Anda di halaman 1dari 4

Nama: Balqis Okta Viola

Kelas: XI IPA 5
Absen:08
TP V.1
GOLONGAN DARAH DAN TRANSFUSI DARAH
Petunjuk : 1 . Kerjakan tugas ini sesuai permasalahan pada setiap soalnya
2 . Hasil pekerjaan dikumpulkan paling lambat tanggal : 20 – 11 – 2020 ,
Jam 13.00 WIB .
1. a. Jelaskan cara penggolongan darah menurut sistem AB0 yang ditemukan oleh Karl
Landsteiner pada tahun 1930
Jawab: Penggolongan darah sistem ABO ditemukan oleh ilmuwan Australia bernama
Karl Landsteiner pada tahun 1930. Penggolongan darah sistem ABO dilakukan
berdasarkan ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen) tipe A dan tipe B pada
permukaan eritrosit, serta antibodi (aglutinin) tipe α (anti-A) dan tipe-β (anti-B) di dalam
plasma darahnya.
• Golongan darah A (genotipe I A I A atau I A I O )
Golongan darah yang dalam eritrositnya mengandung antigen A (aglutinogen A) dan
dalam plasma darahnya mampu membentuk antibodi β atau aglutinin β .
• Golongan darah B (genotipe I B I B atau I B I O )
Golongan darah yang dalam eritrositnya mengandung antigen B (aglutinogen B) dan
dalam plasma darahnya mampu membentuk antibodi α (aglutinin α ).
• Golongan darah AB (genotipe I A I B )
Golongan darah yang dalam eritrositnya mengandung antigen A dan antigen B. Pada
plasma darah golongan AB tidak mampu membentuk antibodi (aglutinin),
baik α maupun β .
• Golongan darah O (genotipe I ° I °)
Golongan darah yang dalam eritrositnya tidak mengandung antigen A dan antigen B,
tetapi plasma darahnya memiliki antibodi α dan β.
b. Buatlah tabel golongan darah sistem AB0 dengan unsur aglutinogen dan aglutininnya
Jawab: Tabel golongan darah sistem ABO dengan unsur aglutinogen dan aglutininnya.

2. a. Jelaskan cara penggolongan darah menurut sistem Rhesus yang ditemukan oleh Karl
Landsteiner dan Wiener pada tahun 1940
Jawab : Penggolongan darah sistem rhesus ditemukan oleh Karl Landsteiner dan Wiener
pada tahun 1940, setelah melakukan riset dengan menggunakan darah kera rhesus
(Macaca mulatta), yaitu spesies kera yang banyak dijumpai di India dan Cina.
Penggolongan darah sistem rhesus berdasarkan ada atau tidak adanya aglutinogen
(antigen) RhD pada permukaan sel darah merah. Antigen RhD berperan dalam reaksi
imunitas tubuh. Individu yang memiliki antigen RhD disebut Rh+ (rhesus positif),
sedangkan individu yang tidak memiliki antigen RhD disebut RhD- (rhesus negatif).
Individu Rh- (rhesus negatif) tidak memiliki aglutinin anti-RhD jika bertemu dengan
darah Rh+ (mengandung antigen RhD).
b. Buatlah tabel golongan darah sistem Rhesus dengan unsur aglutinogen ( anti – gen )
Jawab: Tabel golongan darah sistem Rhesus dengan unsur aglutinogen nya.
Jenis Golongan Darah Unsur Pada Membran Sel Darah Merah
(Eritrosit)
Aglutinogen (Antigen)
Rh+ (rhesus positif) RhD
Rh- (rhesus negatif) -

3. Tuliskan contoh : 5 golongan darah manusia berdasarkan sistem AB0 sekaligus golongan
sistem Rhesus!
Jawab:
1. Golongan darah A, memiliki antigen A pada sel darah merah dan memproduksi
antibodi B di plasma darah.
2. Golongan darah B, memilki antigen B pada sel darah merah dan memproduksi antibodi
A di plasma darah.
3. Golongan darah AB, memiliki antigen A dan B pada sel darah merah. Tidak memiliki
antibodi A dan B di plasma darah.
4. Golongan darah O, tidak memiliki antigen A dan B pada sel darah merah. Orang
golongan darah O memproduksi antibodi A dan B di plasma darah.
5. Faktor rhesus (Rh) adalah jenis antigen yang ada pada sel darah merah. Jika darah
memiliki faktor Rh maka dikatakan rhesus positif, dan jika tidak memiliki faktor Rh maka
dikatakan rhesus negatif. Orang yang memiliki Rh negatif bias mendonorkan darahnya
kepada orang yang memiliki status Rh negatif dan positif. Pendonor darah Rh positif
hanya dapat memberikan darahnya kepada orang dengan status Rh positif.

4. Jelaskan pengaruh faktor Rhesus terhadap janin saat kehamilan!


Jawab: Faktor rhesus tidak berpengaruh terhadap kesehatan, tetapi perlu diperhatikan oleh
pasangan ayah-ibu yang memiliki rhesus yang berbeda. Jika ibu memiliki rhesus positif
dan janin yang dikandung memiliki rhesus negatif, perbedaan ini tidak menimbulkan
masalah. Namun, jika ibu memiliki darah rhesus negatif, sedangkan janin yang dikandung
memiliki rhesus positif (warisan dari ayah), tubuh ibu secara alamiah akan bereaksi
membentuk zat antibodi anti-RhD untuk melindungi tubuh ibu sekaligus melawan “benda
asing” (antigen RhD darah janin). Akibatnya sel darah merah janin akan pecah dan hancur
(hemolisis). Kondisi ini akan menyebabkan kematian janin di dalam Rahim atau jika lahir
bayi menderita eritroblastosis fetalis, yaitu pembengkakan hati dan limfa,anemia,
penyakit kuning (jaundice), dan gagal jantung.

5. Jelaskan cara melakukan uji golongan darah untuk mengetahui golongan darah menurut
sistem AB0!
Jawab: Uji golongan darah dilakukan dengan menggunakan serum. Uji golongan darah
sistem ABO menggunakan serum anti-A, anti-B, dan anti-AB. Untuk mengetahui
golongan darah, diperlukan sampel darah dalam jumlah yang kecil. Pengujian golongan
darah atau tes golongan darah dapat dilakukan dengan meneteskan antibodi pada darah
yang telah diambil dari seseorang. Antibodi yang digunakan adalah anti-A, anti-B, dan
anti-AB. Darah diteteskan pada tiga tempat terpisah dan diberi anti-A pada satu tempat,
anti-B pada tempat yang lain, dan anti-AB pada tempat terakhir. Yang akan terjadi pada
darah ketika diberi antibodi tersebut adalah sebagai berikut.
• Golongan darah A akan menggumpal ketika ditetesi anti-A dan anti-AB, dan tidak
menggumpal dengan anti-B.
• Golongan darah B akan menggumpal ketika ditetesi anti-B dan anti-AB, dan tidak
menggumpal dengan anti-A.
• Golongan darah AB akan menggumpal ketika ditetesi semua antibodi tadi, baik anti-A,
anti-B, maupun anti-AB.
• Golongan darah O tidak akan menggumpal ketika ditetesi anti-A, anti-B, maupun anti-
AB.

6. Buatlah tabel kemungkinan yang terjadi pada tranfusi darah terhadap 4 golongan darah
menurut sistem AB0 dan jelaskan!
Jawab: Tabel tranfusi darah terhadap 4 golongan darah menurut sistem ABO

Keterangan:
Tanda (-) : tidak terjadi penggumpalan (bisa diberikan)
Tanda (+) : terjadi penggumpalan (tidak bisa diberikan)
Dari tabel tersebut dapat diperoleh data:
• Golongan darah A hanya dapat diberikan kepada golongan darah A dan AB. Karena
golongan darah A memiliki aglutinogen A sehingga tidak dapat diberikan kepada
golongan darah B dan O karena golongan darah B dan O sebagai resipien memiliki
aglutinin α (anti-A) yang jika bertemu dengan aglutinogen A maka akan terjadi
penggumpalan sehingga tidak bisa diberikan.
• Golongan darah B hanya dapat di donorkan kepada golongan darah B dan AB. Golongan
darah B tidak dapat diberikan kepada golongan darah A dan O dikarenakan golongan
darah A dan O sebagai resipien memiliki aglutinin β (Anti-B) yang jika bertemu dengan
aglutinogen B akan menggumpal dan tidak dapat diberikan.
• Golongan darah AB hanya dapat di donorkan kepada golongan darah AB saja. Karena
golongan darah AB ini memiliki aglutinogen A dan B sehingga jika diberikan kepada
golongan darah A, B dan O yang masing-masing memiliki aglutinin α, aglutinin β, dan
aglutinin α dan β akan terjadi penggumpalan sehingga tidak dapat diberikan. Namun,
golongan darah AB dapat menerima darah dari golongan darah A, B dan O karena
golongan darah AB tidak memiliki aglutinin α dan aglutinin β sehingga golongan darah
AB disebut sebagai resipien universal.
• Golongan darah O dapat diberikan kepada golongan darah A, B dan AB. Karena
golongan darah O tidak memiliki aglutinogen A dan B meskipun resipien memiliki
aglutinin α dan aglutinin β sehingga darah tidak akan menggumpal. Oleh karena itu,
golongan darah O disebut sebagian donor universal.
7. Buatlah skema sederhana kemungkinan tranfusi darah menurut sistem AB0 dan berilah
penjelasan!

Jawab: Skema tranfusi darah menurut sistem ABO


Berdasarkan skema tersebut, dapat diperoleh:
• Golongan darah A dapat diberikan kepada golongan A dan AB, dan dapat menerima
dari golongan A dan O.
• Golongan darah B dapat diberikan kepada golongan B dan AB, dan dapat menerima dari
golongan B dan O.
• Golongan darah AB dapat diberikan kepada golongan AB saja, namun dapat menerima
darah dari semua golongan sehingga golongan darah ini disebut resipien (penerima)
universal.
• Golongan darah O dapat diberikan pada semua golongan darah sehingga disebut sebagai
donor (pemberi) universal, namun golongan darah O hanya bisa menerima dari golongan
O saja.

Anda mungkin juga menyukai