Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rizky Wildan Maulana

NIM : 191810201047

Mata Kuliah : Biofisika

Tugas Kuis Presentasi

1. Hukum Aksi-Reaksi seperti apa ?


Jawaban :
Aksi reaksi pada hukum 3 Newton yaitu : Hukum 3 Newton menjelaskan bahwa jika
suatu benda mendapatkan sebuah gaya, maka benda tersebut akan mengirimkan gaya
yang berlawanan arah dengan kekuatan yang sama besar kepada sumber gaya tersebut.
Gaya ini dikenal sebagai gaya aksi reaksi. Berdasarkan hukum newton III dapat diketahui
besarnya gaya aksi yang dihasilkan suatu benda sama dengan gaya reaksi yang terjadi.
jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan
memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun
arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut
sebagai aksi dan –F adalah reaksinya.

2. Bagaimana sistem kerja gaya normal pada tubuh manusia ?


Jawaban :
Gaya normal merupakan suatu gaya yang dialami oleh suatu benda dengan keadaan
apapun dan arah gayanya tegak lurs dengan bidang.Batasan gaya angkat normal yang
diberikan oleh NIOSH (National Institue of Occupational Safety and Health) meliputi
batasan dari aspek psikofisik, biomekanik dan fisiologi. Batasan psiko-fisik adalah beban
yang diangkat harus dapat diterima oleh 75% wanita dan 90% pria. Batasan biomekanik
membatasi besarnya gaya tekan sebesar 3,4 KN (770 lbs) pada tulang punggung (L5/S1),
dan batasan fisiologi membatasi pengeluaran energi maksimum sebesar 2,2 – 4,7
Kkal/min.
Gaya normal yang bekerja pada tubuh manusia, seperti ketika kita berdiri dengan
keadaan diam, berdiri di atas tanah. Maka kita tidak akan terjatuh ke tanah dan tanah
akan memberikan gaya kepada diri kita. Seseorang yang sedang berdiri memiliki arah
yang berlawanan dengan bidang berupa tanah yang kita injak. Seseorang yang berdiri
diatas tanah dan tidak jatuh, menunjukkan adanya gaya gravitasi, namun tidak memiliki
pergerakan karena seseorang yang berdiri memiliki gaya lain yang disebut gaya normal
yang arahnya berlawanan dengan bidang datar (tanah). Seseorang yang berdiri di atas
tanah dan tidak terjaatuh karena adanya gaya penahan yang dinamakan gaya normal pada
tubuh kita dan tegak lurus dengan bidang (tanah).

3. Gaya apa yang bekerja saat menendang bola dan impuls yang berkaitan ?
Jawaban :
Saat kita menendang sebuah bola maka: kaki yang menopang diletakkan sedikit di
belakang bola. Kaki penendang diayunkan ke belakang dan lutut difleksikan. Ayunan
tungkai menyebabkan aksi-reaksi pada lengan yang berlawanan (hukum ketiga Newton:
jika bagian badan tertentu menghasilkan gaya pada bagian badan yang lainnya, maka
akan timbul dua gaya (force), yaitu gaya yang searah dan gaya yang berlawanan, dengan
besar yang sama). Hal ini dikenal dengan istilah hukum aksi reaksi. Ayunan tungkai
diikuti dengan rotasi pelvis di sekitar axis vertikal (kaki penopang) dan paha kaki
penendang terus melaju ke arah depan, sementara lutut tetap ekstensi. Saat akan
menyentuh bola, gerakan paha melambat.
Apabila sebuah bola yang awalnya diam lalu ditendang, bola sepak tersebut berubah dari
memiliki momentum nol menjadi memiliki sejumlah momentum. Hal tersebut
dikarenakan momentum ditrasfer ke bola sepak. Interaksi ini dilakukan antara kaki dan
bola. Gaya dari kaki juga membuat bola menjadi bergerak. Momentum didefinisikan
sebagai produk dari massa dan kecepatan. Oleh karena itu, apabila kecepatan suatu benda
harus berubah (karena penerapan gaya pada benda), maka momentumnya juga berubah.
Hal tersebut menunjukkan hubungan antara momentum dan gaya. Gaya yang diterapkan
beberapa waktu pada bola sepak yang diam menyebabkan jika semakin besar gaya,
semakin besar pula perubahan momentum bola tersebut. Perubahan momentum yang
tiba-tiba ini menyebabkan timbulnya gaya impulsif. Gaya impulsif membantu bola
melakukan perjalanan jarak jauh dalam waktu singkat. Atau, semakin banyak waktu
untuk menerapkan gaya pada bola sepak (saat menendangnya) semakin besar pula
perubahan momentumnya. Oleh karena itu, jumlah perubahan gerakan benda sebanding
dengan besarnya gaya, dan juga dengan interval waktu di mana gaya diterapkan, dapat
dilihat pada gambar berikut.

Secara matematis, apabila suatu besaran sebanding dengan dua atau lebih hal, maka itu
sebanding dengan produk dari hal-hal itu. Hasil kali gaya dan selang waktu (dimana gaya

itu bekerja) disebut impuls dan diberi simbol .

4. Apakah material dimasa depan dapat membuat manusia?


Jawaban :
Dalam perkembangan teknologi terdapat penemuan-penemuan baru (robot) yang hampir
menyerupai manusia. Perusahaan Jepang FASOTEC telah melakukan pengembangan
lebih lanjut pada pencetakan 3D (3D-Printing), yaitu untuk membuat model janin.
Teknologi ini akan memungkinkan orang tua untuk melihat wajah calon bayi mereka
dalam bentuk 3 dimensi sebelum nantinya dilahirkan. Dengan menggunakan cara yang
sama, dapat juga dilakukan untuk membuat bagian-bagian tubuh dan organ dalam lainnya
yang dipindai. Kemungkinan ini dapat dimanfaatkan oleh dokter bedah untuk melakukan
penelitian atau simulasi terhadap organ pasien, sebelum melakukan tindak operasi.
Penciptaan Sel Stem Embrio Manusia Saat ini teknologi 3D printing telah sampai pada
pengembangan dalam dunia medis. Bahan material tidak lagi hanya berupa polimer dan
besi, melainkan sel kulit dan gen manusia (bio – ink) Sel ini mampu meniru berbagai
droplets yang berukuran amat kecil, yang tersusun setidaknya lima sel per droplet,
dengan berbagai bentuk dan ukuran. Droplet dengan struktur dan susunan yang rumit ini
ini tercetak satu demi satu, lapisan demi lapisan, secara runut.
Printer organ komersial pertama dibangun oleh Invetech perusahaan biomedis dan
dikirim ke Organovo, sebuah perusahaan yang telah mempelopori teknologi bioprinting.
Printer ini sudah mampu memproduksi arteri, di mana dokter akan dapat
menggunakannya dalam operasi bypass dalam waktu lima tahun
Pada awalnya sempat dikhawatirkan timbul efek samping dari penggunaan teknologi ini.
Kemungkinan penolakan dari tubuh pasien atas organ baru yang dicetak dengan
menggunakan mesin. Namun ternyata hal ini dapat ditentang karena material pembuatan
sel tersebut berasal dari tubuh pasien itu sendiri.
Peneliti dari UOW Centre of Excellence for Science Electromaterials (ACES) dan
Rumah Sakit St Vincent di Melbourne mengumumkan bahwa dalam waktu tiga tahun
lagi mereka siap mencetak bagian tubuh manusia sesuai permintaan (costum-made),
termasuk otot, sel saraf dan tulang rawan menggunakan teknologi 3D printing ini. Untuk
beberapa tahun ke depan mereka meyakini bahwa akan mempu membuat jaringan hidup
seperti kulit, tulang rawan, arteri dan katup jantung dengan menggunakan biomaterial
atau bio – ink seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Para peneliti medis lain
menganggap bahwa dengan penemuan ini mereka dapat menemukan solusi dari segala
penyakit yang berasal dari dalam tubuh manusia, dimana sel stem ini dapat membedakan
neuron yang berpotensi menggantikan sel – sel tubuh yang hilang dalam penyakit
degeneratif seperti Alzheimer, atau juga mendiferensiasi sel – sel pankreas,
menyembuhkan diabetes, dan sebagainya. Selain itu, teknologi ini juga mengurangi tes
percobaan pada hewan seperti yang dilakukan dalam proses cangkok organ pada
umumnya. Selain itu, apabila perkembangan kemampuan teknologi sudah sampai pada
tahap ini maka kemungkinan lain yang akan terjadi pada kemampuannya adalah
penciptaan kloning manusia. Apabila beberapa waktu yang lalu sejumlah perusahaan
bersaing dalam mengembangkan robot pintar, maka dengan mudah robot – robot itu
dikemas dalam bentukan tubuh manusia sempurna.
Organ – organ tubuh manusia dapat diproduksi dan disusun berdasarkan susunan yang
seharusnya sebelum akhirnya chip atau otak pintar buatan dimasukkan ke dalam susunan
tersebut dan membuat robot manusia dapat bergerak selayaknya seorang manusia biasa.
Akan sulit menemukan perbedaan antar manusia buatan ini dengan manusia aslinya.
Kesimpulan Perkembangan teknologi yang cukup pesat saat ini mampu memberikan
pandangan tentang apa yang terjadi di masa depan. Salah satunya adalah teknologi 3D
printing yang mampu mengambil peran yang cukup besar dalam kehidupan manusia di
masa depan. Sejauh ini, produk teknologi 3D printing dapat dilihat dengan berbahan baku
polimer ataupun besi. Namun di masa depan, diprediksi bahwa teknologi ini akan dapat
mengombinasikan berbagai bahan baku ekstrim sebagai pengganti tinta, seperti sel – sel
yang berasal dari tubuh manusia. Dimana nantinya, produk dari proses pencetakan ini
dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan medis seperti implan, transplantasi organ –
organ tubuh, reduksi potensi penyakit akibat kelainan sel, dan sebagainya demi
peningkatan kualitas dan kesejahteraan manusia

Anda mungkin juga menyukai