Anda di halaman 1dari 82

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 ASPEK GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS


2.1.1 Luas dan Batas Administrasi

Kabupaten Karimun merupakan salah satu wilayah administrasi yang


bercirikan kepulauan karena memiliki bentangan alam laut (seascape) berupa pulau-
pulau kecil. Sebagai kabupaten yang bercirikan kepulauan, Kabupaten Karimun
memiliki total jumlah pulau sebanyak 250 pulau dan 57 di antaranya berpenghuni
(BPS, 2020). Keseluruhan pulau di Kabupaten Karimun sudah memiliki nama dan
termasuk ke dalam kategori pulau-pulau kecil karena memiliki luasan di bawah dari
2000 km² berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014. Dua pulau yang saat ini
menjadi sentra kegiatan ekonomi masyarakat serta permukiman adalah Pulau Kundur
dan Pulau Karimun.

Tabel 2.1. Luas Wilayah dan Jumlah Pulau Menurut Kecamatan di Kabupaten
Karimun Tahun 2019

IBUKOTA LUAS PERSENTASE JUMLAH


NO KECAMATAN
KECAMATAN (km2) (%) PULAU
1 Moro Moro 447,92 29,39 85
2 Durai Telaga Tujuh 62,98 4,13 47
3 Kundur Tanjung Batu Kota 83,74 5,49 -
4 Kundur Utara Tanjung Berlian Kota 245,65 16,12 -
5 Kundur Barat Sawang 189,92 12,46 11
6 Ungar Sei Buluh 55,53 3,64 26
7 Belat Sebele 109,34 7,17 25
8 Karimun Tanjung Balai Kota 59,76 3,92 24
9 Buru Buru 73,40 4,82 7
10 Meral Meral Kota 57,85 3,80 4
11 Tebing Tebing 76,35 5,01 20
12 Meral Barat Darussaalam 61,55 4,04 5
1.524,00 100 254
Sumber : BPS - Buku Karimun Dalam Angka Tahun 2020

Secara keseluruhan total luas daratan dan perairan Kabupaten Karimun kurang
lebih 7.984 km² dengan persentase luas darat dan laut masing-masing 19,09 persen

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 1


dan 80,91 persen. Mengacu pada Undang-Undang 23 tahun 2014 tentang
pemerintahan daerah, maka kabupaten saat ini tidak lagi memiliki hak kelola atas
ruang laut nol sampai empat mil yang diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan
atau ke arah perairan kepulauan. Terdapat pembagian wilayah pengelolaan ruang laut,
yakni wilayah ruang laut nol sampai dua belas mil berada pada pengelolaan
pemerintah provinsi, sedangkan pemerintah kabupaten berwenang untuk melakukan
pemberdayaan nelayan kecil. Kendati begitu, wilayah administrasi pemerintah
kabupaten tetap terdiri atas lingkup darat (pulau-pulau) dan perairan (laut hingga
empat mil).

Berdasarkan pembagian luas wilayah administrasi kecamatan, maka


Kecamatan Moro memiliki luas paling besar dengan persentase 29,39 persen dengan
luas wilayah daratan 447,92 km2, diikuti oleh kecamatan Kundur Utara sebesar
16,12% (245,65 km2) dan Kundur Barat 12,46% (189,92 km2). Sedangkan kecamatan
dengan jumlah pulau terbanyak adalah kecamatan Moro dengan 85 pulau terbanyak
di Kabupaten Karimun, kecamatan Durai 47 pulau dan kecamatan Ungar 26 pulau.

Gambar 2.1
Peta Administrasi Kabupaten Karimun

Sumber : Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun Tahun 2011-2031

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 2


2.1.2 Topografi dan Kemiringan
Topografi di Kabupaten Karimun memiliki keragaman, yakni datar,
berombak, bergelombang, berbukit dan bergunung. Ketinggian tempat (altitude) di
Kabupaten Karimun berkisar 0 sampai 478 meter diatas permukaan laut (dpl) dengan
puncak tertinggi Gunung Jantan. Topografi Kabupaten Karimun berupa dataran
hingga landai berada pada ketinggian 0 sampai 25 meter dpl. Topografi yang
bergelombang berada pada ketinggian 25 sampai 200 meter dpl. Topografi berupa
lereng berbuit berada pada ketinggian 25 sampai 300 meter dpl. Topografi berupa
bukit bergunung berada pada ketinggian hingga 478 meter yang terletak di Gunung
Jantan, Gunung Betina, dan Gunung Papan. Berdasarkan hasil interpretasi dan
analisis Peta Topografi skala 1:50.000, tingkat kemiringan lereng di Kabupaten
Karimun dapat dikelompokkan menjadi lima kelas (Tabel 2.2).

Tabel 2.2. Tingkat Kemiringan Wilayah di Kabupaten Karimun

Total Luas
Kemiringan (%) Keterangan Cakupan Wilayah Total (Km2)
(Km2)
0-3 Datar Keseluruhan Pulau 768,4
Pulau Kundur 263,31
Pulau Karimun Besar 68,05
Pulau Gunung Papan 26,84
Pulau Belat 33,65
Pulau Buru 17,09
Pulau Sugi 44,51
Pulau Combol 44,51
Pulau Karimun Kecil 1,48
Pulau Durian 8,44
Pulau Citlim 18,40
Pulau Parit 10,25
Pulau Sugi Bawah 17,60
Pulau Asam 3,48
3-8 Landai – Pulau Kundur 9,40 81,66
Berombak Pulau Karimun Besar 9,87
Pulau Gunung Papan 4,47
Pulau Belat 1,5
Pulau Sugi 2,31
Pulau Combol 7,79
Pulau Durian 10,25
PulauParit 2,1
Pulau Sugi Bawah 1,26
Pulau Panjang 1,56
8-15 Bergelombang Pulau Karimun besar 8,21 86.20
Pulau Combol 6,42

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 3


Total Luas
Kemiringan (%) Keterangan Cakupan Wilayah Total (Km2)
(Km2)
Pulau Sugi 20,89
Pulau Kundur 29,96
Pulau Karimun Kecil 4,02
15-30 Berbukit Pulau Karimun Besar 8,55 14,4
Pulau Gunung Papan 1,65
Pulau Combol 4,2
30-45 Agak curam Pulau Karimun Besar 3,2 7,54
Pulau Karimun Kecil 2,86
Pulau Gunung Papan 1,48
Jumlah 958,2
Sumber : Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun Tahun 2011-2031

2.1.3 Geologi dan Tanah


2.1.3.1 Stratigrafi
Stratigrafi geologi Kabupaten Karimun merupakan bagian dari stratigrafi
geologi Kepulauan Riau yang dapat dibagi menjadi tiga periode yaitu Paleozonik
Akhir, Mesozoik dan Tersier Tengah-Akhir. Berdasarkan pada litologi penyusunnya
dari Peta Geologi Skala 1:250.000 lembar Bengkalis dan Siak Sri Indrapura-Tanjung
Pinang oleh N.R. Cameron, S.A. Ghazali dan S.J. Thompson (1982), Kabupaten
Karimun terbagi menjadi satuan-satuan batuan/formasi, antara lain Formasi Berakit
(Kompleks batuan Malihan), Formasi Semarung, Formasi Pancur, Formasi
Durianglang, Formasi Malang (MPm), Granit, Kuarsir Porfir, Formasi Tanjung
Kerontang, Endapan Permukaan Tua (Qp) dan Endapan permukaan Muda (Qp).

2.1.3.2 Struktur Geologi


Secara struktur dan tektonik, Kabupaten Karimun didominasi oleh aktivitas
tektonik berumur mesozoikum dengan unsur struktur utama adalah lipatan dan sesar.
Struktur tersebut terdapat di daerah pegunungan, umumnya membentuk punggungan-
punggungan dan kelurusan. Lipatan, dijumpai pada batuan berumur kapur dengan
karakteristik berarah Barat Laut-Tenggara, diperkirakan sangat berkorelasi dengan
kompresi tektonik berarah Timur Laut-Barat Daya, lipatan yang terjadi
mencerminkan kelurusan regional dari Benua Asia/Semenanjung Malaya.
Kenampakan sesar diisi oleh retas-retas batuan beku, khusus untuk Pulau
Kundur dan Pulau Moro serta pulau di sekitarnya, terdapat daerah-daerah perbukitan
yang berisikan granit yang telah mengalami pengekaran, pelipatan, dan pensesaran

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 4


pada saat proses berlangsung cekungan. Transgresi secara global juga terjadi pada
cekungan ini yang disusul dengan endapan-endapan sedimen sebagai sumber energi,
minyak, dan gas bumi, batubara dan gambut serta endapan mineral (RTRW
Kabupaten Karimun 2011-2031).

2.1.3.3 Tekstur dan Jenis Tanah


Tekstur tanah di Kabupaten Karimun dibedakan menjadi tekstur halus (liat),
tekstur sedang (lempung), dan tekstur kasar. Berdasarkan jenis tanahnya, dapat
dibedakan menjadi lima macam jenis tanah yang terdiri dari organosol, glei humus,
podsolik merah kuning, latosol, dan aluvial.
1. Tanah organosol : tanah ini tersebar di pulau-pulau kecil dan dijumpai di
pesisir pantai Kabupaten Karimun.
2. Glei humus : mempunyai solum kurang dari satu meter dengan warna umum
kelabu kelam sampai hitam.
3. Tanah podsolik merah kuning : jenis tanah ini terdapat di Pulau Sugi. Tanah
ini cocok untuk kegiatan pertanian dan perkebunan.
4. Tanah latosol : jenis tanah ini dijumpai di Pulau Karimun Besar, Pulau
Kundur, dan beberapa pulau kecil sekitarnya dan sebagian besar gugus pulau
yang ada di Kecamatan Moro.
5. Tanah aluvial : jenis tanah ini terdapat di Pulau Karimun Besar dan Pulau
Kundur.

2.1.4 Hidrologi
Pulau-pulau kecil di Kabupaten Karimun memiliki daya tangkapan air
berbeda-beda sesuai dengan luas penampang dan bentukan cekungan pulau. Pulau
Karimun merupakan pulau dengan catchment area yang baik karena mempunyai
daerah resapan yang optimal dengan luas pulau yang cukup besar sehingga mampu
menampung dan menyimpan air lebih banyak dibandingkan dengan pulau-pulau
lainnya. Kenampakan morfologi di sebelah utara Pulau Karimun merupakan
perbukitan yang berfungsi sebagai kawasan penyangga yang dapat menopang
kawasan di bawahnya sebagai penyedia sumber daya air.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 5


Masyarakat di Kabupaten Karimun memanfaatkan sumber daya air yang
berasal dari berbagai sumber air untuk berbagai keperluan domestik, irigasi atau
pertanian, pelayaran, industri, wisata dan lain-lain. Sumber air yang dimanfaatkan
berasal dari air permukaan dan air bawah permukaan (air tanah). Air di dalam sistem
sungai, sistem irigasi, sistem drainase, waduk, danau/kolong termasuk ke dalam air
permukaan. Sedangkan air tanah/sumur dan mata air termasuk ke dalam air bawah
permukaan atau air tanah.

2.1.4.1 Air Permukaan


Sungai-sungai yang mengalir di pulau-pulau kecil di Kabupaten Karimun
terbagi menjadi dua jenis sungai berdasarkan waktu-musimnya, yaitu sungai
perennial dan sungai musiman (intermittent). Sungai perennial adalah sungai yang
mengalir sepanjang tahun. Jenis sungai perennial tidak tergantung pada pola
perubahan musim dan memiliki ketersediaan stok sumber daya air yang selalu
tersedia, baik di musim penghujan maupun di musim kemarau. Sumber air jenis
sungai perennial berasal dari mata air yang berada di daerah hulu sungai.

Sungai musiman adalah sungai yang alirannya sangat dipengaruhi oleh


keadaan musim. Pada saat musim penghujan volume air yang masuk ke dalam sungai
meningkat karena adanya limpasan air hujan yang masuk dari lereng-lereng dan bukit
sehingga menyebabkan debit aliran air sungai meningkat. Namun jenis sungai
musiman akan memiliki debit aliran air yang sangat rendah bahkan tanpa aliran sama
sekali ketika musim kemarau datang. Sumber air pada sungai jenis musiman adalah
limpasan air permukaan dari lereng-lereng dan bukit.

Sungai perennial di Kabupaten Karimun meliputi Sungai Sememal, Sungai


Bati, Sungai Busung dan Sungai Raya berada di Pulau Karimun Besar. Sungai
Kundur, Sungai Sanglang, Sungai Sawang dan Sungai Layang berada di Pulau
Kundur serta Sungai Sugi berada di Pulau Sugi. Banyaknya jenis sungai perennial di
Kabupaten Karimun terutama di Pulau Karimun, Pulau Sugi dan Pulau Kundur
merupakan potensi besar untuk mengembangkan kegiatan pertanian berbasis lahan
dan sungai dapat dimanfaatkan sebagai fungsi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim
seperti yang berdampak pada bencana banjir dan kekeringan.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 6


Morfologi sungai di Kabupaten Karimun pada umumnya sama dengan sungai-
sungai lainnya yang menunjukan pelebaran badan sungai di daerah hilir dan
penyempitan badan sungai di daerah hulu. Hal tersebut yang menyebabkan pengaruh
atas kecepatan aliran permukaan sungai. Pada bagian hilir sungai, badan sungai
cendrung membentuk kelokan terutama pada kemiringan lereng nol sampai tiga
persen. Pada bagian hulu yang cendrung berada pada kemiringan lereng di atas 30
persen menjadi pertemuan anakan sungai sehingga menyerupai huruf “V”. Pola aliran
sungai di Pulau Karimun Besar dan Pulau Kundur yang memiliki daya tangkap air
lebih besar cenderung memiliki pola dendritik yang mencerminkan homogenitas
material penyusunnya.

Air kolong, adalah genangan air yang terdapat pada kolong-kolong bekas
penambangan timah berbentuk kolam atau situ, berukuran beberapa ratus meter
hingga puluhan hektar. Kedalaman kolong berkisar antara beberapa meter hingga
sampai lebih dari 20 meter. Air kolong tersebut dimanfaatkan untuk budidaya ikan air
tawar maupun sumber air minum yang dikelola oleh PDAM.

Berdasarkan data dari Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun


2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karimun Tahun 2011 – 2031
terdapat sekitar 144 kolong dan danau/situ yang tersebar di Kabupaten Karimun yang
terdiri dari 94 kolong dan 50 danau/situ. Sebagian besar danau/situ maupun kolong
tersebut belum dimanfaatkan dengan baik sebagai sumber air minum maupun sebagai
sarana kegiatan lainnya seperti budidaya perikanan, pariwisata ataupun sebagai
sumber air minum.

Tabel 2.3. Jumlah Danau/Situ dan Kolong di Kabupaten Karimun Tahun 2012

LUAS LUAS
NO NAMA JUMLAH NAMA JUMLAH
(Ha) (Ha)
1 Danau Bati 1 2.056 Kolong Asam 4 4.653
2 Danau Dang Merdu 2 0.956 Kolong Bukit Senang 3 0.057
3 Danau Kenipan 7 34.550 Kolong Buluh Fatah 11 7.383
4 Danau Kodim 2 0.649 Kolong Citlim 1 1.122
5 Danau Kolong 4 4.083 Kolong Dendang 1 0.860
6 Danau Mandor 2 4.547 Kolong Ex PT Pasir 3 1.616
7 Danau Moro 1 3 5.605 Kolong Gemuruh 2 7.468
8 Danau Parit 1 3 10.396 Kolong Kampung Baru 5 27.807
9 Danau Plengkung 2 10.087 Kolong Kundur 3 3.203

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 7


LUAS LUAS
NO NAMA JUMLAH NAMA JUMLAH
(Ha) (Ha)
10 Danau Pongkar 2 2 7.890 Kolong Lubok 6 5.208
11 Danau PT 4 26.087 Kolong Mata Air 13 62.499
12 Danau PT. KMS 1 4 50.602 Kolong Pantai Timun 1 0.910
13 Danau RSUD 1 0.321 Kolong Parit Makam 5 14.384
14 Danau Sebaik 1 2.364 Kolong Perayun 2 3.101
15 Danau Sentani 1 21.862 Kolong PLTD Pongkar 1 0.960
16 Danau Sidodadi 2 1.894 Kolong PN/Pesantren 4 6.209
17 Danau Teluk Lekop 3 1.506 Kolong Rio Timas 4 2.362
18 Danau Tg Kilang 1 4 2.088 Kolong Sawang 14 19.863
19 Danau Timah 1 0.584 Kolong Sidomoro 1 4.336
20 Danau Ujung Moro 1 0.374 Kolong Teluk Dalam 8 12.475
21 Kolong Tempan 2 1.658
Sumber : Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun Tahun 2011-2031

Seperti halnya pada batuan granit di Kabupaten Karimun merupakan jenis


batuan beku (masif) yang memiliki mineral kuarsa lebih dari 10 persen, namun
dengan adanya sistem kekar dan tingkat pelapukan maka jenis batuannya dapat
bertindak sebagai akuifer. Beberapa lokasi yang ditambang yaitu pemboran batuan
granit kemudian dibuat sumur, hasilnya air tanah dapat keluar. Zone akuifer batuan
granit dari hasil penelitiannya PT. Yodha Karya (2003) dapat dibagi menjadi dua,
yaitu :
1. Zone 1, berupa lapisan timbunan yang terdiri dari pecahan batu granit, material
penyusun lapisan ini umumnya bersifat lepas sehingga membentuk rongga-rongga
yang saling berhubungan. Jika di atas lapisan ini terdapat air, maka lapisan
tersebut akan meresap ke dalam lapisan, selanjutnya mengalir melalui rongga dan
butir dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Bila lapisan ini telah jenuh,
maka air yang telah berada di atasnya tidak dapat meresap lagi, dan menyebabkan
terjadinya genangan air atau aliran permukaan.
2. Zone 2, terdapat di lapisan bawah Zone 1, merupakan batuan granit yang
memiliki rekahan. Meskipun rekahan-rekahan tersebut pada awalnya terbentuk
secara alami, namun akibat adanya kegiatan peledakan menyebabkan makin
bertambah besar dan bertambah banyak, sehingga air yang terdapat pada zone 1
mengalir ke zone 2 melalui rekahan- rekahan yang saling berhubungan dan
terakumulasi pada suatu tempat. Keterdapatan air tanah di Kabupaten Karimun

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 8


dapat di bedakan menjadi tiga jenis akuifer, yaitu akuifer berproduksi sedang,
akuifer produktivitas kecil dan akuifer air tanah langka (peta hidrogeologi).

 Akuifer dengan produktivitas sedang yaitu akuifer tidak menerus, keterusan


rendah, muka air tanah umumnya beragam, debit lebih dari lima liter per-
detik. Persebaran jenis akuifer ini menempati sebagian besar Pulau Karimun
Besar, Pulau Kundur, Pulau Gunung Papan, Pulau Belat, Pulau Parit dan
bagian pantai Pulau Buru.

 Akuifer dengan produktivitas kecil, muncul setempat, umumnya keterusan


sangat rendah, air tanah dangkal setempat dalam jumlah yang terbatas dapat
diperoleh pada zone pelapukan batuan padu atau di daerah dataran. Sebaran
jenis akuifer ini di bagian Tengah Pulau Karimun Besar, Pulau Kundur, Pulau
Belat, Pulau Parit, Pulau Buru dan pulau kecil lainnya.

 Daerah air tanah langka dengan akuifernya pasir dari lapukan granit, celahan
atau rekahan granit itu sendiri dimana produktivitasnya sangat kecil terdapat
di daerah perbukitan Pulau Karimun Besar, sebagian kecil Pulau Kundur,
Pulau Gunung Papan dan Pulau Parit.

2.1.4.2 Mata Air


Mata air memiliki peranan yang sangat penting sebagai penyedia kebutuhan
sumber daya air bagi masyarakat. Keberadaan mata air yang terjaga menjadi indikasi
kualitas lingkungan yang baik karena terjaganya fungsi hidrologi dan hutan alam
sebagai penyimpan stok air. Air Terjun Pongkar yang terletak di bagian utara Pulau
Karimun Besar merupakan salah satu potret terjaganya mata air di Kabupaten
Karimun. Potensi Air Terjun Pongkar dapat dimanfaatkan sebagai sumber air minum,
irigasi pertanian, wisata, dan lainnya bagi masyarakat. Pemanfaatan mata air di
Kabupaten Karimun baru sebatas di Air Terjun Pongkar di Desa Pongkar, Kecamatan
Tebing, Pulau Karimun Besar.

Selain mata air di Air Terjun Pongkar, di Kabupaten Karimun terdapat mata air
lainnya terutama di wilayah hulu sungai, seperti di Sungai Kundur, Kecamatan
Kundur. Mata air tersebut biasanya terletak di bagian lereng-lereng sekitar hulu
sungai. Rata-rata kecepatan aliran permukaan mata air 0,5 sampai 2 liter per-detik.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 9


Tabel 2.4 Parameter Kualitas Air Pada Beberapa Lokasi di Kabupaten Karimun
DO NH3 NO2 NO3 PO4 CaCO3
Lokasi Suhu (oC) pH Salinitas (ppt)
(ppm) (ppm) (ppm) (ppm) (ppm) (ppm)
Standar baku mutu 28-32 7-8,5 32-34 5-7,5 <0,5 <25 <50 5-10 >150
P. Kundur 29,5 7,0 39,0 6,0 0,40 15,0 19,5 3,5 190
P. Durian 30,0 6,9 37,5 5,5 0,35 17,5 22,0 6,0 200
P. Tulang 30,0 7,2 37,0 5,9 0,30 18,5 19,0 5,7 185
P. Nipah 30,5 7,3 37,0 6,10 0,15 14,0 20,5 7,1 190
Sumber: RPJMD Kepulauan Riau Tahun 2010-2015

2.1.5 Klimatologi
Kabupaten Karimun termasuk ke dalam tipe iklim basah karena sangat
dipengaruhi oleh perubahan arah angin yang melintas. Berdasarkan arahnya, angin
berasal dari arah Utara, Timur Laut, Barat Laut, Tenggara, Selatan, dan sebelah Barat
Laut Kabupaten Karimun. Pada puncak musim penghujan, yaitu bulan Desember dan
Januari, kecapatan rata-rata angin di Kabupaten Karimun mencapai titik maksimum
sampai lima knot per-hari.

Layaknya kabupaten lain di Indonesia yang termasuk ke dalam daerah tropis,


Kabupaten Karimun hanya mengenal dua musim, yaitu musim kemarau dan musim
penghujan. Rata-rata curah hujan di tahun 2019 sebesar 164,96 mm3, musim kemarau
terjadi pada bulan Januari sampai dengan Februari dimana curah hujan terendah
terjadi di bulan Februari, yaitu 22,5 mm3 dengan jumlah hari hujan sebanyak 9 hari,
sedangkan tertinggi terjadi di bulan Mei yaitu 420,9 mm3. Jumlah hari hujan
terbanyak selama 23 hari terjadi di bulan Mei dan Juni. Penyinaran matahari tertinggi
terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar 82,4 persen.
Jika dilihat pada tabel 2.5 dibawah dapat disimpulkan bahwa di kabupaten
Karimun rata-rata sepanjang tahun 2019 dalam setiap bulannya terjadi hujan mulai
dari intensitas jarang/sedikit pada bulan Februari dan bulan September, intensitas
sedang bulan Januari, Maret, April, Juli, Agustus dan puncaknya pada bulan Oktober
– Desember, serta intensitas tinggi pada bulan Mei dan Juni.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 10


Tabel 2.5 Rata-rata Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan dan Penyinaran Matahari di
Kabupaten Karimun per Bulan Tahun 2019
Bulan Curah Hujan (mm3) Hari Hujan (hari) Penyinaran Matahari (%)
Januari/January 42.90 13.00 64.00
Februari/February 22.50 9.00 82.40
Maret/March 154.90 11.00 70.40
April/April 293.60 18.00 43.00
Mei/May 420.90 23.00 37.00
Juni/June 316.40 23.00 29.00
Juli/July 95.30 14.00 47.00
Agustus/August 203.20 16.00 43.00
September/September 72.50 7.00 38.00
Oktober/October 34.00 19.00 41.00
November/November 176.20 19.00 38.00
Desember/December 147.10 18.00 38.00
Tahun 2019 164.96 15.83 47.57
Tahun 2018 183.68 15.42 49.54
Tahun 2017 218.92 18.75 34.35
Tahun 2016 121.83 14.58 59.92
Tahun 2015 183.90 18.50 55.42
Sumber: Stasiun Meteorologi & Geofisika Tanjung Balai Karimun dalam Karimun Dalam Angka, diolah

Perubahan cuaca dipengaruhi unsur-unsur iklim seperti temperatur, suhu dan


curah hujan. Menurut Schmidt dan Ferguson, tipe iklim Kabupaten Karimun bertipe
A2 dengan bulan basah lebih dari sembilan bulan dan bulan kering terjadi dua hingga
tiga bulan dalam setahun.

Tabel 2.6 Tipe Iklim Menurut Schmidt Ferguson


Bulan
Type
Basah Kering
A1 >9 <2
A2 >9 2-3
B1 7-9 <2
B2 7-9 2-3
B3 7-9 4-6
C1 7-9 <2
C2 7-9 2-3
C3 7-9 4-6
D1 7-9 <2
D2 7-9 2-3
D3 7-9 4-6
E1 <3 <2
E2 <3 2-3

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 11


Bulan
Type
Basah Kering
E3 <3 >7
Sumber: Hasil Analisis (Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun
Tahun 2011-2031)

2.1.6 Potensi Pengembangan Wilayah


2.1.6.1 Perikanan
Pasal 14 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2014 menyebutkan bahwa
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan bidang kehutanan, kelautan, serta energi dan
sumber daya mineral dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi. Dengan
berlakunya UU No. 23 Tahun 2014, terjadi perubahan kewenangan pengelolaan laut
Provinsi yang semula 4-12 mil kini menjadi 0-12 mil, pengelolaan perairan yang
dilakukan sebelumnya oleh Pemerintah Kabupaten/Kota diambil alih oleh Pemerintah
Provinsi, salah satunya kewenangan zonasi laut yang dahulu 4-12 mil, kini menjadi 0-
12 mil. Sebelumnya zonazi laut 0-4 mil menjadi kewenangan Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Secara umum, UU Pemerintahan Daerah menarik secara signifikan
kewenangan pengelolaan SDA kelautan dan perikanan dari kabupaten/kota.
Perubahan yang sangat drastis terjadi pada sektor kelautan di mana UU Pemerintahan
Daerah tidak menyisakan satu kewenanganpun kepada kabupaten/kota untuk
pengelolaan sumberdaya laut. Desentralisasi pengelolaan sumberdaya laut hanya
sampai di tingkat provinsi. Tidak seperti di sektor kelautan, pada sektor perikanan,
kabupaten/kota masih memiliki kewenangan sekalipun lebih banyak untuk urusan
pemberdayaan nelayan kecil. Urusan lainnya adalah pengelolaan dan
penyelanggaraan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan menerbitkan izin perikanan
budidaya. Kewenangan yang diberikan ke provinsi banyak menyangkut perizinan
selain pengawasan sumberdaya perikanan.
Potensi pengembangan wilayah dalam subsektor bidang kelautan dan
perikanan dibedakan atas kegiatan perikanan tangkap, kegiatan perikanan budidaya,
konservasi kelautan, dan kegiatan pengolahan hasil perairan. Hal tersebut didasarkan
pada kondisi dan potensi yang dimiliki Kabupaten Karimun dalam sub-sektor bidang
kelautan dan perikanan. Kegiatan yang berbasiskan kelautan dan perikanan sangat

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 12


strategis untuk mendukung pengembangan wilayah terutama dalam hal penguatan
ekonomi masyarakat.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat akan mempengaruhi perkembangan
dan pergeseran pola hidup dan budaya masyarakat, juga diikuti dengan pergeseran
konsumsi kebutuhan pokok termasuk pola makan dan konsumsi bahan makanannya.
Ikan sebagai salah satu konsumsi makanan pokok menjadi perhatian penting bagi
masyarakat. Selain memiliki protein tinggi, mudah didapat dan dikembangkan oleh
masyarakat, harganya juga relatif murah. Maka sepantasnya apabila dalam kebijakan
pemerintah Indonesia dalam Indonesia sehat 2020, bidang kelautan dan perikanan
menjadi salah satu bagian penting dan strategis dalam mendukung kebijakan tersebut.
Produksi perikanan pada tahun 2019 mengalami peningkatan dari sisi volume
maupun nilainya. Begitu juga dengan jumlah nelayan meningkat dari tahun
sebelumnya. Berdasarkan volume dan nilai produksi perikanan untuk tahun 2019
jumlah produksi penangkapan perikanan di Kabupaten Karimun adalah 57.636 ton
dengan jumlah nilai Rp. 1.996.308.683.000,- penyumbang angka terbesar adalah
kecamatan Meral dengan volume produksi sebesar 24.051 ton (Rp. 794.025.000.000).
kecamatan Moro menjadi penyumbang terbesar sektor budidaya perikanan dengan volume
produksi sebesar 506 ton dan nilai Rp. 6.217.600.000. Produksi budidaya perikanan
adalah 1.011 ton atau dengan jumlah nilai Rp. 19.216.280.000,-

Tabel 2.7 Volume dan Nilai Produksi Perikanan menurut Kecamatan di Kabupaten
Karimun (Ton dan 000 Rp) Tahun 2019.

PENANGKAPAN BUDIDAYA
KECAMATAN VOLUME VOLUME
NILAI (RP) NILAI (RP.)
(TON) (TON)
Karimun 8.944 261.178.500.000 1 21.090.000
Meral 24.051 794.025.000.000 356 8.479.056
Tebing 1.746 55.953.585.000 118 3.284.280
Kundur 298 11.660.875.000 4 91.080
Kundur Barat 544 17.532.914.000 1 30.360.000
Kundur Utara 406 12.129.330.000 - 12.010.000
Buru 3.818 151.058.640.000 - -
Moro 14.358 575.674.626.000 506 6.217.600.000
Durai 1.533 50.143.140.000 3 227.099.000
Meral Barat 1.155 45.251.035.000 2 48.875.000
Belat 375 10.621.660.000 - -

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 13


PENANGKAPAN BUDIDAYA
KECAMATAN VOLUME VOLUME
NILAI (RP) NILAI (RP.)
(TON) (TON)
Ungar 404 11.079.378.000 20 804.830.000
TOTAL 57.636 1.996.308.683.000 1.011 19.216.280.000
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Karimun tahun 2020

Jumlah produksi perikanan dan nilai yang diperoleh dalam kurun lima
tahun terakhir, yakni dari tahun 2015 hingga tahun 2019, menunjukkan bahwa
jumlah produksi dan nilai terus mengalami peningkatan namun ditahun 2019
terjadi penurunan dan signifikan. Berikut ini adalah tabel jumlah produksi
perikanan dan nilainya dari tahun 2015 hingga tahun 2019.

Tabel 2.8. Volume dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap


kabupaten Karimun Tahun 2015 - 2019

TAHUN JUMLAH PRODUKSI (TON) NILAI (RP.000,-)


2019 57.636,00 1.996.308.683,-
2018 66.387,00 2.029.508.642,-
2017 60.116,00 1.887.966.468,-
2016 62.127,00 1.585.650.000,-
2015 46.710,00 1.584.955.990,-
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Karimun tahun 2019

A. Perikanan Tangkap
Di Kabupaten Karimun aktivitas perikanan berpotensi didorong sebagai
sektor strategis yang mendukung pengembangan wilayah kepulauan terutama jika
dikaitkan dengan pengembangan perekonomian masyarakat. Kegiatan perikanan yang
dapat dikembangkan terdiri atas kegiatan perikanan budidaya (laut, air tawar dan air
payau) dan perikanan tangkap serta pengolahan. Area tangkap yang paling potensial
untuk kegiatan perikanan tangkap adalah pada gugusan Pulau Sugi, Combol, dan
Perairan Rukau (Kecamatan Moro dan Durai) karena dukungan ekosistem pesisir
yang sangat sesuai untuk berkembangnya biota laut.
Sejauh ini aktivitas penangkapan ikan sudah semakin memadai namun
ebagian aktivitasnya masih dilakukan secara tradisional. Terlihat ditabel 2.9 bahwa

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 14


jumlah armada nelayan terbanyak adalah di kecamatan Moro dengan total 2.556
armada yang terdiri dari perahu tidak bermotor sampai dengan kapal lebih dari 30
grosstone (GT). Khusus untuk armada kapal diatas 30 GT terbanyak adalah
kecamatan Meral dengan jumlah 123 armada.
Tabel 2.9. Jumlah Armada Penangkapan Perikanan PerKecamatan Kabupaten
Karimun Tahun 2015 – 2019

JUMLAH ARMADA (UNIT)


JUMLAH
NO KECAMATAN PERAHU MOTOR 5 – 30 > 30
PTM < 5 GT (Unit)
BERMOTOR TEMPEL GT GT
1 KARIMUN 23 201 20 109 7 - 360
2 MERAL 95 117 1 299 102 123 737
3 TEBING 43 131 118 156 - - 448
4 BURU 2 366 38 149 23 - 578
5 KUNDUR 18 56 2 14 - - 90
KUNDUR
6 55 253 7 53 - - 368
BARAT
KUNDUR
7 20 49 - 14 - - 83
UTARA
8 MORO 365 916 335 869 68 3 2556
9 DURAI 30 116 1 223 - - 371
10 MERAL BARAT 77 85 30 122 - - 314
11 BELAT 129 158 1 60 - - 348
12 UNGAR 28 218 - 72 - - 318
TOTAL 885 2.666 553 2140 201 126 6571
TAHUN 2018 3656 - 536 2100 194 170 6656
TAHUN 2017 1283 2226 521 2138 290 126 6584
TAHUN 2016 1 710 2378 290 2045 298 29 6750
TAHUN 2015 2144 1298 274 2123 465 190 6494
Sumber : Laporan Tahunan Dinas Perikanan Tahun 2019

Sesuai dengan letak posisi Kabupaten Karimun yang sangat strategis, yang
berdekatan dengan pasar internasional yaitu negara Malaysia dan Singapura,
menjadikan pasar ekspor produk perikanan saat ini sangat terbuka dan menjanjikan.
Karena letak yang strategis Kabupaten Karimun merupakan pintu ekspor produk
perikanan utama di wilayah Kepulauan Riau dan sekitarnya. Sehingga produk
perikanan daerah sekitar seperti Tembilahan, Bengkalis, Selat Panjang serta Jambi di
ekspor melalui pelabuhan Tanjung Balai Karimun dan Moro. Potensi ekspor ini masih
bisa ditingkatkan apabila Kabupaten Karimun telah memiliki Pelabuhan Perikanan.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 15


Selanjutnya perkembangan kegiatan ekspor perikanan tangkap pada tahun
2019 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan dengan telah ditetapkannya Undang-
Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, dimana sebagian
kewenangan di bidang perikanan berada di Pemerintah Provinsi, sehingga data ekspor
perikanan tangkap hanya data yang menjadi kewenangan kabupaten.

Tabel 2.10 Jumlah Ekspor Perikanan Tangkap Kabupaten Karimun


Tahun 2015 s/d 2019

N PRODUKSI/TAHUN (Ton) PENINGKAT


URAIAN
O 2015 2016 2017 2018 2019 AN (%)
1. Jumlah ekspor
2.200 2.335 - -
perikanan budidaya
2. Jumlah ekspor
16.350 16.655 10.111 7.000,14 4.961,66 69
perikanan tangkap
3. Jumlah ekspor
3.360 3.771 - -
pengolahan perikanan
JUMLAH 12.208,82 21.910 22.761 10.111 7.000,14 20

Sumber : Dinas Perikanan Tahun 2019

Perkembangan ekspor perikanan tangkap pada tahun 2019 dengan volume


4.961,66 ton adalah senilai Rp. 185.885.610.000,00,-. Volume dan nila ekspor
tertingg terjadi pada periode triwulan pertama bulan Januari – Maret tahun 2019
dengan volume produksi sebesar 1.461,43 ton setara dengan Rp. 64.292.595.000,-
Secara keseluruhan rincian per triwulan dapat dilihat pada tabel 2.11.

Tabel 2.11. Volume dan Nilai Ekspor Perikanan Tangkap Kabupaten Karimun
Tahun 2019
NO. BULAN VOLUME (Ton) NILAI (Rp.000,-)

1 JANUARI-MARET 2019 1.461,43 64.292.595,-

2 APRIL-JUNI 2019 1.118,34 43.583.720,-

3 JULI-SEPTEMBER 2019 1.272,86 49.182.690,-

4 OKTOBER-DESEMBER 2019 1.109,03 28.826.605,-

TOTAL 4.961,66 185.885.610,-

Sumber : Dinas Perikanan Tahun 2019

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 16


B. Perikanan Budidaya
Kegiatan budidaya perikanan laut (mariculture) terbagi ke dalam dua kategori,
yakni kegiatan budidaya perikanan untuk pembesaran dan kegiatan perikanan untuk
pembenihan. Kegiatan budidaya perikanan laut di Kabupaten Karimun berkembang
dengan fokus pembesaran dengan stok benih berasal dari alam. Kegiatan budidaya
tambak di Kabupaten Karimun tersebar di pesisir pulau terutama di Pulau Karimun
Besar, Pulau Kundur dan Pulau Sugi.
Dalam mendukung pengembangan sub-sektor budidaya perikanan, Kabupaten
Karimun melakukan optimalisasi potensi budidaya perikanan dengan
mengembangkan Keramba Jaring Apung, Keramba Tancap, Tambak, Kolam, dan
Rumput Laut. Kegiatan budidaya perikanan dengan keramba jaring apung (KJA)
menjadi tolok ukur langkah awal kegiatan perikanan budidaya. Jenis ikan yang
dibudidayakan adalah jenis kerapu (groupers) dan kakap (snappers). Salah satu
pelaku budidaya dari sektor swasta adalah PT Indomarine yang memiliki konsesi 5
Ha (sesuai dengan surat izin budidaya perikanan (SIBP) Tahun 2012) di Desa Keban,
Kecamatan Moro.
Kecamatan Moro dan Kecamatan Meral adalah dua wilayah yang menjadi
andalan pada sector perikanan budidaya kabupaten Karimun hal ini terlihat pada
besarnya sumbangan kedua kecamatan tersebut pada tahun 2019 yaitu sebesar
3.538,50 ton dan 3.256,16 ton untuk kecamatan Meral. Sedangkan kecamatan Belat
dan Kecamatan Buru tidak terdapat perikanan budidaya.

Tabel 2.12 Volume Produksi Perikanan Budidaya per Triwulan menurut Kecamatan
di Kabupaten Karimun (000 Rupiah) Tahun 2019
NO. KECAMATAN TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TOTAL
1 Moro 1.197,00 1.022,00 560,00 759,50 3.538,50
2 Durai 6,56 - 12,80 8,00 27,36
3 Kundur 2,48 6,00 14,40 8,80 31,68
4 Kundur Utara 0,80 2,96 - - 3,76
5 Kundur Barat 0,56 0,40 - 9,60 10,56

6 Ungar - 4,16 49,60 106,40 160,16


7 Belat - - - - -
8 Karimun 1,92 3,04 - - 4,96
9 Buru - - - - -
10 Meral 381,80 440,66 902,80 1.530,90 3.256,16
11 Tebing 72,08 61,68 347,40 482,16 963,32
12 Meral Barat 1,84 0,64 6,40 4,80 13,68
JUMLAH 1.665,04 1.541,54 1.893,40 2.910,16 8.011,00

Sumber : BPS - Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2020

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 17


C. Konservasi Kelautan
Berdasarkan amanah Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 dan
perubahannya Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Pengelolaan Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil salah satu mandat yang harus dijalankan adalah melakukan
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dengan menggunakan sistem
zonasi. Salah satu sistem zonasi yang banyak berlaku di Indonesia adalah kawasan
konservasi. Kawasan konservasi sendiri diartikan sebagai sebuah wilayah yang
dikelola secara sistem zonasi untuk kepentingan ekosistem, konservasi jenis ikan
serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kabupaten Karimun terdiri atas ratusan pulau kecil. Lokasi geostrategisnya


menjadikan Kabupaten Karimun sangatlah penting untuk pengembangan ekonomi
kedepannya. Keberadaan kawasan konservasi di Kabupaten Karimun dapat menjadi
pusat kegiatan pariwisata berbasis kelauatan terutama dengan ikon pulau-pulau kecil.
Selain itu, menggunakan sistem zonasi pada kawasan konservasi menjamin habitat
ikan dan ekosistem terumbu karang tetap eksis.

D. Pengolahan Hasil Perairan


Pengolahan hasil perairan termasuk ke dalam proses peningkatan nilai tambah
pendapatan melalui pengolahan produk mentah menjadi setengah jadi maupun siap
konsumsi. Pengolahan hasil perairan dapat dibedakan atas tradisonal dan non
tradisional. Pengolahan hasil perairan di Kabupaten Karimun belum banyak
dikembangkan masih terbatas pada cara penggaraman dan pengeringan.

2.1.6.2 Pertanian
Sektor pertanian merupakan pengelompokan atas lima sub sektor, yaitu
pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan.
Masyarakat di Kabupaten Karimun menjadikan sektor pertanian sebagai kegiatan
yang menjadi sumber penghasilan utama.

A. Kesesuaian Lahan
Berdasarkan keadaan dan jenis tanah di Kabupaten Karimun, yaitu berupa
gabungan Entisol, Hislosol, dan Ulisol. Adapun keberadaan lereng-lereng di
Kabupaten Karimun menjadi faktor pembatas kesesuaian lahan untuk ditanami. Jenis

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 18


tanah Entisol yang paling luas di Kabupaten Karimun cocok untuk kegiatan pertanian
namum eksistingnya digunakan sebagai permukiman. Detail mengenai kesesuaian
tanah di Kabupaten Karimun tersaji pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.13 Jenis Tanah di Kabupaten Karimun


No Jenis Tanah Luas (Ha) %
1 Entisol ( aluvial , Ulosol ) 109.510 71,85
2 Hislosol ( organosol ) 36.760 24,12
3 Ulisol ( glei humus, podsolik merah kuning ) 6.130 4,03
Total 152.400 100
Sumber : Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun
Tahun 2011-2031

Berbagai komoditas yang cocok untuk dikembangkan di Kabupaten Karimun


berdasarkan kesesuaian lahannya. Komoditas yang paling cocok untuk dikembangkan
karena memiliki luas lahan yang besar, yaitu pisang, nanas, karet, dan tebu dengan
luas lahan sampai 414,8 hektar. Komoditas lainnya yang cocok karena kesesuaian
lahannya untuk dikembangkan adalah pasture, jambu monyet, kelapa, lada, kapas,
tidal, sagu, teh, dan tembakau.

Tabel 2.14 Kesesuaian Lahan Di Kabupaten Karimun


No Kesesuaian Lahan Luas Lahan (Ha)
1 Pisang, Nanas, Karet dan Tebu 414,8
2 Pasture, Jambu Monyet, Kelapa dan Lada 227,3
3 Kapas 187,5
4 Tidal dan Sagu 189,2
5 The 9.533
6 Tembakau 38,09
Sumber : Hasil Analisis GIS, 2010 (Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten
Karimun Tahun 2011-2031)

B. Pertanian Tanaman Pangan


Tanaman pangan unggulan Kabupaten Karimun meliputi padi, jagung, Ubi
Kayu, Ubi Jalar, Kacang Tanah, dan Talas. Keenam jenis tanaman pangan tersebut
diusahakan secara merata di Kabupaten Karimun kecuali untuk jenis tanaman padi
hanya di Kecamatan Kundur Utara dan Kundur Barat dan Buru. Hampir semua jenis
tanaman pangan mengalami kenaikan produktivitas pada tahun 2019 jika
dibandingkan dengan tahun 2018 kecuali untuk tanaman jagung.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 19


Tabel 2.15 Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Karimun
Menurut Jenis Tanaman dan Kecamatan Tahun 2015 - 2019 (ton)

Kecamatan Padi Jagung Kedelai


Hektar Ton Hektar Ton Hektar Ton
Moro - - - - - -
Durai - - - - - -
Kundur - - - 1,63 - -
Kundur Utara 39.10 123,23 - 7,69 - -
Kundur Barat 21.10 66,04 - 9,76 - 1,30
Ungar - - - - - -
Belat - - - - - -
Karimun - - - - - -
Buru - - - 12,55 - -
Meral - - - - - -
Tebing - - - - - -
Meral Barat - - - - - -
Tahun 2019 - 189,27 - 31,63 - 1,30
Tahun 2018 49 132 - 9 - -
Tahun 2017 14.4 - 7 - - -
Tahun 2016 2 - 23 - -
Tahun 2015 43 145 11 33 4 4
Sumber : BPS – Kabupaten Karimun Dalam Dalam Angka; diolah.

Tanaman pangan jenis umbi-umbian yang paling produktif adalah ubi kayu
dengan produktivitas setiap hektar tanaman menghasilkan ubi kayu sebanyak 35,08
ton dengan total produksi pertahun adalah 1.883,80 ton. Sedangan ubi jalar sebanyak
183,60 ton pertahun pada tahun 2019.

Tabel 2.16. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang
Tanah, dan Talas di Kabupaten Karimun Tahun 2019
Luas Panen Produktivitas Produksi
Jenis Tanaman Wujud
(ha) (ton/ha) (ton)
Ubi Kayu Umbi segar 53,7 35,08 1.883,80
Ubi Jalar Umbi segar 12,75 14,40 183,60
Kacang Tanah Biji kering 8,00 1,38 11,04
Talas Umbi segar 2,70 5,29 14,30
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2020

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 20


C. Perkebunan
Selanjutnya tanaman perkebunan yang banyak diusahakan di Kabupaten
Karimun diantaranya adalah jagung, karet dan kelapa,. Jenis usaha yang diusahakan
di Kabupaten Karimun seluruhnya merupakan perkebunan rakyat. Jenis tanaman yang
menjadi primadona dikalangan petani perkebunan adalah tanaman karet dan kelapa.
Komoditas tanaman Karet dan kelapa diusahakan pada semua kecamatan yang berada
di Pulau Kundur yaitu Kecamatan Kundur, Kundur Utara Kundur Barat, Belat dan
Ungar luas areal tanaman 19.166 ha dan kelapa 3.383 ha. Daerah penghasil utama
komoditas tanaman karet terdapat Kecamatan Kundur Utara dengan luas areal
tanaman 6.864 hektar.

Tabel 2.17. Luas Areal Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis
Tanaman di Kabupaten Karimun Tahun 2019 (Ha)
Kelapa
Kecamatan Karet Kelapa Sagu Gambir Pinang
sawit
Moro 1 324 168 - - 4
Durai - 230 111 1 - 5
Kundur 75 1.18 872 20 5 10
Kundur
19 6.864 306 16 96 6
Utara
Kundur
112 2.008 447 275 185 20
Barat
Ungar - 988 718 500 - -
Belat 17 6.708 284 1.129 16 -
Karimun - 152 92 24 - -
Buru - 515 220 8 - 3
Meral - 53 77 - - 2
Tebing - 70 35 - - 6
Meral Barat - 74 53 - - 3
Jumlah 224 19.166 3.383 1.973 302 59
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2020

Pada tahun 2019 hasil komoditas perkebunan di Kabupaten Karimun relatif


berfluktuatif jika dibandingkan pada tahun – tahun sebelumnya. Produksi Komoditas
tanaman karet dan sagu walaupun produksinya cenderung menurun dari 9.826,52 ton
pada tahun 2018 menjadi 8.071,25 ton tahun berikutnya atau sekitar 17,7%.
Sedangkan untuk kelapa mengalami penurunan 14% dari tahun sebelumnya yaitu
3.242,39 ton menjadi 2.006,91 pada tahun 2019.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 21


Tabel 2.18. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman
di Kabupaten Karimun Tahun 2015 - 2019 (Ton)
Kelapa
Kecamatan Karet Kelapa Sagu Gambir Pinang
sawit
Moro 2,31 94,88 0,48 - - 0,86
Durai - 154,87 92,10 - - 8,39
Kundur 363,00 1.331,80 559,10 41,30 21,15 2,40
Kundur Utara 14,58 2.649,19 186,60 12,91 66,74 0,67
Kundur Barat 5,25 630,46 51,10 155,56 211,90 3,89
Ungar - 393,60 722,94 2.279,10 - -
Belat 0,03 2.442,04 173,17 544,27 18,89 -
Karimun - 110,29 74,02 40,12 - -
Buru - 206,80 76,15 6,55 - 0,96
Meral - 13,57 25,80 - - 1,66
Tebing - 31,45 28,90 - - 0,92
Meral Barat - 12,30 16,55 - - 3,58
Jumlah 385,17 8.071,25 2.006,91 3.079,81 318,68 23,33
2018 - 9.826,52 2.334,81 3.242,39 484 15,93
2017 770 3623 3623 - - -
2016 681,9 2327,17 2770 234,46 413,6 2,37
2015 35,3 3602,6 770,4 - - -

Sumber : BPS - Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2016 - 2020

Pada tahun 2019 jumlah petani perkebunanvyang paling banyak adalah pada
komoditas tanaman kelapa 1.243 orang dan petani karet sebanyak 1.203 orang di
kecamatan Kundur. Jika dibandingkan dengan tahun 2018 jumlah petani kelapa di
kabupaten Karimun meningkat dari 5.076 orang menjadi 7.720 orang pada tahun
2019. Sedangkan jumlah petani karet cenderung menurun dari tahun 2018 berjumlah
7.914 orang menjadi 5.192 orang pada tahun 2019. Sebagian besar petani perkebunan
berada di Pulau Kundur yaitu kecamatan Kundur, Kundur Utara, Kundur Barat, Belat
dan Ungar.

Tabel 2.19. Jumlah Petani Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kabupaten Karimun Tahun 2015 - 2019 (Orang)
Kecamatan Kelapa sawit Karet Kelapa Sagu Gambir Pinang
Moro 1 473 347 - 8 -
Durai - 500 992 5 5 -
Kundur 43 1.203 1.243 5 20 12

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 22


Kecamatan Kelapa sawit Karet Kelapa Sagu Gambir Pinang
Kundur Utara 9 829 970 47 63 57
Kundur Barat 35 420 1847 366 16 84
Ungar - 629 398 512 - -
Belat 7 71 903 7 - 7
Karimun - 68 133 19 - -
Buru - 423 487 11 11 -
Meral - 220 94 - 80 -
Tebing - 166 166 - 158 -
Meral Barat - 190 140 - 61 -
Jumlah 95 5.192 7.720 972 422 160
2018 - 7.914 5.076 1.196 161 436
2017 NA NA NA NA NA NA
2016 89 7.887 4.928 1.527 170 429
2015 NA NA NA NA NA NA
Sumber : BPS - Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2016 – 2020

D. Peternakan
Salah satu sasaran pembangunan sub sektor peternakan adalah untuk
meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam usaha memperbaiki gizi
masyarakat. Pada tahun 2019 populasi ternak besar yang tercatat adalah sapi
sebanyak 1.174 ekor, kambing 5.757 ekor dan babi 1.126 ekor. Persebaran populasi
ternak besar maupun unggas hampir merata di setiap wilayah kecamatan di
Kabupaten Karimun kecuali untuk ternak babi hanya terdapat di kecamatan Kundur
Barat di Pulau Kundur dan kecamatan Tebing di Pulau Karimun besar.

Tabel 2.20 Populasi Ternak Besar dan Unggas Menurut Kecamatan di Kabupaten
Karimun Tahun 2019
Ternak Besar Unggas
Kecamatan
Sapi Potong Kambing Babi Ayam Bebek
Moro 218 609 - 2450 150
Durai 10 525 - 200 300
Kundur 79 115 - 600 200
Kundur Utara 110 164 - 2000 200
Kundur Barat 225 1.35 572 1750 3000
Ungar 49 384 - 800 500
Belat 97 401 - 755 150
Karimun 21 360 - 1700 30
Buru 131 450 - 1200 1000

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 23


Ternak Besar Unggas
Kecamatan
Sapi Potong Kambing Babi Ayam Bebek
Meral 78 459 - 1500 500
Tebing 90 490 554 800 350
Meral Barat 66 450 - 700 150
Jumlah 1.174 5.757 1.126 14.455 6.530
2018 NA NA NA NA NA
2017 1414 5069 1240 - -
2016 1363 6143 1240 264477 1218
2015 802 1354 1539 3656 1350
Sumber : BPS - Karimun Dalam Angka Tahun 2016 - 2020

Sementara itu pada jenis ternak unggas, jumlah ternak yang diusahakan pada
tahun 2019, tercatat jenis ayam sebanyak 14.455 ekor dan bebek 6.530 ekor. Populasi
ayam terbanyak terdapat di kecamatan Moro 2.450 ekor dan kecamatan Kundur Barat
1.750 ekor.

2.1.6.3 Energi dan Sumber Daya Mineral


Kabupaten Karimun memiliki potensi sumber daya mineral atau bahan galian
yang beragam. Bahan galian dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu logam dan
non logam.
a. Logam. Sumber daya logam di Kabupaten Karimun antara lain bijih timah,
bauksit dan bijih besi.
b. Non Logam. Kabupaten Karimun memiliki potensi sumber daya non logam
seperti batu granit, pasir laut, pasir darat, batu apung dan batu andesit. Bahan
galian banyak terdapat pada pulau-pulau yang memiliki kemampuan menangkap
air lebih optimal dengan luas penampang yang besar, seperti Pulau Karimun
Besar, Pulau Kundur, dan Pulau Sugi.
c.

Tabel 2.21. Persebaran Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun

Sumberdaya
Daratan/Perairan
Mineral
Batuan granit Sebagian besar berada di Pulau Karimun Besar dan Pulau Karimun Kecil, serta Pulau
Kundur (granit Kundur)
Bijih timah Berada di dasar perairan sebelah Barat Pulau Karimun Besar, dasar perairan sebelah
Barat Pulau Kundur, dasar perairan sekitar Gugusan Pulau Durai, dasar perairan
sebelah Selatan Pulau Citlim, serta dasar perairan sebelah Timur Pulau Karimun
Kecil

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 24


Sumberdaya
Daratan/Perairan
Mineral
Pasir laut Berada di dasar perairan sebelah Utara dan Selatan gugusan Pulau Combol,
serta dasar perairan seputar gugusan Pulau Durai
Pasir darat Terkonsentrasi pada bagian utara Pulau Sugi dan Pulau Combol, Kecamatan Moro
Bauksit dan Meliputi Pulau Tambelas Pulau Merak, Pulau Parit, Pulau Papan, Pulau Belat, Pulau
bijih besi Ngai, Pulau Peropos P. Durian, Pulau Sekajang, Pulau Panjang,
Pulau Degong, Pulau Beneh, Pulau Kas dan Pulau Sanglar
Batu andesit Terdapat di Pulau Sugi dan Pulau Combol, Kecamatan Moro
Sumber : RPJMD Kabupaten Karimun tahun 2016-2021

Kontribusi sektor pertambangan dalam 5 tahun terakhir cenderung mengalami


kenaikan walaupun perlahan. Pada tahun 2015 kontribusi sektor pertambangan adalah
sebesar Rp. 1.063.090.000.000.000,-, tahun 2016 naik menjadi Rp.1.142.71 milyar,
tahun 2017 meningkat kembali menjadi Rp.1.223.56 milyar, tahun 2018 sebesar
1.332.94 milyar dan tahun 2019 sebesar Rp.1.417.54 milyar.

Gambar 2.2
Kontribusi Sektor Pertambangan pada PDRB (milyar) Kabupaten Karimun
Tahun 2015 - 2019

Sumber : BPS, Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2020; diolah

2.1.6.4 Pariwisata
Di Kabupaten Karimun terdapat 12 destinasi wisata buatan dan 36 destinasi
alam yang tersebar di 12 kecamatan. Pada tahun 2019 Kabupaten Karimun tercatat
dikunjungi oleh 112.753 orang wisatawan mancanegara. Jumlah ini mengalami
peningkatan bila dibandingkan tahun 2018 yang tercatat dikunjungi oleh 84.718

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 25


orang atau meningkat sebesar 33,05 persen. Jika dilihat dari asal negara, wisatawan
mancanegara yang paling banyak berasal dari Malaysia yaitu sebanyak 37,75 persen
dari total wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Karimun. Kalau ditarik 4 tahun ke
belakang laju kedatangan wisatawan mancanegara cenderung menurun dari tahun ke
tahun sampai dengan tahun 2018 mengalami kenaikan 0.51% dibanding tahun
sebelumnya. Kemudian wisatawan terbanyak kedua berasal dari Singapura yaitu
sebanyak 26,62 persen. Hal ini disebakan letak geografis Kabupaten Karimun yang
berdekatan dengan Negara Malaysia dan Singapura.

Tabel 2.21. Laju Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Kabupaten Karimun


Tahun 2010 -2019
WISATAWAN
NO TAHUN LAJU KEDATANGAN
MANCANEGARA
1 2010 100,908 -0.71
2 2011 104,397 3.46
3 2012 107,499 2.97
4 2013 104,889 -2.43
5 2014 100,782 -3.92
6 2015 96.666 -4.08
7 2016 89.107 -7.82
8 2017 84.288 -5.41
9 2018 84,718 0.51
10 2019 112,753 33.09
Sumber : BPS - Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2020; diolah

Kunjungan wisatawan mancanegara melalui pelabuhan Tanjung Balai


Karimun paling besar terjadi pada bulan Februari yaitu sebanyak 11.411 wisatawan
dan kunjungan terendah berada pada bulan Mei yaitu 6.235 wisatawan mancanegara.
Rata - rata jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Karimun
adalah sekitar 9.396 orang per bulan.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 26


Grafik 2.1 Jumlah Wisatawan Mancanegara Kabupaten Karimun Tahun 2019

Sumber : BPS - Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2020; diolah

A. Obyek Wisata Kabupaten Karimun


Obyek wisata memiliki pengaruh yang tinggi terhadap kedatangan wisatawan
domestik dan mancanegara. Beberapa obyek wisata yang tersedia di Kabupaten
Karimun antara lain berupa Objek Wisata Religius, Objek Wisata Budaya/Sejarah,
Objek Wisata Alam, Objek Wisata Pantai dan Agro Wisata.

Tabel 2.22 Jenis Obyek Wisata Kabupaten Karimun

No. Jenis Objek Wisata Objek Wisata


1 Objek Wisata Mesjid Tua R. Abdul Gani, Mesjid Al Mubarak Meral, Klenteng Tua,
Religius Gereja
2 Objek Wisata Prasasti Pasir Panjang, Makam Badang, Keramat Tanjung Gelam, Adat
Budaya/Sejarah Perkawinan, Barongsai, Reog, Mandi Syafar, Sampan Layar Jong,
Kesenian Kompang
3 Objek Wisata Alam Air Terjun Pongkar, Air Panas Tanjung Utan, AirTerjun Bukit Tembaga
(sememal)
4 Objek Wisata Pantai Pantai Pongkar, Pantai Pelawan, Pantai Lubuk, Pantai Gading, Resort
Telunas, Pantai Sugi-Moro, Pantai Pulau Tulang,
Pantai Timun
5 Agro Wisata Agrowisata Durian, Agrowisata Nenas, Agrowisata Rambutan,
Agrowisata Cempedak
Sumber : Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun
Tahun 2011-2031

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 27


2.1.6.5 Air Bersih dan Listrik
A. Air Bersih
Dalam mendukung pemenuhan pasokan air bersih di Pemerintah Kabupaten
Karimun melalui perusahaan air minum daerahnya dalam hal ini UUAB Tanjung
Balai Karimun, UUAB Tanjung Batu, UUAB Kundur Barat dan UUAB Moro, telah
memfasilitasi pemenuhan pasokan air bersih kepada masyarakat. Seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk, meningkat pula jumlah kebutuhan air bersih.
Berdasarkan data Perusda UUAB Kabupaten Karimun, jumlah pelanggan air bersih
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Ketersediaan air bersih di Kabupaten
Karimun belum semuanya tersalurkan ke pelanggan. Jumlah pelanggan UUAB
Tanjung Balai Karimun, merupakan jumlah pelanggan terbanyak dari empat UUAB
yang ada.

Tabel 2.23 Produksi Air Bersih dan Jumlah Pelanggan PDAM Kabupaten Karimu
Tahun 2019
JENIS JUMLAH VOLUME TERJUAL
NILAI (Rp.)
PELANGGAN PELANGGAN (m3)
PDAM Pusat-Karimun 6,147 1,147,237 7,827,462,350
Cabang Kundur 904 89,545 277,689,500
Cabang Moro 902 143,515 830,217,550
Cabang Kundur Barat 426 63,311 332,237,300
JUMLAH 8,379 1,443,608 9,267,606,700
Sumber : BPS, Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2020

Jumlah pelanggan PDAM Tirta Karimun terbesar adalah dari golongan rumah
tangga yaitu sebanyak 6.368 rumah tangga atau sekitar 75,99 persen diikuti oleh
pelanggan niaga sebanyak 1.824 pelanggan atau sekitar 21.77 persen. Nilai rupiah
yang bisa dihasilkan untuk pelanggan rumah tangga sebesar Rp. 5.534.952.700,-
diikuti oleh pelanggan niaga sebesar Rp. 3,327,098,30 dari total pendapatan sektor air
bersih sebesar Rp. 9.267.606.700,-.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 28


Tabel 2.24 Jumlah Pelanggan dan Nilai Air yang Disalurkan Menurut Jenis
Pelanggan di Kabupaten Karimun Tahun 2019

JUMLAH
JENIS PELANGGAN NILAI (Rp.)
PELANGGAN
Sosial 128 140,400,400
Rumah Tangga 6,368 5,543,952,700
Instansi Pemerintah 54 110,228,900
Niaga 1,824 3,327,098,300
Industri 3 105,071,200
Khusus 2 40,855,200
JUMLAH 8.379 9.267.606.700
Sumber : BPS, Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2020

B. Listrik
Dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, pihak Pemerintah Kabupaten
Karimun melalui PT. PLN Karimun telah mengembangkan jaringan listrik, beberapa
unit, seperti Unit Ranting Tanjung Balai Karimun yang meliputi Tanjung Balai
Karimun, Pulau Buru dan Parit dan Unit Ranting Tanjung Batu, yang meliputi
Tanjung Batu dan Moro. Kemudian unit Urung yang terinterkoneksi dengan sistem
Tanjung Batu meliputi Tanjung Pelanduk, Sugie, Alai, Pauh, Durai dan Pulau Jang.
Kemudian Unit Teluk Padang yang terinterkoneksi dengan sistem Tanjung Batu pula
yang meliputi Panarah.

Tabel 2.24 Jumlah Pelanggan, Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Listrik
PT. PLN (Persero) pada Cabang/ Ranting Kabupaten Karimun
Tahun 2015 – 2019

JUMLAH PELANGGAN KWh TERJUAL


JENIS PELANGGAN
2018 2019 2018 2019
Sosial 620 647 5,005,987 5,560,272
Rumah Tangga 37,747 40,244 90,117,358 95,949,424
Bisnis 4,672 4,694 43,914,384 46,396,498
Industri 15 15 6,353,072 7,296,839
Pemerintah 251 81 9,405,141 9,923,908
Tarif multiguna - - 228,572 178,758
43,305 45,681 155,024,514 165,305,699
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2020

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 29


Pada tahun 2019, listrik terjual di Kabupaten Karimun sebanyak 165 juta
KWh. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan tahun 2018. Pada tahun ini terjadi
peningkatan jumlah pelanggan listrik dari 43.305 pelanggan pada tahun 2018 menjadi
45.681 pelanggan pada tahun 2019. Pelanggan listrik didominasi oleh pelanggan
rumah tangga sebanyak 88,10 persen, diikuti pelanggan bisnis sebanyak 10,28 persen,
pelanggan sosial 1,42 persen, pelanggan pemerintah 0,18 persen, dan pelanggan
industri sebanyak 0,03 persen.

Tabel 2.25 Jumlah Pelanggan, Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Listrik PT.
PLN (Persero) pada Cabang/ Ranting Kabupaten Karimun
Tahun 2015 – 2019

URAIAN 2015 2016 2017 2018 2019


Jumlah Pelanggan 53,398 58,153 62,009 43,305 45,681
Daya Terpasang (KW) 54,862 81,527 87,803 44,000 44,000
Produksi Listrik
38,870 36,470 81,100 35,000 35,000
(KWh)
Listrik Terjual (KWh) 186,155,166 197,876,534 196,870,370 155,024,514 165,305,699
Dipakai Sendiri (KWh) - - - 361,730 306,818
Susut/ Hilang (KWh) - - 1,131,034 11,251,712 11,240,100
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2020

Penggunaan listrik di Kabupaten Karimun pada tahun 2019 hampir 100 persen
sudah menggunakan sumber penerangan dari PLN tepatnya sebesar 99,02 persen
sedangkan sisanya 0,67 persen masih menggunakan sumber listrik Non PLN berupa
listrik tenaga surya, Genset komunitas maupun perorangan, 0,31 persen belum
menggunakan listrik baik itu dari PLN maupun Non PLN.

Tabel 2.26 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan di Kabupaten Karimun
Tahun 2016 - 2019
Sumber Penerangan 2016 2017 2018 2019
Listrik PLN 91,35 85,62 90,87 99,02
Listrik Non PLN 7,63 12,22 7,99 0,67
Bukan Listrik 1,02 2,16 1,15 0,31
Karimun 100 100 100 100
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2020

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 30


2.1.6.6 Perdagangan
Pada tahun 2019, ekspor Kabupaten Karimun mencapai 1,2 miliar USD.
Ekspor terbesar terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 156 juta USD. Jenis barang
yang diekspor dengan nilai terbesar adalah bahan bakar mineral yaitu sebesar 792 juta
USD, kemudian berbagai produk kimia sebesar 193 juta USD, dan timah sebesar 145
juta USD. Negara tujuan ekspor terbesar Kabupaten Karimun adalah Tiongkok dan
Singapura. Sementara itu, nilai impor pada tahun ini mencapai 841 juta USD.

Tabel 2.27 Volume (Kg) dan Nilai Ekspor (USD) Kabupaten Karimun menurut
Pelabuhan Tahun 2015 - 2019

PELABUHAN VOLUME (Kg) NILAI (USD)


Moro Sulit 442,973,000 15,297,115
Pasir Panjang 515,277,000 2,963,609
Tanjung Batu 6,276,700 3,666,913
Tanjung Balai Karimun 9,771,227,345 1,231,387,035
JUMLAH 10,735,754,045 1,253,314,672
2018 10,991,775,515 1,401,902,232
2017 11,379,523,485 1,408,249,806
2016 11,971,475,411 472,176,265
2015 9,840,977,667 333,427,986
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun Tahun 2016

Nilai impor terbesar di Kabupaten Karimun terjadi pada bulan Agustus yaitu
sebesar 131 juta USD. Jenis barang terbanyak yang diimpor adalah bahan bakar
mineral senilai 665 juta USD dan berbagai produk kimia senilai 75 juta USD. Impor
terbesar Kabupaten Karimun berasal dari negara Singapura senilai 504 juta USD,
India 247 juta USD, dan Malaysia senilai 166 juta USD.

Tabel 2.28 Volume dan Nilai Impor Kabupaten Karimun menurut Pelabuhan
Tahun 2015 - 2019

PELABUHAN VOLUME (Kg) NILAI (USD)


Moro Sulit - -
Pasir Panjang - -
Tanjung Batu - -
Tanjung Balai Karimun 1,347,273,153 841,515,153
JUMLAH 1,347,273,153 841,515,153
2018 1,888,291,560 1,562,260,347

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 31


PELABUHAN VOLUME (Kg) NILAI (USD)
2017 1,563,206,325 1,071,802,692
2016 968,381,611 685,350,508
2015 88,009,089 509,746,086
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun Tahun 2020

Statistik perdagangan luar negeri merupakan rekapitulasi pengumpulan data


tentang ekspor dan impor suatu negara, atau daerah dalam negara tersebut terhadap
negara lain. Statistik ekspor impor ini dapat menjadi suatu informasi yang berguna
bagi negara atau daerah tersebut dalam menyikapi dinamika perdagangan luar negeri
yang terjadi. Neraca perdagangan merupakan selisih nilai ekspor dan nilai impor.
Neraca perdagangan yang bernilai positif merupakan nilai pendapatan yang diperoleh
negara pengekspor. Kabupaten Karimun memiliki empat pelabuhan ekspor impor,
yaitu Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Pelabuhan Pasir Panjang, Pelabuhan
Tanjung Batu, dan Pelabuhan Moro Sulit. Nilai ekspor yang tercatat pada tahun 2019
adalah 10,735,754,045 kg material diekspor dari pelabuhan tersebut dengan nilai US
$1,253,314,672,- sedangkan untuk impor sebesar 1,347,273,153 dengan nilai US
$841,515,153,-. Jika dilihat neraca perdagangan kabupaten Karimun selama 5 tahun terakhir
masih menunjukan tren minus artinya bahwa impor lebih besar dari nilai ekspor yang
dilakukan.

Gambar 2.4
Neraca Perdagangan Kabupaten Karimun Tahun 2015 - 2019

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 32


2.1.6.7 Perindustrian
Potensi pengembangan wilayah pada perindustrian dalam hal ini meliputi
jenis industri kecil dan industri besar dan menengah. Basis industri hasil perhitungan
LQ terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.29 LQ Sektor Industri Tahun 2008 di Kabupaten Karimun


LQ Jenis Industri
No Kecamatan
Besar dan Menengah Kecil
1 Moro 0,81 1,39
2 Durai - 3,11
3 Kundur 0,06 2,99
4 Kundur Utara - 3,11
5 Kundur Barat - 3,11
6 Karimun 0,13 2,84
7 Buru - 3,11
8 Meral 1,31 0,35
9 Tebing 0,54 1,98
Sumber : Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun
Tahun 2011-2031

Berdasarkan tabel di atas penghitungan LQ sektor industri Kabupaten


Karimun tahun 2008 menyatakan bahwa: (a) Basis industri kecil berada di tiap
Kecamatan di Kabupaten Karimun kecuali Kecamatan Meral, (b) Basis Industri Besar
dan Menengah berada di Kecamatan Meral.

Tabel 2.30 Cakupan Bina Kelompok Pengrajin Kabupaten Karimun Tahun 2015 -
2019
Tahun
URAIAN
2015 2016 2017 2018 2019
Cakupan Bina Kelompok
NA NA 66 66 66
Pengrajin
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Karimun Tahun 2020

Jumlah kelompok binaan terhadap Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang
dilaksanakan meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang inovatif dan
terampil, penerapan teknologi tepat guna, peningkatan kualitas dan kuantitas
produksi, peningkatan akses pasar dan bahan baku, serta promosi dan pameran
produk unggulan. Jumlah kelompok IKM yang mendapat bantuan sarana prasarana

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 33


produksi sejak tahun 2017 hingga tahun 2019 adalah sebanyak 66 IKM baik dalam
skala sentra ataupun Kelompok Usaha Bersama KUB.

2.1.7 Demografi
Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh empat komponen, yaitu kelahiran
(fertilisasi), kematian (mortalitas), migrasi masuk (in-migration) dan migrasi keluar
(out-migration). Indikator tingkat pertumbuhan penduduk berguna untuk
memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah dimasa yang akan datang. Dengan
diketahuinya prediksi jumlah penduduk pada masa yang akan datang, diketahui pula
kebutuhan dasar penduduk di berbagai bidang.
Pada tahun 2012 terjadi pemekaran kecamatan di Kabupaten Karimun, yang
tadinya terdiri dari 9 kecamatan menjadi 12 kecamatan, dengan 42 desa dan 29
kelurahan. Pemekaran dimaksudkan agar adanya percepatan pemerataan
pembangunan di pelosok pulau dan juga mengatasi kendala rentang kendali yang
terasa jauh karena kurangnya akses menuju pusat pemerintahan kecamatan.
Jumlah penduduk Kabupaten Karimun pada tahun 2019 menurut data Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Karimun yang mengadakan registrasi
penduduk dengan Sistem Kartu Tanda Penduduk Berbasis Elektronik berjumlah
250.511 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak berada di kecamatan Karimun 50.876 jiwa
diikuti dengan sebanyak 49.994 jiwa. Penduduk Kabupaten Karimun berasal dari
berbagai suku bangsa (heterogen) dan lebih didominasi oleh suku Melayu.

Tabel 2.31 Perkembangan Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Karimun


Tahun 2015 – 2019
Jenis Kelamin
No Tahun Total
Laki-laki Perempuan
1. 2015 114.922 110.376 225.298
2. 2016 115.814 111.463 227.277
3. 2017 116.737 112.457 229.194
4. 2018 117.623 113.522 231.145
5. 2019 128.344 112.167 250.511
Sumber: BPS Kabupaten Karimun, Tahun 2020

Jumlah Kepala Keluarga (KK) adalah 78.907 KK (65.677 laki-laki dan 13.230
perempuan) tersebar di dua belas kecamatan di Kabupaten Karimun. Kecamatan
dengan jumlah KK terbanyak adalah Kecamatan Karimun sebanyak 16.330 KK

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 34


diikuti oleh Kecamatan Meral yaitu 13.497 KK, sedangkan Kecamatan Ungar yang
memiliki jumlah penduduk paling sedikit memiliki jumlah KK sebanyak 1.980 KK.

Tabel 2.32 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga Kabupaten Karimun Menurut
Wilayah Kecamatan Tahun 2019

JUMLAH BERDASARKAN BERDASARKAN JUMLAH


NO KECAMATAN
PENDUDUK KK LAKI-LAKI KK PEREMPUAN KK
1 MORO 18.566 4.958 931 5.889
2 KUNDUR 30.703 8.048 1.684 9.732
3 KARIMUN 50.876 13.211 3.119 16.330
4 MERAL 49.994 11.422 2.325 13.497
5 TEBING 27.999 7.286 1.402 8.688
6 BURU 10.116 2.770 520 3.290
KUNDUR
7 12.788 3.357 653 4.010
UTARA
KUNDUR
8 18.502 5.004 825 5.829
BARAT
9 DURAI 6.094 1.629 342 1.971
10 MERAL BARAT 15.255 4.033 643 4.676
11 UNGAR 5.967 1.604 376 1.980
12 BELAT 6.651 1.793 410 2.203
TOTAL 250.511 65.677 13.230 78.907
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

2.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
2.2.1.1 Struktur Ekonomi Wilayah
Besarnya nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas perekonomian di
Kabupaten Karimun dapat diukur dengan menggunakan indikator Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Nilai PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2019 mampu
mencapai 13.536,86 miliar rupiah, dan atas dasar harga konstan (2010=100) tahun
2019 nilai PDRB tahun yang sama sebesar 9.456,92 miliar rupiah. Dalam menilai
PDRB atas dasar harga berlaku, digunakan data harga tahun 2019, sedangkan untuk
menilai PDRB atas dasar harga konstan 2019 data yang digunakan adalah harga tahun
2010. Dengan menggunakan data harga pada tahun dasar diharapkan bisa memantau
pertumbuhan ekonomi secara riil tanpa dipengaruhi oleh perubahan harga atau inflasi.
Pada tahun 2019 sektor-sektor yang menjadi andalan dalam perekonomian di
Kabupaten Karimun adalah sektor perdagangan sebesar 18,66 persen, konstruksi

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 35


sebesar 17,83 persen, pertanian sebesar 15,34 persen, industri pengolahan sebesar
13,15 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 10,47 persen.
Rata – rata pertumbuhan ekonomi kabupaten Karimun secara riil selama
periode 2015 – 2019 masih didominasi oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 17,4 persen, konstruksi sebesar 16,39
persen, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 16,36 persen, industri
pengolahan sebesar 14,07 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 11,54 persen.

Tabel 2.33 Nilai dan Kontribusi Sektor Dalam PDRB atas Dasar Harga Konstan
Kabupaten Karimun Tahun 2015 – 2019

No Sektor (17 sektor) 2015 2016 2017 2018 2019


Miliar % Miliar % Miliar % Miliar % Miliar %
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
1. Pertanian, Kehutanan, 1.311,37 17.08 1.381,33 16.94 1.389,63 16.17 1.422,52 15.78 1.498,62 15.85
dan Perikanan
2. Pertambangan & 901,94 11.75 936,90 11.49 987,42 11.49 1.024,93 11.37 1.096,19 11.59
Penggalian
3. Industri Pengolahan 1.097,65 14.30 1.171,15 14.37 1.232,15 14.34 1.246,98 13.83 1.277,90 13.51
4. Pengadaan Listrik dan
21,73 0.28 25,18 0.31 28,54 0.33 28,80 0.32 28,44 0.30
Gas
5. Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, 3,44 0.04 3,64 0.04 3,98 0.05 3,98 0.04 3,98 0.04
Limbah & Daur Ulang
6. Konstruksi 1.167,86 15.21 1.265,34 15.52 1.365,83 15.89 1.579,97 17.52 1.685,49 17.82
7. Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi Mobil 1.343,17 17.49 1.432,80 17.58 1.525,70 17.75 1.562,19 17.33 1.613,53 17.06
dan Sepeda Motor
8. Transportasi dan 281,60 3.67 308,20 3.78 335,05 3.90 336,38 3.73 349,57 3.70
Pergudangan
9. Penyediaan Akomodasi 153,33 2.00 163,11 2.00 171,72 2.00 175,97 1.95 183,33 1.94
dan Makan Minum
10. Informasi dan 248,55 3.24 260,48 3.20 273,16 3.18 287,15 3.18 310,61 3.28
Komunikasi
11. Jasa Keuangan dan 129,23 1.68 134,21 1.65 140,77 1.64 150,65 1.67 160,82 1.70
Asuransi
12. Real Estate 244,29 3.18 259,21 3.18 270,85 3.15 278,52 3.09 282,35 2.99
13. Jasa Perusahaan 1,19 0.02 1,28 0.02 1,36 0.02 1,46 0.02 1,54 0.02
14. Administrasi
Pemerintahan, 279,02 3.63 290,59 3.56 316,25 3.68 346,57 3.84 373,50 3.95
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
15. Jasa Pendidikan 252,88 3.29 263,78 3.24 280,72 3.27 295,23 3.27 308,14 3.26
16. Jasa Kesehatan dan 127,46 1.66 135,20 1.66 146,21 1.70 150,43 1.67 158,16 1.67
Kegiatan Sosial
17. Jasa lainnya 113,82 1.48 119,67 1.44 124,72 1.45 124,62 1.38 124,72 1.32
PDRB 7.678,54 100.00 8.152,07 99.98 8.594,08 100.00 9.016,34 100.00 9.456,92 100.00

Sumber : BPS Kabupaten Karimun, 2020

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 36


Sedangkan PDRB Kabupaten Karimun menurut harga berlaku periode
2015 – 2019 sektor - sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan
basis perekonomian kabupaten Karimun adalah Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 18,46 persen, konstruksi sebesar 16,79
persen, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 15,77 persen, industri
pengolahan sebesar 13,87 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 10,67 persen.

Tabel 2.34 Nilai dan Kontribusi Sektor Dalam PDRB atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Karimun Tahun 2015 – 2019

No Sektor (17 sektor) 2015 2016 2017 2018 2019


Miliar % Miliar % Miliar % Miliar % Miliar %
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
1. Pertanian, Kehutanan, dan 1.606,74 16,68 1.743,18 16,43 1.792,16 15,43 1.893,36 14,99 2.077,09 15,34
Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian 1.063,09 11,04 1.142,71 10,77 1.223,56 10,53 1.332,94 10,55 1.417,54 10,47
3. Industri Pengolahan 1.375,82 14,18 1.519,74 14,32 1.647,21 14,18 1.710,18 13,54 1.779,94 13,15
4. Pengadaan Listrik & Gas 24,45 0,25 28,96 0,27 33,21 0,29 34,83 0,28 35,33 0,26
5. Pengadaan Air, Pengelolaan 4,11 0,04 4,48 0,04 5,02 0,04 5,02 0,04 5,02 0,04
Sampah, Limbah & Daur Ulang
6. Konstruksi 1.553,41 16,13 1.709,00 16,11 1.889,24 16,26 2.222,88 17,60 2.414,19 17,83
7. Perdagangan Besar dan Eceran; 1.711,74 17,77 1.935,33 18,24 2.189,20 18,78 2.380,81 18,85 2.526,50 18,66
Reparasi Mobil & Sepeda Motor
8. Transportasi dan Pergudangan 383,40 3,98 440,43 4,15 504,61 4,34 523,47 4,15 550,43 4,07
9. Penyediaan Akomodasi dan 193,89 2,01 214,84 2,02 235,75 2,03 247,68 1,96 266,30 1,97
Makan Minum
10 Informasi & Komunikasi 259,68 2,70 276,81 2,61 311,34 2,68 327,65 2,59 363,33 2,68
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 161,41 1,68 174,65 1,65 193,05 1,66 209,98 1,66 229,90 1,70
12 Real Estate 300,87 3,12 335,98 3,17 366,02 3,15 377,57 2,99 384,91 2,84
13 Jasa Perusahaan 1,37 0,01 1,53 0,01 1,74 0,01 1,95 0,02 2,17 0,02
14 Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan & Jaminan Sosial 375,67 3,90 406,74 3,83 463,98 4,03 538,93 4,27 606,24 4,48
Wajib
15 Jasa Pendidikan 317,57 3,30 347,21 3,27 402,21 3,46 439,20 3,48 482,12 3,56
16 Jasa Kesehatan&Kegiatan Sosial 153,89 1,60 169,21 1,59 189,68 1,63 196,79 1,56 208,85 1,54
17 Jasa lainnya 145,00 1,51 159,39 1,50 172,60 1,49 185,52 1,47 187,00 1,38
PDRB 9.632,11 100 10.610,20 100 11.620,59 100 12.628,77 100 13.536,86 100

Sumber : BPS Kabupaten Karimun Tahun 2020

2.2.1.2 Pertumbuhan Ekonomi


Laju pertumbuhan kabupaten Karimun secara umum pada periode 2015 –
2019 mengalami penurunan ataupun perlambatan tetapi masih diatas rata – rata laju
pertumbuhan ekonomi propinsi Kepulauan Riau dan diatas laju pertumbuhan
ekonomi nasional sampai dengan tahun 2017. Tahun 2015 laju pertumbuhan ekonomi
adalah sebesar 6,54 kemudian berturut – turut melambat sampai dengan 4,89 pada
tahun 2019. Banyak faktor yang menyebabkan perlambatan tersebut diantaranya

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 37


adalah melemahnya sektor industri galangan kapal/shipyard, daya beli masyarakat
yang cenderung turun serta melemahnya ekonomi dunia dan penyebab lainnya.

Tabel 2.35 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan


Riau, dan Nasional Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2015 – 2019

Tahun
No Wilayah
2015 2016 2017 2018 2019
1 Kabupaten Karimun 6,54 6,17 5,29 5,05 4,89
2 Propinsi Kepulauan Riau 6,02 4,98 1,98 4,58 4,89
3 Nasional 4,88 5,03 5,07 5,17 5,02
Sumber: BPS Kabupaten Karimun 2020

Pada tahun 2019 perekonomian Kabupaten Karimun mampu tumbuh sebesar


4,89 persen. Jika dilihat masing-masing sektor, sektor informasi dan komunikasi
mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 8,17 persen, diikuti sektor administrasi
pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 7,77 persen, sektor
pertambangan dan penggalian 6,95 persen, sektor jasa keuangan dan asuransi 6,75
persen, dan sektor konstruksi 6,68 persen. Namun demikian jika dilihat pada periode
5 tahun pertumbuhan ekonomi kabupaten Karimun sangat berfluktuatif, beberapa
sektor mengalami pertumbuhan yang lambat bahkan negatif diantaranya adalah sektor
lapangan usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,
Industri Pengolahan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum dan Pengadaan
Listrik dan Gas.

Tabel 2.36 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor/ Lapangan Usaha Atas Dasar
Harga Konstan Kabupaten Karimun Tahun 2015 – 2019

Tahun
No Lapangan Usaha
2015 2016 2017 2018 2019
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,58 5,33 0,60 2,37 5,35
2. Pertambangan dan Penggalian 5,65 3,88 5,39 3,80 6,95
3. Industri Pengolahan 7,88 6,70 5,21 1,20 2,48
4. Pengadaan Listrik dan Gas 5,76 15,91 13,33 0,89 -1,22
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
5. 5,88 5,94 9,26 -0,08 0,01
Limbah dan Daur Ulang
6. Konstruksi 8,29 8,35 7,94 15,68 6,68
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
7. 6,48 6,67 6,24 2,63 3,29
Mobil dan Sepeda Motor
8. Transportasi dan Pergudangan 9,55 9,44 6,30 2,68 8,71

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 38


Tahun
No Lapangan Usaha
2015 2016 2017 2018 2019
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6,49 6,37 5,28 6,37 3,92
10. Informasi dan Komunikasi 4,72 4,80 4,87 5,12 8,17
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 5,70 3,85 4,88 7,02 6,75
12. Real Estate 6,15 6,11 4,49 2,83 1,37
13. Jasa Perusahaan 7,66 7,35 6,31 7,35 6,31
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
14. 3,50 4,15 8,83 9,59 7,77
Jaminan Sosial Wajib
15. Jasa Pendidikan 4,53 4,31 6,42 5,17 4,34
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,27 6,07 8,15 2,88 5,14
17. Jasa lainnya 6,25 5,14 4,22 -0,09 0,09
Laju Pertumbuhan PDRB 6,54 6,17 5,29 5,05 4,89
Sumber: BPS Kabupaten Karimun Tahun 2020

2.2.1.3 Pendapatan per Kapita


Pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Karimun selama 5 tahun
mengalami kenaikan secara terus menerus pada tahun 2015 pendapatan perkapita
adalah 42.750.000,- pertahun terus meningkat menjadi 58.150.000,- pada tahun 2019.
Walaupun secara umum kenaikan tersebut masih jauh dibawah rata – rata pendapatan
perkapita propinsi Kepulauan Riau maupun nasional.
Tabel 2.37 Pendapatan per Kapita Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, dan
Nasional Harga Berlaku Tahun 2015 – 2019

Pendapatan Per Kapita (juta rupiah)


No Wilayah
2015 2016 2017 2018 2019
1. Kabupaten Karimun 42,75 46,68 50,69 54,64 58,15
2. Propinsi Kepulauan Riau 101,15 106,50 109,33 116,58 122,43
3. Nasional 45,12 47,94 51,89 55,99 59,07
Sumber: BPS Kabupaten Karimun Tahun 2020

2.2.1.4 Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian di suatu negara dimana terjadi
kecenderungan kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam waktu
yang panjang (kontinu) disebabkan karena tidak seimbangnya arus uang dan barang.
Kenaikan harga yang sifatnya sementara tidak termasuk dalam inflasi, misalnya
kenaikan harga-harga menjelang hari raya Idul Fitri. Pada umumnya inflasi terjadi
ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih banyak daripada yang
dibutuhkan. Inflasi adalah gejala ekonomi yang tidak mungkin dihilangkan secara

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 39


tuntas. Berbagai upaya yang dilakukan biasanya hanya sebatas pengendalian inflasi
saja.
Gambar 2.5
Laju Inflasi Menurut Bulan di Kabupaten Karimun Tahun 2019

Sumber: BPS Kabupaten Karimun Tahun 2020

Inflasi di Kabupaten Karimun pada tahun 2019 adalah 1,99. Inflasi tertinggi
terjadi pada bulan Mei yaitu 1,02. Hal ini dikarenakan pada bulan Mei adalah Hari
Raya Idul Fitri yang menyebabkan harga barang-barang menglami kenaikan.
Sementara itu,deflasi terendah terjadi pada bulan September yaitu 0,40. Inflasi
tertinggi berdasarkan kelompok pengeluaran adalah bahan makanan yang mencapai
3,55, diikuti pendidikan, rekreasi, dan olahraga senilai 3,48. Inflasi bahan makanan
tertinggi terjadi pada bulan Mei yaitu senilai 4,13. Kelompok pengeluaran yang
mengalami deflasi pada tahun 2019 adalah transportasi, komunikasi, dan jasa
keuangan.

Tabel 2.38 Tingkat Inflasi Kabupaten Karimun Tahun 2015 – 2019

No Tahun Inflasi (persen)


1 2015 -
2 2016 6,59
3 2017 2,40
4 2018 1,51
5 2019 1,99
Sumber: BPS Kabupaten Karimun, 2020

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 40


Indeks Harga Konsumen atau yang disingkat IHK adalah indeks yang
menghitung rata-rata perubahan harga dari suatu paket barang dan jasa yang dapat
dikonsumsi dalam kurun waktu tertentu. Sesuai dengan yang dikutip dari Badan Pusat
Statistik (BPS), IHK menjadi suatu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat
dari inflasi. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan
harga (inflasi) atau tingkat penurunan harga (deflasi) dari barang dan jasa. Penentuan
barang dan jasa dalam keranjang IHK dilakukan atas dasar Survei Biaya Hidup
(SBH) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

Tabel 2.39 Indeks Harga Konsumen Menurut Kelompok Pengeluaran Kabupaten


Karimun Tahun 2016 – 2019

Kelompok Pengeluaran
Makanan
Perumahan, Transportasi,
Jadi, Pendidikan,
NO Bulan/Tahun Bahan Air, Listrik, Komunikasi &
Minuman, Sandang Kesehatan Rekreasi & Umum
Makanan Gas & Bahan Jasa
Rokok & Olah Raga
Bakar Keuangan
Tembakau
1. Desember 2016 148.29 148.29 148.29 148.29 148.29 148.29 148.29 127.28
2. Januari 2017 146.63 146.63 146.63 146.63 146.63 146.63 146.63 128.17
3. Februari 2017 147.76 147.76 147.76 147.76 147.76 147.76 147.76 128.36
4. Maret 2017 141.82 141.82 141.82 141.82 141.82 141.82 141.82 127.55
5. April 2017 142.175 142.175 142.175 142.175 142.175 142.175 142.175 127.803
6. Mei 2017 142.521 142.521 142.521 142.521 142.521 142.521 142.521 128.291
7. Juni 2017 145.658 145.658 145.658 145.658 145.658 145.658 145.658 128.703
8. Juli 2017 143.13 143.13 143.13 143.13 143.13 143.13 143.13 128.63
9. Agustus 2017 145.47 145.47 145.47 145.47 145.47 145.47 145.47 128.70
10. September 2017 146.67 146.67 146.67 146.67 146.67 146.67 146.67 129.03
11. Oktober 2017 146.81 146.81 146.81 146.81 146.81 146.81 146.81 129.08
12. November 2017 151.35 151.35 151.35 151.35 151.35 151.35 151.35 130.04
13. Desember 2017 151.57 151.57 151.57 151.57 151.57 151.57 151.57 130.35
14. Januari 2018 155.77 155.77 155.77 155.77 155.77 155.77 155.77 131.31
15. Februari 2018 151.78 151.78 151.78 151.78 151.78 151.78 151.78 131.12
16. Maret 2018 149.50 149.50 149.50 149.50 149.50 149.50 149.50 130.79
17. April 2018 150.60 150.60 150.60 150.60 150.60 150.60 150.60 130.88
18. Mei 2018 149.37 149.37 149.37 149.37 149.37 149.37 149.37 130.95
19. Juni 2018 150.72 150.72 150.72 150.72 150.72 150.72 150.72 131.30
20. Juli 2018 148.36 148.36 148.36 148.36 148.36 148.36 148.36 131.34
21. Agustus 2018 146.62 146.62 146.62 146.62 146.62 146.62 146.62 131.26
22. September 2018 145.84 145.84 145.84 145.84 145.84 145.84 145.84 131.24
23. Oktober 2018 146.90 146.90 146.90 146.90 146.90 146.90 146.90 131.86
24. November 2018 148.77 148.77 148.77 148.77 148.77 148.77 148.77 132.20
25. Desember 2018 148.68 148.68 148.68 148.68 148.68 148.68 148.68 132.34
26. Januari 2019 150.24 150.24 150.24 150.24 150.24 150.24 150.24 133.11
27. Februari 2019 149.84 149.84 149.84 149.84 149.84 149.84 149.84 132.67
28. Maret 2019 148.34 148.34 148.34 148.34 148.34 148.34 148.34 132.65
29. April 2019 150.56 150.56 150.56 150.56 150.56 150.56 150.56 133.00
30. Mei 2019 156.77 156.77 156.77 156.77 156.77 156.77 156.77 134.36
31. Juni 2019 162.69 162.69 162.69 162.69 162.69 162.69 162.69 135.55
32. Juli 2019 159.27 159.27 159.27 159.27 159.27 159.27 159.27 135.57
33. Agustus 2019 157.70 157.70 157.70 157.70 157.70 157.70 157.70 135.67
34. September 2019 154.89 154.89 154.89 154.89 154.89 154.89 154.89 135.14
35. Oktober 2019 152.17 152.17 152.17 152.17 152.17 152.17 152.17 134.74
36. November 2019 153.08 153.08 153.08 153.08 153.08 153.08 153.08 134.82
37. Desember 2019 153.78 153.78 153.78 153.78 153.78 153.78 153.78 134.99
Sumber: BPS – Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2020

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 41


2.2.1.6 Indeks Gini
Indeks Gini Digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan
suatu wilayah secara menyeluruh. Indeks Gini berkisar antara 0 sampai 1. Apabila
koefisien Gini bernilai 0 berarti pemerataan sempurna, sedangkan apabila bernilai 1
berarti ketimpangan benar-benar sempurna terjadi. Jika nilai Indeks Gini kurang dari
0,3 masuk dalam kategori ketimpangan “rendah”; nilainya antara 0,3 hingga 0,5
masuk dalam kategori ketimpangan “moderat”; dan jika nilainya lebih besar dari 0,5
dikatakan berada dalam ketimpangan “tinggi”.
Berdasarkan data yang dirilis dari Badan Pusat Statistik, kondisi ketimpangan
di Kabupaten Karimun lebih rendah dibandingkan provinsi Kepulauan Riau dan
Nasional. Pada akhir tahun 2017, indeks gini di Kabupaten Karimun mencapai 0,34
masuk dalam kategori ketimpangan moderat (ketimpangan moderat adalah
ketimpangan distribusi pendapatan dengan level medium/sedang), sementara di
Provinsi Kepulauan Riau indeks gini menyentuh angka 0,359 sementara Nasional di
angka 0,391. Pada tahun 2019 indeks gini Propinsi Kepulauan Riau adalah 0,341
lebih lebih tinggi dibandingkan dengan Nasional 0,38.

Tabel 2.40 Indeks Gini Kabupaten Karimun, Propinsi Kepulauan Riau dan Nasional
Tahun 2015 – 2019

Tahun
No Uraian 2015 2016 2017 2018 2019
(Mar) (Mar) (Mar)
1 Indeks Gini Kabupaten 0,30 0,30 0,34 - -
2 Indeks Gini Provinsi 0,339 0,352 0,359 0,339 0,341
3 Indeks Gini Nasional 0,402 0,394 0,391 0,384 0,38
Sumber : BPS Karimun

2.2.2 FOKUS KESEJAHTERAAN SOSIAL


Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan pengukuran perbandingan
dari harapan hidup, pendidikan, dan standar hidup untuk semua negara. IPM
digunakan sebagai indikator untuk menilai aspek kualitas dari pembangunan dan
untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara termasuk negara maju, negara
berkembang, atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari
kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup. IPM menjelaskan bagaimana penduduk

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 42


dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan,
pendidikan, dan sebagainya.

Tabel 2.41 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Karimun, Propinsi Kepulauan


Riau Nasional, Tahun 2015 – 2019

Tahun Rata-Rata
No Komponen Pertumbuhan
2015 2016 2017 2018 2019
(%)
1 Kabupaten Karimun 69,21 69,84 70,26 70,56 71,1 70,19
2 Propinsi Kepulauan Riau 73,75 73,99 74,45 74,84 75,48 74,50
3 Nasional 69,55 70,18 70,81 71,39 71,92 70,77
Sumber: BPS – Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2020

IPM Kabupaten Karimun pada tahun 2019 adalah 7,10 dengan rata – rata
pertumbuhan sebesar 70,19 persen. Walaupun masih dibawah rata –rata pertumbuhan
IPM propinsi Kepulauan Riau maupun Nasional, setiap tahunnya mengalami
kenaikan.
Bedasarkan kategori IPM Kabupaten Krimun berstatus tinggi (skor 70 – 80),
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Karimun tahun 2019 sebesar 71,10, lebih tinggi dari IPM tahun 2018 yang
sebesar 70,56. Kenaikan IPM ini sejalan dengan perbaikan angka harapan hidup,
kualitas pendidikan, dan serta daya beli masyarakat. Dari data BPS, bayi yang lahir
tahun 2019 memiliki angka harapan hidup 70,71 tahun, lebih lama 0,19 tahun
dibandingkan dari tahun sebelumnya yang hanya 70,52 tahun.
Sementara, perbaikan kualitas pendidikan tercermin dari angka harapan lama
sekolah yang mengalami sedikit peningkatan menjadi 12,30 tahun, dari tahun
sebelumnya sebesar 12,16 tahun. Ini berarti, anak-anak yang berusia tujuh tahun pada
tahun 2019, memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,30 tahun atau
sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Tak hanya itu, rata-rata lama sekolah juga mengalami peningkatan menjadi
7,92 tahun atau lebih lama 0,3 tahun dari tahun sebelumnya yang sebesar 7,81 tahun.
Angka tersebut menunjukkan bahwa penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata
telah menempuh pendidikan selama 7,92 tahun atau setara hingga kelas VIII.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 43


Dari sisi daya beli, BPS juga mencatat pengeluaran per kapita mengalami
peningkatan sebesar Rp 190.000 di tahun lalu. Pada tahun 2019, rata-rata pengeluaran
per kapita masyarakat tercatat sebesar Rp 12,14 juta per tahun.

Tabel 2.42 Indeks Pembangunan Manusia dan Kompenen Pembentuknya Kabupaten


Karimun Tahun 2015 – 2019
Tahun Rata-Rata
Komponen Pertumbuhan
No 2015 2016 2017 2018 2019
(%)
1 Angka Harapan Hidup 69,71 70,02 70,32 70,52 70,71 70,26
2 Rata-Rata Lama Sekolah 7,74 7,75 7,80 7,81 7,92 7,80
Angka Harapan Lama
3 11,87 12,14 12,15 12,16 12,30 12,12
Sekolah
Pengeluaran per Kapita
4 11,25 11,47 11,713 11,95 12,14 11,70
(Rp.000)
IPM 69,21 69,84 70,26 70,56 71,1 70,19

Sumber: BPS – Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2020

2.3 ASPEK PELAYANAN UMUM


Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala bentuk jasa
pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi
tanggungjawab Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun dalam upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan..

2.3.1 Fokus Layanan Urusan Pemerintah Wajib


2.3.1.1 Pendidikan
Angka Partisipasi Kasar ( APK ), menunjukkan partisipasi penduduk yang
sedang mengenyam pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya. Angka
Partisipasi Kasar ( APK ) merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang
bersekolah pada suatu jenjang pendidikan ( berapapun usianya ) terhadap jumlah
penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. APK
digunakan untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang
diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi untuk mengukur daya
serap penduduk usia sekolah di masing - masing jenjang pendidikan penduduk untuk
mengenyam pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana.
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase jumlah anak pada
kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 44


sesuai dengan usianya terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah
yang bersangkutan.
Sebagai tolok ukur pencapaian urusan pendidikan di Kabupaten Karimun
dapat dicermati indikator mutu pendidikan yang bisa dilihat dari tingginya angka
partisipasi. Angka partisipasi tersebut terdiri atas Angka Partisipasi Kasar (APK) dan
Angka Partisipasi Murni (APM). Nilai APK bisa lebih dari 100%. Hal ini disebabkan
karena populasi murid yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan mencakup
anak berusia di luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan.
Angka Partisipasi Kasar ( APK ) penduduk usia 7-12 tahun di Kabupaten Karimun
pada tahun 2019 adalah sebesar 108,20 persen. Hal ini berarti bahwa terdapat 8,20
persen penduduk yang tidak berusia 7-12 tahun yang bersekolah di SD/MI/Paket A.
Kondisi ini menunjukkan bahwa Kabupaten Karimun mampu menampung penduduk
usia sekolah lebih dari target yang sesungguhnya untuk Tingkat SD/MI/Paket A. APK
untuk SD sederajat pada tahun 2019 adalah sebesar 108,20 persen, sedangkan tahun
2018 APK untuk SD sederajat mencapai 107,11 persen, hal ini menunjukkan
kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, APM SD sederajat Tahun 2019
tercatat sebesar 97,58 persen dan ini juga menunjukkan kenaikan dibanding dengan
tahun 2018 sebesar 96,63 persen.
Selanjutnya untuk APK SMP sederajat tahun 2019 mencapai 94,11 persen,
dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 0,89 persen dari tahun
sebelumnya. APM SMP sederajat tahun 2019 yaitu 75,04 persen sedangkan tahun
2018 hanya 72,02 persen artinya bahwa pada tahun 2019 ada sekitar 25 persen
penduduk usia sekolah SMP/MTs/Paket B yang belum memanfaatkan fasilitas
pendidikan. Kemudian untuk APK SMA sederajat tahun 2019 mencapai 96,36
persen. Sedangkan APM SMA sederajat sampai tahun 2019 mencapai 76,75 persen.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah perbandingan antara jumlah
murid kelompok usia sekolah tertentu yang bersekolah pada berbagai jenjang
pendidikan dengan penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan
dalam persentase. Makin tinggi APS berarti makin banyak usia sekolah yang
bersekolah di suatu daerah. Nilai APS berkisar antara 0-100. Makin tinggi APS
berarti makin banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu daerah. APS yang
tinggi menunjukkan terbukanya peluang yang lebih besar dalam mengakses
pendidikan secara umum. APS SD/MI 7-12 tahun Kabupaten Karimun selama 5

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 45


tahun mengalami peningkatan tahun 2018 sebesar 99,08 persen menjadi 99,72 persen
pada tahun berikutnya atau naik sebesar 0,64 persen, artinya sekitar 99,72 persen
penduduk berusia 7-12 tahun di Kabupaten Karimun sedang bersekolah. Sedangkan
APS SMP/MTs berfluktuatif pada tahun 2018 adalah 99,31 persen mengalami
peningkatan dibandingkan APS tahun 2017 sebesar 10,04 persen tetapi turun menjadi
81,26 persen terjadi penurunan sebesar 18,05 persen.

Tabel 2.43 Realisasi Capaian Indikator Kinerja Pendidikan Kabupaten Karimun


Tahun 2015 – 2019
Tahun
No Kinerja Ket
2015 2016 2017 2018 2019
1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
2 Angka Partisipasi Kasar
- Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD 18,45% 20,25% 21,22% 22,01% 41,92%
- Angka Partisipasi Kasar (APK) 106,31% 106,40% 100,10% 107,11% 108,20%
SD/MI/Paket A
- Angka Partisipasi Kasar (APK) 99,29% 100,65% 92,39% 95,00% 94,11%
SMP/MTs/Paket B
- Angka Partisipasi Kasar (APK) 89,79% 89,90% 88,88% - -
SMA/MA/SMK/Paket C
3 Angka pendidikan yang ditamatkan
- SD/MI 33,94% 33,49% 33,50% 27,66% 25,92%
- SMP/MTs 18,86% 19,63% 20,34% 22,48% 21,05%
- SMA/MA/SMK 23,36% 23,41% 23,46% 25,12% 27,44%
4 Angka Partisipasi Murni
- Angka Partisipasi Murni (APM) 97,25% 91,25% 87,24% 96,63% 97,58%
SD/MI/Paket A
- Angka Partisipasi Murni (APM) 71,28% 68,07% 69,42% 72,02% 75,04%
SMP/MTs/Paket B
- Angka Partisipasi Murni (APM) 56,31% 61,69% 70,26% - -
SMA/SMK/MA/Paket C
5 Angka Partisipasi Sekolah (APS)
- Angka Partisipasi Sekolah (APS) 90,35% 91,25% 93,15% 99,08% 99,72%
SD/MI/Paket A
- Angka Partisipasi Sekolah (APS) 68,90% 69,56% 88,27% 99,31% 81,26%
SMP/MTs/Paket B
- Angka Partisipasi Sekolah (APS) - - - - -
SMA/SMK/MA/Paket C
6 Angka Putus Sekolah (APtS):
- Angka Putus Sekolah (APtS) SD/MI 0,29% 0,03% 0,04% 0,047% 0,257%
- Angka Putus Sekolah (APtS) SMP/MTs 0,21% 0,02% 0,09% 0,28% 1,127%
- Angka Putus Sekolah (APtS) 0,19% 0,03% - - -
SMA/SMK/MA
7 Angka Kelulusan :
- Angka Kelulusan (AL) SD/MI 100% 100% 100% 100% 100%
- Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 99,54% 100% 99,96% 100% 99,88%
- Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 99,90% 99,86% - - -
8 Angka Melanjutkan (AM) :
- Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI 96,54% 99,98% 99,98% 99,86% 97,27%
ke SMP/MTs
- Angka Melanjutkan (AM) dari 93,71% 99,93% 99,94% 99,94% 98,22%
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 46


Tahun
No Kinerja Ket
2015 2016 2017 2018 2019
9 Fasilitas Pendidikan :
- Sekolah pendidikan SD/MI kondisi 100% 100% 100% 100% 100%
bangunan baik
- Sekolah pendidikan SMP/MTs dan 100% 100% 100% 100% 100%
SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik
10 Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk 1 : 47,00 1 : 46,00 1 : 46,42 1 : 46,59 1 : 47,19
Usia Sekolah Pendidikan Dasar
11 Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap - - - - -
Penduduk Usia Sekolah Pendidikan
Menengah
12 Rasio Guru/Murid Sekolah Pendidikan 1 : 17,00 1 : 16,15 1 : 14,98 1 : 13,96 1 : 13,04
Dasar
13 Rasio Guru Terhadap Murid Pendidikan - - - - -
Menengah
14 Rasio Guru/Murid Per Kelas Rata-Rata N/A N/A N/A N/A N/A
Sekolah Dasar
15 Rasio Guru terhadap Murid Per Kelas N/A N/A N/A N/A N/A
Rata- Rata
16 Proporsi murid kelas 1 yang berhasil N/A N/A N/A N/A N/A
menamatkan sekolah dasar
17 Angka melek Huruf penduduk usia 15‐24 N/A N/A N/A N/A N/A
tahun, perempuan dan laki‐laki
18 Penduduk yang berusia >15 Tahun melek 97,48% 98,96% 97,31% 97,02% 97,05%
huruf (tidak buta aksara)
19 Guru yang memenuhi Kualifikasi S1/D-IV 74,75% 72,39% 72,40% 92,02% 87,95%

Sumber: Dinas Pendidikan

2.3.1.2 Kesehatan
Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat merupakan prioritas pembangunan
baik di tingkat pusat atau di tingkat daerah. Derajat kesehatan masyarakat yang
semakin baik dan kehidupan masyarakat yang lebih layak, merupakan faktor
penggerak dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan, Pemerintah Daerah
Kabupaten Karimun telah melakukan upaya untuk meningkatkan aksesibilitas
masyarakat dari semua lapisan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil,
mudah, murah, dan merata. Penyelenggaraan program kesehatan tidak hanya
menekankan kepada upaya kuratif dan rehabilitatif, akan tetapi Pemerintah
Kabupaten Karimun melalui Dinas Kesehatan juga melakukan upaya promotif dan
preventif dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 47


Tabel 2.44 Realisasi Capaian Indikator Kinerja Kesehatan Kabupaten Karimun
Tahun 2015 – 2019
Tahun
No Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
1 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000
18.7 14.5 16 13.5 14.3
kelahiran hidup
2 Angka kelangsungan hidup bayi 981.3 985.5 984 986.5 985.7
3 Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran
21.2 17.6 19 15.8 15.5
hidup
4 Angka Kematian Neonatal per 1000
13.08 9.8 12 10.2 10.9
kelahiran hidup
5 Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran
117 151 300 100 80
hidup
6 Rasio posyandu per satuan balita 1 : 94 1 : 96 1 : 95 1 : 96 1 : 96
7 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per
1 : 2590 1 : 2104 1 : 2046 1 : 2046 1 : 2815
satuan penduduk
8 Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 1 : 112.649 1 : 113.639 1 : 114.597 1 : 115.573 1 : 125.256
9 Rasio dokter per satuan penduduk 1 : 2.747 1 : 2.805 1 : 2.795 1 : 3.081 1 : 2.582
10 Rasio tenaga medis per satuan penduduk 1 : 1.489 1 : 1.402 1 : 1.401 1 : 1,426 1 : 1.637
11 Cakupan komplikasi kebidanan yang
60.5 59 16.3 72.4 107.2
ditangani
12 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi 98.5 83.1 85.1 85.9 88.7
kebidanan
13 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child
93 85,9 88,7 83.1 91.5
Immunization (UCI)
14 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat
100 100 100 100 100
perawatan
15 Proporsi penduduk dengan asupan kalori di
bawah tingkat konsumsi minimum (standar
yang digunakan Indonesia 2.100
Kkal/kapita/hari)
16 Persentase anak usia 1 tahun yang
96.11 94.34 58.02 85.84 100
diimunisasi campak
17 Non Polio AFP rate per 100.000 penduduk 0.65 1.29 1.70 1.62 0
18 Cakupan balita pneumonia yang ditangani 17.96 36.56 28.73 20.28 28.9
19 Cakupan penemuan dan penanganan
126 156 153 180 249
penderita penyakit TBC BTA
20 Tingkat prevalensi Tuberkulosis (per
145 200 174 160 181
100.000 penduduk)
21 Tingkat kematian karena Tuberkulosis (per
1% 1% 8% 10% 8%
100.000 penduduk)
22 Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang
53.44 39% 34% 33% 43%
terdeteksi dalam program DOTS
23 Proporsi kasus Tuberkulosis yang diobati
82 89 81 84 84.6
dan sembuh dalam program DOTS
24 Cakupan penemuan dan penanganan
368 409 77 176 232
penderita penyakit DBD
25 Penderita diare yang ditangani 3775 3824 4069 3027 3459
26 Angka kejadian Malaria 0 0 0 0
27 Tingkat kematian akibat malaria 0 0 0 0 0
28 Proporsi anak balita yang tidur dengan
kelambu berinsektisida
29 Proporsi anak balita dengan demam yang
0 0 0 0
diobati dengan obat anti malaria yang tepat
30 Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total
0.08% 0.06% 0.12% 0.3% 0.23%
populasi

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 48


Tahun
No Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
31 Penggunaan kondom pada hubungan seks -
berisiko tinggi terakhir 77.760 pcs 77.760 pcs 77.760 pcs -

32 Proporsi jumlah penduduk usia 15‐24 tahun


yang memiliki pengetahuan komprehensif
tentang HIV/AIDS
33 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan
6325 5171 4529 8175 9059
pasien masyarakat miskin
34 Cakupan kunjungan bayi 82.4 78 81 83.9 90.3
35 Cakupan puskesmas
36 Cakupan pembantu puskesmas
37 Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 82.3 64.3 78.5 79.5 85.8
38 Cakupan pelayanan nifas 88.8 75.6 81.1 81.1 83.3
39 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang
30.7 35 47.3 34.4 63.7
ditangani
40 Cakupan pelayanan anak balita 56.8 62.5 65.7 64.1 71.3
41 Cakupan pemberian makanan pendamping
ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga 100% 100% 100%
miskin
42 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD
99.3 99.5 92.38 92.7 97.72
dan setingkat
43 Cakupan pelayanan kesehatan dasar
5193 6032 7477 7728 8615
masyarakat miskin
44 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1
yang harus diberikan sarana kesehatan (RS)
45 Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami KLB
TIDAK TIDAK ADA 100% (2 TIDAK 100% (1
yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <
ADA KLB KLB KASUS) ADA KLB KASUS)
24 jam

Sumber: Dinas Kesehatan

2.3.1.3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Pembangunan infrastruktur baik di bidang jalan, jembatan, dan irigasi
merupakan hal yang mutlak harus dilaksanakan oleh setiap Pemerintah Daerah.
Jarigan infrastruktur yang baik, dapat mendorong percepatan dan kelancaran arus
distribusi barang/jasa dari suatu daerah ke daerah lainnya, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan dan menggerakkan roda perekonomian daerah. Kinerja di bidang
pekerjaan umum dan penataan ruang Kabupaten Karimun, khususnya dalam
pembangunan prasarana dan sarana infrastruktur dapat dilihat dari capaian kinerja
indikator di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.
Salah satu indikator kinerja bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
yaitu persentase jaringan jalan berdasarkan kondisi baik. Pada tahun 2016, kondisi
jaringan jalan dalam kondisi baik sebesar 49.65 persen, pada tahun 2017 sebesar
52,46 persen, tahun 2018 meningkat menjadi 56,65 persen, dan kondisi jaringan jalan

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 49


dalam kondisi baik pada tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi sebesar 58,35
persen.

Tabel 2.45 Realisasi Capaian Indikator Kinerja Kesehatan Kabupaten Karimun


Tahun 2015 – 2019
Tahun
No Kinerja Ket
2015 2016 2017 2018 2019
Proporsi panjang jaringan jalan Panjang Jalan Beraspal
1 43.84 49.65 52.46 56.65 58.35
dalam kondisi baik Keseluruhan
Rasio panjang jalan dengan
2 4.68 4.64 4.60 4.57 4.21 Panjang Jalan Keseluruhan
jumlah penduduk
Persentase jalan kabupaten
Panjang Jalan Kab. Yang
3 dalam kondisi baik ( > 40 35.45 41.99 45.08 49.81 51.84
Beraspal
KM/Jam)
Persentase drainase dalam
Panjang Drainase yang
4 kondisi baik/ pembuangan aliran 84.25 85.38 86.65 87.15 87.95
Tersumbat
air tidak tersumbat
Luas areal pertanian yang
Persentase irigasi kabupaten
5 85.71 92.86 94.37 95.83 97.22 memiliki saluran irigasi
dalam kondisi baik
dalam kondisi baik
Rasio tempat ibadah per satuan
6 2.43 2.42 2.48 2.46 2.28 Jumlah tempat beribadah
penduduk
Jumlah Rekomendasi IMB yang
7 0.00 171.00 165.00 115.00 111.00 Jumlah Rekomendasi IMB
dikeluarkan
Panjang Turap yang
8 Panjang Turap yang dibangun 64.33 65.72 66.78 67.45 68.05
dibangun
Luas Kawasan Rawan
Luas Kawasan Rawan Bahaya
9 353 101 363 424 139.80 Bahaya Banjir yang
Banjir yang dilindungi
dilindungi
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karimun

2.3.1.4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat mengakibatkan kebutuhan
akan kawasan perumahan dan permukiman semakin meluas. Hal tersebut
membutuhkan penataan kawasan perumahan dan permukiman yang baik dan benar,
sehingga tidak menimbulkan kawasan yang tidak layak huni atau kawasan kumuh.
Peningkatan kualitas bangunan rumah yang layak huni, pembangunan jalan
perumahan dan drainase yang memadai, serta pembangunan sanitasi (IPAL Komunal,
MCK, dan sampah) yang layak, merupakan program yang harus ditingkatkan oleh
Pemerintah Daerah, sehingga kualitas lingkungan masyarakat dapat ditingkatkan.
rasio rumah layak huni Kabupaten Karimun pada tahun 2018 dan tahun 2019 adalah
sebesar 96,33 persen. Tahun 2018 cakupan layanan ruamah layak huni yang
terjangkau sebesar 8,29 persen, pada tahun 2019 meningkat menjadi sebesar 11,15
persen.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 50


Tabel 2.46 Realisasi Capaian Indikator Kinerja Urusan Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Karimun Tahun 2015 – 2019
TAHUN
NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR
2018 2019

1 Rasio rumah layak huni 96.33% 96.33%

2 Rasio Permukiman layak huni 99.63% 99.63%

3 Cakupan ketersediaan rumah layak huni 93.14% 93.14%

4 Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau 8.29% 11.15%


5 Persentase permukiman yang tertata 99.63% 99.63%
6 Persentase lingkungan permukiman kumuh 0.37% 0.37%

7 Persentase luasan permukiman kumuh dikawasan perkotaan 0.37% 0.37%

8 Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan 455 455

Sumber : Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

2.3.1.5 Ketentraman, Keteriban Umum dan Perlindungan Masyarakat

Iklim daerah yang kondusif dan stabil perlu dibangun dan diwujudkan
diantaranya melalui pembinaan terhadap instansi penegak keamanan, organisasi
masyarakat, LSM, dan organisasi lainnya. Pembinaan terhadap organisasi masyarakat
tersebut perlu dilakukan, agar tumbuh kesadaran di masyarakat akan pentingnya
kehidupan masyarakat yang tertib dan aman.
Jumlah polisi Pamong Praja pada tahun 2015 sebanyak 292 pegawai, pada
tahun 2016 sebanyak 273 pegawai. Pada tahun 2017 sebanyak 266 pegawai, pada
tahun 2018 sebanyak 258 pegawai, pada tahun 2019 sebanyak 252 pegawai.
Berdasarkan data tersebut, jumlah personil polisi Pamong Praja setiap tahunnya
mengalami penurunan. Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir
bathin, perlu ketentraman, ketertiban dan perlindungan dalam kehidupan antar
anggota masyarakat. Pelaksanaan pembangunan infrastruktur di daerah harus diiringi
dengan kondisi keamanan, sosial, dan politik yang stabil di daerah. Stabilitas
keamanan, sosial, dan politik yang stabil dapat mendorong percepatan pembangunan
dan pertumbuhan investasi di daerah. Cakupan petugas perlindungan masyarakat
(Linmas) setiap tahun mengalami kenaikan kecuali pada tahun 2018 mengalami
penurunan 12,45 persen dari tahun sebelumnya. Pada tahun mencapai 83,39 persen
mengalami kenaikan menjadi 127,08 persen atau sebesar 33,69 persen.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 51


Penanganan penyelesaian pelanggaran kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di
Kabupaten Karimun terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun
2015 penyelesaian pelanggaran K3 sebesar 100 persen, meningkat menjadi 102,78
persen pada tahun 2016. Sedangkan persentase penegakan peraturan daerah pada
tahun 2015 semua pelanggaran berhasil ditangani atau sebesar 100 persen pada tahun
2016 meningkat menjadi 115,63 persen, sedangkan pada tahun 2017 mengalami
penurunan menjadi 98,04 persen kemudian secara bertahap mengalami peningkatan
setiap tahunnya.

Tabel 2.47 Realisasi Capaian Indikator Kinerja Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat Kabupaten Karimun Tahun 2015 – 2019
Tahun
No Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Cakupan petugas Perlindungan
1 62.50 83.01 95.88 83.39 127.08
Masyarakat (Linmas)
Tingkat Penyelesaian Pelanggaran
2 100.00 102.78 103.19 103.64 103.82
K3
3 Persentase Penegakan PERDA 100.00 115.63 98.04 99.12 99.03
Tingkat waktu tanggap (respon
4 time rate) daerah layanan Wilayah 88.57 97.33 99.10 99.36 99.51
Manajemen Kebakaran (WMK)
Sumber:Satuan Polisi Pamong Praja

2.3.1.6.1 Sosial
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) merupakan salah satu
masalah sosial yang menjadi urusan wajib bagi pemerintah daerah. Adanya
gelandangan, pengemis, wanita rawan sosial ekonomi, anak terlantar dan anak jalanan
menunjukkan masih banyaknya kemiskinan di daerah. Hal ini merupakan pekerjaan
rumah yang harus segera dicarikan solusinya guna mewujudkan kesejahteraan sosial.
Berbagai strategi penanggulangan PMKS ditetapkan Pemerintah Kabupaten Karimun
baik dalam bentuk pelayanan, bantuan sosial, pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial
maupun perlindungan sosial. Namun jumlah PMKS semakin meningkat dan
permasalahan yang berhubungan dengan kemiskinan selalu muncul.
Menurut data yang tercatat di Dinas Sosial Kabupaten Karimun pada tahun
2016 jumlah PMKS sebanyak 74.660 jiwa yang memperoleh bantuan sosial sebesar
3,21 persen, pada tahun 2017 sebanyak 76.139 jiwa meningkat menjadi 6,30 persen.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 52


Pada tahun 2018 jumlah PMKS mengalami peningkatan menjadi 80.024 jiwa yang
mendapat bantuan social sebanyak 6,94 persen. Tahun 2019 PMKS yang menerima
bantuan meningkat menjadi 7,55 persen.

Tabel 2.48 Realisasi Capaian Indikator Kinerja Urusan Sosial Kabupaten Karimun
Tahun 2015 – 2019.
Tahun
No. Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase PMKS yang
1. n/a 3,21 6,30 6,94 7,55
memperoleh bantuan sosial
2. Persentase PMKS yang tertangani n/a 3,33 3,26 1,07 1,13
Persentase PMKS skala yang
3. memperoleh bantuan sosial untuk n/a 3.21 3.15 0.94 0.27
pemenuhan kebutuhan dasar
Persentase korban bencana yang
4. menerima bantuan sosial selama n/a 100 100 100 100
masa tanggap darurat
Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Karimun

2.3.1.7 Tenaga Kerja


Pertumbuhan jumlah penduduk angkatan kerja harus disikapi oleh Pemerintah
Daerah dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang mampu menyerap tenaga
kerja. Keterbatasan lapangan pekerjaan mengakibatkan tingkat pengangguran di
daerah semakin meningkat. Jumlah penduduk 15 tahun ke atas pada tahun 2016 untuk
angkatan kerja sebanyak 91,9 ribu jiwa dan bukan angkatan kerja sebanyak 63,9 ribu
jiwa, pada tahun 2017 sebanyak 100,8 ribu jiwa angkatan kerja dan 46,6 ribu bukan
angkatan kerja, pada tahun 2018 meningkat menjadi 103 ribu jiwa angkatan kerja dan
59,8 ribu bukan angkatan kerja. Tahun 2019 jumlah angkatan kerja menurun menjadi
96 ribu jiwa tetapi bukan angkatan kerja mengalami peningkatan menjadi 69,5 ribu
jiwa. Tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Karimun cukup fluaktif dari tahun
2015 sebesar 5,78 persen, tahun 2016 menurun menjadi 2,52 persen, tahun 2017 naik
menjadi sebesar 6,04 persen, tahun 2018 dan 2019 sebesar 6,03 persen.
Sedangkan untuk permasalahan perburuhan yang terjadi selama 5 tahun antara
pengusaha dan pekerja sangat berfluktuatif pada tahun 2015 terdapat 17 sengketa dan
yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB) sebanyak 6, tahun 2016 sebanyak 24
sengketa dan yang diselesaikan dengan PB sebanyak 11 kasus. Pada tahun 2017 terdapat 20

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 53


sengketa dan yang diselesaikan dengan PB sebanyak 10 kasus. Pada tahun 2018 dan 2019
terjadi 17 dan 18 sengketa dan yang diselesaikan dengan PB sebanyak 5 dan 8 kasus.

Tabel 2.49 Realisasi Capaian Indikator Kinerja Tenaga Kerja Kabupaten Karimun
Tahun 2015 – 2019
TAHUN
NO INDIKATOR KINERJA
2015 2016 2017 2018 2019
1 Jumlah Penduduk 15 Th + (jiwa) 155,137 155,804 147,456 163,003 165,892
2 Angkatan Kerja 91,902 91,902 100,824 103,200 96,359
3 Bukan Angkatan Kerja 63,235 63,902 46,632 59,803 69,533
5 Tingkat Kesempatan Kerja 55.87 55.63 64.48 61.76 58.09
6 Tingkat Pengangguran Terbuka 5.78 2.52 6.04 6.03 6.03
7 Angka Sengketa Pengusaha - Pekerja per 17 24 20 17 18
Tahun
8 Besaran Kasus yang diselesaikan dengan 6 11 10 5 11
Perjanjian Bersama (PB)
9 Besaran Pencari Kerja yang terdaftar yang 866 2236 274 293 529
ditempatkan
10 Besaran Pekerja/ Buruh yang menjadi Peserta 9,498 11,682 12,876 12,637 NA
Program Jamsostek
11 Besaran Tenaga Kerja yang mendapatkan NA 146 137 93 11
Pelatihan Berbasis Kompetensi
12 Besaran Tenaga Kerja yang mendapatkan NA NA 10 20 0
Pelatihan Kewirausahaan
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian dan Badan Pusat Statistik; diolah

Untuk menekan angka pengangguran, Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun


telah melakukan upaya-upaya diantaranya meningkatkan dan mengembangkan usaha
produktif bagi tenaga kerja mandiri sektor informal, meningkatkan potensi
ketenagakerjaan yang produktif dan kompetitif, dan meningkatkan kualitas tenaga
kerja melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan.

2.3.1.8 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Penyelenggaraan urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
diarahkan untuk meningkatan peran serta perempuan dalam pembangunan daerah dan
perlindungan terhadap hak-hak anak. Peningkatan peran serta perempuan dalam
pembangunan daerah dilakukan melalui peningkatan kesadaran dan kesetaraan
gender, peningkatan keterampilan dan pengetahuan, dan peningkatan kelembagaan
perempuan dan perlindungan anak.
Persentase partisipasi perempuan di kelembagaan pemerintahan pada tahun
2016 sebesar 44,98 persen, tahun 2017 sebesar 51,16 persen, tahun 2018 sebesar

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 54


37,10 persen, dan pada tahun 2019 sebesar 27,65 persen. Sedangkan untuk proporsi
kursi yang diduduki perempuan pada tahun 2019 adalah sebesar 0,11 persen.

Tabel 2.50 Capaian Indikator Kinerja Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan


Anak Kabupaten Karimun Tahun 2015 – 2019
TAHUN
NO Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
1 Persentase partisipasi perempuan di lembaga NA 44.98% 51.16% 37.10% 37.65%
pemerintah
2 Proporsi kursi yg diduduki perempuan di DPR 0.11% 0.11% 0.11%
3 Partisipasi perempuan di lembaga swasta 40.36% 58.10%
4 Rasio KDRT 0.021 0.027 0.036 0.028
6 Partisipasi angkatan kerja perempuan 31.33% 36.76% 36.02%
7 Cakupan Perempuan dan Anak korban 0/15 0/32 12/10 22/36 29/16
kekerasan yang mendapatkan penanganan
pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit
pelayanan terpadu
8 Cakupan perempuan dan anak korban 0/15 0/23 0/10 0/36 0/16
kekerasan yang mendapatkan layanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di
Puskesmas mampu tatalaksana KtP/A dan
PPT/PKT di Rumah Sakit
9 Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang 0/5 0/4 1/0 0 4/0
diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial
terlatih bagi perempuan dan anak korban
kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu.
10 Cakupan penegakan hukum dari tingkat 0/12 0/23 0/8 0/34 6/16
penyidikan sampai Dengan putusan pengadilan
atas kasus- kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak
11 Cakupan perempuan & anak korban kekerasan 0/12 0/23 0/8 0/34 1/16
yang mendapatkan layanan bantuan hokum
12 Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan 0/5 0/2 0 1/2 0
dan anak korban kekerasan
13 Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi 0 0 0 0/1 0
perempuan dan anak korban kekerasan
18 Rasio melek huruf perempuan terhadap 95.28 98.33 100 100 97.05
laki‐laki pada kelompok usia 15‐24 tahun
20 Indeks Pembangunan Gender (IPG) NA 91.16 91.18 91.35 91.48
21 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NA 69.84 70.47 70.56 71.31
22 Persentase Kecamatan Yang Memiliki Taman NA 0% 0% 8.33% 33.33%
Bermain Layak Anak
23 Laju pertumbuhan penduduk (LPP) 0.98% 1.13% 1.05% 1.02% 1.06%
24 Total Fertility Rate (TFR) NA 6.72% 6.76% 22.08% 7.62%
25 Persentase Perangkat Daerah (Dinas/Badan) NA NA NA 20.83% 20.83
yang berperan aktif dalam pembangunan
Daerah melalui Kampung KB
31 Ratio Akseptor KB 81.29% 78.0% 83.47% 88.78% 80.64%
32 Angka pemakaian kontrasepsi/CPR bagi 81.29% 78.0% 83.47% 88.78% 80.64%
perempuan menikah usia 15 – 49
34 Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang 947 0 123 0 11
istrinya dibawah 20 tahun
35 Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak 10.61% 10.28% 8.98% 5.59% 10.16%
terpenuhi (unmet need)

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 55


TAHUN
NO Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
36 Persentase Penggunaan Kontrasepsi Jangka 9.77% 10.28% 8.30% 8.36% 10.90%
Panjang (MKJP)
37 Persentase tingkat keberlangsungan pemakaian 81.29% 78.0% 83.47% 88.78% 80.64%
kontrasepsi
38 Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) 47.50% 58,28% 59.41% 57.70% 62.90%
ber-KB
39 Cakupan anggota Bina Keluarga Remaja (BKR) 46.01% 69.23% 39.13% 95.90% 97.60%
ber-KB
40 Cakupan anggota Bina Keluarga Lansia ber-KB 50.14% 53.56% 29.94% 54.90% 64.30%
42 Cakupan Remaja dalam Pusat Informasi Dan 10 10 10 10 10
Konseling Remaja/Mahasiswa
43 Cakupan PKB/PLKB yang didayagunakan 83 83 83 83 83
Perangkat Daerah KB untuk perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan daerah di bidang
pengendalian penduduk
44 Cakupan PUS peserta KB anggota Usaha 75.61% 75.82% 83.48% 81.0% 74.50%
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS) yang ber-KB mandiri
45 Rasio petugas Pembantu Pembina KB Desa 1:6 1:6 1:6 1:6 1:6
(PPKBD) setiap desa/kelurahan
46 Cakupan ketersediaan & distribusi alat & obat 100% 100% 100% 100% 100%
kontrasepsi untuk memenuhi permintaan
masyarakat
47 Persentase Faskes dan jejaringnya (diseluruh 100% 100% 100% 100% 100%
tingkatan wilayah) yang bekerjasama dengan
BPJS dan memberikan pelayanan KBKR sesuai
dengan standarisasi pelayanan
50 Cakupan kelompok kegiatan yang melakukan 75.26% 71.74% 81.64% 74.03% 71.12%
pembinaan keluarga melalui 8 fungsi keluarga
51 Cakupan keluarga yg mempunyai balit & anak 75.54% 74.64% 68.59% 81.12% 68.20%
yg memahami & melaksanakan pengasuhan &
pembinaan tumbuh kembang anak
53 Persentase Pembiayaan Program Rp.442. Rp.435. Rp.430. Rp.450. Rp.426.
Kependudukan, KB dan Pembangunan 700.000 000.000 000.000 000.000 000.000
Keluarga melalui APBD dan APBDes
54 Persentase keluarga Prasejahtera NA 7.80% 7.41% 6.90% 6.61%
55 Persentase penduduk miskin NA 6.77% 7.41% 6.90% 6.61%
56 Angka harapan hidup (tahun) 70.02 70.28 70.54 70.52 70.71
57 Laporan Data Base Sistem Informasi Keluarga NA 80.0% 92.0% 100% 100%
(SIGA) Oleh PLKB Kecamatan
Sumber : Badan Catatan Sipil, Pemberdayaan Perempuan, KB dan PPA

Terhadap capaian kinerja pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak


dapat dilihat dari capaian kinerja indikator yang terkait dengan pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak. Indikator tersebut diantaranya yaitu persentase
partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan, rasio KDRT, persentase angkatan
kerja perempuan, dan penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari
tindakan kekerasan.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 56


2.3.1.9 Pangan
Penyelenggaraan urusan wajib ketahanan pangan fokus kepada peningkatan
ketersediaan jumlah dan peningkatan mutu pangan, Pemerintah Kabupaten Karimun
memiliki program dalam rangka pemerataan distribusi, penganekaragaman konsumsi
dan keamanan pangan, serta penguatan kelembagaan ketahanan pangan. Pemerintah
Kabupaten Karimun telah melakukan upaya - upaya dalam rangka meningkatkan
ketersediaan pangan utama, khususnya padi-padian, daging, telur, dan ikan.
Ketersediaan pangan utama padi-padian pada tahun 2015 sebesar 108,88
kg/kapita/tahun, pada tahun 2016 sebesar 106,63 kg/kapita/tahun, pada tahun 2017
sebesar 94,63 kg/kapita/tahun, sedangkan pada tahun 2018 sebesar 122,25
kg/kapita/tahun, dan pada tahun 2019 sebesar 120,85 kg/kapita/tahun.
Untuk stok pangan utama daging pada tahun 2015 sebesar 9,78
kg/kapita/tahun, pada tahun 2016 sebesar 10,36 kg/kapita/tahun, pada tahun 2017
sebesar 8,48 kg/kapita/tahun, sedangkan pada tahun 2018 sebesar 9,48
kg/kapita/tahun, dan pada tahun 2019 sebesar 9,37 kg/kapita/tahun.

Tabel 2.51 Capaian Indikator Kinerja Pangan Kabupaten Karimun Tahun 2015 –
2019
TAHUN
NO INDIKATOR KINERJA
2015 2016 2017 2018 2019
1 Ketersedian Pangan
Utama
Beras (Kg/kapita/tahun) 108,88 106,63 94,63 122,25 120,85
Daging (Kg/kapita/tahun) 9,78 10,36 8,48 9,48 9,37
Telur (Kg/kapita/tahun) 8,89 8,14 9,09 9,67 9,56
Ikan (Kg/kapita/tahun) 324,70 286,68 258,56 190,50 188,32
Sumber : Dinas Pertanian

2.3.1.10 Lingkungan Hidup


Keterbatasan sumber daya alam yang dimiliki oleh daerah mendorong
Pemerintah Daerah harus bijaksana dalam pengelolaan sumber daya alam.
Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam, baik yang dilakukan oleh
masyarakat atau perusahaan, harus dilaksanakan dengan baik dan benar, agar
terciptanya iklim lingkungan hidup yang sehat dan berkelanjutan.
Salah satu indikator kinerja dalam penyelenggaraan urusan lingkungan hidup,
yaitu cakupan pelaksanaan pengawasan dokumen lingkungan yang telah diterbitkan

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 57


izin lingkungan. Pada tahun 2017, cakupan pembinaan dan pengawasan terhadap izin
lingkungan, izin PPLH dan PUU LH dan yang di terbitkan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota sebesar 79,55 persen, pada tahun 2018 sebesar 85 persen, dan pada
tahun 2019 sebesar 76,92 persen.

Tabel 2.52 Capaian Indikator Kinerja Lingkungan Hidup Kabupaten Karimun Tahun
2015 – 2019
Tahun
No Indikator
2016 2017 2018 2019
1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup - - - -
2 Indeks Kualitas Air - 77,36 70,92 50
3 Indeks Kualitas Udara - 94,94 92,895 93,5
4 Indeks Kualitas Tutupan Lahan - 68,42 60,12 60,12
5 Pembinaan & Pengawasan terkait ketaatan
penanggung jawab usaha &/atau kegiatan yang
diawasi ketaatannya terhadap izin lingkungan, Na 79,55 85 76,92
izin PPLH dan PUU LH & yang diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota
6 Timbunan Sampah yang ditangani 24.090 25.185 25.550 50.735
7 Persentase jumlah sampah yang terkurangi
10,72 11,48 16,41 19,81
melalui 3R
8 Persentase cakupan area pelayanan 80 80 100 100
9 Persentase jumlah sampah yang tertangani 58,53 62,01 72,43 60
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup

Pencegahan dan penanggulangan kerusakan lingkungan, pengendaliaan


pencemaran lingkungan, dan pemulihan keualitas lingkungan hidup, merupakan
kebijakan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun dalam
mewujudkan lingkungan hidup yang sehat.

2.3.1.11 Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Urusan wajib administrasi kependudukan dan pencatatan sipil bertujuan


untuk menciptakan tertib administrasi kependudukan, menciptakan data dan
informasi kependudukan yang akurat dan akuntabel, serta memberikan pelayanan
prima di bidang kependudukan dan pencatatan sipil. Jumlah penduduk yang memiliki
Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten Karimun dari tahun 2015 sampai dengan
tahun 2019 terus mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa kesadaran
masyarakat akan pentingnya kepemilikan KTP semakin baik.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 58


Pada tahun 2015, penduduk memiliki KTP masyarakat Kabupaten Karimun
sebesar 90,71 persen dan pada tahun 2016 menjadi sebesar 89,95 persen. Sedangkan
tahun 2017 menjadi 90,55 persen, meningkat pada tahun 2018 sebesar 4,71 persen.
Pada tahun 2019 rasio penduduk ber – KTP per satuan penduduk di kabupaten
Karimun sebesar 98,49 persen. sedangkan angka rasio bayi ber-akte kelahiran berada
dikisaran angka persentase yang tinggi lebih dari 90 persen setiap tahunnya. Artinya
bahwa kesadaran masyarakat terhadap kepemilikan akta kelahiran sudah sangat
tinggi.

Tabel 2.53 Capaian Indikator Kinerja Administrasi Kependudukan dan Pencatatan


Sipil Kabupaten Karimun Tahun 2015 – 2019
TAHUN
NO URAIAN
2015 2016 2017 2018 2019
1 Rasio penduduk ber- KTP per 90,71% 89,95% 90,55% 95,26% 98,49%
satuan penduduk
2 Rasio bayi berakte kelahiran 98,14% 91,77% 90,90% 91,03% 94,41%
3 Rasio pasangan berakte nikah 44,71% 49,50% 52,73% 54,94% 58,86%
4 Penerapan KTP Nasional 100% 100% 100% 100% 100%
berbasis NIK
5 Cakupan penerbitan akta 27,95% 32,57% 40,39% 45,75% 46,89%
kelahiran
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

2.3.1.12 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Kewenangan daerah dalam penyelenggaraan urusan wajib di bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa meliputi penyelenggaraan penataan desa, asilitas
kerjasama, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan dan administrasi desa serta
pemberdayaan lembaga kemasyarakatan desa. Terkait dengan pembinaan terhadap
kelompok LPM, dalam 5 tahun jumlah rata - rata kelompok binaan PKK sebanyak 2
LPM. Sedangkan persentase LPM aktif pada tahun 2015 sampai dengan 2019 adalah
sebesar 60 persen. Dari jumlah PKK dan Posyandu yang ada di Kabupaten Karimun
semuanya masih berjalan dan aktif.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 59


Tabel 2.54 Capaian Indikator Kinerja Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Karimun Tahun 2015 – 2019
BIDANG URUSAN / TAHUN
NO
INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019
1 Rata-rata Jumlah Kelompok
2 2 2 2 2
binaan PKK
2 Persentase LPM aktif 60 % 60 % 60 % 60 % 60 %
3 Persentase PKK aktif 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
4 Persentase Posyandu Aktif 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

2.3.1.13 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


Pengendalian pertumbuhan penduduk dapat dilakukan diantaranya melalui
penyelenggaraan program keluarga berencana. Pengendalian angka kelahiran di
Masyarakat diharapkan dapat mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang
dan meningkatkan kualitas keluarga. Jumlah penduduk Kabupaten Karimun tiap
tahun mengalami peningkatan disebabkan oleh salah satunya adalah perpindahan
penduduk dari luar ke Kabupaten Karimun. Pada tahun 2015 jumlah penduduk adalah
225.298 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) sebesar 0,98 persen,
meningkat menjadi 227.277 jiwa pada tahun 2016 dengan tingkat LPP 0,98 persen.
Pada tahun 2018 jumlah penduduk 229.145 jiwa dan tingkat LPP 0,84 persen dan
pada tahun 2019 tingkat LPP kabupaten Karimun sebesar 1,05 persen dengan jumlah
penduduk sebanyak 250.511 jiwa.

Tabel 2.55 Capaian Indikator Kinerja Pengendalian Penduduk dan Keluarga


Berencana Kabupaten Karimun Tahun 2015 – 2019
Capaian
No. Indikator Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
1. Jumlah Penduduk 225.298 227.277 229.194 231.145 250.511
2. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 0,98 0,88 0,84 0,84 1,05
Sumber: Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

2.3.1.14 Perhubungan
Ketersediaan prasarana dan sarana transportasi memberikan kemudahan
dalam distribusi barang atau jasa dari suatu daerah ke daerah lainnya. Selain itu,
pertumbuhan kendaraan pribadi dan angkutan umum di Kabupaten Karimun, harus

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 60


diiringi dengan pembangunan sarana jalan dan jembatan yang memadai, sehingga
mobilisasi barang dan jasa dapat berjalan dengan lancar. Salah satu indikator di
bidang berhubungan adalah jumlah uji KIR mobil penumpang umum, mobil bus dan
mobil barang, pelaksanaan uji KIR mobil penumpang umum bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat atas keamanan dan kelayakan kendaraan
angkutan umum, bus maupun mobil barang. Pada tahun 2016, jumlah uji KIR mobil
penumpang umum di Kabupaten Karimun sebanyak 83 kendaraan, mobil bus 4
kendaraan dan mobil barang 410, pada tahun 2017 jumlah uji KIR mobil penumpang
umum sebanyak 183 kendaraan, mobil bus 63 dan mobil barang 1.124. Tahun 2019
jumlah uji KIR total sebanyak 1.325 kendaraan dengan rincian mobil penumpang
umum 141, mobil bus 53 dan mobil barang 1.131 unit.

Tabel 2.56 Capaian Indikator Kinerja Perhubungan Kabupaten Karimun


Tahun 2015 – 2019
Capaian
NO Indikator Kinerja
2016 2017 2018
1 Mobil Penumpang Umum 83 183 141
2 Mobil Bus 4 63 53
3 Mobil Barang 410 1124 1131
Jumlah 497 1370 1325
Sumber : Dinas Perhubungan

2.3.1.15 Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah


Peningkatan dan pemberdayaan koperasi, usaha kecil, dan menengah
merupakan langkah strategis yang dilakukan daerah dalam meningkatkan peran
ekonomi kerakyatan. Pertumbuhan koperasi, usaha kecil, dan menengah di daerah,
dapat meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Keberadaan
koperasi, usaha kecil, dan menengah di tengah masyarakat, merupakan wadah untuk
berinovasi dan memberikan nilai tambah bagi produk – produk unggulan yang ada di
daerah masing-masing, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap PDRB
kabupaten dan penyerapan tenaga kerja.
Jumlah koperasi aktif di kabupaten Karimun pada tahun 2016 sebanyak 63
koperasi, pada tahun 2017 meningkat menjadi 118 koperasi aktif, pada tahun 2018
jumlah tersebut meningkat menjadi 342 koperasi aktif, sedangkan pada tahun 2019

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 61


berjumlah 350 koperasi. Sedangkan jumlah anggota koperasi yang aktif pada tahun
2016 1.895 orang meningkat pada tahun 2017 1.907 orang. Pada tahun 2018 jumlah
anggota aktif sebanyak 1.635 orang dan tahun 2019 bertambah menjadi 2.871 orang
anggota koperasi yang aktif.
Modal koperasi dibagi menjadi 2 sumber yaitu modal sendiri yang berasal dari iuran
anggota dan sumbangan sukarela serta modal dari luar anggota koperasi. Jumlah total
modal pada tahun 2016 sebesar Rp.7.874.952.440,- pada tahun 2017 total modal
koperasi menjadi Rp. 9.389.923.090 mengalami peningkatan sebesar
Rp.1.514.970.650,-. Tahun 2018 total modal koperasi sebesar Rp.10.364.750.535,-
dan pada tahun 2019 meningkat menjadi Rp.12.347.210.564,-.

Tabel. 2.57 Capaian Indikator Kinerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Kabupaten Karimun Tahun 2015 - 2019
Tahun
No Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Koperasi
1. NA 63 118 342 350
Aktif
2 Jumlah Anggota NA 1.895 1.907 1.635 2.871
3 Modal sendiri (Rp) NA 5.736.648.107 7.065.219.144 8.174.655.738 10.082.543.916
4 Modal Luar (Rp) NA 2.138.304.333 2.324.703.946 2.190.094.797 2.264.666.648
Sumber : Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM

2.3.1.16 Penanaman Modal


Aktifitas investasi pada setiap sektor menstimulasi aktifitas lainnya, seperti
penyerapan tenaga kerja, peningkatan produksi barang dan jasa, peningkatan
pemanfaatan sumber daya lokal, dan terjadi arus distribusi barang dan jasa antar
daerah dan lintas sektor. Selain itu adanya penanaman modal dan investasi di
Kabupaten Karimun memberikan dampak/efek pengganda (multiplier effect) yang
ditimbulkan dari kegiatan investasi tersebut yang akan menghidupkan roda
perekonomian masyarakat yang terkecil.
Kinerja penanaman modal Kabupaten Karimun dapat dilihat diantaranya
melalui jumlah investor berskala nasional yang ada di Kabupaten Karimun, jumlah
investor berskala nasional pada tahun 2015 sebanyak 93 investor, pada tahun 2016

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 62


sebanyak 65 investor, tahun 2017 sebanyak 111 investor dan pada tahun 2018
sebanyak 728 investor serta pada tahun 2019 meningkat menjadi 882 PMDN.
Nilai investasi berskala nasional (PMDN dan PMA) di kabupaten Karimun
pada tahun 2015 sebesar Rp. 20.938.904.227.124,-, pada tahun 2016 terdapat
investasi PMDN sebesar Rp. 21.546.772.111.584,-, tahun 2017 meningkat menjadi
Rp. 21.986.557.079.780,- tahun 2018 sebesar 22.290.046.579.780,- serta pada tahun
2019 sebesar Rp. 623.986.325.343,-. Sedangkan jumlah investor yang melakukan
investasi berskala nasional (PMDN dan PMA) di Kabupaten Karimun pada kurun 5
tahun selalu mengalami peningkatan, pada tahun 2015 sebanyak 247 perusahaan dan
pada tahun 2016 sebanyak 339 perusahaan PMDN dan PMA pada tahun 2017
sebanyak 486 perusahaan. Pada tahun 2018 dan 2019 jumlah investor PMDN dan
PMA yang melakukan penanaman modal di kabupaten Karimun adalah sebanyak 560
dan meningkat ditahun berikutnya menjadi 653 perusahaan.

Tabel. 2.57 Capaian Indikator Kinerja Penanaman Modal Kabupaten Karimun


Tahun 2015 - 2019
Tahun
No Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Investor
1. Berskala Nasional 247 339 486 560 653
(PMDN/ PMA)
Jumlah nilai
investasi berskala
2. 20.938.904.227.124 21.546.772.111.584 21.986.557.079.780 22.290.046.579.780 623.986.325.343
nasional
(PMDN/PMA)
Rasio daya serap
3. - - - 17217 27250
tenaga kerja
Kenaikan /
Penurunan nilai
4. 6.853.500.399.300 7.086.125.399.300 7.515.810.367.496 7.817.488.367.496 8.151.428.113.056
realisasi PMDN
(milyaran rupiah)
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu

2.3.1.17 Kepemudaan dan Olahraga


Pembinaan terhadap organsiasi kepemudaan merupakan hal yang strategis
bagi daerah untuk mendorong percepatan pembangunan di daerah. Pembangunan
daerah tidak hanya menjadi tanggung jawab aparatur sipil semata, akan tetapi
organisasi kepemudaan dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan
pembangunan daerah yang merata dan berkesinambungan. Selain itu, aktifitas
olahraga juga merupakan wadah bagi masyarakat, khususnya pemuda untuk
menyalurkan minat dan bakat serta menumbuhkembangkan kreatifitas di tengah

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 63


masyarakat. Untuk itu, pembangunan prasarana dan sarana yang mendukung aktifitas
kepemudaan dan olahraga menjadi penting dan stategis bagi daerah untuk
dikembangkan.
Jumlah olah raga berprestasi di Kabupaten kabupaten Karimun pada tahun
2015 sampai dengan 2017 sebanyak 20, mengalami peningkatan pada tahun 2018 dan
2019 menjadi 23 prestasi. Sedangkan jumlah atlet berprestasi pada tahun 2015
sebanyak 461 atlet, pada tahun 2016 107 atlet, pada tahun 2017 berjumlah 144 atlet
berprestasi, pada tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 438 atlet sedangkan
pada tahun 2019 terdapat 64 atlet. Berfluktuasinya jumlah atlet olah raga berprestasi
di kabupaten Karimun sangat dipengaruhi oleh jumlah event olah raga dan cabang
olah raga prestasi yang dipertandingkan serta jumlah atlet yang mengikuti event.

Tabel. 2.58 Capaian Indikator Kinerja Organisasi Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karimun Tahun 2015 - 2019
Tahun
No Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
1. Persentase Organisasi pemuda 100 100 100 100 100
yang aktif
2. Persentase Wirausaha Muda 5.50 5.50 0.77 3.71 0.40
terhadap total wirausaha
3. Cakupan pembinaan olahraga 10 2 10 5 5
4. Cakupan Pelatih yang 55 95 143 143 143
bersertifikasi
5 Cakupan pembinaan atlet muda 24 32 12 12 12
6. Jumlah prestasi olahraga 20 20 20 23 23
7 Jumlah atlet berprestasi 461 107 144 538 64
Sumber : Dinas Pemuda dan Olah Raga

2.3.1.18 Kebudayaan
Budaya ialah hasil dari usaha perjuangan masyarakat pada alam serta zaman
yang memberikan bukti kemakmuran dan kejayaan hidup. Usaha perjuangan inilah
yang mampu menghadapi serta menyikapi berbagai kesulitan dalam mencapai
kemakmuran dan kebahagiaan hidup masyarakat tersebut. Melestarikan budaya baik
itu budaya benda maupun non benda adalah merupakan salah satu fungsi yang
melekat pada pemerintah daerah kabupaten Karimun. Pada tahun 2015 sampai
dengan tahun 2017 terdapat 14 festival Seni dan Budaya yang diselenggarakan.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 64


Sedangkan Cagar Budaya yang dikelola secara terpadu pada tahun 2015
berjumlah 19 cagar budaya, pada tahun 2016 sampai dengan 2019 meningkat menjadi
25 cagar budaya yang dikelola secara terpadu.

Tabel. 2.59 Capaian Indikator Kinerja Kebudayaan Kabupaten Karimun Tahun 2015
- 2019
Tahun
No Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
1 Penyelenggaraan Festival Seni & Budaya 14 14 14 5 5
2. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya 8.25 6.14 6.14 6.14 6.28
yang dilestarikan
3. Jumlah Karya Budaya yang Direvitalisasi 39 49 60 83 86
dan Inventarisasi
4. Jumlah Cagar Budaya yang Dikelola 19 25 25 25 25
Secara Terpadu
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

2.3.1.23 Perpustakaan
Perpustakaan merupakan institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,
dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memnuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para
pemustaka. Jumlah pengunjung perpustakaan di kabupaten Karimun dari tahun ke
tahun selalu mengalami peningkatan, pada tahun 2015 jumlah pengunjung
perpustakaan berjumlah 15.064 orang meningkat menjadi 30.332 orang pada tahun
2016. Pada tahun 2018 jumlah pengunjung perpustakaan meningkat dari tahun
sebelumnya menjadi 31.028 orang dan kembali meningkat menjadi 31,347
pengunjung pada tahun 2019.
Jumlah pengunjung yang meningkat seiring dengan penambahan jumlah
koleksi buku bacaan yang tersedia di perpustakaan daerah. Pada tahun 2015 jumlah
koleksi buku yang tersedia berjumlah 32.814 eksemplar meningkat menjadi 35.373
eksemplar pada tahun 2016. Hal yang sama terjadi pada tahun berikutnya yaitu tahun
2017 dan 2018 koleksi bahan bacaan menjadi 36.847 eksemplar dan 39.047
eksemplar, pada tahun 2019 koleksi yang tersedia berjumlah 39.380 eksemplar yang
terdiri berbagai macam jenis buku dan bahan bacaan lainnya.

Tabel. 2.60 Capaian Indikator Kinerja Perpustakaan Kabupaten Karimun


Tahun 2015 – 2019

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 65


Tahun
No Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah pengunjung perpustakaan 15.064 30.332 30.703 31.028 31.347
1.
pertahun Orang Orang Orang Orang Orang
Koleksi buku yang tersedia 32.814 35.373 36.847 39.047 39.380
2.
diperpustakaan daerah Ekspl. Ekspl. Ekspl Ekspl. Ekspl.
Rasio Pengunjung perpustakaan 6.7% 7.8% 13.5% 13.6% 13.8%
3.
persatuan penduduk
Jumlah rata-rata pengunjung 1.256 2.528 2.559 2.586 2.613
4.
pepustakaan/tahun Orang Orang Orang Orang Orang
5. Jumlah koleksi judul buku 13.165 14.747 15.507 16.548 16.855
perpustakaan Judul Judul Judul Judul Judul
Jumlah pustakawan, tenaga teknis, 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 2 Orang
6.
dan penilai yang memiliki
sertifikat
Sumber: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

2.3.1.24 Kearsipan
Sedangkan penyelenggaraan kearsipan merupakan keseluruhan kegiatan yang
meliputi kebijakan, pembinaan kearsipan, dan pengelolaan arsip dalam suatu sistem
kearsipan nasional yang didukung oleh sumber daya manusia, prasarana dan sarana,
serta sumber daya lainnya. Sebagai upaya untuk penataan kearsipan yang baik dan
benar perlu adanya peningkatan sumber daya pengelola kearsipan yang berlangsung
secara berkelanjutan, pada tahun 2015 dan tahun 2016 terdapat 5 orang pengelola
kearsipan meningkat di tahun 2017 dan 2018 menjadi 7 orang. Pada tahun 2019
jumlah SDM pengelola kearsipan pada Dinas Pepustakaan dan Kearsipan Daerah
menjadi 8 orang.

Tabel. 2.61 Capaian Indikator Kinerja Pengelolaan Arsip Kabupaten Karimun


Tahun 2015 – 2019
Tahun
No Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase Perangkat Daerah - - 17.5% 40% 47.5%
1.
mengelola arsip secara baku
Peningkatan SDM pengelola 5 Orang 5 Orang 7 Orang 7 Orang 8 Orang
2.
kearsipan
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pemerintah Pilihan


2.3.2.1 Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan salah satu potensi di kabupaten Karimun yang
terus ditingkatkan kuantitas maupun kualitasnya, dengan adanya kedekatan dengan

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 66


Negara tetangga Singapura dan Malaysia bukan hanya dari jarak tetapi juga kesamaan
budaya dan bahasa. Sektor pariwisata diharapkan mampu memberi sumbangan yang
besar bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah.
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD)
sektor Pariwisata Kabupaten Karimun berfluktuasi dari tahun ke tahun, jumlah
besaran PAD sektor Pariwisata pada tahun 2016 sebanyak Rp.13,239,627,919,-, pada
tahun 2017 meningkat menjadi sebesar Rp. 17,368,809,615,-, pada tahun 2018
sebanyak Rp.13,431,730,696,-, dan pada tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi
Rp.15,119,227,437.

Tabel. 2.62 Capaian Indikator Kinerja Pariwisata Kabupaten Karimun


Tahun 2015 –2019
Tahun
No Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
1 Jumlah Kunjungan
- 0.89 0.84 0.82 1.12
Wisata
2 Lama Kunjungan
0.16 Hari 0,9 Hari 1,37 Hari 1,63 Hari 2,7 Hari
Wisata
3 PAD Sektor
- 13,239,627,919 17,368,809,615 13,431,730,696 15,119,227,437
Pariwisata
Sumber : Dinas Pariwisata Seni dan Budaya

2.3.2.2 Pertanian
Kabupaten Karimun merupakan daerah kepulauan yang berdekatan dengan
Negara tetangga Singapura dan Malaysia, sebagai daerah kepulauan yang memiliki
lahan yang sangat terbatas harus ada skala prioritas pembangunan guna meningkatkan
pertumbuhan ekonomi daerah. Sektor industri maritim merupakan sektor penopang
utama pembangunan tetapi bukan berarti bahwa sektor lainnya diabaikan. Kinerja di
bidang pertanian dapat dinilai melalui indikator kinerja di bidang pertanian, salah satu
indikator kinerja di bidang pertanian yaitu peningkatan produksi tanaman pangan
khususnya padi, peningkatan produksi padi pada tahun 2015 mengalami penurunan
sebesar -47,84 sedangkan pada tahun 2019 produksi padi sebanyak 189,27 ton naik
jika dibangdingkan tahun sebelumnya yaitu sebanyak 132 ton atau meningkat sebesar
14,39 persen.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 67


Tabel 2.63 Capaian Indikator Kinerja Pertanian Kabupaten Karimun
Tahun 2015 –2019
No INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019
1. Kontribusi Sektor Pertanian,
17.08 16.94 16.17 15.78 15.85
Kehutanan, dan Perikanan (%)
2 Laju Pertumbuhan (%)Sektor
Pertanian, Kehutanan, dan 5,58 5,33 0,60 2,37 5,35
Perikanan
3 Peningkatan Produksi Padi (%) (47,84) - - - 14,39
Sumber: BPS - Kabupaten Karimun Dalam Angka, diolah.

2.3.2.3 Perdagangan
Sektor perdagangan memiliki peran yang cukup penting dalam percepatan
pembangunan ekonomi di Kabupaten Karimun. Kontribusi sektor perdagangan
terhadap perekonomian di Kabupaten Karimun cukup baik, hal ini dapat dilihat dari
kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB. Kontribusi sektor perdagangan
terhadap PDRD pada tahun 2015 dan 2016 sebesar 17,49 persen dan 17,58 persen,
kontribusi tersebut mengalami peningkatan pada tahun 2017 menjadi 17,75 persen
dan pada tahun 2018 dan 2019 mengalami penurunan menjadi 17,33 persen dan
17,06.
Salah satu indikator kinerja perdagangan adalah semakin bertambahnya
jumlah pasar yang ada di kabupaten Karimun, sampai dengan tahun 2016 jumlah
pasar di 8 unit, meningkat menjadi 9 unit pada tahun 2017. Pada tahun 2018 dan 2019
jumlah pasar menjadi 11 unit dengan kondisi baik sebanyak 6 unit pasar dengan
jumlah pedagang aktif sebanyak 1862 orang.

Tabel 2.64 Capaian Indikator Kinerja Perdagangan Kabupaten Karimun


Tahun 2015 –2019
No INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019
1. Kontribusi Perdagangan Besar
dan Eceran; Reparasi Mobil dan 17.49 17.58 17.75 17.33 17.06
Sepeda Motor (%)
2 Laju Pertumbuhan Perdagangan
Besar dan Eceran; Reparasi 6,48 6,67 6,24 2,63 3,29
Mobil dan Sepeda Motor (%)
3 Jumlah Pasar 8 8 9 11 11
Sumber:- Kabupaten Karimun Dalam Angka, diolah.
- Dinas Perdagangan, Koperasi UKM dan ESDM

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 68


2.3.2.4 Perindustrian
Sama dengan sektor perdagangan, sektor industri juga memiliki peran yang
cukup penting dalam percepatan pembangunan ekonomi di Kabupaten Karimun.
Kontribusi sektor perindustrian terhadap perekonomian di Kabupaten Karimun cukup
baik, hal ini dapat dilihat dari kontribusi sektor perindustrian terhadap PDRB.
Kontribusi sektor perindustrian terhadap PDRD pada tahun 2015 sebesar 14,30
persen dan 2016 sebesar 14,37 persen, kontribusi tersebut mengalami penurunan pada
tahun 2017 menjadi 13,83 persen dan pada tahun 2018 dan 2019 sebesar 173,83
persen dan 13,51.

Tabel 2.65 Capaian Indikator Kinerja Perindustrian Kabupaten Karimun


Tahun 2015 –2019
No INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019
1 Kontribusi Sektor Industri
14.30 14.37 14.34 13.83 13.51
Pengolahan (%)
2 Laju Pertumbuhan Sektor Industri
7,88 6,70 5,21 1,20 2,48
Pengolahan (%)
Sumber: Kabupaten Karimun Dalam Angka

2.3.3 Urusan Administrasi Pemerintahan dan Fungsi Penunjang Urusan


Pemerintahan
Penyelenggaraan urusan administrasi pemerintahan dan pelaksanaan fungsi
penunjang urusan pemerintahan, pada prinsipnya merupakan pelaksanaan berbagai
kewenangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan
tata kelola pemerintahan. Indikator kinerja tata kelola pemerintahan dapat dilihat dari
berbagai indikator kinerja, diantaranya yaitu tingkat kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan publik, opini BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, dan
penilaian terhadap Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.
Peningkatan pelayanan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karimun
terhadap penyelenggaraan pelayanan publik memberikan dampak terhadap penilaian
atas kinerja pelayanan publik. Dari aspek perencanaan pembangunan dan
penganggaran daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun telah melakukan
perubahan-perubahan yang mendasar, diantaranya yaitu pengelolaan perencanaan
pembangunan dan penganggaran daerah yang berbasis sistem informasi yang selama
ini telah dikembangkan yaitu Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 69


Integrated). Sistem informasi berbasis web ini akan terus dikembangkan sesuai
dengan perubahan – perubahan peraturan perundang – undangan yang mendasarinya
serta untuk mendapatkan suatu tools yang semakin mempermudah pemerintah dalam
melaksanakan fungsinya.
Sedangkan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel memberikan
dampak terhadap penilaian opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terhadap
LKPD yang semakin meningkat. Sejak tahun 2015 sampai dengan 2019 BPK RI
memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas LKPD Kabupaten Karimun
selama 5 tahun berturut - turut.

Tabel. 2.66 Capaian Indikator Kinerja Administrasi Pemerintahan dan Fungsi


Penunjang Urusan Pemerintahan Kabupaten Karimun
Tahun 2015 –2019
Tahun
No Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
1 Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP
2 LAKIP BB BB BB BB BB

Reformasi birokrasi merupakan salah satu titik berat pekerjaan rumah yang
harus dibenahi secara kontinyu. Kinerja akuntabilitas Pemerintah Daerah Kabupaten
Karimun yang dapat dilihat dari penilaian terhadap Laporan Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah, LAKIP Kabupaten Karimun sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019
memperoleh kategori BB.

2.4 ASPEK DAYA SAING DAERAH

2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah


Struktur ekonomi Kabupaten Karimun masih didominasi oleh sektor sekunder
(manufaktur) dan sektor tersier (jasa). Sebagai daerah yang sedang membangun dan
berkembang sektor konstruksi, pengadaan listrik dan gas serta transportasi dan
pergudangan masih berperan besar dan mendominasi dalam meningkatkan dan
mempercepat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun pada tahun 2015 sampai
dengan tahun 2017. Sedangkan sektor tersier pada periode berikutnya yaitu tahun
2018 dan 2019.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 70


Walaupun kontribusi sektor sekunder berfluktuatif setip tahunnya tetapi tetap
menjadi sektor dominan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi kabupaten
Karimun. Pada tahun 2015 kontribusi sektor sekunder sebesar 50,33 persen, tahun
2016 meningkat menjadi 59,38 persen, sedangkan pada tahun 2017 sebesar 53,56
persen. Kontribusi sektor tersier terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar
40,24 persen dan pada tahun 2019 sebesar 39,18 persen.

Gambar 2.7
Struktur Ekonomi Kabupaten Karimun Tahun 2015-2019

Peran sektor sekunder dan tersier di Kabupaten Karimun yang masih


mendominasi mengindikasikan bahwa Kabupaten Karimun bergerak dari yang pada
awalnya merupakan daerah agraris menuju ke daerah industri manufaktur dan jasa.
Hal ini juga menunjukkan ketergantungan Kabupaten kabupaten Karimun terhadap
hasil sumber daya alam dalam meningkatkan pertumbuhan dan percepatan
pembangunan daerah secara perlahan ketergantungan tersebut akan berkurang, seiring
dengan pertumbuhan pada sektor sekunder dan tersier. Laju pertumbuhan ekonomi
daerah mengindikasikan perkembangan agregat pendapatan daerah dari satu waktu
tertentu terhadap waktu sebelumnya, yang dihitung menggunakan angka PDRB harga
konstan. Pertumbuhan ekonomi daerah yang positif menggambarkan perkembangan
dan percepatan dalam proses pembangunan, sebaliknya pertumbuhan ekonomi negatif
menunjukkan adanya penurunan dalam perekonomian daerah.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 71


Gambar 2.8
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Karimun Tahun 2015-2019

Laju pertumbuhan kabupaten Karimun selama 5 tahun belakangan mengalami


perlambatan pertumbuhan, pada tahun 2015 yaitu sebesar 6,54 persen. Pada tahun
2016 pertumbuhan sebesar 6,17 persen, pada tahun 2017 pertumbuhan ekonomi
melambat 0,88 persen menjadi 5,29, tahun 2018 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05
persen dan tahun 2019 menjadi 4,89 persen.

2.4.1.1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita


Tingkat konsumsi masyarakat dapat menggambarkan karakteristik
masyarakat, pada masyarakat yang ekonominya belum mapan biasanya sebagaian
besar pendapatan akan dialokasikan kepada kebutuhan pokok. Sedangkan masyarakat
yang kondisi ekonominya relatif mapan cenderung lebih banyak dialokasikan untuk
kebutuhan sekunder dan tersier.
Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan di Kabupaten Karimun mengalami
peningkatan setiap tahunnya, jumlah pengeluaran rata-rata perkapita sebulan menurut
kelompok barang makanan pada tahun 2015 sebesar Rp.363,426,-, pada tahun 2016
meningkat menjadi sebesar Rp.483.886,-, dan pada tahun 2017 mengalami
peningkatan lagi menjadi sebesar Rp.553.456,-. Pada tahun 2018 meningkat menjadi
Rp.660.078,- dan tahun 2019 sebesar Rp.674.770,-.

Tabel 2.67 Angka Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Menurut Kelompok


Makanan Kabupaten Karimun Tahun 2015 – 2019
Kelompok Bahan
No 2015 2016 2017 2018 2019
Makanan
1 Padi-padian 6,213.39 58,186.00 59,692.00 72,281.00 65,059.00

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 72


Kelompok Bahan
No 2015 2016 2017 2018 2019
Makanan
2 Umbi-umbian 7,320.92 3,588.00 5,608.00 5,146.00 5,176.00
3 Ikan 39,629.59 60,787.00 69,615.00 83,178.00 91,660.00
4 Daging 27,701.75 24,114.00 26,830.00 28,823.00 32,729.00
5 Telur dan susu 21,817.20 29,188.00 40,190.00 42,378.00 41,469.00
6 Sayur-sayuran 25,788.06 41,577.00 50,610.00 52,958.00 54,782.00
7 Kacang-kacangan 6,437.19 6,329.00 7,572.00 9,794.00 10,482.00
8 Buah-buahan 17,530.60 17,652.00 22,925.00 24,011.00 25,113.00
9 Minyak dan lemak 11,024.46 14,903.00 15,043.00 16,452.00 14,736.00
10 Bahan minuman 13,515.11 16,657.00 20,150.00 20,360.00 20,109.00
11 Bumbu-bumbuan 7,461.27 9,593.00 13,881.00 15,999.00 17,098.00
12 Konsumsi lainnya 9,552.51 19,094.00 13,544.00 12,274.00 12,789.00
13 Makanan dan minuman jadi 74,367.08 113,814.00 137,753.00 211,482.00 214,261.00
14 Tembakau dan sirih 65,066.68 68,404.00 70,043.00 64,942.00 69,307.00
TOTAL 363,426 483,886 553,456 660,078 674,770
Sumber : Badan Pusat Statistik
Sedangkan pengeluaran perkapita sebulan menurut kelompok barang bukan
makanan Kabupaten Karimun pada tahun 2015 sebesar Rp.420.909,-, pada tahun
2016 sebesar Rp.472.810,-, pada tahun 2018 sebesar Rp.693.767,-, dan pada tahun
2019 sebesar Rp.696.174,-.

Tabel 2.68 Angka Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Menurut Kelompok


Bukan Makanan Kabupaten Karimun Tahun 2015 – 2019
Kelompok Bukan Bahan
No 2015 2016 2017 2018 2019
Makanan
1 2 3 4 5 6 7
Perumahan, Bahan Bakar,
1 239.477 282.835 NA 365.109 383.782
penerangan dan air
2 Aneka barang dan jasa 81.419 94.585 NA 172.548 158.164
Pakaian, alas kaki dan tutup NA
3 27.896 28.664 50.131 46.643
kepala
4 Barang yang tahan lama 20.585 33.385 NA 69.677 60.504
Pajak pemakaian dan permi NA
5 15.835 18.533 27.654 33.432
asuransi
Keperluan pesta dan NA
35.697 14.808 8.678 13.649
6 upacara
TOTAL 420.909 472.810 NA 693.767 696.174
Sumber : Badan Pusat Statistik

2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah atau Infrastruktur

Laju pertumbuhan ekonomi daerah tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan


infrastruktur penunjang perekonomian daerah, diantaranya yaitu infrastruktur jalan,

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 73


jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, sanitasi, dan ketersediaan energi.
Ketersediaan infrastruktur penunjang perekonomian yang layak, dapat mendorong
pertumbuhan investasi daerah. Dukungan prasarana dan sarana infrastruktur yang
memadai sangat dibutuhkan dalam rangka percepatan dan pemerataan pembangunan
daerah.
Pembangunan infrastruktur merupakan aspek penting dan vital dalam proses
percepatan pembangunan daerah. Dukungan infrastruktur yang memadai dapat
dijadikan sebagai keunggulan daya saing daerah dengan daerah lainnya.
Pembangunan prasarana dan sarana pendukung perekonomian tidak hanya
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah semata, akan tetapi kemajuan perekonomian
juga sangat ditentukan oleh gerak dunia usaha dalam mendukung pembangunan
daerah. Keterlibatan dunia usaha dalam bentuk investasi di daerah, dapat menciptakan
percepatan dan pemerataan pembangunan.

2.4.2.1 Infrastruktur Jalan


Infrastruktur jalan di Kabupaten Karimun terdiri dari jalan negara, jalan
provinsi, dan jalan Kabupaten. Total panjang jalan di Kabupaten Karimun pada tahun
2015 sepanjang 502,22 km, pada tahun 2016 adalah 885,34 km, dan pada tahun 2017
sepanjang 885,34 km, pada tahun 2019 sepanjang 911,98 km.
Jika dilihat dari kondisi jalan, sebagian besar kondisi jalan yang ada di
kabupaten Karimun dalam kondisi baik. Pada tahun 2015, jalan dalam kondisi baik
sejumlah 485,53 km, pada tahun 2016 berjumlah 433,87 km, tahun 2017 jalan kondisi
baik 467,97 km dan kondisi jalan dalam keadaan baik sepanjang 333,01 km pada
tahun 2019.

Tabel 2.69 Panjang dan Kondisi Jalan Kabupaten Karimun (m) Tahun 2015 – 2019

Tahun
No Uraian
2015 2016 2017 2018 2019
1 Status Jalan
Jalan Nasional 26.641 26.250 26.250 - 26.641
Jalan Propinsi 124.850 143.720 143.720 - 143.720
Jalan Kabupaten 475.579 885.342 885.342 - 885.342
2 Kondisi Jalan
Baik 485.533 433.874 467.969 - 333.016

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 74


Tahun
No Uraian
2015 2016 2017 2018 2019
Sedang 56.913 155.774 155.274 - 139.581
Rusak 65.096 197.750 191.832 - 169.300
Rusak Berat 19.528 267.914 240.567 - 243.445
Sumber : Badan Pusat Statistik

2.4.2.2 Kelistrikan
Selain infrastruktur jalan, tenaga listrik merupakan kebutuhan vital yang harus
dipenuhi daerah dalam menggerakkan roda ekonomi di masyarakat. Pada tahun 2015,
produksi listrik di Kabupaten Karimun sebesar 58.870 KWh, pada tahun 2016
produksi listrik mengalami penurunan menjadi sebesar 36.470 KWh, dan produksi
listrik pada tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 81.100 KWh. Pada tahun
2018 dan 2019 produksi listrik mengalami penurunan menjadi 35.000 KWh.

Tabel 2.59 Jumlah Pelanggan dan Produksi pada PT. PLN (Persero) Cabang
Kabupaten Karimun Tahun 2015 - 2019
No Jumlah Pelanggan 2015 2016 2017 2018 2019

1 Jumlah Pelanggan

- Rumah Tangga 53,398 50,345 53,698 37,747 40,244

- Sosial - 977 1 605 620 647

- Perkantoran/Pemerintah - 370 423 251 81

- Badan Usaha/Bisnis - 6,441 6,807 4,672 4,694

- Industri - 20 16 15 15

- PJU - - - - -

2 Produksi Listrik (KWh)

- Daya Terpasang 54,862 81,527 87,803 44,000 44,000

- Produksi Listrik 38,870 36,470 81,100 35,000 35,000

- Listrik Terjual 186,155,166 197,876,534 196,870,370 155,024,514 165,305,699

- Dipakai Sendiri - - - 361,730 306,818

- Susut/ Hilang - - 1,131,034 11,251,712 11,240,100


Sumber : Badan Pusat Statistik

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 75


Peningkatan produksi listrik di Kabupaten Karimun, juga diikuti oleh
peningkatan jumlah pelanggan. Pada tahun 2015, jumlah pelanggan pengguna listrik
PT. PLN (Persero) sebesar 53.398 pelanggan, pada tahun 2016 mengalami
peningkatan menjadi sebesar 58.153 pelanggan, dan pada tahun 2017 juga mengalami
peningkatan menjadi 60.944 pelanggan. Pada tahun 2018 jumlah pelanggan PLN
menurun menjadi 43.305 pelanggan, pada tahun 2019 meningkat kembali menjadi
45.681 pelanggan.

2.4.2.3 Air Bersih


Kebutuhan masyarakat terhadap air minum yang bersih dan sehat semakin
meningkat, hal ini seriring dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan sektor
swasta/industri yang semakin bertambah. Kebutuhan akan air minum bersih dan sehat
di Kabupaten Karimun, mayoritas masih disediakan oleh Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Tirta Karimun. Terkait dengan penggunaan air minum yang
disalurkan melalui PDAM, sektor rumah tangga merupakan sektor pengguna air
minum terbanyak yang disediakan oleh PDAM, pada tahun 2016 69,7 persen air
minum yang disediakan oleh PDAM disalurkan ke sektor rumah tangga, diikuti oleh
sektor niaga 23 persen dan kantor pemerintah 6 persen, meningkat menjadi 70,1
persen pada tahun 2017 diikuti oleh sektor niaga 24,9 persen, dan sosial 2,6 persen
dan tahun 2019 menjadi 72,3 persen, diikuti oleh sektor niaga sebesar 22,8 persen dan
sosial sebesar 2,9 persen.

Tabel 2.70 Volume Air Minum Yang Terjual (m3) Menurut Jenis Pelanggan
Kabupaten Karimun Tahun 2015 - 2019
No Jumlah Pelanggan 2015 2016 2017 2018 2019
1 Jumlah Pelanggan

- Rumah Tangga - 761.732 1.029.678 - 1.050.631

- Niaga - 251.982 363.039 - 329.851

- Sosial - 9.489 37.721 - 41.851

- Perkantoran/Pemerintah - 67.623 19.459 - 13.029

- Industri - 929 2.062 - 6.399

- Khusus - 239 316 - 2.683

Jumlah - 1,091,994 1,452,275 - 1,444,444


Sumber : Badan Pusat Statistik

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 76


2.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi
Untuk menciptakan realisasi investasi yang berkesinambungan diperlukan
sebuah iklim investasi yang kondusif. Iklim investasi yang kondusif dalam
perekonomian merupakan harapan bagi masyarakat, investor, pelaku usaha dan
pemerintah. Penciptaan iklim investasi yang kondusif tidak hanya berdasarkan faktor
ekonomi saja seperti suku bunga, inflasi, Pendapatan Domestik Bruto (PDB), upah
minimum, dan nilai tukar. Namun faktor-faktor non-ekonomi lainnya juga sangat
berpengaruh, seperti masalah perizinan usaha, kestabilan politik, penegakkan hukum,
masalah pertanahan untuk lahan usaha, tingkat kriminalitas dalam masyarakat,
demonstrasi buruh, komitmen pemerintahan, komitmen perbankan, perpajakan, dan
infrastruktur.
Arus investasi ke daerah harus didukung dengan tingkat keamanan dan
ketertiban yang baik. Kondisi daerah yang sering terjadi konflik, menimbulkan
keraguan dan penolakan bagi investor untuk melakukan investasi di daerah. Dalam
rangka menciptakan kondisi daerah yang kondusif dan aman, Pemerintah Daerah
kabupaten Karimun dan instansti terkait telah melakukan berbagai upaya dan
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dapat menimbulkan gejolak dan
konfik sosial di masyarakat.
Tingkat kriminalitas di Kabupaten Karimun pada tahun 2015 sebanyak 224
kasus, pada tahun 2016 meningkat menjadi 436 kasus, pada tahun 2017 sebanyak 342
kasus, dan pada tahun 2018 sebanyak 248 kasus serta pada tahun 2019 sebanyak 252
kasus. Jenis tindak kriminalitas yang sering terjadi di Kabupaten Karimun yaitu
tindak kriminalitas penyalahgunaan narkoba, pencurian biasa dan pencurian dengan
pemberatan dan kasus-kasus lainnya seperti penganiayaan ringan dan penipuan.

Tabel 2.71 Tindak Kriminalitas di Kabupaten Karimun Tahun 2015 – 2019

No Jenis Kejahatan 2015 2016 2017 2018 2019


1 KDRT - 13 7 13
2 Narkotika - 85 74 64 70
3 Pemalsuan Surat 1 2 2 12 2
4 Pembakaran - - 1 1 2
5 Pembunuhan - - 0 1 0
6 Pencurian biasa 59 134 41 40 16

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 77


No Jenis Kejahatan 2015 2016 2017 2018 2019
7 Pencurian dengan Pemberatan 9 59 63 53 69
8 Pencurian dengan kekerasan 6 16 21 16 12
9 Pencurian kendaraan bermotor 17 34 30 0 20
10 Pengancaman - - 2 1 1
11 Penganiayaan ringan 34 44 35 13 1
12 Penggelapan 14 7 28 13 17
13 Penghinaan 1 - 0 1 0
14 Pengrusakan 16 8 4 0 3
15 Penipuan 36 29 18 18 18
16 Penyelundupan Manusia - - 2 0 1
17 Penyerobotan tanah 16 4 0 0 3
18 Perjudian 3 4 7 8 4
19 Suap - - 1 0 0
20 Sumpah palsu dan keterangan palsu - - 0 0 0
21 Perbuatan tidak menyenangkan 3 2 - - -
22 kebakaran 4 4 - - -
23 Perzinahan 3 - - - -
24 Laka kerja 1 - - - -
25 Penemuan Mayat 1 4 - - -
Sumber : BPS – Kabupaten Karimun Dalam Angka; diolah

2.4.3.1 Perijinan
Untuk mengekslarasi perkembangan investasi di kabupaten Karimun maka
dibentulah pelayanan perizinan terpadu satu pintu yang merupakan salah satu upaya
Pemerintah Daerah dalam mewujudkan pelayanan perizinan yang cepat dan prima.
Percepatan dan perbaikan dalam sistem pelayanan perizinan diharapkan dapat
mendorong pertumbuhan investasi baik yang bersumber dari penanaman modal
dalam negeri maupun luar negeri. Jenis perizinan yang paling banyak diterbitkan dari
tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 diantaranya yaitu Surat Izin Usaha (SITU)
sebanyak 4.503, Tanda Daftar Perusahaan (TDP) sebanyak 1.637, Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) sebanyak 1.501, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 784, Izin
Undang-undang Gangguan/HO/ITU 766, dan Izin Pengelolaan dan Pengusahaan
Burunng Walet sebanyak 397.

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 78


Tabel 2.72 Perizinan yang Diterbitkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karimun Tahun 2015 – 2019
Tahun
No Jenis Perijinan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Surat Izin Tempat Usaha (SITU) 996 1006 1009 918 574
2 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 628 486 258 129 -
3 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 619 521 334 163 -
4 Tanda Daftar Industri (TDI) 22 7 - - -
5 Tanda Daftar Gudang (TDG) 61 19 17 5 3
6 Izin Gangguan (HO) 275 313 178 - -
7 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 215 174 167 116 112
Surat Izin Usaha Kepariwisataan (SIUK)/Tanda
8 79 57 59 12 6
Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)
9 Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 95 41 38 71 -
Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
10 170 65 103 29 29
(SPP-IRT)
11 Izin Pengelolaan dan Pengusahaan Burunng Walet 96 98 120 54 29
12 Izin Pengambilan Tanah Urug 12 - - - -
13 Surat Izin Apotek 5 7 7 2 11
14 Surat Izin Pedagang Eceran Obat 17 7 17 8 -
Izin Operasional Terminal Untuk Kepentingan
15 22 17 12 0 -
Sendiri (TUKS)
Izin Penyimpaan Sementara Bahan Bakar Minyak
16 7 4 2 2 -
(IPS-BBM)
Izin Tempat Usaha Minuman Beralkohol (ITP-
17 8 7 8 13 10
MB)
Izin Surat Terdaftar Pengobatan Tradisional
18 8 0 - 1 3
(STPT)
19 Izin Penggunaan Lahan Perairan (IPLP) 0 0 - - -
Surat Izin Usaha Bengkel/Izin Bengkel Umum
20 4 2 3 - -
Kendaraan Bermotor
21 Izin Usaha Toko Modern (IUTM) 0 0 - - -
Izin Operasional Ketenagalistrikan untuk
22 2 0 - - -
Kepentingan Sendiri (IUKS)
23 Surat Izin Laboratorium Swasta - - - - -
24 Izin Optikal 3 1 2 1 8
25 Izin Prinsip PMDN 66 65 111 51 -
26 Izin Rumah Bersalin 2 0 - - -
27 Izin Balai Pengobatan 2 2 - - -
Persetujuan Prinsip Dalam Rangka Mendapatkan -
28 5 - - -
Izin Industri
29 Izin Usaha PMDN - 1 - - -
30 Izin Prinsip Perubahan PMDN - 2 - - -

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 79


Tahun
No Jenis Perijinan
2015 2016 2017 2018 2019
31 Izin Usaha Industri (IUI) - 2 1 0 -
32 Izin Lokasi - 2 - - 5
33 Izin Operasional Rumah Sakit Tipe C (IORS) - - 2 0 -
34 Izin Mendirikan Klinik Pratama (IMKP) - 2 3 3 -
35 Izin Operasional Klinik Pratama (IOKP) - 2 3 4 -
36 Izin Mendirikan Klinik Utama (IMKU) - 2 1 1 -
37 Izin Operasional Klinik Utama (IOKU) - - 1 0 -
Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman - -
38 - 2 1
Beralkohol (SIUP-MB)
39 Sertifikat Laik Fungsi - - - - 162
Surat Izin Praktek Teknik Kefarmasian/Surat Izin - - - -
40 Praktek Tenaga Teknik Kefarmasian 8
(SIKTTK/SIPTTK)
Surat Izin Praktek Dokter Gigi/Dokter - - - -
41 105
Spesialis/Dokter Gigi Spesialis
42 Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) - - - - 32
43 Surat izin kerja refraksionis optisien (SIKRO) - - - - 10
44 Surat izin praktek apoteker (SIPA) - - - - 15
Surat izin praktek ahli teknologi laboratorium - - - -
45 2
medik (SIPALTIM)
46 Surat izin operasional klinik (SIOK) - - - - 2
Surat izin kerja perawat/surat izin kerja perawat - - - -
47 90
(SIKP/SIPP
Izin usaha lembaga penempatan tenaga kerja - - - -
48 1
swasta (IU-LPKTS)
Surat izin praktek terapis gigi dan mulut - - - -
49 1
(SIPTGM)
50 Surat izin kerja tenaga sanitarian (SIKTS) - - - - 1
Surat izin kerja fisioterapi (SIKF)/surat izin - - - -
51 1
praktek fisioterapi
52 Surat izijn toko obat (SITO) - - - - 2
Surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan - - - -
53 4
pemantauan
54 Surat izin kerja perekam medis (SIKPM) - - - - 2
Sertifkat laik hygine sanitasi rumah makan atau - - - -
55 2
restoran
56 Sertifikat laik hygine sanitasi jasa boga (SLH-JB) - - - - 8
Sertifkat laik hygine sanitasi depot air minum - - - -
57 5
(SLH-DAM)
58 Sertifkat laik hygine sanitasi hotel (SLH-H) - - - - 1
Sertifkat laik hygine sanitasi makanan jajanan - - - -
59 2
(SLH-MJ)
Jumlah 3414 2917 2456 1587 1247

Sumber: Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 80


2.4.3 Fokus Sumber Daya Manusia
Jika dilihat dari komposisi penduduk Kabupaten Karimun berdasarkan
kelompok umur, penduduk Kabupaten Karimun didominasi oleh kelompok umur 15-
64 tahun. Berdasarkan data tahun 2015, jumlah penduduk dari kelompok umur 15-64
sebanyak 145.356 jiwa atau 64,52 persen. Sedangkan kelompok umur 0-14 sebanyak
70.792 jiwa atau 31,42 persen dan kelompok umur 65+ sebanyak 9.150 jiwa atau
4,06 persen. Dari Data komposisi penduduk tersebut menunjukkan bahwa penduduk
Kabupaten Karimun didominasi oleh kelompok penduduk usia produktif (15-64
tahun), berkisar pada angka 65 persen kecuali pada tahun 2016 turun menjadi 59,04
persen. Sedangkan kelompok penduduk usia muda (0-14 tahun) mengalami
penurunan selama 3 tahun terakhir, meskipun angka penurunan tidak signifikan. Pada
kelompok usia tua mengalami peningkatan, yang sebelumnya pada tahun 2015
sebesar 9.150 jiwa atau 4,06 persen, meningkat menjadi 21.727 jiwa atau 9,56 persen
pada tahun 2016, pada tahun 2017 sebesar 10.707 jiwa atau 4,67 persen, tahun 2018
sebesar 4,90 persen atau 11.316 jiwa dan tahun 2019 sebesar 5,14 persen atau 11.977
jiwa.
Jumlah penduduk yang didominasi oleh usia produktif tersebut merupakan
modal dasar bagi Kabupaten Karimun untuk melakukan percepatan pembangunan
daerah, yang diringi dengan program-program pembangunan yang berguna untuk
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kesejahteraan masyarakat.

Tabel 2.73 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur Tahun 2015 – 2019
Tahun
Indikator
No 2015 2016 2017 2018 2019
1 Jumlah Penduduk Usia < 15 thn 70.792 71.376 69.470 68.467 67.200
2 Jumlah Penduduk Usia > 64 tahun 9.150 21.727 10.707 11.316 11.977
Jumlah Penduduk usia tidak
79.942 93.103 80.177 79.783 79.177
produktif
4 Jumlah Penduduk Usia 15 s/d 64 145.356 134.174 149.017 151.362 153.802
Sumber : BPS – Kabupaten Karimun Dalam Angka; diolah

Jumlah penduduk usia produktif harus juga didukung oleh tingkat pendidikan
yang memadai untuk mendapatkan jenjang pekerjaan yang layak. Di kabupaten

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 81


Karimun selama kurun waktu 5 tahun ini tingkat pendidikan angkatan kerja masih
didominasi oleh tamatan SD sebesar 39,79 persen/30.876 jiwa disusul oleh SMA
sebesar 25.327 jiwa atau 32,64 persen. Pada tahun 2017 angkatan kerja tamatan SMA
meningkat menjadi sebesar 37 persen/30.559 jiwa diikuti oleh tamatan SD sebesar
22.650 jiwa/27,60 persen. Tahun 2018 tamatan SMA sebesar 32.389 jiwa atau 37,85
persen dan SD sebesar 26.076 jiwa atau 30,47 persen sedangkan pada tahun 2019
tamatan SD berjumlah 39.053 jiwa atau sekitar 40,53 persen dan tamatan SMA
sebanyak 28.875 jiwa atau 29,97 persen. Untuk tenaga kerja tamatan Perguruan tinggi
(D1 sampai dengan S3) dalam 5 tahun terakhir rata – rata sekitar 12,6 persen.

Tabel 2.74 Jumlah Angkatan Kerja menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2015 – 2019

Tahun
No Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
1 SD 30.876 30.876 22.650 26.076 39.053
2 SMP 12.175 12.175 18.058 16.312 15.440
3 SMA 25.327 25.327 30.559 32.389 28.875
4 Perguruan Tinggi 9.217 9.217 10.791 10.791 12.991
Jumlah 77.595 77.595 82.058 85.568 96.359
Sumber : BPS – Kabupaten Karimun Dalam Angka; diolah

RPJMD Kabupaten Karimun 2021-2026 II - 82

Anda mungkin juga menyukai