Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK


(Studi Multi Kasus di MIN Sekuduk dan MIN Pemangkat
Kabupaten Sambas)

Purniadi Putra

PGMI FITK IAIS Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas


Email: usupurniadi@yahoo.com

ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah kegelisahan peneliti terhadap karakter bangsa
yang sedang mengalami dekadensi moral, di antaranya adalah meningkatnya
pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obatan, dan lain sebagainya. Dalam hal ini
sekolah khususnya dalam pembelajaran Aqidah Akhlak memiliki peran besar dalam
penyadaran nilai-nilai agama Islam kepada peserta didik. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif. Lokasi penelitian di MIN Sekuduk dan MIN Pemangkat
Kabuaten Sambas. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis lintas kasus. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) perencanaan pembelajaran guru Aqidah Akhlak sebagai
upaya pembentukan karakter adalah dengan mendesain perencanaan pembelajaran
dengan melibatkan media, (2) penerapan pembelajaran guru Aqidah Akhlak dalam
upaya pembentukan karakter siswa yang dilakukan telah mengacu pada tata tertib
maupun aturan yang telah direncanakan dan ditetapkan dalam setiap kegiatan atau
proses pembelajaran dalam lembaga pendidikan dasar/MI, (3) evaluasi pembelajaran
guru Aqidah Akhlak biasanya berupa ujian tugas dari guru, ulangan harian, nilai
UTS dan ulangan UAS siawa. Penyampaian pembelajaran Aqidah akhlak dalam
pembentukan karakter siswa yang diterapkan oleh guru mata pelajaran dari masing
lokasi penelitian tersebut membuahkan hasil yang sangat memuaskan.

Kata kunci: Pendidikan Karakter, Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI

ABSTRACT
The background of this research is: researcher’s anxiety towards the character of
the nation that is experiencing moral decadence, such as increasing free association,
drug abuse, and so forth. In this case the school especially in the learning of Akidah
Akhlak have a big role in the awareness of Islamic religious values to learners. This
research uses qualitative method. Research location in MIN Sekuduk and MIN
Pemangkat Kabuaten Sambas. Data collection is done by observation, interview,
and documentation. Data analysis was done by cross-case analysis. The result of

AL-BIDAYAH: Jurnal Pendidikan Dasar Islam


Volume 9, Nomor 02, Desember 2017; ISSN: 2085-0034
Purniadi Putra

the research shows that: (1) learning planning of Aqidah Akhlak as an effort
of character building is by designing lesson planning by involving Media, (2)
application of teacher learning of Aqidah Akhlak in effort of character building
of student which done have referring to order or rule which have Planned and
determined in every activity or learning process in Basic education institution/
MI, (3) evaluation of teacher learning of Aqidah Akhlak usually in the form of
examination of task from teacher, daily test, UTS value and UAS saswa test.
Submission of learning Aqidah morals in the formation of student characters
in applied by the subject teachers from each location of the study led to very
satisfactory results.

Keywords: Character Education, Learning Aqidah Morals in MI

PENDAHULUAN kualitas pendidikan adalah melalui pendidikan


Dewasa ini banyak pihak menuntut karakter.44
peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan Karakter merupakan nilai dasar yang
pendidikan karakter pada lembaga pendidikan membangun pribadi seseorang, terbentuk baik
formal. Tuntutan tersebut didasarkan pada karena pengaruh hereditas maupun pengaruh
fenomena sosial yang berkembang, yakni lingkungan, yang membedakannya dengan
meningkatnya kenakalan remaja dalam orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan
masyarakat, seperti perkelahian massal dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.45
berbagai kasus dekadensi moral lainnya. Bahkan Sedangkan orang yang berkarakter adalah
di kota-kota besar tertentu, gejala tersebut telah orang yang dapat merespon segala situasi secara
sampai pada taraf yang sangat meresahkan. bermoral dan dimanifestasikan dalam bentuk
Oleh karena itu, lembaga pendidikan formal tindakan nyata melalui tingkah laku yang baik.
sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan
diharapkan dapat meningkatkan peranannya konsep moral (moral knowing), sikap moral
dalam pembentukan kepribadian peserta didik (moral felling), dan perilaku moral (moral
melalui peningkatan intensitas dan kualitas behavior).46
pendidikan karakter.
Berdasarkan ketiga komponen ini dapat
Pendidikan mempunyai peranan penting dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung
dalam membangun kecerdasan sekaligus oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan
kepribadian anak manusia menjadi lebih baik. untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan
Oleh karena itu, pendidikan secara terus-
menerus dibangun dan dikembangkan agar
dari proses pelaksanaan menghasilkan generasi 44 Akhmad Muhaimin Azzet, Urgensi Pendidikan
Karakter di Indonesia, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
yang diharapkan. Dalam rangka menghasilkan Media 2011)
peserta didik yang unggul dan diharapkan,
45 Muchlas Samani, dan Hariyanto, M.S, Konsep
proses pendidikan juga senantiasa dievaluasi Dan Model Pendidikan Karakter. (Bandung:
dan diperbaiki. Salah satu upaya perbaikan PT Remaja Rosdakarya Offset, 2011), hlm 43.
46 Ibid, hlm 50.

38 AL-BIDAYAH, Volume 9, Nomor 02, Desember 2017


Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak

kebaikan. Bagan di bawah ini merupakan bagan yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang
keterkaitan ketiga kerangka pikir ini. dirujuk oleh sekolah. Jadi pendidikan karakter
di sekolah mengandung makna:
a. Pendidikan karakter merupakan pendidikan
yang terintegrasi dengan pembelajaran yang
terjadi pada semua mata pelajaran
b. Diarahkan pada penguatan dan pengem-
bangan perilaku anak secara utuh. Asum-
sinya anak merupakan organisme manusia
yang memiliki potensi untuk dikuatkan dan
dikembangkan
c. Penguatan dan pengembangan perilaku di-
dasari oleh nilai yang dirujuk sekolah (lem-
Gambar: Keterkaitan Antara Komponen Moral
Dalam Rangka Pembentukan Karakter yang baga).
baik menurut Lickona
Tujuan pendidikan karakter di sekolah
Pendidikan karakter adalah suatu sistem adalah48:
penanaman nilai-nilai karakter yang baik a. Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai
kepada semua yang terlibat dan sebagai warga
kehidupan yang dianggap penting dan perlu
sekolah sehingga mempunyai pengetahuan,
sehingga menjadi kepribadian atau kepemi-
kesadaran, dan tindakan dalam melaksanakan
likan peserta didik yang khas sebagaimana
nilai-nilai tersebut.47
nilai-nilai yang dikembangkan.
Menurut Fakry Gaffar pendidikan karakter
merupakan sebuah proses transformasi nilai- b. Mengoreksi perilaku peserta didik yang ti-
nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dak bersesuaian dengan nilai-nilai yang
dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi dikembangkan oleh sekolah.
satu dalam perilaku kehidupan orang itu. Dalam c. Membangun koneksi yang harmoni dengan
definisi tersebut ada tiga pikiran penting, yaitu: keluarga dan masyarakat dalam memerank-
a. Proses transformasi nilai-nilai an tanggung jawab pendidikan karakter se-
b. Ditumbuhkembangkan dalam kepribadian, cara bersama.
dan
Pendidikan karakter kini memang menjadi
c. Menjadi satu dalam perilaku. isu utama dalam pendidikan. Selain menjadi
Pendidikan karakter di sekolah sebagai bagian dari proses pembentukan akhlak anak
pembelajaran yang mengarah pada penguatan bangsa, pendidikan karakter diharapkan mampu
dan pengembangan perilaku anak secara utuh menjadi pondasi utama dalam meningkatkan
derajat dan martabat bangsa Indonesia. Dalam

47 Akhmad Muhaimin Azzet, Urgensi Pendidikan 48 Kesuma, Dharma dkk., Pendidikan Karakter
Karakter di Indonesia, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Kajian Teori dan Praktek di Sekolah. (Bandung: PT
Media 2011), hlm 36. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm 5.

AL-BIDAYAH, Volume 9, Nomor 02, Desember 2017 39


Purniadi Putra

lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional Bahkan ia semakin kehilangan perannya


sendiri, pendidikan karakter menjadi fokus sebagai media mengantarkan siswanya untuk
pendidikan di seluruh jenjang pendidikan yang memahami dan mengamalkan ajaran agamanya.
dibinannya Dalam kehidupan sehari-hari akhlak
Dalam Canadian Journal of School merupakan hal yang sangat penting dalam
Psychology edisi April 2005, dua orang peneliti bertingkah laku. Dengan akhlak yang baik
dari Universitas Calgary, Dr Tanya Beran dan seseorang tidak akan terpengaruh pada hal-hal
Dr Leslie Tutty menemukan bahwa setengah yang negatif. Dalam agama Islam telah diajarkan
dari jumlah siswa dalam penelitian mereka kepada semua pemeluknya agar dirinya
pernah mengalami intimidasi dan siswa di kelas menjadi manusia yang berguna bagi dirinya
1 sampai 3 diintimidasi sama seringnya dengan serta berguna bagi orang lain. Manusia yang
siswa kelas 4 sampai 6. Peneliti dari Selandia berakhlak akan dapat menghiasi dirinya dengan
Baru, Lind dan Maxwell, menemukan bahwa sifat kemanusiaan yang sempurna, menjadi
90% kejadian-kejadian penyiksaan emosi dan manusia shaleh dalam arti yang sebenarnya,
kekerasan fisik di antara anak-anak terjadi selalu menjaga kualitas kepribadiannya sesuai
di sekolah. Tidaklah mengherankan bahwa dengan tuntunan Allah SWT dan Rasul-Nya.
kebijakan toleransi nol terhadap perilaku Aqidah adalah bentuk masdar dari kata
intimidasi telah menyebar ke seluruh dunia.49 aqoda, ya’qidu, ‘aqdan-, aqidatan yang
Dari data yang mengejutkan tersebut, dirasa berarti simpulan, ikatan, sangkutan, perjanjian
sangat perlu untuk mengubah dan memperbaiki dan kokoh. Sedang secara teknis aqidah
karakter generasi emas pada masa mendatang. berarti iman. Tugas pendidikan karakter
Tentunya diharapkan pendidikan karakter selain mengajarkan mana nilai-nilai kebaikan
mampu untuk mengubah generasi selanjutnya dan mana nilai-nilai keburukan, justru yang
menjadi generasi yang berkarakter baik. ditekankan adalah langkah-langkah penanaman
Demoralisasi terjadi karena proses kebiasaan (habituation) terhadap hal-hal yang
pembelajaran cenderung mengajarkan baik. Hasilnya, individu diharapkan mempunyai
pendidikan moral dan budi pekerti sebatas pemahaman tentang nilai-nilai kebaikan dan
teks dan kurang mempersiapkan siswa untuk nilai keburukan, mampu merasakan nilai-nilai
menyikapi dan menghadapi kehidupan yang yang baik dan mau melakukannya kepercayaan
kontradiktif. Selain itu, pendidikan agama yang dan keyakinan. Dan tumbuhnya kepercayaan
selama puluhan tahun dianggap sebagai salah tentunya di dalam hati, sehingga yang dimaksud
satu media efektif dalam penginternalisasian aqidah adalah kepercayaan yang menghujam
karakter luhur terhadap anak didik, ditulis oleh atau tersimpul di dalam hati.51
Agus Wibowo (2008), dalam kenyataannya Menurut istilah aqidah adalah hal-hal
sekadar mengajarkan dasar-dasar agama.50 yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa
merasa tenteram kepadanya, sehingga menjadi
49 Parsons, Les, (2009), Bullied Teacher Bullied
Student, terj. Grace Worang, Jakarta: Grasindo,
keyakinan kukuh yang tidak tercampur oleh
2009), hlm 3.
50 Agus Wibowo, Pendidikan Karakter: Strategi 51 Muhaimin Tadjab Abd Mujib, (1994), Dimensi-
Membangun Karakter Bangsa Berperadaban, Dimensi Studi Islam. (Surabaya: Karya Abditama,
(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012), hlm 55. 1994), hlm 241-242.

40 AL-BIDAYAH, Volume 9, Nomor 02, Desember 2017


Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak

keraguan.52 dan berbudi pekerti luhur sebagaimana dimuat


Pengertian akhlak secara etimologi dalam al-Qur’an, hadits Rasulullah SAW dan
menurut Muhaimin Tadjab, Abd. Mujib53 sumber-sumber primer warisan budaya Islam
berasal dari kata Khuluq dan jamaknya melegitimasi keutamaan orientasi tersebut.55
Akhlaq, yang berarti budi pekerti, etika, moral. Pembelajaran Akidah Akhlak merupakan
Demikian pula kata Khuluq mempunyai mata pelajaran yang memiliki kontribusi besar
kesesuaian dengan Khilqun, hanya saja khuluq dalam memberikan motivasi kepada peserta
merupakan perangai manusia dari dalam diri didik untuk mempelajari dan mempraktikkan
(ruhaniah) sedang khilqun merupakan perangai akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk
manusia dari luar (jasmani). Ibnu Maskawaih melakukan akhlak terpuji dan menghindari
dalam bukunya Tahdzibul Akhlak Wa That-hirul akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.
A’raq mendefinisikan akhlak dengan keadaan Al-akhlak al-karimah ini sangat penting
gerak jiwa yang mendorong ke arah melakukan untuk dipraktikkan dan dibiasakan oleh
perbuatan dengan tidak memerlukan pikiran.54 peserta didik dalam kehidupan individu,
Dengan demikian pembelajaran aqidah bermasyarakat dan berbangsa, terutama dalam
akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam rangka mengantisipasi dampak negatif dari
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, era globalisasi dan krisis multidimensional
memahami, menghayati dan mengimani kepada yang melanda bangsa dan Negara Indonesia.
Allah SWT dan merealisasikannya dalam Jadi, dalam penelitian ini, penulis hanya akan
perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari- melakukan penelitian pada mata pelajaran
hari berdasarkan Qur’an dan hadits melalui Aqidah Akhlak.
kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta Sementara itu, di MIN Sekuduk dan MIN
penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntutan Pemangkat Kabupaten Sambas sebagai sekolah
untuk menghormati penganut agama lain dan yang berasaskan agama Islam juga mempunyai
hubungannya dengan kerukunan antar umat problema dalam hal akhlak peserta didik.
beragama dalam masyarakat hingga terwujud Misalnya, mulai tampak tindakan kurang rukun
kesatuan dan persatuan bangsa. terhadap temannya, membohongi gurunya,
Hal serupa diungkapkan oleh Hery Noer kurang sopan terhadap gurunya, dan sebagainya.
Aly dan Munzier bahwa orientasi akhlak Dengan demikian, pendidikan akhlak sejak dini
keagamaan merupakan sesuatu yang asasi pada peserta didik sangatlah penting sekali
di dalam pendidikan Islam. Seruan agar agar peserta didik terbiasa bersikap sopan dan
berakhlak mulia, menjunjung tinggi hidayah selalu berbuat hal-hal terpuji lainnya dalam
kehidupan bermasyarakat baik pada saat masih
52 Abdullah bin Abdil Hamid al-Atsari, Panduan usia sekolah maupun pada saat mereka besar
Aqidah Lengkap. (Bogor: Pustaka Ibnu Katsir, nanti. Pembentukan karakter di sini sangat
2005), hlm 28.
ditekankan karena penanaman pribadi yang
53 Mujib, Abd, Muhaimin Tadjab, Dimensi-Dimensi baik sejak dini akan memberikan dampak pada
Studi Islam. (Surabaya: Karya Abditama, 1994),
hlm 243.
54 Muhaimin Tadjab Abd Mujib, Dimensi-Dimensi 55 Hery Noer Aly dan Munzier, Watak Pendidikan
Studi Islam. (Surabaya: Karya Abditama, 1994), Islam, (Jakarta Utara: Friska Agung Insani, cet. III,
hlm 243. 2008), hlm 149.

AL-BIDAYAH, Volume 9, Nomor 02, Desember 2017 41


Purniadi Putra

masa-masa selanjutnya. keberadaan di alamat Jalan Penjajap Kecamatan


Melihat permasalahan di atas, penulis Pemangkat Kabupaten Sambas.
tertarik untuk membahas dalam jurnal ini Adapun teknik analisis data lintas kasus
dengan judul “Implementasi Pendidikan yang dilakukan dalam menganalisis lintas
Karakter dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak kasus ini meliputi: 1) menggunakan pendekatan
(studi multi kasus di MIN Sekuduk dan MIN induktif konseptualistik yang dilakukan dengan
Pemangkat Kabupaten Sambas). Adapun fokus membandingkan dan memadukan temuan
penelitian jurnal ini adalah (a) bagaimana konseptual dari masing-masing kasus individu;
perencanaan pembelajaran guru Aqidah Akhlak 2) hasilnya dijadikan dasar untuk menyusun
sebagai upaya pembentukan karakter siswa pernyataan konseptual atau proposisi-proposisi
di MIN Sekuduk dan MIN Pemangkat di lintas kasus 3) mengevaluasi kesesuaian
Kabupaten Sambas?, (b) bagaimana penerapan proposisi dengan fakta yang menjadi acuan
pembelajaran guru Aqidah Akhlak dalam upaya 4) merekonstruksi ulang proposisi-proposisi
pembentukan karakter siswa di MIN Sekuduk sesuai dengan fakta dari masing-masing kasus
dan MIN Pemangkat di Kabupaten Sambas? individu dan 5) mengulangi proses ini sesuai
dan (c) bagaimana evaluasi pembelajaran guru keperluan sampai batas kejenuhan.
Aqidah Akhlak sebagai upaya pembentukan
karakter siswa di MIN Sekuduk dan MIN
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pemangkat di Kabupaten Sambas?.
Sesuai dengan hasil penelitian peneliti
bahwa perencanaan pembelajaran Aqidah
METODE PENELITIAN Akhlak dalam pendidikan karakter ini ada
Sesuai dengan permasalahan yang beberapa yang harus diperhatikan antara lain:
menjadi fokus dalam penelitian yang (1) merancang perencanaan pembelajaran
berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter berdasarkan kurikulum yaitu berpedoman
dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak di pada silabus dan RPP, (2) dalam perencanaan
MIN Sekuduk dan MIN Pemangkat”, maka pembelajaran Aqidah Akhlak harus
pendekatan penelitian yang digunakan adalah memperhatikan pemilihan bentuk pembelajaran
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yang disesuaikan dengan kondisi, karakteristik
adalah pendekatan dengan maksud untuk dan kemampuan siswa, agar pembelajaran
mendiskripsikan fenomena, peristiwa, aktivitas berlangsung sesuai tujuan yang diharapkan.
sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, dan Perencanaan pembelajaran Aqidah Akhlak
pemikiran orang baik secara individu maupun yang dibuat oleh guru adalah penyusunan
kelompok.56 perencanaan penggunaan media pembelajaran
Lokasi penelitian terletak di Madrasah dan bentuk belajar yang berdasarkan pada
Ibtidaiyah Negeri Sekuduk dengan alamat tujuan. Di mana tujuan pembelajaran itu
desa Sekuduk Kecamtan Sambas sedangkan selain dapat menambah ilmu pengetahuan dari
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pemangkat siswa itu sendiri, tetapi juga dapat mengubah
perilaku mereka agar menjadi pribadi yang
56 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian lebih baik. Ini mengacu pada pengertian belajar
Pendidikan. (Bandung: PT Rosda Karya, 2007), yang dikemukakan oleh Kimble dan Garmezi
hlm 60.

42 AL-BIDAYAH, Volume 9, Nomor 02, Desember 2017


Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak

bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku ini ditujukan pada pembentukan karakter
yang relatif permanen yang terjadi sebagai siswa. Siswa tidak hanya memperdalam dari
hasil dari pengalaman. Untuk itu perencanaan segi keintelektualannya saja, akan tetapi
yang disusun oleh guru disesuaikan dengan juga pada karakter atau pribadi siswa. Untuk
kondisi, karakteristik dan kemampuan siswa, itu dalam penerapannya guru harus mampu
akan tetapi tetap berpedoman pada kurikulum memberikan pembelajaran yang bermakna
pembelajaran yaitu berdasarkan pada silabus saat proses pembelajaran berlangsung. Guru
dan RPP. menggunakan berbagai macam sumber belajar
Dengan dilakukannya perencanaan yang dengan mengaitkannya dengan materi yang
disusun oleh guru maka proses pembelajaran dipelajari. Selain itu keaktifan siswa dalam
akan berjalan sesuai dengan tujuan yang proses pembelajaran juga haru diperhatikan
diharapkan, yaitu siswa mampu menguasai karena ini dapat dijadikan ukuran guru sejauh
materi dan mereka dapat menerapkan materi mana siswa mampu memahami materi Aqidah
yang disampaikan dalam kehidupan siswa Akhlak.
sehari-hari sehingga terbentuklah karakter Pembelajaran secara konsepsional ini
yang baik. Di dalam sebuah perencanaan tidak memiliki beberapa implikasi. Pertama, perlu
terlepas dari media, strategi dan pengkondisian diusahakan agar proses pembelajaran yang
suasana kelas yang dilakukan oleh guru saat dilakukan berlangsung secara interaktif antara
proses pembelajaran berlangsung. Peran siswa dengan sumber belajar yang direncanakan.
guru di sini adalah sebagai fasilitator dan Kedua, bagi siswa, dalam pembelajaran dapat
motivator bagi siswanya. Untuk itu peran berlangsung interaksi internal yang melibatkan
guru sangat berpengaruh dalam pembentukan seluruh potensi yang dimilikinya dengan
karakter siswa. Untuk itu, guru harus mampu sumber belajar. Sumber belajar sendiri cukup
membuat perencanaan pembelajaran yang beragam; (1) nilai-nilai yang ada dalam mata
berkualitas dan semenarik mungkin, agar pelajaran yang sedang diajarkan; (2) guru yang
para siswa termotivasi untuk lebih baik dalam berfungsi sebagai fasilitator; (3) bahan ajar
meningkatkan belajarnya. cetak maupun non cetak; (4) media dan alat
Penerapan pembelajaran Aqidah Akhlak yang dipakai belajar; (5) cara dan teknik belajar
mengacu pada tata tertib maupun aturan yang yang dikembangkan; (6) kondisi lingkungan
telah ditetapkan dalam setiap kegiatan atau (sosial, budaya, spiritual, dan alam) yang
proses pembelajaran dalam suatu lembaga menghasilkan perubahan tingkah laku siswa ke
pendidikan, di antaranya proses pembelajaran arah yang lebih dewasa.
dengan mengacu pada kurikulum maupun Ketiga, dalam proses itu juga terbuka
silabus dari masing-masing materi pelajaran peluang untuk memilih, menetapkan, dan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah. mengembangkan metode pembelajaran yang
Sehingga dari pihak sekolah tinggal mengolah, memiliki peluang paling baik bagi tercapainya
membuat program atau rencana pembelajaran tujuan.57 Pembentukan karakter pada siswa
Aqidah Akhlak dengan tetap mengacu pada
kurikulum maupun silabus yang ada. 57 Muhaimin, dkk, Paradigma Pendidikan Islam,
Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam
Penerapan pembelajaran Aqidah Akhlak di Sekolah. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001),
hlm 33.

AL-BIDAYAH, Volume 9, Nomor 02, Desember 2017 43


Purniadi Putra

dalam proses pembelajaran ini pun mengacu hanya pada penilaian tertulis dari tugas siswa,
pada pendapat dari Marzuki bahwa karakter tetapi juga pada penilaian sikap yaitu melalui
identik dengan akhlak, sehingga karakter buku kontrol yang digunakan guru untuk
merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang mengetahui perilaku siswa saat di sekolah
universal yang meliputi seluruh aktivitas maupun di rumah.
manusia, baik dalam rangka berhubungan Berdasarkan hasil penelitian, prestasi
dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan belajar Aqidah Akhlak siswa di kedua
sesama manusia, maupun dengan lingkungan, lokasi penelitian tersebut meningkat setelah
yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, diimplementasikannya pembelajaran Aqidah
perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma- Akhlak dalam pembentukan karakter siswa
norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan oleh masing-masing guru mata pelajaran
adat istiadat.58 Telah dijelaskan bahwa di dalam Aqidah Akhlak. Nilai rata-rata mata pelajaran
pendidikan karakter itu terdapat nilai-nilai yang Aqidah Akhlak perkelas menunjukkan di atas
terkandung di dalamnya dan hal tersebut harus nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
benar-benar bisa ditanamkan pada semua siswa mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas V.
di sekolah. Hal tersebut menunjukkan bahwa
Penerapan evaluasi tujuannya dalam implementasi pembelajaran Aqidah Akhlak
penyampaian pembelajaran Aqidah Akhlak yang dilakukan oleh guru mata pelajaran dari
dalam pembentukan karakter siswa. masing lokasi penelitian tersebut membuahkan
Berdasarkan pengamatan hasil dari evaluasi hasil. Dengan demikian implementasi
penerapan pembelajaran Aqidah Akhlak yang pembelajaran Aqidah Akhlak dapat digunakan
dilakukan oleh guru dapat meningkatkan sebagai upaya pembentukan karakter siswa
prestasi belajar siswa dan perubahan karakter yang telah direncanakan secara efektif dan
pribadi siswa. Hal ini dapat diketahui dari nilai efisien.
rata-rata siswa dari masing-masing kelas di
kedua lokasi penelitian berdasarkan dari studi KESIMPULAN
dokumentasi, observasi dan wawancara yang Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan peneliti, yaitu di MIN Sekuduk dan disimpukan ini dikemukakan beberapa
MIN Pemangkat. Dalam evaluasi pembelajaran implikasi yang dianggap relevan dengan
ini tidak terlepas dari nilai-nilai karakter yang penelitian, antara lain sebagai berikut.
ditanamkan pada siswa di sekolah yang erat
a. Perencanaan pembelajaran guru Aqidah
kaitannya dengan pembelajaran Aqidah Akhlak.
Pembentukan kepribadian yang utuh pada Akhlak sebagai upaya pembentukan karak-
siswa diimplementasikan dalam kehidupan ter adalah dengan mendesain perencanaan
siswa. Selain itu faktor lingkungan sangat pembelajaran dengan melibatkan media.
berpengaruh terhadap pembentukan karakter Rancangan perencanaan dalam penyam-
siswa. Penilaian yang dilakukan guru ini tidak paian pembelajaran Aqidah Akhlak yang
dibuat oleh guru adalah penyusunan per-
58 Marzuki, Pengintegrasian Pendidikan Karakter
dalam Pembelajaran di Sekolah. (Yogyakarta:
encanaan penggunaan media pembelajaran
FIS Universitas Negeri Yogyakarta, 2015), hlm dan bentuk belajar yang berdasarkan pada
11.

44 AL-BIDAYAH, Volume 9, Nomor 02, Desember 2017


Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak

tujuan. Dalam memilih media dan metode jukkan di atas nilai Kriteria Ketuntasan Min-
pembelajaran, pada dasarnya prinsip yang imal (KKM). Dengan demikian media dan
digunakan guru adalah efektifitasnya dalam metode yang digunakan dalam penyampaian
mencapai tujuan pembelajaran. Rancan- pembelajaran dapat digunakan sebagai upa-
gan bentuk belajar di kelas yang dirancang ya meningkatkan prestasi belajar siswa dan
guru adalah untuk menciptakan kondisi agar sebagai upaya untuk pembentukan karak-
siswa dapat belajar dengan penuh motivasi. ter siswa terutama pada pada mata pelajaran
Aqidah Akhlak.
b. Penerapan pembelajaran guru Aqidah Akh-
lak dalam upaya pembentukan karakter
siswa yang dilakukan telah mengacu pada DAFTAR PUSTAKA
tata tertib maupun aturan yang telah diren- Abdullah bin, Abdil Hamid al-Atsari. Panduan
canakan dan ditetapkan dalam setiap kegia- Aqidah Lengkap, Bogor: Pustaka Ibnu
Katsir, 2005.
tan atau proses pembelajaran di suatu lemba-
Aly, Hery Noer dan Munzier. Watak Pendidikan
ga pendidikan. Penyampaian pembelajaran
Islam, (Jakarta Utara: Friska Agung
Aqidah akhlak dalam pembentukan karakter
Insani, cet. III, , 2008.
siswa yang diterapkan oleh guru mata pela-
Azzet, Akhmad Muhaimin. Urgensi Pendidikan
jaran dari masing-masing lokasi penelitian
Karakter di Indonesia, Yogyakarta: Ar-
tersebut membuahkan hasil. Nilai rata-ra-
Ruzz Media, 2001
ta mata pelajaran Aqidah Akhlak perkelas
Kesuma, Dharma dkk. Pendidikan Karakter
menunjukkan di atas nilai Kriteria Ketun-
Kajian Teori Dan Praktek di Sekolah.
tasan Minimal (KKM). Dengan demikian Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011..
media dan metode yang digunakan dalam
Marzuki. Pengintegrasian Pendidikan Karakter
penyampaian pembelajaran dapat digunakan dalam Pembelajaran di Sekolah.
sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar Yogyakarta: FIS Universitas Negeri
siswa dan sebagai upaya untuk pembentu- Yogyakarta, 2015.
kan karakter siswa terutama pada pada mata Muhaimin, dkk. Paradigma Pendidikan Islam,
pelajaran Aqidah Akhlak. Upaya Mengefektifkan Pendidikan
Agama Islam di Sekola. Bandung:
c. Evaluasi pembelajaran guru Aqidah Akh-
Remaja Rosdakarya, 2001.
lak biasanya berupa ujian tugas dari guru,
Mujib, Abd, Muhaimin Tadjab. Dimensi-Dimensi
ulangan harian, nilai UTS dan ulangan UAS
Studi Islam. Surabaya: Karya Abditama,
siawa. Penyampaian pembelajaran Aqidah
1994.
Akhlak dalam pembentukan karakter siswa
Parsons, Les. Bullied Teacher Bullied Student,
yang diterapkan oleh guru mata pelajaran
terj. Grace Worang, Jakarta: Grasindo,
dari masing-masing lokasi penelitian terse- 2009.
but membuahkan hasil. Nilai rata-rata mata
Samani, Muchlas Dan Hariyanto, M.S. Konsep
pelajaran Aqidah Akhlak perkelas menun- Dan Model Pendidikan Karakter.

AL-BIDAYAH, Volume 9, Nomor 02, Desember 2017 45


Purniadi Putra

Bandung: PT Remaja Rosdakarya


Offset, 2011.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya,
2007.
Wibowo, Agus. Pendidikan Karakter:
Strategi Membangun Karakter Bangsa
Berperadaban, Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2012.

46 AL-BIDAYAH, Volume 9, Nomor 02, Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai