Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN KEPERAWATAN

MANAJEMEN PELAYANAN KEPERAWATAN

Dosen Pengampu:
Dra Desak Parwati SKep Ns, MKes

Disusun oleh:
1. Nur Haryati (P1337420119312)
2. Anisa Agus Diah Permatasari (P1337420119313)
3. Putri Febriana Rosada (P1337420119315)
4. Sri Wahyu Lestari (P1337420119316)
5. Salsabila Morriska (P1337420119317)
6. Yulia Dwi Ariani (P1337420119318)
7. Rina Pebriani (P1337420119319)
8. May Dinda Indriya Anggraeni (P1337420119320)
9. Mutiara Lisa Septanti (P1337420119322)
10. Nazalatul Syahidah (P1337420119323)

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG KAMPUS KENDAL
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-NYA kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas makalah ini dengan
tepat waktunya yang berjudul “MANAJEMEN PELAYANAN KEPERAWATAN”.
Makalah ini berisi tentang pembahasan judul di atas sehingga dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan untuk pembaca dan khususnya kami. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir penyelesaian. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kami dan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I ENDAHULUAN..............................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. Pengertian........................................................................................................................................3
B. Manajemen Keperawatan Sebagai Sistem.......................................................................................3
C. Perencanaan di Ruang Keperawatan................................................................................................5
D. Pengorganisasian di Ruang Keperawatan........................................................................................6
E. Penggerak Kelompok (tim)..............................................................................................................8
F. Monev Kerja dalam Keperawatan....................................................................................................9
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan merupakan pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui
staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Penerapan
manajemen keperawatan memerlukan peran tiap orang yang terlibat di dalamnya untuk
menyikapi posisi masing-masing melalui fungsi manajemen (Muninjaya, 2004).
Fungsi manajemen akan mengarahkan perawat dalam mencapai sasaran yang akan
ditujunya. Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang
dipahami oleh resipien/penerima akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan
peningkatan keselamatan pasien.
Dalam manajemen keperawatan, ada beberapa tingkatan manajemen antara lain
sebagai berikut: top manager, middle manager, dan nursing low manager. Kepala ruang
keperawatan merupakan bagian dari nursing low manager yang mempunyai peranan
penting dalam pelayanan di suatu bangsal atau ruangan. Kepala ruang keperawatan yang
merupakan bagian dari manajemen keperawatan berpihak kepada fungsi manajemen
keperawatan yaitu POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) dalam rangka
untuk memajukan staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara
professional (Nursalam, 2013).
Sebagai seorang pemimpin, kepala ruang harus mampu dalam mengutarakan ide
atau gagasan, baik secara lisan maupun tulisan. Hal ni penting bagi pemimpin untuk
dapat mendorong maju bawahan, memberikan ataupun menerima bagi kemajuan
organisasi dan kepentingan bersama Seorang pemimpin harus memberikan petunjuk-
petunjuk, mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terjadi, mengajukan gagasan dan
menerima saran-saran. Kepala ruang harus memiliki kemampuan bekerja sama dengan
orang-orang dengan berbagai ragam sifat-sifatnya, sehingga mereka benar-benar dengan
penuh kemauan dan kesetiaan di bawah kepemimpinannya. Sebagai seorang pemimpin,

1
kepala ruang harus pandai mengadakan pendekatan terhadap orang-orang dan
menghargai pendapat-pendapat atau pandangan-pandangan orang lain.
Setiap kepala ruang keperawatan memiliki gaya kepemimpinan bermacam-macam dalam
mempengaruhi perilaku bawahanya agar mau bekerja secara produktif untuk mencapai
tujuan organisasi. Menurut Ronald Lippith dan Rapiph K. White dalam Nursalam (2013),
terdapat tiga gaya kepemimpinan yaitu: gaya kepemimpinan otoriter, gaya kepemimpinan
demokrasi dan gaya kepemimpinan liberal. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh
seorang kepala ruang dapat menjadi penilaian tersendiri oleh para perawat dan bahkan
dapat mempengaruhi kinerja seorang perawat.
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai
dengan cara efektif, efisien dan tepat sasaran. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan
tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan diantara perawat dokter
atau tim kesehatan lain yang satu dengan yang lain saling menunjang. Sistem ini akan
memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang
ada di masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana system pelaksanaan manajemen pelayanan keperawatan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen keperawatan
2. Untuk mengetahui proses manajemen keperawatan
3. Untuk mengetahui perencanaan di ruang keperawatan
4. Untuk mengetahui pengorganisasian di ruang keperawatan
5. Untuk mengetahui aspek penggerak kelompok (tim)
6. Untuk mengetahui monev kerja dalam keperawatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain
(Gillies, 1998) atau juga suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian
dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan.
Manajemen Keperawatan didefinisikan sebuah integrasi sumber-sumber
keperawatan, kerjasama atau koordinasi sehingga proses manajemen dapat mencapai
tujuan, pelayanan keperawatan dan objektivitas asuhan keperawatan (Huber, 2000).
Menurut Gillies, 1994 manajemen keperawatan adalah merupakan proses bekerja untuk
memberikan pelayanan keperawatan melalui anggota staf keperawatan, memberikan
bantuan dan pengobatan kepada pasien.
Lingkup manajemen keperawatan terdiri atas manajemen operasional/manajemen
layanan dan manajemen asuhan keperawatan.
1. Manajemen Layanan/Operasional
Merupakan manajemen pelayanan yang terdiri atas tiga tingkatan, yaitu bawah,
menengah dan puncak. Untuk memenuhi persyaratan disetiap level manajer maka
dibutuhkan kemampuan dalam menerapkan pengetahuan, keterampilan,
kepemimpinan, kemampuan menjalankan peran sebaga pemimpin, dan kemampuan
melaksanakan fungsi manajemen.
2. Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan merupakan proses keperawatan yang menggunakan
konsep-konsep manajemen, diantaranya perencanaan, pengorganisasian,
implementasi, pengendalian dan evaluasi.

B. Manajemen Keperawatan Sebagai Sistem


Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana
masing – masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh
lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka berhubungan/ komunikasi dengan
lingkungan melalui mekanisme Input, Proses, dan Output.

3
1. Input
Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan
dan fasilitas.
2. Proses
Kontrol yang digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasuk budget dari
bagian keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, prosedur yang standar dan
akreditasi. Mekanisme timbal balik berupa laporan finansial, audit keperawatan,
survey kendali mutu dan penampilan kerja perawat.
Kelompok manajemen dari tertinggi sampai dengan perawat pelaksana yang
mempunyai tugas dan wewenang untuk melaksanakan perencanaan, organisasi,
pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
Oleh karena itu, fungsi manajerial keperawatan perawat antara lain: planning,
organizing, actuating, staffing, directing, dan controlling.
a. Planning (Perencanaan)
Kemampuan menetapkan pekerjaan yang wajib dilakukan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan didasarkan atas rencana yang logis dan
bukan perasaan merupakan perencanaan yang harus dimiliki seorang menejer
keperawatan.
b. Organizing (Pengorganisasian)
Proses ini merupakan mengalokasikan pekerjaan, wewenang, mengatur dan
pengelolaan sumber daya keperawatan dalam mencapai tujuan keperawatan.
c. Actuating (Gerak aksi)
Actuating adalah kegiatan yang dilakukan oleh menejer keperawatan untuk
mengawali dan melanjutkan kegiatan yang sudah ditetapkan menggunakan
perencanaan dan pengorganisasian untuk mendapatkan tujuan yang sudah
direncanakan.
d. Staffing (Pengelolaan staf)
Fungsi staffing meliputi mempertahankan anggota/staff sesuai posisi yang
dibutuhkan dalam pekerjaan keperawatan, menempatkan dan memperoleh.
e. Directing (Pengarahan)

4
Kemampuan seorang menejer keperawatan untuk mengarahkan staff
keperawatan (perawat) yang berintelektual dan mampu bekerja secara efektif
untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
f. Controlling (Pengendalian)
Merupakan pemantauan kelanjutan tugas staff keperawatan apakah sudah
berjalan sesuai rencana.
3. Output
Output adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.
Peneliti dan pengembang ilmu keperawatan merupakan cabang ilmu pengetahuan
dan profesi yang harus mengembangkan diri melalui upaya riset. Diharapkan riset
keperawatan menjadi referensi meningkatkan praktik keperawatan bagi pasien dan
dasar pengetahuan ilmiah keperawatan. Menjalankan kewajiban pada masyarakat
dengan melakukan perawatan yang efektif dan efisien yaitu dengan praktik
berdasarkan riset keperawatan (Patricia dan Arthur, 2002 dalam Asmadi, 2008).

C. Perencanaan di Ruang Keperawatan


Kegiatan perencanaan yang dipakai di ruang Model praktik keperawatan
profesional (MPKP) meliputi perumusan visi, misi, filosofi. Sedangkan untuk jenis
perencanaan yang diterapkan adalah:
1. Rencana harian adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat sesuai dengan
perannya masing-masing rencana harian dibuat sebelum operan dan dilengkapi saat
operan dan pre conference.
2. Rencana bulanan
a. Rencana bulanan karu
Setiap akhir bulan kepala ruangan melakukan evaluasi hasil nilai MPKP dan
berdasarkan hasil evaluasi tersebut kepala ruangan akan membuat rencana
tindakan lanjut dalam rangka peningkatan kualitas hasil. kegiatan yang mencakup
bulanan karu adalah:
1) Membuat jadwal dan memimpin case conference
2) Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
3) Membuat jadwal dinas
4) Membuat jadwal petugas menerima pasien baru

5
5) Memimpin rapat bulanan perawat
6) Membuat jadwal supervise dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat
pelaksana
7) Melakukan audit dokumentasi
8) Membuat laporan bulanan
b. Rencana bulanan ketua tim
Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan kegiatan
yang dilakukan di timnya, kegiatan-kegiatan yang mencakup rencana bulanan
Kaltim adalah:
1) Mempresentasikan kasus dalam case conference
2) Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
3) Melakukan supervisi perawat pelaksana
3. Rencana tahunan
Setiap akhir tahun kepala ruangan mengevaluasi hasil kegiatan dalam satu tahun
yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut serta penyusunan rencana
tahunan berikutnya. Rencana kegiatan tahunan mencakup:
a. Menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP proses kegiatan
serta evaluasi mutu pelayanan
b. Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-masing tim
c. Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang karir
perawat ( pelaksana menjadi katim, katim menjadi karu), rekomendasi untuk
melanjutkan pendidikan formal, membuat jadwal untuk mengikuti pelatihan-
pelatihan.

D. Pengorganisasian di Ruang Keperawatan


Pengorganisasian adalah pengelompokan/pengaturan kegiatan yang dilakukan
untuk mencapai tujuan organisasi, melalui supervisi, komunikasi dan koordinasi dengan
unit kerja lain secara vertikal/atasan dan horizontal/bawahan ( Depkes RI, 2001).
Menurut Hersey dan Blanchard (1997) dalam La Monica (1998) pengorganisasian adalah
kegiatan mendesain tujuan dan wewenang tiap pekerjaan individu, menetapkan mana
pekerjaan yang masuk dalam kelompok manajer mencari metode dan proses agar
pekerjaan dapat terintegrasi dengan baik. Pengorganisasian pelayanan keperawatan

6
adalah proses pengelompokan kegiatan terhadap tugas, wewenang, tanggung jawab dan
koordinasi kegiatan baik vertikal maupun horizontal yang dilakukan oleh tenaga
keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Beberapa kegiatan pengorganisasian dalam manajemen keperawatan yang biasa
dilakukan oleh manajer keperawatan adalah seperti berikut ini:
1. Mengelompokkan dan membangi kegiatan yang harus dilakukan oleh staf dibagi
habis sesuai kompetensi dan tanggung jawabnya
2. Menentukan jalinan hubungan kerja antar tenaga kesehatan, agar komunikasi baik
dan mendukung kegiatan srhari hari
3. Menentukan penugasan yang kondusif, semua tugas dikerjakan secara sukarela dan
optimal tanpa ada rasa curiga antar perawat

Untuk menyusun pengorganisasian kerja yang efektif dalam mencapai tujuan organisasi,
ada empat prinsip yang harus diperhatikan Empat prinsip tersebut adalah:
1. Pembagian kerja
Pembagian kerja dimaksudkan bahwa semua pekerjaan dibagi habis kepada semua
staf. Setiap staf memiliki tugas yang jelas untuk mengerjakan pekerjaan tertentu.
Untuk menghindari kesalahan maka manajer perawat hendaknya mengerti
karakteristik tugas, tanggung jawab dan wewenang stafnya. Job description,
pengembangan prosedur dan deskripsi hasil kerja diperlukan sebagai rambu-rambu
pembagian kerja
2. Pendelegasian tugas
Pendelegasian, menurut ANA (2005) adalah penyerahan tanggung jawab kinerja atas
suatu tugas dari satu individu kepada individu lain sedangkan pertanggung jawaban
tetap tergantung hasilnya. Pendelegasian tugas merupakan pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab kepada staf untuk melakukan tindakan dengan batas kewenangan
tertentu, Dalam pendelegasian mengandung unsur mentoring dan regenerasi yang
baik atau alami serta memiliki nilai bagaimana mengelola sumber daya yang efektif
dan efisien dengan kemampuan terbatas, Menurut Rose K.N (2008) dalam Kurniadi,
2013 pendelegasian yang baik harus melihat The five right of delegation meliputi :
tugas/pekerjaan, lingkungan sekitarnya, orang yang ditunjuk, adanya pengarahan/
komunikasi yang baik dan dilakukan supervisi atau evaluasi

7
3. Koordinasi
Koordinasi, adalah suatu kegiatan melakukan komunikasi dan hubungan dengan
pihak yang terlibat dalam melancarkan kegiatan agar terjadi nada atau irama yang
sama sehingga terjadi keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian antar
tenaga yang ada di tempat kerja. Koordinasi efektif bisa dilakukan dengan cara : 1)
membangun komunikasi dua arah baik dengan atasan maupun bawahan, 2)
membiasakan melakukan rapat formal ( rapat resmi, pre dan post conferent), 3)
melakukan pelaporan dan pencatatan yang teratur dan berkelanjutan, 4) membuat
pembakuan formulir–formulir yang dipakai dalam semua kegiatan sebagai bukti
tanggung jawab dan tanggung gugat
4. Manajemen waktu
Manajemen waktu biasanya digunakan oleh setiap orang untuk melakukan aktivitas
apa saja. Kemampuan mengelola waktu merupakan capaian keberhasilan seseorang.
Agar dapat berhasil dalam mengelola waktu maka diperlukan pemanfaatan waktu
yang efektif dengan cara : 1) Analisa waktu yang dipakai dengan membuat jadwal
dan kategori kegiatan, 2) memeriksa kembali tiap porsi kategori sesuai waktu yang
ada, 3) menentukan prioritas pekerjaan menurut kegawatan, mendesak, dan tidak
mendesak/rutin, 4) mendelegasikan kepada bawahan, sesuai dengan sifat pekerjaan

E. Penggerak Kelompok (tim)


Kerjasama tim antar unit mempermudah implementasi suatu program kerja dan
pelaksanaan hasil tindak lanjut. Efektivitas kepemimpinan dalam tim dapat dinilai dari
berbagai aspek antara lain:
1. Mampu menajamkan pikiran, menyusun misi, visi dan tujuan yang ingin dicapai,
2. Menyusun rencana aksi yang tertulis, rencana disusun disertai dengan deadline
sehingga tim memiliki arah dan tujuan yang jelas,
3. Membangkitkan hasrat dan semangat yang murni dan penuh daya gerak untuk
mencapai sasaran pribadi dan tim,
4. Mengembangkan rasa percaya diri dan kepercayaan, rasa percaya terhadap anggota
tim dibangun, bertumbuh dengan cepat saat pimpinan membagikan pengalaman dan
pengetahuannya,

8
5. Memupuk komitmen dan tanggung jawab, perwujudan upaya tanpa henti, perhatian
yang terkendali dan energi yang terkonsentrasi,
6. Mampu menarik, memberdayakan dan memiliki anggota yang loyal,
7. Senantiasa menjadi teladan anggota tim dan 8) Berani mengambil keputusan dan
bertanggungjawab terhadap keputusan.
Pada penilaian fungsi kepemimpinan menggambarkan sikap mengarahkan anggota,
memberi masukan, memiliki perhatian, sharing ilmu serta mensosialisasikan tentang
patient safety. Efektivitas perilaku kepemimpinan Tim dapat dilihat dari:
1. Perilaku yang berorientasi pada tugas dan memandu anggota dalam menetapkan
sasaran kinerja yang tinggi tetapi realistis,
2. Perilaku yang berorientasi hubungan dan memperlihatkan kepercayaan, bertindak
ramah, perhatian dan memahami anggota,
3. Kepemimpinan yang partisipatif guna memudahkan partisipasi anggota dalam
pengambilan keputusan, memperbaiki komunikasi, mendorong kerjasama dan
memudahkan pemecahan konflik

F. Monev Kerja dalam Keperawatan


1. Monitoring
Monitoring kinerja klinis bagi perawat merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan mutu kinerja itu sendiri dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
pada umumnya
2. Evaluasi
a. Evaluasi asuhan keperawatan
Keperawatan bertujuan agar pasien memperoleh pelayanan yang lebih efektif dan
lebih efisien. Evaluasi keperawatan meliputi :
1) Pengkajian keperawatan
Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis,
menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan. Kriteria pengkajian
keperawatan :
a) Pengumpulan data dilakukan dengan caravanamnesa, observasi,
pemeriksaan fisik serta dari pemeriksaaan penunjang

9
b) Sumber data adalah klien, keluarga, atau orang yang yang terkait, tim
kesehatan, rekam medis dan catatan lain.
c) Data yang dikumpulkan, difokuskan untuk mengidentifikasi:
- Status kesehatan klien masa lalu.
- Status kesehatan klien saat ini.
- Status biologis-psikologis-sosial-spiritual.
- Respon terhadap terapi
- Harapan terahdap tingkat kesehatan yang optimal.
- Resiko-resiko tinggi masalah.
2) Diagnosa keperawatan.
Perawat menganalisa data pengkajian untuk merumuskan diagnose
keperawatan. Adapun kriteria proses:
a) Proses diagnose terdiri dari analisis, interpretasi data, identifikasi masalah
klien dan perumusan diagnose keperawatan.
b) Diagnosa keperawatan terdiri dari: masalah (P), penyebab (E) dan tanda
atau gejala (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (PE).
c) Bekerja sama dengan klien dan petugas keseshatan lain untuk
memvalidasi diagnosa keperawatan.
d) Melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosa berdasarkan data
terbaru.
3) Perencanaan keperawatan
Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah
dan meningkatkan kesehatan klien Kriteria prosesnya meliputi:
a) Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan dan rencana
tindakan keperawatan.
b) Bekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana tindakan
keperawatan.
c) Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan
klien
d) Mendokumentasi rencana keperawatan.
4) Implementasi

10
Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam
rencana usuhan keperawatan Kriteria proses meliputi:
a) Bekerjasama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.
b) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain.
c) Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan klien.
d) Memberikan pendidikan pada klien dan keluarga mengenai konsep,
keterampilan asuhan diri serta membantu klien memodifikasi lingkungan
yang digunakan
e) Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan
berdasarkan respon klien.
5) Evaluasi Keperawatan
Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan keperawatan dalam
pencapaian tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan. Adapun kriteria
prosesnya:
a) Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secara komprehensif,
tepat waktu dan terus menerus
b) Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur perkembangan
kearah pencapaian tujuan.
c) Memvalidasi dan menganalisis data baru dengan teman sejawat
d) Bekerjasama dengan klien keluarga untuk memodifikasi perencanaan.
Dengan standar usuhan keperawatan tersebut, maka pelayanan
keperawatan menjadi lebih terarah. Standar adalah pernyataan deskriptif
mengenai tingkat penampilan yang diinginkan dan kualitas struktur,
proses. atau hasil yang dapat dinilai Standar pelayanan keperawatan
adalah pernyataan deskriptif mengenai kualitas pelayanan yang diinginkan
untuk mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diberikan pada
pasien (Gillies, 1989).
b. Evaluasi Kinerja Perawat
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan evaluasi kinerja
perawat untuk memperoleh hasil evaluasi kinerja perawat untuk memperoleh hasil
evaluasi secara optional antara lain aspek-aspek yang akan dinilai pelaksana

11
penilaian masalah yang dihadapi dalam penilaian metode-metode dalam penilaian
dan management by objective (mob) :
1) Aspek yang Dinilai
Evaluasi terhadap kinerja perawat dapat dilakukan dengan memenilai
bberbagai hal yang berkaitan dengan pekerjaan perawat yaitu kualitas
pekerjaan yang diselesaikan, kuantitas pekerjaan tanggung jawab dalam
melaksanakan kuantitas pekerjaan dan inisiatif serta ketepatan dalam bekerja.
Faktor lain yang dapat diniki adalah kecepatan dalam bekerja tingkat
kemandirian perilaku selama bekerja kehadiran/ pemanfaatan waktu. Di
samping itu evaluasi kinerja perawat juga dapat dilakukan dengan menilai
berbagai aspek yang disesuaikan dengan tingkat atau jabatan perawat, aspek
tersebut antara lain prestasi kerja tanggung jawab, ketaatan, kejujuran,
kerjasama, prakarsa dan kepemimpinan.
2) Pelaksana penilaian
Pelaksanaan penilaian pada umumnya disesuaikan dengan kebutuhan
penilaian evaluasi penilaian untuk mencapai hasil penilaian yang objektif
,evaluasi kinerja terhadap perawat dapat dilakukan oleh berbagai unsure, yaitu
penyelia atu atau atasan langsung, perawat sendiri perawat lain komsultan
penelitian kerja dan dpat juga dilakukan oleh pasien atau keluarga pasien.
Menegakkan indikator evaluasi harus mencerminkan deskripsi pekerjaan yang
harus mereka lakukan dan harus sederhana, khusus dan jelas. Penilaian kinerja
klinis dapat menggunakan tehnik kualitatif untuk mengukur kompetensi
pekerjaan di bagian khusus. Susunan indikator harus dikembangkan
berdasarkan kekhususan fungsi dan tugas dan itu juga digunakan untuk
mengukur proses dari outcomes kilnis.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen Keperawatan didefinisikan sebuah integrasi sumber-
sumber keperawatan, kerjasama atau koordinasi sehingga proses manajemen
dapat mencapai tujuan, pelayanan keperawatan dan objektivitas asuhan
keperawatan. Dalam lingkup manajemen keperawatan terdiri atas manajemen
operasional/manajemen layanan dan manajemen asuhan keperawatan.
Seorang manajer keperawatan perlu melakukan fungsi-fungsi manajemen
dalam memberikan perawatan kesehatan kepada klien. Perawat manajer
bekerja pada semua tingkat untuk melaksanakan konsep-konsep, prinsip-
prinsip, teori-teori manajemen keperawatan.
Di ruang MPKP pendekatan manajemen ditetapkan dalam bentuk fungsi
manajemen yang terdiri dari fungsi perencaaan (planning), pengorganisasian
(organizing), Gerak aksi (actuating), Pengelolaan staf (staffing),pengarahan
(directing), dan pengarahan (controlling). Jika tujuan organisasi belum
tercapai atau masih ada kesenjangan pihak manajemen harus mampu
menganalisa kembali kelamahan pelaksanaan salah satu dari bebrapa fungsi
manajemen. Untuk itu fungsi manajemen ini memerlukan perumusan standar
untuk kerjaa yang jelas yang digunakan untuka menilai hasil kegiatan staff
atau unit kerja. Apakah ada penyimpangan dan jika ada akan dilakukan
koreksi kembali oleh pihak manajemen

B. Saran
Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah yang kami buat masihlah
jauh dari kata sempurna. Masih banyak kekurangan bahsan materi yamg kami
sampaikan dalam makalah ini. Dan kami tak menutup kemungkinan bagi
pembaca untuk memberikan kritik dan juga saran agar bisa menyempurnakan

13
makalah ini. Kami ucapkan terimakasih kepada pembaca yang telah
memberikan kritik maupun sarannya.
Untuk mahasiswa agar bisa lebih mencari literature dan mempelajari terkait
manajemen pelayanan keperawatan. Karena sebagai calon tenag kesehatan
tentunya kita harus bisa melakukan manajemen baik dimulai dari sendiri
hingga nanti ketika kita berada di dunia kerja

14
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta : BPGE


Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan) Jakarta : Erlangga
Griffin. 2003. Pengantar manajemen. Jakarta : Erlangga:
Sri Mugianti.2016.MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM PRAKTEK
KEPERAWATAN. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan

15

Anda mungkin juga menyukai