Anda di halaman 1dari 4

KONSEP DASAR STATISTIK

1. Pengertian dasar statistik


a. Statistika
Statistika, Statizein (Yunani), Statista (Italia), Status (Latin/ Romawi) berarti negara atau
negarawan. Awalnya statistika digunakan untuk kepentingan negara, misalnya penarikan pajak,
dan penyajian angka-angka berkaitan dengan perekonomian.
Saat ini statistika adalah ilmu yang berkaitan dengan pengumpulan data, pengolahan, penyajian,
analisis data dan penarikan kesimpulan berdasarkan analisis yang telah dilakukan
b. Statistik
Adalah himpunan data dari sampel berupa bilangan atau non bilangan yang disusun menurut tabel
atau diagram yang melukiskan suatu persoalan
c. Biostatistik
Adalah metode statistika yang diterapkan pada biologi, kedokteran, farmasi dan kesehatan.
Namun, pada kamus kedokteran Dorland (2004) biostatistika disebutkan sebagai vital statistik atau
statistika kehidupan yaitu cabang dari biometri untuk mempelajari data dan hukum hukum
kematian, kesakitan, kelahiran dan demografi manusia.
Biostatistik merupakan penerapan ilmu statistik dalam bidang kesehatan yang dapat digunakan
untuk memecahkan dan mengukur fakta-fakta mengenai masalah kesehatan, misalnya nilai rata-
rata berat badan bayi baru lahir, rerata produktivitas kerja pegawai puskesmas, presentase
keberhasilan program KB, dll.
2. Langkah-langkah statistik
Pada saat menggunakan metode statistik kita menggunakan langkah-langkah yang berkaitan dengan
proses suatu penelitian, hal ini disebabkan metode statistik berkaitan dengan proses suatu penelitian,
yaitu :
a. Pengumpulan data
b. Pengolahan data
c. Penyajian data
d. Analisis data dan kesimpulan

Data

Langkah – langkah statistika

Pengumpulan Pengolahan Penyajian Analisis data,


data data data dan kesimpulan

Informasi

3. Statistik dan penelitian Kesehatan


Era saat ini instansi kesehatan baik Dinas Kesehatan maupun institusi kesehatan harus dikelola
dengan baik agar pelayanan/ program kesehatan yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat yang
optimal untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Seorang manajer pelayanan kesehatan
harus mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan hal-hal yang ilmiah dalam meningkatkan
kualitas pelayanan. Hal bersifat ilmiah yang dimaksudkan adalah suatu pengambilan keputusan
berdasarkan fakta empiris di lapangan bukan berdasarkan intuisi. Ilmu statistik perlu dikuasai dalam
penyediaan data dan informasi secara benar .
Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Data yang diperoleh melalui penelitian harus akurat, yaitu memenuhi kriteria : valid, reliabel dan
obyektif.
Valid artinya ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang
dikumpulkan peneliti
Reliabel artinya keajegan, yaitu diukur oleh siapapun dan kondisi apapun hasilnya tetap sama
Obyektif artinya keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.
a. Fungsi statistik di bidang kesehatan
Statistik memiliki banyak manfaat dalam semua bidang kehidupan termasuk dalam bidang
kesehatan. Statistik dalam bidang kesehatan berfungsi sebagai berikut :
1) Menggambarkan atau mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetahui permasalahan
kesehatan
Dengan menggunakan metode statistik kita dapat mengetahui seberapa besar kejadian dan
masalah kesehatan yang ada di suatu tempat, misalnya angka kesakitan, angka kematian ibu
(AKI), angka kematian bayi (AKB), angka harapan hidup, dll
2) Membandingkan status kesehatan di satu tempat dengan tempat yang lain
Dengan menggunakan metode statistik dapat mengetahui perbandingan masalah kesehatan
antara satu tempat dengan tempat lainnya, misalnya bagaimana angka kesakitan dan kematian
antara desa A dan desa B
3) Membandingkan status kesehatan antar waktu
Dengan metode statistik kita dapat mengetahui perbandingan masalah kesehatan antar waktu
ke waktu misalnya bagaimana angka kesakitan dan kematian di suatu tempat dari bulan
Januari sampai Desember dari tahun 2016 sampai tahun 2019, dst
4) Evaluasi keberhasilan program kesehatan.
Dalam pengelola program-program kesehatan selalu dievaluasi bagaimana keberhasilan
program tersebut selama waktu yang telah ditentukan, dengan metode statistik dapat
mengevaluasi apakah program yang sudah dilaksanakan sudah tercapai tujuannya
5) Monitoring kegagalan dan keberhasilan program kesehatan yang sedang berjalan.
Monitoring suatu program sangat diperlukan untuk keberhasilan program tersebut, oleh karena
itu metode statistik dapat dijadikan sebagai salah satu metode untuk membantu memonitor
perkembangan suatu program. Dengan demikian nanti akan terlihat apakah program tersebut
sudah berjalan dengan baik, atau tidak serta dapat ditentukan kendala dan hambatannya.
6) Keperluan estimasi tentang kebutuhan pelayanan kesehatan
Pengelolaan suatu pelayanan kesehatan memerlukan prediksi dengan akurasi yang tinggi,
dengan metode statistik dapat membantu pengelola pelayanan kesehatan dalam memprediksi
kebutuhan yang diperlukan oleh pelayanan kesehatan tersebut, misalnya berapa jumlah dokter,
perawat, bidan, dll yang dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan
7) Mendiagnosis masalah masalah kesehatan
Timbulnya kejadian atau masalah kesehatan di suatu masyarakat, dibutuhkan tenaga
kesehatan yang mampu mendiagnosis dengan akurat masalah yang terjadi supaya informasi
yang diterima masyarakat tidak salah. Oleh karena itu seorang tenaga kesehatan harus
memahami tentang metode statistik agar membantu dalam mendiagnosis masalah-masalah
kesehatan
8) Perencanan program kesehatan
Metode statistik dapat digunakan untuk membantu merencanakan program-program kesehatan
yang ada di masyarakat. Hal ini karena dengan metode statistik dapat mendiagnosis sampai
mengevaluasi masalah kesehatan yang terjadi, sehingga dengan kemampuan statistik
perencanaan program yang akan diterapkan tidak meleset dari tujuan yang telah ditetapkan
9) Untuk penelitian dan publikasi masalah masalah kesehatan
Statistik sangat berkaitan dengan penelitian, oleh karena itu seorang peneliti harus memahami
dengan baik metode statistik. Dengan metode statistik, seorang peneliti dapat dengan tepat
dalam menentukan jumlah sampel, cara mengolah data yang sudah dikumpulkan, sampai
bagaimana menganalisis dan menyajikan data hasil penelitian.
b. Fungsi statistik dalam penelitian kesehatan
1) Alat bantu untuk menghitung besar sampel supaya sampel dapat mewakili populasi atau
representatif.
2) Alat bantu untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, supaya dapat mengumpulkan data
secara tepat
3) Alat bantu untuk pengolahan data secara benar.
4) Alat bantu untuk analisis data secara tepat sesuai dengan kasusnya
5) Alat bantu untuk penyajian data secara benar, sehingga data lebih komunikatif
4. Lingkup statistik
Secara garis besar, metode statistik dibagi menjadi dua kategori
a. Statistik deskriptif
Adalah statistik yang bertujuan menggambarkan suatu ciri penduduk/ masyarakat.
Sifat : deduktif (umum → khusus)
Statistik deskriptif hanya terbatas pd pengumpulan, penyajian dan analisa data dlm btk narasi,
tabulasi/ diagram serta penghitungan presentase, nilai rata-rata, standar deviasi (Mean, SD,
persentase, rate, ratio, dll) tanpa adanya peramalan dan pembuktian statistik thd grup data yang
lebih luas/ populasi
b. Statistik Inferensial
Adalah statistik yang bertujuan menafsirkan secara umum populasi dengan menggunakan
sampel
Sifat : induktif (khusus → umum)
Pada statistik inferensial, analisa nya selain seperti pada statistik deskriptif juga disertai dengan
pembuktian secara statistik bahwa data sampel yg sdg diteliti betul-betul berasal dan sdh
mewakili populasi dengan cara melakukan estimasi, tes hipotesisi, & prediksi thd parameter
populasi.
5. Kesalahan dalam penggunaan statistik
Pada saat kita menggunakan metode statistik dalam suatu penelitian dapat terjadi suatu kesalahan,
antara lain :

a. Salah dalam menghitung sampel


Pada saat penelitian apabila kita tidak mampu meneliti semua populasi, seringnya kita meneliti
sampel harapannya supaya lebih efisien. Akan tetapi jika menentukan jumlah sampelnya salah
maka hasil penelitian tidak akan representatif / tidak mewakili populasi. Oleh sebab itu, pada saat
menentukan jumlah sampel sebaiknya menggunakan metode statistik yang tepat.
b. Salah dalam mengambil sampel
Kesalahan ini dapat terjadi karena peneliti salah dalam menentukan teknik sampling, misalnya
harusnya di random akan tetapi peneliti menggunakan cara non random. Kesalahan kedua bisa
jadi dalam mengambil responden misalnya melakukan penelitian terhadap ibu rumah tangga
ternyata yang diwawancara bukan ibu rumah tangga namun pembantunya
c. Salah pada saat pengukuran.
Kesalahan pada saat pengukuran terjadi pada saat peneliti melakukan pengambilan data ke
lapangan, antara lain peneliti salah mengguanakan cara pengumpulan data misalnya harusnya
harusnya dengan cara observasi, tetapi dilakukan wawancara. Kesalahan lain adalah alatnya
yang sudah tidak bagus tetap digunakan. Selanjutnya penentuan waktu penelitian yang tidak
tepat sehingga responden yang diwawancara terburu-buru sehingga jawabannya tidak akurat
d. Salah dalam pengolahan data
Kesalahan ini terjadi karena peneliti salah pada saat memasukkan data ke dalam media
komputer, misalnya meneliti ibu menyusui seharusnya umur yang dimasukkan 27 tahun tetapi
terketik 72 tahun sehingga nanti akan terlihat ada ibu yang berumur 72 tahun tetapi menyusui.
e. Salah dalam penyajian
Ada beberapa kesalahan dalam penyajian antara lain tidak tepat pemilihan grafik, misalnya
harusnya data disajikan dalam bentuk grafik garis tetapi disajikan dalam bentuk grafik batang.
Pembuatan tabel atau grafik salah misalnya membuat tabel tidak ada kolomnya, atau membuat
grafik yang salah misalnya sumbu x atau sumbu y terlalu panjang. Seharusnya panjang sumbu Y
60-70% dari panjang sumbu X, atau panjang sumbu Y = panjang sumbu X (sumbu Y dua pertiga
dari sumbu X)
Double penyajian, artinya menyajikan satu data dengan menggunakan beberapa penyajian,
misalnya menyajikan data jenis kelamin pertama menggunakan tabel dan kedua menggunakan
grafik, hal ini malah membingungkan pembaca. Seharusnya satu data disajikan dalam satu
penyajian saja, bisa grafik atau garis.
f. Salah pada saat menganalisis data
Kesalahan ini terjadi karena peneliti salah dalam pemilihan uji statistik, misalnya harusnya
menggunakan uji t independen tetapi menggunakan uji anova, dll
Selanjutnya kesalahan dapat juga terjadi pada saat menginterpretasikan data dalam tabel atau
grafik.

Anda mungkin juga menyukai