14 35 -21 10,3 0,0589
+ 100 mm
55 13,2 42 -28,8 9,98 0,00526
60 12,7 47,3 -34,6 10,0 0,00164
10,1 0,0745 0,136 1% 99% 3
80 40 40 0 20 7,546E-06
85 32,2 52,7 -20,5 20,01 0,0002795
90 30 60 -30 20,00 7,546E-06
+ 200 mm
95 28,6 66,4 -37,8 19,99 5,414E-05
100 27,6 72,4 -44,8 19,98 0,000220614
20,00 0,0005693 0,01193 0% 100% 4

3.3.4 Ralat

Ralat yang digunakan dalam praktikum menentukan jarak fokus lensa,


yaitu :

1 1 1
= +
f s s'
2

∆ f=
√ ∑ ( f − f́ )
n−1

H=H 1 −H 2
L2−H 2
f p=
4L
∆f
I= ×100 %

K=100 %−I

∆f
AP=1−log
( ) f́
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil dari praktikum menentukan jarak fokus lensa, yaitu :

Tabel 4. 1 Hasil Jarak Fokus Lensa Metode Pergeseran Objek

Lensa Posisi Benda f̅± Δf Bentuk Bayangan


s <f 0 maya
100 f < s < 2f 9,975 ± 0,024 nyata, terbalik, diperbesar
f > 2f 9,959 ± 0,017 nyata, terbalik, diperkecil
s <f 0 maya
200 f < s < 2f 20,015 ± 0,059 nyata, terbalik, diperbesar
f > 2f 20,036 ± 0,054 nyata, terbalik, diperkecil

0.07
0.06 f(x) = − 1.01 x + 0.1
0.05
1/s'

0.04
0.03
0.02
0.03 0.04 0.04 0.05 0.05 0.06 0.06 0.07 0.07
1/s

Tabel 4. 2 Hasil Jarak Fokus Lensa Metode Pergeseran Lensa Cembung

Lensa f̅ ± Δf
100 10.0523 ± 0.1364
200 19.9973 ± 0.0119
2500.00

2300.00 f(x) = 10.05 x + 1.44

2100.00
L2 - H2
1900.00

1700.00

1500.00
150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250
4L

4.2 Pembahasan
Praktikum menentukan jarak fokus lensa dilakukan dengan dua percobaan.
Percobaan pertama, yaitu menentukan jarak fokus lensa menggunakan metode
pergeseran objek sedangkan lensa cembung tetap diam. Variasi letak objek
diberikan , sehingga akan menghasilkan jarak titik fokus yang bervarasi juga.
Percobaaan kedua, yaktu menentukan jarak fokus lensa menggunakan metode
pergeseran lensa cembung sedangkan objek tetap diam. Pemberian variasi ini akan
menghasilkan jarak fokus yang berbeda pula.

Cara menentukan jarak fokus lensa dengan metode pergeseran objek, yaitu
letak fokus lensa pertama dan kedua ditentukan terlebih dahulu agar mudah
menentukan fokus lensa saat benda digeserkan. Letak benda saat digeserkan
diberikan beberapa variasi sehingga hasil fokus lensa terdapat beberapa variasi.
Percobaan ini dilakukan beberapap kali pengulangan agar hasilnya akurat, dan
menggunakan lensa +100 dan +200. Jarak fokus lensa dapat di hitung setelah
jarak bayangan dari lensa dikethaui lalu dimasukkan kedalam persamaan
matematisnya.
Cara menentukanm jarak fokus lensa dengan metode pergeseran lensa
cembung. Letak lensa yang digunakan diposisikan terlebih dahulu. Lensa
cembung lalu digeser sampai diperoleh bayangan yang sesuai dengan modul.
Posisi lensa saat mencapai bayangan tersebut sebagai H1. Lensa cembung kembali
digeser sehingga diperoleh bayangan yang sesuai dengan modul. Posisi lensa saat
diperoleh bayangan tersebut sebagai H2. Jarak fokus lensa dapat dihitung setelah
diketahui jarak H1 dan H2, lalu dimasukkan dalam persaman matematisnya.
Percobaan ini dilakukan kembali dengan variasi lensa cembung +200 sehingga
diperoleh nilai jarak lensa yang bervariasi juga,

Hasil dari praktikum diperoleh, bahwa pergeseran objek berpengaruh


terhadap pembentukan hasil bayangan. Hal ini juga dipengaruhi oleh letak antara
cermin dengan sumber bayangan, tinggi rendahnya letak lensa, jarak layar
terhadap sumber cahaya, dan sumber cahaya juga berpengaruh terhadap bentuk
bayangan yang dihasilkan. Pergeseran objek juga mempengaruhi bentuk
bayangan. Objek mempunyai pengaruh terhadap bentuk bayangan, untuk
membuat benda agar bisa ditangkap oleh layar terhadap besar atau kecilnya, dan
jelas atau tidaknya bentuk benda dalam bayangan yang terbentuk. Pergeseran
objek yang semakin jauh dari titik fokus akan menghasilkan pembentukan
bayangan yang nyata, terbalik, dan diperkecil.

Jarak lensa cembung mempengaruhi bayangan objek yang terbentuk.


Pemberian variasi terhadap kedudukan lensa cembung diketahui bahwa variasi
pada letak lensa yang semakin kecil, akan tetapi jarak fokus lensa terlalu dekat
akan menghasilkan bayangan yang senu. Pemberian variasi yang semakin besar
dengan jarak fokus yang terlalu jauh akan menghasilkan bayangan yang tidak
terlalu jelas. Hal tersebut berarti layar akan menangkap objek pada saat fokus
yang digunakan tidak terlalu dekat atau jauh, sehingga bayangan yang terbentuk
akan terlihat jelas. Pembentukan bayangan yang dihasilkan pada jarak fokus yang
sesuai akan menghasilkan bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil atau
diperbesar.

Hasil dari praktikum percobaan pertama menentukan jarak fokus lensa


cembung dengan merajah 1/s terhadap 1/s’. Berdasarkan data hasil pengamatan
untuk percobaan pertama diperoleh bahwa semakin besar jarak benda maka jarak
bayangan yang dihasilkan semakin kecil. Sehingga dapat diartikan bahwa jarak
benda berbanding terbalik dengan jarak bayangan. Hasil perhitungan jarak fokus
lensa pada percobaan pertama dengan penggunaan lensa +100 yaitu 9,975cm ±
0,02439cm pada posisi f<s<2f. Pada posisi f>2f hasil jarak fokus lensa, yaitu
9,959cm ± 0,017cm. Hasil jarak fokus lensa +200, yaitu 20,015cm ± 0,059cm
pada posisi f<s<2f. Pada posisi f>2f hasil jarak fokus lensa, yaitu 20,036cm ±
0,054cm.

Hasil dari praktikum percobaan kedua menentukan jarak fokus lensa


cembung dengan merajah L dan H. Berdasarkan data hasil pengamatan untuk
percobaan kedua diperoleh bahwa semakin besar jarak benda dan layar, maka
semakin kecil jarak antara kedudukan yang diperoleh. Sehingga dapat diartikan
bahwa jarak benda dan layar berbanding terbalik dengan jarak kedudukan. Hasil
perhitungan jarak fokus lensa pada lensa +100, yaitu 10,0523cm ± 0,1364cm dan
pada lensa +200, yaitu 19,9973cm ± 0,0119cm.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dalam percobaan menentukan fokus lensa,
yaitu :

1. Menentukan jarak fokus lensa dapat dilakukan dengan menggunakan


pergeseran ojek tetapi lensa tetap diam. Metode ini menggunakan untuk
mencari jarak bayangan lalu dimasukkan kedalam rumus matematis nya
jika telah diperoleh jarak bayangan. Jarak bayangan dan jarak benda
terhadap layar berbanding terbalik. Rumus matematis yang digunakan,
yaitu : 1/f = 1/s + 1/s’.
2. Menentukan jarak fokus lensa dapat dilakukan dengan menggunakan
metode pergeseran lensa cembung tetapi obejek tetap diam. Metode ini
digunakan untuk mencari jarak kedudukan. Jarak kedudukan dan jarak
benda terhadap layar berbanding terbalik. Jarak kedudukan setelah
diperoleh lalu dimasukkan kedalam persamaan matematisnya, yaitu f =
(L2-H2) / 4L.

5.2 Saran

Saran dalam melakukan praktikum, parktikan harus lebih hati – hati dalam
menggunakan serangkaian alat praktikum agar tidak merusak. Praktikan harus
lebih teliti lagi agar hasil praktikum yang diperoleh lebih akurat. Dalam
pengukuran jarak praktikan harus teliti agar hasil akurat.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Tabel Pengamatan

1. Metode Pergeseran Objek

No posisi
Lensa s (cm) s' (cm) bentuk bayangan
. benda
1 7 -
2 s<f 8 - maya
3 9 -
4 15 30
5 100 f < s < 2f 17 24 nyata, terbalik, diperbesar
6 19 21
7 25 16,5
8 f > 2f 27 15,8 nyata, terbalik, diperkecil
9 29 15,2
10 6 -
11 s<f 10 - maya
12 14 -
13 24 120
14 200 f < s < 2f 26 86 nyata, terbalik, diperbesar
15 28 71
16 44 37
17 f > 2f 46 35,4 nyata, terbalik, diperkecil
18 48 34,3
2. Metode Pergeseran Lensa Cembung

No
Lensa L (cm) H1 (cm) H2 (cm)
.
1 40 18 20
2 45 15 30
3 100 50 14 35
4 55 13,2 42
5 60 12,7 47,3
6 80 40 40
7 85 32,2 52,7
8 200 90 30 60
9 95 28,6 66,4
10 100 27,6 72,4
Tabel Perhitungan

1. Metode Pergeseran Objek

2. Metode Pergeseran Lensa Cembung

Lensa L (cm) H1 (cm) H2 (cm) H (cm) fp (cm) (fp - f̅


p)² Δfp I K AP
40 18 20 2 9,975 0,005979976
45 15 30 15 10 0,002738461
50 14 35 21 10,295 0,058888582
100 0,136478 1% 98,64% 2,867204
55 13,2 42 28,8 9,979818 0,005258008
60 12,7 47,3 34,6 10,01183 0,001640005
f̅ p 10,05233 Σ(fp - f̅ p)² = 0,074505
80 40 40 0 20 7,54565E-06
85 32,2 52,7 20,5 20,01397 0,000279476
90 30 60 30 20 7,54565E-06
200 0,01193 0% 99,94% 4,22432
95 28,6 66,4 37,8 19,98989 5,4145E-05
100 27,6 72,4 44,8 19,9824 0,000220614
f̅ p 19,99725 Σ(fp - f̅ p)² = 0,000569

Anda mungkin juga menyukai