Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KETERAMPILAN KLINIK PRAKTIK KEBIDANAN II


PEMERIKSAAN FISIK

DOSEN PENGAMPU : Nova Yulita, SST.,M.Keb

Sri Rahayu (200206008)

PRODI KEBIDANAN
FAKULITAS MIPA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
RIAU
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai dari tugas mata kuliah KETERAMPILAN KLINIK PRAKTIK
KEBIDANAN II dengan judul PEMERIKSAAN FISIK
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Pekanbaru, 14 Agustus 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3. Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1.1 Konsep Teori...............................................................................................................................5
2.1.2 Tujuan Pemeriksaan Fisik............................................................................................................6
2.1.3 Manfaat Pemeriksaan Fisik..........................................................................................................7
2.1.4 Indikasi........................................................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................................8
PENUTUP...................................................................................................................................................8
1.2. Kesimpulan..................................................................................................................................8
2.2. Saran............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis
memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan
dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam
penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien. Biasanya, pemeriksaan fisik
dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir pada anggota gerak.
Setelah pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi,
beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti test neurologi.Dengan petunjuk yang didapat
selama pemeriksaan riwayat dan fisik, ahli medis dapat menyususn sebuah diagnosis
diferensial, yakni sebuah daftar penyebab yang mungkin menyebabkan gejala tersebut.
Beberapa tes akan dilakukan untuk meyakinkan penyebab tersebut. Sebuah pemeriksaan
yang lengkap akan terdiri diri penilaian kondisi pasien secara umum dan sistem organ yang
spesifik. Dalam prakteknya, tanda vital atau pemeriksaan suhu, denyut dan tekanan darah
selalu dilakukan pertama kali.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep teori pada Pemeriksaan Fisik.
2. Apa tujuan Pemeriksaan Fisik.
3. Apa manfaat dari Pemeriksaan Fisik.
4. Apa indikasi Pemeriksaan Fisik.

1.3. Tujuan
Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu mengetehui konsep teori, pemeriksaan fisik, tujuannya,
manfaatnya, indikasi serta prosedur pemeriksaan fisik.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.1 Konsep Teori


Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai ujung kaki pada setiap
system tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan perawat untuk
mebuat penilaian klinis. Keakuratan pemeriksaan fisik mempengaruhi pemilihan terapi yang diterima
klien dan penetuan respon terhadap terapi tersebut.(Potter dan Perry, 2005). Pemeriksaan fisik dalah
pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu, untuk
memperoleh data yang sistematif dan komprehensif, memastikan/membuktikan hasil anamnesa,
menentukan masalah dan merencanakan tindakan keperawatan yang tepat bagi klien. ( Dewi Sartika,
2010).

Adapun teknik-teknik pemeriksaan fisik yang digunakan adalah:


1. Inspeksi Inspeksi
adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran dan penciuman.
Inspeksi umum dilakukan saat pertama kali bertemu pasien. Suatu gambaran atau kesan umum
mengenai keadaan kesehatan yang di bentuk. Pemeriksaan kemudian maju ke suatu inspeksi
local yang berfokus pada suatu system tunggal atau bagian dan biasanya mengguankan alat
khusus seperto optalomoskop, otoskop, speculum dan lain-lain. (Laura A.Talbot dan Mary
Meyers, 1997) Inspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh
yang diperiksa melalui pengamatan (mata atau kaca pembesar). (Dewi Sartika, 2010). Fokus
inspeksi pada setiap bagian tubuh meliputi : ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi, kesimetrisan,
lesi, dan penonjolan/pembengkakan.setelah inspeksi perlu dibandingkan hasil normal dan
abnormal bagian tubuh satu dengan bagian tubuh lainnya.
2. Palpasi Palpasi
adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera peraba dengan meletakkan tangan pada bagian
tubuh yang dapat di jangkau tangan. Laura A.Talbot dan Mary Meyers, 1997). Palpasi adalah teknik
pemeriksaan yang menggunakan indera peraba ; tangan dan jari-jari, untuk mendeterminasi ciri2
jaringan atau organ seperti: temperatur, keelastisan, bentuk, ukuran, kelembaban dan penonjolan.

5
(Dewi Sartika,2010). Hal yang di deteksi adalah suhu, kelembaban, tekstur, gerakan, vibrasi,
pertumbuhan atau massa, edema, krepitasi dan sensasi.
3. Perkusi
Perkusi adalah pemeriksaan yang meliputi pengetukan permukaan tubuh unutk menghasilkan
bunyi yang akan membantu dalam membantu penentuan densitas, lokasi, dan posisi struktur di
bawahnya.(Laura A.Talbot dan Mary Meyers, 1997). Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan
mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya
(kiri/kanan) dengan menghasilkan suara, yang bertujuan untuk mengidentifikasi batas/ lokasi dan
konsistensi jaringan. Dewi Sartika, 2010).
4. Auskultasi
Auskultasi adalah tindakan mendengarkan bunyi yang ditimbulkan oleh bermacam-macam organ
dan jaringan tubuh.(Laura A.Talbot dan Mary Meyers, 1997). Auskultasi Adalah pemeriksaan fisik
yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya
menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah : bunyi jantung,
suara nafas, dan bising usus.(Dewi Sartika, 2010). Dalam melakukan pemeriksaan fisik, ada prinsip-
prinsip yang harus di perhatikan, yaitu sebagai berikut :
a. Kontrol infeksi
Meliputi mencuci tangan, memasang sarung tangan steril, memasang masker, dan membantu
klien mengenakan baju periksa jika ada.
b. Kontrol lingkungan
Yaitu memastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup penerangan untuk
melakukan pemeriksaan fisik baik bagi klien maupun bagi pemeriksa itu sendiri. Misalnya menutup
pintu/jendala atau skerem untuk menjaga privacy klien.

2.1.2 Tujuan Pemeriksaan Fisik


Secara umum, pemeriksaan fisik yang dilakukan bertujuan:
1.Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.
2.Untuk menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat.
3.Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa.
4.Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan penatalaksanaan.
5.Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.

6
Namun demikian, masing-masing pemeriksaan juga memiliki tujuan tertentu yang akan di jelaskan
nanti di setiap bagian tibug yang akan di lakukan pemeriksaan fisik.

2.1.3 Manfaat Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan fisik memiliki banyak manfaat, baik bagi perawat sendiri, maupun bagi profesi
kesehatan lain, diantaranya:
1. Sebagai data untuk membantu perawat dalam menegakkan diagnose keperawatan.
2. Mengetahui masalah kesehatan yang di alami klien.
3. Sebagai dasar untuk memilih intervensi keperawatan yang tepat
4. Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan

2.1.4 Indikasi
Mutlak dilakukan pada setiap klien, terutama pada :

 Klien yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat.


 Secara rutin pada klien yang sedang di rawat.
 Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien

7
BAB III

PENUTUP

1.2. Kesimpulan
Pemeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya bagian
tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang sistematif dan komprehensif,
memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan merencanakan tindakan
keperawatan yang tepat bagi klien.Pemeriksaan fisik Mutlak dilakukan pada setiap klien, tertama
pada klien yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat, secara rutin pada
klien yang sedang di rawat, sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien. Jadi pemeriksaan fisik ini
sangat penting dan harus di lakukan pada kondisi tersebut, baik klien dalam keadaan sadar
maupun tidak sadar. Pemeriksaan fisik menjadi sangat penting karena sangat bermanfaat, baik
untuk menegakkan diagnosa, memilih intervensi yang tepat untuk proses keperawatan, maupun
untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan atau tenaga kesehatan.

2.2. Saran
Agar pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan baik, maka tenaga kesehatan harus
memahami ilmu pemeriksaan fisik dengan sempurna dan pemeriksaan fisik ini harus dilakukan
secara berurutan, sistematis, dan dilakukan dengan prosedur yang benar.

8
DAFTAR PUSTAKA

Admit. Pemeriksaan Fisik. http://nursingbegin.com/tag/pemeriksaan-fisik/( online)


diakses 17 September 2010.
Bates, Barbara. 1998. Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan. Jakarta. EGC
Bickley, Lynn S. 2008. Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates.
Jakarta. EGC
Burnside, John W. 1995. Diagnosis Fisik. Jakarta. EGC
Kusyanti, Eni,dkk. 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai