Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

INVAGINASI

A. Definisi Invaginasi
Suatu invaginasi atau intususepsi terjadi bila sebagian saluran cerna terpotong
sedemekian rupa sehingga sebagian darinya akan menutupi sebagian lainnya hingga seluruhnya
mengecil atau memendek ke dalam suatu segmen yang terletak disebelah kaudal. Intusepsi
merupakan penyebab paling sering dari obstruksi usus pada usia 2 bulan-6 tahun. (Nelson,1999)
Intusepsi adalah invaginasi atau masuknya bagian usus ke dalam perbatasan atau bagian
yang lebih distal dari usus (umumnya,invaginasi ileum masuk ke dalam kolon desendens).
(Nettina,2002).
B. Klasifikasi
1. Ileocaecal : ileum bervaginasi ke dalam kolon asenden pada katup ileocaecal
2. Ileo-colic : ileum bervaginasi ke dalam kolon
3. Colo-colic : kolon bervaginasi ke dalam kolon
4. Ileo-ileo : usus kecil bervaginasi ke dalam usus kecil
Kondisi lain dapat terjadi seperti ileo-ileocolica dan appendical-colica. Kasus yang paling
banyak ditemukan adalah ileo-colica (75%).
C. Etiologi
Penyebab dari kebanyakan intusepsi tidak diketahui. Terdapat hubungan dengan infeksi-
infeksi virus adeno dan keadaan tersebut dapat mempersullit gastroenteritis. Bercak-bercak
penyeri yang banyak terdapat di ileum mungkin berhubungan dengan keadaan tersebut,jaringan
limfoid yang membengkak dapat merangsang timbulnya gerakan peristaltic usus dalam upaya
untuk mengeluarkan massa tersebut sehingga menyebabkan intusepsi. Pada puncak insidens
penyakit ini, saluran cerna bayi juga mulai diperkenalkan dengan bermacam bahan baru, pada
sekitar 5% penderita dapat ditemukan penyebab-penyebab yang dikenali,suatu polip usus,
duplikasi atau limfasarkoma. Secara jarang,keadaan ini akan mempersulit pupura henoch-
schonlein dengan suatu hematom intramural yang bertindak sebagai puncak dari intususepsi.
Suatu intususepsi pasca pembedahan jarang dapat di diagnosis, intususepsi-intususepsi ini
bersifat iloileal.

D. Patofisiologi
Kebanyakan intususepsi adalah ileokolik dan ileoileokolik,sedikit sekokolik dan jarang
hanya ileal. Secara jarang,suatu intususepsi apendiks membentuk puncak dari lesi tersebut.
Bagian atas usus,intususeptum,bervaginasi ke dalam usus di bawahnya,intususipiens sambil
menarik mesentrium bersamanya ke dalam ansa usus pembungkusnya. Pada mulanya terdapat
suatu konstriksi mesentrium sehingga menghalangi aliran darah balik. Penyumbatan
intususeptium terjadi akibat edema dan perdarahan mukosa yang menghasilkan tinja berdarah,
kadang-kadang mengandung lendir. Puncak dari intususepsi dapat terbentang hingga kolon
tranversum desendens dan sigmoid bahkan ke anus pada kasus-kasus yang terlantar. Setelah
suatu intususepsi idiopatis dilepaskan,maka bagian usus yang membentuk puncaknya tampak
edema dan menebal,sering disertai suatu lekukan pada permukaan serosa yang menggambarkan
asal dari kerusakan tersebut. Kebanyakan intususepsi tidak menimbulkan strangulasi usus dalam
24 jam pertama,tetapi selanjutnya dapat mengakibatkan gangren usus dan syok.
E. Manifestasi Klinis
- Pada tahap awal muncul gejala nyeri kolik hebat yang timbul mendadak,hilang timbul.
- Bayi menangis kesakitan saat serangan dan kembali normal diantara serangan
- Terjadi syok di sertai suhu naik sampai 41⁰C
- Muntah
- Pucat,lemas,berkeringat dan lesu
- Nadi lemah dan cepat
- Pernafasan dangkal dan cepat
- Demam,terutama bila usus mengalami perforasi
- Jarang flatus bahkan tidak ada
- Tinja dengan bentuk normal masih dapat dikeluarkan selama beberapa jam pertama sejak
timbulnya gejala. Setelah itu penegeluaran tinja akan berkurang bahkan tidak terjadi lagi.
- Pada saat palpasi abdomen terasa adanya massa dengan rasa nyeri berbentuk sosis
- Bila invaginasi panjang hingga ke daerah rektum,pada pemeriksaan colok dubur terdapat lendir
berdarah
- Dalam keadaan lanjut muncul tanda obstruksi usus, yaitu distensi abdomen
- Diare
- BB Menurun

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.J.T DENGAN DIAGNOSA PENYAKIT


INVAGINASI ATAU INTUSUSEPSI
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. I.T
Umur : 8 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Minahasa
Agama : Kristen
Pendidikan :-
Alamat : Girian Indah
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn.N.T
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Minahasa
Agama : Kristen
Pendidikan : SMA/Sederajat
Alamat : Girian Indah
B. Riwayat Keperawatan
Keluhan Utama
Post op laparatomi ec invaginasi + appendictomy
1. Riwayat penyakit sekarang
Post op laparatomi ec Invaginasi
2. Riwayat penyakit sebelumnya
-
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
-
4. Riwayat Imunisasi
No Jenis Imunisasi Waktu pemberian Reaksi setelah pemberian
1 BCG 0 bulan,2 bln,3 bln Tidak ada
2 Polio 2 bulan,3 bln, 4 bln Tidak ada
3 DPT 2 bulan,3 bln,4 bln Tidak ada
4 Campak 9 bulan Tidak ada
5 Hepatitis 0 bulan,2 bln,3 bln,4 bln Tidak ada

5. Riwayat Tumbuh Kembang


a. Pemeriksaan fisik
1. Berat Badan :
2. Tinggi Badan :
3. Waktu Tumbuh Gigi : Gigi : Tanggal :
b. Perkembangan tiap tahap
Usia anak saat
1. Berguling : 5-6 bulan
2. Duduk : bulan
3. Merangkak : bulan
4. Berdiri : bulan
5. Berjalan : bulan
6. Bicara pertama kali : tahun dengan menyebutkan :
7. Berpakaian tanpa bantuan :
6. Genogram

Ket : pasien :
SUB KATEGORI NUTRISI DAN CAIRAN
DS
Keluarga pasien mengatakan porsi makan tidak dihabiskan
Keluarga pasien mengatakan pasien sering muntah
Keluarga pasien mengatakan tubuh pasien lemas
Keluarga pasien mengatakan merasa cemas

-Pola makan Frekuensi: 2x/hari


Porsi : tidak dihabiskan
- Distensi abdomen Tidak
- Hepatomegali
- Asites abdomen
- Sklera
- Kulit
- Hematokrit (3,8%-50%)
- Hemoglobin (13-18 gr/dl)
- Serum albumin (3,5-4,5 g/dl)
- GDA (<200 gr/dl)
- Volume urine
- Volume residu lambung
- Reguritas
- Keringat dingin
- Muntah

Anda mungkin juga menyukai